//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Melamun dan Planning dlm konsep ajaran buddhisme  (Read 14144 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Melamun dan Planning dlm konsep ajaran buddhisme
« Reply #30 on: 01 November 2007, 09:54:18 AM »
lho kok malah dibilang pembenaran sih? ???

IMHO, memang betul disana ada lobha & dosa. menurut saya juga timbul amoha lho...

malah kalau dia membiarkan anaknya mati menurutku lobha+dosa+moha...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Melamun dan Planning dlm konsep ajaran buddhisme
« Reply #31 on: 01 November 2007, 12:28:11 PM »
Kasih sayang seorang ibu begitu besar kepada anaknya;
Kasih sayang yang sama menyebabkan ibu dalam derita;
Selain Kebahagiaan Akhir, apalagi yang bisa sepadan dengan jasa itu;
Mengabaikan ibu yang sedang menderita ini adalah sesuatu yang memalukan.

By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Melamun dan Planning dlm konsep ajaran buddhisme
« Reply #32 on: 01 November 2007, 09:19:02 PM »
Melamun -> tidak menguasai Pikiran
Berpikir -> um.... (melamun yg terkontrol) :hammer: buset... koq muter2x yak?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Melamun dan Planning dlm konsep ajaran buddhisme
« Reply #33 on: 02 November 2007, 08:04:28 AM »
lho kok malah dibilang pembenaran sih? ???

IMHO, memang betul disana ada lobha & dosa. menurut saya juga timbul amoha lho...

malah kalau dia membiarkan anaknya mati menurutku lobha+dosa+moha...


dear tesla,

itu kenapa saya bilang, modal utama adalah kejujuran

pertama harus disadari dulu, bhw kondisi kita saat ini, merupakan hasil kamma lampau kita.

Jadi jika akusala vipaka yg terjadi saat ini ditanggapi dengan akusala citta juga, atau akusala kamma seperti mencuri, itu justru akan membuat masa depan yang lebih menderita lagi

Pun sebenarnya masih bnyk cara mencari makan misalnya dengan mengamen, atau bekerja sebagai buruh?? sekedar info saja bahwa pendapatan pengemis di jakarta, minimal berkisar 20 - 30 rb loh, jadi sebenarnya bisa untuk makan sehari2...

masih banyak dilema seperti ini, yang sebenarnya merupakan pilihan bagi masa depan kita..... Sesuai dengan hukum Law of Attraction, jika kita cenderung ke hal2 yg akusala, yah masa depan kita akan lebih menderita.... demikian juga jika kita berusaha untuk selalu kusala, yakinlah bahwa masa depan anda akan "kurang" menderita karena batin sudah lebih terkontrol

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Melamun dan Planning dlm konsep ajaran buddhisme
« Reply #34 on: 02 November 2007, 08:11:06 AM »
Kasih sayang seorang ibu begitu besar kepada anaknya;
Kasih sayang yang sama menyebabkan ibu dalam derita;
Selain Kebahagiaan Akhir, apalagi yang bisa sepadan dengan jasa itu;
Mengabaikan ibu yang sedang menderita ini adalah sesuatu yang memalukan.

By : Zen

kalau sampai menderita, berarti sudah ada kemelekatan
kalau sudah ada kemelekatan, berarti itu lobha
jasa hanyalah efek samping dari perbuatan
yang terpenting adalah kemajuan batin untuk selalu bahagia
karena kebahagiaan akhir,
hanya bisa didapat dari batin yang dipupuk untuk selalu bahagia setiap saat

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Melamun dan Planning dlm konsep ajaran buddhisme
« Reply #35 on: 02 November 2007, 09:03:54 AM »
Kasih sayang seorang ibu begitu besar kepada anaknya;
Kasih sayang yang sama menyebabkan ibu dalam derita;
Selain Kebahagiaan Akhir, apalagi yang bisa sepadan dengan jasa itu;
Mengabaikan ibu yang sedang menderita ini adalah sesuatu yang memalukan.

By : Zen

kalau sampai menderita, berarti sudah ada kemelekatan
kalau sudah ada kemelekatan, berarti itu lobha
jasa hanyalah efek samping dari perbuatan
yang terpenting adalah kemajuan batin untuk selalu bahagia
karena kebahagiaan akhir,
hanya bisa didapat dari batin yang dipupuk untuk selalu bahagia setiap saat

siapa yang melekat? ??? ??? ???

ya, ortu melahirkan dan membesarkan anaknya karena efek samping dari perbuatan, tapi itu bukan alasan anak tak menghargai jasa ortunya. Kalau nampaknya ortu melekat kepada kita, ya sebetulnya siapa yang bikin hasil kayak gitu? kita sendiri, bro.  ;D

saya setuju dengan anda, yang terpenting adalah kemajuan batin untuk selalu bahagia karena Kebahagiaan Akhir, salah satunya adalah peduli dengan orang sekitar kita, bukan pasif loh.

ada sebuah joke:
kembangkan metta...  :x
tapi tak tau maknanya...  ::)
lama2 jatuh dalam cinta....  :o
samsara oh samsara...  ;D
sejak dulu beginilah cinta....  :-?
deritanya tiada akhir...   :'( :'( :'(
 

By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Melamun dan Planning dlm konsep ajaran buddhisme
« Reply #36 on: 05 November 2007, 08:21:15 AM »
Kasih sayang seorang ibu begitu besar kepada anaknya;
Kasih sayang yang sama menyebabkan ibu dalam derita;
Selain Kebahagiaan Akhir, apalagi yang bisa sepadan dengan jasa itu;
Mengabaikan ibu yang sedang menderita ini adalah sesuatu yang memalukan.

By : Zen

kalau sampai menderita, berarti sudah ada kemelekatan
kalau sudah ada kemelekatan, berarti itu lobha
jasa hanyalah efek samping dari perbuatan
yang terpenting adalah kemajuan batin untuk selalu bahagia
karena kebahagiaan akhir,
hanya bisa didapat dari batin yang dipupuk untuk selalu bahagia setiap saat

siapa yang melekat? ??? ??? ???

ya, ortu melahirkan dan membesarkan anaknya karena efek samping dari perbuatan, tapi itu bukan alasan anak tak menghargai jasa ortunya. Kalau nampaknya ortu melekat kepada kita, ya sebetulnya siapa yang bikin hasil kayak gitu? kita sendiri, bro.  ;D

saya setuju dengan anda, yang terpenting adalah kemajuan batin untuk selalu bahagia karena Kebahagiaan Akhir, salah satunya adalah peduli dengan orang sekitar kita, bukan pasif loh.

ada sebuah joke:
kembangkan metta...  :x
tapi tak tau maknanya...  ::)
lama2 jatuh dalam cinta....  :o
samsara oh samsara...  ;D
sejak dulu beginilah cinta....  :-?
deritanya tiada akhir...   :'( :'( :'(
 

By : Zen

ehm, gw mo jawab yg di-bold aja:

1. kok kenapa jadi aneh gitu yah??? seinget saya, ga pernah tuh nulis untuk tidak menghargai org tua deee........ :whistle:

2. kalo ortu melekat, itu bukan karena kita, bro....... tiap org melekat pada sesuatu, bukan karena obyek loh... obyek sifatnya netral, apa adanya.... tetapi org yg melekati itu, yg merasa bhw ini milikKU, ini punyaKU.....

contoh yg sama ama org/benda yg dibenci.... misal sampah.... begitu lihat/cium baunya, langsung merasa benci.....

semua cuma permainan 6 indera kita aja.....

 

anything