//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?  (Read 39774 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #75 on: 12 July 2011, 02:03:18 AM »
maksud semua dari kata2 saya bhikku/bhikkuni itu hanyalah sebuah kendaraan saja bukan sebuah jaminan pasti sampai tujuan kalau kita naik kendaraan itu akan lebih cepat sampai kalau membawa kendaraannya dengan benar kalau membawa kendaraannya dengan tidak benar atau ugal ugalan bukannya sampai malah kecelakaan alias nabrak contohnya devadatta beliau nubruk semua ditubruk dhamma ditubruk vinaya pun ditubruk bahkan sang buddha pun ditubruk masuk deh keneraka kalau kecelakaan lalu lintas masuk rumah sakit atau masuk rumah duka kalau sampai mati!!!
kesimpulannya naik kendaraan akan lebih cepat sampai dari pada berjalan kaki seperti kita!!! tapi bawalah kendaraan itu dengan benar _/\_

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #76 on: 12 July 2011, 04:21:48 AM »
 
maksud semua dari kata2 saya bhikku/bhikkuni itu hanyalah sebuah kendaraan saja bukan sebuah jaminan pasti sampai tujuan kalau kita naik kendaraan itu akan lebih cepat sampai kalau membawa kendaraannya dengan benar kalau membawa kendaraannya dengan tidak benar atau ugal ugalan bukannya sampai malah kecelakaan alias nabrak contohnya devadatta beliau nubruk semua ditubruk dhamma ditubruk vinaya pun ditubruk bahkan sang buddha pun ditubruk masuk deh keneraka kalau kecelakaan lalu lintas masuk rumah sakit atau masuk rumah duka kalau sampai mati!!!
kesimpulannya naik kendaraan akan lebih cepat sampai dari pada berjalan kaki seperti kita!!! tapi bawalah kendaraan itu dengan benar _/\_
nah berarti tidak menjadi bhikku/bhikkuni juga akan sampai juga kan?
sudhana juga murid sang buddha dari kaum perumah tangga berjubah putih, apakah sang buddha menyarankan mengikuti jalan kehidupan tanpa rumah?

saya lebih cocok jalan kaki, kalau pake kendaraan suka masuk angin  :)

Quote
DN 21
Sakkapañha Sutta


1.12. [Gopaka berkata:]
‘“Siswa dari Ia-Yang-Melihat,
Namaku saat itu adalah Gopikā.
Berkeyakinan kuat di dalam Buddha, Dhamma
Dengan gembira aku melayani Sangha.
Berkat pengabdian setia kepada-Nya
Lihatlah aku sekarang, seorang putra-Sakka,
Berkuasa, di tiga alam surga,[18]
Gilang-gemilang, Gopaka namaku.
Aku melihat, yang dulunya adalah para bhikkhu,
Mencapai tidak lebih dari peringkat gandhabba,
Yang sebelumnya terlahir sebagai manusia
Dan menjalani kehidupan yang diajarkan Sang Buddha.
Kami mempersembahkan makanan dan minuman untuk mereka
Dan melayani mereka di rumah-rumah kami.[19] [273]
Mereka tidak menggunakan telinga, yang mereka miliki,
Masih tidak dapat menangkap ajaran Buddha?
Masing-masing harus memahami untuk dirinya sendiri
Dhamma yang diajarkan oleh Ia-Yang-Melihat,
Dan telah dibabarkan dengan sempurna.
Aku, melayani kalian, Mendengarkan kata-kata baik dari Para Mulia,
Dan karenanya, aku terlahir menjadi seorang putra Sakka
Berkuasa, di tiga alam surga,
Dan gilang-gemilang, sedangkan kalian,
Walaupun kalian melayani Pangeran Manusia
Dan menjalani kehidupan tanpa tandingan yang Beliau ajarkan,
Telah muncul dalam kondisi rendah,
Dan tidak mencapai peringkat yang seharusnya,
Pemandangan menyedihkan untuk dilihat
Teman-teman dalam Dhamma tenggelam begitu rendah
Menjadi, para gandhabba, kalian
Datang untuk melayani para dewa,
Sedangkan aku – aku berubah!
Dari kehidupan rumah tangga, dan seorang perempuan,
aku, sekarang terlahir kembali sebagai laki-laki, dewa,
Bergembira dalam kebahagiaan surgawi!”

apa yang anda tangkap dari sutta di atas  :)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #77 on: 12 July 2011, 04:33:27 AM »
Anda benar2 tidak memahami maksud saya!!!
maksud saya seseorang yang ingin mencapai nibbana memang harus meninggalkan segala bentuk kemelekatan termasuk berrumah tangga

tetap saja yang saya tangkap ya, saya 'memang harus " tinggalin anak istri kalau pengin mencapai nibbana  :))

males dah mencapai nibbana , yah enak tetep jadi umat perumah tangga , tidak pusing harus ini, itu dan bla..bla..bla

yang penting hidup menjalankan pancasila, menerapkan jalan mulia berunsur delapan biar adem  ;D . untuk yang mau mencapai nibbana daftar ya kalau bisa jangan nikah dulu  ^-^ soalnya "memang harus" meninggalkan anak istri...kasian lho sama juga habis manis sepah dibuang  :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #78 on: 12 July 2011, 06:55:37 AM »
nah berarti tidak menjadi bhikku/bhikkuni juga akan sampai juga kan?
sudhana juga murid sang buddha dari kaum perumah tangga berjubah putih, apakah sang buddha menyarankan mengikuti jalan kehidupan tanpa rumah?

saya lebih cocok jalan kaki, kalau pake kendaraan suka masuk angin  :)

apa yang anda tangkap dari sutta di atas  :)
Mungkin sekarang anda berkata demikian belum tentu dikehidupan yang akan datang anda berbicara seperti itu (anicca) segala sesuatu pasti ada suatu kondisi yang memungkinkan dan ada suatu kondisi yang tidak memungkinkan dan apakah anda menjamin selamanya akan berjalan kaki dan apakah anda menjamin suatu saat naik kendaraan (no body know) semua akan berubah pada saatnya anda pun akan berubah pertapa gautama tidak semua kehidupannya menjadi seorang pertapa dan tidak semua kehidupannya dia berumah tangga tetapi pada akhirnya ada suatu kondisi yang memungkinkan untuk meninggalkan itu semua dan kondisi itu belum hadir dikehidupan anda sekarang suatu saat kondisi itupun akan hadir tetapi kita tidak pernah tau kapan kondisi itu hadir anda berbicara seperti itu dikarenakan kondisinya belum memungkinkan maka anda memilih untuk berjalan kaki untuk saat sekarang demikian juga para siswa sang buddha kalau memang sang buddha melihat kondisinya belum memungkinkan sang buddha tidak menganjurkan untuk menjadi seorang bhikku tetapi tetaplah timbulkan tekad itu mungkin suatu saat ada sebuah kesempatan tidak selamanya orang selalu ada dibawah dan tidak selamanya orang diatas bisa ada diatas memang ada suatu kondisi yang membantu dia diatas tetapi apabila kondisi itu sudah tidak mendukung sudah pasti dia akan turun kebawah semua akan berubah didunia ini tidak ada yang pasti!!!
masalah komentar anda mau saya berkomentar apa karena banyak yang bisa dikomentarin dari sutta itu kita mau lihat dari sisi mana disana dikatakan surgawi bukan nibbana sebenarnya sudah cukup panjang lebar saya menjelaskan ditread ini!!!

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #79 on: 12 July 2011, 07:08:10 AM »
maksud semua dari kata2 saya bhikku/bhikkuni itu hanyalah sebuah kendaraan saja bukan sebuah jaminan pasti sampai tujuan kalau kita naik kendaraan itu akan lebih cepat sampai kalau membawa kendaraannya dengan benar kalau membawa kendaraannya dengan tidak benar atau ugal ugalan bukannya sampai malah kecelakaan alias nabrak contohnya devadatta beliau nubruk semua ditubruk dhamma ditubruk vinaya pun ditubruk bahkan sang buddha pun ditubruk masuk deh keneraka kalau kecelakaan lalu lintas masuk rumah sakit atau masuk rumah duka kalau sampai mati!!!
kesimpulannya naik kendaraan akan lebih cepat sampai dari pada berjalan kaki seperti kita!!! tapi bawalah kendaraan itu dengan benar _/\_
Seseorang yang belum layak mengemudikan kendaraan, walaupun dia sudah berusaha sungguh-sungguh tetap kendaraannya tidak bisa berjalan sampai tujuan. Contoh: Anak TK disuruh bawa mobil.

Seandainya sudah layak dan mampu-pun membawa kendaraan dengan benar, tapi jika dia tidak tahu jalan menuju tujuannya. Tetap saja tidak sampai ke tujuan.

Sama seperti ingin mewujudkan nibbana, sekarang saya ingin bertanya apakah nibbana yang anda ketahui? Sehingga anda mengatakan segala bentuk kemelekatan termasuk berumah tangga harus ditinggalkan?

Sekarang saya punya 2 contoh:
1. Ada masa lampau Sang Buddha sebelum terlahir sebagai Gotama, dimana dia dalam menyempurnakan paraminya memberikan anaknya kepada seorang yang jahat.  Bagaimana menurut anda tentang hal ini?

2. Ada pada jaman sekarang ini dimana seorang ibu/ayah mau membuang/memberikan anaknya dengan senang hati. Karena mereka tidak menginginkan anak itu. Apakah orang ini sudah melepaskan kemelekatannya seperti Sang Buddha?





PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #80 on: 12 July 2011, 07:08:35 AM »
tetap saja yang saya tangkap ya, saya 'memang harus " tinggalin anak istri kalau pengin mencapai nibbana  :))

males dah mencapai nibbana , yah enak tetep jadi umat perumah tangga , tidak pusing harus ini, itu dan bla..bla..bla

yang penting hidup menjalankan pancasila, menerapkan jalan mulia berunsur delapan biar adem  ;D . untuk yang mau mencapai nibbana daftar ya kalau bisa jangan nikah dulu  ^-^ soalnya "memang harus" meninggalkan anak istri...kasian lho sama juga habis manis sepah dibuang  :))
jangan memaksakan sebuah kondisi apabila memang tidak memungkinkan bagaikan seorang anak kecil yang memanggul batu seberat 50kg percuma tidak akan terpanggul tetapi suatu saat setelah dia dewasa dan kondisinya memungkinkan tidak mustahil dia dapat memanggul batu tersebut anda berkata demikian karena kondisinya belum memungkinkan karena anda memiliki sebuah ikatan maka itulah yang disebut keterikatan kalau suatu saat istri anda meninggalkan anda lalu anak2 anda sudah dewasa dan sudah menikah apakah anda tetap tidak memiliki kesempatan untuk meninggalkan rumah tangga sedangkan anda sudah tidak memiliki rumah tangga hanya cuma tinggal rumah dan tangga doang!!! inilah suatu kondisi yang memungkinkan untuk hidup selibat dan masih banyak lagi penyebab datangnya kondisi2 seperti itu!!!

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #81 on: 12 July 2011, 07:23:24 AM »
Seseorang yang belum layak mengemudikan kendaraan, walaupun dia sudah berusaha sungguh-sungguh tetap kendaraannya tidak bisa berjalan sampai tujuan. Contoh: Anak TK disuruh bawa mobil.

Seandainya sudah layak dan mampu-pun membawa kendaraan dengan benar, tapi jika dia tidak tahu jalan menuju tujuannya. Tetap saja tidak sampai ke tujuan.

Sama seperti ingin mewujudkan nibbana, sekarang saya ingin bertanya apakah nibbana yang anda ketahui? Sehingga anda mengatakan segala bentuk kemelekatan termasuk berumah tangga harus ditinggalkan?

Sekarang saya punya 2 contoh:
1. Ada masa lampau Sang Buddha sebelum terlahir sebagai Gotama, dimana dia dalam menyempurnakan paraminya memberikan anaknya kepada seorang yang jahat.  Bagaimana menurut anda tentang hal ini?

2. Ada pada jaman sekarang ini dimana seorang ibu/ayah mau membuang/memberikan anaknya dengan senang hati. Karena mereka tidak menginginkan anak itu. Apakah orang ini sudah melepaskan kemelekatannya seperti Sang Buddha?
sudah jelas namanya berumah tangga akan timbul sebuah kemelekatan/keterikatan terhadap sebuah hubungan!!! anda melekat terhadap pasangan hidup anda anak anda mertua anda termasuk kebutuhan rumah tangga anda sampai kebutuhan biologis yang akan merangsang hawa nafsu/libido anda apakah ada seorang yang mencapai tingkat arahat yang masih suka berhubungan biologis
contoh pertama saya baru dengar cerita ini karena baru dengar kalau bisa ceritanya jangan sepenggal sudah jelas agak membingungkan mana awalannya mana isi/pertengahnya mana akhirnya!!!
contoh kedua sudah jelas bukan melepaskan kemelekatan tapi menghindar dari tanggung jawab dan kita harus tau kondisi dia membuang/memberikan kenapa dulu pasti ada sebab tidak mungkin tanpa sebab dia memberikan anaknya entah mungkin masalah ekonomi biasanya anaknya dikasihkan keorang lain agar dirawat atau membuangnya biasanya karena aib

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #82 on: 12 July 2011, 07:28:11 AM »
Sang buddha pergi diam2 karena kalau ketauan sudah pasti tidak diizinkan terutama oleh ayahnya yang sangat menentang beliau menjadi seorang pertapa dikarena sang buddha adalah putra mahkota satu2nya kalau sampai pergi siapa yang melanjutkan kerajaan sakya ini kalau sang buddha bukan putra mahkota mungkin ayahnya tidak berpikir terlalu panjang coba anda perhatikan sewaktu ayahnya menginginkan seorang anak ayahnya harus menunggu selama 20 tahun pernikahan baru memiliki seorang bayi bagi sudhodana gautama sang sidharta bagaikan permata surgawi yang turun kedunia yang sudah lama diharapkan akhirnya muncul juga termasuk anda kalau suatu saat anda memiliki perusahaan yang sangat besar menghasilkan pendapatan triliunan rupiah dan anda hanya memiliki satu anak dan anda harus menunggu 20 tahun pernikahan baru memiliki anak tersebut suatu saat  anak anda mengatakan saya ingin menjadi seorang bhikku pasti saya yakin anda tidak mungkin memberikan izin meskipun sekarang anda mengatakan kata siapa saya engga kasih kalau memang dia tertarik masalahnya sekarang anda belum menjadi orang terkaya yang memiliki perusahan besar dengan penghasilan triliunan coba suatu saat itu terjadi ga perlu sampai triliunan milyaran saja pasti anda tidak tega untuk melepaskannya inilah yang dinamakan makin dalam makin melekat semoga saja ini terjadi dalam kehidupan anda sadhu3x
kenapa sekarang ada peraturan harus ada izin memang itulah permintaan dari sudhodana gautama ayah dari sang buddha yang meminta kepada sang buddha agar siapa saja yang ingin menjadi seorang bhikku harus ada izin agar kedua orangtuanya atau istrinya/suaminya tidak ditinggal begitu saja barulah sang buddha membuat peraturan seperti itu sesuai keinginan dari sang ayah karena sang buddha melihat hal itu jugalah baik adanya dan sewaktu sang buddha pergi meninggalkan istana peraturan itu belum ada siapa yang buat
contohnya merokok adakah sila yang melarang merokok didalam sangha mahayana merokok itu melanggar sila ke 5 kog bisa bukankah disana dikatakan tidak memakan dan meminum yang dapat menyebabkan mabuk atau kehilangan kesadaran diri sedangkan merokok tidak dimakan tidak diminum hanyalah dihisap saja dan tidak mabuk atau kehilangan kesadaran diri kog dibilang melanggar dikatakan oleh sangha mahayana merokok dapat membuat kecanduan dan memnyebabkan penyakit salah satunya kerusakan otak paru2 jantung dan yang lain2nya kenapa sang buddha tidak mengeluarkan silanya/peraturannya karena dizaman sang buddha belum ada yang namanya rokok apalagi extazy sabhu2 narkotika morfin kokain dan sebagainya bagaimana sang buddha bisa mengeluaran aturan orang barangnya juga belum ada!!!
sekarang aye nanya, kalau ninggalin istri dan anak boleh ga kalau keadaan mendesak, misalnya kalau minta izin tidak akan di izinkan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #83 on: 12 July 2011, 07:30:16 AM »
karena situasinya memang tidak mengijinkan.
Menurut saya sih karena Gotama ketika itu dengan niat melakukan pencarian. Sedangkan jaman sekarang, seseorang menjadi bikkhu dengan berbagai alasan. Salah satu niat-nya: ada yang menjadi seorang bikkhu karena ingin dihormati, ada yang ingin karena tidak perlu bekerja untuk mencari nafkah, ada yang mungkin juga karena  ingin lari dari tanggung jawab dalam keluarga.
nah gimana kalau situasinya sekarang sama kek gotama? harus minta izin atau jangan?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #84 on: 12 July 2011, 07:38:30 AM »
Seseorang yang belum layak mengemudikan kendaraan, walaupun dia sudah berusaha sungguh-sungguh tetap kendaraannya tidak bisa berjalan sampai tujuan. Contoh: Anak TK disuruh bawa mobil.


seorang anak tk sudah jelas tidaklah sungguh2 jangankan membawa kendaraan suruh makan aja susah lari sana lari sini bagaimana menyuruh dia membawa kendaraan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #85 on: 12 July 2011, 07:40:17 AM »
maksud semua dari kata2 saya bhikku/bhikkuni itu hanyalah sebuah kendaraan saja bukan sebuah jaminan pasti sampai tujuan kalau kita naik kendaraan itu akan lebih cepat sampai kalau membawa kendaraannya dengan benar kalau membawa kendaraannya dengan tidak benar atau ugal ugalan bukannya sampai malah kecelakaan alias nabrak contohnya devadatta beliau nubruk semua ditubruk dhamma ditubruk vinaya pun ditubruk bahkan sang buddha pun ditubruk masuk deh keneraka kalau kecelakaan lalu lintas masuk rumah sakit atau masuk rumah duka kalau sampai mati!!!
kesimpulannya naik kendaraan akan lebih cepat sampai dari pada berjalan kaki seperti kita!!! tapi bawalah kendaraan itu dengan benar _/\_
pengen tau nih, kendaraan yang benar itu seperti gimana? apa seperti biksu2 saolin? atau biku bergitar? atau biksu kek bijimana nih?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #86 on: 12 July 2011, 07:42:44 AM »
sekarang aye nanya, kalau ninggalin istri dan anak boleh ga kalau keadaan mendesak, misalnya kalau minta izin tidak akan di izinkan.
banyak kejadian seperti itu dijakarta pembantu saya ninggalin istri/suami dikampung sudah jelas karena terdesak ekonomi
dan tidak semua dizinkan tapi mau ngomong apa keadaan yang berbicara!!!

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #87 on: 12 July 2011, 07:44:22 AM »
pengen tau nih, kendaraan yang benar itu seperti gimana? apa seperti biksu2 saolin? atau biku bergitar? atau biksu kek bijimana nih?
bhikku yang berjalan sesuai dhamma dan vinaya!!!

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #88 on: 12 July 2011, 07:53:53 AM »
Seandainya sudah layak dan mampu-pun membawa kendaraan dengan benar, tapi jika dia tidak tahu jalan menuju tujuannya. Tetap saja tidak sampai ke tujuan.


itu namanya kegelapan batin dalam bahasa mandarin dikatakan wu ming yang sering dibicarakan oleh master ceng yen setiap hari di daai tv jam 05.45 pagi nonton ya kalau mau sampai ditujuan
dan seperti yang dikatakan oleh buddha kepada ananda ohh ananda setelah aku wafat/parinibbana gurumu adalah dhamma dan vinaya janganlah engkau mencari guru yang lain kalau kita ingin sampai bukankah sang buddha sudah memperlihatkan jalannya sekarang anda mau tidak berjalan tanyalah pada dirimu???

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Pentingkah utk menimbulkan Samvega?
« Reply #89 on: 12 July 2011, 08:03:09 AM »
jangan memaksakan sebuah kondisi apabila memang tidak memungkinkan bagaikan seorang anak kecil yang memanggul batu seberat 50kg percuma tidak akan terpanggul tetapi suatu saat setelah dia dewasa dan kondisinya memungkinkan tidak mustahil dia dapat memanggul batu tersebut anda berkata demikian karena kondisinya belum memungkinkan karena anda memiliki sebuah ikatan maka itulah yang disebut keterikatan kalau suatu saat istri anda meninggalkan anda lalu anak2 anda sudah dewasa dan sudah menikah apakah anda tetap tidak memiliki kesempatan untuk meninggalkan rumah tangga sedangkan anda sudah tidak memiliki rumah tangga hanya cuma tinggal rumah dan tangga doang!!! inilah suatu kondisi yang memungkinkan untuk hidup selibat dan masih banyak lagi penyebab datangnya kondisi2 seperti itu!!!

anda sendiri sudah menjawab atas segala statment anda di atas, kata "harus meninggalkan" kehidupan perumah tangga demi tercapainya nibbana adalah hal yang tidak perlu di tekan kan  :)

untuk yang saya bold merah, seseorang yang ingin menjadi bhikku/bhikkuni tidak perlu menunggu seperti yang anda sebutkan di atas, semua itu adalah keinginan dari dalam, walau istri saya sudah meninggal dan saya hidup sebatang karapun belum tentu saya menjalani kehidupan tanpa rumah  :)

jika anda ingin mencapai nibbana dan percaya dengan cara itu dapat mencapai nibbana .. jalanilah tetapi jangan paksa orang untuk percaya dan ikut menjalankan jalan yang akan anda tempuh.

Quote
"jangan lah menerima sesuatu apabila didasarkan pada / sudah menjadi tradisi , sudah lama ada, atau sudah sering di dengar"
Quote
"jangan menerima apa yang hanya sekali kamu dengar. jangan mencoba membenarkan kelakuan yang tidak masuk akal dengan mengatakan bahwa itu adalah tradisi, kemudian kita harus menerimannya "

sang buddha pun tidak menyarankan orang untuk mempercayai dia, dan sang buddha hanyalah penunjuk jalan.

jujur saja , saya umat awam , mendengar hal seperti ini sungguh mengerikan buat saya, pernyataan seperti itu membuat saya berfikir, apakah ada diskriminasi yang di lakukan oleh sang buddha? apakah hanya bhikku/bhikkuni yang boleh mencapai nibbana?

bisa2 umat awam yang baru ingin mempelajari ajaran sang buddha bisa langsung kabur  :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

 

anything