BALIKPAPAN, KAMIS-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla, Rabu (7/5) malam, menyatakan dirinya selaku Wakil Presiden RI dan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI, lebih baik berhenti sekarang juga menjabat posisi tersebut jika tidak berani mengambil keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak yang memberatkan negara.
"Kalau kita berhenti, negeri ini akan chaos (kacau). Jadi, susah. Oleh sebab itu, kita harus mengambil risiko dan tidak diam saja, untuk segera memutuskan kenaikan harga BBM," ujar Kalla, saat menceritakan latar belakang pemerintah mengambil keputusan kenaikan harga BBM di hadapan kader dan pengurus Partai Golkar di sebuah hotel di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu malam.
Penjelasan Kalla disampaikan untuk menjawab pertanyaan kader Partai Golkar perihal kenaikan harga BBM yang terkait dengan persiapan menjelang pemilu 2009. Menurut Kalla, "Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang ingin menjaga bukan kepentingan dirinya, akan tetapi kepentingan kelangsungan bangsanya. Itulah dasar pemerintah mengambil keputusan kenaikan harga BBM, walaupun pasti tidak populer di mata rakyat."
"Kalau hanya untuk kepentingan diri sendiri, akan lebih baik saya dan SBY tidak mengambil keputusan apa-apa terkait kenaikan harga minyak mentah dunia yang sekarang sudah mencapai 120 dollar AS per barrel. Tetapi, jika kita tidak ambil keputusan apa-apa, negeri ini akan menghadapi kesulitan," tambah Kalla.(HAR)
Kompas.