//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Adayang nenggunakan from right thought, menjadi right itention or right resolve  (Read 6902 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Saat ini pemikiran benar, sudah ada penafsiran berbeda  dari right thought, ada yang menggunakan right itention ada yang menggunakan right resolve, pada dasarnya pada pikiran kita akan ada sekelompok pikiran muncul bergantian dari pikiran tersebut atau kebiasaan dari pola pikiran yang timbul atau ada muncul suatu keputusan dan kemudian keputusan yang kita buat tersebut dilaksanakan menjadi perintah untuk melakukan suatu perbuatan yang seharusnya kita sadari sepenuhnya.

Quote
"The middle way discovered by a Perfect One avoids both these extremes; it gives vision, it gives knowledge, and it leads to peace, to direct acquaintance, to discovery, to nibbana. And what is that middle way? It is simply the noble eightfold path, that is to say, right view, right intention; right speech, right action, right livelihood; right effort, right mindfulness, right concentration. That is the middle way discovered by a Perfect One, which gives vision, which gives knowledge, and which leads to peace, to direct acquaintance, to discovery, to nibbana.

Source:
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn56/sn56.011.nymo.html


Quote
"And what is the middle way realized by the Tathagata that — producing vision, producing knowledge — leads to calm, to direct knowledge, to self-awakening, to Unbinding? Precisely this Noble Eightfold Path: right view, right resolve, right speech, right action, right livelihood, right effort, right mindfulness, right concentration. This is the middle way realized by the Tathagata that — producing vision, producing knowledge — leads to calm, to direct knowledge, to self-awakening, to Unbinding.

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn56/sn56.011.than.html
« Last Edit: 28 September 2015, 09:05:22 PM by kullatiro »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Quote
"And what, bhikkhus, is that middle way awakened to by the One Attuned to Reality which gives rise to vision, which gives rise to knowledge, which leads to peace, to higher knowledge, to full awakening, to Nibbāna? It is just this Noble Eight-factored Path, that is to say, right view, right resolve, right speech, right action, right livelihood, right effort, right mindfulness, right mental unification. This, bhikkhus, is that middle way awakened to by the One Attuned to Reality, which gives rise to vision, which gives rise to knowledge, which leads to peace, to higher knowledge, to full awakening, to Nibbāna.

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn56/sn56.011.harv.html

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Quote
"Now this, monks, is the noble truth of stress:[1] Birth is stressful, aging is stressful, death is stressful; sorrow, lamentation, pain, distress, & despair are stressful; association with the unbeloved is stressful, separation from the loved is stressful, not getting what is wanted is stressful. In short, the five clinging-aggregates are stressful.

"And this, monks, is the noble truth of the origination of stress: the craving that makes for further becoming — accompanied by passion & delight, relishing now here & now there — i.e., craving for sensual pleasure, craving for becoming, craving for non-becoming.

"And this, monks, is the noble truth of the cessation of stress: the remainderless fading & cessation, renunciation, relinquishment, release, & letting go of that very craving.

"And this, monks, is the noble truth of the way of practice leading to the cessation of stress: precisely this Noble Eightfold Path — right view, right resolve, right speech, right action, right livelihood, right effort, right mindfulness, right concentration.

"Vision arose, insight arose, discernment arose, knowledge arose, illumination arose within me with regard to things never heard before: 'This is the noble truth of stress.' Vision arose, insight arose, discernment arose, knowledge arose, illumination arose within me with regard to things never heard before: 'This noble truth of stress is to be comprehended.' Vision arose, insight arose, discernment arose, knowledge arose, illumination arose within me with regard to things never heard before:' This noble truth of stress has been comprehended.'

"Vision arose, insight arose, discernment arose, knowledge arose, illumination arose within me with regard to things never heard before: 'This is the noble truth of the origination of stress'... 'This noble truth of the origination of stress is to be abandoned' [2] ... 'This noble truth of the origination of stress has been abandoned.'

"Vision arose, insight arose, discernment arose, knowledge arose, illumination arose within me with regard to things never heard before: 'This is the noble truth of the cessation of stress'... 'This noble truth of the cessation of stress is to be directly experienced'... 'This noble truth of the cessation of stress has been directly experienced.'

"Vision arose, insight arose, discernment arose, knowledge arose, illumination arose within me with regard to things never heard before: 'This is the noble truth of the way of practice leading to the cessation of stress'... 'This noble truth of the way of practice leading to the cessation of stress is to be developed'... 'This noble truth of the way of practice leading to the cessation of stress has been developed.' [3]

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn56/sn56.011.than.html

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Saat ini pemikiran benar, sudah ada penafsiran berbeda  dari right thought, ada yang menggunakan right itention ada yang menggunakan right resolve, pada dasarnya pada pikiran kita akan ada sekelompok pikiran muncul bergantian dari pikiran tersebut atau kebiasaan dari pola pikiran yang timbul atau ada muncul suatu keputusan dan kemudian keputusan yang kita buat tersebut dilaksanakan menjadi perintah untuk melakukan suatu perbuatan yang seharusnya kita sadari sepenuhnya.

Jadi menurut Sdr. Kullatiro, yang dimaksud dalam hal ini adalah  proses berpikirnya, atau hasil berpikirnya atau keputusannya?

Thanks
 _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Jadi menurut Sdr. Kullatiro, yang dimaksud dalam hal ini adalah  proses berpikirnya, atau hasil berpikirnya atau keputusannya?

Thanks
 _/\_

Wa berpikir seperti ini misalnya kita kemping ke gunung pada malam yang dingin kita membuat api unggun untuk menghangatkan badan, setelah api unggun menyala kita tentu nya mencari tempat yang ideal kan.

Mari kita mulai prosesnya sebagaimana manusia berpikir bila kita duduk terlalu dekat dgn api unggun tentu nya bisa terbakar atau kepanasan, bila terlalu jauh bisa kedinginan jadi duduk tidak terlalu jauh dari api unggun dan terlalu dekat dgn api unggun sampai proses ini right view (right understanding), setelah pengertian muncul pula keputusan yang menetapkan untuk kira kira duduk A,B,C,D munculah kehendak wa mau  duduk sendiri di area C (right itention/ right resolve, right thought) , disini bisa melalui proses berbincang dgn teman sambil berjalan duduk ke area c tersebut ( bisa terjadi ucapan benar dan perbuatan benar),

Tetapi bisa terjadi saat kita berjalan ke area c teman berbincang kita mengatakan untuk duduk di area e kita bicara tentang si Ahok kemarin terjadi penyimpangan dari area yang seharus ada di antara abcd ke area e yang membuat badan gemetar karena dingin nya
« Last Edit: 29 September 2015, 12:59:30 AM by kullatiro »

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
teori yang menarik, tapi sebelum ada pikiran benar harus ada pandangan benar disini titik awal pikiran benar muncul, atau mau dibalik dari konsentrasi benar, perhatian benar, daya upaya benar, penghidupan benar, perbuatan benar, ucapan benar, pikiran benar, dan pandangan benar. ini menjadi satu paket kesatuan untuk mencapai 2 buah nya yaitu pengetahuan benar dan kebebasan benar.

kadang pikiran kita suka mencari kebenaranya sendiri sehingga kita merasa benar atau kebelinger karena nya.
sebenar nya simple atau sederhana bagaimana kita mengetahui pikiran kita benar atau tidak? dimulai dari pandangan benar, terus sampai konsentrasi benar bila hasil dari 8 ruas ini benar semua maka itu benar ada nya tapi bila dari 8 ruas ini ada yang salah 1 saja maka ini tidak benar.

Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
sebenar nya simple atau sederhana bagaimana kita mengetahui pikiran kita benar atau tidak? dimulai dari pandangan benar, terus sampai konsentrasi benar bila hasil dari 8 ruas ini benar semua maka itu benar ada nya tapi bila dari 8 ruas ini ada yang salah 1 saja maka ini tidak benar.


bagaimana menilai suatu pikiran itu BENAR ?
bagaimana menilai suatu pandangan itu BENAR ?
apa variables2 pentingnya ?....

BENAR menurut tolak ukura apa ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
bagaimana menilai suatu pikiran itu BENAR ?
bagaimana menilai suatu pandangan itu BENAR ?
apa variables2 pentingnya ?....

BENAR menurut tolak ukura apa ?

Harus di ingat kotbah dhammacakkapavatana sutta ini di baca kepada 5 pertapa (yang sudah menanggalkan keduniawian / gone forth)

(Y.A)Kondana yang pertama kali mampu memahami nya.

Benar menurut tolak ukur dari 5 pertapa ini yang sudah meninggalkan keduniawian untuk mencari pencerahan, yang telah melewati waktu yang cukup panjang, jatuh bangun melatih diri mereka.


Wa juga belum bisa sempurna pemahaman nya semestinya jalan utama berunsur 8 ini merupakan satu kesatuan, tapi kita memahaminya secara satu persatu dan ketika di satukan semua ada bagian bagian yang tiba tiba terasa aneh atau tidak pas padahal Yang Arya Kondana bisa memahaminya.

Seperti right livehood di indonesia penerjemahan ada penghidupan benar ada yang menterjemahkan sebagai mata pencharian benar, bila kita berbicara ttg 5 pertapa ini adakah mereka mempunyai matapencharian sehari hari? Bukannya mereka berlatih tiap hari adakah mereka bertani, berburu, berdagang, dsb?
« Last Edit: 30 September 2015, 04:52:40 PM by kullatiro »

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
apa yg lebih penting ? benar atao salah ?

atao HASIL AKHIRNYA ?.....yg menjadi penilaian....


24 melamar di KFC china,.....
23 orang diterima... tetapi Jack Ma DITOLAK...
dan ini hari jack Ma menjadi salah satu orang terkaya di dunia
  (lebih besar dari amazon + eBay)....
   Nahh klo aja di diterima di KFC, apakah kehidupan saat ini akan beda ?

mohon masuknan... ;D
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
bagaimana menilai suatu pikiran itu BENAR ?
bagaimana menilai suatu pandangan itu BENAR ?
apa variables2 pentingnya ?....

BENAR menurut tolak ukura apa ?

kita kadang terkecoh oleh arti sebuah bahasa, benar disini bukan berarti paling benar tapi disini tumpuan nya adalah 4 kebenaran mulia jadi dikatakan benar disini adalah cara pandang kita dan berpikir kita dalam kehidupan sehari hari dan itu pun terbagi lagi tiap moment ( saat saat detik yang terjadi dalam kehidupan kita) bahwa hidup penuh dengan dukha dan cara mengatasinya adalah dengan 8 jalan ini yang menjadi kesatuan.

kita tau bahwa jalan beruas 8 ini terbagi 3 katagori kebijaksanaan, morallitas, dan samadhi ( saya pakai kata samadhi karena tidak menemukan kata yang tepat untuk mengartikan katagori ini)

pandangan benar dan pikiran benar ini adalah kebijaksanaan kita dalam menjalankan hidup
ucapan benar, perbuatan benar dan penghidupan benar adalah morallitas kita dalam menjalankan hidup
daya upaya benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar adalah kondisi bahtin kita dalam menjalankan hidup
kalau bahasa keren nya mind body and soul.

buddha mengajarkan dhamma bukan untuk dianggap paling benar tetapi menjelaskan membabarkan dhamma sebagai mana ada nya. jadi kata benar disini ada acuan yang digunakan yaitu 4 kebenaran mulia.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
kita kadang terkecoh oleh arti sebuah bahasa, benar disini bukan berarti paling benar tapi disini tumpuan nya adalah 4 kebenaran mulia jadi dikatakan benar disini adalah cara pandang kita dan berpikir kita dalam kehidupan sehari hari dan itu pun terbagi lagi tiap moment ( saat saat detik yang terjadi dalam kehidupan kita) bahwa hidup penuh dengan dukha dan cara mengatasinya adalah dengan 8 jalan ini yang menjadi kesatuan.

kita tau bahwa jalan beruas 8 ini terbagi 3 katagori kebijaksanaan, morallitas, dan samadhi ( saya pakai kata samadhi karena tidak menemukan kata yang tepat untuk mengartikan katagori ini)

pandangan benar dan pikiran benar ini adalah kebijaksanaan kita dalam menjalankan hidup
ucapan benar, perbuatan benar dan penghidupan benar adalah morallitas kita dalam menjalankan hidup
daya upaya benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar adalah kondisi bahtin kita dalam menjalankan hidup
kalau bahasa keren nya mind body and soul.

buddha mengajarkan dhamma bukan untuk dianggap paling benar tetapi menjelaskan membabarkan dhamma sebagai mana ada nya. jadi kata benar disini ada acuan yang digunakan yaitu 4 kebenaran mulia.

Bila bicara seperti ini maka penghidupan benar baru bersambung dgn yang lain nya "Penghidupan Benar" menurut wa adalah keseharian  harian kita dari pola hidup, gaya hidup, kebiasaan kebiasaan yang setiap hari kita lakukan baik yang kita sadari maupun yang kita anggap remeh, bila melihat 5 pertapa mereka keseharian nya ada membatasi diri mereka untuk melatih diri mereka, Buddha gautama secara halus mengatakan apa yang mereka lakukan ada yang benar dan ada yang terlalu extreme hingga ada jalan tengah (middle path way).

Wa pikir ini adalah vinaya bagi sangha dan sila (pancasila, atthasila, dasasila) bagi umat awam.

Soalnya ada yang seperti di bawah ini

Quote
ALL) [Phisankha yoniso] Civaram patisevami
considering it thougtfully, i use the robe

yavadeva sitassa patighataya
Simply to counteract cold

unhassa patighataya
to counteract heat

Damsa-makasa-vatatapa-sirimsapa-samphassanam patighataya
To countact the touch of flies, mosquitoes, wind, sun & reptiles

Yavadeva hirikopina-paticchadan'atthan
Simply for the purpose of covering the parts of the body that cause shame.

Patisankho yoniso pindapatam patisevami
Considering it thoughtfully, I use alms food

N'va davaya na madaya na mandanaya na vibhusanaya
Not playfully, nor for intoxication, nor for putting on bulk, nor for beautification

Yavadeva imassa kayassa thitiya yapanaya vihimsuparatiya brahma-cariyanuggahaya
but simply for the the survival & continuance of this body, for ending its afflictions, for the support of the holy-life

'iti puranan-ca vedanam patihankhami navan-ca vedanam na uppadessami
[thinking] 'thus will I destroy old feelings [of hunger] and not create new feelings [from overeating]

Yatra ca me bhavissati anavajjata ca phasu-viharo cati
I will maintain myself, be blameless & live in comfort

Patisankha yoniso senasanam patisevami
Considering it thoughtfully, I use the lodging

yavadeva sitassa patighataya
Simply to counteract cold

unhassa patighataya
to counteract heat

Damsa-makasa-vatatapa-sirimsapa-samphassanam patighataya
To countact the touch of flies, mosquitoes, wind, sun & reptiles

Yavadeva utuparissaya-vinodanam patisallanaram'attham
simply as protection from inclemencies of weather and for enjoyment of seclusion,

Patisankha yoniso gilana-paccaya-bhesajjam parikkharam patisevami
Considering them thoughtfully, I use medicinal requisites for curing the sick

Yavadeva uppannanam veyyabadhikanam vedananam patighataya
simply to counteract any pains of illnees that have arisen,

Abyapajjha-paramatayati
and for maximum freedom from disease
« Last Edit: 30 September 2015, 06:25:03 PM by kullatiro »

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
apa yg lebih penting ? benar atao salah ?

atao HASIL AKHIRNYA ?.....yg menjadi penilaian....


24 melamar di KFC china,.....
23 orang diterima... tetapi Jack Ma DITOLAK...
dan ini hari jack Ma menjadi salah satu orang terkaya di dunia
  (lebih besar dari amazon + eBay)....
   Nahh klo aja di diterima di KFC, apakah kehidupan saat ini akan beda ?

mohon masuknan... ;D

dalam jalan beruas 8 proses menjadi penting karena ini adalah prateknya. sedangkan hasil akhirnya adalah nibbana.
berbeda dengan contoh diatas yang masih berkutak dengan duniawi sebab buddha mengajarkan dahmma bukan mengajarkan orang jadi kaya raya dahmma yang buddha ajarkan adalah melihat dunia sebagaimana adanya dan hidup bebas didalamnya maka dari itu ajaran buddha mengena dari kalang bahwa sampai atas dari manusia sampai dewa ( itu kata buku tekst sutta yang saya baca bahwa buddha guru dari para dewa dan manusia)

kita selalu menganggap mencari sesuatu diluar diri kita padahal yang buddha ajarkan cukup yang ada diri kita mau itu kita pria wanita sakit sehat cacat kaya miskin dan lain sebagainya, lihat sadari dan nikmati dunia kehidupan kita syukur syukur kita bisa berbagi dengan semua mahluk.

lihat manggala sutta berkah itu apa jelas disana tidak di katakan menjadi kaya adalah berkah utama punya harta tahta atau gebetan banyak berkah utama tapi sanggat sederhana siapa pun bisa mendapatkan nya. jadi uang adalah bukan tolak ukur pandangan dia pikiran dia benar secara dahmma tapi bagaimana kita menjalankan kehidupan kita sehari hari yang menjadi tolak ukurnya.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Harus di ingat kotbah dhammacakkapavatana sutta ini di baca kepada 5 pertapa (yang sudah menanggalkan keduniawian / gone forth)

(Y.A)Kondana yang pertama kali mampu memahami nya.

Benar menurut tolak ukur dari 5 pertapa ini yang sudah meninggalkan keduniawian untuk mencari pencerahan, yang telah melewati waktu yang cukup panjang, jatuh bangun melatih diri mereka.


Wa juga belum bisa sempurna pemahaman nya semestinya jalan utama berunsur 8 ini merupakan satu kesatuan, tapi kita memahaminya secara satu persatu dan ketika di satukan semua ada bagian bagian yang tiba tiba terasa aneh atau tidak pas padahal Yang Arya Kondana bisa memahaminya.

Seperti right livehood di indonesia penerjemahan ada penghidupan benar ada yang menterjemahkan sebagai mata pencharian benar, bila kita berbicara ttg 5 pertapa ini adakah mereka mempunyai matapencharian sehari hari? Bukannya mereka berlatih tiap hari adakah mereka bertani, berburu, berdagang, dsb?

dalam jalan beruas 8 mata pencaharian benar kurang cocok untuk digunakan lebih baik mengunakan penghidupan benar karena takut salah persepsi dengan kalimat yang seadanya.
dalam pengertian saya penghidupan benar adalah apa yang kita lakukan sehari hari kalau umat awam disini bekerja tapi kita tau tidak semua nya bekerja ada yang hidup nya makan tidur saja ada juga yang masuk sanggah menjadi bikkuh. jadi singkat nya apa yang kita lakukan dan lingkungan kita berada kata kan begini ada seorang anak dia baik suka menolong tapi keluarga nya perampok bapak nya raja rampok bila si anak memperatekan jalan beruas 8 maka disulit untuk di moralitas nya karena hidup dilingkungan tidak baik, pasti disana muncul ucapan kasar, perbuatan tidak baik, bila anak ini berada dilingkungan seperti itu maka normal nya akan terbawa arus. ini maka penghidupan benar dapat dikatakan lingkungan kita dan sosiallitas kita sehari hari bagaimana dan untuk katagori benar disini maka lihat sutta sutta yang ada bagaimana kita harus bersosiallisasi.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Bila bicara seperti ini maka penghidupan benar baru bersambung dgn yang lain nya "Penghidupan Benar" menurut wa adalah keseharian  harian kita dari pola hidup, gaya hidup, kebiasaan kebiasaan yang setiap hari kita lakukan baik yang kita sadari maupun yang kita anggap remeh, bila melihat 5 pertapa mereka keseharian nya ada membatasi diri mereka untuk melatih diri mereka, Buddha gautama secara halus mengatakan apa yang mereka lakukan ada yang benar dan ada yang terlalu extreme hingga ada jalan tengah (middle path way).

Wa pikir ini adalah vinaya bagi sangha dan sila (pancasila, atthasila, dasasila) bagi umat awam.

Soalnya ada yang seperti di bawah ini


ya kurang lebih seperti itu
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Mari kita berusaha mendefinisikan Penghidupan benar (Right way to live /livelihood) yang baru, yang tidak berkonsep mata pencaharian


 Penghidupan benar, seperti tercantum dalam dhammacakkapavattana sutta kotbah pertama Buddha kepada 5 pertapa dan kondanna yang mampu memahami nya terlebih dahulu hingga menjadi contoh bahwa manusia bisa menerima dhamma yang di babarkan Buddha Gautama.

Tapi harus di ingat (YA) kondana sudah menjadi pertapa meninggalkan keduniawian hingga bila di telusuri tentu nya penghidupan benar tidak berbicara ttg perkerjaan mereka sehari hari (seperti berdagang, berburu, bertani, dsb).

Tapi penghidupan benar bicara tentang keseharian mereka hidup sehari hari yang membatasi diri mereka untuk melatih diri, Buddha secara halus mengatakan pembatasan diri untuk melatih diri mereka bukan sepenuh nya tidak benar, tapi mereka melatih diri mereka terlalu ekstreme hingga diajarkan jalan tengah middle path way.

Untuk umat awam yang masih ada dan hidup dalam keduniawian tentu tidak bisa di samakan dgn Yang Ariya kondanna yang telah jatuh bangun melatih diri untuk mencapai pencerahan, baru setelah mendengar kotbah dhammacakkapavattana sutta hingga mampu menfilter (menyaring) mana yang sesuai dhammacakkapavattana sutta dan yang bukan hingga mampu mencapai pencerahan.

Jadi penghidupan benar (right way to life or right livelihood)bagi umat awam berbicara tentang gaya hidup, pola hidup, dan kebiasaan kebiasaan yang anda perbuat sehari hari baik yang anda sadari dan perbuatan yang anda anggap remeh.

Pengertian paling sederhana adalah bila sangha adalah vinaya sedang untuk umat awam adalah sila (pancasila, atthasila, dasasila), hidup sedehana.

Tapi sebenarnya tidak lah sesederhana itu.

Jadi makan dan minum lah yang secukupnya dan jumlah yang wajar: makan 3 x sehari, atau makan 2x sehari (pagi-siang), makan 2x (pagi-sore).
Hindari kudapan yang berlebihan.

Bersihkan dan rapikan diri anda dgn baik dan wajar: mandi 2x sehari, menggosok gigi 2x sehari, mencuci tangan anda dgn bijaksana, mengenakan pakaian yang sederhana, rapi, yang sesuai etika tempat dan waktu. Gunakan alat komunikasi anda pada tempatnya.

Menjaga kesehatan anda dgn olahraga yang ringan seperti berjalan kaki yang santai di sekitar lingkungan anda, berenang, taichi, pilates, yoga (untuk melenturkan dan meregangkan otot), mempelajari seni bela diri untuk mempertahankan kehidupan yang ada saat ini.

Beretika: murah senyum, menyapa yang tua dan muda, beramah tamah, suka membantu dan menolong, buang sampah pada tempatnya, mengantri pada tempatnya, penuh khanti.

Bekerja dgn baik dan pada waktunya

Beristirahat lah dgn baik dan pada waktunya

Sediakan waktu untuk mempelajari dhamma, mendengar dhammadesana, bermeditasi, melihat keseharian anda.
« Last Edit: 01 October 2015, 12:52:03 PM by kullatiro »

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Wa berpikir seperti ini misalnya kita kemping ke gunung pada malam yang dingin kita membuat api unggun untuk menghangatkan badan, setelah api unggun menyala kita tentu nya mencari tempat yang ideal kan.

Mari kita mulai prosesnya sebagaimana manusia berpikir bila kita duduk terlalu dekat dgn api unggun tentu nya bisa terbakar atau kepanasan, bila terlalu jauh bisa kedinginan jadi duduk tidak terlalu jauh dari api unggun dan terlalu dekat dgn api unggun sampai proses ini right view (right understanding), setelah pengertian muncul pula keputusan yang menetapkan untuk kira kira duduk A,B,C,D munculah kehendak wa mau  duduk sendiri di area C (right itention/ right resolve, right thought) , disini bisa melalui proses berbincang dgn teman sambil berjalan duduk ke area c tersebut ( bisa terjadi ucapan benar dan perbuatan benar),

Tetapi bisa terjadi saat kita berjalan ke area c teman berbincang kita mengatakan untuk duduk di area e kita bicara tentang si Ahok kemarin terjadi penyimpangan dari area yang seharus ada di antara abcd ke area e yang membuat badan gemetar karena dingin nya

Ok, Thanks atas pendapatnya, Sdr. Kullatiro
 _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Quote
Quote from: kullatiro on 29 September 2015, 12:40:02 AM
Wa berpikir seperti ini misalnya kita kemping ke gunung pada malam yang dingin kita membuat api unggun untuk menghangatkan badan, setelah api unggun menyala kita tentu nya mencari tempat yang ideal kan.

Mari kita mulai prosesnya sebagaimana manusia berpikir bila kita duduk terlalu dekat dgn api unggun tentu nya bisa terbakar atau kepanasan, bila terlalu jauh bisa kedinginan jadi duduk tidak terlalu jauh dari api unggun dan terlalu dekat dgn api unggun sampai proses ini right view (right understanding), setelah pengertian muncul pula keputusan yang menetapkan untuk kira kira duduk A,B,C,D munculah kehendak wa mau  duduk sendiri di area C (right itention/ right resolve, right thought) , disini bisa melalui proses berbincang dgn teman sambil berjalan duduk ke area c tersebut ( bisa terjadi ucapan benar dan perbuatan benar),

Tetapi bisa terjadi saat kita berjalan ke area c teman berbincang kita mengatakan untuk duduk di area e kita bicara tentang si Ahok kemarin terjadi penyimpangan dari area yang seharus ada di antara abcd ke area e yang membuat badan gemetar karena dingin nya


menjadi menarik...bagaimana "panas" bekerja...
1 konveksi
2 konduksi
3 radiasi...

juga bagaimana "panas" dpt di "jaga" disimpan....
1 insulator
2 vacuum....(kondisi vakum)....

setelah memahamin hal2 dasar ini...kemudian
pemikiran lanjut dpt berkembang pd arah yg lebih baik...

merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline jung13

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 18
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Klo menurut pengalaman sih pendefinisian kebenaran pada akhirny muncul dari dalam.. Referensi yg bertebaran merupakan pengalaman orang lain n untuk dites satu2 bener engganya..

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
kenapa kgk cek ke sutta soal detail ini ke SN 45.8?

https://dhammacitta.org/dcpedia/SN_45.8:_Vibhaṅga_Sutta
There is no place like 127.0.0.1

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
kenapa kgk cek ke sutta soal detail ini ke SN 45.8?

https://dhammacitta.org/dcpedia/SN_45.8:_Vibhaṅga_Sutta
Nanya dong jadi pikiran benar APA kehendak benar?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
kalau dari pointnya itu,

Quote
“Dan apakah, para bhikkhu, kehendak benar? Kehendak untuk melepaskan keduniawian, kehendak untuk tidak memusuhi, kehendak untuk tidak mencelakai: ini disebut kehendak benar.

beti (beda tipis) sih... tapi kekna sih kalau dipake lepas, lebih tepat kehendak (bodhi) /tekad (thanissaro) dibanding pikiran karena pikiran itu biasa refer ke suatu waktu aja.


There is no place like 127.0.0.1

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
kalau dari pointnya itu,

beti (beda tipis) sih... tapi kekna sih kalau dipake lepas, lebih tepat kehendak (bodhi) /tekad (thanissaro) dibanding pikiran karena pikiran itu biasa refer ke suatu waktu aja.




Oke tq
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Definisi samma sankappa yg lain:

11. “Dan apakah, para bhikkhu, kehendak salah? Kehendak keinginan indria, kehendak permusuhan, dan kehendak kekejaman: ini adalah kehendak salah.

12. “Dan apakah, para bhikkhu, kehendak benar? Kehendak benar, Aku katakan, ada dua jenis: ada kehendak benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan dan ada kehendak benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan.

13. “Dan apakah, para bhikkhu, kehendak benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan? Kehendak meninggalkan keduniawian, kehendak tanpa permusuhan, dan kehendak tanpa kekejaman:[8] ini adalah kehendak benar yang terpengaruh oleh noda-noda ... matang dalam perolehan.

14. “Dan apakah, para bhikkhu, kehendak benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan? Pemikiran, pikiran, kehendak, absorpsi pikiran, ketetapan pikiran, pengarahan pikiran, bentukan ucapan dalam diri seseorang yang pikirannya mulia, yang pikirannya tanpa noda, yang memiliki jalan mulia dan yang mengembangkan jalan mulia:[9] ini adalah kehendak benar yang mulia ... sebuah faktor dari sang jalan.

https://dhammacitta.org/dcpedia/MN_117:_Mah%C4%81cattarisaka_Sutta
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Definisi samma sankappa yg lain:

11. “Dan apakah, para bhikkhu, kehendak salah? Kehendak keinginan indria, kehendak permusuhan, dan kehendak kekejaman: ini adalah kehendak salah.

12. “Dan apakah, para bhikkhu, kehendak benar? Kehendak benar, Aku katakan, ada dua jenis: ada kehendak benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan dan ada kehendak benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan.

13. “Dan apakah, para bhikkhu, kehendak benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan? Kehendak meninggalkan keduniawian, kehendak tanpa permusuhan, dan kehendak tanpa kekejaman:[8] ini adalah kehendak benar yang terpengaruh oleh noda-noda ... matang dalam perolehan.

14. “Dan apakah, para bhikkhu, kehendak benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan? Pemikiran, pikiran, kehendak, absorpsi pikiran, ketetapan pikiran, pengarahan pikiran, bentukan ucapan dalam diri seseorang yang pikirannya mulia, yang pikirannya tanpa noda, yang memiliki jalan mulia dan yang mengembangkan jalan mulia:[9] ini adalah kehendak benar yang mulia ... sebuah faktor dari sang jalan.

https://dhammacitta.org/dcpedia/MN_117:_Mah%C4%81cattarisaka_Sutta

Mantap makin jelas saja sekarang
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

 

anything