apa yg diajarkan Sang Guru Agung, salah satu dari panca khanda bisa direalisasikan di Stock Market, sañña (persepsi).
Dengan membentuk sebuah persepsi dari hasil riset pada akhirnya membentuk mindset market yang berakhir pada kejatuhan.
Persepsi yang "ditularkan" pada setiap mindset dimarket memberi efek terlebih lagi jika yang "menularkan" persepsi adalah suatu konstitusi kuat.
Begitu pula dengan nilai data yang +++ akan terjadi sebaliknya.
Adakah udang dibalik batu?
Dalam rilis terbaru, Morgan Stanley (MS) resmi mengumumkan pemotongan target/estimasi MSCI Indonesia Index (MSCI IMI) sampai Desember 2011 menjadi 1% (satu persen) dari sebelumnya 13%. Pengumuman ini tidak lama setelah MS memotong target pertumbuhan global tadi malam yang juga menyulut 'global market sell-off' (
http://www.cnbc.com/id/44186209).
MSCI Indonesia Index mayoritas secara umum berisikan saham-saham yang memiliki kesamaan dengan indeks LQ45. Duduk pada urutan teratas dengan bobot ('weighting') indeks terbesar: PT Astra International, Tbk. (ASII) dan diikuti dengan saham-saham perbankan berkapitalisasi besar.
Antisipasi pasar: Posisi MS sekaligus pihak yang memiliki hubungan profesional dekat dengan pengelola indeks MSCI (Morgan Stanley Capital International) diperkirakan akan segera menjadi panduan pelaku pasar asing, yang menguasai pangsa 65% ekuitas Indonesia, terhadap posisi pasar saham-saham konstituen MSCI. Berkaitan dengan hal ini, pantau dan waspadai aksi pasar berbasis 'short-selling' terhadap sekurang-kurangnya 10 saham teratas dalam MSCI IMI, dan faktor-faktor berikut:
1) non-komoditas dan terisolasi dari efek langsung rencana QE3 yang sedang diantisipasi pasar jelang 26 Agustus. Morgan Stanley dan Goldman Sachs tetap bullish atas minyak bumi dan komoditas terkait.
2) saham-saham berkapitalisasi besar dengan mayoritas holding asing.
Sebagaimana post kami sebelumnya, aksi pasar 'short-selling' menjadi pilihan paling logis terkait tren pasar global bagi para hedge/fund manager besar, khususnya terafiliasi asing, untuk segera menutup kerugian akibat volatilitas penurunan tajam pada bursa saham negara-negara maju. Loss recoup ini dipandang perlu jelang persiapan tutup tahun buku 2011.
Beberapa post kami terkait:
12 Agustus 2011: Trading plan local houses: Aug remainder-mid Sept-DX/OD seem possible and plausible to sell short (
http://groups.yahoo.com/group/saham/message/130016)
12 Agustus 2011: US/Indo Market (12 August): Another Up Day in Bear Market - Market Still In Correction (
http://groups.yahoo.com/group/saham/message/129981)
19 Agustus 2011: Morgan Stanley Cuts MSCI Indonesia Index Target (
http://www.bloomberg.com/news/2011-08-19/indonesia-stocks-fall-as-morgan-stanley-cuts-target-correct-.html)