NEW YORK,SELASA - Harga minyak kembali mencetak rekor level psikologis baru dengan mendekati posisi 123 dollar AS per barrel. Para investor menggunakan isu berbagai prediksi tentang tingginya harga minyak serta berita-berita mengenai pasokan minyak dunia. Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Juni sempat melompat ke rekor baru pada 122,73 dollar AS per barrel sebelum bertengger di 121,84 pada penutupan perdagangan di New York Mercantile Exchange, Selasa (6/5) waktu setempat.
Menurut para analis, prediksi Goldman Sachs mengenai harga minyak mentah dunia bisa mencapai 150 dollar sampai 200 dollar AS per barrel dalam dua tahun ini menjadi faktor pendorong melambungnya harga minyak pada perdagangan. Selain itu, faktor melemahnya dollar AS dan kekhawatiran terhadap pasokan akibat penurunan produksi di Meksiko dan Rusia juga memberikan kontribusi melonjaknya harga minyak.
Sementara itu, Departemen Energi AS juga memprediksi naiknya harga minyak dan bensin meski tingginya harga minyak akan memangkas permintaan lebih banyak dari yang diperkirakan.
Namun, Tim Evans, analis dari Citigroup Inc, menyatakan, bila harga minyak bisa dengan mudah anjlok hingga 40 dollar AS semudah melompat ke level 200 dollar AS per barrel, karena pasokan minyak dalam dua tahun ke depan dalam posisi cukup.
Sementara dalam perdagangan di Asia, Rabu (7/5), seperti dikutip AFP, harga minyak jenis light sweet berada di posisi 121,75 dollar AS per barrel.Minyak mentah jenis Brent pada perdagangan di ICE Future London sempat menyentuh rekor tertinggi.
Kompas.