kalo itu jadinya :
somanassasahagatam : melakukan dengan perasaan senang
nanasampayutta : bersekutu dengan pengetahuan (sudah tahu bhw membunuh itu akusala tp tetap dilakukan)
asankharikam : melakukan dengan spontan/tanpa diajak
efek perbuatan akusala yg didasarkan atas citta diatas, adalah paling berat dampaknya
algojo pada cerita diatas masih mendingan karena dia melakukan hanya nanasampayutta saja (dia tidak senang membunuh, dan melakukan dgn terpaksa) tapi efeknya berat di batinnya karena objek yg dibunuh adalah manusia
demikianlah kira2 proses citta di batin pada waktu melakukan sesuatu
metta
Namaste suvatthi hotu
Algojo membunuh karena perintah raja, namun dalam batinnya masih terdapat kekerasan dan kekejaman, dia seorang yang jahat namun dia dapat berbuat baik
Apabila pemenggalan atas perintah raja
(sasaṅkhārika) dan dilaksanakan dengan rasa senang
(somanassa), serta dia “tahu bahwa pembunuhan adalah buruk”
(diṭṭhigatavippayuttaṃ) maka formula “akusala-cittaṃ” nya adalah :
“somanassasahagataṃ diṭṭhigatavippayuttaṃ sasaṅkhārikaṃ”Apabila pemenggalan atas perintah raja
(sasaṅkhārika) dan dilaksanakan dengan rasa senang
(somanassa), namun dia “ tidak tahu bahwa pembunuhan adalah buruk”
(diṭṭhigatasampayuttaṃ) maka formula “akusala-cittaṃ” nya adalah :
“somanassasahagataṃ diṭṭhigatasampayuttaṃ sasaṅkhārikaṃ”Apabila pemenggalan atas perintah raja
(sasaṅkhārika) dan dilaksanakan dengan masa bodoh
(upekkhā), serta dia “tahu bahwa pembunuhan adalah buruk”
(diṭṭhigatavippayuttaṃ) maka formula “akusala-cittaṃ” nya adalah :
“upekkhāsahagataṃ diṭṭhigatavippayuttaṃ sasaṅkhārikaṃ”Apabila pemenggalan atas perintah raja
(sasaṅkhārika) dan dilaksanakan dengan masa bodoh
(upekkhā), serta dia “ tidak tahu bahwa pembunuhan adalah buruk”
(diṭṭhigatasampayuttaṃ) maka formula “akusala-cittaṃ” nya adalah :
“upekkhāsahagataṃ diṭṭhigatasampayuttaṃ sasaṅkhārikaṃ” Namun apabila dia melakukan dengan dasar kebencian, maka pemenggalan atas perintah raja
(sasaṅkhārika) dan dilaksanakan dengan ketidak-senangan
(domanassa) serta disekutui rasa dendam atau marah
(paṭigha) dan formula
“akusala-cittaṃ” nya adalah: “Domanassasahagataṃ paṭighasampayuttaṃ sasaṅkhārikaṃ”Jadi perbuatan buruk yang dilakukan di atasa bukan disekutui oleh pengetahuan
(ñāṇasampayuttaṃ), karena pikiran yang disekutui oleh pengetahuan adalah “kusala-cittaṃ” atau “sobhanacittaṃ” (pikiran yang baik)
Semoga bermanfaat
thuti