Waktu Sang Buddha baru menjadi Buddha, dia kan mikir-mikir mau ngajari orang lain atau tidak. Lalu Brahma Sahampati datang mohon dia mengajarkan Dhamma pada makhluk-makhluk lain.
1. Kenapa Sang Buddha yang compassionate masih perlu diminta-minta untuk menyebarkan Dhamma?
2. Kalau misalnya Brahma Sahampati gagal membujuk, lalu Buddha Gotama tidak mengajarkan Dhamma, apakah itu berarti Buddha Gotama tetap sammasambuddha tapi Paceka Buddha doang - atau gimana nih?
Brahmà Sahampati Memohon Pengajaran DhammaSetelah mencapai Pencerahan Sempurna di kaki Pohon Bodhi, selama tujuh minggu Bhagava tetap berada di sekitar pohon tersebut.
Pada hari ke lima puluh, Buddha bangkit dari duduknya di dekat Pohon Rajayatana (minggu ke 7), dan kembali duduk di dekat Pohon Ajapala (minggu ke 5). Saat itu, muncullah perasaan kasih sayang yang luar biasa (Maha Karuna) bagi semua mahluk dan Buddha berpikir :
"Bagaimanakah cara yang baik untuk menjelaskan Dhamma yang agung ini supaya para makhluk yang menderita akan sanggup menerimanya?"
Ketika Buddha masih tidak berkeinginan untuk berusaha mengajarkan Dhamma, Mahàbrahmà Sahampati berpikir, “Nassati vata bho loko! Vinassati vata bho loko!” “O teman, dunia akan binasa! O teman, dunia akan binasa!” Buddha yang layak mendapat penghormatan oleh dewa dan manusia karena telah menembus pengetahuan semua Dhamma di dunia tidak sudi mengajarkan Dhamma!” Kemudian dalam sekejap, dengan kecepatan bagaikan seorang kuat yang merentangkan tangannya yang terlipat atau melipat tangannya yang terentang, Brahmà Sahampati lenyap dari alam brahmà bersama-sama dengan sepuluh ribu Mahàbrahmà lainnya, muncul di hadapan Buddha. Pada waktu itu, Mahàbrahmà Sahampati meletakkan selendangnya (selendang brahmà) di bahu kirinya dan berlutut dengan lutut kanannya menyentuh tanah (duduk cara brahmà). Bersujud kepada Buddha dengan mengangkat kedua tangannya yang dirangkapkan dan berkata:
“Buddha yang agung, sudilah Buddha mengajarkan Dhamma kepada semua makhluk, manusia, dewa, dan brahmà. Buddha agung yang memiliki bahasa yang baik, sudilah Buddha mengajarkan Dhamma kepada semua makhluk, manusia, dewa, dan brahmà. Ada banyak makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu kotoran di mata pengetahuan dan kebijaksanaan mereka. Jika makhluk-makhluk ini tidak berkesempatan mendengarkan Dhamma Buddha, mereka akan menderita kerugian besar karena tidak memperoleh Dhamma yang luar biasa Magga-Phala yang layak mereka dapatkan. Buddha yang mulia, akan terbukti bahwa ada dari mereka yang mampu memahami Dhamma yang Engkau ajarkan.”
Kemuncullan Brahma Sahampati, diiringi para dewata, menghadap Buddha. Setelah memberi hormat, Brahma Sahampati memohon Buddha untuk membabarkan Dharma.
Dengan demikian lengkaplah dua unsur,
yaitu secara intern ada kasih sayang Buddha dan secara extern ada permohonan Brahma Sahampati.
Saat itu memang para mahluk menganggap Brahma Sahampati adalah pribadi yang tertinggi dan paling berkuasa. Dengan melihat kenyataan bahwa bahkan Brahma Sahampati pun berlutut menghormat Buddha, para dewa, naga, yakkha dan para mahluk akan sekalian turut mengikuti teladan tersebut. Hal itu membuat mereka akan lebih siap menerima Dhamma.
BRAHMA CA LOKADHIPATI SAHAMPATI
KATANJALI ANDIUVARAM AYACATHA
SANTIDHA SATTAPPARAJAKKHAJATIKA
DESETU DHAMMAM ANUKAMPIMAM PAJAM>Brahma Sahampati, penguasa dunia
Merangkap kedua tangannya (beranjali) dan memohon:
Ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu di mata mereka.
Ajarkanlah Dhamma demi kasih sayang kepada merekaMenyanggupi permohonan Brahma Sahampati, mulailah Buddha memilah-milah mahluk yang layak untuk menerima Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya ini. Bhagava melihat jelas bahwa ada empat jenis mahluk yang dapat diumpamakan seperti tanaman teratai
tanaman yang hidup dalam air, tumbuh di dalam air, dan bakal bunganya pun masih di dalam air
tanaman yang hidup dalam air, mulai berkembang di dalam air, dan bakal bunganya tepat di bawah permukaan air
tanaman yang hidup dalam air, berkembang dalam air, dan bakal bunganya sudah berada di atas permukaan air
tanaman yang sakit dalam air, dan tidak akan mungkin tumbuh sampai ke permukaan air
Demikianlah seperti teratai-teratai ini, ada mahluk-mahluk dengan jumlah debu kilesa yang berbeda di mata kebijaksaan mereka, yang akan mempengaruhi kapasitas mereka dalam menerima Dhamma. Namun ada pula kelompok yang tidak mungkin pernah bisa menerima Dhamma walau seberapa sering pun mereka mendengarnya.
Sehubungan Bhagava mengetahui bahwa guru Beliau saat masih sebagai Petapa Gotama, yaitu Alara Kalama dan Uddaka Ramaputta telah wafat, Buddha memutuskan untuk pergi ke Taman Rusa dan memberikan kotbah Dhammacakka di sana kepada kelompok lima petapa (Pancavaggiya) yang pernah bersamanya saat melaksanakan dukkacariyaya selama enam tahun sebelum itu.
Catatan tambahan(Brahmà Sahampati yang agung adalah seorang Thera mulia bernama Sahaka pada masa Buddha Kassapa. Dalam kapasitasnya, ia berhasil mencapai Jhàna Pertama Råpàvacara dan karena ia meninggal dunia tanpa terjatuh dari Jhàna, ia terlahir di Alam Jhàna Pertama dan menjadi Mahàbrahmà yang memiliki umur kehidupan enam puluh empat antara kappa yang setara dengan satu asaïkhyeyya kappa. Ia disebut Brahmà Sahampati di alam brahmà tersebut. Saÿyutta Atthakatthà dan Sàrattha Tikà).
jawaban no 2 .... Gak tau