//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?  (Read 28584 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #45 on: 25 November 2009, 09:58:37 AM »
Quote
Saudara Marcedes yang baik,
Bila harus mengganti objek ke anapanasati atau ke metta, objek meditasi benar atau salah yang sebelumnya dipelajari juga akan membawa dia pada Jhana, bahkan bila dia belum pernah berlatih meditasi dan tidak memiliki konsentrasi sekalipun objek Anapanasati dan Metta akan membawa mereka pada Jhana, bila mereka memiliki usaha yang kuat dan parami yang cukup.

Permasalahannya adalah saudara mengatakan bahwa dengan mem-bold bahwa hanya konsentrasi yang membawa pada Jhanalah yang benar. bila demikian maka objek konsentrasi yang tidak membawa pada Jhana tidak benar?
bro fabian, sang Buddha tidak mengatakan bahwa "wajib" 1 objek...
tetapi SangBuddha mengatakan bahwa "mengarah ke jhana" jadi apapun objek nya jelas lah "mencapai jhana" adalah goal-nya..

misalkan sy sewaktu meditasi,,,karena mungkin gelisah dan emosi belum reda....pakai anapanasati susah masuk...
kemudian ganti metta,ternyata cepat masuk, terus ganti lagi anapanasati...

tidak ada kata dalam sutta bahwa "wajib" 1 objek...tetapi yg tertulis "samma-samadhi" itu mengarah pada pencapaian "jhana-jhana"

Quote
Saya harap saudara Marcedes dalam berdiskusi jangan mengungkapkan tulisan yang bersifat menyerang pribadi, saya memiliki alasan yang sangat kuat sekali  untuk tidak setuju dengan pendapat mereka (Ajahrn Brahm dan Bhikkhu Thanissaro (karena saya pernah mengikuti bagaimana ketiga metode pembimbingan dilakukan , yaitu tehnik Mahasi, tehnik Pa Auk, dan tehnik Luang po Bun Ku siswa dari Luangta Maha Boowa) dan pendapat saya berasal dari pengalaman saya setelah mengikuti ketiga metode tersebut.  Saya rasa hak setiap individu untuk tidak setuju dengan pendapat orang lain.
maaf kalau anda tersinggung...tapi..
tentu bagus jika anda menjelaskan alasan tersebut......mengapa?

anda yakin bahwa direct vipassana > dengar-dengar saja dari beberapa meditator myanmar?
bikkhu[ber2] yakin bahwa dengan jhana > itu karena mereka tidak asal mendengar, tetapi menyelami langsung.

btw, kedua-dua nya saya tidak mengatakan benar/salah dulu...tapi sy sedikit beri pendapat.
jika anda bukan seorang ariya[boleh di PM atau apalah] bagaimana mungkin anda yakin hanya dengan direct vipassana?

ini ibarat "jakarta [nibbana]" banyak metode atau cara untuk sampai ke sana....
ada yg bilang lewat tangerang[direct vipasana] ada yg bilang lewat [bandung] harus jhana.

masalah nya andai-kata kedua jalan itu benar...beda-nya adalah yg "bandung" sudah di selami secara serius
kalau anda yg mengatakan tangerang?
jadi menurut saya kalau bukan seorang "ariya" jangan berbicara metode ini itu-lah.....karena sama-sama juga masih buta....alias pendapat yg di dapat dari text book.

Quote
Ya, disinilah kuncinya mengapa saya meragukan Luangta Mahaboowa, bukan hanya itu masalah beliau menangis, dan lalu ngotot bahwa beliau sudah Arahat... lalu menceritakan perjalanan meditasinya yang menggambarkan pencapaian... langsung Arahat...
Sang Buddha pernah mengatakan dalam salah satu sutta (saya lupa suttanya) bahwa Dhamma yang beliau ajarkan tak ada yang seketika, semua terjadi melalui proses yang berulang-ulang.

Pendapat Mahasi Sayadaw sejalan dengan Visuddhi Magga yang mengatakan setelah mencapai Sotapanna, meditator akan turun dan mengulangi lagi dari tingkat udayabaya nana untuk dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi Sakadagami.

Saya tidak mengatakan bahwa beliau belum mencapai kesucian, tetapi dengan bukti menangis terharu seperti yang diperlihatkan di foto saya berani mengemukakan pendapat dengan tegas bahwa beliau BELUM ARAHAT... (karena seorang Arahat tak akan terpengaruh emosinya dalam keadaan apapun dan oleh hal apapun !!!)
memang benar , Luanta menangis seperti yg dilihat di foto,itu seperti terbawa perasaan....awalnya saya curiga apa benar sih beliau "arahat"

tapi apa 1 bikkhu Thailand. mengatakan pada saya...
" di Thai ilmu-ilmu gaib itu sangat tinggi,apabila Luanta mengatakan bahwa  dirinya-arahat...tentu banyak yg mau "TES",benar atau tidak....
dan lagi jika bohong, pastilah umur nya pendek....
apalagi raja Thai pernah namsakara sama beliau, tentu raja tidak asal datang ke penjual kecap tanpa bukti...
kemungkinan raja sudah menanyakan kebenaran tersebut pada "sangharaja Thai[somdet nanasamvara]"

saya juga pernah ketemu dengan Bhante bourkry, beliau jika ada hal lucu, beliau tertawa kok...tapi tidak tertawa terbahak-bahak...senyum-senyum khas beliau lah...kek senyum nya AjahnChah....

masalah "kitab komentar" dalam sutta tidak ada namanya Hadaya-vatthu, ia gak? saya agak ragu dengan kitab komentar,
hari ini muncul Hadaya-vatthu, entah sangha konsili berapa di munculkan "haya-haya vattu" ;D
dan muncul lagi istilah-istilah yg memusingkan dan tidak terbayangkan...pertanyaan-nya adalah orisinil kah?


----------------------------------------------------------
mungkin memang benar " hanya dengan upacara/khanika " sudah bisa vipassana...
tapi yg jelas menurut sutta, samma-samadhi dikatakan bahwa "mengarah pada jhana-jhana"

tapi sy jujur, agak malas memperdebatkan hal ini.......karena lebih baik dicoba langsung dari pada capek-capek membahas yg tidak ada habisnya...
kalau anda bukan ariya, ini ibarat saya yg buta dengan anda yg buta...sama-sama meraba di kegelapan mengenai gajah... ;D

may u be happy
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #46 on: 25 November 2009, 10:57:36 AM »
Quote
memang benar , Luanta menangis seperti yg dilihat di foto,itu seperti terbawa perasaan....awalnya saya curiga apa benar sih beliau "arahat"

tapi apa 1 bikkhu Thailand. mengatakan pada saya...
" di Thai ilmu-ilmu gaib itu sangat tinggi,apabila Luanta mengatakan bahwa  dirinya-arahat...tentu banyak yg mau "TES",benar atau tidak....
dan lagi jika bohong, pastilah umur nya pendek....
apalagi raja Thai pernah namsakara sama beliau, tentu raja tidak asal datang ke penjual kecap tanpa bukti...
kemungkinan raja sudah menanyakan kebenaran tersebut pada "sangharaja Thai[somdet nanasamvara]"

saya juga pernah ketemu dengan Bhante bourkry, beliau jika ada hal lucu, beliau tertawa kok...tapi tidak tertawa terbahak-bahak...senyum-senyum khas beliau lah...kek senyum nya AjahnChah....

Ikut nambahin ah... dan sekedar share aja ....^-^
Apa yg ada di buku arahat magga-phala mengenai pencapaian beliau adalah tentang yg terakhir saja, jadi bukan langsung hap...Kalau dibaca teliti, ada sesuatu yg mengkonfirmasi yg pasti ada kaitannya dalam sutta dan abhidhamma...(tapi biarlah waktu yg menjelaskan)
Seperti Bahiya adalah arahat tercepat, apakah ini langsung? kelihatan saja langsung  ;D



Kalaupun saat menangis Luangta Mahaboowa belum mencapai arahat, bagaimana dengan sekarang?. Kalau tidak salah kejadian itu sekitar 2002-2004. Ada yg bisa memastikan kondisi batin beliau sekarang atau pencapaian ariya apa yg dicapai beliau? ingat hukum anicca..dan sayang sekali Sang Buddha sudah tidak ada lagi secara fisik, jika ada maka kemungkinan seperti kasus Pilinda Vacca dan Bhikkhu arahat yg bunuh diri bisa terpecahkan.
Kalau saya pribadi ngak tau...hanya saya percaya saja dia Arahat. Tapi yang ngak percaya juga ngak apa-apa, itulah indahnya dinamika perbedaan pandangan pada putthujana.

Yang terakhir... Di Thailand tentu banyak bhikkhu yg mahir, bahkan Luangta pun sering memuji koleganya (murid2 Ajahn Mun lainnya) dan sekarang tentu juga banyak bhikkhu yg luar biasa hebat tetapi mengapa ia juga sangat dihormati dan dicintai seluruh rakyat Thailand dan Kerajaan Thailand. Apakah seorang Luangta tidak ada ujian2 apa yg ia nyatakan? Bahkan kemanapun Luangta pergi pemerintah Thai dengan sukarela mengawal beliau sekalipun tidak ia inginkan. Jadi kalau lewat jalan darat , sudah seperti presiden lewat. Mengapa bisa demikian?yang pasti dan saya ketahui langsung bahwa beliau dianggap sebagai asset negara yg harus dijaga dengan sangat baik.

Di dalam Wat Barn Tad tempat beliau tinggal ada Kuti khusus Putri Raja Thailand dan putri raja Thai tersebut dalam setahun pasti retreat disana. Kuti putri raja tersebut adalah terbaik diantara kuti2 bhikkhu, termasuk kuti Luangta kalah bagus. Beliau hanya tinggal pada kuti yg sederhana.
Dan perlu di ketahui bahwa Luangta memiliki andil dalam pemulihan krisis ekonomi Thailand saat 1998 dengan meminta seluruh rakyat Thai mengumpulkan emas untuk disumbangkan pada pemerintah Thailand. Bahkan terakhir ketika saya bertemu beliau umat2 Thai meminta agar Luangta dijaga kesehatannya agar panjang umur. Dan umat meminta Luangta menjadi kepala proyek rumah sakit(simbolis) untuk para bhikkhu dan dapat dipergunakan secara umum juga, agar para bhikkhu dirawat secara layak. Kalau kita pernah mendengar bagaimana Ajahn Brahm dirawat di rumah sakit Thai, mungkin itu salah satu alasan mengapa rumah sakit untuk bhikkhu dibuat.

Sekali lagi apapun komentar2 miring orang tentang Luangta. Saya hanya bisa mengatakan he is a HOLY GREAT MAN. datang dan lihatlah langsung pengabdian beliau terhadap Dhamma. Apa yg telah kita lakukan dibandingkan beliau ? dan tidak saja beliau tetapi para bhikkhu yang berjuang dalam Dhamma. Yang pasti kalau saya sendiri hanya putthujana yg masih meraba-raba kebenaran yg masih terombang-ambing dengan ketidakpastian. Saya merasa harus menyatakan ini semua agar kita lebih waspada membicarakan orang2 yg sudah lebih lanjut berlatih apalagi disinyalir ariya pugala dengan semangat ehipasiko .

Mengenai Ajahn Brahm dan Thanisaro jika mereka menulis hanya melalui jhana ada kemungkinan mereka berbicara berdasarkan pengalaman pribadi yg dikaitkan dengan sutta.

Sorry OOT _/\_

« Last Edit: 25 November 2009, 11:34:44 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #47 on: 25 November 2009, 12:53:27 PM »
untung dipasang ulang, jadi nyambong.

kalau saya sih nda ngomong soal hanya Jhana cukup, tapi dari sudut kebalikannya loh, bahwa tanpa jhana itu bisa mencapai pembebasan. atau singkatnya... no jhana, no arahant?

Quote from: Dhammapada 372
There's no jhana for one with no discernment,
no discernment for one with no jhana.
But one with both jhana & discernment: he's on the verge of Unbinding.



Wah kalau Arahant saya tidak tahu pasti, tetapi kalau Sotapanna? Pasti tidak harus memiliki Jhana, tetapi bila ada Jhana jelas membantu.

 _/\_


Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #48 on: 25 November 2009, 01:18:31 PM »
Quote
Quote
Quote
"As for the individual who has attained both internal tranquillity of awareness & insight into phenomena through heightened discernment, his duty is to make an effort in establishing ('tuning') those very same skillful qualities to a higher degree for the ending of the (mental) fermentations.
baru lanjut make effort those (jamak, keduanya) untuk ending mental fermentation.

jelaskan, disuruh lengkapi both, baru lanjot. crystal clear.
Nambahin sedikit ya suhu?
Sang Buddha tidak mengatakan bahwa itulah jalan satu-satunya, Sang Buddha hanya mengatakan bahwa itu harus dilatih, Sang Buddha juga mengatakan pada para Bhikkhu bahwa Vinaya juga harus dijalankan.

Om fabian maksudnya apa ya?,.... bukan jalan satu-satunya tapi harus dilatih..... Bukankah artinya tetap lewat jalan yg satu itu? Kalo direct vipasanna berarti jhana tidak dilatih . Sementara Sang Buddha bilang harus dilatih...

Maksudnya kata-kata "harus" tidak sama dengan kata "hanya satu-satunya", kata "harus" maknanya adalah kewajiban atau perintah atau bentuk nasehat yang agak memaksa, sedangkan kata "satu-satunya atau hanya" adalah suatu pembenaran mutlak.

Sang Buddha sering mengatakan bahwa seorang siswa Ariya harus begini atau begitu, harus melatih samatha dan juga harus melatih Vipassana. harus menjalankan Vinaya dsbnya. Misalnya "seorang bhikkhu harus hidup selibat" maknanya kewajiban tetapi bukan itu satu-satunya yang harus dilakukan seorang bhikkhu kan?

Seperti Samadhi sutta (AN 4.94) Sang Buddha menyatakan bahwa merupakan kewajiban bhikkhu untuk melakukan hal tersebut. itu adalah keharusan karena baik bila dilakukan.
Perlu diingat bahwa di jaman Sang Buddha sendiri tidak semua bhikkhu menjadi meditator, apalagi jaman sekarang. Oleh karena itu Sang Buddha sering memberikan penekanan dengan kata harus.

Contoh lain lagi, seorang ayah memberi nasihat kepada anaknya bahwa ia harus belajar supaya naik kelas, apakah dengan tidak belajar dia tidak naik kelas? belum tentu kan? tetapi sebagai seorang ayah tentu ia harus memeberi nasehat apa yang dia anggap paling tepat dilakukan anak itu. Bila ada anaknya yang lain rajin belajar tanpa disuruh, apakah perlu disuruh belajar?

Coba bandingkan dengan kata-kata "jalan satu-satunya untuk naik kelas adalah belajar" tentu lain kan? Pernyataan ini baru disebut sebagai pembenaran mutlak.

gak salah cik?
bukannya makhluk dvihetuka sangat jarang terlahir sebagai manusia?
kalau manusia pun biasa ada kelainannya?

Menurut yang saya tahu juga demikian, umumnya kita adalah dvihetuka puggala, oleh karena itu banyak yang berhasil dalam meditasi Samatha maupn Vipassana.

 _/\_

Sepertinya manusia normal adalah tihetuka puggala, bukan dvihetuka puggala. Yang saya tau dvihetuka puggala bila terlahir sebagai manusia pasti abnormal dan tidak bisa mencapai jhana apalagi kesucian.

Maaf bro, salah ketik, kurang teliti   ^:)^  hanya Tihetuka Puggala yang mampu mencapai Jhana atau Nana. Umumnya kita adalah tihetuka.

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #49 on: 25 November 2009, 01:42:56 PM »
Quote
Quote
Quote
"As for the individual who has attained both internal tranquillity of awareness & insight into phenomena through heightened discernment, his duty is to make an effort in establishing ('tuning') those very same skillful qualities to a higher degree for the ending of the (mental) fermentations.
baru lanjut make effort those (jamak, keduanya) untuk ending mental fermentation.

jelaskan, disuruh lengkapi both, baru lanjot. crystal clear.
Nambahin sedikit ya suhu?
Sang Buddha tidak mengatakan bahwa itulah jalan satu-satunya, Sang Buddha hanya mengatakan bahwa itu harus dilatih, Sang Buddha juga mengatakan pada para Bhikkhu bahwa Vinaya juga harus dijalankan.

Om fabian maksudnya apa ya?,.... bukan jalan satu-satunya tapi harus dilatih..... Bukankah artinya tetap lewat jalan yg satu itu? Kalo direct vipasanna berarti jhana tidak dilatih . Sementara Sang Buddha bilang harus dilatih...

Maksudnya kata-kata "harus" tidak sama dengan kata "hanya satu-satunya", kata "harus" maknanya adalah kewajiban atau perintah atau bentuk nasehat yang agak memaksa, sedangkan kata "satu-satunya atau hanya" adalah suatu pembenaran mutlak.

Sang Buddha sering mengatakan bahwa seorang siswa Ariya harus begini atau begitu, harus melatih samatha dan juga harus melatih Vipassana. harus menjalankan Vinaya dsbnya. Misalnya "seorang bhikkhu harus hidup selibat" maknanya kewajiban tetapi bukan itu satu-satunya yang harus dilakukan seorang bhikkhu kan?

Seperti Samadhi sutta (AN 4.94) Sang Buddha menyatakan bahwa merupakan kewajiban bhikkhu untuk melakukan hal tersebut. itu adalah keharusan karena baik bila dilakukan.
Perlu diingat bahwa di jaman Sang Buddha sendiri tidak semua bhikkhu menjadi meditator, apalagi jaman sekarang. Oleh karena itu Sang Buddha sering memberikan penekanan dengan kata harus.

Contoh lain lagi, seorang ayah memberi nasihat kepada anaknya bahwa ia harus belajar supaya naik kelas, apakah dengan tidak belajar dia tidak naik kelas? belum tentu kan? tetapi sebagai seorang ayah tentu ia harus memeberi nasehat apa yang dia anggap paling tepat dilakukan anak itu. Bila ada anaknya yang lain rajin belajar tanpa disuruh, apakah perlu disuruh belajar?

Coba bandingkan dengan kata-kata "jalan satu-satunya untuk naik kelas adalah belajar" tentu lain kan? Pernyataan ini baru disebut sebagai pembenaran mutlak.

Ic om .. _/\_

Tetapi ada kasus 'harus' artinya harus dijalankan dalam kasus vinaya celibate,dan harus itu bersifat mutlak bukan satu2nya tapi salah satunya harus dijalankan untuk mencapai arahanta. Sepertinya perbedaan ini sebaiknya dilihat case per case. Walaupun demikian penjelasan om , juga make sense..dalam hal contoh " anak belajar supaya naik kelas" _/\_



Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #50 on: 25 November 2009, 05:34:08 PM »
gak salah cik?
bukannya makhluk dvihetuka sangat jarang terlahir sebagai manusia?
kalau manusia pun biasa ada kelainannya?

Coba baca di topik Puggala & Bhumi di Board Abhidhamma...;D
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1713.0.html

Kita-kita ini kebanyakkan dari Patisandhi Dvihetuka Puggala.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #51 on: 25 November 2009, 05:41:08 PM »
Kalo menurut Dr. Mehm Tin Mon... Jhana, Magga & Phala sama2 penting..;D

kalo seperti kita2 ini (rata2 dvihetuka puggala) mendingan dari Samatha (jhana) dulu...tetapi apabila ada yg tihetuka puggala maka dia bisa langsung ber vipassana (tanpa jhana dulu). Bagi dvihetuka puggala akan sangat sulit langsung bervipassana.

_/\_ :lotus:

bagaimana kita bisa tahju kita adalah dvihetuka puggala dan tihetuka puggala ??

Seseorang seperti Presiden dan  orang yg mencapai kesucian (Makhluk suci) berarti dia berpatisandhi dg Tihetuka puggala. ;D

cmiiw..

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #52 on: 25 November 2009, 05:45:44 PM »
gak salah cik?
bukannya makhluk dvihetuka sangat jarang terlahir sebagai manusia?
kalau manusia pun biasa ada kelainannya?

Menurut yang saya tahu juga demikian, umumnya kita adalah dvihetuka puggala, oleh karena itu banyak yang berhasil dalam meditasi Samatha maupn Vipassana.

 _/\_

Sepertinya manusia normal adalah tihetuka puggala, bukan dvihetuka puggala. Yang saya tau dvihetuka puggala bila terlahir sebagai manusia pasti abnormal dan tidak bisa mencapai jhana apalagi kesucian.

Dvihetuka puggala ketika melakukan perbuatan baik dan tercemar (memikirkan pamrih) maka dia akan terlahir sbg abnormal, dewa tingkat rendah dan menjadi Sugati ahetuka puggala.

Kita yg normal ini kebanyakkan berpatisandhi dengan dvihetuka puggala.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1713.0.html

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 25 November 2009, 05:48:04 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #53 on: 25 November 2009, 05:50:27 PM »
Quote
Quote
Quote
"As for the individual who has attained both internal tranquillity of awareness & insight into phenomena through heightened discernment, his duty is to make an effort in establishing ('tuning') those very same skillful qualities to a higher degree for the ending of the (mental) fermentations.
baru lanjut make effort those (jamak, keduanya) untuk ending mental fermentation.

jelaskan, disuruh lengkapi both, baru lanjot. crystal clear.
Nambahin sedikit ya suhu?
Sang Buddha tidak mengatakan bahwa itulah jalan satu-satunya, Sang Buddha hanya mengatakan bahwa itu harus dilatih, Sang Buddha juga mengatakan pada para Bhikkhu bahwa Vinaya juga harus dijalankan.

Om fabian maksudnya apa ya?,.... bukan jalan satu-satunya tapi harus dilatih..... Bukankah artinya tetap lewat jalan yg satu itu? Kalo direct vipasanna berarti jhana tidak dilatih . Sementara Sang Buddha bilang harus dilatih...

Maksudnya kata-kata "harus" tidak sama dengan kata "hanya satu-satunya", kata "harus" maknanya adalah kewajiban atau perintah atau bentuk nasehat yang agak memaksa, sedangkan kata "satu-satunya atau hanya" adalah suatu pembenaran mutlak.

Sang Buddha sering mengatakan bahwa seorang siswa Ariya harus begini atau begitu, harus melatih samatha dan juga harus melatih Vipassana. harus menjalankan Vinaya dsbnya. Misalnya "seorang bhikkhu harus hidup selibat" maknanya kewajiban tetapi bukan itu satu-satunya yang harus dilakukan seorang bhikkhu kan?

Seperti Samadhi sutta (AN 4.94) Sang Buddha menyatakan bahwa merupakan kewajiban bhikkhu untuk melakukan hal tersebut. itu adalah keharusan karena baik bila dilakukan.
Perlu diingat bahwa di jaman Sang Buddha sendiri tidak semua bhikkhu menjadi meditator, apalagi jaman sekarang. Oleh karena itu Sang Buddha sering memberikan penekanan dengan kata harus.

Contoh lain lagi, seorang ayah memberi nasihat kepada anaknya bahwa ia harus belajar supaya naik kelas, apakah dengan tidak belajar dia tidak naik kelas? belum tentu kan? tetapi sebagai seorang ayah tentu ia harus memeberi nasehat apa yang dia anggap paling tepat dilakukan anak itu. Bila ada anaknya yang lain rajin belajar tanpa disuruh, apakah perlu disuruh belajar?

Coba bandingkan dengan kata-kata "jalan satu-satunya untuk naik kelas adalah belajar" tentu lain kan? Pernyataan ini baru disebut sebagai pembenaran mutlak.

gak salah cik?
bukannya makhluk dvihetuka sangat jarang terlahir sebagai manusia?
kalau manusia pun biasa ada kelainannya?

Menurut yang saya tahu juga demikian, umumnya kita adalah dvihetuka puggala, oleh karena itu banyak yang berhasil dalam meditasi Samatha maupn Vipassana.

 _/\_

Sepertinya manusia normal adalah tihetuka puggala, bukan dvihetuka puggala. Yang saya tau dvihetuka puggala bila terlahir sebagai manusia pasti abnormal dan tidak bisa mencapai jhana apalagi kesucian.

Maaf bro, salah ketik, kurang teliti   ^:)^  hanya Tihetuka Puggala yang mampu mencapai Jhana atau Nana. Umumnya kita adalah tihetuka.

 _/\_

Kalo kita terlahir dari patisandhi tihetuka puggala..maka kita akan cepat mencapai Jhana/nana. Kenyataannya kita2 ini sulit untuk mencapai Jhana/Nana kan? benar ga? ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #54 on: 25 November 2009, 06:52:05 PM »
Kalo kita terlahir dari patisandhi tihetuka puggala..maka kita akan cepat mencapai Jhana/nana. Kenyataannya kita2 ini sulit untuk mencapai Jhana/Nana kan? benar ga? ;D

Mampu membedakan benar salah bukankah sudah cukup sebagai karakteristik tihetuka. Untuk yang dvihetuka saya rasa orang yang memiliki keterbelakangan mental. Yang tihetuka punya patisandhi citta dengan amoha sebagai faktor tapi bukan panna yang mampu memotong kilesa tapi kemampuan intelegensi biasa, jadi bisa saja orangnya pinter secara intelek tapi kilesanya banyak.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #55 on: 25 November 2009, 06:56:03 PM »
Quote
Quote
Saudara Marcedes yang baik,
Bila harus mengganti objek ke anapanasati atau ke metta, objek meditasi benar atau salah yang sebelumnya dipelajari juga akan membawa dia pada Jhana, bahkan bila dia belum pernah berlatih meditasi dan tidak memiliki konsentrasi sekalipun objek Anapanasati dan Metta akan membawa mereka pada Jhana, bila mereka memiliki usaha yang kuat dan parami yang cukup.

Permasalahannya adalah saudara mengatakan bahwa dengan mem-bold bahwa hanya konsentrasi yang membawa pada Jhanalah yang benar. bila demikian maka objek konsentrasi yang tidak membawa pada Jhana tidak benar?



bro fabian, sang Buddha tidak mengatakan bahwa "wajib" 1 objek...
tetapi SangBuddha mengatakan bahwa "mengarah ke jhana" jadi apapun objek nya jelas lah "mencapai jhana" adalah goal-nya..

misalkan sy sewaktu meditasi,,,karena mungkin gelisah dan emosi belum reda....pakai anapanasati susah masuk...
kemudian ganti metta,ternyata cepat masuk, terus ganti lagi anapanasati...

tidak ada kata dalam sutta bahwa "wajib" 1 objek...tetapi yg tertulis "samma-samadhi" itu mengarah pada pencapaian "jhana-jhana"

Saudara Marcedes yang baik,
Masalah sebenarnya karena saudara mengatakan bahwa hanya objek meditasi yang membawa pada Jhanalah yang benar
Quote
sang Buddha berkata dalam Tipitaka..
konsentrasi benar itu mengacu pada pencapaian jhana...bukan khanika samadhi atau upacara samadhi.....
poinnya adalah:
1. tidak semua objek meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha bisa membawa kita pada Jhana.
2. untuk objek meditasi yang membawa pada Jhana seperti Metta bhavana dan anapanasati tidak perlu mengganti objek, tetap bisa membawa pada Jhana.
3. Objek meditasi tertentu seperti: 4 elements (mahabhuta), Buddhanussati, Dhammanussati dan Sanghanussati tak akan pernah membawa kita pada Jhana bila dilatih terus-menerus.

Quote
Quote
Saya harap saudara Marcedes dalam berdiskusi jangan mengungkapkan tulisan yang bersifat menyerang pribadi, saya memiliki alasan yang sangat kuat sekali  untuk tidak setuju dengan pendapat mereka (Ajahrn Brahm dan Bhikkhu Thanissaro (karena saya pernah mengikuti bagaimana ketiga metode pembimbingan dilakukan , yaitu tehnik Mahasi, tehnik Pa Auk, dan tehnik Luang po Bun Ku siswa dari Luangta Maha Boowa) dan pendapat saya berasal dari pengalaman saya setelah mengikuti ketiga metode tersebut.  Saya rasa hak setiap individu untuk tidak setuju dengan pendapat orang lain.
maaf kalau anda tersinggung...tapi..
tentu bagus jika anda menjelaskan alasan tersebut......mengapa?

anda yakin bahwa direct vipassana > dengar-dengar saja dari beberapa meditator myanmar?
bikkhu[ber2] yakin bahwa dengan jhana > itu karena mereka tidak asal mendengar, tetapi menyelami langsung.

btw, kedua-dua nya saya tidak mengatakan benar/salah dulu...tapi sy sedikit beri pendapat.
jika anda bukan seorang ariya[boleh di PM atau apalah] bagaimana mungkin anda yakin hanya dengan direct vipassana?

ini ibarat "jakarta [nibbana]" banyak metode atau cara untuk sampai ke sana....
ada yg bilang lewat tangerang[direct vipasana] ada yg bilang lewat [bandung] harus jhana.

masalah nya andai-kata kedua jalan itu benar...beda-nya adalah yg "bandung" sudah di selami secara serius
kalau anda yg mengatakan tangerang?
jadi menurut saya kalau bukan seorang "ariya" jangan berbicara metode ini itu-lah.....karena sama-sama juga masih buta....alias pendapat yg di dapat dari text book.
Saudara perlu mengetahui bahwa manusia di dunia ini umumnya akan menjawab skeptis jika kita mengungkapkan sesuatu yang menurut mereka tidak mungkin.
Dan mengenai mengapa saya tidak begitu saja percaya dengan nama besar seorang bhikkhu, saya memiliki alasan yang kuat untuk mengatakan hal itu. saya tidak silau dengan nama dan reputasi seseorang.

Sebagai bahan perenungan, mungkin perlu saya ceritakan mengenai seorang bhikkhu yang bernama Khantipalo (beliau pernah berkunjung kesini). Beliau adalah seorang bhikkhu barat yang sangat terkenal (banyak pengagum dan pengikutnya) dan dia adalah pengarang buku "banner of Arahants". Beliau di tahbiskan di Wat Bovoranives bersamaan (satu angkatan) dengan alm. Chaokun Vin (vijjano). Beliau juga memiliki tempat meditasi sendiri di Australia. Di usia senja ia "disrobe" dan alasannya selama menjadi bhikkhu ia "tidak mendapatkan apa-apa". Kemudian dengar-dengar ia pindah ke Tantra.

Jadi saya tidak menilai batin seseorang berdasarkan jubahnya.
Walaupun saya umat awam tetapi saya merasa lebih beruntung karena saya mencapai berbagai hal dalam spiritual.

Ada bhikkhu (dan juga umat awam) yang memiliki pengalaman mendalam dalam metode "direct Vipassana" Mahasi Sayadaw, kelihatan nya kurang berkenan saya berlatih Samatha Bhavana. Saya hanya bernamakkhara tanpa membantah apa yang dia ucapkan (walaupun saya tak setuju).
Ada juga bhikkhu (dan juga umat awam) yang dalam khotbahnya mengritik secara halus bahwa "direct Vipassana" hampir tidak mungkin membawa pada kesucian, sayapun hanya bernamakkhara, saya hanya tersenyum dalam hati, karena saya kira tak perlu saya mendebat bhikkhu tsb, karena hal itu tak baik walaupun saya tak setuju dengan ucapan beliau.

Mungkin perlu saya persingkat apa yang saya yakini dan tak tergoyahkan adalah: Direct Vipassana (tanpa melalui Jhana) maupun jalan kearah kesucian dengan melalui Jhana, kedua jalan ini benar, membawa kemajuan batin dan dapat mengantarkan kita pada Magga-Phala nana.

Kadang-kadang saya merasa prihatin, umat Buddha jumlahnya sangat sedikit di Indonesia. Sudah sedikit terpecah pula. Jauh lebih sedikit lagi mereka yang mengenal meditasi, mereka yang mengenal meditasi inipun juga terpecah juga, ironinya ini terjadi diantara pengikut kedua aliran yang saya tekuni secara intensif  :)

Quote
Quote
Ya, disinilah kuncinya mengapa saya meragukan Luangta Mahaboowa, bukan hanya itu masalah beliau menangis, dan lalu ngotot bahwa beliau sudah Arahat... lalu menceritakan perjalanan meditasinya yang menggambarkan pencapaian... langsung Arahat...
Sang Buddha pernah mengatakan dalam salah satu sutta (saya lupa suttanya) bahwa Dhamma yang beliau ajarkan tak ada yang seketika, semua terjadi melalui proses yang berulang-ulang.

Pendapat Mahasi Sayadaw sejalan dengan Visuddhi Magga yang mengatakan setelah mencapai Sotapanna, meditator akan turun dan mengulangi lagi dari tingkat udayabaya nana untuk dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi Sakadagami.

Saya tidak mengatakan bahwa beliau belum mencapai kesucian, tetapi dengan bukti menangis terharu seperti yang diperlihatkan di foto saya berani mengemukakan pendapat dengan tegas bahwa beliau BELUM ARAHAT... (karena seorang Arahat tak akan terpengaruh emosinya dalam keadaan apapun dan oleh hal apapun !!!)
memang benar , Luanta menangis seperti yg dilihat di foto,itu seperti terbawa perasaan....awalnya saya curiga apa benar sih beliau "arahat"

tapi apa 1 bikkhu Thailand. mengatakan pada saya...
" di Thai ilmu-ilmu gaib itu sangat tinggi,apabila Luanta mengatakan bahwa  dirinya-arahat...tentu banyak yg mau "TES",benar atau tidak....
dan lagi jika bohong, pastilah umur nya pendek....
apalagi raja Thai pernah namsakara sama beliau, tentu raja tidak asal datang ke penjual kecap tanpa bukti...
kemungkinan raja sudah menanyakan kebenaran tersebut pada "sangharaja Thai[somdet nanasamvara]"

Saya rasa saudara Marcedes dalam hal ini tidak konsisten. Tipitaka mengatakan demikian, kok dicari rasionalitas dengan tes ilmu gaib dan Raja thai?
Dari mana kita tahu Raja telah bertanya kepada Sangharaja? Apakah Sangharaja mau mengungkapkan? Walaupun diungkapkan apakah Raja pasti percaya ucapan sangharaja? Apakah Sangharaja tak memikirkan implikasinya? Apakah kita tahu bagaimana hubungan Sangha dengan keluarga kerajaan dan umat Thailand? dsbnya...
Mengenai Luangta Mahaboowa masih ada hal kontroversial lainnya yang dilakukan beliau, yang tak perlu saya ungkapkan disini.
Apakah kita menilai seseorang yang umurnya panjang tindakannya selalu benar?

Quote
saya juga pernah ketemu dengan Bhante bourkry, beliau jika ada hal lucu, beliau tertawa kok...tapi tidak tertawa terbahak-bahak...senyum-senyum khas beliau lah...kek senyum nya AjahnChah....

Acharn Chah walaupun komentarnya kadang agak lucu namun saya setuju dan dan saya lebih mengagumi beliau karena sangat luas pandangannya.

Quote
masalah "kitab komentar" dalam sutta tidak ada namanya Hadaya-vatthu, ia gak? saya agak ragu dengan kitab komentar,
hari ini muncul Hadaya-vatthu, entah sangha konsili berapa di munculkan "haya-haya vattu" ;D
dan muncul lagi istilah-istilah yg memusingkan dan tidak terbayangkan...pertanyaan-nya adalah orisinil kah?

Hadaya-vatthu ada di Abhidhamma. Apakah menurut saudara Abhidhamma itu kitab suci atau bukan?
Mungkin teman-teman pembaca bisa ikut merenungkan disini.
Apakah kitab Abhidhamma adalah kitab tidak otentik yang tak perlu dijadikan acuan?
Apakah kitab Abhidhamma hanya memuat pandangan pribadi bhikkhu-bhikkhu?
Apakah pendapat Arahat selain pendapat dari Sang Buddha sendiri tak bisa dijadikan sebagai referensi?
Apakah kita suci Tipitaka harus diubah menjadi Dvipitaka?
Apakah Hadaya-vatthu tidak benar karena tidak diucapkan oleh Sang Buddha dan tak ada dalam Sutta?
Apakah Sang Buddha hanya membenarkan ucapan Beliau saja dan tak pernah membenarkan ucapan Arahat?

Kenyataannya Hadayavatthu secara tegas saya katakan memang ada!!! Meditator-meditator metode Mahasi (umat awam amaupun bhikkhu) maupun metode Pa Auk (umat awam maupun bhikkhu) adalah saksi-saksi hidup.
pertanyaannya: apakah kita harus menganggap mereka mengada-ada karena tak terdapat di Sutta?
----------------------------------------------------------
Quote
mungkin memang benar " hanya dengan upacara/khanika " sudah bisa vipassana...
tapi yg jelas menurut sutta, samma-samadhi dikatakan bahwa "mengarah pada jhana-jhana"
Sdr Marcedes yang baik, menurut saya salah satu aspek dari Samma-Samadhi adalah Jhana.

Quote
tapi sy jujur, agak malas memperdebatkan hal ini.......karena lebih baik dicoba langsung dari pada capek-capek membahas yg tidak ada habisnya...
Ya, saya setuju.

Quote
kalau anda bukan ariya, ini ibarat saya yg buta dengan anda yg buta...sama-sama meraba di kegelapan mengenai gajah... ;D
About me... you don't know... only I know   :)

Quote
may u be happy
you too, May all of us and every living beings be happy too.  :)

« Last Edit: 25 November 2009, 07:22:11 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #56 on: 25 November 2009, 07:04:02 PM »
errr. di thread sebelah sudah dibahas dan dicari bahwa hadaya vatthu tidak ada di abhidhamma loh.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,13717.0.html

kalau ada ketemu, tulung diposting mbah
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #57 on: 25 November 2009, 07:16:03 PM »
Quote
Quote
memang benar , Luanta menangis seperti yg dilihat di foto,itu seperti terbawa perasaan....awalnya saya curiga apa benar sih beliau "arahat"

tapi apa 1 bikkhu Thailand. mengatakan pada saya...
" di Thai ilmu-ilmu gaib itu sangat tinggi,apabila Luanta mengatakan bahwa  dirinya-arahat...tentu banyak yg mau "TES",benar atau tidak....
dan lagi jika bohong, pastilah umur nya pendek....
apalagi raja Thai pernah namsakara sama beliau, tentu raja tidak asal datang ke penjual kecap tanpa bukti...
kemungkinan raja sudah menanyakan kebenaran tersebut pada "sangharaja Thai[somdet nanasamvara]"

saya juga pernah ketemu dengan Bhante bourkry, beliau jika ada hal lucu, beliau tertawa kok...tapi tidak tertawa terbahak-bahak...senyum-senyum khas beliau lah...kek senyum nya AjahnChah....

Ikut nambahin ah... dan sekedar share aja ....^-^
Apa yg ada di buku arahat magga-phala mengenai pencapaian beliau adalah tentang yg terakhir saja, jadi bukan langsung hap...Kalau dibaca teliti, ada sesuatu yg mengkonfirmasi yg pasti ada kaitannya dalam sutta dan abhidhamma...(tapi biarlah waktu yg menjelaskan)
Seperti Bahiya adalah arahat tercepat, apakah ini langsung? kelihatan saja langsung  ;D

Saudara Bond yang baik, saya mengerti bahwa saudara sangat mengagumi beliau. Yang saya baca disana tidak tersirat beliau sudah Anagami pada saat itu.

Quote
Kalaupun saat menangis Luangta Mahaboowa belum mencapai arahat, bagaimana dengan sekarang?. Kalau tidak salah kejadian itu sekitar 2002-2004. Ada yg bisa memastikan kondisi batin beliau sekarang atau pencapaian ariya apa yg dicapai beliau? ingat hukum anicca..dan sayang sekali Sang Buddha sudah tidak ada lagi secara fisik, jika ada maka kemungkinan seperti kasus Pilinda Vacca dan Bhikkhu arahat yg bunuh diri bisa terpecahkan.
Kalau saya pribadi ngak tau...hanya saya percaya saja dia Arahat. Tapi yang ngak percaya juga ngak apa-apa, itulah indahnya dinamika perbedaan pandangan pada putthujana.

saya tak mau berspekulasi mengenai yang sekarang. Pada waktu itu beliau pasti bukan Arahat.

Quote
Yang terakhir... Di Thailand tentu banyak bhikkhu yg mahir, bahkan Luangta pun sering memuji koleganya (murid2 Ajahn Mun lainnya) dan sekarang tentu juga banyak bhikkhu yg luar biasa hebat tetapi mengapa ia juga sangat dihormati dan dicintai seluruh rakyat Thailand dan Kerajaan Thailand. Apakah seorang Luangta tidak ada ujian2 apa yg ia nyatakan? Bahkan kemanapun Luangta pergi pemerintah Thai dengan sukarela mengawal beliau sekalipun tidak ia inginkan. Jadi kalau lewat jalan darat , sudah seperti presiden lewat. Mengapa bisa demikian?yang pasti dan saya ketahui langsung bahwa beliau dianggap sebagai asset negara yg harus dijaga dengan sangat baik.
Kemegahan yang didapat seorang bhikkhu bukan karena dia Arahat atau bukan.

Quote
Di dalam Wat Barn Tad tempat beliau tinggal ada Kuti khusus Putri Raja Thailand dan putri raja Thai tersebut dalam setahun pasti retreat disana. Kuti putri raja tersebut adalah terbaik diantara kuti2 bhikkhu, termasuk kuti Luangta kalah bagus. Beliau hanya tinggal pada kuti yg sederhana.
Dan perlu di ketahui bahwa Luangta memiliki andil dalam pemulihan krisis ekonomi Thailand saat 1998 dengan meminta seluruh rakyat Thai mengumpulkan emas untuk disumbangkan pada pemerintah Thailand. Bahkan terakhir ketika saya bertemu beliau umat2 Thai meminta agar Luangta dijaga kesehatannya agar panjang umur. Dan umat meminta Luangta menjadi kepala proyek rumah sakit(simbolis) untuk para bhikkhu dan dapat dipergunakan secara umum juga, agar para bhikkhu dirawat secara layak. Kalau kita pernah mendengar bagaimana Ajahn Brahm dirawat di rumah sakit Thai, mungkin itu salah satu alasan mengapa rumah sakit untuk bhikkhu dibuat.

Apakah karena hal ini kita menduga beliau Arahat? Saya tak mau berkomentar hal miring lainnya mengenai pengumpulan sumbangan emas pada waktu krisis moneter tersebut.

Quote
Sekali lagi apapun komentar2 miring orang tentang Luangta. Saya hanya bisa mengatakan he is a HOLY GREAT MAN. datang dan lihatlah langsung pengabdian beliau terhadap Dhamma. Apa yg telah kita lakukan dibandingkan beliau ?

Saya kira ini tidak relevan, saya hanya mengatakan seseorang yang masih menangis bukan Arahat.

Quote
dan tidak saja beliau tetapi para bhikkhu yang berjuang dalam Dhamma. Yang pasti kalau saya sendiri hanya putthujana yg masih meraba-raba kebenaran yg masih terombang-ambing dengan ketidakpastian. Saya merasa harus menyatakan ini semua agar kita lebih waspada membicarakan orang2 yg sudah lebih lanjut berlatih apalagi disinyalir ariya pugala dengan semangat ehipasiko.

Saudara Bond yang baik,  saya tidak mengatakan beliau bukan Ariya Puggala, saya hanya mengatakan bahwa menurut Tipitaka orang menangis pasti bukan Arahat, entah bhikkhu atau umat awam. .

Quote
Mengenai Ajahn Brahm dan Thanisaro jika mereka menulis hanya melalui jhana ada kemungkinan mereka berbicara berdasarkan pengalaman pribadi yg dikaitkan dengan sutta.
Mungkin ya...mungkin tidak... we don't know..

Quote
Sorry OOT _/\_
Saya juga mohon maaf jika pernyataan sya mengenai Luangta Mahaboowa menyinggung perasaan saudara Bond.  ^:)^

 _/\_



« Last Edit: 25 November 2009, 07:21:09 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #58 on: 25 November 2009, 07:19:53 PM »
Kalo menurut Dr. Mehm Tin Mon... Jhana, Magga & Phala sama2 penting..;D

kalo seperti kita2 ini (rata2 dvihetuka puggala) mendingan dari Samatha (jhana) dulu...tetapi apabila ada yg tihetuka puggala maka dia bisa langsung ber vipassana (tanpa jhana dulu). Bagi dvihetuka puggala akan sangat sulit langsung bervipassana.

_/\_ :lotus:

bagaimana kita bisa tahju kita adalah dvihetuka puggala dan tihetuka puggala ??

Seseorang seperti Presiden dan  orang yg mencapai kesucian (Makhluk suci) berarti dia berpatisandhi dg Tihetuka puggala. ;D

cmiiw..

_/\_ :lotus:

Sukongnya ceu Lily kalau nggak salah bilang Dvihetuka tak bisa mencapai Jhana.  ;D
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #59 on: 25 November 2009, 07:26:40 PM »
Quote
Kalo kita terlahir dari patisandhi tihetuka puggala..maka kita akan cepat mencapai Jhana/nana. Kenyataannya kita2 ini sulit untuk mencapai Jhana/Nana kan? benar ga?  ;D

 _/\_ :lotus:

Ceu Lily yang baik,
Menurut yang saya dengar dari pengalaman teman-teman sesama meditator, Banyak diantara mereka yang berlatih meditasi mampu mencapai Jhana/Nana.
 :P
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata