//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Musik Rohani Buddhis  (Read 59240 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Musik Rohani Buddhis
« on: 30 April 2009, 09:47:06 AM »
Pada umumnya, masyarakat cenderung membedakan musik menjadi 2: duniawi (yang isinya mengenai hal-hal duniawi) dan religius/rohani (yang berkenaan dengan agama). Bagaimana menurut rekan-rekan di sini? Apakah ada lagu rohani bagi umat Buddha?

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #1 on: 30 April 2009, 10:04:14 AM »
Ada... lagu Malam Suci Waisak contoh nya.. :)
Lagu "3 permata" juga lagu rohani Buddhist..

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #2 on: 30 April 2009, 10:10:53 AM »
bukannya lagu buddhis itu semuanya rohani???

isinya kan kebanyakan mengenai ajaran Sang Buddha kan??? ;D

banyak tuh lagunya..,,

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #3 on: 30 April 2009, 10:13:10 AM »
Ada... lagu Malam Suci Waisak contoh nya.. :)
Lagu "3 permata" juga lagu rohani Buddhist..

bukannya lagu buddhis itu semuanya rohani???

isinya kan kebanyakan mengenai ajaran Sang Buddha kan??? ;D

banyak tuh lagunya..,,


OK. Kalau bagi umat lain, lagu-lagu duniawi memiliki fungsi yang berbeda dengan lagu rohani. Yang satu mengarahkan pada hal-hal duniawi, yang lain mendekatkan pada Tuhan.

Sekarang, bagi umat Buddha, apakah fungsi musik rohani? Betulkah isinya memiliki elemen berbeda dengan musik duniawi?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #4 on: 30 April 2009, 10:19:15 AM »
menurut ku sama saja dengan musik duniawi walaupun terkandung kata2 pujian kepada sang buddha ujung2nya tetap saja memanjakan salah satu fungsi indria ;D

tp gak papa lah klo memang mendengar lagu tersebut membuat anda nyaman

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #5 on: 30 April 2009, 10:21:18 AM »
menurut ku sama saja dengan musik duniawi walaupun terkandung kata2 pujian kepada sang buddha ujung2nya tetap saja memanjakan salah satu fungsi indria ;D

tp gak papa lah klo memang mendengar lagu tersebut membuat anda nyaman

Ya, lagu duniawi juga bisa membuat kita nyaman. Maka kembali lagi jadi pertanyaan, sebetulnya ada atau tidak ada musik rohani Buddhis? ;D


Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #6 on: 30 April 2009, 10:22:28 AM »
bro ga pernah denger lagu buddhist ya??

ya iya lah isinya beda sama musik duniawi...

misalnya.. lagu yang berjudul inti ajaran Buddha...

itu kan isinya ajaran Buddha semua...
terus lagu anatta..

klo bagi w sich... syair2 yang ada dalam kitab suci, klo dijadikan lagu, lebih bagus sich.. karena.. jadi gampang hapalnya... juga mudah dimengerti... memberi pencerahan juga... ;D


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #7 on: 30 April 2009, 10:26:55 AM »
bro ga pernah denger lagu buddhist ya??

ya iya lah isinya beda sama musik duniawi...

misalnya.. lagu yang berjudul inti ajaran Buddha...

itu kan isinya ajaran Buddha semua...
terus lagu anatta..

klo bagi w sich... syair2 yang ada dalam kitab suci, klo dijadikan lagu, lebih bagus sich.. karena.. jadi gampang hapalnya... juga mudah dimengerti... memberi pencerahan juga... ;D



Liriknya tentu saja berbeda topik karena membahas tentang Buddha. Lalu, apakah karena ada elemen Buddha-nya, musik itu semata-mata kemudian memiliki nilai religius bagi umat Buddha?


Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #8 on: 30 April 2009, 10:31:19 AM »
menurut ku sama saja dengan musik duniawi walaupun terkandung kata2 pujian kepada sang buddha ujung2nya tetap saja memanjakan salah satu fungsi indria ;D

tp gak papa lah klo memang mendengar lagu tersebut membuat anda nyaman

Ya, lagu duniawi juga bisa membuat kita nyaman. Maka kembali lagi jadi pertanyaan, sebetulnya ada atau tidak ada musik rohani Buddhis? ;D



ada dan tidak ada bro... ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #9 on: 30 April 2009, 10:32:40 AM »
ada dan tidak ada bro... ;D

Adanya gimana, ga adanya gimana?

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #10 on: 30 April 2009, 10:33:26 AM »
klo menurut saya sich..
ada beberapa lagu yang memiliki nilai religius...
ketika saya dengar, terasa begitu khidmat gt, n menyadari kesalahan** yang pernah dilakukan...
tapi bagi yang lain saya ga tau ya... ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #11 on: 30 April 2009, 10:35:58 AM »
klo menurut saya sich..
ada beberapa lagu yang memiliki nilai religius...
ketika saya dengar, terasa begitu khidmat gt, n menyadari kesalahan** yang pernah dilakukan...
tapi bagi yang lain saya ga tau ya... ;D

Jika ada lagu khidmat, membuat kita menyadari kesalahan2 yang pernah dilakukan, namun tanpa elemen agama/Buddha, apakah menurut Chandra Rasmi lagu itu "bermuatan religius" atau tidak?

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #12 on: 30 April 2009, 10:37:05 AM »
Lagu rohani sih menurut Elin ada kutipan2 ajaran Sang Buddha, trus pujian2..
Bisa didengar saat keadaan santai, dikemas dalam alunan musik yang bisa menyejukkan hati..

Musik adalah salah satu sarana mengungkapkan si hati bukan?
« Last Edit: 30 April 2009, 10:42:13 AM by Elin »

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #13 on: 30 April 2009, 10:40:02 AM »
ada dan tidak ada bro... ;D

Adanya gimana, ga adanya gimana?

adanya cth pendengar yang terpengaruh akan alunan lagu rohani buddhis

tidak ada cthnya pendengar yang tidak terpengaruh akan alunan lagu rohani buddhis

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #14 on: 30 April 2009, 10:41:08 AM »
Musik adalah musik,  dengar adalah dengar, sadar adalah sadar. keheningan meditatif adalah musik yg terindah dan paling khidmat. Kicauan burung2 dan bunyi2an di hutan yg murni dan asri adalah melodi musik yg paling merdu.

Sekali2 puitis ah..... ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #15 on: 30 April 2009, 10:43:31 AM »
Lagu rohani sih menurut Elin ada kutipan2 ajaran Sang buddha, trus pujian2..
Bisa didengar saat keadaan santai, dikemas dalam alunan musik yang bisa menyejukkan hati..

Musik adalah salah satu sarana mengungkapkan si hati bukan?

Betul, musik adalah salah satu sarana ekspresi.
Lalu menurut Elin sendiri, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya, apakah lagu itu berbeda dengan lagu Buddhis?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #16 on: 30 April 2009, 10:44:15 AM »
nanya juga ahh... klo lirik nya berisi pujian kepada sang buddha terus musiknya metal/rock/nge-rap/dangdut termasuk lagu rohani gak?

cth

nge-rap: yeahhh... buddha yeahhh... ohh buddhaaaaaa... yeaaahhhhh...

ngerok/metal



si AXL (vokalis) lagi teriakkk... buddddhhhhaaaa!!!!

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #17 on: 30 April 2009, 10:47:32 AM »
nanya juga ahh... klo lirik nya berisi pujian kepada sang buddha terus musiknya metal/rock/nge-rap/dangdut termasuk lagu rohani gak?

cth

nge-rap: yeahhh... buddha yeahhh... ohh buddhaaaaaa... yeaaahhhhh...

ngerok/metal



si AXL (vokalis) lagi teriakkk... buddddhhhhaaaa!!!!

cocok di stel di Buddha bar om :))  dan jenis lagu ini adalah lagu mistis ekstasi  ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #18 on: 30 April 2009, 10:50:38 AM »
nanya juga ahh... klo lirik nya berisi pujian kepada sang buddha terus musiknya metal/rock/nge-rap/dangdut termasuk lagu rohani gak?

cth

nge-rap: yeahhh... buddha yeahhh... ohh buddhaaaaaa... yeaaahhhhh...

ngerok/metal



si AXL (vokalis) lagi teriakkk... buddddhhhhaaaa!!!!

cocok di stel di Buddha bar om :))  dan jenis lagu ini adalah lagu mistis ekstasi  ^-^

klo begitu kesimpulannya apa donk...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #19 on: 30 April 2009, 10:52:33 AM »
adanya cth pendengar yang terpengaruh akan alunan lagu rohani buddhis

tidak ada cthnya pendengar yang tidak terpengaruh akan alunan lagu rohani buddhis

Kira-kira, apakah yang menyebabkan subjektifitas tersebut? Apakah karena kurangnya "iman"? ;D

Offline lophenk

  • Sebelumnya: 4kupak
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 685
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #20 on: 30 April 2009, 10:53:12 AM »
lagu rap diatas termasuk lagu rohani ,
krn dgn melihatnya saja batinku sdh enak apalagi jika bisa mendengarnya ;D

yeaahhhhh .....
thanks Buddha...

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #21 on: 30 April 2009, 10:53:30 AM »
lagu rohani.. adalah lagu yg ada roh nya... :)) yg nyanyi rohana...

under my umbrella e... ee...ee..ee..ee.........
i'm just a mammal with troubled soul



Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #22 on: 30 April 2009, 10:55:00 AM »
Musik adalah musik,  dengar adalah dengar, sadar adalah sadar. keheningan meditatif adalah musik yg terindah dan paling khidmat. Kicauan burung2 dan bunyi2an di hutan yg murni dan asri adalah melodi musik yg paling merdu.

Sekali2 puitis ah..... ^-^

Jadi sebetulnya hanya ada musik, tidak ada musik "duniawi" dan "religius"?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #23 on: 30 April 2009, 10:56:29 AM »
lagu rap diatas termasuk lagu rohani ,
krn dgn melihatnya saja batinku sdh enak apalagi jika bisa mendengarnya ;D

yeaahhhhh .....

Kalau dengan mendengar, bathin jadi ga enak, kategorinya lagu apa? ;D

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #24 on: 30 April 2009, 10:58:59 AM »
nanya juga ahh... klo lirik nya berisi pujian kepada sang buddha terus musiknya metal/rock/nge-rap/dangdut termasuk lagu rohani gak?

cth

nge-rap: yeahhh... buddha yeahhh... ohh buddhaaaaaa... yeaaahhhhh...

ngerok/metal



si AXL (vokalis) lagi teriakkk... buddddhhhhaaaa!!!!

cocok di stel di Buddha bar om :))  dan jenis lagu ini adalah lagu mistis ekstasi  ^-^

klo begitu kesimpulannya apa donk...

Secara relatif/kebenaran relatif ada kriteria musik rohani buddhist.
1. dilihat dari lantunan musiknya.
2. Liriknya.

Tetapi intinya kalau musik rohani buddhist bisa membantu mengingatkan dan menginspirasikan kita menjalankan dhamma adalah baik, sepanjang tidak membuat kita tergantung. Kalau udah jadi bhikkhu tentu sudah tidak boleh lagi mendengarkan musik sesuai vinaya.


« Last Edit: 30 April 2009, 11:02:23 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #25 on: 30 April 2009, 11:01:52 AM »
Secara relatif/kebenaran relatif ada kriteria musik rohani buddhist.
1. dilihat dari lantunan musiknya.
2. Liriknya.

Tetapi intinya kalau musik rohani buddhist bisa membantu mengingatkan dhamma adalah baik, sepanjang tidak membuat kita tergantung. Kalau udah jadi bhikkhu tentu sudah tidak boleh lagi mendengarkan musik sesuai vinaya.


Bagaimana dari sudut pandang Dhamma? Apa saja batasan "lantunan musik" dan "lirik"-nya?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #26 on: 30 April 2009, 11:02:10 AM »
adanya cth pendengar yang terpengaruh akan alunan lagu rohani buddhis

tidak ada cthnya pendengar yang tidak terpengaruh akan alunan lagu rohani buddhis

Kira-kira, apakah yang menyebabkan subjektifitas tersebut? Apakah karena kurangnya "iman"? ;D


segala yang kita dengar itu
dari pikiran
rasa nyaman atau tidak nyaman itu berawal dari pikiran(faktor internal)

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #27 on: 30 April 2009, 11:02:25 AM »
nanya juga ahh... klo lirik nya berisi pujian kepada sang buddha terus musiknya metal/rock/nge-rap/dangdut termasuk lagu rohani gak?

cth

nge-rap: yeahhh... buddha yeahhh... ohh buddhaaaaaa... yeaaahhhhh...

ngerok/metal



si AXL (vokalis) lagi teriakkk... buddddhhhhaaaa!!!!

:)).
G kayaknya setuju sama pandangan Hendra dalam hal ini :P
Bukanya g sok sokan, tapi jujur aja, Orang kr****n aja sering bikin lagu seperti hip hop, r&b, jazz, Dsbnya.
Pertanyaannya kenapa kita tidak ?.
Boleh juga dibahas kalo jenis lagu Buddhisnya lebih ceria bermasalah ngak nih ?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #28 on: 30 April 2009, 11:04:58 AM »
gak ceria..en melooww aja dah masalah..... apalagi yg ngegambreng.. ???
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #29 on: 30 April 2009, 11:06:18 AM »
Lagu rohani sih menurut Elin ada kutipan2 ajaran Sang buddha, trus pujian2..
Bisa didengar saat keadaan santai, dikemas dalam alunan musik yang bisa menyejukkan hati..

Musik adalah salah satu sarana mengungkapkan si hati bukan?

Betul, musik adalah salah satu sarana ekspresi.
Lalu menurut Elin sendiri, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya, apakah lagu itu berbeda dengan lagu Buddhis?

No, in my opinion....

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #30 on: 30 April 2009, 11:07:20 AM »
Secara relatif/kebenaran relatif ada kriteria musik rohani buddhist.
1. dilihat dari lantunan musiknya.
2. Liriknya.

Tetapi intinya kalau musik rohani buddhist bisa membantu mengingatkan dhamma adalah baik, sepanjang tidak membuat kita tergantung. Kalau udah jadi bhikkhu tentu sudah tidak boleh lagi mendengarkan musik sesuai vinaya.


Bagaimana dari sudut pandang Dhamma? Apa saja batasan "lantunan musik" dan "lirik"-nya?

Merujuk Dhamma yg tertinggi, musik tidak ada manfaat apa2 karena objek adalah netral dan pendengarlah yg merespon. Dan tidak benar2 membawa manfaat bagi perkembangan batin secara mendalam
Mengenai batasan lantunan dan lirik secara duniawi(dalam hal musik rohani) tentu  lantunan harus lembut atau bersifat insipirasi (harus tanya yg buat musik ya ;D) dan tidak hura2, misal dibuat metal atau contoh yg dibuat om hendra...dan lirik tentu harus berisi dhamma.Nah ini juga kembali pada niat si pembuat musik itu, apa dia paham dhamma atau cuma untuk cari duit dan pendengar happy dan semakin termanjakan indrianya.
« Last Edit: 30 April 2009, 11:10:40 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #31 on: 30 April 2009, 11:07:48 AM »
lagu rohani.. adalah lagu yg ada roh nya... :)) yg nyanyi rohana...

under my umbrella e... ee...ee..ee..ee.........

:hammer:   :hammer:

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #32 on: 30 April 2009, 11:11:01 AM »
segala yang kita dengar itu
dari pikiran
rasa nyaman atau tidak nyaman itu berawal dari pikiran(faktor internal)

OK, berarti itu murni subjektif.
Intinya, bagi orang tertentu, itu musik rohani, bagi orang lain itu musik duniawi, bagi orang lain lagi, bisa jadi itu musik "sesat". ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #33 on: 30 April 2009, 11:12:29 AM »

:)).
G kayaknya setuju sama pandangan Hendra dalam hal ini :P
Bukanya g sok sokan, tapi jujur aja, Orang kr****n aja sering bikin lagu seperti hip hop, r&b, jazz, Dsbnya.
Pertanyaannya kenapa kita tidak ?.
Boleh juga dibahas kalo jenis lagu Buddhisnya lebih ceria bermasalah ngak nih ?


Kalau ada agama lain bikin pertunjukan kesaktian atas nama agama dan membahagiakan umat serta menarik umat lain "bertobat" ke agamanya, apakah kita juga ikut teladan mereka?

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #34 on: 30 April 2009, 11:14:19 AM »
omong - omong g aja ada lagu buddhis dari barat. Dinyanyikan dengan model Country ceria banget bermasalah ngak nih koleksi ?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #35 on: 30 April 2009, 11:15:00 AM »
segala yang kita dengar itu
dari pikiran
rasa nyaman atau tidak nyaman itu berawal dari pikiran(faktor internal)

OK, berarti itu murni subjektif.
Intinya, bagi orang tertentu, itu musik rohani, bagi orang lain itu musik duniawi, bagi orang lain lagi, bisa jadi itu musik "sesat". ;D

betul sekali om ;D

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #36 on: 30 April 2009, 11:15:10 AM »

:)).
G kayaknya setuju sama pandangan Hendra dalam hal ini :P
Bukanya g sok sokan, tapi jujur aja, Orang kr****n aja sering bikin lagu seperti hip hop, r&b, jazz, Dsbnya.
Pertanyaannya kenapa kita tidak ?.
Boleh juga dibahas kalo jenis lagu Buddhisnya lebih ceria bermasalah ngak nih ?


Kalau ada agama lain bikin pertunjukan kesaktian atas nama agama dan membahagiakan umat serta menarik umat lain "bertobat" ke agamanya, apakah kita juga ikut teladan mereka?


Masalahnya bukan menarik minat tapi kreatifitas mestinya dipertanyakan :)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #37 on: 30 April 2009, 11:15:23 AM »
Betul, musik adalah salah satu sarana ekspresi.
Lalu menurut Elin sendiri, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya, apakah lagu itu berbeda dengan lagu Buddhis?

No, in my opinion....

OK, berarti menurut Elin, kualitas membangun dari musik, tidak dibedakan oleh unsur agama/Buddha-nya.


Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #38 on: 30 April 2009, 11:16:21 AM »

:)).
G kayaknya setuju sama pandangan Hendra dalam hal ini :P
Bukanya g sok sokan, tapi jujur aja, Orang kr****n aja sering bikin lagu seperti hip hop, r&b, jazz, Dsbnya.
Pertanyaannya kenapa kita tidak ?.
Boleh juga dibahas kalo jenis lagu Buddhisnya lebih ceria bermasalah ngak nih ?

Kalau ada agama lain bikin pertunjukan kesaktian atas nama agama dan membahagiakan umat serta menarik umat lain "bertobat" ke agamanya, apakah kita juga ikut teladan mereka?

se7........

omong - omong g aja ada lagu buddhis dari barat. Dinyanyikan dengan model Country ceria banget bermasalah ngak nih koleksi ?

gak masalah kok.. musik country emang nya salah apa ?

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #39 on: 30 April 2009, 11:17:50 AM »
Bagusnya topik ini bahasnya gimana meningkatkan kreatifitas umat buddha dalam kesenian ?.  Dari musik dan tarian. Karena agama tetangga kita tuh jauh lebih kreatif. Tuh dia masalahnya mesti dibahas

_/\_

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #40 on: 30 April 2009, 11:18:24 AM »
Betul, musik adalah salah satu sarana ekspresi.
Lalu menurut Elin sendiri, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya, apakah lagu itu berbeda dengan lagu Buddhis?

No, in my opinion....

OK, berarti menurut Elin, kualitas membangun dari musik, tidak dibedakan oleh unsur agama/Buddha-nya.

Maksud na Elin, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya bukan termasuk lagu Buddhist.. :)

Lagu tersebut masih termasuk lagu duniawi..

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #41 on: 30 April 2009, 11:21:38 AM »
Merujuk Dhamma yg tertinggi, musik tidak ada manfaat apa2 karena objek adalah netral dan pendengarlah yg merespon. Dan tidak benar2 membawa manfaat bagi perkembangan batin secara mendalam

Berarti secara Dhamma sendiri, tidak ada yang namanya musik rohani dan musik duniawi, yang ada hanyalah suara yang kemudian direspon oleh persepsi. Begitu maksudnya atau bukan?


Quote
Mengenai batasan lantunan dan lirik secara duniawi(dalam hal musik rohani) tentu  lantunan harus lembut atau bersifat insipirasi (harus tanya yg buat musik ya ;D) dan tidak hura2, misal dibuat metal atau contoh yg dibuat om hendra...dan lirik tentu harus berisi dhamma.Nah ini juga kembali pada niat si pembuat musik itu, apa dia paham dhamma atau cuma untuk cari duit dan pendengar happy dan semakin termanjakan indrianya.
Kalau mengenai inspirasi dari lantunan/melodi, setiap orang juga berbeda. Ada yang denger musik keras, sakit kepala. Di lain pihak, denger musik slow, langsung ketiduran. Mengenai isinya sendiri, sama saja seperti meditasi, ada yang terinspirasi dengan lirik "brahmavihara", sementara orang lain terinspirasi dengan lirik "Asubha". Namun bagi orang tertentu, lirik "Asubha" ini "disturbing". Bagaimana menurut bond mengenai subjektifitas ini?


Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #42 on: 30 April 2009, 11:26:05 AM »
uu....wauuuuuuuuu ye...a....ch....!, mungkin disesuaikan dari karakternya kali..
masa lagu buddhist didahului pembukaan atau diselipi seperti teriakan rocker cadas diatas.
benar batasannya (lagu konsumsi rohani atau duniawi) seperti pendapat bro kainyn, tetapi nanti masing-masing pribadi juga yang dapat menilai kandungannya (dangkal (hanya jasmaniah) atau memang benar-benar mengandung arti, dapat membangun atau ada kekuatan dapat mengubahkan).
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #43 on: 30 April 2009, 11:27:36 AM »
Kalau ada agama lain bikin pertunjukan kesaktian atas nama agama dan membahagiakan umat serta menarik umat lain "bertobat" ke agamanya, apakah kita juga ikut teladan mereka?

se7........

"Se7" di sini maksudnya se7 ikut pamer kesaktian ato se7 untuk tidak ikut2an nih? ;D



Maksud na Elin, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya bukan termasuk lagu Buddhist.. :)

Lagu tersebut masih termasuk lagu duniawi..
OK. Kalau begitu, jika sebuah lagu ada elemen agama/Buddha, tetapi membawa dampak buruk bagi seseorang, apakah itu masih termasuk lagu rohani? Misalnya ada lagu yang menyatakan tentang "hidup ini adalah Dukkha", lalu kebetulan ada orang putus cinta, baru kena PHK, dan habis kedatangan tagihan hutang, yang dengar lagu itu, rasanya "klop" sekali, langsung terjun dari mall lantai 5, mendarat dengan kepala. Bagaimana menurut Elin?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #44 on: 30 April 2009, 11:32:59 AM »
uu....wauuuuuuuuu ye...a....ch....!, mungkin disesuaikan dari karakternya kali..
masa lagu buddhist didahului pembukaan atau diselipi seperti teriakan rocker cadas diatas.
Karakter seseorang dibentuk dari kebiasaan, sedangkan "selera"-nya terbentuk dari kemelekatan. Bagaimana menetapkan 1 tolok ukur "rohani" yang bisa cocok dengan begitu banyak kemelekatan?


Quote
benar batasannya (lagu konsumsi rohani atau duniawi) seperti pendapat bro kainyn, tetapi nanti masing-masing pribadi juga yang dapat menilai kandungannya (dangkal (hanya jasmaniah) atau memang benar-benar mengandung arti, dapat membangun atau ada kekuatan dapat mengubahkan).

Jadi sebetulnya ada batasannya atau tidak nih menurut Bro coedabgf?


Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #45 on: 30 April 2009, 11:48:44 AM »
"Se7" di sini maksudnya se7 ikut pamer kesaktian ato se7 untuk tidak ikut2an nih? ;D

se7 untuk tidak gampang ikut2an.. ;D

OK. Kalau begitu, jika sebuah lagu ada elemen agama/Buddha, tetapi membawa dampak buruk bagi seseorang, apakah itu masih termasuk lagu rohani? Misalnya ada lagu yang menyatakan tentang "hidup ini adalah Dukkha", lalu kebetulan ada orang putus cinta, baru kena PHK, dan habis kedatangan tagihan hutang, yang dengar lagu itu, rasanya "klop" sekali, langsung terjun dari mall lantai 5, mendarat dengan kepala. Bagaimana menurut Elin?

serem amat... ketok meja akh 3x.. tok tok tok...
menurut Elin sih itu adalah lagu Buddhist... jika membawa dampak sampai org tsb bunuh diri, ya berarti org tsb yang kurang bisa memahami makna / pesan yang disampaikan oleh lagu "hidup ini adalah Dukkha"..

Elin juga pernah kok merasakan hal yang serupa dengan itu... hehehe jadi agak malas denger lagu nya..
bisa2 makin nangis nangis bombay.. :'(
Ganti lagu Buddhist yg lain aja deh.. hohohoho
« Last Edit: 30 April 2009, 11:51:25 AM by Elin »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #46 on: 30 April 2009, 12:01:28 PM »
"Se7" di sini maksudnya se7 ikut pamer kesaktian ato se7 untuk tidak ikut2an nih? ;D

se7 untuk tidak gampang ikut2an.. ;D
Oooh.. begitu ;D



Quote
serem amat... ketok meja akh 3x.. tok tok tok...
menurut Elin sih itu adalah lagu Buddhist... jika membawa dampak sampai org tsb bunuh diri, ya berarti org tsb yang kurang bisa memahami makna / pesan yang disampaikan oleh lagu "hidup ini adalah Dukkha"..

Elin juga pernah kok merasakan hal yang serupa dengan itu... hehehe jadi agak malas denger lagu nya..
bisa2 makin nangis nangis bombay.. :'(
Ganti lagu Buddhist yg lain aja deh.. hohohoho
Emangnya kalo udah ketok2 meja 3x, jadi ga gitu serem yah? ;D

Nah, kalo dilihat dari sini, yang berpengaruh adalah lagunya, atau kondisi pikiran orang itu sendiri?


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #47 on: 30 April 2009, 12:02:29 PM »
Musik rohani dan musik duniawi itu label yang diberikan oleh masyarakat.
Intinya sama saja paduan melodi-melodi dari berbagai alat musik.

Musik rohani sebenarnya merupakan variasi cara dalam menyampaikan wejangan agama yang bersangkutan. Suatu musik dapat disebut musik rohani apabila memenurhi kriteria :
- musik itu eksklusif untuk agama yang bersangkutan
- (kalau merupakan lagu) liriknya berada dalam jalur konteks wejangan agama
- maknanya jelas; setiap musik rohani harus memiliki tema sehingga maknanya tergambar dengan jelas

Kalau masalah orang yang setelah mendengarnya malah jadi error itu sudah di luar konteks. ;D Musik rohani hanya berperan sampai pada taraf menyajikan pendidikan agama lewat aspek seni musik.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #48 on: 30 April 2009, 12:11:31 PM »
Musik rohani dan musik duniawi itu label yang diberikan oleh masyarakat.
Intinya sama saja paduan melodi-melodi dari berbagai alat musik.

Musik rohani sebenarnya merupakan variasi cara dalam menyampaikan wejangan agama yang bersangkutan. Suatu musik dapat disebut musik rohani apabila memenurhi kriteria :
- musik itu eksklusif untuk agama yang bersangkutan
- (kalau merupakan lagu) liriknya berada dalam jalur konteks wejangan agama
- maknanya jelas; setiap musik rohani harus memiliki tema sehingga maknanya tergambar dengan jelas

Kalau masalah orang yang setelah mendengarnya malah jadi error itu sudah di luar konteks. ;D Musik rohani hanya berperan sampai pada taraf menyajikan pendidikan agama lewat aspek seni musik.

Berarti kriterianya hanya terbagi dalam batasan informasi (tentang agama, simbolik, wejangan), tetapi ditinjau dari muatan yang disampaikan itu, tidak ada bedanya antara musik "duniawi" dan "rohani" (misalnya kalau musik rohani, pasti bisa membuat orang tenang), betul?


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #49 on: 30 April 2009, 12:16:31 PM »
saya bilang omong kosong ada yang namanya lagu Buddhist, padahal saya sendiri adalah musisi buddhist (mantan),
kalau ada yg namanya lagu buddhist (sesuai definisi bahwa lagu yang dapat membawa pada kemajuan spiritual buddhist). mengapa Sang Buddha dalam Vinaya melarang para bhikkhu bernyanyi (dan tidak ada KECUALI lagu buddhist).

Lagu Buddhist sebagus apapun hanyalah demi kenikmatan indria, dan ini tentu saja membuat kita lebih jauh dari Sang Jalan.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #50 on: 30 April 2009, 12:21:06 PM »
saya bilang omong kosong ada yang namanya lagu Buddhist, padahal saya sendiri adalah musisi buddhist (mantan),
kalau ada yg namanya lagu buddhist (sesuai definisi bahwa lagu yang dapat membawa pada kemajuan spiritual buddhist). mengapa Sang Buddha dalam Vinaya melarang para bhikkhu bernyanyi (dan tidak ada KECUALI lagu buddhist).

Lagu Buddhist sebagus apapun hanyalah demi kenikmatan indria, dan ini tentu saja membuat kita lebih jauh dari Sang Jalan.

Berarti itu hanya sebuah kriteria yang dibuat saja berdasarkan diskriminasi pikiran saja, bukan? Dalam konteks dhamma, tidak ada yang namanya "Musik Rohani" atau "Musik Duniawi", apalagi "Musik Rohani Buddhis". Begitu 'kan?! ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #51 on: 30 April 2009, 12:25:43 PM »
Bagusnya topik ini bahasnya gimana meningkatkan kreatifitas umat buddha dalam kesenian ?.  Dari musik dan tarian. Karena agama tetangga kita tuh jauh lebih kreatif. Tuh dia masalahnya mesti dibahas

_/\_

Kalo menurut Bro purnama sendiri, apakah sisi spiritualisme dalam Buddhisme (yang adalah meninggalkan semua kemelekatan kesenangan indriah) sendiri bisa dipadukan dalam kesenian (yang mengutamakan estetika atau keindahan persepsi indriah)?

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #52 on: 30 April 2009, 12:32:12 PM »
saya bilang omong kosong ada yang namanya lagu Buddhist, padahal saya sendiri adalah musisi buddhist (mantan),
kalau ada yg namanya lagu buddhist (sesuai definisi bahwa lagu yang dapat membawa pada kemajuan spiritual buddhist). mengapa Sang Buddha dalam Vinaya melarang para bhikkhu bernyanyi (dan tidak ada KECUALI lagu buddhist).

Lagu Buddhist sebagus apapun hanyalah demi kenikmatan indria, dan ini tentu saja membuat kita lebih jauh dari Sang Jalan.

Berarti itu hanya sebuah kriteria yang dibuat saja berdasarkan diskriminasi pikiran saja, bukan? Dalam konteks dhamma, tidak ada yang namanya "Musik Rohani" atau "Musik Duniawi", apalagi "Musik Rohani Buddhis". Begitu 'kan?! ;D
Saya sependapat dengan bro Indra. Musik Buddhist atau tidak hanyalah pelabelan belaka.
Lagu Celtics / New Age / Instrumental bagi saya juga menenangkan, tidak perlu lagu Buddhist juga.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #53 on: 30 April 2009, 12:32:59 PM »
saya bilang omong kosong ada yang namanya lagu Buddhist, padahal saya sendiri adalah musisi buddhist (mantan),
kalau ada yg namanya lagu buddhist (sesuai definisi bahwa lagu yang dapat membawa pada kemajuan spiritual buddhist). mengapa Sang Buddha dalam Vinaya melarang para bhikkhu bernyanyi (dan tidak ada KECUALI lagu buddhist).

Lagu Buddhist sebagus apapun hanyalah demi kenikmatan indria, dan ini tentu saja membuat kita lebih jauh dari Sang Jalan.

Berarti itu hanya sebuah kriteria yang dibuat saja berdasarkan diskriminasi pikiran saja, bukan? Dalam konteks dhamma, tidak ada yang namanya "Musik Rohani" atau "Musik Duniawi", apalagi "Musik Rohani Buddhis". Begitu 'kan?! ;D

sejujurnya, maaf kalau ada yg tersinggung, sptnya lagi trend untuk bikin DC jadi panas, walaupun gagal terus
Lagu buddhist hanyalah sebuah jargon marketing dari mereka yang menjadikan umat buddha sebagai pasar mrk, memanfaatkan dan mengeksploitasi kebodohan umat buddha.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #54 on: 30 April 2009, 12:36:20 PM »
Quote from: Kainyn_Kutho
Berarti kriterianya hanya terbagi dalam batasan informasi (tentang agama, simbolik, wejangan), tetapi ditinjau dari muatan yang disampaikan itu, tidak ada bedanya antara musik "duniawi" dan "rohani" (misalnya kalau musik rohani, pasti bisa membuat orang tenang), betul?

Musik rohani Buddhis identik dengan alunan musik yang lembut dan tenang. Namun tidak ada jaminan bahwa semua orang akan menjadi tenang ketika mendengarkannya.

Kita harus mengerti ketika suatu pendidikan / wejangan diaplikasikan dalam aspek bidang seni, maka secara kasat mata nilai pendidikan / wejangan itu tidak bisa tampil optimal. Ini sifat yang alami sekali. Karena misalnya : ketika wejangan Buddhisme diterapkan dalam aspek musik, maka orang awam cenderung akan lebih fokus pada segi musikalitasnya. Amanat pendidikan agamanya sedikit-banyak tertutupi oleh kulit luar dari musik itu sendiri.

Ketika seorang Umat Buddha menyatakan bahwa musik rohani Buddhis bisa membuatnya tenang, itu pun kemungkinan besar merupakan permainan pikiran. Yang terjadi mungkin adalah :
- Umat Buddha itu mencintai Buddhisme. Jadi musik rohani Buddhis secara tidak langsung akan turut dihargai olehnya.
- Umat Buddha itu menikmati alunan musik yang tenang itu.
- Umat Buddha itu mengambil musik sebagai objek pikiran dan melupakan masalah untuk sejenak. Sehingga yang muncul adalah kesan bahwa musik itu menenangkan batinnya.
- Mungkin ada beberapa Umat Buddha yang masih melekat pada ritual; menganggap musik rohani Buddhis adalah musik suci.
- Mungkin selagi mendengar musik, Umat Buddha itu berimajinasi tentang keindahan Dhamma. Sehingga yang terjadi adalah membuai pikiran dengan kemelekatan dan fanatisme dasar pada Buddhisme.

Kalau dilihat dari kriteria-kriteria di atas, artinya apakah musik rohani Buddhis itu bisa menenangkan batin atau tidak itu bersifat subjektif sekali. Bagi orang yang tidak memenuhi kriteria-kriteria di atas, maka mungkin tidak ada muatan bermanfaat yang dapat dipetik dari musik tersebut.

Karena itu, bermanfaat atau tidak sebenarnya kembali pada batin masing-masing pendengar.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #55 on: 30 April 2009, 12:37:29 PM »
 [at] om Indra

gak diomelin neh ntar ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #56 on: 30 April 2009, 12:39:05 PM »
Bagusnya topik ini bahasnya gimana meningkatkan kreatifitas umat buddha dalam kesenian ?.  Dari musik dan tarian. Karena agama tetangga kita tuh jauh lebih kreatif. Tuh dia masalahnya mesti dibahas

_/\_

Kalo menurut Bro purnama sendiri, apakah sisi spiritualisme dalam Buddhisme (yang adalah meninggalkan semua kemelekatan kesenangan indriah) sendiri bisa dipadukan dalam kesenian (yang mengutamakan estetika atau keindahan persepsi indriah)?

Nah itu dia dibahas menurut apa nih hinaya teravada atau apa ?.


Kalo dibilang melekat selama didunia tuh melekatlar. tidak ada yang tidak melekat. tegantung kemelekatan kita terhadap musik. Kalo di Mahayana Kesenian itu masuh diperbolehkan selama ada kontek - kontek tertentu. Kgk semua lokh musik itu mengutamakan estetika atau keindahan.

Pembahasannya kayak lagu karaniya metta sutta, tyus, Sebagainya dijadikan musik bermasalah ngak ?.

Kalo bermasalah kenapa ngak pada protes sama yang bikin sutta dalam bentuk musik.  Hayooo.
Gimana pembahasannya?

kalo gitu yang sabtu kemarin bikin buddhis band juga bermasalah dong ?. Kenapa ngak protes dibubarkan hayoo ?

kan makanya saya tanya boleh ngak mengembangkan kreatifitas kesenian dalam bentuk agama ?

Bahas bahas mangkin panas mangkin asik ?
:))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #57 on: 30 April 2009, 12:41:12 PM »
^
^
IMO.. tidak ada yang membuat sutta dalam bentuk musik.. tetapi me-musik-kan sutta..
beda lo..

sebelum dijawab bro pur.. coba lihat penjelasan sila.. gak ada kata larangan bukan ? intinya semua kembali ke manage batin.. jadi IMO jangan mengambil kesimpulan sendiri dan dijadikan sebagai suatu patokan pertanyaan..
hasilnya akan kacau balau, ibarat meneliti dengan konsep yang gak jelas.
« Last Edit: 30 April 2009, 12:43:03 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #58 on: 30 April 2009, 12:41:58 PM »
klo menurut saya sich..
ada beberapa lagu yang memiliki nilai religius...
ketika saya dengar, terasa begitu khidmat gt, n menyadari kesalahan** yang pernah dilakukan...
tapi bagi yang lain saya ga tau ya... ;D

Jika ada lagu khidmat, membuat kita menyadari kesalahan2 yang pernah dilakukan, namun tanpa elemen agama/Buddha, apakah menurut Chandra Rasmi lagu itu "bermuatan religius" atau tidak?

tapi keknya yang tanpa ada elemen agama ga bs membuat menyadari kesalahan yang pernah dilakukan de,...
tapi klo ada, ya menurut saya bermuatan religius...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #59 on: 30 April 2009, 12:43:32 PM »
berapa bayarannya kalau penyanyi top lagu Buddhist sekali manggung?

apakah juga banyak duitnya dari penjualan lagu2 Buddhist?

mohon infonya....(lagi pingin duit)!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #60 on: 30 April 2009, 12:43:46 PM »
next question.....

apa lagu rohani buddhis itu dalam sajaknya harus ada kata Buddha, dan jargon etc lainnya :-?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #61 on: 30 April 2009, 12:44:46 PM »
berapa bayarannya kalau penyanyi top lagu Buddhist sekali manggung?

apakah juga banyak duitnya dari penjualan lagu2 Buddhist?

mohon infonya....(lagi pingin duit)!
hargai TS.. jangan semua thread dijadikan ajang pertanyaan yang useless dan OOT..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #62 on: 30 April 2009, 12:46:17 PM »
^
^
IMO.. tidak ada yang membuat sutta dalam bentuk musik.. tetapi me-musik-kan sutta..
beda lo..

sebelum dijawab bro pur.. coba lihat penjelasan sila.. gak ada kata larangan bukan ? intinya semua kembali ke manage batin.. jadi IMO jangan mengambil kesimpulan sendiri dan dijadikan sebagai suatu patokan pertanyaan..
hasilnya akan kacau balau, ibarat meneliti dengan konsep yang gak jelas.


Yupeee

berapa bayarannya kalau penyanyi top lagu Buddhist sekali manggung?

apakah juga banyak duitnya dari penjualan lagu2 Buddhist?

mohon infonya....(lagi pingin duit)!

:)) kita mau bikin DC band boleh ngak yah :P

Penyanyinya ci lily
Gitaris nya bang indra  :)) kalo ngak keberatan
U apanya, Boy band, Gitaris, drumer, pianis , atau penari latar nik :))

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #63 on: 30 April 2009, 12:49:27 PM »
ada lagi kalo ngak salah dulu whopie golberg pas bikin lagu untuk sister act. Sempet diprotes pihak gereja karena memberikan warna baru buat lagunya. Sempet ditentang abis abisan. Pas jadi tuh lagu jadi iconnya tiap gereja diseluruh dunia.

Masalahnya kita boleh gak ?, dan kita bisa ngak ?

kalo kita kreatif paling- paling dibilang jiplak sama tetangga sebelah :P

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #64 on: 30 April 2009, 12:51:28 PM »
just FYI... lagu dari band rock... "Somethin to believe in" dari Poison aja pernah di kumandangkan di gereja :P

dan lagu Queen yg mana ya yg ada "Bismillah" nya di putar di negara arab...... (katanya lagu barat di blok ma arab) eh arap apa irak ya :P
i'm just a mammal with troubled soul



Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #65 on: 30 April 2009, 12:53:53 PM »
Nah kalau lagu rohani (Buddhist) tetapi banyak mendatangkan DUIT..
bagi penyayinya gimana?

Bukankah dilihat ujung2nya banyak duit atau tidak?

kalau lagu rohani = banyak duitnya...
sedangkan lagu umum = kurang duitnya gimana?

Lagu rohani menurut penyanyinya ya pasti ada.
kalau menurut saya sih...itu utk amal atau utk mencari keuntungan...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #66 on: 30 April 2009, 12:57:37 PM »
Untuk Agama Buddha, bisa ada, tapi untuk ajaran Buddha Tidak ada :D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #67 on: 30 April 2009, 01:08:59 PM »
Untuk Agama Buddha, bisa ada, tapi untuk ajaran Buddha Tidak ada :D

Yuppe, Sekarang pertanyaannya sebatas apa hayoo kriterianya tuh lagu dan tarian dipegelarkan sebgai kesenian Buddhis.
 
Boleh ngak kalo bikin konsep tarian tapi menaruh ajaran buddha didalamnya, walaupun tarian tersebut terdapat intisari ajaran Buddha, contoh ada pagelaran drama Raja asoka dulu di borobudur memasukan konteks ajaran, Diperbolehkan tidak ?.

Seberapa kontek's dibatasi dan tidaknya suatu kesenian Buddhis berkreasi itu semestinya dibahas disini ?.

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #68 on: 30 April 2009, 01:58:34 PM »
Yuppe, Sekarang pertanyaannya sebatas apa hayoo kriterianya tuh lagu dan tarian dipegelarkan sebgai kesenian Buddhis.
 
Boleh ngak kalo bikin konsep tarian tapi menaruh ajaran buddha didalamnya, walaupun tarian tersebut terdapat intisari ajaran Buddha, contoh ada pagelaran drama Raja asoka dulu di borobudur memasukan konteks ajaran, Diperbolehkan tidak ?.

Seberapa kontek's dibatasi dan tidaknya suatu kesenian Buddhis berkreasi itu semestinya dibahas disini ?.

bro, kok pertanyaan nya jadi banyak?
Kalo pertanyaan ini ada yg jawab, trus mau kasih pertanyaan lain nya lagi gak?

Menurut bro, pertanyaan TS uda terjawab kah??
Apakah TS uda puas dgn jawaban2 yg diberi?

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #69 on: 30 April 2009, 02:20:01 PM »
Yuppe, Sekarang pertanyaannya sebatas apa hayoo kriterianya tuh lagu dan tarian dipegelarkan sebgai kesenian Buddhis.
 
Boleh ngak kalo bikin konsep tarian tapi menaruh ajaran buddha didalamnya, walaupun tarian tersebut terdapat intisari ajaran Buddha, contoh ada pagelaran drama Raja asoka dulu di borobudur memasukan konteks ajaran, Diperbolehkan tidak ?.

Seberapa kontek's dibatasi dan tidaknya suatu kesenian Buddhis berkreasi itu semestinya dibahas disini ?.

bro, kok pertanyaan nya jadi banyak?
Kalo pertanyaan ini ada yg jawab, trus mau kasih pertanyaan lain nya lagi gak?

Menurut bro, pertanyaan TS uda terjawab kah??
Apakah TS uda puas dgn jawaban2 yg diberi?

Namanya diskusi elin kan pertanyaan kan bisa aja berkembang ^-^

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #70 on: 30 April 2009, 02:29:24 PM »
Namanya diskusi elin kan pertanyaan kan bisa aja berkembang ^-^

up to u then...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #71 on: 30 April 2009, 03:15:24 PM »
Untuk Agama Buddha, bisa ada, tapi untuk ajaran Buddha Tidak ada :D

Yuppe, Sekarang pertanyaannya sebatas apa hayoo kriterianya tuh lagu dan tarian dipegelarkan sebgai kesenian Buddhis.
 
Boleh ngak kalo bikin konsep tarian tapi menaruh ajaran buddha didalamnya, walaupun tarian tersebut terdapat intisari ajaran Buddha, contoh ada pagelaran drama Raja asoka dulu di borobudur memasukan konteks ajaran, Diperbolehkan tidak ?.

Seberapa kontek's dibatasi dan tidaknya suatu kesenian Buddhis berkreasi itu semestinya dibahas disini ?.
Soal menari :
Kisah Lima Ratus Bhikkhu
 
 
 DHAMMAPADA VI, 8
 

        Atas permintaan seorang brahmana dari Veranja, Sang Buddha pada suatu sat tinggal di Veranja bersama lima ratus orang bhikkhu. Ketika berada di Veranja sang brahmana lalai untuk memperlihatkan kebutuhan hidup mereka. Penduduk Veranja yangkemudian menghadapi kelaparan, hanya dapat mempersembahkan sangat sedikit dana pada saat para bhikkhu berpindapatta. Kendatipun mengalami penderitaan, para bhikkhu tidak berputus asa. Mereka hanya cukup mendapatkan para penjual kuda setiap hari. Saat akhir masa vassa tiba, setelah memberitahu sang brahmana, Sang Buddha pulang ke Vihara Jetavana beserta lima ratus bhikkhu. Masyarakat Savatthi menyambut kedatangan mereka dengan bermacam-macam pilihan makanan.

        Sekelompok orang yang hidup bersama para bhikkhu, memakan makanan yang tak dimakan oleh para bhikkhu. Mereka makan dengan rakus seperti orang yang benar-benar lapar, dan pergi tidur setelah mereka makan. Setelah bangun tidur mereka bersiul, bernyanyi dan menari, mereka membuat suatu keributan.

        Ketika Sang Buddha datang sore hari di tengah-tengah para bhikkhu, para bhikkhu melaporkan hal itu kepada Beliau, perilaku orang-orang yang tidak dapat dikendalikan, dan berkata "Orang-orang ini hidup dengan sisa makanan, bersikap sopan dan berperilaku baik ketika kita semua menghadapi penderitaan dan kelaparan di Veranja. Sekarang mereka cukup mendapat makanan yang baik, mereka bersiul, menyanyi, dan menari, serta membuat keributan di antara mereka sendiri. Berbeda dengan para bhikkhu. Para bhikkhu bagaimanapun juga keadaannya memiliki perilaku yang sama, baik di sini maupun di Veranja".

        Kepada mereka Sang Buddha menjawab "Itu merupakan sifat alamiah dari orang bodoh, penuh dengan duka cita dan merasa tertekan ketika mereka gembira ketika sesuatu berjalan lancar. Orang bijaksana bagaimanapun keadaannya dapat bertahan dalam gelombang kehidupan baik naik maupun turun".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 83 berikut:

Orang bajik membuang kemelekatan terhadap segala sesuatu; orang suci tidak membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan nafsu keinginan. Dalam menghadapi kebahagiaan atau kemalangan, orang bijaksana tidak menjadi gembira amaupun kecewa.

***



Kisah Nataputtaka Thera
 
 
 DHAMMAPADA XXVI, 36
 

        Suatu ketika, Nataputtaka, anak laki-laki dari seorang penari yang sedang pergi berkeliling menyanyi dan menari, memiliki kesempatan untuk mendengarkan khotbah yang diberikan oleh Sang Buddha. Setelah mendengarkan khotbah tersebut, ia masuk dalam pasamuan dan mencapai tingkat kesucian arahat tidak lama kemudian.

        Suatu hari, ketika Sang Buddha dan para bhikkhu termasuk Nataputtaka sedang berjalan untuk menerima dana makanan, mereka menjumpai anak laki-laki dari penari lain yang sedang menari di jalanan. Melihat anak muda yang sedang menari, para bhikkhu bertanya kepada Nataputtaka apakah ia masih suka menari.

        Dan Nataputtaka menjawab, "Tidak, aku tidak".

        Para bhikkhu kemudian pergi menemui Sang Buddha dan menceritakan bahwa Nataputtaka dengan cara seperti itu ingin menegaskan bahwa dirinya telah mencapai tingkat kesucian arahat.

        Sang Buddha berkata, "Para bhikkhu! Nataputtaka telah meninggalkan semua ikatan kemelekatan; ia telah menjadi seorang arahat".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 417 berikut:

Seseorang yang telah menyingkirkan ikatan-ikatan duniawi dan juga telah mengatasi ikatan-ikatan surgawi, yang benar-benar telah bebas dari semua ikatan, maka ia Kusebut seorang 'brahmana'.

***


Kisah Teman-teman Visakha
 
 
 DHAMMAPADA XI, 1
 

        Terdapat 500 orang pria dari Savatthi, mereka mengharapkan istri-istrinya menjadi orang yang murah hati, baik hati dan bersusila seperti Visakha. Kelima-ratus pria tersebut mengirim para istrinya kepada Visakha agar menjadi teman dekat Visakha. Pada pesta Bacchanalian yang berlangsung salama 7 hari, istri-istri tersebut mengambil semua minuman keras yang ditinggalkan suami mereka dan kemudian meminumnya tanpa diketahui oleh Visakha. Karena perbuatan yang tidak baik itu, mereka dipukuli oleh suami mereka. Pada keajadian lainnya, dikatakan bahwa mereka hendak mendengarkan khotbah Sang Buddha, mereka memohon agar Visakha membawa mereka kepada Sang Buddha, tetapi secara diam-diam mereka masing-masing membawa sebotol kecil minuman keras yang disembunyikan dalam bajunya.

        Pada saat tiba di vihara, mereka meminum semua minuman keras yang mereka bawa dan membuang botol-botol tersebut. Visakha memohon kepada Sang Buddha untuk mengajarkan Dhamma kepada mereka. Pada saat itu, para wanita menjadi mabuk, bernyanyi, menari, bertepuk tangan, melompat-lompat di dalam vihara. Sang Buddha melihat Mara yang membuat tingkah laku yang memalukan wanita-wanita tersebut.

        Sang Buddha berkata pada diri sendiri, "Mara tidak boleh diberi kesempatan".

        Oleh karena itu, tubuh Sang Buddha memancarkan sinar biru gelap yang menyebabkan wanita-wanita tersebut ketakutan dan mulai sadar. Kemudian Sang Buddha menghilang dari tempat duduknya dan berdiri diatas Gunung Meru, dari tempat itu Beliau memancarkan sinar putih yang menerangi langit bagaikan diterangi seribu bulan.

        Setelah itu Sang Buddha berkata kepada kelima ratus wanita tersebut, "Sebagai wanita, kalian tidak seharusnya datang ke vihara dalam keadaan batin tidak sadar. Karena kalian telah lalai, Mara mendapat kesempatan membuat kalian berkelakuan yang memalukan, tertawa, menyanyi keras-keras dalam vihara. Sekarang berusahalah untuk memadamkan api hawa nafsu yang terdapat dalam diri kalian".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 146 berikut:

Mengapa tertawa, mengapa bergembira kalau dunia ini selalu terbakar? Dalam kegelapan, tidakkah engkau ingin mencari terang?

        Lima ratus wanita itu mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma berakhir.


   ***



Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #72 on: 30 April 2009, 03:55:00 PM »
tapi keknya yang tanpa ada elemen agama ga bs membuat menyadari kesalahan yang pernah dilakukan de,...
tapi klo ada, ya menurut saya bermuatan religius...

Berarti menurut Chandra Rasmi, tetap pengaruh terhadap seseorang itu yang menentukan itu "religius" atau tidak, bukan content atau label agamanya, betul?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #73 on: 30 April 2009, 03:55:41 PM »
Nah itu dia dibahas menurut apa nih hinaya teravada atau apa ?.


Kalo dibilang melekat selama didunia tuh melekatlar. tidak ada yang tidak melekat. tegantung kemelekatan kita terhadap musik. Kalo di Mahayana Kesenian itu masuh diperbolehkan selama ada kontek - kontek tertentu. Kgk semua lokh musik itu mengutamakan estetika atau keindahan.

Pembahasannya kayak lagu karaniya metta sutta, tyus, Sebagainya dijadikan musik bermasalah ngak ?.

Kalo bermasalah kenapa ngak pada protes sama yang bikin sutta dalam bentuk musik.  Hayooo.
Gimana pembahasannya?

kalo gitu yang sabtu kemarin bikin buddhis band juga bermasalah dong ?. Kenapa ngak protes dibubarkan hayoo ?

kan makanya saya tanya boleh ngak mengembangkan kreatifitas kesenian dalam bentuk agama ?

Bahas bahas mangkin panas mangkin asik ?
:))
Memangnya ada aliran Buddha (entah Mahayana, Hinayana, Majjhimayana, x-yana) yang tujuan akhirnya adalah menggenggam kesenangan indriah?

Saya secara pribadi, memang "bermasalah" dengan semua itu, maka saya buat thread ini. Tapi saya tidak punya keinginan untuk mengatur orang lain. Kalau tidak, saya akan jadi ekstremis seperti sebagian orang yang protes Buddha Bar.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #74 on: 30 April 2009, 03:55:59 PM »
Musik rohani Buddhis identik dengan alunan musik yang lembut dan tenang. Namun tidak ada jaminan bahwa semua orang akan menjadi tenang ketika mendengarkannya.

Kita harus mengerti ketika suatu pendidikan / wejangan diaplikasikan dalam aspek bidang seni, maka secara kasat mata nilai pendidikan / wejangan itu tidak bisa tampil optimal. Ini sifat yang alami sekali. Karena misalnya : ketika wejangan Buddhisme diterapkan dalam aspek musik, maka orang awam cenderung akan lebih fokus pada segi musikalitasnya. Amanat pendidikan agamanya sedikit-banyak tertutupi oleh kulit luar dari musik itu sendiri.

Ketika seorang Umat Buddha menyatakan bahwa musik rohani Buddhis bisa membuatnya tenang, itu pun kemungkinan besar merupakan permainan pikiran. Yang terjadi mungkin adalah :
- Umat Buddha itu mencintai Buddhisme. Jadi musik rohani Buddhis secara tidak langsung akan turut dihargai olehnya.
- Umat Buddha itu menikmati alunan musik yang tenang itu.
- Umat Buddha itu mengambil musik sebagai objek pikiran dan melupakan masalah untuk sejenak. Sehingga yang muncul adalah kesan bahwa musik itu menenangkan batinnya.
- Mungkin ada beberapa Umat Buddha yang masih melekat pada ritual; menganggap musik rohani Buddhis adalah musik suci.
- Mungkin selagi mendengar musik, Umat Buddha itu berimajinasi tentang keindahan Dhamma. Sehingga yang terjadi adalah membuai pikiran dengan kemelekatan dan fanatisme dasar pada Buddhisme.

Kalau dilihat dari kriteria-kriteria di atas, artinya apakah musik rohani Buddhis itu bisa menenangkan batin atau tidak itu bersifat subjektif sekali. Bagi orang yang tidak memenuhi kriteria-kriteria di atas, maka mungkin tidak ada muatan bermanfaat yang dapat dipetik dari musik tersebut.

Karena itu, bermanfaat atau tidak sebenarnya kembali pada batin masing-masing pendengar.

Jadi terlepas dari bermanfaat atau tidak (yang adalah tergantung dari pendengar), kriteria musik itu sendiri (apakah "religius" atau "duniawi") tidak menentukan apa pun juga, bukan?


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #75 on: 30 April 2009, 03:56:20 PM »
just FYI... lagu dari band rock... "Somethin to believe in" dari Poison aja pernah di kumandangkan di gereja :P

dan lagu Queen yg mana ya yg ada "Bismillah" nya di putar di negara arab...... (katanya lagu barat di blok ma arab) eh arap apa irak ya :P

Bohemian Rhapsody? Itu aliran Universalism, sinkretisme semua agama, termasuk aliran "sesat".


Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #76 on: 30 April 2009, 03:57:49 PM »
GRP +1 dekh yang susah nyarinya :D

[qoute]
 DHAMMAPADA VI, 8
 

        Atas permintaan seorang brahmana dari Veranja, Sang Buddha pada suatu sat tinggal di Veranja bersama lima ratus orang bhikkhu. Ketika berada di Veranja sang brahmana lalai untuk memperlihatkan kebutuhan hidup mereka. Penduduk Veranja yangkemudian menghadapi kelaparan, hanya dapat mempersembahkan sangat sedikit dana pada saat para bhikkhu berpindapatta. Kendatipun mengalami penderitaan, para bhikkhu tidak berputus asa. Mereka hanya cukup mendapatkan para penjual kuda setiap hari. Saat akhir masa vassa tiba, setelah memberitahu sang brahmana, Sang Buddha pulang ke Vihara Jetavana beserta lima ratus bhikkhu. Masyarakat Savatthi menyambut kedatangan mereka dengan bermacam-macam pilihan makanan.

        Sekelompok orang yang hidup bersama para bhikkhu, memakan makanan yang tak dimakan oleh para bhikkhu. Mereka makan dengan rakus seperti orang yang benar-benar lapar, dan pergi tidur setelah mereka makan. Setelah bangun tidur mereka bersiul, bernyanyi dan menari, mereka membuat suatu keributan.

        Ketika Sang Buddha datang sore hari di tengah-tengah para bhikkhu, para bhikkhu melaporkan hal itu kepada Beliau, perilaku orang-orang yang tidak dapat dikendalikan, dan berkata "Orang-orang ini hidup dengan sisa makanan, bersikap sopan dan berperilaku baik ketika kita semua menghadapi penderitaan dan kelaparan di Veranja. Sekarang mereka cukup mendapat makanan yang baik, mereka bersiul, menyanyi, dan menari, serta membuat keributan di antara mereka sendiri. Berbeda dengan para bhikkhu. Para bhikkhu bagaimanapun juga keadaannya memiliki perilaku yang sama, baik di sini maupun di Veranja".

        Kepada mereka Sang Buddha menjawab "Itu merupakan sifat alamiah dari orang bodoh, penuh dengan duka cita dan merasa tertekan ketika mereka gembira ketika sesuatu berjalan lancar. Orang bijaksana bagaimanapun keadaannya dapat bertahan dalam gelombang kehidupan baik naik maupun turun".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 83 berikut:

Orang bajik membuang kemelekatan terhadap segala sesuatu; orang suci tidak membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan nafsu keinginan. Dalam menghadapi kebahagiaan atau kemalangan, orang bijaksana tidak menjadi gembira amaupun kecewa. [/Qoute]

Kalo dari kisah ini kan terlihat tariannya untuk jenis apa mabuk mabukan, yang tarian mengudang Asubha dsbnya.

[Qoute] Kisah Nataputtaka Thera
 
 
 DHAMMAPADA XXVI, 36
 

        Suatu ketika, Nataputtaka, anak laki-laki dari seorang penari yang sedang pergi berkeliling menyanyi dan menari, memiliki kesempatan untuk mendengarkan khotbah yang diberikan oleh Sang Buddha. Setelah mendengarkan khotbah tersebut, ia masuk dalam pasamuan dan mencapai tingkat kesucian arahat tidak lama kemudian.

        Suatu hari, ketika Sang Buddha dan para bhikkhu termasuk Nataputtaka sedang berjalan untuk menerima dana makanan, mereka menjumpai anak laki-laki dari penari lain yang sedang menari di jalanan. Melihat anak muda yang sedang menari, para bhikkhu bertanya kepada Nataputtaka apakah ia masih suka menari.

        Dan Nataputtaka menjawab, "Tidak, aku tidak".

        Para bhikkhu kemudian pergi menemui Sang Buddha dan menceritakan bahwa Nataputtaka dengan cara seperti itu ingin menegaskan bahwa dirinya telah mencapai tingkat kesucian arahat.

        Sang Buddha berkata, "Para bhikkhu! Nataputtaka telah meninggalkan semua ikatan kemelekatan; ia telah menjadi seorang arahat".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 417 berikut:

Seseorang yang telah menyingkirkan ikatan-ikatan duniawi dan juga telah mengatasi ikatan-ikatan surgawi, yang benar-benar telah bebas dari semua ikatan, maka ia Kusebut seorang 'brahmana'.

***


Kisah Teman-teman Visakha
 [/Qoute]

Kalo dari kisah ini kan kalo Para Sangha kalo berkotbah yah, wong jangan nari dan nyanyi jelas ngak ada sopan satunnya.

[Qoute] DHAMMAPADA XI, 1
 

        Terdapat 500 orang pria dari Savatthi, mereka mengharapkan istri-istrinya menjadi orang yang murah hati, baik hati dan bersusila seperti Visakha. Kelima-ratus pria tersebut mengirim para istrinya kepada Visakha agar menjadi teman dekat Visakha. Pada pesta Bacchanalian yang berlangsung salama 7 hari, istri-istri tersebut mengambil semua minuman keras yang ditinggalkan suami mereka dan kemudian meminumnya tanpa diketahui oleh Visakha. Karena perbuatan yang tidak baik itu, mereka dipukuli oleh suami mereka. Pada keajadian lainnya, dikatakan bahwa mereka hendak mendengarkan khotbah Sang Buddha, mereka memohon agar Visakha membawa mereka kepada Sang Buddha, tetapi secara diam-diam mereka masing-masing membawa sebotol kecil minuman keras yang disembunyikan dalam bajunya.

        Pada saat tiba di vihara, mereka meminum semua minuman keras yang mereka bawa dan membuang botol-botol tersebut. Visakha memohon kepada Sang Buddha untuk mengajarkan Dhamma kepada mereka. Pada saat itu, para wanita menjadi mabuk, bernyanyi, menari, bertepuk tangan, melompat-lompat di dalam vihara. Sang Buddha melihat Mara yang membuat tingkah laku yang memalukan wanita-wanita tersebut.

        Sang Buddha berkata pada diri sendiri, "Mara tidak boleh diberi kesempatan".

        Oleh karena itu, tubuh Sang Buddha memancarkan sinar biru gelap yang menyebabkan wanita-wanita tersebut ketakutan dan mulai sadar. Kemudian Sang Buddha menghilang dari tempat duduknya dan berdiri diatas Gunung Meru, dari tempat itu Beliau memancarkan sinar putih yang menerangi langit bagaikan diterangi seribu bulan.

        Setelah itu Sang Buddha berkata kepada kelima ratus wanita tersebut, "Sebagai wanita, kalian tidak seharusnya datang ke vihara dalam keadaan batin tidak sadar. Karena kalian telah lalai, Mara mendapat kesempatan membuat kalian berkelakuan yang memalukan, tertawa, menyanyi keras-keras dalam vihara. Sekarang berusahalah untuk memadamkan api hawa nafsu yang terdapat dalam diri kalian".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 146 berikut:

Mengapa tertawa, mengapa bergembira kalau dunia ini selalu terbakar? Dalam kegelapan, tidakkah engkau ingin mencari terang?

        Lima ratus wanita itu mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma berakhir.

[/qoute]

Nah yang ini juga jelas kalo tariannya itu mengangung asubha tetap aja dilarang tokh.

Kesimpulannya  :

Jelas bahawa kalo tarian itu erostis, tidak mempunyai etika yang jelas itu melanggar sila.
Nah kalo kaya pagelarana Seni Buddhis kan lain daripada Sekadar hura hura, Sekadar erostis Sekedar merusak esensi ajaran, malah kesenian tersebut mengingatkan kita akan Dhamma apa kita dilarang.

nah kalo Nyanyian yah terang saja kalo tidak dapat mengucapkan rasa syukur, atau tapi menyesat kan orang lain terang melanggar sila. Kalo tuh nyanyian dapat membantu kita menggingat akan dhamma. Why Not.

_/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #77 on: 30 April 2009, 04:02:15 PM »
^^^^ kakakakak , Thanks +1 lagi akh
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #78 on: 30 April 2009, 04:06:50 PM »
Kesimpulannya  :

Jelas bahawa kalo tarian itu erostis, tidak mempunyai etika yang jelas itu melanggar sila.
Nah kalo kaya pagelarana Seni Buddhis kan lain daripada Sekadar hura hura, Sekadar erostis Sekedar merusak esensi ajaran, malah kesenian tersebut mengingatkan kita akan Dhamma apa kita dilarang.

nah kalo Nyanyian yah terang saja kalo tidak dapat mengucapkan rasa syukur, atau tapi menyesat kan orang lain terang melanggar sila. Kalo tuh nyanyian dapat membantu kita menggingat akan dhamma. Why Not.

_/\_
Ga ada sila mengenai penempatan patung, kok Buddha Bar diprotes? Bukannya patung di Buddha Bar juga mengingatkan orang pada Buddha?


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #79 on: 30 April 2009, 04:08:13 PM »
^^^^ kakakakak , Thanks +1 lagi akh

APAAAA? ikutan dong...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #80 on: 30 April 2009, 04:15:31 PM »
^^^^ kakakakak , Thanks +1 lagi akh

APAAAA? ikutan dong...
Sorry, you cannot repeat karma ;D

Kesimpulannya  :

Jelas bahawa kalo tarian itu erostis, tidak mempunyai etika yang jelas itu melanggar sila.
Nah kalo kaya pagelarana Seni Buddhis kan lain daripada Sekadar hura hura, Sekadar erostis Sekedar merusak esensi ajaran, malah kesenian tersebut mengingatkan kita akan Dhamma apa kita dilarang.

nah kalo Nyanyian yah terang saja kalo tidak dapat mengucapkan rasa syukur, atau tapi menyesat kan orang lain terang melanggar sila. Kalo tuh nyanyian dapat membantu kita menggingat akan dhamma. Why Not.

_/\_
Ga ada sila mengenai penempatan patung, kok Buddha Bar diprotes? Bukannya patung di Buddha Bar juga mengingatkan orang pada Buddha?


Jadinya bagaimana harusnya oom kainyn ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #81 on: 30 April 2009, 04:18:25 PM »
Kesimpulannya  :

Jelas bahawa kalo tarian itu erostis, tidak mempunyai etika yang jelas itu melanggar sila.
Nah kalo kaya pagelarana Seni Buddhis kan lain daripada Sekadar hura hura, Sekadar erostis Sekedar merusak esensi ajaran, malah kesenian tersebut mengingatkan kita akan Dhamma apa kita dilarang.

nah kalo Nyanyian yah terang saja kalo tidak dapat mengucapkan rasa syukur, atau tapi menyesat kan orang lain terang melanggar sila. Kalo tuh nyanyian dapat membantu kita menggingat akan dhamma. Why Not.

_/\_
Ga ada sila mengenai penempatan patung, kok Buddha Bar diprotes? Bukannya patung di Buddha Bar juga mengingatkan orang pada Buddha?



Plus +1 Buat bro indra :))

Yah iyalah Bro Kaiyn Kalo ngak diprotes. Tuh bakalan Jadi masalah. Pertama Buddha tuh ngajarin yang namanya kebenaran umum. Kita harus tunduk dengan peraturan yang dibuat sama pemerintah.
Masalah buddha bar itu sudah melanggar hukum dinegeri ini.

Yang ke dua, kalo ngak diprotes bkalan ada polemik di negeri ini nanya akan merugikan keharmonisan antar umat beragama. Juga polemik bagi kita yang menjalan kan ibadah agama kita sendiri. Ngak tentram, jelaslah diganti namanya karena nanti timbul nama Bar bar lain mengunakan nama agama lain nya. Nantinya semua orang mau ke wihara ributin soal rupang di bar, Sementara orang lagi beribadah terganggu dengan silang pendapat di wihara, bisa - bisa diusir satpam :D

yang ketiga Tuh udah Bagus ganti nama, udah bagus cuman rombak beberapa desain, justru agama kita malahan jadi Panutan agama lain, demonya paling Tertib, Juga menyuarakan juga tertib. Malahan agama tetangga kita yang paling besar aja mengatakan agama kita tuh paling tertib dalam aspresaisi suaranya, dalam demo

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #82 on: 30 April 2009, 04:22:57 PM »
Jadinya bagaimana harusnya oom kainyn ;D

Jangan tanya ke saya donk harus gimana ;D
Tadi 'kan Bro purnama bilang kalo ga erotis, ga merusak esensi ajaran, bukan hura-hura, sah-sah aja agama dimasukkan ke seni. Lalu kenapa hal-hal macam patung di dalam Bar jadi urusan panjang. Beberapa waktu lalu yang kasus bikini bergambar Buddha jadi masalah.

Kok begitu? Jadi erotis atau nggak, diukur dari siapa? Etis ga etis, menurut budaya yang mana?


Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #83 on: 30 April 2009, 04:24:00 PM »
^^^^ kakakakak , Thanks +1 lagi akh

APAAAA? ikutan dong...

Gantian dong :)

_/\_
Mau juga :P

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #84 on: 30 April 2009, 04:26:57 PM »
Jadinya bagaimana harusnya oom kainyn ;D

Jangan tanya ke saya donk harus gimana ;D
Tadi 'kan Bro purnama bilang kalo ga erotis, ga merusak esensi ajaran, bukan hura-hura, sah-sah aja agama dimasukkan ke seni. Lalu kenapa hal-hal macam patung di dalam Bar jadi urusan panjang. Beberapa waktu lalu yang kasus bikini bergambar Buddha jadi masalah.

Kok begitu? Jadi erotis atau nggak, diukur dari siapa? Etis ga etis, menurut budaya yang mana?



Gampangnya aja lar dari adat istiadat masyarakat setempat.
Kalo urusan panjang Buddha bar saya milih tutup mulut dah, males bicarainya udah politik campur agama, campur duit, campur kekuasaan,.

Menurut budaya Indonesia Bang _/\_ , emangnya kita tinggal dimana ?

Offline merlyna

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 6
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #85 on: 30 April 2009, 04:29:02 PM »
Pro/Cons Musik Rohani Buddhis, saya sih netral saja, tapi di sini saya ingin memposisikan sebagai pihak Pro dengan alasan sebagai berikut:

Tingkat pengembangan batin umat Buddha tidaklah sama semuanya, bagi yg sudah maju tentu merasa bahwa lagu buddhis tidak sesuai Buddhism, menghambat kemajuan spiritual, dlsb.

Tapi mari kita pertimbangkan mereka yang secara spiritual blm maju, misalnya para pemula dalam Buddhism. Bagi mereka tentunya lagu2 Buddhis bermanfaat sebagai bahan pelajaran, dan kegembiraan. bukankah kegembiraan adalah sesuatu yang KUSALA, dan ini juga dapat mengarah pada bertambahnya keyakinan. tentunya pendapat saya ini terbatas pada lagu2 buddhis yang berbobot dalam hal nilai seni maupun nilai spiritual.

kalau pendapat saya yang bernilai $2 ini bermanfaat, GRP welcome.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #86 on: 30 April 2009, 04:30:09 PM »
Jadinya bagaimana harusnya oom kainyn ;D

Jangan tanya ke saya donk harus gimana ;D
Tadi 'kan Bro purnama bilang kalo ga erotis, ga merusak esensi ajaran, bukan hura-hura, sah-sah aja agama dimasukkan ke seni. Lalu kenapa hal-hal macam patung di dalam Bar jadi urusan panjang. Beberapa waktu lalu yang kasus bikini bergambar Buddha jadi masalah.

Kok begitu? Jadi erotis atau nggak, diukur dari siapa? Etis ga etis, menurut budaya yang mana?


Dhamma dalam bentuk apapun asalkan "masuk dalam Unsur beruas 8" keknya ga apa2 deh, yang jadi masalah apabila Dhamma disalahgunakan ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #87 on: 30 April 2009, 04:33:33 PM »
Gampangnya aja lar dari adat istiadat masyarakat setempat.
Kalo urusan panjang Buddha bar saya milih tutup mulut dah, males bicarainya udah politik campur agama, campur duit, campur kekuasaan,.


Memang di sini bukan lagi ngomongin masalah Buddha-Bar-nya. Itu hanya perbandingan saja betapa sebagian umat Buddha tidak konsisten. Sebentar bilang musik dan ajaran Buddha bisa menyatu, sebentar lagi keindahan patung (yang menurut orang lain bisa) menyatu dengan dekorasi bar, dinilai negatif. Memangnya seni itu ada ukurannya?



Quote
Menurut budaya Indonesia Bang _/\_ , emangnya kita tinggal dimana ?

OK, berarti ajaran Buddha tidak universal yah. Di satu tempat menyatu dengan seni, di tempat lain tidak.


Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #88 on: 30 April 2009, 04:37:17 PM »
Merujuk Dhamma yg tertinggi, musik tidak ada manfaat apa2 karena objek adalah netral dan pendengarlah yg merespon. Dan tidak benar2 membawa manfaat bagi perkembangan batin secara mendalam

Berarti secara Dhamma sendiri, tidak ada yang namanya musik rohani dan musik duniawi, yang ada hanyalah suara yang kemudian direspon oleh persepsi. Begitu maksudnya atau bukan?

betul om


Quote
Mengenai batasan lantunan dan lirik secara duniawi(dalam hal musik rohani) tentu  lantunan harus lembut atau bersifat insipirasi (harus tanya yg buat musik ya ;D) dan tidak hura2, misal dibuat metal atau contoh yg dibuat om hendra...dan lirik tentu harus berisi dhamma.Nah ini juga kembali pada niat si pembuat musik itu, apa dia paham dhamma atau cuma untuk cari duit dan pendengar happy dan semakin termanjakan indrianya.
Kalau mengenai inspirasi dari lantunan/melodi, setiap orang juga berbeda. Ada yang denger musik keras, sakit kepala. Di lain pihak, denger musik slow, langsung ketiduran. Mengenai isinya sendiri, sama saja seperti meditasi, ada yang terinspirasi dengan lirik "brahmavihara", sementara orang lain terinspirasi dengan lirik "Asubha". Namun bagi orang tertentu, lirik "Asubha" ini "disturbing". Bagaimana menurut bond mengenai subjektifitas ini?

Memang subjektifitas tidak dapat dihindari. Dalam konteks lagu (label) religus hendaknya tidak urakan dan dombreng2 ngak karuan(hip2 hura2) . Dan dalam hal ini kalau sukanya demikian dikembalikan kepada individu masing2 yg merupakan cerminan pribadi orang itu.

contoh: lagu yg diciptakan Bhante Girirakhito , grup musik dhammagosa, memiliki nilai religiusitas,kreatifitas dan ada pesan yg disampaikan. Berbeda dengan musik yg katanya religius tapi jingkrak2, teriak2, nangis, yg gila kalau sampai jumpalitan seperti sirkus  :)).

Yg pasti apa yg mau kita capai dalam menjalankan Dhamma. Sebatas kulit atau sampai sum-sum tulang. ;)





« Last Edit: 30 April 2009, 04:50:13 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #89 on: 30 April 2009, 04:40:54 PM »
Mr. Bond,
Buddhaghosa yang nulis Visuddhimagga ada bikin lagu? lagunya apa ya?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #90 on: 30 April 2009, 04:43:13 PM »
Mr. Bond,
Buddhaghosa yang nulis Visuddhimagga ada bikin lagu? lagunya apa ya?

Maksudnya grup musiknya om , yg manggung kemaren2 :)) uda aye koreksi kalimatnya  :P
« Last Edit: 30 April 2009, 04:49:00 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #91 on: 30 April 2009, 04:44:42 PM »
Dhamma dalam bentuk apapun asalkan "masuk dalam Unsur beruas 8" keknya ga apa2 deh, yang jadi masalah apabila Dhamma disalahgunakan ;D

OK. Kalau begitu, "musik religius bisa membawa kita pada pengikisan Lobha, Dosa, Moha" termasuk Pandangan Benar atau tidak?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #92 on: 30 April 2009, 04:45:16 PM »
Pro/Cons Musik Rohani Buddhis, saya sih netral saja, tapi di sini saya ingin memposisikan sebagai pihak Pro dengan alasan sebagai berikut:

Tingkat pengembangan batin umat Buddha tidaklah sama semuanya, bagi yg sudah maju tentu merasa bahwa lagu buddhis tidak sesuai Buddhism, menghambat kemajuan spiritual, dlsb.
Dalam hal ini, saya tidak katakan musik religius menghambat atau apa. Tapi mempertanyakan, apakah benar ada bedanya antara musik biasa dengan musik religius? Kalau ada, apakah hal tersebut?


Quote
Tapi mari kita pertimbangkan mereka yang secara spiritual blm maju, misalnya para pemula dalam Buddhism. Bagi mereka tentunya lagu2 Buddhis bermanfaat sebagai bahan pelajaran, dan kegembiraan. bukankah kegembiraan adalah sesuatu yang KUSALA, dan ini juga dapat mengarah pada bertambahnya keyakinan.
Ya, hal ini tidak masalah.


Quote
tentunya pendapat saya ini terbatas pada lagu2 buddhis yang berbobot dalam hal nilai seni maupun nilai spiritual.

kalau pendapat saya yang bernilai $2 ini bermanfaat, GRP welcome.
Apa kriteria "berbobot"-nya itu?

Offline merlyna

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 6
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #93 on: 30 April 2009, 04:46:30 PM »
Mr. Bond,
Buddhaghosa yang nulis Visuddhimagga ada bikin lagu? lagunya apa ya?

Maksudnya grup musiknya om , yg manggung kemaren2 :))

Dhammaghosa kalee...

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #94 on: 30 April 2009, 04:48:04 PM »
Memang di sini bukan lagi ngomongin masalah Buddha-Bar-nya. Itu hanya perbandingan saja betapa sebagian umat Buddha tidak konsisten. Sebentar bilang musik dan ajaran Buddha bisa menyatu, sebentar lagi keindahan patung (yang menurut orang lain bisa) menyatu dengan dekorasi bar, dinilai negatif. Memangnya seni itu ada ukurannya?
====================

EGP ==> sanguitis person :))

Bro pernyataan u dah menjurus urusan BB. Itu aye milih no comment seperti yang tadi, walau g tau sekalipun, g milih "no comment", soalnya yang udah lewat ngapain dibahas lagi tokh :)

Kan ada jurus kungfu panda diambil dalam ajaran zen tuh
" yesterday was history, Tomorow is misteri, today is a gift"

Jelasnye yang lalu yang kemarin ngak usah disbt bos, bukannya saya ngak mau debat, ngak mau kasih tau, alias pelit, mendingan saya milih " no comment dekh", itu biar yang lain aja yang bahas :D.


 Sorry yah

Bro indra gimane jadi ngak bikin band DC nya :))

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #95 on: 30 April 2009, 04:48:37 PM »
Mr. Bond,
Buddhaghosa yang nulis Visuddhimagga ada bikin lagu? lagunya apa ya?

Maksudnya grup musiknya om , yg manggung kemaren2 :))

Dhammaghosa kalee...

=))

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #96 on: 30 April 2009, 04:51:47 PM »
Mr. Bond,
Buddhaghosa yang nulis Visuddhimagga ada bikin lagu? lagunya apa ya?

Maksudnya grup musiknya om , yg manggung kemaren2 :))

Dhammaghosa kalee...

iya maksudnya itu, abisnya belakangnya sama2 gosa.   :-[
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline merlyna

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 6
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #97 on: 30 April 2009, 04:53:39 PM »
Pro/Cons Musik Rohani Buddhis, saya sih netral saja, tapi di sini saya ingin memposisikan sebagai pihak Pro dengan alasan sebagai berikut:

Tingkat pengembangan batin umat Buddha tidaklah sama semuanya, bagi yg sudah maju tentu merasa bahwa lagu buddhis tidak sesuai Buddhism, menghambat kemajuan spiritual, dlsb.
Dalam hal ini, saya tidak katakan musik religius menghambat atau apa. Tapi mempertanyakan, apakah benar ada bedanya antara musik biasa dengan musik religius? Kalau ada, apakah hal tersebut?

Perbedaannya mungkin sebatas pada liriknya saja, saat ini setiap lagu yg memasukkan terminologii buddhis di dalamnya sudah berhak mengclaim sbg lagu buddhis. belum ada UU yg mengatur batasan ini ;D

Quote
Quote
tentunya pendapat saya ini terbatas pada lagu2 buddhis yang berbobot dalam hal nilai seni maupun nilai spiritual.

kalau pendapat saya yang bernilai $2 ini bermanfaat, GRP welcome.
Apa kriteria "berbobot"-nya itu?

[/quote]
yg berbobot itu misalnya lagu2 ciptaan YM Girirakkhito yang memasukkan inti ajaran Buddha dalam lagunya misalnya lagu Anicca, Dukkha, Anatta. sampai saat ini saya menilai tidak ada lagu Buddhis lain yang bisa menyamai lagu2 B. Giri. lagu2 Buddhis sekarang ini menurut saya menyedihkan. ;D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #98 on: 30 April 2009, 04:54:14 PM »
Dhamma dalam bentuk apapun asalkan "masuk dalam Unsur beruas 8" keknya ga apa2 deh, yang jadi masalah apabila Dhamma disalahgunakan ;D

OK. Kalau begitu, "musik religius bisa membawa kita pada pengikisan Lobha, Dosa, Moha" termasuk Pandangan Benar atau tidak?

IMO, kenapa tidak, dari kejahatan kita mengetahui akibat2 dari kejahatan dan lawannya perbuatan baik, ada kelahiran kembali, ada tidak terlahir kembali, ada musik membawa pengikisan, ada juga yang tidak membawa ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #99 on: 30 April 2009, 05:15:09 PM »
Perbedaannya mungkin sebatas pada liriknya saja, saat ini setiap lagu yg memasukkan terminologii buddhis di dalamnya sudah berhak mengclaim sbg lagu buddhis. belum ada UU yg mengatur batasan ini ;D

Secara umum, memang begitu. Kalau menurut merlyna sendiri, jika dilihat dari sudut pandang dhamma, apakah ada perbedaan antara lagu "duniawi" dan "religius"? Ataukah keduanya adalah objek yang sama dengan muatan informasi yang berbeda?


Quote
yg berbobot itu misalnya lagu2 ciptaan YM Girirakkhito yang memasukkan inti ajaran Buddha dalam lagunya misalnya lagu Anicca, Dukkha, Anatta. sampai saat ini saya menilai tidak ada lagu Buddhis lain yang bisa menyamai lagu2 B. Giri. lagu2 Buddhis sekarang ini menurut saya menyedihkan. ;D
Itu contohnya. Bagaimana dengan kriterianya? Misalnya beat-nya ga boleh di atas 100bpm, tidak menggunakan alat musik tertentu, atau bagiamana?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #100 on: 30 April 2009, 05:18:32 PM »
OK. Kalau begitu, "musik religius bisa membawa kita pada pengikisan Lobha, Dosa, Moha" termasuk Pandangan Benar atau tidak?

IMO, kenapa tidak, dari kejahatan kita mengetahui akibat2 dari kejahatan dan lawannya perbuatan baik, ada kelahiran kembali, ada tidak terlahir kembali, ada musik membawa pengikisan, ada juga yang tidak membawa ;D

OK, lanjut.
1. Hanya musik religius (yang ada embel2 agama) yang bisa membawa pada pengikisan LDM. Musik duniawi (tanpa embel2 agama) tidak bisa
2. Keduanya bisa saja membawa pada pengikisan LDM.
Statment 1 atau 2?


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #101 on: 30 April 2009, 05:20:20 PM »
No. 2
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #102 on: 30 April 2009, 05:22:13 PM »
Berarti secara Dhamma sendiri, tidak ada yang namanya musik rohani dan musik duniawi, yang ada hanyalah suara yang kemudian direspon oleh persepsi. Begitu maksudnya atau bukan?

betul om


Quote
Memang subjektifitas tidak dapat dihindari. Dalam konteks lagu (label) religus hendaknya tidak urakan dan dombreng2 ngak karuan(hip2 hura2) . Dan dalam hal ini kalau sukanya demikian dikembalikan kepada individu masing2 yg merupakan cerminan pribadi orang itu.

contoh: lagu yg diciptakan Bhante Girirakhito , grup musik dhammagosa, memiliki nilai religiusitas,kreatifitas dan ada pesan yg disampaikan. Berbeda dengan musik yg katanya religius tapi jingkrak2, teriak2, nangis, yg gila kalau sampai jumpalitan seperti sirkus  :)).

Yg pasti apa yg mau kita capai dalam menjalankan Dhamma. Sebatas kulit atau sampai sum-sum tulang. ;)


Jika satu musik menyampaikan satu pesan moral seperti lagu ciptaan Bhante Girirakhito tersebut, namun tidak dalam format bahasa Buddhisme, tidak urakan bikin orang histeris, apakah bisa dikatakan itu lagu religius?


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #103 on: 30 April 2009, 05:25:09 PM »
No. 2

Kalau begitu, ditinjau dari manfaatnya, sebetulnya yang ada hanyalah musik bermanfaat & tidak bermanfaat, tidak bisa dibagi menurut "religius/dengan atribut agama" dan "duniawi/tanpa atribut agama". Cocok atau tidak? ;D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #104 on: 30 April 2009, 05:28:24 PM »
No. 2

Kalau begitu, ditinjau dari manfaatnya, sebetulnya yang ada hanyalah musik bermanfaat & tidak bermanfaat, tidak bisa dibagi menurut "religius/dengan atribut agama" dan "duniawi/tanpa atribut agama". Cocok atau tidak? ;D
Cocok ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #105 on: 30 April 2009, 05:35:16 PM »
Berarti secara Dhamma sendiri, tidak ada yang namanya musik rohani dan musik duniawi, yang ada hanyalah suara yang kemudian direspon oleh persepsi. Begitu maksudnya atau bukan?

betul om


Quote
Memang subjektifitas tidak dapat dihindari. Dalam konteks lagu (label) religus hendaknya tidak urakan dan dombreng2 ngak karuan(hip2 hura2) . Dan dalam hal ini kalau sukanya demikian dikembalikan kepada individu masing2 yg merupakan cerminan pribadi orang itu.

contoh: lagu yg diciptakan Bhante Girirakhito , grup musik dhammagosa, memiliki nilai religiusitas,kreatifitas dan ada pesan yg disampaikan. Berbeda dengan musik yg katanya religius tapi jingkrak2, teriak2, nangis, yg gila kalau sampai jumpalitan seperti sirkus  :)).

Yg pasti apa yg mau kita capai dalam menjalankan Dhamma. Sebatas kulit atau sampai sum-sum tulang. ;)


Jika satu musik menyampaikan satu pesan moral seperti lagu ciptaan Bhante Girirakhito tersebut, namun tidak dalam format bahasa Buddhisme, tidak urakan bikin orang histeris, apakah bisa dikatakan itu lagu religius?



Bisa saja, namanya juga persepsi or labeling .
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #106 on: 30 April 2009, 11:37:53 PM »
I choose second statement..

Musik Buddhis/duniawi bs mengikis LDM..

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #107 on: 01 May 2009, 05:38:46 AM »
I choose second statement..

Musik Buddhis/duniawi bs mengikis LDM..
mungkin bisa dibagi menjadi 2 opini ya..
1. jika kita terlena dengan alunan musiknya maka LDM
2. jika kita menyadari arti dari lirikan lagunya dan jadikan itu sebagai bahan perenungan bisa mengikis (tapi tidak berbeda dengan membaca cerita / sutta )
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #108 on: 01 May 2009, 08:21:39 AM »
yg berbobot itu misalnya lagu2 ciptaan YM Girirakkhito yang memasukkan inti ajaran Buddha dalam lagunya misalnya lagu Anicca, Dukkha, Anatta. sampai saat ini saya menilai tidak ada lagu Buddhis lain yang bisa menyamai lagu2 B. Giri. lagu2 Buddhis sekarang ini menurut saya menyedihkan. ;D

Memang saya pribadi mengakui kalo lagu Alm B.Giri memang berkualitas, tapi saya ingin mengetahui sejauh mana anda telah melakukan penelitian kalo lagu2 buddhis sekarang ini demikian menyedihkan ? Sudah berapa album baru Buddhis yang update saat ini telah anda dengar ?
Saya kenal beberapa musisi lagu, bahkan ada yang mantan agama lain pindah ke Buddhis, dan mereka telah berupaya susah payah untuk menciptakan lagu Buddhis, meskipun dengan pengetahuan Dhamma yang terbatas
Saya juga tahu kalau mereka jatuh bangun dalam hal permodalan untuk memproduksi album Buddhis yang notabene masih direspon pesimis bagi masyarakat Buddhis, belum lagi sudah banyak kasus mereka merugi dalam pemasaran, bahkan balik modalpun masih jauh dari angan2
Sekali2 bolehlah anda mengunjungi studio dan kegiatan didalamnya, barulah anda tahu betapa keras perjuangan mereka untuk menghasilkan album, bahkan malampun bisa berubah menjadi siang bagi mereka2 itu


Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #109 on: 01 May 2009, 08:24:32 AM »
Jadi ingat Candani Ku nich :D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #110 on: 01 May 2009, 08:36:20 AM »
I choose second statement..

Musik Buddhis/duniawi bs mengikis LDM..
mungkin bisa dibagi menjadi 2 opini ya..
1. jika kita terlena dengan alunan musiknya maka LDM
2. jika kita menyadari arti dari lirikan lagunya dan jadikan itu sebagai bahan perenungan bisa mengikis (tapi tidak berbeda dengan membaca cerita / sutta )


Ini sebenernya emang kelanjutannya, Forte. ;D
1. "Hanya lagu duniawi yang memupuk LDM (lagu rohani tidak bisa memupuk LDM)."
2. "Baik lagu duniawi atau rohani, tetap bisa memupuk LDM."
Tapi rasanya bagi yang di awal milih statement 2, cenderung akan memilih statement 2 lagi.


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #111 on: 01 May 2009, 08:48:09 AM »
Quote from: Kainyn_Kutho
Jadi terlepas dari bermanfaat atau tidak (yang adalah tergantung dari pendengar), kriteria musik itu sendiri (apakah "religius" atau "duniawi") tidak menentukan apa pun juga, bukan?

Ya. Tapi setidaknya musik rohani diciptakan dan dimainkan dengan tujuan untuk mengkondisikan 'siraman rohani' kepada para pendengarnya.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #112 on: 01 May 2009, 08:48:57 AM »
Contoh, lagu Imagine bagi agama tertentu sesat, padahal kata2nya ada yang bagus khan :) ini lagu duniawi ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #113 on: 01 May 2009, 09:23:37 AM »
Quote from: Kainyn_Kutho
Jadi terlepas dari bermanfaat atau tidak (yang adalah tergantung dari pendengar), kriteria musik itu sendiri (apakah "religius" atau "duniawi") tidak menentukan apa pun juga, bukan?

Ya. Tapi setidaknya musik rohani diciptakan dan dimainkan dengan tujuan untuk mengkondisikan 'siraman rohani' kepada para pendengarnya.

Ya, kalau dilihat dari maksud dan tujuannya, pasti berbeda.

Nah, mengenai 'siraman rohani' ini, sebetulnya sama saja dengan ceramah dhamma. Berikut ini saya ada 3 statement (yang saya beri nomor), dan kalau ada tidak setuju, bisa ditunjuk yang nomor berapa. Kalau setuju yah ga apa, tentunya. (Ga harus ga setuju) ;D

Pengetahuan akan dhamma itu memang diberikan, tetapi pemahaman akan dhamma itu sendiri tidak bisa diberikan, karena bagaimana pun, harus diri sendiri yang menyadarinya. (1)
Dengan begitu, maka apakah sebuah objek itu berupa "siraman rohani" atau bukan, adalah murni tergantung pada objek. (2) Bagi orang yang tidak paham, khotbah Buddha pun seandainya direkam, tidak lebih dari serangkaian kata-kata saja, tidak ada "kebenaran" sama sekali. Tetapi bagi orang-orang tertentu (dalam kisah di Kitab Pali, misalnya Bhikkhu muda yang jatuh cinta pada Sirima), bahkan mayat yang sudah membengkak adalah "siraman dhamma".
Oleh karena itu, kalau menurut dhamma, objek tidak bisa dibedakan sebagai "siraman rohani/dhamma" atau tidak, tetapi semua adalah pikiran seseorang yang timbul ketika persepsi terhadap objek terjadi. (3)


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #114 on: 01 May 2009, 09:30:17 AM »
Contoh, lagu Imagine bagi agama tertentu sesat, padahal kata2nya ada yang bagus khan :) ini lagu duniawi ;D

Karena bagi kalangan tertentu, memang ada "ego" yang memiliki sesuatu dan juga ada kemutlakan dalam agama, sehingga orang itu hidup untuk agama dan untuk kepemilikan.
Maka membayang-bayangkan "no possession" dan "no religion" sudah pasti lagunya orang "sesat". ;D


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #115 on: 01 May 2009, 09:40:18 AM »
Ya, kalau dilihat dari maksud dan tujuannya, pasti berbeda.

Nah, mengenai 'siraman rohani' ini, sebetulnya sama saja dengan ceramah dhamma. Berikut ini saya ada 3 statement (yang saya beri nomor), dan kalau ada tidak setuju, bisa ditunjuk yang nomor berapa. Kalau setuju yah ga apa, tentunya. (Ga harus ga setuju) ;D

Pengetahuan akan dhamma itu memang diberikan, tetapi pemahaman akan dhamma itu sendiri tidak bisa diberikan, karena bagaimana pun, harus diri sendiri yang menyadarinya. (1)
Dengan begitu, maka apakah sebuah objek itu berupa "siraman rohani" atau bukan, adalah murni tergantung pada objek. (2) Bagi orang yang tidak paham, khotbah Buddha pun seandainya direkam, tidak lebih dari serangkaian kata-kata saja, tidak ada "kebenaran" sama sekali. Tetapi bagi orang-orang tertentu (dalam kisah di Kitab Pali, misalnya Bhikkhu muda yang jatuh cinta pada Sirima), bahkan mayat yang sudah membengkak adalah "siraman dhamma".
Oleh karena itu, kalau menurut dhamma, objek tidak bisa dibedakan sebagai "siraman rohani/dhamma" atau tidak, tetapi semua adalah pikiran seseorang yang timbul ketika persepsi terhadap objek terjadi. (3)

Ketiga poin di atas benar, tapi saya ingin memberi sedikit tambahan...

Musik rohani dan mayat yang membengkak adalah objek netral. Keduanya memungkinkan untuk memberi muatan renungan agama kepada umat. Namun bedanya :

- Musik rohani bisa ada karena salah satunya untuk mengemas wejangan agama lewat musik.
- Mayat membengkak bisa ada karena proses alamiah.

Mungkin banyak orang yang langsung bisa menangkap 'siraman rohani' dari musik. Tapi jarang orang yang langsung bisa menangkap kebijaksanaan dari melihat mayat membengkak. Karena hanya sedikit orang yang memiliki debu di matanya. ;D

Kesimpulannya :
- Musik rohani menyuguhkan langsung wejangan agama. Bagi orang awam, mungkin mereka bisa banyak belajar dan mendalami agama dari musik-musik rohani ini.
- Mayat membengkak tidak menyuguhkan wejangan agama. Perlu kebijaksanaan dasar yang kuat bagi seseorang untuk meresapi hakikat kehidupan dengan mayat membengkak itu.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #116 on: 01 May 2009, 11:24:08 AM »
Memang saya pribadi mengakui kalo lagu Alm B.Giri memang berkualitas, tapi saya ingin mengetahui sejauh mana anda telah melakukan penelitian kalo lagu2 buddhis sekarang ini demikian menyedihkan ? Sudah berapa album baru Buddhis yang update saat ini telah anda dengar ?
Saya kenal beberapa musisi lagu, bahkan ada yang mantan agama lain pindah ke Buddhis, dan mereka telah berupaya susah payah untuk menciptakan lagu Buddhis, meskipun dengan pengetahuan Dhamma yang terbatas
Saya juga tahu kalau mereka jatuh bangun dalam hal permodalan untuk memproduksi album Buddhis yang notabene masih direspon pesimis bagi masyarakat Buddhis, belum lagi sudah banyak kasus mereka merugi dalam pemasaran, bahkan balik modalpun masih jauh dari angan2
Sekali2 bolehlah anda mengunjungi studio dan kegiatan didalamnya, barulah anda tahu betapa keras perjuangan mereka untuk menghasilkan album, bahkan malampun bisa berubah menjadi siang bagi mereka2 itu

bagian yg di BOLD, bagaimana jadinya si pendengar yg ingin mempelajari dhamma lewat lagu, tapi yg bikin lagu pengetahuannya terbatas? bagaimanakah para pencipta lagu mengantisipasi resiko kesalahan pengajaran ini? saya bahkan pernah mendengar lagu buddhist yg isinya bertolak belakang dengan buddhism, mungkin lagu itu hasil proses konversi dari lagu rohani agama lain.

kalau urusan modal, ini sudah menyentuh bisnis, ya untuk bisnis memang perlu modal, sedikit kebisaan bermusik bukanlah modal, justru yg paling penting adalah pengetahuan Dhamma.
dan juga perjuangan yg keras itu juga adalah bagian dari mencari nafkah, tentu semua orang harus bekerja keras.

« Last Edit: 01 May 2009, 11:30:45 AM by Indra »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #117 on: 01 May 2009, 11:28:55 AM »
I choose second statement..

Musik Buddhis/duniawi bs mengikis LDM..
mungkin bisa dibagi menjadi 2 opini ya..
1. jika kita terlena dengan alunan musiknya maka LDM
2. jika kita menyadari arti dari lirikan lagunya dan jadikan itu sebagai bahan perenungan bisa mengikis (tapi tidak berbeda dengan membaca cerita / sutta )


Ini sebenernya emang kelanjutannya, Forte. ;D
1. "Hanya lagu duniawi yang memupuk LDM (lagu rohani tidak bisa memupuk LDM)."
2. "Baik lagu duniawi atau rohani, tetap bisa memupuk LDM."
Tapi rasanya bagi yang di awal milih statement 2, cenderung akan memilih statement 2 lagi.


ya.. saya pun memilih ke 2.. ketika mendengar lagu pun.. kerasa.. bahwa menjadi terlena..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #118 on: 01 May 2009, 11:37:38 AM »
Memang saya pribadi mengakui kalo lagu Alm B.Giri memang berkualitas, tapi saya ingin mengetahui sejauh mana anda telah melakukan penelitian kalo lagu2 buddhis sekarang ini demikian menyedihkan ? Sudah berapa album baru Buddhis yang update saat ini telah anda dengar ?
Saya kenal beberapa musisi lagu, bahkan ada yang mantan agama lain pindah ke Buddhis, dan mereka telah berupaya susah payah untuk menciptakan lagu Buddhis, meskipun dengan pengetahuan Dhamma yang terbatas
Saya juga tahu kalau mereka jatuh bangun dalam hal permodalan untuk memproduksi album Buddhis yang notabene masih direspon pesimis bagi masyarakat Buddhis, belum lagi sudah banyak kasus mereka merugi dalam pemasaran, bahkan balik modalpun masih jauh dari angan2
Sekali2 bolehlah anda mengunjungi studio dan kegiatan didalamnya, barulah anda tahu betapa keras perjuangan mereka untuk menghasilkan album, bahkan malampun bisa berubah menjadi siang bagi mereka2 itu

bagian yg di BOLD, bagaimana jadinya si pendengar yg ingin mempelajari dhamma lewat lagu, tapi yg bikin lagu pengetahuannya terbatas? bagaimanakah para pencipta lagu mengantisipasi resiko kesalahan pengajaran ini? saya bahkan pernah mendengar lagu buddhist yg isinya bertolak belakang dengan buddhism, mungkin lagu itu hasil proses konversi dari lagu rohani agama lain.

kalau urusan modal, ini sudah menyentuh bisnis, ya untuk bisnis memang perlu modal, sedikit kebisaan bermusik bukanlah modal, justru yg paling penting adalah pengetahuan Dhamma.
dan juga perjuangan yg keras itu juga adalah bagian dari mencari nafkah, tentu semua orang harus bekerja keras.

Pengetahuan Dhamma yang terbatas disini adalah tidak sampai Dhamma tingkat tinggi, apalagi sampai ke Abhidhamma, juga bukan berarti minim, apalagi asal2an, namun lebih difokuskan kepada pengenalan nilai2 luhur ajaran Buddha, bahkan banyak ditemui temanya malah puji2an kepada Buddha
Boleh di share contoh lagu tersebut apa, dan dimanakah letak kesalahannya ?
Biasanya kami selaku pencipta saling share lagu, serta syair2nya, jika dirasa sudah pas maknanya, barulah diangkat
Kita hanya berusaha sebaik mungkin, tapi menyangkut antisipasi yang semurni2nya dari ajaran Buddha, saya tidak dapat berkomentar banyak, sebagai contoh kecil saja; apakah anda berani menjamin bahwa buku2 buddhis yang beredar saat dulu sampai sekarang itu adalah benar2 semua murni ajaran Buddha ?
 
« Last Edit: 01 May 2009, 11:52:25 AM by Equator »
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #119 on: 01 May 2009, 12:24:25 PM »
Pengetahuan Dhamma yang terbatas disini adalah tidak sampai Dhamma tingkat tinggi, apalagi sampai ke Abhidhamma, juga bukan berarti minim, apalagi asal2an, namun lebih difokuskan kepada pengenalan nilai2 luhur ajaran Buddha, bahkan banyak ditemui temanya malah puji2an kepada Buddha
Boleh di share contoh lagu tersebut apa, dan dimanakah letak kesalahannya ?
Biasanya kami selaku pencipta saling share lagu, serta syair2nya, jika dirasa sudah pas maknanya, barulah diangkat
Kita hanya berusaha sebaik mungkin, tapi menyangkut antisipasi yang semurni2nya dari ajaran Buddha, saya tidak dapat berkomentar banyak, sebagai contoh kecil saja; apakah anda berani menjamin bahwa buku2 buddhis yang beredar saat dulu sampai sekarang itu adalah benar2 semua murni ajaran Buddha ?
 

Saya tidak bisa menjamin kemurnian buku2 buddhis, siapalah saya ini? namun seperti yg bro katakan mengenai BUKAN DHAMMA TINGKAT TINGGI, nah yang saya maksudkan memang yang tingkat basic saja.

contohnya seperti yg saya quote dari postingan saya di masa lalu

Saya agak kurang setuju dengan pendapat Bro herry d. Saya setuju bahwa lagu adalah universal jika kita melihat dari sudut Genre lagu tsb, ie. Jazz, Rock, dsb. tapi begitu kita memberikan label Buddhis, ini sudah tidak universal lagi. Contohnya, kata "Anatta" tidak mungkin ada dalam lagu kr****n atau I***m. tapi kata "Anatta" adalah normal dalam lagu Buddhis. Contoh lain, maaf saya mengutip dari lagu anda sendiri yang saya dengar dari perpustakaan DC, terdapat kata2, "Hidup hanya sekali", ini jelas bukan ajaran Buddhis; namun kata2 tsb wajar jika terdapat dalam lagu kr****n/I***m.

Jadi untuk Lagu Buddhis, menurut saya kita harus memahami apa tujuan lagu Buddhis itu diciptakan. sebagian besar compposer akan memberikan jawaban, "membabarkan Dhamma lewat lagu". Tapi Dhamma apa yg dibabarkan jika dalam lagu tsb tidak mengandung ajaran sama sekali? pernyataan anda bahwa "lagu adalah lirik yang dikasih notasi", ini juga saya setuju, tapi terbatas untuk lagu2 pop umum, bukan untuk lagu buddhis. lagu buddhis bukan sekedar konsumsi telinga, tapi harus menjadi konsumsi batin.

Dilema yang dihadapi oleh Bro Herdiboy sptnya disebabkan oleh ketidak-tertarikan umat terhadap lagu buddhis. jadi perlu diselidiki mengapa umat tidak tertarik? dugaan saya mungkin karena lagunya tidak menarik. dan khusus untuk Lagu yang diberi label Buddhis, sebaiknya memenuhi syarat: 1. Mengandung pesan Dhamma. 2. lemak di talingo.

_/\_



nah dari lagu yg saya rujuk pada quote di atas, tentunya basic dalam Buddhism adalah ajaran tentang Kelahiran kembali dan hukum kamma, kalau HIDUP HANYA SEKALI ini jelas berlawanan dengan buddhism, bukan? pencipta mungkin punya alasan mengapa menggunakan kata-kata seperti itu, namun alasan itu sayangnya tidak termuat dalam lagu, dan menurut saya ini bisa menciptakan pemahaman keliru bagi pendengar.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #120 on: 01 May 2009, 12:29:34 PM »
bagi saya pribadi musik, tarian, apa itu bentuknya apa bisa mengikis ldm itu tergantung pada persepsi masing 2 alias ehipasiko. Tapi yang jelas seharusnya ada norma - norma etis budhism dalam suatu kesenian Buddhis sehingga tidaknya adanya tumpang tindih, Atau kesalahan yang bisa menjurus kearah LDM.

Hal seperti itu memang harus diwaspadai, paling tidak kesenian dalam Budhism itu tidak dilarang, cuman kita harus jaga proposi sebuah kesenian itu tidak disalah gunakan.


Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #121 on: 01 May 2009, 12:34:21 PM »
LDM yang saya lihat seh sangat kecil ya.. misalnya keinginan untuk mendengar2 musik.. karena mendengar musik bisa membuat terlena.. mengikuti alunan musik.. menjadi kurang sati..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #122 on: 01 May 2009, 12:36:31 PM »
Segala bentuk hasil indrawi akan berpotensi menimbulkan kemelekatan.........

kek...pepatah rakit aja........ boleh dijadikan alat asal jangan tergantung.....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #123 on: 01 May 2009, 12:42:51 PM »
sebenar thread ini bahasnya tuh seberapa pantasnya sebuah kesenian beberbentuk lampiran agama itu layak dipentaskan, didengarkan, di tampilkan. Bukannya pelaranganan.

Ada point dari Bro indra tuh yang benarnya. Ada beberapa jenis musik yang semestinya tidak tampil dalam pengajaran Budhism contoh apa mungkin kalo misal Sutta atau Sutra ditampilkan dalam bentuk musik metal, Tecno atau lainnya. Jenis musik ini belum tentu mengikis LDM walau syairnya ada kandungan Budhism, hal ini mestinya ada faktor pengimbangan dalam jenis musik keras.

Kalo ambil point 2 jujur saja saya juga milih point no2. Musik juga mampu mengikis LDM, Selama Kontribusinya itu musik layak didengar.
Saya rasa harusnya kita beri benang merah dimana suatu musik Buddhis layak di dengarkan atau tidaknnya. walau opini paling tidak ada faktor pengimbangnya

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #124 on: 01 May 2009, 12:44:43 PM »
Segala bentuk hasil indrawi akan berpotensi menimbulkan kemelekatan.........

kek...pepatah rakit aja........ boleh dijadikan alat asal jangan tergantung.....

 :outoftopic:
HAtred itu foto kamu yah kok imut juga yah
 :backtotopic:

  ^:)^ Maaf canda sedikit  ;D

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #125 on: 01 May 2009, 12:51:17 PM »
kalo gitu yg ini bagaimana :-?

next question.....

apa lagu rohani buddhis itu dalam sajaknya harus ada kata Buddha, dan jargon etc lainnya :-?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #126 on: 01 May 2009, 12:59:28 PM »
oh iya baru inget, seblm balik kerja, saya mau nulis tentang satu hal, orang kr****n waktu itu bikin lagu yang bentuknya komersil, bahkan dijual di muka umum. kalo bicara uang semua selama didunia ini butuh uang terikat atau tidaknya uang itu menjadi komoditi hidup jaman sekarang, tapi uang yang kita dapat kita dapat manage dengan baik lar, usahakan tokh untuk berbuat kebajikan itu aja. Kalo mau bilang lagu lagu Budhis semua komersil lar, kalo ngak mana ada di Toko toko Budhis disetiap wihara ;D

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #127 on: 01 May 2009, 01:41:34 PM »
nah dari lagu yg saya rujuk pada quote di atas, tentunya basic dalam Buddhism adalah ajaran tentang Kelahiran kembali dan hukum kamma, kalau HIDUP HANYA SEKALI ini jelas berlawanan dengan buddhism, bukan? pencipta mungkin punya alasan mengapa menggunakan kata-kata seperti itu, namun alasan itu sayangnya tidak termuat dalam lagu, dan menurut saya ini bisa menciptakan pemahaman keliru bagi pendengar.

Sudah saya post sebelumnya, ada beberapa pencipta lagu Buddhis memang sebelumnya non Buddhis, sehingga mereka masih terbawa oleh pola pandang keyakinan yang terdahulu
Seperti pola pikir saya sendiri yang kadang banyak pemahaman dan persepsi saya yang masih belum di jalur Dhamma, tapi semua itu tidaklah harus menyurutkan kita untuk berkarya
Hanya yang disayangkan adalah, ketika suatu produksi album lagu telah beredar di pasaran, apakah masih bisa mungkin merevisi kembali teks lagu yang telah dimuat dan dinyanyikan?
Saya juga pernah menemukan istilah2 Buddhis sendiri yang kurang tepat pada syair lagu, contoh : "Delapan Jalan Utama"
Hanya memang kita tidak punya lembaga khusus untuk penyensor lagu Buddhis
Btw.. Thanks koreksinya Bro Indra
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #128 on: 01 May 2009, 04:14:31 PM »
Ketiga poin di atas benar, tapi saya ingin memberi sedikit tambahan...

Musik rohani dan mayat yang membengkak adalah objek netral. Keduanya memungkinkan untuk memberi muatan renungan agama kepada umat. Namun bedanya :

- Musik rohani bisa ada karena salah satunya untuk mengemas wejangan agama lewat musik.
- Mayat membengkak bisa ada karena proses alamiah.

Mungkin banyak orang yang langsung bisa menangkap 'siraman rohani' dari musik. Tapi jarang orang yang langsung bisa menangkap kebijaksanaan dari melihat mayat membengkak. Karena hanya sedikit orang yang memiliki debu di matanya. ;D

Kesimpulannya :
- Musik rohani menyuguhkan langsung wejangan agama. Bagi orang awam, mungkin mereka bisa banyak belajar dan mendalami agama dari musik-musik rohani ini.
- Mayat membengkak tidak menyuguhkan wejangan agama. Perlu kebijaksanaan dasar yang kuat bagi seseorang untuk meresapi hakikat kehidupan dengan mayat membengkak itu.

Nah, ini yang memang mau saya bahas :)

"Pendalaman agama akan lebih gampang lewat wejangan agama" adalah KALAU suatu wejangan agama adalah eksklusif. Itu saya lihat di agama lain. Misalnya dalam agama Kr1sten, "wejangan agama" berpusat pada Yesus Kristus. Jika tidak kembali pada ajaran dari Yesus Kristus, maka bukanlah "wejangan agama".

Bagaimana dengan Buddhisme? Jika ditinjau dari sudut pandang dhamma, apakah "wejangan agama" dalam Buddhisme berpusat pada sesuatu hal eksklusif yang harus diketahui lewat elemen agama (di mana orang yang tidak kenal siapa itu Buddha tidak akan dapat mencerna dhamma), ataukah kembali pada kenyataan kehidupan sehari-hari? (Clue: sewaktu Kisa Gotami menyadari intisari dari dhamma, apakah ia mengetahui siapa itu Buddha Gotama, apa itu ajaran 4 Kesunyataan Mulia, Jalan Mulia Berunsur 8 dan lain2?)


« Last Edit: 01 May 2009, 04:31:45 PM by Kainyn_Kutho »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #129 on: 01 May 2009, 04:21:14 PM »
sebenar thread ini bahasnya tuh seberapa pantasnya sebuah kesenian beberbentuk lampiran agama itu layak dipentaskan, didengarkan, di tampilkan. Bukannya pelaranganan.

Ada point dari Bro indra tuh yang benarnya. Ada beberapa jenis musik yang semestinya tidak tampil dalam pengajaran Budhism contoh apa mungkin kalo misal Sutta atau Sutra ditampilkan dalam bentuk musik metal, Tecno atau lainnya. Jenis musik ini belum tentu mengikis LDM walau syairnya ada kandungan Budhism, hal ini mestinya ada faktor pengimbangan dalam jenis musik keras.

Kalo ambil point 2 jujur saja saya juga milih point no2. Musik juga mampu mengikis LDM, Selama Kontribusinya itu musik layak didengar.
Saya rasa harusnya kita beri benang merah dimana suatu musik Buddhis layak di dengarkan atau tidaknnya. walau opini paling tidak ada faktor pengimbangnya

Saya buka thread ini sama sekali bukan mau melarang atau menghentikan kegiatan kesenian oleh umat Buddha. Saya sendiri berlatih musik setiap hari. Di sini saya mau mengupas lebih jelas hubungan objek dan pikiran, sehingga umat Buddha tidak mudah terpola pikir bahwa kalau objek + embel2 agama = objek religius.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #130 on: 01 May 2009, 04:52:37 PM »
Di sini saya mau mengupas lebih jelas hubungan objek dan pikiran, sehingga umat Buddha tidak mudah terpola pikir bahwa kalau objek + embel2 agama = objek religius.

 ===> kalo mau bahas dari segi ini itu semua tergantung setiap konsep pribadi orang masing 2 bro, u ngak memungkinkan berdasarkan 1 konsep, karena ada yang merasa terbantu dengan adanya musik,  ada yang merasa dengan wejangan, yang bakalan ada tuh banyak opini bro. Tapi pentingnya tuh opini jgnlah melenceng saja dari etika yang ada.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #131 on: 01 May 2009, 04:57:18 PM »
"Pendalaman agama akan lebih gampang lewat wejangan agama" adalah KALAU suatu wejangan agama adalah eksklusif. Itu saya lihat di agama lain. Misalnya dalam agama Kr1sten, "wejangan agama" berpusat pada Yesus Kristus. Jika tidak kembali pada ajaran dari Yesus Kristus, maka bukanlah "wejangan agama".

===> permasalahan yang ada kalo dikaji dari sini, tuh yang mestinya di perhitungkan adalah kayak drama bagaimana bro ?.

Drama juga bisa lokh kayak misal suatu akting dimana Buddha kita sambil memberikan dharma ke umatnya apa itu bisa disebut objek religius? (supaya jangan ada salah paham dulu, maka dibahas)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #132 on: 01 May 2009, 06:51:38 PM »
Ada tambahan, Contoh, Orang Beragama (sudah termasuk Rohani) apa pasti benar?
Orang tidak beragama (termasuk duniawi) apa pasti tidak benar?

Demikian juga dengan Musik Rohani dan Duniawi ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #134 on: 01 May 2009, 07:16:44 PM »
kalo gitu yg ini bagaimana :-?

next question.....

apa lagu rohani buddhis itu dalam sajaknya harus ada kata Buddha, dan jargon etc lainnya :-?
Tergantung tujuannya buat apa ;D
Kadang suka ikut2an agama lain khan jadi aneh, contoh Kebaktian pake keyboard, nanti jangan2 pake full band =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #135 on: 02 May 2009, 02:06:55 AM »
sebenar thread ini bahasnya tuh seberapa pantasnya sebuah kesenian beberbentuk lampiran agama itu layak dipentaskan, didengarkan, di tampilkan. Bukannya pelaranganan.

Ada point dari Bro indra tuh yang benarnya. Ada beberapa jenis musik yang semestinya tidak tampil dalam pengajaran Budhism contoh apa mungkin kalo misal Sutta atau Sutra ditampilkan dalam bentuk musik metal, Tecno atau lainnya. Jenis musik ini belum tentu mengikis LDM walau syairnya ada kandungan Budhism, hal ini mestinya ada faktor pengimbangan dalam jenis musik keras.

Kalo ambil point 2 jujur saja saya juga milih point no2. Musik juga mampu mengikis LDM, Selama Kontribusinya itu musik layak didengar.
Saya rasa harusnya kita beri benang merah dimana suatu musik Buddhis layak di dengarkan atau tidaknnya. walau opini paling tidak ada faktor pengimbangnya

Saya buka thread ini sama sekali bukan mau melarang atau menghentikan kegiatan kesenian oleh umat Buddha. Saya sendiri berlatih musik setiap hari. Di sini saya mau mengupas lebih jelas hubungan objek dan pikiran, sehingga umat Buddha tidak mudah terpola pikir bahwa kalau objek + embel2 agama = objek religius.


Baru tau ternyata Bro Kain musisi juga, boleh tau alat apa yg anda mainkan?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #136 on: 02 May 2009, 08:49:47 AM »
kalo mau bahas dari segi ini itu semua tergantung setiap konsep pribadi orang masing 2 bro, u ngak memungkinkan berdasarkan 1 konsep, karena ada yang merasa terbantu dengan adanya musik,  ada yang merasa dengan wejangan, yang bakalan ada tuh banyak opini bro. Tapi pentingnya tuh opini jgnlah melenceng saja dari etika yang ada.

Sudah dibahas sebelumnya kalau dari sisi "terbantu" atau tidak, setiap orang adalah berbeda, jadi memang subjektif. Masalahnya adalah pola pikir yang membedakan lagu "rohani" dan "duniawi" hanya karena ada istilah agama (seperti pertanyaan hatRed juga). Lalu misalnya di agama lain, kata-kata yang berhubungan dengan "Tuhan" dalam agamanya adalah sakral dan memiliki muatan rohani tertentu, sehingga musik apa pun juga kalau dalam kata-katanya ada berhubungan dengan agama, memiliki semacam kekuatan rohani.

Bagaimana dengan Buddhisme? Apakah begitu juga?




Drama juga bisa lokh kayak misal suatu akting dimana Buddha kita sambil memberikan dharma ke umatnya apa itu bisa disebut objek religius? (supaya jangan ada salah paham dulu, maka dibahas)
Betul, bahkan bukan hanya drama, tetapi film, tarian, lukisan, puisi dan lain-lain, bahkan kitab "suci".


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #137 on: 02 May 2009, 08:52:51 AM »
Baru tau ternyata Bro Kain musisi juga, boleh tau alat apa yg anda mainkan?

Dulu di band jadi Bassist/Drummer. Sekarang cuma main gitar (Acoustic).

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #138 on: 02 May 2009, 08:58:07 AM »
Bagaimana dengan Buddhisme? Apakah begitu juga?
Baru tau ternyata Bro Kain musisi juga, boleh tau alat apa yg anda mainkan?

Dulu di band jadi Bassist/Drummer. Sekarang cuma main gitar (Acoustic).


Lumayan tuh dah lengkap ;D
Penyanyi udah ada,
Gitaris ada
Drumer basis ada
Tinggal apa lagi nih ?


Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #139 on: 03 May 2009, 09:55:15 AM »
penari latar???

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #140 on: 03 May 2009, 09:47:39 PM »
Butuh PR / marcom gak?
Hohoho....

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #141 on: 11 May 2009, 01:53:25 PM »
Produser ?
Pencipta lagu ?
Dana ?
Marketing ?

Jadi deh Band Dc dibentuk ..  =D> =D> =D> hurayyy..  ;D
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #142 on: 11 May 2009, 01:59:03 PM »
Daftar jd penonton :P


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #143 on: 11 May 2009, 02:01:59 PM »
mo request lagu.. :P

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #144 on: 11 May 2009, 02:11:53 PM »
Siap ngebajak >:D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #145 on: 11 May 2009, 02:30:04 PM »
HUSH! HUSH!!
JUNKER DILARANG MASUK!!!!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #146 on: 23 May 2009, 10:07:32 AM »
Karena sudah lebih dari 2 minggu tidak ada masukan lagi, saya buat kesimpulan (sementara):

1. Ditinjau dari sudut pandang Sosial-Budaya, maka sebuah lagu dikategorikan Musik Rohani Buddhist jika liriknya memuat kalimat yang merupakan kutipan dari Ajaran Buddha, sedangkan kategori musiknya sendiri digeneralisasikan tidak terlalu keras dan cepat, sehingga cenderung memberikan ketenangan bagi pendengar pada umumnya.


2. Ditinjau dari sudut pandang Dhamma, Musik tidak lain dan tidak bukan hanyalah sebuah objek yang dipersepsi indera telinga, menghasilkan perasaan tubuh menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta perasaan bathin menyenangkan, netral, dan tidak menyenangkan. Tidak ada sebuah elemen yang membuat musik lebih dari hanya sekadar objek demikian.

Sementara lirik (dalam lagu) juga hanya merupakan objek sebuah ide yang dihubungkan oleh bahasa dengan media pendengaran. Objek itu sendiri netral, tidak ada objek "religius" dan "non-religius". Namum memang objek mempengaruhi bagaimana pikiran bergerak, apakah ke arah "religius" (yang dalam Dhamma maksudnya adalah pengikisan keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin) dan "non-religius".

Satu contoh sederhananya adalah ketika Buddha mengatakan bahwa "tubuh ini adalah kekotoran" (Dhammapada Atthakatha 21-23), kedua orang tua dari Magandiya (Ratu dari Raja Udena) mengembangkan objek kekotoran tubuh dan menjadi Anagami, sementara Magandiya sendiri mengembangkan kebencian luar biasa karena tubuh cantiknya (yang menurutnya bukan kekotoran) dikatakan sebagai kekotoran. Satu objek kalimat yang sama, dua pengaruh yang sama sekali berbeda.

Dengan demikian, menurut Dhamma, tidak ada yang namanya Objek bermuatan Religius karena semua objek adalah netral. Bagaimana pikiran kita menanggapi suatu objeklah yang tidak netral. Oleh karena itu tidak ada juga yang namanya Musik Rohani Buddhist, menurut Dhamma.



<Lock sementara, kalau mau beri tambahan, silahkan hubungi moderator>

 

anything