Ya, saya setuju hal itu.
Karena ia mempersepsi jasmani sebagai aku, jasmani sebagai milikku.
Bro Kainyn yang baik, coba baca lagi reply saya no 265, saya copaskan sebagian:
Ada 4 pandangan salah mengenai atta (sakkaya ditthi) yang berhubungan dengan kelima khandha, sehingga total pandangan salah sakkaya ditthi tersebut menjadi 20.
Keempat pandangan salah tersebut menurut Manual of Buddhist terms and doctrines, oleh Nyanatiloka Mahathera yaitu:
1. Beranggapan bahwa atta adalah identik dengan kelima khandha.
2. Beranggapan bahwa atta ada pada setiap khandha
3. Beranggapan bahwa atta terpisah dari khandha
4. Beranggapan bahwa atta memiliki khandha.Mungkin perlu saya jelaskan satu demi satu pandangan salah tersebut:
I. beranggapan bahwa
atta adalah identik dengan jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan dan bentuk-bentuk pikiran. Jadi yang dimaksudkan dalam bagian kesatu ini adalah pandangan salah bahwa,
- perasaannya adalah attanya,
- kesadarannya adalah attanya,
- jasmani(bentuk)nya adalah attanya,
- perasaannya adalah attanya,
- bentuk-bentuk pikirannya adalah attanya.
Jadi semuanya ada lima pandangan salah yang menganggap atta identik dengan kelima khandha.
II. Beranggapan bahwa
atta ada pada jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan dan bentuk-bentuk pikiran. jadi yang dimaksudkan dalam bagian ke dua ini adalah pandangan salah bahwa,
- atta ada pada kesadaran
- atta ada pada jasmani (bentuk)
- atta ada pada persepsi
- atta ada pada perasaan
- atta ada pada bentuk-bentuk pikiran
Jadi semuanya ada lima pandangan salah yang menganggap bahwa atta ada di dalam kelima khandha.
III. Beranggapan bahwa
atta terpisah dari jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan dan bentuk-bentuk pikiran. jadi yang dimaksudkan dalam bagian ke tiga ini adalah pandangan salah bahwa,
- atta terpisah dari kesadaran
- atta terpisah dari jasmani (bentuk)
- atta terpisah dari persepsi
- atta terpisah dari perasaan
- atta terpisah dari bentuk-bentuk pikiran
Jadi semuanya ada lima pandangan salah yang menganggap atta terpisah dari kelima khandha.
IV. Beranggapan bahwa
atta memiliki jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan dan bentuk-bentuk pikiran. Jadi yang dimaksudkan dalam bagian ke empat ini adalah pandangan salah bahwa,
- atta memiliki kesadaran
- atta memiliki jasmani (bentuk)
- atta memiliki persepsi
- atta memiliki perasaan
- atta memiliki bentuk-bentuk pikiran
Jadi semuanya ada lima pandangan salah yang menganggap atta memiliki kelima khandha,
yang menjadikan total pandangan salah
sakkaya ditthi menjadi 20 tipe.
Uraian mengenai pandangan salah ini terdapat pada Culavedalla Sutta, Majjhima Nikaya 44, Samyutta Nikaya 22.1 dll...
Sebab para Arahat melihat jasmani sebagai jasmani, tidak berpikir ada aku di sana, tidak berpikir ada aku di dalam, tidak berpikir ada aku di luar. Karena tidak melekat, maka tidak ada penderitaan (berupa kemarahan).
Lebih tepatnya Arahat hanya melihat jasmani sebagai jasmani, titik.
Sebab ia berpikir aku (seharusnya) ada di luar gangrene, gangrene bukan milikku. Demikianlah munculnya penderitaan.
Yang bold Ini adalah pandangan salah sakkaya ditthi. Yang biru pandangan benar. Tidak muncul penderitaan bila ia mampu melihat gangrene hanya sebagai gangrene.
Sama juga. Ia berpikir sakit ini bukan milikku, sakit ini (seharusnya) berada di luar aku. Maka selain jasmani menderita, pikiran juga menderita.
blue: bila berpikir sakit ini bukan milikku bukan pandangan salah, yang dibold ini juga adalah pandangan salah sakkaya ditthi. Tidak timbul penderitaan bila ia "mampu" melihat sakit hanya sebuah proses.
Saya tidak katakan ada aku, tetapi ada pikiran yang mempersepsi aku. Seperti contoh yang pernah saya gunakan, ketakutan akan monster di dalam lemari, misalnya. Monster tidak ada, tetapi pikiran tentang monster ada. (Aku tidak ada, tetapi pikiran tentang aku ada.)
“Ia memahami yang tercerap sebagai yang tercerap. Setelah memahami yang tercerap sebagai yang tercerap, ia menganggap [dirinya sebagai] yang tercerap, ia menganggap [dirinya] dalam yang tercerap, ia menganggap [dirinya terpisah] dari yang tercerap, ia menganggap yang tercerap sebagai ‘milikku,’ ia bergembira dalam yang tercerap. Mengapakah? Karena ia belum sepenuhnya memahaminya, Aku katakan...
Sumber: MN 1, terjemahan Batara Indra.
Idem, seperti penjelasan di atas.
Bukankah ini hanya persepsi/pandangan salah...? Oleh karena itu dikatakan bahwa pandangan salah akan lenyap dengan sendirinya bersamaan munculnya kebijaksanaan (pandangan terang). Darimanakah munculnya pandangan terang? Berasal dari
melihat apa adanya (yathabutha nanadassanam), darimanakah munculnya kemampuan melihat apa adanya? Berasal dari perhatian dan konsentrasi yang kuat, darimanakah munculnya konsentrasi dan perhatian yang kuat? Tentu saja dari meditasi Vipassana.
Yang ini saya memang tidak cocok dengan Pak Hudoyo. Seperti saya katakan, semua hal juga hanya konsep yang dikomunikasikan, demikian juga Anatta. Teori Anatta memang konsep, tapi anatta sendiri bukan konsep. Namun kebenaran yang di luar konsep itu, hanya bisa dialami sendiri dan tidak bisa dikomunikasikan (tanpa mengubahnya ke dalam sebuah konsep). Karena cara komunikasi tiap pribadi berbeda, maka ajaran Buddha ke berbagai individu juga berbeda-beda. Kecenderungan Pak Hudoyo adalah menganggap ajaran yang cocok dengan kecenderungan pribadinya sebagai ajaran langsung, dan yang tidak cocok, sebagai "hanya konsep".
Demikianlah.
Tidak, namun saya yakin Pak Hudoyo tidak lebih menyetujui buah pemikiran Bro Fabian yang mengatakan bahwa dirinya mengajarkan Nihilisme.
Entah disebut nihilisme atau bukan, yang jelas dasar perbedaan pandangan saya dengan pak Hudoyo adalah bahwa menurut pak Hudoyo pancakhandha membentuk aku yang kemudian lenyap/padam pada pencapaian Nibbana.
Sedangkan saya beranggapan bahwa kita ada kecenderungan laten berpandangan salah yang menganggap bahwa pancakhandha, entah terpisah dari, di dalam, identik maupun memiliki aku.
Kalau untuk metode2 Vipassana, saya tidak bisa komentar. Tidak adanya metode itu, bukan berarti metode itu salah (walaupun bukan berarti setiap metode adalah benar).
Sebenarnya saya hanya meminta teman-teman bila ada yang tahu latar belakang latihan Vipassananya, kepada siapa? berapa lama? Karena tidak jelas dan nyeleneh sendiri.