master sheng yen lu:
Pandita pertama yang saya jumpai setelah bersarana kepada Budhisme adalah tuan Li Ping Nan (yang juga dikenal sebagai Pandita Xue Lu).
Ia adalah seorang penceramah ulung mengenai sutra sutra Mahayana. Sewaktu saya berguru kepada Maha Guru Ying Xuan, tuan Li Ping Nan lah yang memimpin upacara bersarana kepada Triratna.
Ketika tuan Li Ping Nan mendengar istilah "San San Chiu Hou" dan bahwa saya dapat berkomunikasi dengan dunia roh, ia terkejut.
Tanpa ragu ragu lagi, ia berkata, "Wah, Lu Sheng Yen itu kemasukan.
" Ia bahkan berkata, "Begitu Mara selesai mengisap energi dirinya,
Lu Sheng Yen akan mati. Camkan kata kata saya.
Ia tidak akan berumur panjang." (MajalahPohon Bodhi, sebuah jurnal bulanan, mencetak sebuah artikel berjudul "Sebuah kritik tentang
Lu Sheng Yen").
Tuan Li Ping Nan meninggal dunia sewaktu saya sudah pindah ke Amerika Serikat.
Dalam konsentrasi meditasi yang saya lakukan sebelum ajalnya, saya melihat tubuh tuan Li Ping Nan memancarkan sinar putih dan berkata kepada saya, "Kita sama."
Saya tahu bahwa ia akan terlahir di alam Sukhawati.
Ia datang untuk menyelesaikan masalahnya dengan saya sebelum kepergiannya. Ia telah mengutuk saya banyak kali.
Tuan Li Ping Nan, seorang penceramah dharma yang berpengetahuan, juga tidak tahu tentang identitas diri saya yang sebenarnya dan identitas guru saya, San San Chiu Hou.
Ia harus bertemu dengan saya dan menyelesaikan perbedaan diantara kita sebelum meninggal dunia. Mengapa ia berkata "Kita sama"?
Saya akan menjelaskan hal itu di tulisan saya yang akan datang.