//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kebenaran Objektif  (Read 38544 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #75 on: 11 May 2011, 08:47:38 AM »
wah ilmu tingkat tinggi, intelektual gw masih rendah... nonton aja deh  :-?

silahkan anda mengomentari hal-hal yang sesuai dengan pengetahuan yang anda miliki!

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #76 on: 11 May 2011, 09:02:59 AM »
Setiap emas adalah logam
Setiap besi adalah logam

maka bagaiamana kesimpulannya?

2-2nya adalah logam..tp.. eit... emas itu termasuk logam lunak, sedangkan besi tidak
jd walaupun di golongkan logam..ke 2 benda ini tidak sama
harga berbeda, susunan berbeda

tp bro satria..aku tidak melihat, anda menjelasnkan ttg jasmani bukan diri, maupun batin bukan diri secara logika...
knp? krn anda balik bertanya.. apa itu jasmani..apa itu diri, apa itu batin....

so..biar lebih mantap..
pertanyaan nya aku coba ganti...

menurut logika anda... apa itu jasmani?
menurut logika anda .. apa itu batin?
menurut logika anda ..apa itu diri??

hal ini akan menjelaskan pernyataan sriyeklina,
"Yang saya perhatikan cuma karena perbedaan persepsi dalam mengartikan sesuatu makanya terjadi beda pendapat.

Dan yang membuat persepsi berbeda salah satu penyebabnya karena faktor pengetahuan, pengalaman, tingkat intelektual, memori dll."

krn pengetian jasmani menurut logika anda... pasti tdk selalu sama dgn org lain, begitu juga pengertian diri dan batin
...

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #77 on: 11 May 2011, 09:21:39 AM »
tp bro satria..aku tidak melihat, anda menjelasnkan ttg jasmani bukan diri, maupun batin bukan diri secara logika...
knp? krn anda balik bertanya.. apa itu jasmani..apa itu diri, apa itu batin....


kan, prosesnya belum tuntas, bro!

Bila ditulis, memahami sesuatu dengan logika memang lambat dan sangat bertele-tele. Tapi, kelak kebenarnnya akan jelas dan sangat meyakinkan. Dan bila sudah terampil menggunakan logika di dalam pikiran, proses Logika yang lambat tadi akan menjadi sangat cepat di dalam batin.

Lagi pula, logika bukanlah suatu alat yang membuat kita tiba-tiba mengerti sesuatu, seperti seorang nabi yang mendapat wahyu. Logika hanyalah alat atau metoda tentang cara mencari tahu dengan cara berpikir yang tepat.  tentu saja, saya dan kita semua tidak akan tiba-tiba menjadi tahu sesuatu tanpa diberi tahu oleh sumber pengetahuan. jadi, saya tidaklah merasa tahu segala sesuatu, tapi saya tahu metoda yang tepat untuk bisa memahami segala sesuatu dengan logika.

Quote
so..biar lebih mantap..
pertanyaan nya aku coba ganti...

menurut logika anda... apa itu jasmani?
menurut logika anda .. apa itu batin?
menurut logika anda ..apa itu diri??

sebenarnya kita tidak sedang mencari tau, apa itu jasmani menurut logika saya. tapi kita sedang mencari tau, apa itu jasmani menurut sang Buddha?

tapi bila kita tidak dapat menemukan pernyataan sang Buddha tentang definisi Jasmani, maka kita bisa menggunakan sumber lain untuk memahami apa itu jasmani. Kemudian dengan sumber lain itulah, kita mengukur kebenaran dari pernyataan sang Buddha.

seperti misalnya, saya mendefinisikan bahwa jasmani adalah unsur padat pada makhluk hidup. Sedangkan batin adalah unsur mental pada makhluk hidup.

dan berikut ini adalah proposisi :

Jasmani adalah "yang ada".
Batin adalah "yang ada"
Diri adalah "yang tiada"

Maka benar perkataan sang Buddha bahwa Jasmani itu bukan diri, karena Jasmani adalah bukan "yang tiada".

Kesimpulan ini benar 100 %. tidak diragukan sedikitpun. dan tidak dapat dibantah. seandainya ada yang membantah, kemungkinan orang itu tidak waras.


Quote
hal ini akan menjelaskan pernyataan sriyeklina,
"Yang saya perhatikan cuma karena perbedaan persepsi dalam mengartikan sesuatu makanya terjadi beda pendapat.

Dan yang membuat persepsi berbeda salah satu penyebabnya karena faktor pengetahuan, pengalaman, tingkat intelektual, memori dll."

krn pengetian jasmani menurut logika anda... pasti tdk selalu sama dgn org lain, begitu juga pengertian diri dan batin


menurut logika, pengertian yang ada di dalam pikiran itu disebut konsepsi. akan tetapi, konsepsi itu bukan lah menjadi urusan logika selama konsepsi itu hanya ada di dalam pikiran. Logika tidak mengurusi persepsi, melainkan hanya mengurusi kata-kata, bentuk-bentuk kalimat dan kesimpulan dari kalimat-kalimat.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #78 on: 11 May 2011, 09:28:09 AM »
menurut logika, pengertian yang ada di dalam pikiran itu disebut konsepsi. akan tetapi, konsepsi itu bukan lah menjadi urusan logika selama konsepsi itu hanya ada di dalam pikiran. Logika tidak mengurusi persepsi, melainkan hanya mengurusi kata-kata, bentuk-bentuk kalimat dan kesimpulan dari kalimat-kalimat.

aku keknya cukup ngerti hal ini

seperti aku bilang :
kuda adalah burung
kucing adalah burung

kuda = kucing

bener gitu?

krn logika tidak mengurusi benar salahnya suatu pernyataan...
hanya masalah penyusunan
...

Offline OBAMA

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 110
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Glory for Truth
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #79 on: 11 May 2011, 09:31:08 AM »
kan, prosesnya belum tuntas, bro!

Bila ditulis, memahami sesuatu dengan logika memang lambat dan sangat bertele-tele. Tapi, kelak kebenarnnya akan jelas dan sangat meyakinkan. Dan bila sudah terampil menggunakan logika di dalam pikiran, proses Logika yang lambat tadi akan menjadi sangat cepat di dalam batin.

Lagi pula, logika bukanlah suatu alat yang membuat kita tiba-tiba mengerti sesuatu, seperti seorang nabi yang mendapat wahyu. Logika hanyalah alat atau metoda tentang cara mencari tahu dengan cara berpikir yang tepat.  tentu saja, saya dan kita semua tidak akan tiba-tiba menjadi tahu sesuatu tanpa diberi tahu oleh sumber pengetahuan. jadi, saya tidaklah merasa tahu segala sesuatu, tapi saya tahu metoda yang tepat untuk bisa memahami segala sesuatu dengan logika.

sebenarnya kita tidak sedang mencari tau, apa itu jasmani menurut logika saya. tapi kita sedang mencari tau, apa itu jasmani menurut sang Buddha?

tapi bila kita tidak dapat menemukan pernyataan sang Buddha tentang definisi Jasmani, maka kita bisa menggunakan sumber lain untuk memahami apa itu jasmani. Kemudian dengan sumber lain itulah, kita mengukur kebenaran dari pernyataan sang Buddha.

seperti misalnya, saya mendefinisikan bahwa jasmani adalah unsur padat pada makhluk hidup. Sedangkan batin adalah unsur mental pada makhluk hidup.

dan berikut ini adalah proposisi :

Jasmani adalah "yang ada".
Batin adalah "yang ada"
Diri adalah "yang tiada"

Maka benar perkataan sang Buddha bahwa Jasmani itu bukan diri, karena Jasmani adalah bukan "yang tiada".

Kesimpulan ini benar 100 %. tidak diragukan sedikitpun. dan tidak dapat dibantah. seandainya ada yang membantah, kemungkinan orang itu tidak waras.


menurut logika, pengertian yang ada di dalam pikiran itu disebut konsepsi. akan tetapi, konsepsi itu bukan lah menjadi urusan logika selama konsepsi itu hanya ada di dalam pikiran. Logika tidak mengurusi persepsi, melainkan hanya mengurusi kata-kata, bentuk-bentuk kalimat dan kesimpulan dari kalimat-kalimat.

Bagaimana dibuka kursus pelajaran logika disini? Sekalian mengulang pelajaran daku saat kuliah
My Greatest Teacher is Buddha

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #80 on: 11 May 2011, 09:42:27 AM »
para pakar Logika berkata bahwa Logika adalah bahasa ibu. artinya, tanpa belajar logika sekalipun seseorang dapat berpikir logis.

seperti halnya perbuatan baik, pada dasarnya berbuat baik sudah merupakan sifat sejati dari seorang manusia. tanpa belajar kitab apapun, dan tidak diajari oleh siapapun, seseorang bisa mengerti dan bisa melakukan kebaikan.

Tapi, kecenderungan-kecenderungan jahat kadang muncul di dalam diri seseorang. Ketika kecenderungan jahat ini muncul sifat alaminya akan terkontaminasi, dan ia terdoronga melakukan hal yang menyimpang di dalam perbuatan maupun pikirannya. celakanya, karena norma alami itu tidak ditegakan di dalam bentuk undang-undang, orang jahat menjadi bebas berbuat jahat. terlebih lagi ketika orang jahat ini tidak menyadari bahwa pikiran dan perbuatannya telah menyimpang dari kebenaran. Seperti itu pula alasan mengapa aturan-aturan berpikir harus diwujudkan di dalam undang-undang tertulis, agar ketika manusia menjadi "lupa diri" hukum akan berlaku atasnya dan orang-orang baik tetap terlindungi.

secara alami, di forum ini orang-orang menggunakan logika. Kendatipun ia tidak pernah mengikuti kursus ilmu logika ataupun tidak pernah membaca buku-buku logika. Tetapi, ketika ego berkembang dalam suatu diskusi, seringkali pemikiran pada pendiskusi ini menyimpang dari kebiasaan berpikirnya yang semula logis, lalu menjadi tidak logis. celakanya, mereka tidak menyadari bahwa pikirannya telah menyimpang. dan salah satu yang menyebabkan penyimpangan pikiran itu adalah kemelekatan terhadap konsepsi. Dalam keadaan seperti ini, bila saya mengajukan beberapa pertanyaan logis, maka tidak satupun yang bisa menjawab. misalnya :

Setiap emas adalah logam
Setiap besi adalah logam

maka bagaiamana kesimpulannya?

di forum ini, atau di berbagai forum lainnya, seringkali saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar dalam bidang ilmu logika seprti itu. tapi faktanya sungguh memprihatinkan, 95 % dari penjawab tidak ada yang bisa menjawab dengan benar.

Seandainya kedua belah pihak sama-sama menggunakan logika dengan benar, maka suatu diskusi pasti akan selalu sampai pada "Titik Temu" yang menggembirakan.

Setiap emas adalah uang.
Setiap emas adalah zat padat.
Setiap emas adalah perhiasan.
Setiap emas adalah berharga.
Setiap emas adalah peluang

Bagaimana dengan ini?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #81 on: 11 May 2011, 09:54:14 AM »
klo logika berdiri sendiri tampa  pengetahuan ... keknya tak ada kebenaran yg terkandung..hanya berupa permainan kata2....hmm.. tp klo pun ada kebenarannya..hanya sebatas benar dlm menyusun kata.. atau penempatan kalimat..

menurut koq sia2 ya... itu temasuk musavada klo di buddhist
...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #82 on: 11 May 2011, 10:26:58 AM »
menurut logika, pengertian yang ada di dalam pikiran itu disebut konsepsi. akan tetapi, konsepsi itu bukan lah menjadi urusan logika selama konsepsi itu hanya ada di dalam pikiran. Logika tidak mengurusi persepsi, melainkan hanya mengurusi kata-kata, bentuk-bentuk kalimat dan kesimpulan dari kalimat-kalimat.

tambahan ttg ini... baru ingat...

jika logika tidak mengurusi persepsi....

bagaimana anda bisa berlogika ...

setiap emas adalah logam
setiap besi adalah logam ....???


menurut saya... hal ini muncul krn anda memiliki pengetahuan ttg apa itu emas, apa itu logam, apa itu besi....
dan semuanya adalah presepsi
krn dlm menyatakan suatu logika..di perlukan pengetahuan.. jd klo di bilang tidak mengurusi presepsi kurasa tidak benar
oh..menurut saya..presepsi dan pengetahuan sama loh...

tiap org memiliki prespsi/pengetahuan yg berbeda.. dan di presepsi/pengetahuan itu di peroleh dari  indra (salah 1 dari panca indra..atau bisa saja bbrp)..kemudian di olah dgn pikiran...menjadi presepsi/pengetahuan
...

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #83 on: 11 May 2011, 10:28:40 AM »
menurut logika, pengertian yang ada di dalam pikiran itu disebut konsepsi. akan tetapi, konsepsi itu bukan lah menjadi urusan logika selama konsepsi itu hanya ada di dalam pikiran. Logika tidak mengurusi persepsi, melainkan hanya mengurusi kata-kata, bentuk-bentuk kalimat dan kesimpulan dari kalimat-kalimat.

aku keknya cukup ngerti hal ini

seperti aku bilang :
kuda adalah burung
kucing adalah burung

kuda = kucing

bener gitu?

kesimpulan yang salah :)


Quote
krn logika tidak mengurusi benar salahnya suatu pernyataan...
hanya masalah penyusunan

setiap proposisi hanya mungkin memiliki salah satu dari dua nilai, yaitu "benar" atau "Salah". Jadi, finishingnya dari sebuah proses logika adalah sampai pada suatu kesimpulan "benar" atau "salah". tapi nilai ini, bukan untuk menilai "kebenaran ilmiah", tapi hanya menilai kebenaran sintaksis, penyusunan kalimat atau matematis.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #84 on: 11 May 2011, 10:31:08 AM »
kesimpulan yang salah :)


jd seperti apa yg benar??
...

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #85 on: 11 May 2011, 10:31:38 AM »
klo logika berdiri sendiri tampa  pengetahuan ... keknya tak ada kebenaran yg terkandung..hanya berupa permainan kata2....hmm.. tp klo pun ada kebenarannya..hanya sebatas benar dlm menyusun kata.. atau penempatan kalimat..

menurut koq sia2 ya... itu temasuk musavada klo di buddhist

terangkanlah kepada saya, apa itu musavada.

kendatipun logika hanya mengurusi soal "penyusunan kalimat" tapi itu sangat berguna. banyak manusia tersesat karena salah menggunakan logika.

ada tiga kebenaran. yaitu, kebenaran ilmiah, kebenaran logika dan keberanan batiniah. sseorang tidak akan bisa mencapai pengetahuan pada tingkat kebenaran batiniah yang lebih tinggi kalau tidak menggunakan logika. Logika adalah tangga menuju kebenaran yang lebih tinggi.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #86 on: 11 May 2011, 10:33:31 AM »
Setiap emas adalah uang.
Setiap emas adalah zat padat.
Setiap emas adalah perhiasan.
Setiap emas adalah berharga.
Setiap emas adalah peluang

Bagaimana dengan ini?

kesimpulannya adalah "Sebagian uang adalah peluang"

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #87 on: 11 May 2011, 10:36:10 AM »
musavada klo di indonesiakan artinya  menyatakan hal yg tidak benar atau berbohong
lebih halusnya... sesuatu yg blm pasti di bilang pasti, tidak bisa..bilang bisa, tidak punya bilang punya...
lebih jauh laki..dari sikap...
baik sengaja maupun tidak sengaja...
...

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #88 on: 11 May 2011, 10:45:27 AM »
kesimpulannya adalah "Sebagian uang adalah peluang"
Setiap emas adalah peluang
Setiap emas adalah keserakahan

Kalau yang ini?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #89 on: 11 May 2011, 10:47:32 AM »
tapi bila kita tidak dapat menemukan pernyataan sang Buddha tentang definisi Jasmani, maka kita bisa menggunakan sumber lain untuk memahami apa itu jasmani. Kemudian dengan sumber lain itulah, kita mengukur kebenaran dari pernyataan sang Buddha.

seperti misalnya, saya mendefinisikan bahwa jasmani adalah unsur padat pada makhluk hidup. Sedangkan batin adalah unsur mental pada makhluk hidup.

dan berikut ini adalah proposisi :

Jasmani adalah "yang ada".
Batin adalah "yang ada"
Diri adalah "yang tiada"

Maka benar perkataan sang Buddha bahwa Jasmani itu bukan diri, karena Jasmani adalah bukan "yang tiada".

Kesimpulan ini benar 100 %. tidak diragukan sedikitpun. dan tidak dapat dibantah. seandainya ada yang membantah, kemungkinan orang itu tidak waras.
Kalau logika saya berpikir dari perkataan sang buddha itu:
- Jasmani itu tidak ada
-Batin itu tidak ada
-Makanya diri itu tidak ada.

Jika saya pakai ilmu logika saja, maka saya beneran jadi tidak waras. Tapi bukan karena membantah perkataan sang buddha. Melainkan karena tidak sesuai dengan logika.


Quote
menurut logika, pengertian yang ada di dalam pikiran itu disebut konsepsi. akan tetapi, konsepsi itu bukan lah menjadi urusan logika selama konsepsi itu hanya ada di dalam pikiran. Logika tidak mengurusi persepsi, melainkan hanya mengurusi kata-kata, bentuk-bentuk kalimat dan kesimpulan dari kalimat-kalimat.
Bukankah konsep itu ada karena logika? Jika logika tidak ada maka konsep juga tidak ada.

Kita balik ke jasmani dan batin, apakah menurut pendapat bro, kata-kata sang buddha yang saya logikan itu benar atau salah?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

 

anything