"Jadi, semua Tathagata memuji penghargaan kebaikan, mengkritik orang-orang yang tidak tahu berterima kasih, dan terus mengasihani dan meringankan penderitaan makhluk hidup. Oleh karena itu, Para Bodhisattva tidak pernah kehilangan akar-akar berbudi yang tak terukur. Jika seseorang dapat dengan rajin memelihara jasa kebajikan, selalu bersyukur, dan menyayangi semua makhluk hidup, maka Bodhi sudah berada di tangannya. "
"Kita harus tahu bahwa Buddha bersabda, menawarkan dan melayani masing-masing dari tiga bidang itu dapat mencapai banyak sekali akar-akar kebajikan."
"Kedua, Wahai Bodhisattva Gudang Kebajikan, kita harus tahu bahwa, Para Bodhisattva (siapapun yang ingin mendapatkan samadhi ini. dikarenakan harapan luhur dan latihan, ia disebut " Bodhisattva ") harus menanam bibit yang agung, karena bibit ini menumbuhkan kecambah tunas dari Samadhi-Samadhi, dan tumbuh besar ke dalam buah Bodhi. Cara menanamnya adalah, dengan hormat menawarkan dan melayani Para Buddha masa kini atau patung / gambar dari Para Buddha dengan aneka ragam bunga-bunga indah, panili-panili, pelekat dupa wangi, serbuk dupa, dan berbagai pertunjukkan dan musik, dan bayangkan sebagaimana telah disebutkan diatas: 'seluruh dunia yang tak terbatas di dalam semua ujung rambut dan semua atom (biji terkecil) di seluruh alam semesta, untuk semua Buddha Yang Maha Kuasa dan Para Bodhisattva dalam Perkumpulan semua Buddha, saya secara luas menawarkan dengan penyerapan dan melayani mereka dengan pandangan benar.. Karena sifat Dharma satu Buddha, Saya secara luas menawarkan dan mendukung Sifat Alami Dharma dari semua Buddha, sehingga jika saya menawarkan dan melayani satu Tathagata, itu sama dengan menyembah dan melayani semua Tathagata. Dengan kekuasaan Yang Kudus dari setiap Buddha-Buddha itu, saya dapat mengumpulkan banyak jumlah kalpa-kalpa menjadi satu pikiran terkecil, maka itu sama seperti menyembah dan dan melayani Para Tathagata selama banyak kalpa. "
"Jika ada mahluk hidup yang percaya dan memahami metode ini, menanam bibit yang agung, maka dia akan mendapatkan samadhi agung dari Pangkalan Tathagata Yang Tak Terbayangkan. Jadi laki-laki yang baik, anda harus berlatih dalam metode ini, menawarkan dan menopang hari ke hari. Karena bahkan dengan sekali membungkukan badan di depan Para Buddha dapat membuat benih ini tumbuh dan menumbuhkan tunas-tunas dari Samadhi-Samadhi. Juga , anda harus mengisinya dengan air amal, mengamati ajaran-ajaran, sumpah dan Kebijaksanaan Agung. Ketika seorang Bodhisattva sedang berlatih memberi sumbangan untuk mengisi samadhi, dia harus tidak membeda-bedakan bidang-bidang jasa, musuh, sanak keluarga, pelaku kebajikan, pelaku kejahatan, mereka yang menjaga ajaran, mereka yang melanggar aturan, orang kaya, atau orang miskin. Dia harus berpikir: "Meskipun sumbangan-sumbangan kepada orang-orang kaya akan sedikit manfaatnya, saya masih harus berlatih amal kebajikan. "Dan juga, Bodhisattva harus tetap menjaga ajaran-ajaran murni, ketika melihat orang-orang yang melanggar aturan, ia harus sangat mengasihani mereka, jangan membenci mereka."
"Dan juga, Bodhisattva harus membuat sumpah besar Bodhi jauh di dalam lubuk hatinya:" Dari pikiran ke pikiran, untuk dunia-dunia yang di dalam ujung rambut yang tersebar di seluruh alam semesta, untuk dunia yang ada di dalam setiap atom dari semua Alam Buddha, saya harus mencapai kebangkitan adil yang benar di seluruh dunia dalam dunia-dunia yang tak terbatas, dan memutar Roda Dharma Yang Indah untuk menerangi semua makhluk hidup, sama seperti apa yang dilakukan oleh Bhagavan Vairocana, tanpa beraksi, berkata dan berpikir (vyapara); mengumpulkan tak terbatas kalpa-kalpa kedalam satu pikiran terkecil, masing-masing dunia dalam kalpa-kalpa itu, mengungkapkan keagungan Para Buddha sebanyak semua atom dari Alam Buddha, setiap keagungan mencerahkan makhluk hidup sebanyak pasir di sungai gangga dan membuat mereka terlepas dari penderitaan. Dalam cara seperti itu, kepada seluruh alam semesta yang terakhir dan dunia-dunia para makhluk hidup, saya tidak akan pernah istirahat."
"Putra Buddha, dengarkanlah dengan satu pikiran dan saya akan memberitahukan bagaimana untuk mengembangkan kebijaksanaan. Jika ada laki-laki atau perempuan yang baik ingin memperoleh samadhi ini untuk kesempurnaan Bodhi yang tak dapat dibandingi, ia harus maju mengembangkan Kebijaksanaannya, karena Samadhi ini harus dicapai melalui Kebijaksanaan. "
"Seseorang yang mengembangkan Kebijaksanaan harus menjauh dari perkataan palsu, perkataan sembrono, gosip, gangguan, dan semua hal yang sia-sia, walaupun ia membangkitkan hati yang penuh belas kasih agung untuk semua makhluk hidup, pikirannya terkonsentrasi, tanpa tercemar atau kacau."
"Kemudian ia harus pergi ke tempat Yang Maha Mulia untuk menyaksikan sebuah patung Buddha. Tubuh Buddha adalah emas dan Maha Luhur, karakteristik dari Tubuh Buddha adalah indah sempurna, tak terhingga nirmana Buddha-Buddha dalam samadhi sedang duduk satu per satu di dalam lingkaran cahaya. "
"Kemudian sang praktisi harus menunduk ke kaki Sang Buddha di depan patung itu dan berpikir:" Aku tahu bahwa tak terbatas Para Buddha dari sepuluh arah, yang ada sekarang adalah: kesempurnaan dari semua arti-arti Buddha, Amitabha Buddha, Ratna-Ketu Buddha, Aksobhya Buddha, Vairocana Buddha, Ratna-candra Buddha, Ratna-Prabha Buddha, dan seterusnya.
"Kemudian ia harus dengan hormat menimbulkan kepercayaan yang murni dalam Buddha manapun yang dia sukai, dan memikirkan tentang gambar Buddha. Dia harus menganggap gambar itu sebagai tubuh Tathagata yang sesungguhnya, dengan hormat dan sembah sujud. Dia harus memikirkan pada gambar sesuai dengan patung Budha di depan dia, melihat ke atas dan ke bawah dengan hati-hati, dengan konsentrasi. "
"Kemudian ia harus tinggal di tempat yang kosong, duduk dengan sepatutnya dan memvisualisasikan gambar Buddha, seolah-olah Buddha berada di depan dia dalam jarak lengan satu orang. Dia harus terus memikirkan pada gambar Buddha, tidak pernah lupa atau kehilangan-Nya. Jika sementara ia lupa atau kehilangan gambar tersebut, ia harus kembali ke tempat Yang Maha Mulia dan melihat patung Buddha itu lagi."
"Ketika melihat patung Buddha, ia harus sangat menghormati dan menyembah-Nya seperti tubuh nyata dari Sang Buddha di depannya, lihatlah dengan seksama, dan jangan memperlakukannya sebagai sebuah patung lagi. Ketika ia telah melihat bahwa, dia harus dengan hormat berkeliling searah jarum jam disekitar Sang Buddha, menawarkan dan mempersembahkan kepada Sang Buddha bunga-bunga yang indah, tanah dupa, pelekat dupa, dan berbagai macam bahan. "
"Dia harus selalu menonton sedemikian rupa, dengan tulus hati, jika Bhagavan sedang menetap di depan dia.
'Sang Buddha, Bhagavan yang melihat semua, mendengar semua, mengetahui semua, harus benar-benar tahu hatiku.
" Dengan berpikir bahwa, ketika visualisasi telah selesai, ia harus kembali ke tempat kosong, memvisualisasikan Buddha di depan dia, tidak pernah lupa atau kehilangan gambar. "
"Dengan satu pikiran, Prakteklah yang rajin selama 21 hari, jika kebahagiaan dan kebaikan yang ia telah capai sudah cukup, dia akan segera melihat Tathagata muncul di depan dia. Jika ia tidak dapat melihat Tathagata karena hambatan karma yang disebabkan oleh perbuatan jahat dalam kehidupannya yang sebelumnya, maka jika ia dapat terus berlatih dengan rajin dengan satu pikiran, tidak mundur, dan tanpa berpikir apapun, maka dia masih akan melihat Tathagata dengan cepat. "
"Mengapa? Karena jika salah seorang berupaya untuk Bodhi yang tiada banding, menyerap praktik satu dharma, dia pasti akan berhasil. Sebaliknya, jika seseorang tidak berani dan mundur lagi dan lagi dalam apa yang dia praktekkan, dia bahkan tidak dapat membebaskan dirinya sendiri, bagaimana ia dapat membebaskan semua makhluk hidup yang menderita? Jika seseorang menemukan kebenarannya dan jalan pintas ke Bodhi tetapi tidak mempraktekannya dengan rajin, maka ia hanya sebuah beban berat pada ibu bumi. "
"Sebagai contoh, di dalam laut, jika salah seorang meminum air laut dengan menyekopkan kedua tangannya sekali saja, maka ia telah meminum air dari semua sungai-sungai di Jambudvipa. Demikian juga, jika Bodhisattva mempraktikkan Bodhi-laut ini, maka dia telah melakukan semua Samadhi, Kesabaran, Bhumi-Bhumi, Dharani-Dharani. Dengan demikian, seseorang harus terus berlatih dan rajin tanpa malas-malasan atau pemborosan, pusatkan pikiran dengan tenang, tetapkan hatinya untuk melihat Sang Buddha di depan dia. "
"Praktik sedemikian rupa, bila seseorang melihat Buddha untuk pertama kalinya, dia akan berpikir:" Apakah ini Buddha yang sesungguhnya, atau hanya sebuah gambar? "
' Jika ia tahu apa yang dia lihat adalah Buddha yang sesungguhnya, maka ia harus berlutut di depan Buddha, merangkapkan kedua tangan, menyembah dan berpikir: "Di dalam semua ujung rambut yang menyebar melalui alam semesta, di dalam semua atom, ada Buddha-Buddha yang tak terhingga. Kebaikan dan kekuasaan Mereka tak ada batasnya. Karena Belas kasihan Agung Mereka, sekarang Mereka muncul sebagai salah satu orang dan datang di depan saya. saya harus meminta, Bhagavan, silakan mengajarkan saya Dharma Samadhi Agung yang Pangkalan Tathagata Yang Tak terbayangkan '.
Jika dia mendengar ajaran dari Tathagata, ia harus secara meyakinkan dan benar-benar yakin dalam segala perkataan Buddha, jangan ragu-ragu, maka dia akan segera memperoleh samadhi ini di tempat itu. "
"Jika seseorang tidak bisa meminta kepada Budha karena rintangan karmanya, ia harus berpikir:" Semua dharma seperti ilusi, seperti api, seperti kabut angkasa, seperti bayangan, seperti gambar, seperti mimpi. Samadhi sedemikian rupa, tahu bahwa sifat dharma adalah kosong dan tenang. Meskipun Tathagata menyadari bahwa semua dharma adalah seperti ilusi dan mimpi, yang penting adalah sifat alami Tathagata bukanlah ilusi maupun mimpi, seperti ruang angkasa. Jadi Bhagavan dapat muncul di depan saya oleh kearifan dan belas kasihan-Nya. Bhagavan, silakan pancarkan cahaya Agung Belas Kasihan Yang Terang kepada saya, untuk memadamkan semua penderitaan.
"Kemudian, Buddha akan memancarkan sinar yang disebut 'api hijau' dari posisi antara alis mata-Nya. Segera Pancaran Sinar menerangi dia, semua penderitaannya akan dipadamkan, lalu dia akan mendapatkan cahaya Dharma-Kshanti oleh Dhyana, akan dapat untuk mewujudkan Samadhi-Samadhi Yang Tak Terhingga. Pada malam ketujuh, dalam mimpinya, maka Tathagata akan memberikan kepadanya penetapan pencapaian Anuttara-Samyak-Sambodhi. "
"Jika ia tahu apa yang dia lihat adalah sebuah gambar, ia harus berpikir:" Semua Buddha dan makhluk hidup adalah juga sama seperti gambar, yang muncul bersama-sama dengan pemikiran, tanpa kekokohan. Mengetahui bahwa Sang Tathagata seperti ilusi, seperti nirmana, seperti mimpi, seperti khayalan, lalu Sang Buddha muncul secara alami di depan saya juga seperti hal-hal di dalam mimpi, bukan merupakan kesatuan, tiada melahirkan begitu dilahirkan, tidak lenyap begitu lenyap, tidak pergi begitu pergi, tidak merasa begitu merasa, tidak menlakukan apapun begitu menunjukkan banyak perbuatan, tidak berbicara begitu membicarakan semua Dharma, bukan saya bukan mahluk hidup lainnya, bukan mahluk hidup bukan membantu perkembangan, bukan keadaan menengah, bukan pikiran bukan perbuatan, bukan pengetahuan bukan makan, bukan dengan Skandha bukan di dalam Skandha begitu menunjukkan semua Skandha. Demikian pula, bagi yang terakhir, semua adalah tidak ada dan tidak juga tidak hidup. Oleh karena itu, semua Dharma dan Buddha adalah benar-benar sama, yang memiliki karakter sama, sama seperti khayalan dengan sebuah karakter yang sama. "
"Semua makhluk hidup, Semua Buddha dan Semua dunia, adalah ditunjukkan oleh kesadaran-kesadaran (vijnana) dan pikiran-pikiran dari hati seseorang. Semua kejadian yang disebabkan oleh kesadaran-kesadaran dan pikiran-pikiran adalah tidak ada setelah semuanya. Tathagata telah jauh dari semua kesadaran dan pikiran, sehingga Saya harus tidak mencari Dia melalui wujud. Mengetahui bahwa gambar Sang Buddha yang Saya lihat ditunjukkan oleh hati, lalu juga, semua Buddha yang nyata berada didalam ujung rambut yang tersebar di sekeliling alam semesta adalah ditunjukkan oleh hati, semuanya sama seperti ruang angkasa, yang sama dan tanpa perbedaan. Jika saya membeda-bedakannya, maka saya melihat Budha, jika saya jauh dari membeda-bedakan, maka saya tidak melihat apapun. Hati (citta) menciptakan Para Buddha, jauh dari hati tidak ada Buddha. Demikian juga, semua Buddha dari tiga masa, masa lalu, masa kini dan masa depan yang tanpa kekokohan, dibuat oleh hati (Alaya). "
"Setelah Bodhisattva menyadari bahwa semua Buddha dan semua dharma ditunjukkan dengan pemikiran di hati, ia akan memperoleh Kshanti yang sesuai, atau masukkan Tahap Bhumi Pertama, setelah kehidupannya yang sekarang, ia akan terlahir kembali dengan cepat di Dunia Kebahagiaan Yang Indah, atau terlahir kembali di Tanah Suci Buddha Kebahagiaan Sepenuhnya, kemudian dia akan selalu melihat Tathagata, memuja dan menyembah Sang Tathagata sendiri. "
" Kemudian Sang Bodhisattva Gudang Kebaikan bertanya lagi kepada Sang Samantabhadra Bodhisattva:
"Jika ada makhluk hidup mendengar Gerbang Dharma ini, menerima, menegakkan, membaca, menyanyikan, menjelaskan, dan menuliskan-Nya, lalu berapa banyak kebahagiaan yang akan dia dapatkan?"
" Samantabhadra Bodhisattva menjawab: "Putra Buddha, dengarkanlah dengan hati-hati. Andaikata ada seseorang dapat menerima semua makhluk hidup dari tiga dunia (Triloka), membuat mereka bebas dari kelahiran dan kematian, dan membuat mereka semua menjadi Arhat; Misalnya ada satu orang yang menyokong terus menerus setiap Arhat-Arhat itu dengan pakaian-pakaian surgawi yang indah, selimut-selimut tempat tidur, minuman, makanan, sup, dan berbagai bahan selama seratus kalpa, dan membangun Menara dari Tujuh Permata untuk setiap Orang dari Mereka setelah Mereka mencapai Nirvana, dan memuja dan memelihara Menara itu dengan hormat; Andaikan masih ada lagi satu orang lain yang terus mengamati Ajaran-Ajaran dengan suci selama seratus kalpa, atau melatih kesabaran, ketekunan dan Dhyana (Zen). Orang yang disebutkan di atas akan mendapatkan tak terhingga kebahagiaan, namun jika orang lain mendengar Gerbang Dharma ini, percaya dan menerima dengan hormat tanpa menfitnah atau menghujat, maka kebahagiaannya akan melampaui kebahagiaan orang-orang yang terdahulu tersebut, dan dia akan mencapai Kebangkitan Benar dengan cepat. "
Pada waktu itu, Para Buddha Yang Tak Terbatas dari seluruh dunia pada sepuluh penjuru arah muncul dengan sendirinya dan memuji Samantabhadra Bodhisattva: "Sempurna, sempurna, Putra Buddha, sama seperti apa yang Kamu katakan."
Lalu Sakyamuni Tathagata memancarkan banyak sekali aneka warna sinar dari wajah-Nya, menerangi tiga jenis keberadaan di seluruh alam semesta, menurunkan hujan aneka bunga, berbagai musik merdu terlantunkan dengan sendirinya, tanah terguncang sedikit. Di dalam sinar tersebut, Sakyamuni Budha berbicara sebuah Gatha :
"Jika seseorang mendengar Dharma ini dengan hati yang murni,
Dia akan memperoleh Bhumi-Bhumi, Samadhi-Samadhi, dan Dharani-Dharani.
Dengan kuasa mengamati ajaran-ajaran, kesabaran-kesabaran penahanan nafsu, dan kemampuan-kemampuan gaib yang tak terbatas,
Dia akan dengan cepat mencapai Bodhi yang tak tiada banding dari Para Buddha,
dan memutar Roda Dharma Besar Yang Indah,
sama seperti apa yang dilakukan Maharsi (Yang Abadi Dan Yang Besar) sebelumnya.
Mengumpulkan banyak sekali kalpa yang tak terhitung menjadi satu pikiran yang sangat kecil,
dan mengungkapkan dunia-dunia yang tak terbatas dari dalam satu atom.
banyak sekali makhluk hidup yang tenggelam dalam Tiga Dunia,
secara tetap tersiksa oleh berbagai penderitaan,
terikat oleh pandangan salah, mereka kehilangan jalan yang benar,
Satu ini akan membebaskan mereka semua dari pikiran ke pikiran. "
Karena Samantabhadra Bodhisattva telah mencapai Gerbang Dharma ini jutaan kalpa yang lalu, setelah khotbah-Nya, miliaran dewa menyeberangi semua penderitaan, dan mencapai tingkat tanpa kemunduran dari Anuttara-Samyak-Sambodhi (Penerangan Sempurna Tiada Tanding). Sang Bodhisattva Gudang Kebaikan dan semua Bodhisattva, dewa, naga, Asura, dan yang lainnya, itu semua sangat senang, dan mereka menerima-Nya dengan keyakinan dan dengan hormat mempraktekkan-Nya.