Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Pelanggaran-Pelanggaran yang Mengharuskan Penskorsan
Saṅghādisesa 1. Aturan Latihan tentang Mengeluarkan Mani
Para Mulia, tiga belas aturan tentang penskorsan ini akan dibacakan.
Kisah Asal-mula
Sub-kisah pertama
Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada waktu itu Yang Mulia Seyyasaka merasa tidak puas dengan kehidupan spiritual. Ia menjadi kurus, lesu, dan pucat, dengan urat-urat menonjol di sekujur tubuhnya. Yang Mulia Udāyī melihatnya dalam kondisi ini dan berkata kepadanya, "Seyyasaka, engkau tidak terlihat baik. Engkau merasa tidak puas dengan kehidupan spiritual, bukan?"
"Ya."
"Baiklah, makan, tidur, dan mandi sebanyak yang engkau kehendaki. Dan kapan pun engkau merasa tidak puas dan nafsu menguasaimu, bermasturbasilah dengan tanganmu." "Tetapi apakah itu diperbolehkan?"
"Ya, aku juga melakukannya."
Maka Seyyasaka makan, tidur, dan mandi sebanyak yang ia kehendaki, dan kapan pun ia merasa tidak puas dan nafsu menguasainya, ia bermasturbasi dengan tangannya. Setelah beberapa lama Seyyasaka memiliki wajah cerah dan berwarna baik, berkulit cerah, dan indria-indria yang tajam. Para bhikkhu yang adalah teman-temannya berkata kepadanya, "Seyyasaka, engkau dulu kurus, lesu, dan pucat, dengan urat-urat menonjol di sekujur tubuhmu. Tetapi sekarang engkau memiliki wajah cerah dan berwarna baik, berkulit cerah, dan indria-indria yang tajam. Apakah engkau minum obat?"
"Tidak. Aku hanya makan, tidur, dan mandi sebanyak yang kukehendaki, dan kapan pun aku merasa tidak puas dan nafsu menguasaiku, aku bermasturbasi dengan tanganku." "Apakah engkau memakan makanan yang diberikan dengan penuh keyakinan dengan tangan yang sama engkau bermasturbasi?"
"Ya."
Para bhikkhu yang memiliki sedikit keinginan mengeluhkan dan mengkritiknya, "Bagaimana mungkin Yang Mulia Seyyasaka bermasturbasi dengan tangannya?"
Mereka menegur Seyyasaka dalam berbagai cara dan kemudian memberitahu Sang Buddha. Sang Buddha kemudian mengumpulkan Sangha dan menanyai Seyyasaka: "Benarkah, Seyyasaka, bahwa engkau melakukan hal ini?"
"Benar, Yang Mulia."
Sang Buddha menegurnya, "Orang dungu, tidaklah benar, tidaklah sepantasnya, tidaklah selayaknya bagi seorang monastik, tidak diperbolehkan, tidak boleh dilakukan. Bagaimana mungkin engkau dapat melakukan hal ini? Tidakkah Aku telah membabarkan banyak ajaran demi kebebasan dari nafsu, bukan demi nafsu; demi kebebasan dari belenggu, bukan demi belenggu; demi tanpa menggenggam, bukan demi menggenggam? Ketika Aku telah mengajarkan dengan cara ini, bagaimana mungkin engkau dapat memilih nafsu, belenggu, dan menggenggam? Tidakkah Aku telah membabarkan ajaran-ajaran demi meluruhnya nafsu, demi membersihkan kemabukan, demi pelenyapan dahaga, demi mencabut kemelekatan, demi memotong lingkaran kelahiran kembali, demi menghentikan ketagihan, demi meluruhnya, demi berakhirnya, demi padamnya? Tidakkah Aku telah membabarkan banyak ajaran demi ditinggalkannya kenikmatan-kenikmatan indria, demi pemahaman penuh pada persepsi kenikmatan indria, demi pelenyapan dahaga terhadap kenikmatan indria, demi eliminasi pemikiran kenikmatan indria, demi ditenangkannya demam kenikmatan indria? Orang dungu, hal ini akan mempengaruhi keyakinan banyak orang dan menyebabkan beberapa orang kehilangan keyakinan." Kemudian setelah menegur Seyyasaka dalam berbagai cara, Sang Buddha mencela sulitnya disokong ... "Dan, para bhikkhu, aturan latihan ini harus dibacakan sebagai berikut:
Aturan awal
'Mengeluarkan mani dengan sengaja adalah pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.'"
Dengan cara inilah Sang Buddha menetapkan aturan latihan ini untuk para bhikkhu.
Sub-kisah kedua
Tidak lama kemudian beberapa bhikkhu memakan makanan-makanan baik, jatuh tertidur dengan lengah dan lalai, dan mengeluarkan mani sewaktu bermimpi. Mereka menjadi gelisah, dengan berpikir, "Sang Buddha telah menetapkan aturan latihan bahwa dengan sengaja mengeluarkan mani adalah pelanggaran yang mengharuskan penskorsan. Kami mengeluarkan mani sewaktu bermimpi, yang bukannya tanpa sengaja. Mungkinkah bahwa kami telah melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan?" Mereka memberitahukan kepada Sang Buddha. "Memang benar, para bhikkhu, bahwa mimpi bukanlah tanpa sengaja, tetapi itu dapat diabaikan. Dan karena itu, para bhikkhu, aturan latihan ini harus dibacakan sebagai berikut:
Aturan akhir
'Mengeluarkan mani dengan sengaja, kecuali sewaktu bermimpi, adalah pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.'"
Definisi
Disengaja:
dengan mengetahui, dengan sadar, setelah meniatkan, setelah memutuskan, ia melanggar.
Mani:
ada sepuluh jenis mani: biru, kuning, merah, putih, warna dadih, warna air, warna minyak, warna susu, warna dadih pekat, warna minyak samin.
Mengeluarkan:
membuatnya berpindah dari sumbernya—ini adalah apa yang disebut dengan "mengeluarkan".
Kecuali sewaktu bermimpi:
selain daripada yang terjadi sewaktu bermimpi.
Pelanggaran yang mengharuskan penskorsan:
hanya Sangha yang memberikan percobaan untuk pelanggaran itu, mengembalikan ke awal, memberikan masa percobaan, dan merehabilitasi—bukan beberapa bhikkhu, bukan satu individu. Oleh karena itu disebut "pelanggaran yang mengharuskan penskorsan". Ini adalah nama dan sebutan untuk kelompok pelanggaran ini. Oleh karena itu, juga disebut "pelanggaran yang mengharuskan penskorsan".
Permutasi
Permutasi bagian 1
Rangkuman
Ia mengeluarkan dengan tubuhnya sendiri. Ia mengeluarkan dengan sesuatu yang eksternal. Ia mengeluarkan dengan tubuhnya sendiri dan dengan sesuatu yang eksternal. Ia mengeluarkan dengan menggoyang-goyangkan pinggulnya di udara.
Ia mengeluarkan karena ereksi yang diakibatkan oleh keinginan indria. Ia mengeluarkan karena ereksi yang disebabkan oleh kotoran tinja. Ia mengeluarkan karena ereksi yang disebabkan oleh air kencing. Ia mengeluarkan karena ereksi yang disebabkan oleh angin dalam usus. Ia mengeluarkan karena ereksi yang disebabkan oleh sengatan ulat.
Ia mengeluarkan demi kesehatan. Ia mengeluarkan demi kenikmatan. Ia mengeluarkan demi obat. Ia mengeluarkan demi suatu pemberian. Ia mengeluarkan demi jasa. Ia mengeluarkan demi pengorbanan. Ia mengeluarkan demi alam surga. Ia mengeluarkan demi benih. Ia mengeluarkan demi menyelidiki. Ia mengeluarkan demi bersenang-senang.
Ia mengeluarkan biru. Ia mengeluarkan kuning. Ia mengeluarkan merah. Ia mengeluarkan putih. Ia mengeluarkan warna dadih. Ia mengeluarkan warna air. Ia mengeluarkan warna minyak. Ia mengeluarkan warna susu. Ia mengeluarkan warna dadih pekat. Ia mengeluarkan warna minyak samin.
Definisi
Dengan tubuhnya sendiri:
dengan tubuh organiknya sendiri.
Dengan sesuatu yang eksternal:
dengan sesuatu yang organik atau non-organik, secara eksternal.
Dengan tubuhnya sendiri dan dengan sesuatu yang eksternal:
dengan keduanya.
Menggoyang-goyangkan pinggulnya di udara:
pada seseorang yang melakukan usaha di udara, alat kelaminnya menjadi ereksi.
Karena ereksi yang diakibatkan oleh keinginan indria:
pada seorang yang ditindas oleh keinginan indria, alat kelaminnya menjadi ereksi.
Karena ereksi yang disebabkan oleh kotoran tinja:
pada seorang yang ditekan oleh kotoran tinja, alat kelaminnya menjadi ereksi.
Karena ereksi yang disebabkan oleh air kencing:
pada seorang yang ditekan oleh air kencing, alat kelaminnya menjadi ereksi.
Karena ereksi yang disebabkan oleh angin dalam usus:
pada seorang yang ditekan oleh angin dalam usus, alat kelaminnya menjadi ereksi.
Karena ereksi yang disebabkan oleh sengatan ulat:
pada seorang yang disengat ulat, alat kelaminnya menjadi ereksi.
Demi kesehatan:
dengan berpikir, "Aku akan menjadi sehat."
Demi kenikmatan:
dengan berpikir, "Aku akan menghasilkan perasaan nikmat."
Demi obat:
dengan berpikir, "Akan menjadi obat."
Demi suatu pemberian:
dengan berpikir, "Aku akan memberikan suatu pemberian."
Demi jasa:
dengan berpikir, "Akan menjadi jasa."
Demi pengorbanan:
dengan berpikir, "Aku akan mempersembahkan pengorbanan."
Demi alam surga:
dengan berpikir, "Aku akan pergi ke alam surga."
Demi benih:
dengan berpikir, "Akan menjadi benih."
Demi menyelidiki:
dengan berpikir, "Akankah berwarna biru?", "Akankah berwarna kuning?", "Akankah berwarna merah?", "Akankah berwarna putih?", "Akankah berwarna dadih?", "Akankah berwarna air?", "Akankah berwarna minyak?", "Akankah berwarna susu?", "Akankah berwarna dadih pekat?", "Akankah berwarna minyak samin?"
Demi bersenang-senang:
ingin bermain.
Pembabaran bagian 1
Jika, dengan tubuhnya sendiri, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, dengan sesuatu yang eksternal, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, dengan tubuhnya sendiri dan dengan sesuatu yang eksternal, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, dengan menggoyang-goyangkan pinggulnya di udara, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, ketika terjadi ereksi yang diakibatkan oleh keinginan indria, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, ketika terjadi ereksi yang diakibatkan oleh tekanan kotoran tinja, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, ketika terjadi ereksi yang diakibatkan oleh tekanan air kencing, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, ketika terjadi ereksi yang diakibatkan oleh gas dalam usus, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, ketika terjadi ereksi yang diakibatkan oleh sengatan ulat, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Pembabaran bagian 2
Tujuan tunggal
Jika, demi kesehatan, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi kenikmatan ... Jika, demi obat ... Jika, demi pemberian ... Jika, demi jasa ... Jika, demi pengorbanan ... Jika, demi alam surga ... Jika, demi benih ... Jika, demi menyelidiki ... Jika, demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Satu jenis mani
Jika ia meniatkan biru, melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika ia meniatkan kuning ... Jika ia meniatkan merah ... Jika ia meniatkan putih ... Jika ia meniatkan warna dadih ... Jika ia meniatkan warna air ... Jika ia meniatkan warna minyak ... Jika ia meniatkan warna susu ... Jika ia meniatkan warna dadih pekat ... jika ia meniatkan warna minyak samin, melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Rangkaian dasar selesai.
Dua tujuan
Jika, demi kesehatan dan demi kenikmatan, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi kesehatan dan demi obat ... Jika, demi kesehatan dan demi pemberian ... Jika, demi kesehatan dan demi jasa ... Jika, demi kesehatan dan demi pengorbanan ... Jika, demi kesehatan dan demi alam surga ... Jika, demi kesehatan dan demi benih ... Jika, demi kesehatan dan demi menyelidiki ... Jika, demi kesehatan dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Rangkaian permutasi tidak berkaitan yang berdasarkan atas satu hal selesai.
Jika, demi kenikmatan dan demi obat, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi kenikmatan dan demi pemberian ... Jika, demi kenikmatan dan demi jasa ... Jika, demi kenikmatan dan demi pengorbanan ... Jika, demi kenikmatan dan demi alam surga ... Jika, demi kenikmatan dan demi benih ... Jika, demi kenikmatan dan demi menyelidiki ... Jika, demi kenikmatan dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi kenikmatan dan demi kesehatan, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi obat dan demi pemberian ... Jika, demi obat dan demi jasa ... Jika, demi obat dan demi pengorbanan ... Jika, demi obat dan demi alam surga ... Jika, demi obat dan demi benih ... Jika, demi obat dan demi menyelidiki ... Jika, demi obat dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi obat dan demi kesehatan ... Jika, demi obat dan demi kenikmatan, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi pemberian dan demi jasa ... Jika, demi pemberian dan demi pengorbanan ... Jika, demi pemberian dan demi alam surga ... Jika, demi pemberian dan demi benih ... Jika, demi pemberian dan demi menyelidiki ... Jika, demi pemberian dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi pemberian dan demi kesehatan ... Jika, demi pemberian dan demi kenikmatan ... Jika, demi pemberian dan demi obat, ia berniat dan berusaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi jasa dan demi pengorbanan ... Jika, demi jasa dan demi alam surga ... Jika, demi jasa dan demi benih ... Jika, demi jasa dan demi menyelidiki ... Jika, demi jasa dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi jasa dan demi kesehatan ... Jika, demi jasa dan demi kenikmatan ... Jika, demi jasa dan demi obat ... Jika, demi jasa dan demi pemberian, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi pengorbanan dan demi alam surga ... Jika, demi pengorbanan dan demi benih ... Jika, demi pengorbanan dan demi menyelidiki ... Jika, demi pengorbanan dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi pengorbanan dan demi kesehatan ... Jika, demi pengorbanan dan demi kenikmatan ... Jika, demi pengorbanan dan demi obat ... Jika, demi pengorbanan dan demi pemberian ... Jika, demi pengorbanan dan demi jasa, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi alam surga dan demi benih ... Jika, demi alam surga dan demi menyelidiki ... Jika, demi alam surga dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi alam surga dan demi kesehatan ... Jika, demi alam surga dan demi kenikmatan ... Jika, demi alam surga dan demi obat ... Jika, demi alam surga dan demi pemberian ... Jika, demi alam surga dan demi jasa ... Jika, demi alam surga dan demi pengorbanan, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi benih dan demi menyelidiki ... Jika, demi benih dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi benih dan demi kesehatan ... Jika, demi benih dan demi kenikmatan ... Jika, demi benih dan demi obat ... Jika, demi benih dan demi pemberian ... Jika demi benih dan demi jasa ... Jika, demi benih dan demi pengorbanan ... Jika, demi benih dan demi alam surga, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi menyelidiki dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi menyelidiki dan demi kesehatan ... Jika, demi menyelidiki dan demi kenikmatan ... Jika, demi menyelidiki dan demi obat ... Jika, demi menyelidki dan demi pemberian ... Jika, demi menyelidiki dan demi jasa ... Jika, demi menyelidiki dan demi pengorbanan ... Jika, demi menyelidiki dan demi alam surga ... Jika, demi menyelidiki dan demi benih, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Jika, demi bersenang-senang dan demi kesehatan ... Jika, demi bersenang-senang dan demi kenikmatan ... Jika, demi bersenang-senang dan demi obat ... Jika, demi bersenang-senang dan demi pemberian ... Jika, demi bersenang-senang dan demi jasa ... Jika demi bersenang-senang dan demi pengorbanan ... Jika, demi bersenang-senang dan demi alam surga ... Jika, demi bersenang-senang dan demi benih ... Jika, demi bersenang-senang dan demi menyelidiki, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Rangkaian permutasi berkaitan yang berdasarkan atas satu hal selesai.
Tiga tujuan
Jika, demi kesehatan dan demi kenikmatan dan demi obat, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan. ... Jika, demi kesehatan dan demi kenikmatan dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Rangkaian permutasi tidak berkaitan yang berdasarkan atas dua hal selesai.
Jika, demi kenikmatan dan demi obat dan demi pemberian, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan. ... Jika, demi kenikmatan dan demi obat dan demi bersenang-senang ... Jika, demi kenikmatan dan demi obat dan demi kesehatan, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Rangkaian permutasi berkaitan yang berdasarkan atas dua hal secara ringkas selesai.
Jika, demi menyelidiki dan demi bersenang-senang dan demi kesehatan, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan. ... Jika, demi menyelidiki dan demi bersenang-senang dan demi benih, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Bagian yang berdasarkan atas dua hal selesai.
Empat hingga sembilan tujuan
Tiga hal, empat hal, lima hal, enam hal, tujuh hal, delapan hal, dan sembilan hal harus diuraikan dengan cara yang sama.
Sepuluh tujuan
Ini adalah bagian yang berdasarkan atas semua hal:
Jika, demi kesehatan dan demi kenikmatan dan demi obat dan demi pemberian dan demi jasa dan demi pengorbanan dan demi alam surga dan demi benih dan demi menyelidiki dan demi bersenang-senang, ia berniat dan melakukan usaha, dan mani keluar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penskorsan.
Bagian yang berdasarkan atas semua hal selesai.