Banyak orang yg punya prinsip,
jika dia baik sama aku, maka aku akan baik sama dia, jika dia jahat, maka aku akan lebih jahat lagi...Sebenarnya tanpa dibilangpun, hampir begitulah sifat semua orang. jika pacar kamu baik, maka kamupun baik dgnnya. Dan suatu saat dia melukai hati kamu, kepala kamu pun muncul 1001 ide utk melukai hatinya pula. Dalam lingkaran yg lebih besar, kita terus balas-membalas tiada akhir, terlebih lagi kalau hal yg menyakitkan, ini lebih prioritas lagi utk dibalas
Setiap malam aku melalui jalan pulang yg sama menuju rumah. Di bbrp traffic light, sering kutemui anak-anak jalanan penjual koran. Atas dasar rasa kasihan, di mobilku ada stok 1 kotak biskuit. memang dicari yg murah & padat hehehe... pernah slai o lai, pernah oreo. nanti kalau ada yg murah lagi, bisa tambah variasi. Jadi kalau aku berhenti ketika lampu merah dan ditawari koran, maka anak itu kuberi biskuit, ga banyak, hanya satu tiap anak. Maksudnya juga biar mereka ga terlalu manja. Anak penjual koran itu karakternya pun macam2. Ada yg sopan, ada yg malu-malu, ada pula yg bandel. Ada satu anak yg bandel ini, sudah tawarin korannya maksa, rada nipu pula, krn dia bisa buka harga 3000, kemudian turun jadi 2000 dg sedikit memaksa. Cara nawarinnya persis seperti pengamen2 punk yg maksa juga. badannya ditempelin ke mobil dan dia akan berdiri lama fokus di satu mobil. Selain itu dia jg ga malu tuh intip2 isi mobil, apalagi semua badannya udah nempel ke mobil (ih... padahal mobilku jarang dicuci
)
Yg parahnya lagi, dia PERNAH mengetok mobilku, mungkin karena jengkel ga pernah dibeli. jadi silahkan tebak, pernah tidak aku beri biskuit dg anak ini? Wajar, Alamiah, ya, tidak pernah... dan kondisi ini terus begitu. setiap hari ketemu karena emg tiap hari melewati rute yg sama juga aku cuekin tuh... dan dalam hati malah berucap "Anak bandel ini lagi..."
Suatu hari, muncul pikiran demikian: mungkin dia sendiri jg ga pernah mendapat kebaikan dari orang lain, shg wajar dia bersikap seperti itu. bahkan mungkin dia mendapat hidup dan perlakuan yg ga layak, anak jalanan gitu loh. rasa itu menjalar. kalau aku menerima kebaikan hari ini, maka akupun akan menyebarkan kebaikan ke orang lain, entah itu mungkin hanya melalui senyum. dan kalau mungkin hariku buruk, maka akupun akan meyebarkan hawa pembunuh ke sekelilingku, ke istri, ke anak, ke bawahan, bahkan ke tembok yg diam pun kusebarkan rasa ingin kutonjok... jadi kali ini, kucoba utk mengalahkan
rasa ingin membalas yg ada pada diriku. Kupikirkan semoga ini bisa jadi kebaikan yg merubah seorang manusia. Ironis, sejak pikiran ini muncul, anak itu ga pernah berjodoh dg mobilku. Kadang2 aku sampe pas lampu udah hijau, kadang2 anak itu capek dan duduk ga nawarin koran. lucu juga ya... Kayanya udah cukup lama juga, sampai hari ini barulah kesempatan datang. Ya, hari ini aku dah berikan biskuit padanya, dan dia pun tersenyum. ternyata senyumnya agak mirip almarhum Dono Warkop haha...