Terbentuknya Agama Buddha

[nana_sweet]

Hai2..mau tanya dong..
Sebenarnya mengapa agama bisa terbentuk? ada yang tau nga kenapa agama itu bisa ada??
sorry yah kalau pertanyaannya aneh dan ga jelas.
Tolong dong kalau ada yang bisa jawab,lagi bingung nh... Tnx

[williamhalim]

Karena adanya kenyataan bahwa kehidupan ini adalah dukkha*) adanya
Dan ternyata seseorang telah menemukan jalan untuk keluar dari dukkha ini, namanya Buddha.
Buddha ini kemudian mengajarkan Jalan tsb ke orang2 lain, yg kian hari kian banyak turun temurun sd sekarang.
 
Penemu jalan ini disebut Buddha
Ajarannya disebut Buddhism
Pengikutnya disebut Buddhist


*) dukkha: ketidakpuasan, penderitaan, konflik

::

[williamhalim]

Kenapa di kemudian hari bisa menjadi suatu 'agama'?

Pertanyaan ini cukup sulit, karena sd sekarang, sy masih sulit merumuskan apa itu 'ber-Agama Buddha'.
Dan juga apakah Jalan yg ditunjukkan oleh Sang Buddha itu adalah suatu "Agama" ataukah "Ajaran"?

Yang mana yg bisa disebut "Beragama Buddha"?
~ orang yg menjalankan Ajaran Buddha?
~ orang yg mencantumkan di KTP-nya "Agama: BUddha"
~ orang yg selalu datang ke kebaktian?
~ atau mesti memnuhi ketiga point tsb?

Yg mana yg pantas disebut 'ber-Agama Buddha'?
Ternyata cukup rumit juga untuk menentukannya.

-----

Secara umum, kenapa Ajaran Buddha dikemudian hari bisa menjadi suatu agama yg besar, penyebabnya banyak sekali.

Beberapa diantaranya:
~ Karena ajaran Buddha terbuka dan fleksibel untuk diterapkan di segala aspek kehiudupan sosial
~ Karena dalam penyebarannya membaur dengan kebudayaan setempat
~ Karena ajaran Buddha tidak membenarnkan kekerasan dgn cara apapun (yg sekaligus merupakan kelemahan, jika dilihat dari sudut pandang mengejar jumlah umat)
~ Karena situasi dan kondisi penyebaran Ajaran Buddha pada waktu itu cukup menunjang (melalui jalur kerajaan dan orang2 yg cukup berpengaruh)
~ ....dll...

(kita tunggu penjelasan rekan2 yg lain yg akan memberikan lebih banyak informasi)


::

[andry]

IMO, idem seh ama yg diucapkan ko willi
1.Adanya sebuah ajaran/teori yang memang bermanfaat bagi kehidupan.
2.Si penemu  ajaran ini, nantinya setelah tiada, akan dikenang (sesuai dgn namanya atau julukannya)
3. seiring berjalan nya waktu , dikenal lah ajaran tersebut dgn trademark si penemu..
-end-
CMIIW

[Huiono]

Manusia, memiliki kecenderungan untuk selalu mencari..
Mencari yang lebih baik...
Mencari perlindungan...
Mencari kebahagiaan...
Mencari kesempurnaan...

Kemudian, pecarian itu diteruskan... Disebarluaskan..
Lama-lama berkembang menjadi sebuah kebutuhan... permintaan...
Dan beberapa orang menggunakan kesempatan ini untuk mengenalkan suatu formula kebahagiaan, jalan menuju surga dsb..

Begitulah, agama muncul karena ada permintaan...

Dikemas dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan...
Yang membuat orang semakin terikat, terjebak dalam kenyamanan sesaat...
Pada akhirnya mereka hidup hanya untuk diperalat...


So, agama adalah alat ayang digunakan untuk menjebak manusia dalam aturan2 dan ikatan yang tidak pernah disadari manusia itu sendiri...

Apakah ajaran Buddha adalah agama?
Buddha tidak pernah menyebut demikian... Manusia belakangan yang menyebutnya begitu...

Ajaran Buddha adalah tanpa nama.... tanpa label... karena ajaran Buddha telah ada sebelumnya... Ada di lingkup sekitar kita... So, Buddha tidak pernah mengklaim ajaran yang beliau babarkan sebagai ajarannya... Tetapi mengatakan, MENEMUKAN kebenaran/ ajaran (yang memang sudah ada)...

Sekali lagi, semua hal adalah pelabelan/ penamaan yang dibuat manusia...
Mungkin, kita adalah manusia-manusia purba yang terlibat dalam pelabelan ini...
Dan sekarang (pada kehidupan sekarang), kita terjebak dalam pelabelan kita sendiri (yg pernah kita buat)...

[nana_sweet]

Wah...thanks banget yah informasi2nya,tapi klo ada yang bisa lebih menspesifikasi lagi,dimohon bantuan informasinya. Namanya juga manusia belum cukup puas hehehe...

[nana_sweet]

Oiya sekalian dong mo nanya sebetulnya kalau baca keng atau paritta atau berDOAitu gunanya untuk apa?? karena yang saya tau dari ortu katanya klo serin baca2 an kaya gitu biar di dengar sama dewa2 atau Tian( tuhan) bukannya di agama buddha itu qta sebetulnya tidak ada yang disebut tuhan /Tian??? terus gunanya untuk apa karena klo menurut dari pribadi saya baca paritta itu hanya untuk menenangkan hati dan mendamaikan hati si pembacanya saja.
(maaf yah kalau persepsi saya salah dan ada yang menyinggung)
Thnx

[SandalJepit]

Manusia, memiliki kecenderungan untuk selalu mencari..
Mencari yang lebih baik...
Mencari perlindungan...
Mencari kebahagiaan...
Mencari kesempurnaan...

Kemudian, pecarian itu diteruskan... Disebarluaskan..
Lama-lama berkembang menjadi sebuah kebutuhan... permintaan...
Dan beberapa orang menggunakan kesempatan ini untuk mengenalkan suatu formula kebahagiaan, jalan menuju surga dsb..

Begitulah, agama muncul karena ada permintaan...

Dikemas dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan...
Yang membuat orang semakin terikat, terjebak dalam kenyamanan sesaat...
Pada akhirnya mereka hidup hanya untuk diperalat...


So, agama adalah alat ayang digunakan untuk menjebak manusia dalam aturan2 dan ikatan yang tidak pernah disadari manusia itu sendiri...

betul sekali, agama sebenarnya dipakai oleh para pemegang kekuasaan untuk mengatur rakyatnya. agama kerap kali menjadi alat atau kendaraan politik. Manusia dilahirkan memiliki kecerdasan, sehingga seorang manusia tidak membutuhkan agama untuk mengetahui suatu ajaran itu bermanfaat atau tidak.

agama itu tercipta untuk memenuhi ego manusia, agar seseorang merasa lebih suci dibandingkan dengan yang lain. contoh: seseorang beragama  aliran asli, lalu merasa lebih suci dibandingkan dengan aliran lain. secara sadar atau tidak orang yan merasa lebih suci tadi telah menciptakan AGAMA.

ajaran Buddha sama sekali bukanlah agama, namun seiring dengan pemahaman yang tidak sempurna tentang ajaran Buddha, maka berkembanglah apa yang disebut Agama Buddha. lalu seiring dengan berkembangnya agama Buddha, ada beberapa orang yang merasa lebih suci dengan memakai status Agama Buddha (padahal tidak ada bukti orang tersebut lebih baik dibandingkan orang lain), dan menyebabkan munculnya aliran-aliran  yang masing-masing merasa lebih suci daripada yang lain.

[SandalJepit]

Oiya sekalian dong mo nanya sebetulnya kalau baca keng atau paritta atau berDOAitu gunanya untuk apa?? karena yang saya tau dari ortu katanya klo serin baca2 an kaya gitu biar di dengar sama dewa2 atau Tian( tuhan) bukannya di agama buddha itu qta sebetulnya tidak ada yang disebut tuhan /Tian??? terus gunanya untuk apa karena klo menurut dari pribadi saya baca paritta itu hanya untuk menenangkan hati dan mendamaikan hati si pembacanya saja.
(maaf yah kalau persepsi saya salah dan ada yang menyinggung)
Thnx

Sang Buddha mengakui adanya dewa-dewi, atau makhluk yang lebih tinggi tingkatannya dari manusia. Namun  Buddha tidak mengakui adanya penguasa tunggal diantara seluruh makhluk hidup (=Tuhan). 

[nana_sweet]

Jadi?? baca doa itu penting nga sh???

MAkaci2....
 

[williamhalim]

Jadi?? baca doa itu penting nga sh???

Dalam Ajaran Buddha, kita mesti menilai segala sesuatu tindakan dari segi "Bermanfaat / tidak bagi perkembangan batin kita".

Jika ber'doa' dengan tujuan: Meminta rejeki, memohon ampun, minta dilindungi, atau minta pacar yg ganteng dan kaya, maka doa2 seperti ini tidak bermanfaat, malah akan memerosotkan batin kita menjadi semakin tamak dan malas berusaha.

Jika ber'doa' dengan aspirasi agar makhluk2 lain bisa berbahagia, terbebas dari penderitaan, artinya doa ini dilakukan dengan pemahaman benar dan pikiran yg positif. Doa2 seperti ini akan bermanfaat bagi peningkatan batin kita. Dengan berdoa seperti ini kita mengkondisikan pikiran baik (pikiran bermanfaat) yg akan membentuk batin kita menjadi semakin terbebas.

::

[SandalJepit]

Jadi?? baca doa itu penting nga sh???

MAkaci2....
 

Ajaran Buddha pada prinsipnya adalah melatih diri, mengembangkan diri . ajaran Buddha mempunyai prinsip persamaan derajat dengan semua makhluk ( termasuk alam dewa ) , sehingga ajaran Buddha tidak menempatkan permohonan berlebihan (=doa) kepada makhluk yang lebih tinggi tingkatannya. Doa dalam ajaran Buddha itu sebenarnya adalah meneladani. dalam doktrin ajaran Buddha terdapat konsep reinkarnasi, yang berarti setiap makhluk mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi makhluk suci. (= menjadi Tuhan)

Misalkan ada seseorang umat Buddha berdoa kepada Avalokitesvara, maka umat tersebut sebenarnya meneladani/meniru untuk menjadi seperti Avalokitesvara, baik dalam pikiran maupun perbuatan. Apabila meniru/meneladani  secara pikiran dan perbuatan. pada akhirnya umat tersebut dapat mencapai tingkatan yang sama dengan Avalokitesvara

[tesla]

Jadi?? baca doa itu penting nga sh???

saya pribadi sih tidak berdoa (keng ataupun parita)
menurut saya sih tidak penting... namun bukan artinya tidak berguna.
manusia kan ada bermacam2. ada yg cocok dg doa, ada yg dg membaca, ada yg dg berdana, ada yg dg bemeditasi.
jadi terserah tiap pribadi lebih prefer yg mana

MAkaci2....
 

welcome

[lykim176]

Kenapa di kemudian hari bisa menjadi suatu 'agama'?

Pertanyaan ini cukup sulit, karena sd sekarang, sy masih sulit merumuskan apa itu 'ber-Agama Buddha'.
Dan juga apakah Jalan yg ditunjukkan oleh Sang Buddha itu adalah suatu "Agama" ataukah "Ajaran"?

Yang mana yg bisa disebut "Beragama Buddha"?
~ orang yg menjalankan Ajaran Buddha?
~ orang yg mencantumkan di KTP-nya "Agama: BUddha"
~ orang yg selalu datang ke kebaktian?
~ atau mesti memnuhi ketiga point tsb?

Yg mana yg pantas disebut 'ber-Agama Buddha'?
Ternyata cukup rumit juga untuk menentukannya.

-----
::

sebutan/merk/nama/ atau segala jenis pannati dhamma, kita fungsikan sebijak-bijaknya.