//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?  (Read 34141 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #75 on: 30 July 2011, 07:11:29 PM »
siapakah yg menurut anda menghalangi?

saya pribadi menganggap bahwa sangha bhikkhuni yg sudah punah memang musthail dapat berdiri kembali menurut vinaya. hanya seorang Sammasambuddha yg berwenang mendirikan Sangha. Tapi kalau ada yg ngotot mengatakan bisa, ya go ahead, tapi bagi saya itu tetap bukan bhikkhuni.

Soal siapa yang mengakui mana yang bhkkhuni mana yang tidak, sebenarnya tidak terlalu penting. Yang penting, jika ada sebuah komunitas Sangha yang mengijinkan bhikkhuni menjadi bagian darinya, itu sudah cukup. Dalam hal ini saya sangat salut dengan Ajahn Bram.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #76 on: 30 July 2011, 07:13:56 PM »
saya sih sangat setuju tentang membongkar "kelemahan", tapi anda tidak punya kasus di sini, jadi apa yg harus ditutup2i dan apa yg harus dibongkar?

Bukankah bro wang ai lie mengatakan jangan "mencari2 kelemahan."
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #77 on: 30 July 2011, 07:20:02 PM »
maaf saya agak bosan dengan link anda yg tidak kredibel. saya yakin anda sangat bisa menemukan ribuan link di internet yg mendiskreditkan theravada dan kecurigaan yg anda maksudkan itu bersumber dari oknum-oknum dalam "aliran lain" itu yg menurut saya kurang pandai membawa diri, bukan dalam "aliran lain" itu sendiri.

topik ini sudah sering dibahas dalam forum ini, anda bisa saja mengangkat topik lama atau memulai topik baru yg secara langsung pada inti topik ini. tapi anda memilih memulai topik ini dengan pengantar dari sumber yg tidak kredibel ini, sungguh terbaca bukan motivasi anda ini?

Saya hanya melihat artikel ini menarik untuk dibahas karena isinya yang blak-blakan. Lagipula topik ini sudah lama menjadi perhatian saya. Seperti yang saya katakan, seringkali saya tidak tahu harus menjawab apa kalau ditanya tentang sikap Buddhisme terhadap perempuan, terutama oleh mereka yang sangat paham hak-hak perempuan. Mungkin, dengan artikel ini saya ingin mengajak teman2 yang belum terbuka terhadap kesetaraan gender laki-laki dan perempuan untuk melirik ulang keyakinannnya. Mohon maaf apabila hal ini terasa mengganggu rasa nyaman dan mapan teman2. Akan tetapi, justru dari  tergganggunya rasa nyaman dan mapan, kita belajar sesuatu.

Lagipula, sebenarnya saya memposting dua artikel secara bersamaan, satu lagi tentang perdamaian dalam satu wahana oleh  Ven. Walpola Sri Rahula , mengapa yang ramai hanya artikel yang ini saja? Coba tanya, mengapa yang bicara tentang perdamaian tidak ada tanggapan sama sekali, tapi justru artikel demikian, yang menurut Anda tidak bermutu, ditanggapi dengan gencar? Mengapa demikian? :)
« Last Edit: 30 July 2011, 07:35:38 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #78 on: 30 July 2011, 07:25:27 PM »
justru kalau kita sebagai umat buddhis mencampur adukan dengan keinginan agama lain dan masyarakat luas , maka yang ada ya ajaran campur aduk, gado2. setiap ada yang bilang buddha  seharusnya begitu, begini.. harus di ikuti? salah kaprah kalau begitu bro...

misal di kehidupan rumah tangga kita , apa kita harus mendengarkan ocehan orang lain yang mencampuri rumah tangga kita? lantas kalau orang lain bilang cerai saja kamu sama istri kamu , apakah harus di ikuti?

Bukan mengikuti seperti tidak berpendirian, tapi selalu peka dengan tuntutan dunia luar. Kalau mau survive harus tanggap dengan tantangan dunia luar.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #79 on: 30 July 2011, 07:29:53 PM »
:)  alibi yang terlalu di paksakan , tidak ada hubungannya  :D

1.11. ‘“Sementara beberapa petapa dan Brahmana memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, cenderung merusak benih-benih itu yang tumbuh dari akar-akar, dari tangkai, dari ruas-ruas, dari irisan, dari biji, Petapa Gotama menghindari perusakan demikian.” Demikianlah orang-orang biasa akan memuji Sang Tathāgata.’ [6]

Dari potongan sutta ini, bukankah jelas:
1. Sang Buddha membanding-bandingkan antara perilaku petapa dan Brahmana dengan perilaku dirinya,
2.  Sedangkan kata-kata "Demikianlah orang-orang biasa akan memuji Sang Tathāgata," bukan menunjukkan Sang Buddha memerhatikan reputasi dirinya di mata publik.

diplomatis? apakah perlu sebuah ajaran di ubah sesuaikan mengikuti keinginan masyarakat?
Diplomatis berarti dapat menanggapi tuntutan masyarakat dengan jawaban2 yang bijaksana dan menghindari permusuhan. Bukan mengikuti tuntutan masyarakat dengan membabi buta.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #80 on: 30 July 2011, 07:35:29 PM »
Bukankah bro wang ai lie mengatakan jangan "mencari2 kelemahan."

kelemahan dalam artian apa? dan bertujuan apa? dari sesuatu hal yang tidak ada unsur mendeskreditkan wanita pada buddhisme dijadikan sebuah alasan oleh anda dengan mengatakan tidak ada kesejajaran wanita pada buddhisme, jika tidak ada dari dulu mungkin sudah tidak ada bhikkuni  :)

apakah itu bukan alasan yang masuk akal untuk calon2 buddhisme yang menanyakan kepada anda tentang apa yang mereka tanyakan? jika memang buddhisme lebih mementingkan pria maka tidak akan ada bhikkuni   :D

apakah masih berfungsi jurus belut di sini? menggunakan segala dalih hanya untuk sebuah pembenaran?  :whistle:


Quote
1.11. ‘“Sementara beberapa petapa dan Brahmana memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, cenderung merusak benih-benih itu yang tumbuh dari akar-akar, dari tangkai, dari ruas-ruas, dari irisan, dari biji, Petapa Gotama menghindari perusakan demikian.” Demikianlah orang-orang biasa akan memuji Sang Tathāgata.’ [6]

Dari potongan sutta ini, bukankah jelas:
1. Sang Buddha membanding-bandingkan antara perilaku petapa dan Brahmana dengan perilaku dirinya,
2.  Sedangkan kata-kata "Demikianlah orang-orang biasa akan memuji Sang Tathāgata," bukan menunjukkan Sang Buddha memerhatikan reputasi dirinya di mata publik.
:)) :))  jawaban yang sudah di tebak.. coba lain kali jangan baca membabi buta bro.. mengerti sutta bukan berarti faham .. :)

bagaimana kalau saya bilang ke anak saya :
jangan seperti si A mau pun si B yang suka menjelekan orang lain karena itu tidak baik, dan jangan seperti si C yang berusaha mencari kesalahan orang lain karena itu tidak terpuji , karena ini dilakukan juga oleh bapak dan jika kita tidak berbuat jelek seperti itu maka orang akan menilai kita baik  :whistle:
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #81 on: 30 July 2011, 07:41:44 PM »
Saya hanya melihat artikel ini menarik untuk dibahas karena isinya yang blak-blakan. Lagipula topik ini sudah lama menjadi perhatian saya. Seperti yang saya katakan, seringkali saya tidak tahu harus menjawab apa kalau ditanya tentang sikap Buddhisme terhadap perempuan, terutama oleh mereka yang sangat paham hak-hak perempuan. Mungkin, dengan artikel ini saya ingin mengajak teman2 yang belum terbuka terhadap kesetaraan gender laki-laki dan perempuan untuk melirik ulang keyakinannnya. Mohon maaf apabila hal ini terasa mengganggu rasa nyaman dan mapan teman2. Akan tetapi, justru dari  tergganggunya rasa nyaman dan mapan, kita belajar sesuatu.

Lagipula, sebenarnya saya memposting dua artikel secara bersamaan, satu lagi tentang perdamaian dalam satu wahana oleh  Ven. Walpola Sri Rahula , mengapa yang ramai hanya artikel yang ini saja? Coba tanya, mengapa yang bicara tentang perdamaian tidak ada tanggapan sama sekali, tapi justru artikel demikian, yang menurut Anda tidak bermutu, ditanggapi dengan gencar? Mengapa demikian? :)


seperti kata Traktor Lubis, topik kontroversial memang lebih laris manis. anda harus mengubah judul topik itu hingga terdengar kontroversial jika anda mementingkan keramaian.

jika ada kesetaraan gender, kenapa menurut anda dalam masyarakat umum harus dibedakan sebutan untuk Bapak dan Ibu? hal ini saja sudah membuktikan tidak ada kesetaraan gender dalam masyarakat sosial. karena pada dasarnya memang laki2 dan perempuan itu berbeda, dan perbedaan ini membawa konsekuensi2 tertentu pada kedua jenis kelamin ini. justru untuk mengakomodasi perbedaan ini maka Sang Buddha membuat aturan2 itu
« Last Edit: 30 July 2011, 07:46:45 PM by Indra »

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #82 on: 30 July 2011, 07:44:42 PM »
kelemahan dalam artian apa? dan bertujuan apa? dari sesuatu hal yang tidak ada unsur mendeskreditkan wanita pada buddhisme dijadikan sebuah alasan oleh anda dengan mengatakan tidak ada kesejajaran wanita pada buddhisme, jika tidak ada dari dulu mungkin sudah tidak ada bhikkuni  :)

apakah itu bukan alasan yang masuk akal untuk calon2 buddhisme yang menanyakan kepada anda tentang apa yang mereka tanyakan? jika memang buddhisme lebih mementingkan pria maka tidak akan ada bhikkuni   :D


Siapa bilang kalau saya beranggapan bahwa Sang Buddha tidak menghormati perempuan? Adakah kata2 saya yang demikian? Bukankah artikel di atas justru mempersoalkan kemungkinan bahwa sutta dan vinaya yang berisi Delapan Garudhamma tidak memiliki dasar historis, karena tidak mungkin Sang Buddha merendahkan perempuan? Bukankah demikian?

:)) :))  jawaban yang sudah di tebak.. coba lain kali jangan baca membabi buta bro.. mengerti sutta bukan berarti faham .. :)

bagaimana kalau saya bilang ke anak saya :
jangan seperti si A mau pun si B yang suka menjelekan orang lain karena itu tidak baik, dan jangan seperti si C yang berusaha mencari kesalahan orang lain karena itu tidak terpuji , karena ini dilakukan juga oleh bapak dan jika kita tidak berbuat jelek seperti itu maka orang akan menilai kita baik  :whistle:

Saya tidak mengkritik Sang Buddha dalam hal ini. Saya hanya hendak mengatakan kalau Sang Buddha pun memperhatikan cara publik melihat-Nya dan murid2-Nya. Mengapa kita tidak memerhatikan hal tersebut?
« Last Edit: 30 July 2011, 07:48:34 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #83 on: 30 July 2011, 07:46:29 PM »

seperti kata Traktor Lubis, topik kontroversial memang lebih laris manis. anda harus mengubah judul topik itu hingga terdengar kontroversial jika anda mementingkan keramaian

Judulnya memang demikian. Saya hanya mempostingkannya apa adanya. Kontroversi jadi ramai hanya bila ada yang menanggapi, kalau tidak ya selesai. Gitu aja kok repot  :)) (Nada bicara Gus Dur)
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #84 on: 30 July 2011, 07:49:02 PM »

Siapa bilang kalau saya beranggapan bahwa Sang Buddha tidak menghormati perempuan? Adakah kata2 saya yang demikian? Bukankah artikel di atas justru mempersoalkan kemungkinan bahwa sutta dan vinaya yang berisi Delapan Garudhamma tidak memiliki dasar historis, karena tidak mungkin Sang Buddha merendahkan perempuan? Bukan demikian?

Saya tidak mengkritik Sang Buddha dalam hal ini. Saya hanya hendak mengatakan kalau Sang Buddha pun memperhatikan cara publik melihat-Nya dan murid2-Nya. Mengapa kita tidak memerhatikan hal tersebut?

dari sutta yang anda berikan di atas , anda begitu cepat menarik kesimpulan dan sang buddha memperhatikan para brahmana bukan melihat cara brahmana melihatnya dan murid2nya , coba anda baca lagi sutta yang anda gunakan tadi  :)

jika saya melihat orang lain mencuri mangga dan saya beritahu ke adik atau anak saya jangan seperti itu, apa salah ya? apakah itu karena saya memperhatikan cara orang lain melihat saya dan anak serta adik saya?
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #85 on: 30 July 2011, 07:51:45 PM »
dari sutta yang anda berikan di atas , anda begitu cepat menarik kesimpulan dan sang buddha memperhatikan para brahmana bukan melihat cara brahmana melihatnya dan murid2nya , coba anda baca lagi sutta yang anda gunakan tadi  :)

jika saya melihat orang lain mencuri mangga dan saya beritahu ke adik atau anak saya jangan seperti itu apa salah ya? apa itu karena saya memperhatikan cara orang lain melihat saya dan anak serta adik saya?

Kata "Demikianlah orang-orang biasa akan memuji Sang Tathāgata", sudah cukup jelas dan terang kalau hal ini juga soal cara publik ("orang-orang biasa") menilai ("memuji") Sang Buddha. Anda mau menafsirkan kalimat ini sebagai apa?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #86 on: 30 July 2011, 07:53:44 PM »
Judulnya memang demikian. Saya hanya mempostingkannya apa adanya. Kontroversi jadi ramai hanya bila ada yang menanggapi, kalau tidak ya selesai. Gitu aja kok repot  :)) (Nada bicara Gus Dur)

menurut saya kontroversi bukan tergantung dari yg menanggapi, tapi dari topiknya sendiri. saya kasih contoh,

coba anda buka http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1721.0, topik ini "viewed" 202.431 kali dan total postingan hanya 1 halaman, sedangkan topik yg menurut saya kontroversial http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.0 berada di urutan bawahnya dengan "viewed" 126,995 kali dengan total postingan 454 halaman. bagaimana menurut anda?

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #87 on: 30 July 2011, 07:58:23 PM »
menurut saya kontroversi bukan tergantung dari yg menanggapi, tapi dari topiknya sendiri. saya kasih contoh,

coba anda buka http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1721.0, topik ini "viewed" 202.431 kali dan total postingan hanya 1 halaman, sedangkan topik yg menurut saya kontroversial http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.0 berada di urutan bawahnya dengan "viewed" 126,995 kali dengan total postingan 454 halaman. bagaimana menurut anda?

Kalau topik yang sama dibawa ke forum yang berbeda belum tentu menjadi kontroversi kan? Jadi, sebenarnya kita sendiri yang menentukan mana yang menarik atau tidak. Saat menjawab murid2nya yang mengeluh soal suara bising di kala sesi  meditasi, Ajahn Chah berkata kurang lebih: " Bunyi bisiang tidak pernah mengganggu kita, tapi kitalah yang mengganggu bunyi bising." Ya, karena kita terpikat dan terperangkap oleh persepsi kita sendiri. Begitulah cara topik dan bunyi bising kita anggap sebagai gangguan.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #88 on: 30 July 2011, 07:59:17 PM »
Kata "Demikianlah orang-orang biasa akan memuji Sang Tathāgata", sudah cukup jelas dan terang kalau hal ini juga soal cara publik ("orang-orang biasa") menilai ("memuji") Sang Buddha. Anda mau menafsirkan kalimat ini sebagai apa?

orang menilai suatu baik dan tidak dari apa ?
dengan berbuat baik maka orang2 akan memuji /menilai saya baik  ^-^ salah ya? memberi contoh nilai lebih yang akan di terima apa tidak boleh ya?, kalau saya bilang coba anda minum obat nanti pasti ada akan mendapatkan manfaat gimana bro :)) , hal seperti ini apa ada kaitannya dengan topik ??  :))

kok malah OOT ya  :P

napa saya malah jadi belut ya =))

btw apa suatu ajaran mementingkan peringkat? sampai melihat "viewed" 126,995 kali dengan total postingan 454 halaman   ;D , jangan seperti sebelah bro, mencari domba sampai di paksa masuk ke kandang  :D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Guru Buddha Seorang Seksis?
« Reply #89 on: 30 July 2011, 08:03:27 PM »
Kalau topik yang sama dibawa ke forum yang berbeda belum tentu menjadi kontroversi kan? Jadi, sebenarnya kita sendiri yang menentukan mana yang menarik atau tidak. Saat menjawab murid2nya yang mengeluh soal suara bising di kala sesi  meditasi, Ajahn Chah berkata kurang lebih: " Bunyi bisiang tidak pernah mengganggu kita, tapi kitalah yang mengganggu bunyi bising." Ya, karena kita terpikat dan terperangkap oleh persepsi kita sendiri. Begitulah cara topik dan bunyi bising kita anggap sebagai gangguan.

begini saja, silakan anda buktikan sendiri, kalau boleh saya menyarankan, coba bikin topik baru misalnya denagn judul "Apakah Sang Buddha SEXY?" dan coba amati sendiri

 

anything