Halo bro and sis, langsung aja ya.
Bener gak kehidupan dan karma sebelum kehidupan sekarang kita dilahirkan itu ada? Kalo ada, apa buktinya?
Apakah hal ini bertentangan dengan ajaran Sang Buddha ttg Ehipassiko yang tidak menerima begitu saja semua ajaran2 yang diturunkan.
Tolong berikan saya jawaban yang logis yang bisa diterima akal dan nalar. Tolong jangan menjawab menyimpang dari pertanyaan saya. Kalau ada tidak mempunyai jawab yang sy minta, maaf jangan berkomentar.
#masih banyak pertanyaan saya, cuma sdh ngantuk, besok saya update ;D
ketika wa masih sangat kecil, wa pernah bermimpi ada seseorang berbaring di sebuah ruangan disamping kiri kanan nya ada beberapa orang yang tidak di kenal yang sedang sesenggukan menangis (karena waktu itu wa tidak mengerti, wa pikir orang orang ini ada terluka hingga menangis tersebut karena ada rasa sakit dari luka tersebut) ketika wa memperhatikan orang yang sedang berbaring tersebut pertama tama seperti nya wa kenal lohh, setelah di perhatikan bukan nya itu wa, karena hal itu timbul rasa takut terus berusaha menggapai ke orang yang berbaring tersebut, usaha tersebut membuat ku terjatuh dari tempat tidur, terbangun dari mimpi tersebut dan membuat kepala ku benjol karena terbentur lantai (akibat nya mimpi itu masih bersisa sampai saat ini)
Akibat dari mimpi ini kadang kadang wa berpikir dunia yang saat ini tidak nyata (saat ini adalah dunia khayal atau dunia mimpi) karena suatu saat wa akan terbangun dari mimpi ini dan kembali lagi ke dunia nyata.
Sebab akibat perbuatan kalo mau dibukti sampai kehidupan lampau ataupun kehidupan berikutnya akan sangat sulit bagi kita yang belum mengembangkan kemampuan batin untuk melihat jalanya hukum kamma. Tetapi Sang Buddha dalam MN 135 Culakammavibhanga Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg305172.html#msg305172) menjelaskan sebab akibat perbuatan berdasarkan kemampuan Beliau melihat jalannya hukum kamma tsb.
Terlepas dari hal tsb, sesungguhnya dalam kehidupan saat ini juga kita bisa merasakan akibat suatu perbuatan yang kita lakukan secara tidak langsung, misalnya (contoh sederhana) ketika berbuat baik kepada orang lain yang membutuhkan bantuan, orang tsb pastinya bergembira atas kebaikan kita, diri kita sendiri juga akan ikut berbahagia atas kegembiraan tsb.Saya gak membicarakan hal kehidupan skrg tapi hal kehidupan sebelum skrg. Karena memang hukum karma pd kehidupan skrg bisa dibuktikan secara langsung, logis dan rasional. Contoh sederhana, sebab si Andi pukul mata si Wati, akibatnya mata Wati bengkak.
Jika ajaran tentang kamma ini tidak dapat diterima hanya karena anda tidak dapat membuktikan keberadaannya dari kehidupan lampau/mendatang, apakah kita lantas tidak meyakini ajaran kamma ini dan tidak melakukan kebajikan dalam kehidupan ini? Tentu saja tidak, bukan?
Dlm MN 60 Apannaka Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17773.msg288423.html#msg288423) Sang Buddha menjelaskan seseorang yang meyakini sebab akibat perbuatan bahwa ada kebaikan yang berbuah kebaikan dan ada kejahatan yang berbuah kejahatan maka ia akan menghindari perbuatan-perbuatan buruk dan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Jika seandainya ajaran tentang kelahiran kembali di alam menderita sbg akibat kejahatan dan kelahiran kembali di alam bahagia sbg akibat kebaikan itu salah/tidak terbukti, maka seseorang yang berbuat baik telah melakukan lemparan dadu yang beruntung: walaupun tidak ada alam setelah kematian, namun di sini pada kehidupan ini juga ia akan dipuji orang bijaksana sebagai seseorang yang bermoral. Apalagi jika terbukti ada alam setelah kematian, ia akan terlahir kembali di alam yang baik.Tepat, dari kutipan diatas sebenarnya Sang Buddha memberikan "Sign", "Petunjuk" bahwa kehidupan masa sebelumnya dan akan datang itu belum terbukti (menurut kesimpulan dan hasil analisa saya ya :) ) Cobalah jangan menutup mata dan pikiran karena sudah menerima ajaran, tapi coba untuk mencari dan membuktikan ajaran tersebut dengan tetap melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jahat pada kehidupan sekarang.
Sebetulnya untuk membuktikan dengan sebuah karma sangatlah mudah dan itu sudah didapatkan, apa yang Anda alami dari kelahiran Anda sampai sekarang, hidup yang Anda jalani, itulah karma masa lalu Anda.Bro, yang anda maksud karma masa lalu yang kapan, masa kecil atau mas kehidupan sebelumnya?
waduh..
ya sulit atuh kang.. :-?
seandainya ada yang punya kemampuan batin pun akan sangat sulit mempercayainya karena akang berharap ehipasiko. jadi sampai akang punya kemampuan batin dan melihat sendiri cara kerja karma n kehidupan lampau, bagaimana bisa akang mempercayainya..?
mungkin pertanyaan yang tepat jadinya bagaimana supaya ehipasiko..?
maap y kang klo seharusnya saya ga komen.. ;D
Bro, yang anda maksud karma masa lalu yang kapan, masa kecil atau mas kehidupan sebelumnya?
yang dimaksud dengan karma masa lalu adalah masa kehidupan sebelumnya.
bagaimana klo sy bilang itu hasil karma masa skrg yang tidak pernah kita sadari dan akhirnya berbuah??? Karena tidak semua karma itu kita sadari loh. Orang sudah tua hidup msh susah bukan karena masa kehidupan sebelumnya tidak menyumbang kepada fakir miskin atau tempat ibadah atau hal lain, tapi itu karma masa kecil atau masa muda dia tidak dapat memanfaatkan kesempatan yang ada, mungkin masa muda nya terlalu santai, tidak mau belajar, atau memang tidak berada di tempat ataupun lingkunagn yang bisa mendukung dia untuk berhasil.
Gimana pendapat bro semua ttg apa yg saya katakan diatas?
Halo bro and sis, langsung aja ya.
Bener gak kehidupan dan karma sebelum kehidupan sekarang kita dilahirkan itu ada? Kalo ada, apa buktinya?
kalau ada buktinya !, apa yang dapat anda lakukan dengan mengetahui bukti masa lampau ?
Saya telan, karena saya telah melihat dan tau apa yang saya makan. Kalau tidak ada buktinya! apa yang anda lakukan?
Iya seperti jawaban sy diatas td, orang yang sudah mempunyai kemampuan bathin yang bisa melihat kebenaran dan menyadari bahwa kehidupan sebelumnya dan akan datang itu tidak pernah ada. Dan dia akan menjadi bijaksana untuk tetap diam agar tidak ada chaos didunia dan tetap melakukan perbuatan baik.
pertanyaan supaya ehipassiko keluar topik bro :)
setelah makan proses masuk perut, dan buang lagi sisanya
terus menerus ....
ah, yang dibold itu kan sudut pandang akang saja..
klo saya malah nyari bukti, apa sih sebab.. apa sih akibat.. bagaimana menyelesaikannya dengan bijak..
baiklah klo pertanyaan ehipasiko keluar topik, jadi nda usah dibahas.. :) :)
Tolong diperjelas maksdnya bro?
setelah makan proses masuk perut, dan buang lagi sisanya
terus menerus ....
Mungkin gak, org yang sudah mempunyai kemampuan bathin lebih bijaksana, melihat dan menyadari bahwa kelahiran/kehidupan sebelum sekarang itu tidak ada jadi mereka akan bungkam, karena ini demi kebaikan dan kedamaian antar umat manusia supaya gak chaos lah atau takut untuk berbuat jahat.
Saya gak membicarakan hal kehidupan skrg tapi hal kehidupan sebelum skrg. Karena memang hukum karma pd kehidupan skrg bisa dibuktikan secara langsung, logis dan rasional. Contoh sederhana, sebab si Andi pukul mata si Wati, akibatnya mata Wati bengkak.
Saya percaya dan yakin hukum karma berlaku ada dan tidak keluar dari kehidupan yang sekarang, yang saya tidak percaya dan tidak yakin hukum karma dari kehidupan masa sebelum skrg dan masa kelahiran akan datang. Bro Ariyakumara pasti mempunyai pendalaman agama jauh lebih tinggi dari saya, maka tolong berikan saya penjelasan yang bisa diterima secara logis agar saya dapat bertanggung jawab menjelaskan kepada anak saya tentang kebenaran ajaran Buddha. Dapatkah anda memberikan contoh nyata apa hasil karma dari kehidupan sebelumnya yang terjadi pada kehidupan sekarang?
Tepat, dari kutipan diatas sebenarnya Sang Buddha memberikan "Sign", "Petunjuk" bahwa kehidupan masa sebelumnya dan akan datang itu belum terbukti (menurut kesimpulan dan hasil analisa saya ya :) ) Cobalah jangan menutup mata dan pikiran karena sudah menerima ajaran, tapi coba untuk mencari dan membuktikan ajaran tersebut dengan tetap melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jahat pada kehidupan sekarang.
Kalo tidak ada kehiduoan sebelumnya, kenapa Sang Buddha mengajarkan hal tsb?
Maksud saya, kenapa harus mencari ke masa lampau, lihat saja sebab akibat perbuatan dalam masa sekarang. Memakai contoh anda, selain mengakibatkan orang lain cedera, si Andi juga harus berurusan dengan hukum pidana, dimintai pertanggungjawabannya oleh korban, dikejar rasa bersalah/tidak tenang karena kejahatan tsb, dst.
Sudah saja saya beri contoh nyata dari Culakammavibhanga Sutta di atas, kalo dari pengalaman pribadi saya tidak bisa menjawab.
Sejauh ini saya belum bisa membuktikan kebenaran hukum kamma, tetapi Sang Buddha dalam Cula Malunkyaputta Sutta sudah menyatakan kita ini bagaikan orang yang terkena anak panah beracun, tetapi bukanlah mencabut panah tsb malah bertanya dari mana asalnya, siapa yang menembakkannya, dst sehingga kita tewas sebelum semua pertanyaan tsb terjawab.
Masih mencari atau sudah terbukti? Lalu apa bedanya anda dgn saya, kita sama2 mencari pembuktian toh, dengan artian anda juga belum meyakini ttg karma sebelum kehidupan sekarang.
bukankah anda harus mengetahui makanan yang anda telan, begitukah !
ini jawaban saya :
terus menerus anda lakukan makan dan buang dan seterusnya ......
dan perbuatan ini tidak akan memperbaiki batin anda kok !
bukankah anda harus mengetahui makanan yang anda telan, begitukah !
ini jawaban saya :
terus menerus anda lakukan makan dan buang dan seterusnya ......
dan perbuatan ini tidak akan memperbaiki batin anda kok !
maksud om chanming, mau pembuktian dengan ilmu sakti kale ! ^-^
sedangkan Sutta2 di kitab Pali itu hanya cerita dan tidak bisa dibuktikan dengan teori Sutta
jadi pembahasan ini ujung2nya hanya 'keliling' doank.
bagaimana klo sy bilang itu hasil karma masa skrg yang tidak pernah kita sadari dan akhirnya berbuah??? Karena tidak semua karma itu kita sadari loh. Orang sudah tua hidup msh susah bukan karena masa kehidupan sebelumnya tidak menyumbang kepada fakir miskin atau tempat ibadah atau hal lain, tapi itu karma masa kecil atau masa muda dia tidak dapat memanfaatkan kesempatan yang ada, mungkin masa muda nya terlalu santai, tidak mau belajar, atau memang tidak berada di tempat ataupun lingkunagn yang bisa mendukung dia untuk berhasil.
Gimana pendapat bro semua ttg apa yg saya katakan diatas?
"Begitulah Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah umur pendek karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab umur pendek itu ?", Engkau harus menjawab :"Membunuh makhluk hidup, kejam dan gemar memukul dan membunuh, tanpa mempunyai rasa kasihan kepada makhluk hidup adalah sebab umur pendek. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, maka umurnya akan pendek."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah menderita banyak penyakit karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab menderita banyak penyakit itu ?", Engkau harus menjawab :"Menyakiti makhluk lain dengan menggunakan tinju, batu, tongkat atau senjata, gembira melihat makhluk lain menderita adalah sebab menderita banyak penyakit. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan menderita banyak penyakit."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah rupa buruk karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab rupa buruk itu ?", Engkau harus menjawab :"Cepat marah, lekas naik darah; untuk hal kecil saja yang diceritakan padanya ia sudah menjadi murka, marah, berkeras kepala, memperlihatkan kegusarannya, kebenciannya dan kecurigaannya adalah sebab rupa buruk. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan mempunyai rupa yang buruk."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah mempunyai wibawa/pengaruh sedikit sekali karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab mempunyai pengaruh sedikit sekali itu ?", Engkau harus menjawab :"Iri hati, penuh rasa dengki dan benci, mengiri kalau orang menerima hadiah, diberi tempat menginap, penghargaan, penghormatan, dimuliakan, dan diberi persembahan dengan sopan santun adalah sebab mempunyai pengaruh sedikit sekali. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan mempunyai pengaruh sedikit."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah miskin karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab miskin itu ?", Engkau harus menjawab :"Tak pernah memberikan makanan, minuman, jubah, pengangkutan, bunga, wangi-wangian, obat-obatan, tempat menginap, tempat tinggal. lampu dan sebagainya kepada bhikkhu dan pandita adalah sebab menjadi miskin. Orang yang tidak melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan menjadi orang miskin."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah orang menjadi rendah karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab orang rendah itu ?", Engkau harus menjawab :"tinggi hati dan penuh kesombongan, tak mau menghormat kepada orang yang patut dihormati, tak mau berdiri untuk siapa ia patut berdiri, tak mau memberi tempat duduk kepada yang patut diberi tempat duduk, tak memberi kamar kepada yang patut diberi kamar, tidak menjamu yang patut dijamu, tak memberi hormat dan penghargaan kepada yang patut diberi hormat dan penghargaan. dan juga tak memberikan persembahan kepada yang patut diberi persembahan adalah sebab menjadi orang rendah. Orang yang tidak melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan dilahirkan sebagai orang rendah."
http://www.oocities.org/sutra_online/sutra_karma.htm
Kalo tidak ada kehiduoan sebelumnya, kenapa Sang Buddha mengajarkan hal tsb?Di ajaran Sang Buddha mengatakan ada kehidupan sebelumnya, lalu saya mencari kebenaran nyata dari ajaran tersebut. Kalau ditanya seperti itu jelas saya geleng, karena saya kan tidak tau mengetahui ada nya kehidupan sebelumnya, maka nya saya mencari kebenaran nyata itu.
Maksud saya, kenapa harus mencari ke masa lampau, lihat saja sebab akibat perbuatan dalam masa sekarang. Memakai contoh anda, selain mengakibatkan orang lain cedera, si Andi juga harus berurusan dengan hukum pidana, dimintai pertanggungjawabannya oleh korban, dikejar rasa bersalah/tidak tenang karena kejahatan tsb, dst.
Sudah saja saya beri contoh nyata dari Culakammavibhanga Sutta di atas, kalo dari pengalaman pribadi saya tidak bisa menjawab.
Sejauh ini saya belum bisa membuktikan kebenaran hukum kamma, tetapi Sang Buddha dalam Cula Malunkyaputta Sutta sudah menyatakan kita ini bagaikan orang yang terkena anak panah beracun, tetapi bukanlah mencabut panah tsb malah bertanya dari mana asalnya, siapa yang menembakkannya, dst sehingga kita tewas sebelum semua pertanyaan tsb terjawab. Alih-alih mencari pembuktian ttg kehidupan lampau, kenapa anda tidak menjalankan ajaran ini sampai tercapainya akhir dukkha? :)
kang, misalkan saya (mm.. jangankan saya.. guru buddha sj..) sudah pernah melihat kehidupan sebelumnya, lalu cerita tentang hal2 tsb..
apa akang percaya?
klo akang percaya, selamat, akang sudah jadi orang yang beriman..
klo ga percaya, ..........................
nah, dari 2 kemungkinan jawaban itu, ga ada yang bermanpaat tuh 22nya buat akang.. itu karena yang jadi center of question itu akang sendiri, bukan kebenaran.Jadi apa artinya EHIPASSIKO?
:)
klo tentang yang diatas itu semua adalah hukum sebab akibat bukan karma,:-? Lalu apa beda sebab akibat? maaf klo saya salah, bukan kah hukum karma adalah hukum sebab akibat ya....
sebab akibat berbeda dengan karma. Jadi yang perlu dibedakan kalo karma apa yang Anda Tanam maka Anda akan menuainya.
"Ibarat Anda menanam mangga maka Anda menerima Mangga" gak bakal anda menerima Durian..
Jadi tidak bisa disamakan hukum sebab akibat menjadi sebuah karma.
mungkin itu pendapat saya...
"Begitulah Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah umur pendek karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab umur pendek itu ?", Engkau harus menjawab :"Membunuh makhluk hidup, kejam dan gemar memukul dan membunuh, tanpa mempunyai rasa kasihan kepada makhluk hidup adalah sebab umur pendek. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, maka umurnya akan pendek."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah menderita banyak penyakit karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab menderita banyak penyakit itu ?", Engkau harus menjawab :"Menyakiti makhluk lain dengan menggunakan tinju, batu, tongkat atau senjata, gembira melihat makhluk lain menderita adalah sebab menderita banyak penyakit. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan menderita banyak penyakit."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah rupa buruk karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab rupa buruk itu ?", Engkau harus menjawab :"Cepat marah, lekas naik darah; untuk hal kecil saja yang diceritakan padanya ia sudah menjadi murka, marah, berkeras kepala, memperlihatkan kegusarannya, kebenciannya dan kecurigaannya adalah sebab rupa buruk. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan mempunyai rupa yang buruk."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah mempunyai wibawa/pengaruh sedikit sekali karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab mempunyai pengaruh sedikit sekali itu ?", Engkau harus menjawab :"Iri hati, penuh rasa dengki dan benci, mengiri kalau orang menerima hadiah, diberi tempat menginap, penghargaan, penghormatan, dimuliakan, dan diberi persembahan dengan sopan santun adalah sebab mempunyai pengaruh sedikit sekali. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan mempunyai pengaruh sedikit."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah miskin karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab miskin itu ?", Engkau harus menjawab :"Tak pernah memberikan makanan, minuman, jubah, pengangkutan, bunga, wangi-wangian, obat-obatan, tempat menginap, tempat tinggal. lampu dan sebagainya kepada bhikkhu dan pandita adalah sebab menjadi miskin. Orang yang tidak melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan menjadi orang miskin."
"Ananda, bila engkau ditanya : "Apakah orang menjadi rendah karena suatu sebab tertentu ?", Engkau harus menjawab : "Ya". Dan tentang pertanyaan : "Apakah sebab orang rendah itu ?", Engkau harus menjawab :"tinggi hati dan penuh kesombongan, tak mau menghormat kepada orang yang patut dihormati, tak mau berdiri untuk siapa ia patut berdiri, tak mau memberi tempat duduk kepada yang patut diberi tempat duduk, tak memberi kamar kepada yang patut diberi kamar, tidak menjamu yang patut dijamu, tak memberi hormat dan penghargaan kepada yang patut diberi hormat dan penghargaan. dan juga tak memberikan persembahan kepada yang patut diberi persembahan adalah sebab menjadi orang rendah. Orang yang tidak melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, dimana saja ia akan bertumimbal lahir, ia akan dilahirkan sebagai orang rendah."
http://www.oocities.org/sutra_online/sutra_karma.htm
sebenernya saya gak berani masuk ke topic ini karena saya gak bisa membuktikan apa yang diminta TS.
Tapi... ada sedikit hal yg slalu menggelitik saya kl ada yg menafsirkan "ehipassiko" dengan arti datang dan buktikan, dalam hal ini berarti semua yg diajarkan oleh buddha bisa d buktikan dengan eksplisit. Yah mungkin ada sesepuh2 pakar bahasa pali yg bs memberikan terjemahan yg plg tepat untuk kata ehipassiko.
Btw sebenarnya banyak hal didunia ini loh yg saya tidak percaya karena saya belum bisa membuktikan sendiri karena saya belum bisa membuktikannya secara personal, melalui idera saya sendiri.
Contohnya ya, saya tidak percaya kalau bumi itu bulat karena belum pernah saya melihat langsung bumi dr luar angkasa. yg ada cuma saya liat dr foto2. atau televisi.
Ada sih astronot yg "ngakunya" liat langsung, tapi itu kan pembuktian untuk mereka, not for me. ya soal kehidupan masa lampau kira2 begitu juga deh.
Nah buat ts yg ragu akan kehidupan lampau, kita sama brarti..
Btw ts percaya gk kl bumi itu bulet?
:-? Lalu apa beda sebab akibat? maaf klo saya salah, bukan kah hukum karma adalah hukum sebab akibat ya....
Sebab menanam Pohon mangga, akibatnya berbuah mangga ^-^ , lalu apa beda nya dengan "karma" seperti yang anda jelaskan diatas?
Orang sudah tua hidup msh susah bukan karena masa kehidupan sebelumnya tidak menyumbang kepada fakir miskin atau tempat ibadah atau hal lain, tapi itu karma masa kecil atau masa muda dia tidak dapat memanfaatkan kesempatan yang ada, mungkin masa muda nya terlalu santai, tidak mau belajar, atau memang tidak berada di tempat ataupun lingkunagn yang bisa mendukung dia untuk berhasil.
Di ajaran Sang Buddha mengatakan ada kehidupan sebelumnya, lalu saya mencari kebenaran nyata dari ajaran tersebut. Kalau ditanya seperti itu jelas saya geleng, karena saya kan tidak tau mengetahui ada nya kehidupan sebelumnya, maka nya saya mencari kebenaran nyata itu.
Yah jangan begitu dong om, kan memang kita lagi bahas ajaran ttg kehidupan sebelumnya ada atau tidak. Sepeti halnya matematika 1+1 = 2, gak bisa seorang guru bilang 1+1 = 3 , trus ditentang oleh muridnya kenapa 3, si guru bilang "kenapa harus mencari dari mana 1 angka lagi", semua harus jelas dan bisa dibuktikan. Pelajaran Bahasa pun sama, B sama U dibaca BU, bukan di baca BUL, gak tau "L" nya darimana, pokoknya BUL aja :)) .
Berarti mengakui belum bisa terbukti ya ada atau tidak nya kehidupan sebelumnya.
Betul om, saat ini saya sedang berusaha mencabut panah beracun tersebut sembari mencari siapa yang menembakannya, tidak hanya diam dan bertanya.
Tidak percaya, karena tidak ehipassiko atau tidak ada nya alat pembuktian.
Bro, Agama Buddha tidak mengenal iman dan tidak pernah diajarkan untuk 'mengimani' sesuatu. Agama Buddha mengajarkan untuk mempelajari serta membuktikan kebenaran Buddha Dhamma, lagipula iman tidaklah cukup membuat kita lepas dari penderitaan.
Jadi apa artinya EHIPASSIKO?
Marilah, O para penduduk Kālāma. Jangan menuruti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kabar angin, kumpulan teks, logika, penalaran, pertimbangan, dan penerimaan pandangan setelah merenungkan, pembabar yang tampaknya cukup kompeten, atau karena kalian berpikir: ‘Petapa itu adalah guru kami.’
Tetapi ketika, para penduduk Kālāma, kalian mengetahui untuk diri kalian sendiri: ‘Hal-hal ini adalah tidak bermanfaat; hal-hal ini adalah tercela; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika diterima dan dijalankan, akan mengarah menuju bahaya dan penderitaan,’ maka kalian harus meninggalkannya.
...
...
Tetapi ketika kalian mengetahui untuk diri kalian sendiri: ‘Hal-hal ini adalah bermanfaat; hal-hal ini adalah tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dijalankan dan dipraktikkan, akan mengarah menuju kesejahteraan dan kebahagiaan,’ maka kalian harus hidup sesuai dengannya.
9. (A.iii) “Sehubungan dengan hal ini seorang bijaksana merenungkan sebagai berikut: ‘Jika tidak ada dunia lain, maka ketika hancurnya jasmani, orang ini telah membuat dirinya cukup aman. Tetapi jika ada dunia lain, maka ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan muncul kembali dalam kondisi sengsara, di alam tujuan kelahiran yang tidak bahagia, dalam kesengsaraan, bahkan di neraka. Sekarang apakah kata-kata para petapa dan brahmana itu benar atau salah, biarlah aku mengasumsikan bahwa tidak ada dunia lain: tetap saja orang ini di sini dan saat ini dicela oleh para bijaksana sebagai seorang yang tidak bermoral, seorang dengan pandangan salah yang menganut doktrin nihilisme. Tetapi sebaliknya, jika ternyata ada dunia lain, maka orang ini telah melakukan lemparan yang tidak beruntung pada kedua sisi: karena ia dicela oleh para bijaksana di sini dan saat ini, dan karena ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan muncul kembali dalam kondisi sengsara, di alam tujuan kelahiran yang tidak bahagia, dalam kesengsaraan, bahkan di neraka. Ia telah secara keliru menerima dan menjalankan ajaran yang tidak dapat dibantah ini sedemikian sehingga hanya mencakup satu sisi dan tidak mencakup alternatif yang bermanfaat.’
Bener gak kehidupan dan karma sebelum kehidupan sekarang kita dilahirkan itu ada? Kalo ada, apa buktinya?Kalau antar rupa begini,
Apakah hal ini bertentangan dengan ajaran Sang Buddha ttg Ehipassiko yang tidak menerima begitu saja semua ajaran2 yang diturunkan.Tidak bertentangan.
Berarti tidak bisa membuktikan ya :D
Klo ilmu sakti gak bisa dilihat om, lagian saya minta pembuktian yg nyata koq :-?
Skrg anda malah bilang Sutta itu sebuah cerita :o .... Jadi anda yakin atau tidak ada kehidupan sebelumnya! Iya keliling karena kita sebagai penganut agama Buddha pun gak bisa membuktikan kebenaran ajaran sendiri, jadinya ya muter ditempat. Sayang sekali klo ada org awam seperti saya tidak dapat menemukan jawaban ttg kebenaran adanya ajaran tersebut, saya bertanya hal ini bukan karena saya tidak yakin dengan ajaran Buddha, tapi agar Anda semua dapat juga tau dan membuktikan ajaran yang ada jalani.
Terima kasih, saya percaya bumi itu bulat karena ada banyak alat pembuktian seperti video ataupun tampilan dari satelit, beda halnya ajaran ttg kehidupan seblumnya atau akan datang karena msh bersifat argumentatif, tidak ada alat pembuktian.
Itu karena disharing di lingkungan yg tidak sesuai, yaitu yg ajaran agamanya bertentangan dengan past life. Sedangkan di DC kan lingkungan dan ajaran agamanya justru sejalan serta mempercayai adanya past life. Buddha pun dalam khotbahnya yang menyangkut pribadi seseorang sering menerangkan past lifenya orang tersebut.
So, why not sharing di DC? Bermanfaat untuk anda dan bermanfaat pula untuk pembaca sebagai suatu kesaksian. Buktinya: sampai ada thread ini ;D
Saya PERNAH dan sbg hasil pembuktian saya tsb disebarin ke seluruh penjuru dunia bhw saya MENTALLY_ILL (sakit jiwa), hingga akhirnya membuat saya syock, oleh karena itu sy memilih jika anda tidak keberatan saya akan PM aja sharing nya.
_/\_
Itu karena disharing di lingkungan yg tidak sesuai, yaitu yg ajaran agamanya bertentangan dengan past life. sedangkan di DC kan lingkungan dan ajaran agamanya justru sejalan serta mempercayai adanya past life. Buddha pun dalam khotbahnya yang menyangkut pribadi seseorang sering menerangkan past lifenya orang tersebut.
So, why not sharing di DC? Bermanfaat untuk anda dan bermanfaat pula untuk pembaca sebagai suatu kesaksian. Buktinya: sampai ada thread ini ;D
Quote from: sanjiva on Yesterday at 08:58:04 AM (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24449.msg452643.html#msg452643)QuoteItu karena disharing di lingkungan yg tidak sesuai, yaitu yg ajaran agamanya bertentangan dengan past life. sedangkan di DC kan lingkungan dan ajaran agamanya justru sejalan serta mempercayai adanya past life. Buddha pun dalam khotbahnya yang menyangkut pribadi seseorang sering menerangkan past lifenya orang tersebut.
So, why not sharing di DC? Bermanfaat untuk anda dan bermanfaat pula untuk pembaca sebagai suatu kesaksian. Buktinya: sampai ada thread ini (http://dhammacitta.org/forum/Smileys/ym/grin.gif)
Setuju :jempol:
[ASK] kenapa saya tidak menemukan link bro Sanjiva? apakah telah dihapus ?Saya PERNAH dan sbg hasil pembuktian saya tsb disebarin ke seluruh penjuru dunia bhw saya MENTALLY_ILL (sakit jiwa), hingga akhirnya membuat saya syock, oleh karena itu sy memilih jika anda tidak keberatan saya akan PM aja sharing nya.
_/\_QuoteItu karena disharing di lingkungan yg tidak sesuai, yaitu yg ajaran agamanya bertentangan dengan past life. sedangkan di DC kan lingkungan dan ajaran agamanya justru sejalan serta mempercayai adanya past life. Buddha pun dalam khotbahnya yang menyangkut pribadi seseorang sering menerangkan past lifenya orang tersebut.om sanjiva benar sekali
So, why not sharing di DC? Bermanfaat untuk anda dan bermanfaat pula untuk pembaca sebagai suatu kesaksian. Buktinya: sampai ada thread ini (http://dhammacitta.org/forum/Smileys/ym/grin.gif)
[ASK] kenapa saya tidak menemukan link bro Sanjiva? apakah telah dihapus ?
Saya PERNAH dan sbg hasil pembuktian saya tsb disebarin ke seluruh penjuru dunia bhw saya MENTALLY_ILL (sakit jiwa), hingga akhirnya membuat saya syock, oleh karena itu sy memilih jika anda tidak keberatan saya akan PM aja sharing nya.
_/\_
Saya pernah posting disini :Tambahan :
Keknya dihapus, seharusnya ada di reply #44 seb punya gw....IYA kayaknya dihapus bro ;D
setuju, wa juga kadang kadang tidak mau cerita hal hal tersebut.IYA bro Kullatiro, ternyata saya malah mendpt kenaikan predikat, gpp (***lumayan lah bayar kamma masa lampau, mungkin saya dulu jahat ;D )
membuktikan karma masa lalu..
bagaimana kita bisa tau buah mangga tersimpan dimana sebelum berbuah,
apa ada dibatang, diranting, diakar atau didaunnya. ;D
bisa !!! tapi jawab dulu apakah kamu tau akan kemana setelah kehidupan ini ? ;D
Kemarin saya ditanya rekan kanesten, bagaimana buktikan kehidupan masa lampau?
kita tidak tau apa yg kita lakukan di masa lalu, kenapa kita harus mempertangungjawabkan dikehidupan sekarang ?
Kalo saya ditanya begitu bro dato'tono, saya akan jawab sebagai berikut:SETUJU :jempol:
Wahai teman, anggap lah begini, hidup itu baru sekali, pertanyaannya, dengan keyakinan yang kamu pegang saat ini. Apakah kamu bersedia menerima keadaan jika kamu terlahir di keluarga miskin, cacat, buruk rupa, dihina, tertindas, penyakitan dan buruk rupa?? sedangkan kamu sendiri tidak punya salah apapun karena hidup itu hanya sekali? Mengapa kamu menjalani kehidupan yang sulit dengan keluarga miskin, cacat, buruk rupa, dihina, tertindas, penyakitan dan buruk rupa? Jika kamu dapat menerima keadaan mu yang malang tersebut sebagai rencana Tuhan. Lalu kenapa kamu tidak dapat menerima bahwasannya segala kemalangan yang kamu jalani adalah sebab dari perbuatan-perbuatan burukmu dikehidupan lampau?
Lagi pula bukan kah Yesus berkata, apa yang kamu tabur itu yang kamu tuai, menurut mu, kira-kira apa yang ditabur seseorang sehingga terlahir di keluarga miskin, cacat, buruk rupa, dihina, tertindas, penyakitan dan buruk rupa???
Halo bro and sis, langsung aja ya.
Bener gak kehidupan dan karma sebelum kehidupan sekarang kita dilahirkan itu ada? Kalo ada, apa buktinya?
Apakah hal ini bertentangan dengan ajaran Sang Buddha ttg Ehipassiko yang tidak menerima begitu saja semua ajaran2 yang diturunkan.
Tolong berikan saya jawaban yang logis yang bisa diterima akal dan nalar. Tolong jangan menjawab menyimpang dari pertanyaan saya. Kalau ada tidak mempunyai jawab yang sy minta, maaf jangan berkomentar.
#masih banyak pertanyaan saya, cuma sdh ngantuk, besok saya update ;D
Mungkin gak, org yang sudah mempunyai kemampuan bathin lebih bijaksana, melihat dan menyadari bahwa kelahiran/kehidupan sebelum sekarang itu tidak ada jadi mereka akan bungkam, karena ini demi kebaikan dan kedamaian antar umat manusia supaya gak chaos lah atau takut untuk berbuat jahat.Pak, Di dunia ini telah muncul seorang manusia luar biasa yang telah mendapatkan kebenaran, terbebas dari kekotoran batin, yang telah mencapai penerangan sempurna atas usaha-Nya sendiri, yang sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya, sempurna dalam menempuh jalan ke Nibbana, Pengenal segenap alam, Pembimbing manusia yang tiada taranya... Guru Para Deva dan Manusia, Yang Telah Sadar, Yang Patut Dimuliakan. Beliaulah Sang Buddha yang tiada taranya dalam membabarkan Kebenaran (Dhamma), yang setelah mencapai Pengetahuan Tertinggi, Beliau menyatakan kepada dunia bersama dengan para dewa, mara dan Brahma, generasi sekarang dengan para samana dan brahmanya, beserta dengan para raja dan rakyatnya. Beliau membabarkan Kebenaran (Dhamma) yang indah pada awalnya, yang indah pada pertengahannya, serta yang indah pada akhirnya dalam makna dan kata-kata-Nya dalam menerangkan kehidupan suci yang benar-benar sempurna, dan murni sepenuhnya... kepada Sang Bhagava, saya memuji, kepada sang Bhagava saya menghormat...
Saya gak membicarakan hal kehidupan skrg tapi hal kehidupan sebelum skrg. Karena memang hukum karma pd kehidupan skrg bisa dibuktikan secara langsung, logis dan rasional. Contoh sederhana, sebab si Andi pukul mata si Wati, akibatnya mata Wati bengkak.
Mungkin gak, org yang sudah mempunyai kemampuan bathin lebih bijaksana, melihat dan menyadari bahwa kelahiran/kehidupan sebelum sekarang itu tidak ada jadi mereka akan bungkam, karena ini demi kebaikan dan kedamaian antar umat manusia supaya gak chaos lah atau takut untuk berbuat jahat.
Memang benar Pak, contoh yg bapak buktikan sangatlah logis, bila Andi memukul mata si Wati, jelas matanya Wati akan menjadi bengkak.Namun, Pak, permasalahan utamanya adalah, apakah akibat yang akan diterima oleh si Andi ini (si pelaku/pemilik kamma) pada kehidupan sekarang, akibat nonjok matanya Wati?? Lantas, apa penyebab dari perbuatan Wati, yg telah mengakibatkan mata Wati bengkak ditonjok si Andi??
Saya gak membicarakan hal kehidupan skrg tapi hal kehidupan sebelum skrg. Karena memang hukum karma pd kehidupan skrg bisa dibuktikan secara langsung, logis dan rasional. Contoh sederhana, sebab si Andi pukul mata si Wati, akibatnya mata Wati bengkak.
Saya percaya dan yakin hukum karma berlaku ada dan tidak keluar dari kehidupan yang sekarang, yang saya tidak percaya dan tidak yakin hukum karma dari kehidupan masa sebelum skrg dan masa kelahiran akan datang. Bro Ariyakumara pasti mempunyai pendalaman agama jauh lebih tinggi dari saya, maka tolong berikan saya penjelasan yang bisa diterima secara logis agar saya dapat bertanggung jawab menjelaskan kepada anak saya tentang kebenaran ajaran Buddha. Dapatkah anda memberikan contoh nyata apa hasil karma dari kehidupan sebelumnya yang terjadi pada kehidupan sekarang?Berdasarkan pemahaman saya, terhadap posting pak Chan Ming, berarti inti sesungguhnya tujuan pak Chan Ming ingin berusaha membuktikan hasil karma kehidupan masa lampau adalah untuk memberikan pemahaman Dhamma pada anak bapak, bukan? emangnya anak bapak usianya berapa tahun? apakah ia bertanya mengenai bukti hasil karma kehidupan sebelumnya yg terjadi pada kehidupan sekarang? Jika demikian, adalah sulit utk menjelaskan bukti yang demikian, pada org lain. Namun, seperti yg dikatakan member2 lain, hal demikian sebaiknya dibuktikan dengan menembusnya dengan pengetahuan sendiri.
Tepat, dari kutipan diatas sebenarnya Sang Buddha memberikan "Sign", "Petunjuk" bahwa kehidupan masa sebelumnya dan akan datang itu belum terbukti (menurut kesimpulan dan hasil analisa saya ya ) Cobalah jangan menutup mata dan pikiran karena sudah menerima ajaran, tapi coba untuk mencari dan membuktikan ajaran tersebut dengan tetap melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jahat pada kehidupan sekarang.
Mungkin gak, org yang sudah mempunyai kemampuan bathin lebih bijaksana, melihat dan menyadari bahwa kelahiran/kehidupan sebelum sekarang itu tidak ada jadi mereka akan bungkam, karena ini demi kebaikan dan kedamaian antar umat manusia supaya gak chaos lah atau takut untuk berbuat jahat.
Saya gak membicarakan hal kehidupan skrg tapi hal kehidupan sebelum skrg. Karena memang hukum karma pd kehidupan skrg bisa dibuktikan secara langsung, logis dan rasional. Contoh sederhana, sebab si Andi pukul mata si Wati, akibatnya mata Wati bengkak.
Saya percaya dan yakin hukum karma berlaku ada dan tidak keluar dari kehidupan yang sekarang, yang saya tidak percaya dan tidak yakin hukum karma dari kehidupan masa sebelum skrg dan masa kelahiran akan datang. Bro Ariyakumara pasti mempunyai pendalaman agama jauh lebih tinggi dari saya, maka tolong berikan saya penjelasan yang bisa diterima secara logis agar saya dapat bertanggung jawab menjelaskan kepada anak saya tentang kebenaran ajaran Buddha. Dapatkah anda memberikan contoh nyata apa hasil karma dari kehidupan sebelumnya yang terjadi pada kehidupan sekarang?
Tepat, dari kutipan diatas sebenarnya Sang Buddha memberikan "Sign", "Petunjuk" bahwa kehidupan masa sebelumnya dan akan datang itu belum terbukti (menurut kesimpulan dan hasil analisa saya ya :) ) Cobalah jangan menutup mata dan pikiran karena sudah menerima ajaran, tapi coba untuk mencari dan membuktikan ajaran tersebut dengan tetap melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jahat pada kehidupan sekarang.
Saya percaya dan yakin hukum karma berlaku ada dan tidak keluar dari kehidupan yang sekarang, yang saya tidak percaya dan tidak yakin hukum karma dari kehidupan masa sebelum skrg dan masa kelahiran akan datang. Bro Ariyakumara pasti mempunyai pendalaman agama jauh lebih tinggi dari saya, maka tolong berikan saya penjelasan yang bisa diterima secara logis agar saya dapat bertanggung jawab menjelaskan kepada anak saya tentang kebenaran ajaran Buddha. Dapatkah anda memberikan contoh nyata apa hasil karma dari kehidupan sebelumnya yang terjadi pada kehidupan sekarang?
Halo bro and sis, langsung aja ya.
Bener gak kehidupan dan karma sebelum kehidupan sekarang kita dilahirkan itu ada? Kalo ada, apa buktinya?
Apakah hal ini bertentangan dengan ajaran Sang Buddha ttg Ehipassiko yang tidak menerima begitu saja semua ajaran2 yang diturunkan.
Tolong berikan saya jawaban yang logis yang bisa diterima akal dan nalar. Tolong jangan menjawab menyimpang dari pertanyaan saya. Kalau ada tidak mempunyai jawab yang sy minta, maaf jangan berkomentar.
#masih banyak pertanyaan saya, cuma sdh ngantuk, besok saya update ;D