//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Choa

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 28
91
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pelimpahan jasa
« on: 05 April 2012, 03:15:20 PM »
mau tanya dunk...misal kan kita berbuat kebajikan sekarang dan melakukan pelimpahan jasa buat Nenek misalnya..nah sementara nenek kita itu udh bertumimbal lahir menjadi seseorang..Apakah pelimpahan jasa kita itu masih bisa dinikmati oleh Nenek kita yg sudah lahir sebagai seseorang itu ??

neneknya yang terlahir sebagai manusia tidak dapat menerima pelimpahan jasa
tetapi kita tetap dianjurkan untuk melakukanya, karena pelimpahan jasa
memupuk rasa welas asih dan kusala kamma

92
[at]  bro Rico Tsiau: hehehe saya juga awalnya dan sampe sekarang masih pake metode nafas, namun karena di thread sebelah ada objek mayat, jadi pingin coba sensasinya kaalu pake mayat, saya rasa lebih cepat tercapai keadaan tanpa kemlekatan jika apke objek ekstrim seperti mayat (spt bayangin tubuh kita waktu serupa mayatnya.... jadi semua kemlekatan ilang sekejab deh.....

 [at] bro Dragon Hung: emg di Tibet atau India masih ada yang dikubur di alam yah??? apakah perlu menyentuh untuk merasakan dinginnya mayat??? kalau begitu bisa juga ya kalau meditasi sebelah mayat??? tapi apakah itu diperbolehkan jika kita meditasi di depan mayat???

Trims atas wejangannya, apakah meditasi semacam ini bisa dipergunakan untuk seseorang yang agak perfeksionis hidupnya???

 _/\_ _/\_ _/\_ _/\_
dengan menyentuh dan mencium bau busuk mayat akan membantu
kita dalam mendapatkan vitaka dan vicara,

silahkan coba good luck

93
To all: oh begitu yah, kemarin saya sempat melihat foto mayat yang organnya hancur (otaknya  :'( :'( :'() terburai keluar di thread sebelah gambar yang dari jauh masih biasa aja namun ketika semakin dekat malah dalam 5 detik langsung saya tutup gag sanggup lihatnya  :'( :'( :'( :'( :'(

Pertama2 saya merasakan takut, namun ketika saya memejamkan mata berusaha mereplay apa yang saya lihat, terbersit suatu pemikiran yang bersumber dari 2 perkataan Tathagata di buletin vihara yang saya terima baru2 ini menyambut waisak "Semua yang berkondisi akan hancur... Berusahalah dengan penuh kesadaran..."---> Seindah apapun tubuh yang dibalut dengan kulit yang indah akhirnya akan hancur dimakan ulat dan ngengat, yang tertinggal hanyalah tulang belulang yang akan hancur juga seiring waktu berjalan....

Apa yang dipuja oleh manusia tidak lebih dari seonggok kotoran dan sampah yang menipu karena dibalut oleh kulit yang indah, jika semuanya yang indah berkondisi serupa mayat tsb apakah mereka masih memandangnya dengan senang, semuanya pasti akan jijik juga.......

Sehingga semuanya yang berkondisi (berwujud) sama dengan tiada, seketika semua nafsu amarah yang saya rasakan hari itu hilang lenyap karena itupun tidak akan kekal dan semuanya juga akan berlalu.....
dan yang tertinggal setelah kita meninggalkan "seonggok sampah" itu hanya kesadaran kita akan ketidaksempurnaan dan ketidakkekalan tubuh/kondisi....

btw emg bener yah kalau ada hubungan antara meditasi objek mayat dengan kehilangan kemlekatan terhadap nafsu sex??? bisa jelaskan lebih mendetail hubungannya...
Terima kasih sebelumnya atas semua masukannya.....
Sabbe Sattha Bhavanttu Sukitata... _/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_

terus terang kalau berbicara sesama laki-laki gampang menganalogikanya
kalau ke cewe, nanti tulisan saya menjurus tulisan topik sexualitas

jadi sebaiknya bertanya face to face saja
kalau laki-laki, nafsu sexual itu urutanya "fisik", dari kontak fisik ini terjadi
keinginan sexual, kalau cewe setau saya bukan hanya faktor fisik yang
menjadi dasar rangsangan sexualitas
(maaf tidak dapat saya teruskan di forum terbuka)

mengenai gambar DP, saya rasa lebih cocok untuk objek perenungan kematian

94
Mahayana / Re: adakah petugaas alam neraka
« on: 05 April 2012, 12:43:40 PM »
orang paling bodo adalah orang yang tidak tahu dirinya bodo

tidak ada kesempatan memperbaiki diri
sudah di cuekin postnya sok ngequote
caper ngak pede

parah kan
jangan di kuote lagi tolol, nan ti kamu tambah bodo ;D

95
Mahayana / Re: adakah petugaas alam neraka
« on: 05 April 2012, 08:43:30 AM »
ada referensi sutta atau 'sudah pengalaman berkeliling ke alam neraka' atau khayalan dari nonton film ?  ;D

maaf ya kalau tolol jangan amit-amit tololnya
ini thread mahayana, eloh tanya "sutta"

mbok'e mikir sebelum ngepost, jangan jadi buah kebencian hasil
belajar tipitakamu, nanti orang bilang tipitaka itu membuat umatnya
fanatik tolol

memang bener sih :'(
silahkan bercermin atau tambah ketololan eloh dengan menjawab postingan
saya dengan kekonyolan ala anak kecil

96
Mahayana / Re: adakah petugaas alam neraka
« on: 04 April 2012, 10:15:16 PM »
ini pertanyaan anak saya, tolong saya jawab. ^:)^. apakah benar di alam neraka ada petugas penyiksa..? misalnya berbohong,nanti ada petugas neraka yg potong lidahnya... nah petugas itu gak dapat karma buruk apa kalau berbuat begitu terus..? kalau begitu,berarti yg katanya ada petugas neraka itu bohong dong..? ;D ;D

ada, mereka deva alam YAMA
dan boleh percaya atau tidak, ini tidak mempengaruhi praktek dhamma anda
 _/\_

97
: menurut saya, amulet itu KERREEEEN... terlebih dengan bumbu-bumbu cerita di dalamnya. Saya sendiri menggunakan amulet karena saya suka dengan desainnya, terlepas daripada amulet itu berkhasiat secara nampak atau tidak nampak. Pengalaman saya menggunakan amulet ini adalah : KETERIKATAN, contoh : harus baca paritta pagi dan malam, menjaga cara bicara supaya tidak menyinggung orang lain, tidak emosian di jalan (saya pengendara motor dan tau sendirilah kondisi "ribet"nya motor dikala macet), dan lain sebagainya. Bagaimana kalau amuletnya hilang? ya mudah-mudahan sudah jadi kebiasaan sehari-hari lah  ;D. Hanya terkadang kita memerlukan "STORY" yang menurut kita "HEBAT", "BERKHASIAT", "REJEKI: umumnya ini maunya (tapi gpp umat Buddhis kaya, Bhikkhu terjamin)" dan lain sebagainya. Sekian menurut saya. Sabbe satta bhavantu sukhitatta.

bagaimana tangapan anda dengan amulet yang dibuat dari darah dan tulang
apakah merepresentasikan dhamma atau keren juga?

98
Theravada / Re: ketuhanan yang maha esa
« on: 04 April 2012, 10:08:42 PM »
karena ini forum buddhis
saya katakan ide tentang tuhan adalah konyol dalam pemahaman
dan cara praktek buddhism

99
Denger2 meditasi asubha/merenungkan mayat tidak dianjurkan untuk umat awam pemula yg masih minim pengalaman meditasi.

Biasanya meditasi ini diajarkan kepada bhikkhu/samanera oleh bhikkhu yg lebih senior. Tujuan meditasi ini untuk mengikis hawa nafsu, merenungkan ketidak kekalan. en katanya berguna bgt untuk yg hidup selibat, mungkin karena merenungi tubuh yg dasarnya menjijikan terdiri dari lapisan darah, daging, otot, dsb.

Untuk umat awam, yg berlatih sendiri dan tidak dibimbing guru, jika berlatih sendiri meditasi ini, dikhawatirkan malah tidak efektif. Mungkin ada org akan ketakutan, berkhayal macam2, menakuti diri sendiri, dll

Jadi untuk umat awam, lebih disarankan berlatih meditasi samatha dan vipassana. Lebih membantu untuk kehidupan sehari-hari

yang jelas efek langsung meditasi asuba adalah hilangnya nasfu sexual
itulah mengapa "dikatakan" tidak cocok untuk umat perumah tanga

100
Meditasi / Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« on: 03 April 2012, 08:42:59 PM »
Teman-teman, saya mengharapkan sharing pendapat anda.... dikatakan bahwa dengan konsentrasi benar maka kita dapat "melihat apa adanya".

Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
 
_/\_
melihat dengan indra
tampa menimbulkan dumadi

101
Diskusi Umum / Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« on: 03 April 2012, 04:12:00 PM »
Menurut saya, merokok mrupakan hal yg tdk baik.. Dlm segi kesehatan maupun dlm pndangan buddhis.. Krena rokok mmiliki kandungan yg mnyebabkan ketagihan..
Θαn bisa mnyebabkan lemahnya kesadaran (sila ke-5), sehingga merugikan dri sendiri maupun orng lain.. _/|\_

kusus untuk melemahnya kesadaran akibat merokok
rasanya masih dapat di perdebatkan, kalau ketagihan sudah positip

102
Diskusi Umum / Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« on: 03 April 2012, 04:11:02 PM »
Hm.. karena ini bukan di topik kesehatan, saya tidak akan berargumen mengenai mekanisme kerja golongan xantine. Jadi ya saya bawa umumnya saja. Intinya begini, jika tidak menimbulkan ketagihan, mengapa ada istilah "pengopi berat" dan juga ada istilah "perokok berat" ?

Selain itu juga, pernah ditemukan kan seseorang yang "tidak biasa" kalau tidak mengopi di pagi hari.

IMO, terlepas dari argumen dari sisi ilmiah, argumen dari sisi bahasa saja sudah cukup menggambarkan bahwa kopi juga bisa menyebabkan ketagihan.
nice post

kalau mau murni hindari saja merokok
(apa lagi kalau ragu termasuk pelangaran atau tidak)

103
Diskusi Umum / Re: Apakah masih ada kemelekatan pada ARAHAT
« on: 03 April 2012, 04:06:54 PM »
Topik apaan ini? Apa pula hubungan memanggil orang sebagai 'bhante' dengan kemelekatan?

Menurut Tradisi Theravada, pertama, selama Arahant belum parinibbana, masih terkondisi pancakkhanda, maka ia masih membawa kecenderungan lampaunya. Jadi bukannya ketika mencapai Arahatta-phala, seseorang jadi seperti robot. Bedanya hanya pada kecenderungannya itu TIDAK akan mempengaruhi bathinnya lagi, tidak menyebabkannya senang ataupun sedih, sebab sudah tidak berakar pada lobha-dosa-moha lagi.

Ke dua, sebelum parinibbana, Buddha Gotama sudah berpesan pada para bhikkhu agar memanggil menurut 'senioritas'. Jadi biarpun seorang bhikkhu yang baru ditahbiskan menjadi Arahant, ia tetap harus memanggil seniornya yang puthujjana sebagai 'bhante', dan seniornya itu boleh memanggilnya sebagai 'avuso'.

6.1. Dan Sang Bhagavā berkata kepada Ānanda: ‘Ānanda, engkau mungkin berpikir: “nasihat-nasihat Sang Guru telah tiada, sekarang kita tidak memiliki guru!” Jangan berpikiran seperti itu, Ānanda, karena apa yang telah Kuajarkan dan Kujelaskan kepada kalian sebagai Dhamma dan disiplin akan, saat Aku tiada, menjadi guru kalian.’

6.2. ‘Dan sementara para bhikkhu memiliki kebiasaan memanggil satu sama lain sebagai “Teman,” kebiasaan ini harus dihilangkan setelah Aku meninggal dunia. Bhikkhu senior boleh memanggil bhikkhu yang lebih junior dengan nama mereka, atau marga mereka, atau “Teman”, - sedangkan bhikkhu yang lebih junior harus memanggil senior mereka dengan panggilan “Bhante” atau “Yang Mulia”.’


DN 16, Mahāparinibbānasutta.
potingan yang bagus
urutanya sesuai senioritas dan sudah di instruksikan oleh buddha sendiri

anumodana

104
Diskusi Umum / Re: Apakah masih ada kemelekatan pada ARAHAT
« on: 03 April 2012, 04:04:31 PM »
setelah level 13 masih ada lagi? atau sudah yang tertinggi?
terus mahasatva level 13 disebut apa?
dalam sutra yang sekilas saya baca tidak ada,
nanti saya buka-buka file sutra untuk mengingatnya

105
Diskusi Umum / Re: Apakah masih ada kemelekatan pada ARAHAT
« on: 03 April 2012, 04:02:48 PM »
Thanks atas jawabannya.. jadi Sammasambuddha masih belum selesai dan masih harus lanjut??....
di tradisi tantra ada sutranya
(basickly kajianya hanya berdasarkan sutra saja)

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 28