Bro dbej20112 yang baik,
Dari jawaban-jawaban anda kelihatannya anda berlatar belakang tradisi, dan ZFZ adalah Ajaran (yang menurut anda) ajaran Buddhis pertama yang anda kenal, sehingga banyak yang tidak anda ketahui mengenai ajaran Sang Buddha, sehingga apapun yang dikatakan oleh master Lu anda anggap benar belaka.
Baiklah saya jelaskan apa maksudnya anjali.
Tradisi penghormatan kepada orang lain telah ada sejak jaman dahulu di India, sebelum lahirnya pangeran Siddhattha (Mudah-mudahan anda tidak berpikir bahwa pangeran Siddhattha terlahir di Zhung Guo).
Ada tiga jenis penghormatan yang ada sejak jaman sebelum pangeran Siddhattha lahir, yaitu:
- Anjali: ini adalah bentuk penghormatan yang paling rendah, biasanya penghormatan ini dilakukan kepada teman-teman atau orang sederajat.
- Namakkhara (namaskara): ini adalah penghormatan yang lebih tinggi, yang biasanya dilakukan kepada orang tua, guru, para brahmana dll.
- Padakkhina (pradakshina): Ini adalah penghormatan tertinggi yang dilakukan kepada orang-orang suci, atau tempat-tempat suci.
Kelihatannya saudara belum tahu caranya berpikir benar, baiklah saya beritahukan bagaimana saya tahu mengenai hal ini.
Karena tradisi ini sudah ada di India sejak jaman pangeran Siddhattha lahir, dan pangeran Siddhattha lahir di India maka tentu saja sudah seharusnya di India kebiasaan anjali dsbnya umum dilakukan. Kenyataannya memang demikian, anda boleh berkunjung ke India kalau tidak percaya.
Kita tidak harus lahir 2500 tahun yang lalu untuk tahu bahwa Sang Buddha ada kan...?
Kita tidak perlu lahir 2500 tahun yang lalu untuk mengetahui bahwa Confucius ada kan...?
Kita tidak perlu lahir 2000 tahun yang lalu untuk mengetahui bahwa Yesus ada kan...?
Begitu juga kita tidak perlu ke Bulan untuk mengetahui bahwa Bulan bentuknya seperti bola kan..?
Demikian juga kita tak perlu ke Matahari untuk mengetahui Matahari luar biasa panas kan...?
Anda benar... Kita bisa meragukan bila ada seseorang yang mengatakan sesuatu... Kita jangan percaya begitu saja hanya karena tertulis di kitab suci.... Sesuai dengan cara berpikir kritis dan logis dari Buddhis.
Tapi Kalama Sutta mengajarkan bahwa kita jangan hanya kritis terhadap kitab suci....
Kita juga harus kritis terhadap berita yang disampaikan orang lain....
Kita juga kritis terhadap kabar burung....
Kita juga kritis terhadap para pemuka agama....
Kita juga kritis terhadap guru....
kita juga kritis terhadap Nabi... Buddha.... Dewa.... Tuhan.... dll...
Setelah 400 halaman lebih, anda tidak mengembangkan kekritisan tersebut.... Tapi hanya mengembangkan prasangka terhadap ajaran diluar ajaran yang anda yakini....
Anda hanya melekat kepada upacara-upacara dan ritual, yang anda anggap dapat membawa pada pencerahan.... anda menganggap bahwa upacara dan ritual dapat menyelamatkan anda atau orang lain....
Padahal upacara dan ritual penyelamatan hanya sampah... yang timbul dari pandangan salah....
Hanya diri sendiri yang dapat menyelamatkan diri sendiri, Sang Buddha hanya penunjuk jalan.
Oleh diri sendiri perbuatan dilakukan, oleh diri sendiri juga akibat akibat perbuatan akan dialami.
Tak pernah berlatih membersihkan batin, apa mungkin batin bersih sendiri...?
Oleh diri sendiri pembersihan batin dilakukan, oleh diri sendiri juga kebersihan batin akan dialami.
Mari kita keluar dari rimba pandangan salah... yang dapat menyebabkan kita terlahir di Neraka...Atau rahim hewan...
Mettacittena,
Mungkin saya hanya menekankan yang saya bold. Mohon anda baca ulang dan anda cerna kembali. Kalau itu penghormatan rendah seperti anda jelaskan, toh mengapa tidak boleh dilakukan?
Saya tetap tak percaya.Karena saya tak tahu anda mengambil referensi apa tentang penjelasan anjali sampai ke bawah2nya yang panjang itu. karena bagaimanapun juga,apa yang anda katakan,terikat dengan aliran kepercayaan anda sekarang ini, saya meragukannya karena anda belum pernah terlahir saat itu juga.Dan anda belum pernah mengalaminya. Seperti yang sering kita dengar pengalaman adalah guru terbaik. Kalau anda bilang sejarah India masa lalu tentang tradisi tanpa mengalaminya secara langsung, jadilah sejahrawan saja.ok?
Bayangkan ketika saya tanya mengapa orang Indonesia makan nasi? Anda jawab itu karena beratus2 tahun yang lalu nenek moyang anda sudah makan nasi.
Sama saja anda meminta saya untuk menerima konsep sejarah anda bahwa di India ada anjali sebelum kehidupan sang Buddha.
Untuk upacara dan tata ritual kami adalah tetap
sadhana setiap hari dengan membaca mantra dan kitab suci. Kalau anda mempertentangkan kita suci di luar aliran kepercayaan Theravada itu adalah hak anda. Bagi kami sadhana ditambah upacara2 keagamaan,contoh apihoma ,dapat menambah proses percepatan peningkatan tingkat kebijaksanaan , spiritual dan kebahagiaan kami.
Mohon untuk tidak marah,karena ini adalah hak saya juga untuk berkomentar setelah anda berkomentar,
saya hanya mau menambahkan satu hal di luar aliran kepercayaan kami, saya meragukan bahwa meditasi dengan 2 kategori yang sering dibesar2kan di aliran tsb,tanpa arahan seseorang yang telah mematahkan tingkatan meditasi ke 4 akan dapat meningkatkan tingkat spiritual dan kebijaksanaan pelaksananya