//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menguji Kemampuan Analitis  (Read 39527 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #105 on: 24 October 2011, 11:50:22 AM »
memang betul melepas belum tentu berdana.. tapi dalam kasus di atas menurut saya itu berdana karena mahadewa menyebutkan memberi kepada siapa saja yg mau mengambil barang miliknya.. apakah menurut bro kasus di atas bukan berdana?

Yup, menurut ane kasus tersebut termasuk berdana.
Emangnye ane ada protes kalo kasus tsb bukan berdana?
yaa... gitu deh

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #106 on: 24 October 2011, 11:50:54 AM »
utk menyempilkan,

Quote
The Anguttara Nikaya (A.iv,236) enumerates the following eight motives of Dana:

Asajja danam deti: one gives with annoyance, or as a way of offending the recipient, or with the idea of insulting him.[5]
Bhaya danam deti: fear also can motivate a person to make an offering.
Adasi me ti danam deti: one gives in return for a favor done to oneself in the past.
Dassati me ti danam deti one also may give with the hope of getting a similar favor for oneself in the future.
Sadhu danan ti danam deti: one gives because giving is considered good.
Aham pacami, ime ne pacanti, na arahami pacanto apacantanam adatun ti danam deti: "I cook, they do not cook. It is not proper for me who cooks not to give to those who do not cook." Some give urged by such altruistic motives.
Imam me danam dadato kalyano kittisaddo abbhuggacchati ti danam deti: some give alms to gain a good reputation.
Cittalankara-cittaparikkarattham danam deti: still others give alms to adorn and beautify the mind.
There is no place like 127.0.0.1

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #107 on: 24 October 2011, 11:51:58 AM »
utk menyempilkan,

The Anguttara Nikaya (A.iv,236) enumerates the following eight motives of Dana:
Quote
Asajja danam deti: one gives with annoyance, or as a way of offending the recipient, or with the idea of insulting him.[5]
Bhaya danam deti: fear also can motivate a person to make an offering.
Adasi me ti danam deti: one gives in return for a favor done to oneself in the past.
Dassati me ti danam deti one also may give with the hope of getting a similar favor for oneself in the future.
Sadhu danan ti danam deti: one gives because giving is considered good.
Aham pacami, ime ne pacanti, na arahami pacanto apacantanam adatun ti danam deti: "I cook, they do not cook. It is not proper for me who cooks not to give to those who do not cook." Some give urged by such altruistic motives.
Imam me danam dadato kalyano kittisaddo abbhuggacchati ti danam deti: some give alms to gain a good reputation.
Cittalankara-cittaparikkarattham danam deti: still others give alms to adorn and beautify the mind.


Kesimpulannya?
yaa... gitu deh

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #108 on: 24 October 2011, 11:55:07 AM »
Apa kriteria pemberian tersebut sehingga bisa disebut baik atau buruk?

Contoh memberi yang buruk adalah memberi bogem.
Contoh memberi yang baik adalah memberi makan pada yang memerlukan.

Mengapa melepas belum tentu berdana?

Bedana harus dua arah
Jadi ada penerima.
Melepas tidak harus dua arah.
Jadi tidak harus ada penerima.
yaa... gitu deh

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #109 on: 24 October 2011, 11:55:43 AM »
wah itu cuma kasih salah satu rujukan aja, bukan utk menyimpulkan :P

silahken disimpulken, ta' cari rujukan2 lain dulu
There is no place like 127.0.0.1

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #110 on: 24 October 2011, 11:55:49 AM »
Pencuri yang mendanakan hasil curiannya tetap berdana sekaligus di lain pihak mencuri. Dua kasus yang berbeda dalam satu rangkaian dengan hasil masing2.
Ekpedisi pengiriman barang bukan berdana atau memberi tapi sekedar nganterin. (perpanjangan tangan bukan panjang tangan)
Betul. Itu yang memang ingin saya jelaskan perbedaannya. Dalam kasus mencuri, hal yang bukan miliknya sudah dijadikan miliknya, dia berkuasa atas itu. Sedangkan kalau memberi yang bukan miliknya itu seperti jasa pengiriman barang. Barang itu memang ada pada si tukang pos, namun ia terbatas pada syarat dan tidak berkuasa pada barang tersebut (misalnya barang harus sampai pada tanggalnya, tidak boleh dibuka, dll).


Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #111 on: 24 October 2011, 11:56:37 AM »
Yup, menurut ane kasus tersebut termasuk berdana.
Emangnye ane ada protes kalo kasus tsb bukan berdana?
gk protes sih.. cuma tanya abang kasus tersebut dana ato bukan..  :D
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #112 on: 24 October 2011, 11:58:19 AM »
melepas yg dimaksud itu nekkhamma bukan?
There is no place like 127.0.0.1

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #113 on: 24 October 2011, 11:58:40 AM »
wah itu cuma kasih salah satu rujukan aja, bukan utk menyimpulkan :P

silahken disimpulken, ta' cari rujukan2 lain dulu

Ane yang minta disimpulken kok malah disuruh nyimpulin.  :hammer:
yaa... gitu deh

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #114 on: 24 October 2011, 12:00:13 PM »
Contoh memberi yang buruk adalah memberi bogem.
Contoh memberi yang baik adalah memberi makan pada yang memerlukan.
Kriterianya, bang, bukan contohnya.
Misalnya seseorang termakan racun lalu kita berikan bogem di perut supaya muntah, apakah itu 'pemberian buruk'?



Quote
Bedana harus dua arah
Jadi ada penerima.
Melepas tidak harus dua arah.
Jadi tidak harus ada penerima.
Setuju, melepas adalah perbuatan internal, yaitu merelakan miliknya menjadi bukan miliknya lagi. Hal ini tidak bergantung pada adanya penerima seperti dalam hal dana.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #115 on: 24 October 2011, 12:00:57 PM »
Kesimpulannya nanti aja, kita bahas dikit2 dulu.

 [at]  Suhu

Kalo dari sutta itu, kriteria apa aja jadinya yang didapat?

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #116 on: 24 October 2011, 12:01:32 PM »
gk protes sih.. cuma tanya abang kasus tersebut dana ato bukan..  :D

Iye, nurut abang itu emang berdane. :))
yaa... gitu deh

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #117 on: 24 October 2011, 12:08:26 PM »
Kriterianya, bang, bukan contohnya.
Misalnya seseorang termakan racun lalu kita berikan bogem di perut supaya muntah, apakah itu 'pemberian buruk'?


Setuju, melepas adalah perbuatan internal, yaitu merelakan miliknya menjadi bukan miliknya lagi. Hal ini tidak bergantung pada adanya penerima seperti dalam hal dana.



Kriteria silaken disimpulken dari contoh yang diberiken.

Dari contoh keracunan diatas efeknya tetap ganda
Sakit karena bogem tetap buruk dan
Selamat dari keracunan adalah yang baik (terutama karena bogemnya emang diniatin untuk menyembuhkan).
Kurang lebih sama dengan kasus pencuri berdana, rangkaian perbuatan yang berbeda dengan hasil masing2 yang berbeda.

Pada kasus lain apabila seseorang keracunan dan ada musuhnya yang langsung memberi bogem, trus dia muntah dan racun hilang.
Sang musuh hanya memberi yang buruk. Sementara kesembuhan orang yang keracunan semata-mata vipaka baik dimana vipaka buruk yaitu di bogem adalah faktor penunjang vipaka baik. Sang pembogem tidak ada niat baik, jadi tidak ada hasil baik bagi beliau. Apalagi, pas muntah orang tersebut tetap dibogem abis2an... :))
« Last Edit: 24 October 2011, 12:11:45 PM by hendrako »
yaa... gitu deh

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #118 on: 24 October 2011, 12:11:26 PM »
Yang dimaksud "bermanfaat bagi penerima" di sini adalah dalam hal yang memang diinginkan/dibutuhkan oleh si penerima. Hal ini belum tentu adalah barang/hal yang berguna bagi kemajuan bathin seseorang. Misalnya memberi miras, senapan, atau pornografi ke orang lain. Hal tersebut tidak bermanfaat bagi perkembangan bathin, namun karena memang 'disetujui' oleh si penerima dana, maka dana terjadi.
Dalam penjelasan dana dari Ledi Sayadaw, maka ini termasuk adhamma-dana, dan nilainya lebih kecil.

saya copas sekalian keterangan adhamma-dana.

Adhamma Dana; Pemberian berupa minuman keras, senjata, mesiu, alat atau gambar (porno) yang dapat menimbulkan kekotoran batin, dan sebagainya, barang-barang yang berbahaya, yang mungkin menjadikan seseorang melanggar Panati atau Surameraya Sila. Pemberian dana semacam ini akan menghasilkan perbuatan yang tidak baik [akusala kamma]. Tetapi bila seseorang memberikan racun yang diberikan untuk tujuan menyembuhkan penyakit ataupun senjata dan mesiu tidak berbahaya untuk keperluan vihara, maka hal ini adalah perbuatan baik [kusala kamma].

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #119 on: 24 October 2011, 12:11:53 PM »
Kalau memberikan yang bukan milik sendiri disebut berdana, maka pendana terbesar di dunia ini adalah sejenis UPS/DHL/FedEx dan sejenisnya donk? (Di Indonesia: TIKI/JNE dan sejenisnya.) ;D

Saya kira maksud Kainyn sebelumnya itu seperti koruptor/pencuri, yang mendanakan sebagaian hasil curiannya. Tapi setelah dipikir-pikir, memang hasil curian yang telah berhasil dicuri, berarti adalah milik si pencuri itu.

Quote
Ya, menurut saya juga itu tetap berdana selama memang dananya diterima (sesuai dengan penerima dana). Keinginannya tersebut tetap akan terwujud, namun hasilnya dikatakan 'kurang' bermanfaat karena tidak membawa pada lenyapnya penderitaan. (Setelah hasil kamma-nya habis, maka dia kembali 'jatuh' dari alam surga, atau kembali miskin (kalau ada kamma buruk berbuah), juga gengsinya jatuh.)

Setuju.

Quote
Kisah di sini maksudnya contoh di Tipitaka atau analogi sendiri?

Maksud saya, kisah Sumedha. Tapi uda ketemu.

melepas yg dimaksud itu nekkhamma bukan?

Nekkhama =  melepaskan keduniawian ya? wah, bingung juga saya ???

[...]
Setuju, melepas adalah perbuatan internal, yaitu merelakan miliknya menjadi bukan miliknya lagi. Hal ini tidak bergantung pada adanya penerima seperti dalam hal dana.

Jadi, apakah sumedha dalam hal ini "melepas"? karena tidak memikirkan tentang penerima? intinya, dia memberi karena tidak ada keinginan untuk memiliki lagi?