//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perjalanan Menuju Padam  (Read 80170 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #120 on: 05 November 2013, 05:29:26 PM »
Atau mungkin hanya kekotoran pandangan terang (vipassana upakkilesa)  ^-^

 [at] TS: No offence lho  ;D
apa pulak ini? pandangan terang tapi kotor? ::)

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #121 on: 05 November 2013, 06:30:45 PM »
apa pulak ini? pandangan terang tapi kotor? ::)

Menurut Visuddhi Magga, terdapat 10 kekotoran yang menghalangi pandangan terang yang dapat muncul pada mereka yang berlatih vipassana:

1. Cahaya yang gemilang (Obhasa)
2. Kegiuran batin (Piti)
3. Sikap batin tenang (Passaddhi)
4. Keyakinan kuat tak terhingga terhadap Tiratana (Adhimokkho ti saddha)
5. Semangat yang sangat tinggi atas pelaksanaan perenungan/meditasi (Paggaha)
6. Kegembiraan yang mencakup ke seluruh tubuh (Sukkha)
7. Pandangan yang tajam terhadap sifat alamiah anicca, dukkha dan anatta tanpa halangan (Nana)
8. Kemampuan di dalam melaksanakan perhatian murni tanpa kehilangan objek (Upatthana)
9. Keseimbangan batin (Upekkha)
10. Melekat terhadap fenomena dhamma butir 1 – 9 (Nikanti)

Selengkapnya: http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/purpose-of-practising-kamatthana-meditation/
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #122 on: 05 November 2013, 10:14:01 PM »
oh, ada sumbernya dari suttanya ga?...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #123 on: 05 November 2013, 11:18:15 PM »
oh, ada sumbernya dari suttanya ga?...

tentu tidak

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #124 on: 05 November 2013, 11:35:28 PM »
 [at] tesla: Memang gak ada dlm sutta krn itu temuan Buddhaghosa. Tp ada 16 upakkilesa dlm MN kalo gak salah.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #125 on: 06 November 2013, 12:13:26 AM »
[at] tesla: Memang gak ada dlm sutta krn itu temuan Buddhaghosa. Tp ada 16 upakkilesa dlm MN kalo gak salah.

MN 128 Upakkilesa Sutta tidak mengatakan cahaya itu adalah kilesa, melainkan  keragu-raguan, kurangnya perhatian, kelambanan dan ketumpulan, ketakutan, kegembiraan, kelembaman, kegigihan yang berlebihan, kegigihan lemah, kerinduan, persepsi keberagaman, dan meditasi berlebihan pada bentuk-bentuk yg disebut kilesa.
« Last Edit: 06 November 2013, 12:16:38 AM by Indra »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #126 on: 06 November 2013, 05:54:55 AM »
 [at] Indra: Benar, saya tdk mengatakan vipassana upakkilesa = upakkilesa dlm sutta ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #127 on: 06 November 2013, 06:23:26 AM »
di AN 4.50 ternyata ada Upakkilesa Sutta (referensi)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #128 on: 06 November 2013, 07:34:55 AM »
di AN 4.50 ternyata ada Upakkilesa Sutta (referensi)

Udah diterjemahkan om Indra di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23851.msg435473.html#msg435473

AN 3.101 juga menyebutkan tentang upakkilesa:

“Demikian pula, para bhikkhu, ketika seorang bhikkhu menekuni pikiran yang lebih tinggi, (1) ada padanya kekotoran kasar: perbuatan buruk jasmani, ucapan, dan pikiran. Seorang bhikkhu yang mampu dan bersungguh-sungguh akan menghalau, menghentikan, dan melenyapkannya. Ketika hal ini telah dilakukan, (2) masih ada padanya kekotoran menengah: pikiran indriawi, pikiran berniat buruk, dan pikiran-pikiran mencelakai. Seorang bhikkhu yang mampu dan bersungguh-sungguh akan menghalau, menghentikan, dan melenyapkannya. Ketika hal ini telah dilakukan, (2) masih ada padanya kekotoran halus: pikiran-pikiran tentang sanak saudaranya,<556> pikiran-pikiran tentang negerinya, dan pikiran-pikiran tentang reputasinya.<557> Seorang bhikkhu yang mampu dan bersungguh-sungguh akan menghalau, menghentikan, dan melenyapkannya. Ketika hal ini telah dilakukan, maka di sana hanya tersisa pikiran-pikiran yang berhubungan dengan Dhamma.<558> Konsentrasi itu belum damai dan luhur, tidak diperoleh melalui ketenangan penuh,<559> tidak mencapai kesatuan, melainkan dikekang dan ditahan melalui penekanan [kekotoran-kekotoran] secara paksa.<560>

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23775.msg433767.html#msg433767

O ya, selain di MN 128 Upakkilesa Sutta, 16 upakkilesa juga disebutkan dalam MN 7 Vatthupama Sutta:

3. “Apakah, para bhikkhu, ketidak-sempurnaan yang mengotori pikiran?  Ketamakan dan keserakahan yang tidak baik adalah ketidak-sempurnaan yang mengotori pikiran.  Niat buruk … kemarahan … kekesalan … sikap meremehkan … kecongkakan … iri hati … ketamakan  … menipu …kecurangan … sifat keras kepala … persaingan … keangkuhan … kesombongan … kepongahan … [37] … kelalaian adalah ketidak-sempurnaan yang mengotori pikiran.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17327.msg278136.html#msg278136
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #129 on: 12 November 2013, 06:29:51 PM »
di AN 4.50 ternyata ada Upakkilesa Sutta (referensi)
Udah diterjemahkan om Indra di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23851.msg435473.html#msg435473

AN 3.101 juga menyebutkan tentang upakkilesa:

“Demikian pula, para bhikkhu, ketika seorang bhikkhu menekuni pikiran yang lebih tinggi, (1) ada padanya kekotoran kasar: perbuatan buruk jasmani, ucapan, dan pikiran. Seorang bhikkhu yang mampu dan bersungguh-sungguh akan menghalau, menghentikan, dan melenyapkannya. Ketika hal ini telah dilakukan, (2) masih ada padanya kekotoran menengah: pikiran indriawi, pikiran berniat buruk, dan pikiran-pikiran mencelakai. Seorang bhikkhu yang mampu dan bersungguh-sungguh akan menghalau, menghentikan, dan melenyapkannya. Ketika hal ini telah dilakukan, (2) masih ada padanya kekotoran halus: pikiran-pikiran tentang sanak saudaranya,<556> pikiran-pikiran tentang negerinya, dan pikiran-pikiran tentang reputasinya.<557> Seorang bhikkhu yang mampu dan bersungguh-sungguh akan menghalau, menghentikan, dan melenyapkannya. Ketika hal ini telah dilakukan, maka di sana hanya tersisa pikiran-pikiran yang berhubungan dengan Dhamma.<558> Konsentrasi itu belum damai dan luhur, tidak diperoleh melalui ketenangan penuh,<559> tidak mencapai kesatuan, melainkan dikekang dan ditahan melalui penekanan [kekotoran-kekotoran] secara paksa.<560>

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23775.msg433767.html#msg433767

O ya, selain di MN 128 Upakkilesa Sutta, 16 upakkilesa juga disebutkan dalam MN 7 Vatthupama Sutta:

3. “Apakah, para bhikkhu, ketidak-sempurnaan yang mengotori pikiran?  Ketamakan dan keserakahan yang tidak baik adalah ketidak-sempurnaan yang mengotori pikiran.  Niat buruk … kemarahan … kekesalan … sikap meremehkan … kecongkakan … iri hati … ketamakan  … menipu …kecurangan … sifat keras kepala … persaingan … keangkuhan … kesombongan … kepongahan … [37] … kelalaian adalah ketidak-sempurnaan yang mengotori pikiran.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17327.msg278136.html#msg278136
[-o< Kapan ya saya mampu membebaskan diri ?
Kilesa ini amat sangat melekat dalam kehidupan sehari2 kita sebagai manusia.
I'm an ordinary human only

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #130 on: 26 November 2013, 08:58:19 AM »
tujuan, jalan dan peta


bagaimana jika kita ingin mencapai suatu tujuan, tetapi tidak ada satu orang lain pun yg kita kenal yg pernah sampai ke tujuan tersebut?
perjalanan kita akan penuh pencarian menelusuri kemungkinan setiap cabang jalan yg ada.


apakah Anda akan membeli sebuah peta perjalanan dari orang yg belum mencapai tujuan tersebut?  atau lebih parah lagi, Anda tidak tahu apakah orang itu sudah pernah sampai tujuan atau belum.


bisa saja kita membeli peta tersebut tapi itu hanyalah 1 bagian dari "pencarian" (yg mungkin tidak berujung)
tapi memaksakan peta tersebut "pasti" akan mengantarkan kita ke tujuan adalah ketidakwarasan, mungkin bentuk keputusasaan.


kebenaran mengundang untuk dibuktikan. bagaimana kita tahu kita telah sampai pada tujuan?
jika kita tahu tujuan kita seperti apa, maka kita akan tahu ketika kita sampai pada tujuan "kita" (bukan tujuan orang lain)
sebaliknya jika kita tidak tahu dan mencari tujuan orang lain, maka tidak heranlah kalau kita selalu bertanya pada orang lain apakah kita telah sampai...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #131 on: 27 November 2013, 03:31:26 PM »
tujuan, jalan dan peta


bagaimana jika kita ingin mencapai suatu tujuan, tetapi tidak ada satu orang lain pun yg kita kenal yg pernah sampai ke tujuan tersebut?
perjalanan kita akan penuh pencarian menelusuri kemungkinan setiap cabang jalan yg ada.


apakah Anda akan membeli sebuah peta perjalanan dari orang yg belum mencapai tujuan tersebut?  atau lebih parah lagi, Anda tidak tahu apakah orang itu sudah pernah sampai tujuan atau belum.


bisa saja kita membeli peta tersebut tapi itu hanyalah 1 bagian dari "pencarian" (yg mungkin tidak berujung)
tapi memaksakan peta tersebut "pasti" akan mengantarkan kita ke tujuan adalah ketidakwarasan, mungkin bentuk keputusasaan.


kebenaran mengundang untuk dibuktikan. bagaimana kita tahu kita telah sampai pada tujuan?
jika kita tahu tujuan kita seperti apa, maka kita akan tahu ketika kita sampai pada tujuan "kita" (bukan tujuan orang lain)
sebaliknya jika kita tidak tahu dan mencari tujuan orang lain, maka tidak heranlah kalau kita selalu bertanya pada orang lain apakah kita telah sampai...
naaahhhh....ini diaaaa....!!
itulah yang selalu menjadi pencarian saya....
semoga ada yang bisa memberi bocoran walau mungkin belom berupa map nya, tapi paling tidak mengintip dah.... ^:)^
I'm an ordinary human only

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #132 on: 27 November 2013, 05:24:28 PM »
naaahhhh....ini diaaaa....!!
itulah yang selalu menjadi pencarian saya....
semoga ada yang bisa memberi bocoran walau mungkin belom berupa map nya, tapi paling tidak mengintip dah.... ^:)^

mau ke mana? tujuannya mana (atau apa)
tujuannya, pangeran siddhatta adalah mencari obat dari kematian
ketika ia sampai pada state bebas dari kematian (dapat dicapai dalam hidupnya), maka pasti ia tau udah sampai


Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #133 on: 27 November 2013, 05:36:48 PM »
mau ke mana? tujuannya mana (atau apa)
tujuannya, pangeran siddhatta adalah mencari obat dari kematian
ketika ia sampai pada state bebas dari kematian (dapat dicapai dalam hidupnya), maka pasti ia tau udah sampai
setidaknya seperti judul aja dah (terlalu PD).... ^:)^
untuk maks 7x aja blom nyampe..... :hammer:
I'm an ordinary human only

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perjalanan Menuju Padam
« Reply #134 on: 27 November 2013, 05:47:07 PM »
setidaknya seperti judul aja dah (terlalu PD).... ^:)^
untuk maks 7x aja blom nyampe..... :hammer:

max 7x ini maksudnya apa yah...
apa tingkat suci pertama yg konon max terlahir 7x lagi?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~