Nammo Buddhaya,
Kalau melihat kehidupan di kota-kota besar sekarang ini, kehidupan semakin metropolis, tingkat borjuis juga semakin tinggi, orang menjadi materialis dan bla bla bla yang negatif... yang lebih celaka lagi kalau pada diri yang bersangkutan tidak tertanam nilai-nilai agama, melihat sekeliling orang hidup enak, apa2 punya, dll. Sedangkan dia-nya berasal dari keluarga yang pas2an, artinya banyak keinginan yang tidak terpenuhi, kebetulan ada teman yang mampu yang bisa memberikan 'sesuatu' yang diinginkannya, jadi dalam diri yang bersangkutan mungkin akan timbul pikiran yang 'menyalahkan / mengkambing hitamkan' keluarganya yang tidak mampu memberikan kepuasan untuknya (karena keadaan pas-pasan tadi) sebaliknya jadi meng-agung2kan temannya yang bisa memberikan kepuasan yang dia mau.
Kalau sudah dalam keadaan demikian, maka omongan dari Ibu ataupun kakaknya hanya akan dianggap angin lalu / sampah, sebaliknya teman yang memberikan "kenikmatan duniawi" untuknya mungkin dianggap seperti 'Tuhan' (padahal temannya memberi sangat mungkin juga meminta imbalan), nah ini mau dibilang salah gaul atau apapun istilahnya, intinya tidak mudah untuk disadarkan, terlebih dengan cara yang keras, karena semakin keras caranya biasanya dia akan semakin berontak.
Alternatifnya : cari waktu yang tepat, ajak bicara baik2, cari moment2 kejadian yang terjadi dalam keluarga yang bisa menyentuh hati kecilnya (itu yang diingatkan kembali kepadanya), sadarkan dia bahwa tidak ada orang yang mau terlahir sebagai orang susah, justru karena susah maka kita harus berusaha menjadi lebih baik, bukan sebaliknya malah merusak diri, nah kalau ini bisa sedikit berhasil, mulailah lebih tanamkan nilai2 agama dalam dirinya, kalau perlu minta bantuan orang2 yang mungkin disegani olehnya untuk menasehati dirinya dan mengajaknya beraktifitas yang positif, misalnya ya aktif di kerohanian (usahakan jangan memakai unsur pemaksaan karena jiwanya sedang labil), lebih memberikan perhatian kepadanya, juga ada baiknya secara diam2 mengawasi semua gerak geriknya (selama jiwanya belum kembali stabil), lalu mintalah bantuan orang yang mempunyai pengaruh untuk ultimatum teman2nya yang biasa mengajaknya berbuat yang negatif (karena kalau pihak keluarga yang melakukannya, tidak akan membuat jera teman2nya tersebut dikarenakan mereka mengetahui kemampuan keluarga yang terbatas itu). nah mudah2an langkah2 awal ini membuahkan hasil.
"Hmmmm, sebuah konsekuensi tinggal dikota besar yang semakin hari semakin borjuis, sudah gitu kurang bijaksana dalam berpikir dan kurang landasan agama lagi, jadinya tidak ada pegangan, nah disinilah pentingnya peran agama buat umat manusia agar tidak salah jalan"
(walah walah sok beri kuliah nih jadinya...hehehe, cita-cita jadi psikiater gak kesampaian...hahaha
)
"Dalam setiap pohon yang kita tanam, selalu akan tumbuh buah yang busuk. Akan tetapi jika kita memberikan perhatian yang lebih dan merawat dengan baik pohon tersebut, maka setidaknya bisa mengurangi jumlah buah yang busuk tersebut"
"Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta"
NB : Bro Lothar, semoga sedikit masukan ini berguna untuk keluarga teman anda itu. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.