//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme  (Read 232747 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #255 on: 24 November 2011, 12:07:43 PM »
Dr buku PENEMUAN MAKAM KELUARGA YESUS ( THE  FAMILY TOMB  ) KARANGAN SIMCHA JACOBOVICI & CHARLES PLLEGRINO EDISI BAHASA INDONESIA, PENERBIT AKSARA MEDIA, ISBN 979-1122-41-5.  SETAHU SAYA INJIL YOHANES DISUSUN AKHIR ABAD 1, DAN INJIL SESUNGGUHNYA BUKAN DITULIS OLEH RASUL2 YESUS.
« Last Edit: 24 November 2011, 12:35:07 PM by aryaputra »
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #256 on: 24 November 2011, 01:04:31 PM »
Apakah karma buruk yg telah diperbuat Yesus sehingga harus mati disiksa di salib? Segala sesuatu akibat adalah hasil dari perbuatan.
Jika dia memang anak Bapaknya yg diutus untuk menderita untuk menebus dosa para domba, mengapa sebelum meninggal dia marah kepada Bapaknya: Eloi, Eloi, Lama sabachtani! Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

mengenai masalah diatas, bisa baca ulasan dato pada link berikut :

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21398.msg378445#msg378445

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #257 on: 24 November 2011, 01:10:47 PM »
tergantung kepada alam neraka nya. masing-masing alam neraka punya perhitungan dan perbandingan waktu yang berbeda dengan alam lainnya.  tidak bisa dipukul rata(CMIIW).

mengenai 1 hari dialam manusia = sekian tahun dialam niraya/deva itu bs di analogikan, 1 hari di alam manusia = sekian hari dialam semut, sehingga si semut beranggapan koq manusia kekal ya ? si semut uda ber anak cucu sampe kesekian generasi, tu manusia tetap masih idup...

masa iya 1 hari dialam manusia = sekian tahun dialam niraya/peta/deva/brahma ? ya, kita beranak cucu sampe ke sekian generasi, mahluk niraya/peta/deva/brahma masih tetep ada tu... kesan nya mereka adalah kekal, padahal ada nya perbedaan umur dan waktu... mirip analogi semut diatas...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #258 on: 24 November 2011, 03:11:35 PM »
Dr buku PENEMUAN MAKAM KELUARGA YESUS ( THE  FAMILY TOMB  ) KARANGAN SIMCHA JACOBOVICI & CHARLES PLLEGRINO EDISI BAHASA INDONESIA, PENERBIT AKSARA MEDIA, ISBN 979-1122-41-5.  SETAHU SAYA INJIL YOHANES DISUSUN AKHIR ABAD 1, DAN INJIL SESUNGGUHNYA BUKAN DITULIS OLEH RASUL2 YESUS.
Iya, itu adalah buku TAFSIRAN yang berisi dugaan-dugaan. Sama tidak kredibelnya dengan tafsiran2 lain apapun bentuknya. Kalau dari Alkitab, tidak ada penjelasan seperti itu.

Injil sudah saya singgung sedikit sebelumnya, yang langsung ditulis oleh murid Yesus DIDUGA hanyalah injil Yohanes pada sekitar tahun 90-an. Lainnya ditulis belakangan, bukan oleh murid langsung. Sebetulnya banyak juga injil lainnya yang diduga ditulis langsung oleh murid Yesus, tapi dengan alasan tertentu, tidak diterima sebagai kanon dalam Alkitab.


Offline tnawi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #259 on: 24 November 2011, 04:38:42 PM »
mengenai sejarah injil bisa dilihat juga di facebooknya Bpk Iones Rakhmat, seorang lulusan S3 untuk Kajian Yesus sejarah.
mengenai sejarah penulisan injil bisa dilihat di :
http://www.facebook.com/notes/ioanes-rakhmat-full/injil-yesus-dipalsukan-sebuah-percakapan-imajiner-seorang-muslim-dan-seorang-kri/10150379726479096

link beliau lainnya:
http://www.facebook.com/ioanes.rakhmat2

atau

http://facebook.com/ioanes.rakhmat1

masuk saja ke facebooknya, akan ditemukan link - link lainnya yang menarik sekitar kekr****nan



Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #260 on: 24 November 2011, 05:22:43 PM »
Iya, itu adalah buku TAFSIRAN yang berisi dugaan-dugaan. Sama tidak kredibelnya dengan tafsiran2 lain apapun bentuknya. Kalau dari Alkitab, tidak ada penjelasan seperti itu.

Injil sudah saya singgung sedikit sebelumnya, yang langsung ditulis oleh murid Yesus DIDUGA hanyalah injil Yohanes pada sekitar tahun 90-an. Lainnya ditulis belakangan, bukan oleh murid langsung. Sebetulnya banyak juga injil lainnya yang diduga ditulis langsung oleh murid Yesus, tapi dengan alasan tertentu, tidak diterima sebagai kanon dalam Alkitab.


mas bro, mau diskus dikit nih :

apakah valid jika kita membahas sesuatu yg diragukan keotentikan sejarah nya, namun pembuktian nya mengacu pada sumber yg diragukan jg keotentikan nya...

kita mempertanyakan kebenaran sejarah gusti brewok namun pembuktian nya mengacu pada kitab sakti al-kita-biah yg kebenaranya sendiri diragukan... sejarah gusti brewok sendiri mucul dr kitab sakti al-kita-biah, sehingga tidak akan menjawab permasalahan, krn bukan sumber yg pantas untuk digunakan sebagai patokan kebenaran sejarah gusti brewok...


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #261 on: 24 November 2011, 06:04:15 PM »
mas bro, mau diskus dikit nih :

apakah valid jika kita membahas sesuatu yg diragukan keotentikan sejarah nya, namun pembuktian nya mengacu pada sumber yg diragukan jg keotentikan nya...
Kalau menurut saya, kita boleh membahas dalam lingkup tertentu dengan asumsi yang disepakati. Misalnya dalam hal ini kita sepakati asumsi bahwa Al-kita-biah (:hammer:) adalah benar dan otentik, jadi kita bahas seputar itu. Dalam lingkup bahasan ini, maka semua tambahan dari yang lain tidak berlaku. Misalnya yang soal 'murid yang dikasihi' tadi, kalau dalam lingkup Alkitab, sudah mentok sampai di sana dan akan menjadi misteri selamanya. Tambahan tafsiran dari sumber luar tidak berlaku (seperti 'murid yang dikasihi' itu misalnya dibilang berpakaian linen, umur sekian, atau lainnya).

Kalau kita perluas lingkupnya, misalnya lingkup sejarah, maka catatan sejarah yang jadi pedomannya. Misalnya di Matius bilang waktu YK mati, maka ada macam2 kehebohan sampai ada orang-orang suci bangkit dari kuburnya. Nah, sejarah tidak pernah mencatat kejadian seheboh itu, maka boleh dibilang bagian tersebut tidak berdasar. Juga dibilang menjelang YK lahir, Herodes memerintahkan pembantaian massal anak pertama yang lahir. Apakah hal tersebut ada di sejarah? Jika ada, maka bisa dibilang bagian itu otentik. Jika tidak ... yah, kita tahu apa artinya.

Jadi kembali lagi tergantung lingkup kita membahas ini di mana. Apakah sebatas Alkitab, doktrin ke-Kr1sten-an keseluruhan, atau menurut tafsiran kelompok tertentu? Kalau tidak ditentukan batas ini, maka bisa jadi ke mana-mana akhirnya tafsir ketemu tafsir. Contohnya kalo Dato ngomong sama yang Kharismatik mengenai Glossolalia (bahasa roh), pasti pakai tafsir ini-itu, berdasarkan buku/penjelasan pendeta anu, ke mana-mana ga ada ujungnya.


Quote
kita mempertanyakan kebenaran sejarah gusti brewok namun pembuktian nya mengacu pada kitab sakti al-kita-biah yg kebenaranya sendiri diragukan... sejarah gusti brewok sendiri mucul dr kitab sakti al-kita-biah, sehingga tidak akan menjawab permasalahan, krn bukan sumber yg pantas untuk digunakan sebagai patokan kebenaran sejarah gusti brewok...
Nah, itu Dato teliti. ;D
Secara general, juga sejarah, dan terutama sains, saya sangat meragukan keotentikan Alkitab. Namun kalau kita bahas lingkup Ke-kr1sten-an, maka Alkitab kita anggap otentik, diasumsikan benar, dan dijadikan pedoman tertinggi. Di bawah itu adalah doktrin2 dan syahadat yang telah ditetapkan. Selain dari itu, maka sumber lain bisa dianggap tidak benar, walaupun mungkin dalam perspektif lain, sumber itu lebih sah.
« Last Edit: 24 November 2011, 06:07:09 PM by Kainyn_Kutho »

Offline Menander

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 105
  • Reputasi: 8
  • I Am The Saviour
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #262 on: 24 November 2011, 06:21:06 PM »
mengenai sejarah injil bisa dilihat juga di facebooknya Bpk Iones Rakhmat, seorang lulusan S3 untuk Kajian Yesus sejarah.
mengenai sejarah penulisan injil bisa dilihat di :
http://www.facebook.com/notes/ioanes-rakhmat-full/injil-yesus-dipalsukan-sebuah-percakapan-imajiner-seorang-muslim-dan-seorang-kri/10150379726479096

link beliau lainnya:
http://www.facebook.com/ioanes.rakhmat2

atau

http://facebook.com/ioanes.rakhmat1

masuk saja ke facebooknya, akan ditemukan link - link lainnya yang menarik sekitar kekr****nan


Ioanes Rakhmat kalau ga salah ex-pendeta GKI yang murtad jadi freethinkers ya  :-?

seingatku dulu waktu jadi pendeta dia sering menyerang pendeta2 fundamentalis terutama S.Tong

kini dia benar2 murtad menjadi freethinker, menerjemahkan & menulis buku2 kritis yang menyerang alkitab & kekr****nan



CMIIW
Saya adalah Menander I, Sang Raja Indo-Yunani yang suka blak-blak an. Penguasa dataran India, Baktria, dan sampai Eropa.

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #263 on: 24 November 2011, 09:37:08 PM »
Iya, itu adalah buku TAFSIRAN yang berisi dugaan-dugaan. Sama tidak kredibelnya dengan tafsiran2 lain apapun bentuknya. Kalau dari Alkitab, tidak ada penjelasan seperti itu.

Injil sudah saya singgung sedikit sebelumnya, yang langsung ditulis oleh murid Yesus DIDUGA hanyalah injil Yohanes pada sekitar tahun 90-an. Lainnya ditulis belakangan, bukan oleh murid langsung. Sebetulnya banyak juga injil lainnya yang diduga ditulis langsung oleh murid Yesus, tapi dengan alasan tertentu, tidak diterima sebagai kanon dalam Alkitab.

Ya, betul ini adalah tafsiran, namun semua telah diselidiki oleh penulis buku secara ilmiah, sekarang yg jadi masalah adalah apakah isi alkitab bukan tafsiran? Seperti dalam injil Markus Yesus membisu sepanjang perjalanan, kata2nya baru muncul di bagian akhir ketika ia berteriak keras: Allahku, Allahku, mengapa engkau meninggalkan aku! Sementara dalam Injil Lukas Yesus menyuruh sekelompok wanita untuk tidak menangisinya, tapi menangisi diri sendiri karena tdk lama lagi bencana akan menimpa mereka (23:27-31) di tiang salib ia berdoa kepada bapaknya: "Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yg sedang mereka perbuat" (23:34) Dan saat terakhir Yesus tdk berteriak keras tapi berseru" Bapa, ke dalam tanganmu aku serahkan nyawaku" (23:46).
Menurut sejarah penulisan alkitab, injil pertama adalah  Injil Markus 65-70M (35-40 tahun setelah Yesus wafat), lalu Injil Matius (80-85M), bersamaan dgn injil Lukas, dan terakhir injil Yohanes dgn bahan2 yg melengkapi ketiga injil sebelumnya (100M). Selama perjalanan sampai menuju injil modern terdapat banyak kesalahan, pengurangan, penambahan baik di sengaja ataupun tidak, seperti tertulis dalam Misquoting Yesus  yg ditulis oleh pakar ahli penelaahan alkitab Bart D. Ehrman (Edisi bhs Indonesia Gramedia Pustaka Utama, ISBN: 979-22-2367-3. (Pakai huruf Y karena pakai huruf J hilang terus kata Yesusnya)
Jika ternyata penulisan injil adalah hasil dari kesalahan penyalinan oleh para penulis, apakah injil merupakan sesuatu yg dapat dipercaya 100%? Apakah keselamatan yg dijanjikan itu ada? karena sekarang mulai banyak pendapat untuk memisahkan antara Yesus sebagai manusia dalam sejarah dengan Yesus yg diklain sebagai putra allah.  Bagaimana mereka bisa membujuk kita masuk agamanya sementara injil utama mereka diragukan? Kalau kita menganalisa ajaran mereka, setidaknya berdasarkan bahan2 yg dapat dipertanggung jawabkan, apakah mereka2 saat mengkritik kita sdh mengetahui ajaran agama kita?
« Last Edit: 24 November 2011, 09:47:35 PM by aryaputra »
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #264 on: 25 November 2011, 02:30:12 PM »
Ya, betul ini adalah tafsiran, namun semua telah diselidiki oleh penulis buku secara ilmiah, sekarang yg jadi masalah adalah apakah isi alkitab bukan tafsiran? Seperti dalam injil Markus Yesus membisu sepanjang perjalanan, kata2nya baru muncul di bagian akhir ketika ia berteriak keras: Allahku, Allahku, mengapa engkau meninggalkan aku! Sementara dalam Injil Lukas Yesus menyuruh sekelompok wanita untuk tidak menangisinya, tapi menangisi diri sendiri karena tdk lama lagi bencana akan menimpa mereka (23:27-31) di tiang salib ia berdoa kepada bapaknya: "Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yg sedang mereka perbuat" (23:34) Dan saat terakhir Yesus tdk berteriak keras tapi berseru" Bapa, ke dalam tanganmu aku serahkan nyawaku" (23:46).
Menurut sejarah penulisan alkitab, injil pertama adalah  Injil Markus 65-70M (35-40 tahun setelah Yesus wafat), lalu Injil Matius (80-85M), bersamaan dgn injil Lukas, dan terakhir injil Yohanes dgn bahan2 yg melengkapi ketiga injil sebelumnya (100M). Selama perjalanan sampai menuju injil modern terdapat banyak kesalahan, pengurangan, penambahan baik di sengaja ataupun tidak, seperti tertulis dalam Misquoting Yesus  yg ditulis oleh pakar ahli penelaahan alkitab Bart D. Ehrman (Edisi bhs Indonesia Gramedia Pustaka Utama, ISBN: 979-22-2367-3. (Pakai huruf Y karena pakai huruf J hilang terus kata Yesusnya)
Jika ternyata penulisan injil adalah hasil dari kesalahan penyalinan oleh para penulis, apakah injil merupakan sesuatu yg dapat dipercaya 100%? Apakah keselamatan yg dijanjikan itu ada? karena sekarang mulai banyak pendapat untuk memisahkan antara Yesus sebagai manusia dalam sejarah dengan Yesus yg diklain sebagai putra allah.  Bagaimana mereka bisa membujuk kita masuk agamanya sementara injil utama mereka diragukan? Kalau kita menganalisa ajaran mereka, setidaknya berdasarkan bahan2 yg dapat dipertanggung jawabkan, apakah mereka2 saat mengkritik kita sdh mengetahui ajaran agama kita?
Sepertinya anda tidak menangkap apa yang saya maksudkan. Saya sederhanakan begini: kalau kita mau menyelidiki Ke-kr1sten-an, maka kita menyelami sisi Ke-kr1sten-an tersebut, menyelidiki dari dalam, BUKAN dengan sudut pandang luar. Misalnya kita mau melihat konsep keselamatan dalam Kr1sten, maka kita harus pahami isi Alkitab dan doktrinnya, benarkah demikian, apakah antar penjelasannya konsisten, apakah benar dinyatakan demikian dalam Alkitab. Kalau kita menggunakan sumber luar sebagai tolok ukur, sudah jelas konsep tersebut bisa dibenar-benarkan (misalnya oleh buku yang ditulis orang K), dan juga disalah-salahkan (misalnya pakai buku Da Vinci Code). Dengan begitu, tidak akan ada penyelidikan, hanya ada lomba mengukuhkan sumber mana yang valid.

Terlepas dari itu, menyelidiki Ke-kr1sten-an berbeda dengan menyelidiki Alkitab. Penyelidikan alkitab bisa dilakukan independen dari sudut pandang tertentu misalnya sejarah, ilimiah, atau moralitas. Di sini kita bisa pakai sumber lain yang valid dan sesuai dengan pembahasannya. Misalnya jika kita mengkaji dari sisi ilmiah tentang penciptaan, maka kita boleh menggunakan sumber ilmiah yang valid, misalnya teori evolusi untuk menantang argumen penciptaan 6 hari tersebut (beserta tafsiran turunannya). 

Maka kembali lagi kalau pembahasan di atas bahwa dalam kitab Markus YK seperti orang putus asa sewaktu menjelang di salib, itu adalah pembahasan yang saya setujui, karena (terlepas dari kitab Markus benar atau tidak secara sejarah,) kita memang membahas dari sudut pandang internal Alkitab sendiri. Tetapi kalau memasukkan referensi lain dan mengatakan bahwa 'murid yang dikasihi' adalah yang berpakaian linen, berumur 10-13 tahun; lalu percakapan itu bukan dengan ibu YK, melainkan Maria Magdalena, itu adalah pembahasan yang tidak saya setujui, karena menilai secara eksternal. Kalau memang mau bahas dengan gaya demikian, sama saja kalau saya pakai Al Qur'an sebagai referensi tambahan lalu menyatakan kisah penyaliban itu keliru karena sebetulnya murid YK yang disalib bukan YK-nya sendiri. Lalu apa yang mau dibahas?

Mengenai cara sebagian dari mereka dalam menilai Ajaran Buddha, menurut saya memang bukan hal penting. Saya sudah tahu mental kebanyakan dari mereka yang bukan mau menyelidiki, melainkan hanya membenarkan punyanya sendiri dan menyalahkan punya orang lain. Tapi apakah anda juga mau seperti mereka? Memang terserah, itu hak anda, tapi kalau saya menganjurkan, janganlah seperti mereka.


Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #265 on: 25 November 2011, 03:10:38 PM »
Kalau menurut saya, kita boleh membahas dalam lingkup tertentu dengan asumsi yang disepakati. Misalnya dalam hal ini kita sepakati asumsi bahwa Al-kita-biah ( :hammer: ) adalah benar dan otentik, jadi kita bahas seputar itu. Dalam lingkup bahasan ini, maka semua tambahan dari yang lain tidak berlaku. Misalnya yang soal 'murid yang dikasihi' tadi, kalau dalam lingkup Alkitab, sudah mentok sampai di sana dan akan menjadi misteri selamanya. Tambahan tafsiran dari sumber luar tidak berlaku (seperti 'murid yang dikasihi' itu misalnya dibilang berpakaian linen, umur sekian, atau lainnya).

sampai saat ini, pembahasan seputar gusti brewok berkutat pada al-kita-biah dan jika kita beranggapan berdasarkan kesepakatan yg ada, maka kebenaran dari cerita gusti brewok tidak akan pernah terbantahkan... cerita legenda gusti brewok berasal dari kitab sakti tersebut, sedangkan kita tidak bole mencari sumber dr luar kitab sakti, maka sampai kapan pun tidak akan pernah mencuat ke permukaan tentang kebenaran yg sesungguhnya dr cerita legenda itu, sperti yg mas bro om kain katakan hanya bs menjadi misteri kebohongan terbesar dalam sejarah manusia...


Kalau kita perluas lingkupnya, misalnya lingkup sejarah, maka catatan sejarah yang jadi pedomannya. Misalnya di Matius bilang waktu YK mati, maka ada macam2 kehebohan sampai ada orang-orang suci bangkit dari kuburnya. Nah, sejarah tidak pernah mencatat kejadian seheboh itu, maka boleh dibilang bagian tersebut tidak berdasar. Juga dibilang menjelang YK lahir, Herodes memerintahkan pembantaian massal anak pertama yang lahir. Apakah hal tersebut ada di sejarah? Jika ada, maka bisa dibilang bagian itu otentik. Jika tidak ... yah, kita tahu apa artinya.

Jadi kembali lagi tergantung lingkup kita membahas ini di mana. Apakah sebatas Alkitab, doktrin ke-Kr1sten-an keseluruhan, atau menurut tafsiran kelompok tertentu? Kalau tidak ditentukan batas ini, maka bisa jadi ke mana-mana akhirnya tafsir ketemu tafsir. Contohnya kalo Dato ngomong sama yang Kharismatik mengenai Glossolalia (bahasa roh), pasti pakai tafsir ini-itu, berdasarkan buku/penjelasan pendeta anu, ke mana-mana ga ada ujungnya.

Nah, itu Dato teliti. ;D
Secara general, juga sejarah, dan terutama sains, saya sangat meragukan keotentikan Alkitab. Namun kalau kita bahas lingkup Ke-kr1sten-an, maka Alkitab kita anggap otentik, diasumsikan benar, dan dijadikan pedoman tertinggi. Di bawah itu adalah doktrin2 dan syahadat yang telah ditetapkan. Selain dari itu, maka sumber lain bisa dianggap tidak benar, walaupun mungkin dalam perspektif lain, sumber itu lebih sah.

btul... tp klo kita membahas glossolalia didasarkan pada bukti konkrit,   maka jawaban tersebut akan terjawab. seperti hal nya kita mempelajari   suatu bahasa, apakah bahasa itu bs diartikan ? apakah bahasa itu   memiliki makna ? apakah bahasa tersebut dapat digunakan sebagai alat   komunikasi ato cm sebagai suatu bahasa tak beraturan dan tidak memiliki   arti apapun.

membahas suatu kebenaran tidak ada yg bs dianggap otentik kecuali setelah melalui proses pembuktian berdasarkan berbagai sumber. dato' rasa jg begitu terhadap ke-kanesten-an yg seharusnya siap di uji ke-otentikan nya bkn cm berdasarkan al-kita-biah (karena kebenarannya sendiri diragukan, terlihat dr ketidakonsisten cerita dan bukan merupakan salah satu alat bukti yg kuat atas sejarah brewok)

jika pembahasan di fokus kan hanya pada al-kita-biah dan sumber lain tidak dianggap, maka percuma lah suatu pembahasan dilakukan, toh jg tidak mungkin bs memperoleh kebenaran yg sesungguhnya, karena mereka beranggapan bahwa al-kita-biah lah yg paling benar...  :whistle:

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #266 on: 25 November 2011, 03:54:38 PM »
sampai saat ini, pembahasan seputar gusti brewok berkutat pada al-kita-biah dan jika kita beranggapan berdasarkan kesepakatan yg ada, maka kebenaran dari cerita gusti brewok tidak akan pernah terbantahkan... cerita legenda gusti brewok berasal dari kitab sakti tersebut, sedangkan kita tidak bole mencari sumber dr luar kitab sakti, maka sampai kapan pun tidak akan pernah mencuat ke permukaan tentang kebenaran yg sesungguhnya dr cerita legenda itu, sperti yg mas bro om kain katakan hanya bs menjadi misteri kebohongan terbesar dalam sejarah manusia...
Betul, kalau kita masih bahas dalam lingkup Ke-kr1sten-an, maka memang keberadaan YK adalah mutlak tak terbantahkan. Yang bisa kita bahas adalah sejauh apa saja yang diajarkan YK menurut Alkitab. Kalau kita sudah bahas di luar itu, tentu bisa kita tinggalkan 'kemutlakannya' dan keberadaan YK tidak lagi absolut, tapi rentan pada pembuktian fakta sebaliknya.


Quote
btul... tp klo kita membahas glossolalia didasarkan pada bukti konkrit,   maka jawaban tersebut akan terjawab. seperti hal nya kita mempelajari   suatu bahasa, apakah bahasa itu bs diartikan ? apakah bahasa itu   memiliki makna ? apakah bahasa tersebut dapat digunakan sebagai alat   komunikasi ato cm sebagai suatu bahasa tak beraturan dan tidak memiliki   arti apapun.
Coba kita lihat 2 sisi.
Kalau kita bahas dalam lingkup Alkitab, ada contohnya bahwa waktu Pentakosta orang berbahasa roh dan seperti bahasa universal di mana semua orang yang hadir (yang berasal dari suku dan bahasa berbeda) bisa memahaminya. Dalam bagian lain juga dikatakan bahasa roh itu sebetulnya bisa dimengerti dan ditafsirkan (jika memiliki karunia), jadi bukanlah tipe 'as-bun'. Sekarang apakah bahasa roh yang beredar sekarang ini 'alkitabiah'? Saya bisa pastikan bahwa mayoritas tidak.

Kalau bahas dalam lingkup luar Alkitab, bahasa itu seharusnya adalah media komunikasi yang bisa dimengerti oleh pendengarnya. Namun bahasa roh itu adalah komunikasi dengan Tuhan, dan Tuhan sendiri kita tidak tahu bagaimana bisa diajak kerja sama dalam pembuktiannya. Jadi, kasus selesai. Tidak ada pembuktian benar/salah, dan mempunyai kredibilitas sama dengan argumen "*!ga+6^" adalah bahasa untuk komunikasi di galaksi Andromeda.


Quote
membahas suatu kebenaran tidak ada yg bs dianggap otentik kecuali setelah melalui proses pembuktian berdasarkan berbagai sumber. dato' rasa jg begitu terhadap ke-kanesten-an yg seharusnya siap di uji ke-otentikan nya bkn cm berdasarkan al-kita-biah (karena kebenarannya sendiri diragukan, terlihat dr ketidakonsisten cerita dan bukan merupakan salah satu alat bukti yg kuat atas sejarah brewok)

jika pembahasan di fokus kan hanya pada al-kita-biah dan sumber lain tidak dianggap, maka percuma lah suatu pembahasan dilakukan, toh jg tidak mungkin bs memperoleh kebenaran yg sesungguhnya, karena mereka beranggapan bahwa al-kita-biah lah yg paling benar...  :whistle:
Masa' sih begitu? Justru belum pakai sumber2 luar saja saya sudah lihat banyak ketidak-konsistenannya kok. Makanya doktrin dengan doktrin bentrok, muncul lagi penafsiran baru, doktrin baru, bentrokan baru, dst.
Juga saya pikir dalam rangkaian bahasan ini, kita bukan hanya melulu lihat dari satu sisi saja, bisa juga bahas dari sudut pandang lain. Seperti saya sendiri juga menyinggung sudut pandang lain. Tapi tetap bahasan-bahasan ini tetap adalah lingkup yang berbeda dan terpisah, tidak bisa kemudian dilebur jadi satu.

Saya coba kasih ilustrasi lagi yah. Misalnya ada bahasan 'Twilight, Eclipse, New Moon' atau apapun itu. Kita tahu bahwa secara literatur, itu adalah fiksi, bukan kebenaran, sebab vampir juga tidak ada bukti empirisnya. Ini adalah satu hal. Kemudian kita masuk ke dalam ceritanya di mana di sana vampir tidak lagi memiliki detak jantung, yang berarti tidak memompa darah, dan tanpa itu, berarti vampir tidak bisa ereksi dan otomatis impoten dalam hal seksual. Maka bisa disimpulkan manusia bersetubuh dengan vampir sampai hamil adalah hal tidak konsisten dalam cerita itu. Ini adalah pembahasan sudut pandang yang berbeda lagi.

Jadi di sini kita selidiki bukunya secara fakta, dan juga menyelidiki konsistensinya dari dalam. Ada 2 sisi yang kita tinjau, dan kesimpulan yang satu tidak bisa serta-merta digunakan untuk menilai sisi lain seperti misalnya 'yang ngarang si X, maka isinya pasti sampah.' Kadang juga fiksi walaupun bukan fakta, bisa menginspirasi kita dengan cerita-cerita yang penuh makna dan konsisten.
Juga adalah tidak tepat untuk menggunakan novel lain untuk menilai kebenaran novel tersebut. Misalnya saya katakan vampir di Twilight itu omong kosong sebab vampir seharusnya tidak tahan matahari menurut Bram Stoker's Dracula.


Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #267 on: 25 November 2011, 06:52:15 PM »
Betul, kalau kita masih bahas dalam lingkup Ke-kr1sten-an, maka memang keberadaan YK adalah mutlak tak terbantahkan. Yang bisa kita bahas adalah sejauh apa saja yang diajarkan YK menurut Alkitab. Kalau kita sudah bahas di luar itu, tentu bisa kita tinggalkan 'kemutlakannya' dan keberadaan YK tidak lagi absolut, tapi rentan pada pembuktian fakta sebaliknya.

bole di share, pembuktian fakta sebaliknya yg bagaimana, yg dikatakan rentan ? agar kita dapat membahas nya disini...


Coba kita lihat 2 sisi.
Kalau kita bahas dalam lingkup Alkitab, ada contohnya bahwa waktu Pentakosta orang berbahasa roh dan seperti bahasa universal di mana semua orang yang hadir (yang berasal dari suku dan bahasa berbeda) bisa memahaminya. Dalam bagian lain juga dikatakan bahasa roh itu sebetulnya bisa dimengerti dan ditafsirkan (jika memiliki karunia), jadi bukanlah tipe 'as-bun'. Sekarang apakah bahasa roh yang beredar sekarang ini 'alkitabiah'? Saya bisa pastikan bahwa mayoritas tidak.

untuk bahasa roh tersebut dato' belom membuktikan secara langsung, namun dato' beberapa kali membuktikan bahasa roh dibeberapa aliran kanesten seperti ber-toni dan mam-wor sha-lon, bahasa roh mereka bs dikategorikan "as-bun" bahkan ketika ditanya apa artinya, mereka jg tidak mengetahui, tp secara perasaan mreka merasa telah berkomunikasi dengan brewok...


Masa' sih begitu? Justru belum pakai sumber2 luar saja saya sudah lihat banyak ketidak-konsistenannya kok. Makanya doktrin dengan doktrin bentrok, muncul lagi penafsiran baru, doktrin baru, bentrokan baru, dst.
Juga saya pikir dalam rangkaian bahasan ini, kita bukan hanya melulu lihat dari satu sisi saja, bisa juga bahas dari sudut pandang lain. Seperti saya sendiri juga menyinggung sudut pandang lain. Tapi tetap bahasan-bahasan ini tetap adalah lingkup yang berbeda dan terpisah, tidak bisa kemudian dilebur jadi satu.

btul, dato' paham apa yg ingin disampaikan oleh mas bro on kain, tp disini dato' mempertanyakan keontetikan cerita legenda brewok berdasarkan bukti2 nyata yg ditemukan di lapangan, seperti buku/film "the lost tomb of ", jika kita memegang pada al-kita-biah, maka fakta2 yg ditunjukan didalam buku/film tersebut terpatahkan semua dan bagi kalangan mas-rani itu adalah kebohongan...

menyambung pembahasan mas bro aryaputra mengenai istri dr brewok si maria magdalena (sekedar sharing). ada salah satu kejadian menarik ketika dato' bertemu seorang wanita yg mempunyai kemampuan/indigo, dia dapat melihat 100 kehidupan yg lampau dr seseorang, saat itu ada sepasang suami-istri dr kanesten bertanya kepada wanita itu, apakah benar brewok punya anak seperti yg diceritakan di buku2 barat, novel the da vinci code, wanita itu menjawab, betul... dan dia mengetahui nama anak perempuan brewok dan disembunyikan dimana pada saat itu... diluar kerangka berpikir kanesten, pengungkapan wanita tersebut mendekati beberapa hasil penelitian barat mengenai cerita legenda brewok... bagaimana menurut mas bro om kain ?

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #268 on: 25 November 2011, 09:32:35 PM »
Maka kembali lagi kalau pembahasan di atas bahwa dalam kitab Markus YK seperti orang putus asa sewaktu menjelang di salib, itu adalah pembahasan yang saya setujui, karena (terlepas dari kitab Markus benar atau tidak secara sejarah,) kita memang membahas dari sudut pandang internal Alkitab sendiri. Tetapi kalau memasukkan referensi lain dan mengatakan bahwa 'murid yang dikasihi' adalah yang berpakaian linen, berumur 10-13 tahun; lalu percakapan itu bukan dengan ibu YK, melainkan Maria Magdalena, itu adalah pembahasan yang tidak saya setujui, karena menilai secara eksternal.

Ya, saya setuju dgn Bro Kainyn, tentang dugaan usia dan wanita yg diduga bukan Maria ibu Yesus tapi Maria Magdalena, itu adalah pengkajian dr Alkitab berdasarkan hipotesa2 dr  para ahli peneliti Alkitab, tapi itu ada dasarnya, yaitu untuk murid terkasih yg berlari telanjang melepaskan bajunya ketika hendak ditangkap tentara dan sering kali  kata Maria itu sendiri sering disamarkan antara Maria ibu Yesus, Maria dr Bethani, Maria Magdalena, wanita yg tidak dikenal yg mengurapi Yesus. Semua berdasarkan tafsiran dr buku yg telah terbit Internstional, berarti telah pula dibaca para ahli agama K di dunia.
jika kita memegang pada al-kita-biah, maka fakta2 yg ditunjukan didalam buku/film tersebut terpatahkan semua dan bagi kalangan mas-rani itu adalah kebohongan...
menyambung pembahasan mas bro aryaputra mengenai istri dr brewok si maria magdalena (sekedar sharing). ada salah satu kejadian menarik ketika dato' bertemu seorang wanita yg mempunyai kemampuan/indigo, dia dapat melihat 100 kehidupan yg lampau dr seseorang, saat itu ada sepasang suami-istri dr kanesten bertanya kepada wanita itu, apakah benar brewok punya anak seperti yg diceritakan di buku2 barat, novel the da vinci code, wanita itu menjawab, betul... dan dia mengetahui nama anak perempuan brewok dan disembunyikan dimana pada saat itu... diluar kerangka berpikir kanesten, pengungkapan wanita tersebut mendekati beberapa hasil penelitian barat mengenai cerita legenda brewok... bagaimana menurut mas bro om kain ?

Ya, betul kata Bro Dato, jika berpegang pada alkitab, maka semua yg penyelidikan yg dilakukan sekarang akan dikatakan menyimpang, justru saat sekarang orang mulai mempertanyakan kebenaran alkitab, sementara penterjemahan alkitab sendiri bukanlah hal yg baku, seperti kalau kita menterjemahkan bahasa Inggris, mungkin 10 org terjemahin hasilnya tidak sama. Isi alkitab sendiri sudah terjadi perbedaan antara 4 pengarangnya, sementara 4 hasil karangan itu dipilih dari sekitar 50 karangan lainnya yg dikumpulkan Uskup Athanasius dr Alexandria tahun 367 dan disetujui Dewan Gereja di Hippo thn 393 dan oleh dewan Carthage 4 tahun berikutnya, Tentunyaa untuk menyelidiki alkitab tidak bisa stagnan karena sejalan dgn waktu terus ditemukan bukti2 baru seperti, injil thomas dan injil filipus, injil maria magdalena yg  ditemukan di nag hammadi thn 1945, dan yg terakhir injil Yudas yg ditemukan tahun 2000. kalau berdasarkan alkitab maka semua itu adalah sesat.
Mengenai anak dan Maria Magdalena yg diduga istri Yesus, ada tafsiran berdasarkan penyelidikan yg dapat dibaca di buku Holy Blood, Holy Grail - Michael Baigent, Richard Leigh, Henry Lincoln dan The Templar Revelation - Lyn Picknett dan Clive Prince. Sekali lagi semua itu sdh terbit secara international, dan melibatkan pendapat para pemuka2 agama K.
« Last Edit: 25 November 2011, 09:47:12 PM by aryaputra »
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #269 on: 26 November 2011, 10:24:40 AM »
bole di share, pembuktian fakta sebaliknya yg bagaimana, yg dikatakan rentan ? agar kita dapat membahas nya disini...
Wah, itu sih terlalu banyak. Dari penciptaan 6 hari, air bah, runtuhnya menara yang menyebabkan 'mutasi genetik', sampai pada eksistensi YK dalam sejarah, termasuk kelahiran, sepak terjang, dan kematiannya. Pilih saja salah satunya. ;D


Quote
untuk bahasa roh tersebut dato' belom membuktikan secara langsung, namun dato' beberapa kali membuktikan bahasa roh dibeberapa aliran kanesten seperti ber-toni dan mam-wor sha-lon, bahasa roh mereka bs dikategorikan "as-bun" bahkan ketika ditanya apa artinya, mereka jg tidak mengetahui, tp secara perasaan mreka merasa telah berkomunikasi dengan brewok...
Ini juga susah karena ada juga ayat yang bilang itu bahasa enkripsi ke Tuhan, jadi ga dimengerti manusia (dan terdengar as-bun). Jadi mereka bisa 'berlindung' di balik statement tersebut. Jadi kalau secara doktrin, susah disanggah. Jadi kalau saya sih, mengalah saja.


Quote
btul, dato' paham apa yg ingin disampaikan oleh mas bro on kain, tp disini dato' mempertanyakan keontetikan cerita legenda brewok berdasarkan bukti2 nyata yg ditemukan di lapangan, seperti buku/film "the lost tomb of ", jika kita memegang pada al-kita-biah, maka fakta2 yg ditunjukan didalam buku/film tersebut terpatahkan semua dan bagi kalangan mas-rani itu adalah kebohongan...

menyambung pembahasan mas bro aryaputra mengenai istri dr brewok si maria magdalena (sekedar sharing). ada salah satu kejadian menarik ketika dato' bertemu seorang wanita yg mempunyai kemampuan/indigo, dia dapat melihat 100 kehidupan yg lampau dr seseorang, saat itu ada sepasang suami-istri dr kanesten bertanya kepada wanita itu, apakah benar brewok punya anak seperti yg diceritakan di buku2 barat, novel the da vinci code, wanita itu menjawab, betul... dan dia mengetahui nama anak perempuan brewok dan disembunyikan dimana pada saat itu... diluar kerangka berpikir kanesten, pengungkapan wanita tersebut mendekati beberapa hasil penelitian barat mengenai cerita legenda brewok... bagaimana menurut mas bro om kain ?
Hehehe Memang semua itu adalah kebohongan. Kalau mereka bisa bilang tulang dinosaurus (yang telak-telak adalah bukti ilmiah) sengaja ditaruh Tuhan untuk menguji iman umatnya, apalagi sekadar kajian, penelitian, yang tidak/belum ada bukti fisiknya.

 

anything