Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: Kristin_chan on 04 August 2008, 03:14:34 PM

Title: Dewa
Post by: Kristin_chan on 04 August 2008, 03:14:34 PM
Sebelumnya salam kenal untuk teman2 Dhamma Citta. Saya baru bergabung disini dan masih pemula dalam dhamma. Ini bisa dibilang topik perdana saya disini  :). Langsung saja.

Dalam Buddhist, diajarkan adanya beberapa alam kehidupan. Salah duanya adalah alam Peta dan dewa. Kalau alam Peta, saya rasa tidak perlu dipungkiri lagi, hampir semua orang percaya akan adanya hantu. Mungkin karna banyaknya orang2 yang melihat atau mengalami pengalaman dengan mereka. Tetapi bagaimana dengan alam Dewa? Sesuai konsep Ehipassiko, kita harus membuktikan sendiri segala ajaran2 yang kita dengar. Ada gak sih temen2 yang punya pengalaman ketemu Dewa? Atau ada gak sih yang bisa membuktikan kalau dewa itu benar2 ada?? Kalau ada yang bertemu, apakah anda yakin kalau itu adalah Dewa?? Bukan hantu yang berpura2 jadi dewa??? ::)

Demikian pertanyaan dari saya. Mohon koreksinya bila ada yang salah. Dan mohon maaf bila topik ini sudah pernah dibahas (saya belum sempat baca semua isi postingannya). Thanks.

SSBS,
Kristin
Title: Re: Dewa
Post by: bond on 04 August 2008, 03:51:13 PM
Untuk mengetahui itu dewa atau ilusi pikiran atau hantu yg menyamar itu harus memiliki abinna tertentu atau dengan teknik khusus dan ini bersifat ada yg dari bawaan dari lahir dan ada juga yg mempelajarinya.

Alam dewa itu benar2 ada.

 _/\_

Title: Re: Dewa
Post by: nyanadhana on 04 August 2008, 04:13:58 PM
silahkan melirik kepada Nimanavatthu(Cerita Alam Deva) dan Petavatthu(Alam Peta/Hantu),disana Sang Buddha telah banyak menjelaskan kehidupan para deva dan hantu.
Title: Re: Dewa
Post by: Hendra Susanto on 04 August 2008, 04:33:22 PM
ada dewa yang asli... dewa mabok, dewa judi...
Title: Re: Dewa
Post by: Indra on 04 August 2008, 04:35:16 PM
lihat langsug gak pernah, tapi sering ada di TV, infotainment.
sering konser, kabarnya sekarang lagi dalam kasus perceraian :))
Title: Re: Dewa
Post by: nyanadhana on 04 August 2008, 04:41:08 PM
ooow itu karena kasusnya banyak Dewi Dewi yang masuk ke dalam kandang Dewa yang jumlahnya 19 so pada ribet ribet juga sih apalagi Dewi yang bernama Mu Lan Ja Me Lah bentrokan terus ama isteri Dewa.hauhauahuahuahuahuauaa....

Kalo mau yang bisa tahu ginian seh coba bisa konsultasi ke Bhante yang bisa lihat....huehuehuehe.....atau belajar meditasi ampe dapat dibbacakhhunyana
Title: Re: Dewa
Post by: Kristin_chan on 04 August 2008, 04:55:05 PM
silahkan melirik kepada Nimanavatthu(Cerita Alam Deva) dan Petavatthu(Alam Peta/Hantu),disana Sang Buddha telah banyak menjelaskan kehidupan para deva dan hantu.

Bisa saya lirik dimana ya?? Ada e-booknya gak?? Tapi sepertinya kalau dari baca aja kurang sreg ya... Trus klo mesti meditasi sendiri kelamaan tuh... Ternyata untuk ber-ehipassiko gak semudah yang diomongkan...

Walah... temen2 pada ketularan virus infotainment neh... :))
Title: Re: Dewa
Post by: Lily W on 04 August 2008, 05:09:09 PM
Bisa saya lirik dimana ya?? Ada e-booknya gak?? Tapi sepertinya kalau dari baca aja kurang sreg ya... Trus klo mesti meditasi sendiri kelamaan tuh... Ternyata untuk ber-ehipassiko gak semudah yang diomongkan...

Walah... temen2 pada ketularan virus infotainment neh... :))

Mulai sekarang..cobalah banyak-banyak berbuat kebaikan supaya nanti bisa terlahir di alam Dewa (langsung ehipassiko)... kalo sudah jadi dewa... jangan lupa kabarin (buat testimoni) ke kami... ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: Dewa
Post by: nyanadhana on 04 August 2008, 05:12:44 PM
Cerita Deva

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/vv/index.html

Cerita Hantu

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/pv/index.html

Untuk melihat deva sebenarnya gampang, merasakan ia hadir juga kalo kamu bisa baca Aradhana Devata dan membacakan paritta, setelah itu meditasi, kamu pasti akan merasa ada sesuatu yang hangat di ruangan kamu. cuman well, ini pengalaman gw,jadi agak susah saya ceritakan,nanti dikira gw saiko hahahahaha
Title: Re: Dewa
Post by: K.K. on 04 August 2008, 05:27:24 PM
Dalam Buddhist, diajarkan adanya beberapa alam kehidupan. Salah duanya adalah alam Peta dan dewa. Kalau alam Peta, saya rasa tidak perlu dipungkiri lagi, hampir semua orang percaya akan adanya hantu. Mungkin karna banyaknya orang2 yang melihat atau mengalami pengalaman dengan mereka. Tetapi bagaimana dengan alam Dewa? Sesuai konsep Ehipassiko, kita harus membuktikan sendiri segala ajaran2 yang kita dengar. Ada gak sih temen2 yang punya pengalaman ketemu Dewa? Atau ada gak sih yang bisa membuktikan kalau dewa itu benar2 ada?? Kalau ada yang bertemu, apakah anda yakin kalau itu adalah Dewa?? Bukan hantu yang berpura2 jadi dewa??? ::)

Kristin_chan,

Konsep ehipassiko itu diterapkan dalam Buddha-Dhamma yaitu 4 kesunyataan mulia. Belajar Buddhisme itu bukan berarti harus "ehipassiko" semua teori dhamma dari 31 alam kehidupan sampai melihat kehidupan lampau.
Membuktikan keberadaan deva atau hantu ke mahluk lain sih, sepertinya susah. Kalau untuk diri sendiri, bisa mengembangkan abhinna dengan meditasi Samatha. Membedakan Deva dan Hantu yang pura2 jadi Deva? Sama seperti membedakan orang bahagia dan orang pura2 bahagia.
Title: Re: Dewa
Post by: Hariyanto on 04 August 2008, 06:11:30 PM
kristin bisa baca Vimanavatthu dan petavatthu di www.kalyanadhammo.net , trus klik Kitab Suci Tipitaka, cari di bagian Khuddaka Nikaya
Title: Re: Dewa
Post by: Sukma Kemenyan on 04 August 2008, 06:58:12 PM
Entah kenapa...
Tapi gw ngerasa kalao "Hantu" yg selama ini kita kenal, bukan mahluk peta...
Tapi mahluk dari alam dewa (at least alam dewa rendah)...

Title: Re: Dewa
Post by: andry on 04 August 2008, 07:44:13 PM
IMO, dewa itu bener2 ada loh..
dan dapat anda lihat dalam kehidupan sehari2
kehidupan para dewa diidentikan dgn "senang2" karena menikmati buah dari perbuatan baik mereka.
Ingin lihat dewa? sungguh ingin lihat? gampang
anda dapat melihat berbagai macam bentuk dewa-dewi
dan mereka semua menikmati kesenangan dari perbuatan bai mereka,
meraka itu, org2 kaya..
org beduit banyak..
mau ini >gusur
mau itu >gusur
naik mobil BMW X5 atau Hydrogen 7
naik mobil yg ada gmbr kuda jingkrak

atau anda ingin lihat mahluk di alam peta? gampang.. lihatlah kedaerah kolong  jembatan atau daerah kumuh..

mau ini > gak bisa, gak ada duit
mau itu >gak bisa
mau makan> susah
hidup melarat..

nah kan sudah bisa liat,kalau liat jangan jauh2, cape.. ntar kena rabun jauh loh.. wakakakss
liat mah yg dekat2 saja..
Title: Re: Dewa
Post by: Kristin_chan on 05 August 2008, 09:02:25 AM
Bisa saya lirik dimana ya?? Ada e-booknya gak?? Tapi sepertinya kalau dari baca aja kurang sreg ya... Trus klo mesti meditasi sendiri kelamaan tuh... Ternyata untuk ber-ehipassiko gak semudah yang diomongkan...

Walah... temen2 pada ketularan virus infotainment neh... :))

Mulai sekarang..cobalah banyak-banyak berbuat kebaikan supaya nanti bisa terlahir di alam Dewa (langsung ehipassiko)... kalo sudah jadi dewa... jangan lupa kabarin (buat testimoni) ke kami... ;D

_/\_ :lotus:
Pasti deh guru. Ntar saya online dari sana :).

Konsep ehipassiko itu diterapkan dalam Buddha-Dhamma yaitu 4 kesunyataan mulia. Belajar Buddhisme itu bukan berarti harus "ehipassiko" semua teori dhamma dari 31 alam kehidupan sampai melihat kehidupan lampau.
Benarkah kalau konsep ehipassiko itu hanya untuk diterapkan dalam 4 kesunyataan mulia?? Mohon penerangan lebih lanjut guru Kainyn.

Entah kenapa...
Tapi gw ngerasa kalao "Hantu" yg selama ini kita kenal, bukan mahluk peta...
Tapi mahluk dari alam dewa (at least alam dewa rendah)...
???? Tambah bingung... Kok bisa guru???

IMO, dewa itu bener2 ada loh..
dan dapat anda lihat dalam kehidupan sehari2
kehidupan para dewa diidentikan dgn "senang2" karena menikmati buah dari perbuatan baik mereka.
Ingin lihat dewa? sungguh ingin lihat? gampang
anda dapat melihat berbagai macam bentuk dewa-dewi
dan mereka semua menikmati kesenangan dari perbuatan bai mereka,
meraka itu, org2 kaya..
org beduit banyak..
mau ini >gusur
mau itu >gusur
naik mobil BMW X5 atau Hydrogen 7
naik mobil yg ada gmbr kuda jingkrak

atau anda ingin lihat mahluk di alam peta? gampang.. lihatlah kedaerah kolong  jembatan atau daerah kumuh..

mau ini > gak bisa, gak ada duit
mau itu >gak bisa
mau makan> susah
hidup melarat..

nah kan sudah bisa liat,kalau liat jangan jauh2, cape.. ntar kena rabun jauh loh.. wakakakss
liat mah yg dekat2 saja..
Dewa dan hantu nyata di dunia manusia ya... Terima kasih atas perumpamaan yang bagus ini :)
Title: Re: Dewa
Post by: K.K. on 05 August 2008, 09:21:31 AM
Benarkah kalau konsep ehipassiko itu hanya untuk diterapkan dalam 4 kesunyataan mulia?? Mohon penerangan lebih lanjut guru Kainyn.

"Ehipassiko" diterapkan dalam mencari kebenaran dari suatu ajaran. Dan ajaran Buddha adalah 4 kesunyataan mulia, bukan hal-hal lain. Suatu kali, murid Buddha Gotama bernama Sunakkhata keluar dari Sangha karena Buddha Gotama tidak mau memperlihatkan kekuatan Supranaturalnya. Buddha mengatakan bahwa yang diajarkan adalah Dhamma untuk melenyapkan Dukkha.

Suatu kali malunkyaputta juga bertanya hal2 yang tidak berhubungan dengan Buddha Dhamma dan hanya mau percaya setelah Buddha menjawab pertanyaan2nya itu. Buddha mengatakan hal tersebut sama seperti orang yang terkena panah beracun (dikuasai dukkha) yang tidak mau mencabut panahnya (menjalankan ajaran Buddha) sebelum mengetahui hal-hal yang tidak berhubungan dengan "pencabutan panah" itu. Buddha katakan, orang itu akan meninggal sebelum mengetahui hal-hal tersebut.

NB: saya bukan guru, tapi murid yang sedang belajar, sama seperti kamu.
Title: Re: Dewa
Post by: Kokuzo on 05 August 2008, 10:14:15 AM
Beberapa hari lalu liat dewa...
Keren...





Bawa mobil Ferrari baru...
Title: Re: Dewa
Post by: Lily W on 05 August 2008, 11:00:36 AM
delete...
NB: saya bukan guru, tapi murid yang sedang belajar, sama seperti kamu.

Bro Kainyn...
Enjoy aja...panggilan itu (guru) adalah ciri khas dari anggota forum sebelah... ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: Dewa
Post by: K.K. on 05 August 2008, 11:31:09 AM
delete...
NB: saya bukan guru, tapi murid yang sedang belajar, sama seperti kamu.

Bro Kainyn...
Enjoy aja...panggilan itu (guru) adalah ciri khas dari anggota forum sebelah... ;D

_/\_ :lotus:

Oh, begitu tradisi di sana yah? Thanx infonya, Guru Lily!
Title: Re: Dewa
Post by: Lily W on 05 August 2008, 11:57:32 AM
Guru Kainyn.... Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:
Title: Re: Dewa
Post by: Hariyanto on 05 August 2008, 11:57:53 AM
2 hari lalu juga nampak dewa naek ferari hitem, keren amat dewanya
Title: Re: Dewa
Post by: Kristin_chan on 05 August 2008, 05:06:46 PM
Benarkah kalau konsep ehipassiko itu hanya untuk diterapkan dalam 4 kesunyataan mulia?? Mohon penerangan lebih lanjut guru Kainyn.

"Ehipassiko" diterapkan dalam mencari kebenaran dari suatu ajaran. Dan ajaran Buddha adalah 4 kesunyataan mulia, bukan hal-hal lain. Suatu kali, murid Buddha Gotama bernama Sunakkhata keluar dari Sangha karena Buddha Gotama tidak mau memperlihatkan kekuatan Supranaturalnya. Buddha mengatakan bahwa yang diajarkan adalah Dhamma untuk melenyapkan Dukkha.

Suatu kali malunkyaputta juga bertanya hal2 yang tidak berhubungan dengan Buddha Dhamma dan hanya mau percaya setelah Buddha menjawab pertanyaan2nya itu. Buddha mengatakan hal tersebut sama seperti orang yang terkena panah beracun (dikuasai dukkha) yang tidak mau mencabut panahnya (menjalankan ajaran Buddha) sebelum mengetahui hal-hal yang tidak berhubungan dengan "pencabutan panah" itu. Buddha katakan, orang itu akan meninggal sebelum mengetahui hal-hal tersebut.

NB: saya bukan guru, tapi murid yang sedang belajar, sama seperti kamu.


Terima kasih, guru Kainyn (bagi saya, semua orang yang mengajarkan sesuatu pada saya adalah guru :) ) apalagi mengajarkan dhamma yang tak ternilai harganya.

Saya sudah pernah dengar cerita tentang panah beracun itu, tapi lupa karena banyaknya LDM dalam diri sendiri. Trims atas remindernya, guru :).

Dari sini saya menyimpulkan kalau, ada atau tidaknya "dewa" (yang asli dari alam dewa, bukan yang di alam manusia :P) sebenarnya tidak terlalu penting. Karna inti dari ajaran Buddha tidak berhubungan dengan dewa, tetapi agar kita dapat terbebas dari penderitaan (Nibanna). Dan untuk mencapai Nibanna, yang harus kita lakukan adalah mencabut panah beracun itu (Lobha, Dosa dan Moha), bukan mencari2 siapa dewa pemanah itu. Begitulah kira2 yang saya tangkap. Mohon koreksinya bila salah.

Saya punya pertanyaan lain, sambungan dari cerita guru di atas mengenai Sang Buddha yang tidak mau menunjukkan kesaktiannya (haruskah saya bikin topik baru??? cuek aja ah... :P)

Saya pernah baca (dari komik Boddhi) bahwa sang Buddha pernah menunjukkan kesaktiaannya padahal dia sendiri melarang murid2nya untuk melakukan itu. Pada saat ditanyakan, Sang Buddha mengambil perumpamaan mengenai pohon mangga. "Bolehkah orang lain memetik buah mangga dari pohon anda?" Orang itu menjawab "tentu tidak boleh" (saya lupa siapa orangnya). Sang Buddha bertanya lagi, "Lalu bolehkah anda sendiri memetik buah itu?". Orang itu menjawab "Ya". Lalu Sang Buddha bilang lagi, "Begitu juga dengan aku. Aku adalah pemilik alam semesta ini, jadi aku boleh membuat aturan apapun dan aku sendiri boleh melanggarnya." (Kira2 begini deh.. Udah lupa kata2 pastinya.)

Pertanyaan saya adalah, "Apakah Sang Buddha itu pemilik alam semesta???" Tapi kok saya rasa Sang Buddha terkesan sombong ya?? Mohon maaf sebelumnya kalau saya yang salah tangkap. Syukurlah Sang Buddha sudah Parinibanna, jadi tidak akan tersinggung.

Trims,
Kristin
Title: Re: Dewa
Post by: K.K. on 05 August 2008, 05:29:28 PM
Guru Kristin_chan,


Dari sini saya menyimpulkan kalau, ada atau tidaknya "dewa" (yang asli dari alam dewa, bukan yang di alam manusia :P) sebenarnya tidak terlalu penting. Karna inti dari ajaran Buddha tidak berhubungan dengan dewa, tetapi agar kita dapat terbebas dari penderitaan (Nibanna). Dan untuk mencapai Nibanna, yang harus kita lakukan adalah mencabut panah beracun itu (Lobha, Dosa dan Moha), bukan mencari2 siapa dewa pemanah itu. Begitulah kira2 yang saya tangkap. Mohon koreksinya bila salah.
Ya, betul sekali! Seperti asal mula dunia, cara kerja kamma, 31 alam, memang ada dijelaskan oleh Buddha Gotama, tetapi inti ajarannya bukanlah itu, dan juga bukanlah hal yang penting untuk mencapai pelenyapan dukkha.

Quote
Saya pernah baca (dari komik Boddhi) bahwa sang Buddha pernah menunjukkan kesaktiaannya padahal dia sendiri melarang murid2nya untuk melakukan itu.
Buddha melarang murid-muridnya untuk melakukan pertunjukkan kesaktian karena dianggap tidak bermanfaat dan hanya akan mengalihkan orang dari dhamma pada kesaktian. Buddha sendiri menunjukkan kesaktian hanya jika hal itu bisa bermanfaat, dan juga mengizinkan muridnya untuk melakukannya, jika memang hal itu bisa membawa manfaat. Pengetahuan akan bermanfaat atau tidaknya, hanya bisa diketahui oleh seorang Samma Sambuddha, jadi murid2nya (Savaka Buddha) tidak mengetahuinya. Jadi larangan itu bukannya tidak berlaku bagi Buddha karena Buddha "berkuasa", tapi karena Buddha memiliki kebijaksanaan untuk mengetahui manfaatnya.

Contoh sederhananya seperti orang tua yang melarang anaknya yang masih kecil untuk memegang pisau. Si anak tidak boleh pegang pisau karena tidak mengerti kegunaannya dan bisa membahayakan dirinya; tetapi si orang tua tentu saja boleh menggunakan pisau itu karena mengerti manfaatnya.

Untuk perkataan "pemilik alam semesta" dan "boleh melanggar aturan", saya belum pernah menemukannya di Tipitaka (Pali).



Title: Re: Dewa
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 August 2008, 08:08:24 PM
Quote
Saya pernah baca (dari komik Boddhi) bahwa sang Buddha pernah menunjukkan kesaktiaannya padahal dia sendiri melarang murid2nya untuk melakukan itu. Pada saat ditanyakan, Sang Buddha mengambil perumpamaan mengenai pohon mangga. "Bolehkah orang lain memetik buah mangga dari pohon anda?" Orang itu menjawab "tentu tidak boleh" (saya lupa siapa orangnya). Sang Buddha bertanya lagi, "Lalu bolehkah anda sendiri memetik buah itu?". Orang itu menjawab "Ya". Lalu Sang Buddha bilang lagi, "Begitu juga dengan aku. Aku adalah pemilik alam semesta ini, jadi aku boleh membuat aturan apapun dan aku sendiri boleh melanggarnya." (Kira2 begini deh.. Udah lupa kata2 pastinya.)

Komik Ozamu yah? Jangan diambil hati komik tersebut. Gak mengikuti pakem yang berlaku. Ceritanya banyak yang ngaco.

Niat adalah kamma, dan para Arahat (termasuk Sammasambuddha) berbuat sesuatu tidak melekat pada "baik" atau "buruk" lagi. Tetapi mereka berbuat semata-mata karena mereka mempunyai cinta kasih bagi makhluk-makhluk biasa. Bhikkhu tidak boleh disentuh wanita, tetapi waktu Yasodhara akan memeluk Sang Buddha, Beliau sudah tidak punya nafsu dan kemelekatan lagi, jadi tidak salah.

Sang Buddha menunjukkan kesaktian, karena hal tersebut memang Beliau mempunyai pengetahuan bahwa hal tersebut akan berguna. Hanya Sammasambuddha yang mengetahui secara pasti kapan karma seseorang berbuah.

Bisa beri contoh lagi di mana Sammasambuddha melakukan sesuatu yang bisa dipersalahkan?
Setahu saya tidak ada.
Title: Re: Dewa
Post by: ryu on 05 August 2008, 08:21:36 PM
Beyond The Living: Gods, Ghosts and Demons

Oleh: Ajahn Brahmavamso


GHOSTS
Dari judulnya, sudah pasti banyak yang tertarik. Kata
Ajahn sepertinya malam ini yang paling banyak
pendengarnya. Dulu waktu dia disuruh berkotbah di
Kuala Lumpur, Malaysia, dia diminta kasih judul
kotbahnya, dia juga kasih yang ini dan yang muncul
dengar banyak sekali. Sampe Bhikkhu di Kuala Lumpur
bercanda, wah waktu saya berkotbah yang dengar bisa
dihitung pake jari.

Ajahn Brahm berkata, is ghost exist or not? The answer
is YES!

Tapi tidak usah takut karena hantu tidak pernah
melukai manusia. Hantu hanya menakuti, tidak pernah
melukai. Jangan percaya pada wajah hantu yang
mengerikan dalam film itu.

Kemudian dia bertanya, coba tunjuk tangan bagi mereka
yang pernah lihat hantu! Ada beberapa pendengar yang
menunjuk tangan.

Kemudian dia bertanya lagi, coba tunjuk tangan bagi
mereka yang pernah dilukai hantu! Ada beberapa juga
yang menunjuk tangan.

Kemudian Ajahm Brahm berkata kepada mereka, benarkah
kamu dilukai hantu? Saya melihat kamu masih baik-baik
duduk di sini mendengar cerita saya.

Ada orang berkata, sewaktu tidur seperti dicekik hantu
tidak bisa bernafas. Apakah itu bukan berarti dilukai?

Ajahm Brahm menjawab, sebenarnya pengalaman itu
bukanlah dicekik hantu. Itu adalah pengalaman fisik
kita sewaktu tidur karena pikiran kita ataupun
pernafasan kita yang terganggu. Pikiran kita terikat
pada sesuatu membuat kita lupa atau tidak mau
bernafas, lain kali kalau mengalami yang begitu
cobalah relaks and let go.

Percayalah, tidak ada hantu yang jahat di dunia ini,
paling ada hantu yang nakal. Karena hantu itu seperti
anak-anak, suka main dan suka diperhatikan orang.
Tetapi ada sejenis hantu yang sangat mengerikan, dia
bukan hanya membunuh diri sendiri. Tetapi juga
membunuh orang lain. Akan saya ceritakan tentang hantu
ini nanti terakhir-akhir.

Dulu teman saya menceritakan pengalamannya tentang
hantu. Sewaktu dia bermeditasi, dia mencium ada bau
aneh tapi tidak dihiraukan. Kemudian dia melanjutkan
meditasinya tetapi dia diganggu terus oleh hantu itu,
digelitik seperti meminta perhatiannya. Dia tetap
tidak menghiraukan. Keesokan harinya sewaktu dia masuk
lagi ke ruang meditasinya, masih tercium bau yang aneh
itu.

Dia tahu kalau itu adalah bau hantu karena bau dewa
itu harum. Jadi sebelum dia memulai meditasinya, dia
mengambil bantal lebih satu taruh di sampingnya dan
berkata dengan tegas, "I know it is you. There you sit
down and meditate with me or else, go somewhere else!
Don't bother me!"

Setelah itu, meditasinya tidak pernah terganggu lagi
dan bau yang tidak sedap itupun lenyap.

Ada sepasang suami istri Buddhis yang sering ke vihara
kita di Australia. Mereka menceritakan pengalamannya
membeli rumah baru. Agen rumah tidak memberitahukan
kalau pemilik rumah sebelumnya baru saja mati di depan
rumahnya sewaktu memindahkan perabotnya. Karena
pemilik sebelumnya mungkin ada penyakit jantung atau
karena kegemukan, dia mati di pintu rumah sewaktu
memindah perabotnya. Suami istri ini tidak tahu jadi
mereka pindah masuk saja seperti biasanya.

Tetapi tiap malam mereka diganggu orang yang iseng
memijit bel. Mereka membuka pintu dan mengira mungkin
saja anak-anak yang sedang iseng, tapi ternyata tidak
ada orang. Sampai tengah malam pun begitu. Suaminya
ada ide, dia mengeluarkan baterai dari bel jadi waktu
dipijit tidak berbunyi lagi. Tetapi walaupun tidak ada
baterai, bel itu berbunyi lagi. Barulah mereka tahu
ini bukan perbuatan orang iseng. Ternyata itu hantu
pemilik rumah sebelumnya yang mau masuk ke rumah. Dia
belum sadar kalau dia sudah mati.

Mereka baru tau akan kejadian tentang hantu ini
setelah mendengar dari tetangga-tetangganya.

Jadi sebagai umat Buddha mereka meminta petunjuk dari
bhikkhu dan membacakan paritta (doa) supaya hantu itu
bisa pergi ke tempat yang seharusnya dia berada.

Kalian tahu kenapa kebanyakan hantu tidak dapat
diambil fotonya. Saya dulu juga heran. Sewaktu saya
masih kuliah, saya bersama teman sekelas saya masuk
menjadi anggota dari klub yang mengamati miracle
(keajaiban). Karena mata kuliah saya semua tentang
ilmiah, saya sangat ingin tahu tentang keajaiban di
dunia.

Kita ada membuat kelompok belajar dan pergi mencari
rumah-rumah yang berhantu. Kita berupaya untuk
mengambil foto tetapi tidak ada satupun yang jadi.
Setelah mendalami agama Buddha saya baru mengerti
kalau hantu itu hanya dapat dilihat oleh pikiran.

Ini mengingatkan saya tentang cerita kungfu Tiongkok
yang saya lihat sewaktu kecil. Cerita itu mengenai
seorang anak yang belajar kungfu pada seorang guru.
Pada suatu hari guru itu membawa anak itu pergi ke
sebuah kolam. Dia berkata pada anak itu, Awas! Jangan
terlalu dekat dengan kolam itu.

Kalau kamu jatuh ke dalam, kamu akan menjadi
tulang-tulang yang kamu lihat itu pada dasar kolam.
Karena kolam ini bukan kolam air biasa, melainkan air
asam pekat yang menghancurkan apa saja. Jadi untuk
melatih keseimbangan badanmu, kamu harus berjalan di
atas jembatan kayu ini dan berlatih selama 7 hari.

Seandainya badanmu tidak seimbang kamu bisa jatuh ke
dalam kolam. Jadi berhati-hatilah. Anak itu berlatih
tanpa jatuh ataupun terpeleset sekalipun dan tibalah 7
hari itu. Gurunya berkata, kamu sudah berlatih 7 hari,
untuk meyakinkan bahwa keseimbangan badanmu sudah
mantap, saya akan menutup matamu dengan kain hitam dan
kamu berjalan lagi di jembatan itu satu putaran.

Mulailah anak itu merasa takut. Selangkah demi
selangkah dia maju di jembatan itu, tetapi baru 7
langkah dia sudah terpeleset dan jatuh ke kolam.

STAY TUNED! Seperti biasanya komersial iklan di TV
muncul pada saat-saat kritis, dan saya harus menunggu
beberapa menit untuk melihat apa yang terjadi pada
anak itu.

Kembali ke film ini, anak itu berpikir tamatlah
riwayatku. Tetapi begitu dia terjatuh dia terdengar
gurunya tertawa terbahak-bahak dari tepi kolam dan
berkata bukalah kain hitam itu dan berenanglah ke
tepi. Anakku, tidak ada kolam asam, tulang tengkorak
yang seperti kamu lihat itu hanyalah palsu saja. Itu
air biasa, tetapi pikiranmu telah menghantui kamu,
rasa takutmu lah yang menghantui kamu sehingga
keseimbangan batinmu tidak terjaga, dan tentu saja
dengan keseimbangan badanmu.

Kembali tentang klub pelacak keajaiban yang saya masuk
dulu. Dalam program pertama dari klub ini, ada seorang
wanita tua yang datang memberikan ceramahnya tentang
ilmu gaib. Dia bilang, "Welcome to my talk. As you
know, I'm a witch (nenek sihir)." Srrhh... kita semua
berdiri bulu romanya. Kemudian berkata lagi. "Don't be
afraid. There are 2 kinds of witches. Black Witch and
White Witch. Black Witch is Evil and White Witch is a
kind Witch, who always helps people. I'm a White
Witch."

Semua orang menjadi tenang kembali.

Kemudian nenek itu melanjutkan lagi. "But... Black
Witch will always say that she too a White Witch"
hahaha...

Teman bersama saya yang masuk klub ini sekarang
berbisnis di London dan masih aktif dalam klub ini.
Saya bertemu dengannya akhir-akhir ini. Kartu
bisnisnya sangat unik. Selain bisnis utamanya, di
bawah namanya ada tertulis "Member of Ghost Buster of
Northern Island". (artinya anggota penangkap hantu
dari Pulau bagian Utara). Di Inggris banyak sekali
hantu gentayangan. Karena hantu-hantu itu terlalu
lengket / melekat pada keluarganya atau rumahnya atau
barangnya. Mereka tidak rela meninggalkan kediamannya
atau keluarganya, jadi tetap di sana tidak mau
pergi-pergi untuk tumimbal lahir.

Tetapi bagaimanapun, bhikkhu yang baik lah yang ahli
dalam menangkap hantu. Bhikkhu itu ahli sebenarnya
bukan karena dia memiliki kekuatan gaib atau kekuatan
lainnya. Tetapi karena Bhikkhu itu menaati
peraturan-peraturan yang diberikan Sang Buddha,
sehingga bhikkhu-bhikkhu dapat terbebas dari segala
niat buruk atau apapun yang tidak baik, dan
bhikkhu-bhikkhu juga bisa memancarkan kasih sayangnya
kepada semua makhluk tanpa meminta pembalasan apapun.

bersambung
Title: Re: Dewa
Post by: ryu on 05 August 2008, 08:22:03 PM
Talk about this precept (peraturan), saya teringat
tentang seorang wanita Thai usia 60 an yang sering ke
vihara kita di Australia. Dia seorang Buddhis yang
sangat saleh, taat pada Pancasila Buddhis dan tiap
minggu menjalankan Atthasila Buddhis (8 sila Buddhis).
Tetapi ada beberapa minggu saya tidak melihatnya,
tetapi saya melihat putrinya dan bertanya kemana orang
tua itu?

Kemudian putrinya bercerita. Ibunya sakit dan berada
di hospital. Kata putrinya, sekarang saya lebih yakin
dengan agama Buddha. Karena sebenarnya ketika ibuku
baru masuk rumah sakit saya sangat kuatir dan pergi
menjenguk seorang ahli pengobatan dengan ilmu gaib
yang terkenal. Saya membayar A$20 kepadanya kemudian
dia meminta nama, tanggal lahir, nama rumah sakit dan
nomor tempat tidur ibuku. Begitu saya beritahu
kepadanya, dia membaca mantra-mantranya sampai lama
sekali. Kemudian dia bangun dan berkata padaku, apakah
ibumu ada ilmu gaib atau memakai apa-apa dalam
tubuhnya. Saya tidak bisa melihat dengan jelas karena
dia seperti diselimuti oleh atmosphere putih
disekelilingnya.

Saya menjawab, tidak ibu saya tidak memakai apa-apa
tetapi dia penganut Buddha yang taat pada
peraturannya. Seketika itu juga ahli gaib ini
mengembalikan uangku A$20 dollar dan berkata, kenapa
kamu tidak bilang sebelumnya, buang waktuku saja!

Dari sini, kalian harus tahu, bahwa menaati Sila yang
ditetapkan Sang Buddha itu berarti melindungi diri
kalian sendiri. Setiap kali ke vihara, kita selalu
bersujud di depan rupang Sang Buddha. Kalian tahu apa
artinya? Itu bukan berarti kita umat Buddha
menyembah-nyembah di depan patung.

Dulu saya tidak mengerti, saya hanya ikut saja
bersujud. Sekarang saya mengerti bahwa saya bersujud
di depan rupang (patung) Sang Buddha bukan karena saya
menyembahnya, tetapi saya menghormati dan mengagungkan
jalan yang ditunjukkan Sang Buddha dan bersujud untuk
mengingatkan saya harus berjalan di atas jalan yang
ditunjukkan olehNYA.


==========================

Note: Pancasila Buddhis adalah Lima sila yang harus
ditaati umat Buddha. Sewaktu seorang umat Buddha di
wisudhi, selain berlindung pada Buddha, Dhamma dan
Sangha, dia juga harus berjanji taat pada Pancasila
Buddhis yang ditetapkan oleh Sang Buddha sebagai
peraturan untuk umat awam. Isi Pancasila Buddhis itu
adalah:


1. Panatipata Veramani Sikkhapadang Samadiyami. Saya
berjanji untuk tidak membunuh atau melukai makhluk
apapun.

2. Adinandana Veramani Sikkhapadang Samadiyami. Saya
berjanji untuk tidak mencuri, mengambil milik orang
lain tanpa persetujuannya.

3. Kamesumichacara Veramani Sikkhapadang Samadiyami.
Saya berjanji untuk tidak melakukan perbuatan serong
atau asusila. Saya hanya setia pada pasangan saya.

4. Musavada Veramani Sikkha padang Samadiyami. Saya
berjanji untuk tidak berbohong, tidak berkata kasar.
Saya hanya berbicara yang jujur dan benar.

5. Sura-meraya-maja-pamadathana Veramani Sikkhapadang
Samadiyami. Saya berjanji untuk tidak minum arak,
makan obat yang mengakibatkan kecanduan dan kebodohan.
Saya harus selalu berwaspada.


===========================

Sewaktu Ajahn Brahm berbicara tentang lima sila yang
harus ditaati umat awam ini, dia bercanda tentang
orang Thai yang pergi ke vihara. Dulu dia merasa aneh
melihat beberapa lelaki Thai yang ke vihara berdoa
dengan sikap anjali tetapi tidak semua lima jari
bertemu lima jari sebagai mana seharusnya. Ada yang
dua jarinya disimpan sehingga hanya 4 pasang jari yang
keluar. Kemudian dia bertanya ke bhikkhu Thai
temannya, kenapa mereka berdoa dengan jari begitu?
Temannya menjawab, karena mereka tidak menaati salah
satu peraturan dari lima sila itu. Ini hanyalah
tradisi orang Thai yang sebenarnya tidak benar.

Seorang Buddhis yang benar harus tetap patuh pada
perjanjiannya.

Kebetulan waktu ini kan waktu "Pho-Tho" bulan Juli
menurut penanggalan Tiongkok. Banyak orang Singapura
yang masih sembahyang besar-besaran untuk "hantu". Ada
orang bertanya mengenai “Pho-Tho” kepada Ajahn Brahm.

Kata Ajahn, sebenarnya sembahyang "Pho-Tho" ini asal
usulnya juga dari Ajaran Sang Buddha, hanya Ajaran itu
telah direformasi.

Ceritanya ada tertulis dalam Sutta agama Buddha. Konon
di masa kehidupan Sang Buddha, ada seorang raja di
India yang bermimpi buruk dimana dia didatangi
makhluk-makhluk halus yang menderita memohon-mohon
padanya dengan sedih dan iba sekali.

Raja ini sangat gelisah setelah mimpi ini sehingga dia
berkunjung kepada Sang Buddha memohon petunjuknya.
Sang Buddha dengan kekuatannya tahu mengenai hal ini,
Beliau berkata kepada raja itu bahwa mereka itu adalah
orang-orang yang dihukum mati oleh raja ataupun raja
sebelumnya. Karena mereka mati dengan penasaran,
mereka menjadi gentayangan, tidak mau "let go" dengan
dunia ini.

Raja yang bijaksana, berdana lah kepada orang-orang
yang pantas menerima danamu. Keesokan harinya Raja
membagi-bagi makanan dan pakaian kepada semua
rakyatnya. Rakyatnya semua sangat gembira dan
bersyukur dan berdoa atas kebahagiaan Raja. Sejak itu
Raja itu tidak pernah bermimpi buruk lagi.

Cerita kedua adalah mengenai salah seorang murid utama
Sang Buddha yang bernama Mogallana. Ibu Mogallana
meninggal dunia. Mogallana sebagai anak berbakti ingin
mengetahui keadaan ibunya, karena dia tahu pada masa
hidupnya ibunya itu bukanlah seorang Buddhis, ibunya
suka mencaci maki dan marah-marah terus pada siapapun
termasuk pada Sang Buddha dan pengikutnya. Waktu itu
Mogallana sudah mencapai kesucian dan mempunyai
kekuatan menembus ruang dan alam, sehingga dia
berhasil menemukan ibunya di alam kelaparan. Dia
merasa kasihan sekali kepada ibunya, sedangkan ibunya
tidak mengenal dia.

Dia melihat ibunya kelaparan, dan segera dia memberi
makanan yang memang sudah disediakan kepada ibunya.
Tetapi begitu ibunya makan, segera makanan itu menjadi
bara api di kerongkongannya. Ibunya menjerit-jerit
kesakitan dan segera Mogallana memberi ibunya minuman
tetapi sama juga minuman itu juga menjadi bara api
begitu masuk ke mulutnya.

Mogallana dengan segera upaya menolong ibunya tidak
berhasil. Akhirnya dia pergi mencari Sang Buddha untuk
memohon petunjuknya. Sang Buddha tahu akan kejadian
ini juga dan berkata pada Mogallana, cepatlah kamu
berdana memberi makan kepada orang suci agung atas
nama ibunda mu.

Pada waktu kehidupan Sang Buddha, tentu saja tidak
sukar mencari orang suci / Arahat, jadi Mogallana
secepat mungkin mengumpulkan bhikkhu-bhikkhu lain yang
juga temannya dan berdana ke mereka. Setelah itu
mereka bersama-sama memanjatkan paritta untuk
mentransfer kebaikan Mogallana kepada ibunya yang
berada di alam kelaparan. Akhirnya ibunya terbebas
dari alam kelaparan dan dilahirkan kembali di alam
Surga Tusita.

Cerita ketiga adalah mengenai murid utama Sang Buddha
yang lainnya (lupa namanya, entah Upali atau siapa).
Pada suatu malam, sewaktu Upali bermeditasi di vihara
dia mendengar suara dan tangis isakan seseorang.
Setelah diteliti ternyata itu berasal dari seorang
mahkluk halus di luar vihara. Hantu ini sedang memohon
pada dewa penjaga pintu untuk membiarkan dia masuk
menemui anaknya. Begitu Upali keluar, makhluk ini
berkata kepada Upali, jangan melihat ke depan anakku,
saya tidak memakai apa-apa, saya kotor! dan orang suci
seperti kamu tidak pantas melihat saya. Tetapi saya
memohon kepadamu anakku, tolonglah ibumu ini supaya
terbebas dari kesengsaraan ini. Upali sangat terkejut
mendengar perkataan makhluk ini. Tetapi sebelum dia
sempat berkata apa-apa, makhluk ini sudah hilang.
Pikiran Upali sangat terganggu oleh kejadian ini,
karena ibunya belum meninggal dunia, kenapa makhluk
ini berkata padanya bahwa dia adalah ibunya.

Seperti biasanya, Upali pergi mencari Sang Buddha
memohon petunjuk. Sang Buddha berkata, Upali, ia benar
adalah ibumu, tetapi ibu dari kehidupan lalu. Dia
menderita karena karmanya, dan sekarang telah tiba
karmanya bertemu denganmu yang telah menjadi orang
suci. Cepatlah membuat jubah dan berdana lah kepada
orang yang pantas supaya dia berpakaian kembali.

Karena pada masa itu, benang saja sukar diperoleh,
apalagi kain lebih sulit lagi. Jadi dengan susah payah
Upali mengumpul kain-kain kecil dari rakyat-rakyat di
desa yang mereka diami, dan dia jahit jadi jubah dan
berdana kepada bhikkhu-bhikkhu yang menjadi temannya.

Dan kemudian bersamaan mereka memanjat paritta (doa)
menyalurkan jasa perbuatan baik pada ibunya pada
kehidupan yang terdahulu, dan ibunya terlahir kembali
entah di alam mana, saya lupa.

Pasti orang bertanya, mengapa bhikkhu-bhikkhu itu bisa
mentransfer / menyalurkan jasa perbuatan baik kepada
makhluk lain dengan mudah? Jawabannya karena pada masa
kehidupan Sang Buddha, bhikkhu-bhikkhu yang ada pada
masa itu benar-benar suci dan sudah mencapai Arahat.

bersambung
Title: Re: Dewa
Post by: ryu on 05 August 2008, 08:23:01 PM
GODS OR DEWA:

Ada seorang anak muda dari Amerika. Dia selalu suka
jadi sukarelawan di panti-panti jompo atau di vihara.
Sampai pada suatu hari dia berkata kepada temannya
bahwa dia ingin menjadi seorang bhikkhu (pendeta
Buddha). Bagaimana caranya? Temannya berkata pergilah
kamu berdana kepada bhikkhu dan tanya lah dia
bagaimana cara menjadi bhikkhu.

Pergi lah si anak ini ke vihara. Dia bertemu dengan
seorang bhikkhu. Bhikkhu ini bertanya ada yang bisa
saya bantu? Kebetulan Bhikkhu juga seorang
berkebangsaan Amerika. Pada tahun 70-an masih sedikit
bhikkhu orang kulit putih. Kata pemuda itu, saya ke
sini mau berdana dan mau jadi bhikkhu, bagaimana
caranya? Bhikku itu tersentak dan dia tahu pemuda ini
ikhlas.

Bhikkhu itu berkata, pergilah kamu ke Thailand. Di
sana ada Monastery International yang menerima kita
para orang asing untuk berlatih. Jadi berangkatlah
pemuda ini ke Thailand, sampai di Bangkok Airport jam
2 pagi tapi dia tidak tahu pasti alamat Monastery itu.
Jadi dia pergi dengan naik taksi. Setelah perjalanan
cukup jauh, sampailah ia di depan Monastery itu, waktu
itu masih dini sekitar jam 3 lebih. Taksi itu pergi
saja begitu mengantarnya. Ternyata Monastery itu belum
terbuka, semuanya masih gelap gulita. Ketika dia
mengamati pintunya, tiba-tiba tercium harum wangi.

Kemudian berbalik badan melihat seorang bapak tua
dengan pakaian adat Thai berdiri di belakangnya. Bapak
itu bertanya dengan bahasa Inggris yang fasih, ada
yang bisa saya bantu? Pemuda ini sangat gembira
sekali, karena untuk pertama kalinya di sini dia
berjumpa dengan orang yang bisa berbahasa Inggris.

Pemuda ini menjawab, saya ke sini mau berdana dan
menjadi bhikkhu. Bapak itu tersenyum dan menjawab,
hari masih dini, belum ada yang bangun, mari saya
antar kamu masuk ke dalam.

Dan bapak ini meraba kantongnya mengeluarkan kunci
yang sudah usang dan membuka pintu samping monastery
itu. Kemudian dia membawa pemuda ini ke sebuah ruang
besar, menghidupkan lampu-lampu di ruang itu. Di sana
ada patung-patung Buddha dan beberapa lukisan yang
kelihatan sudah tua. Bapak itu menceritakan tentang
sejarah lukisan-lukisan yang berada di ruang itu
kepada pemuda tersebut dengan bahasa Inggris yang
fasih sekali. Tak terasa subuh sudah sampai, bapak itu
berkata pada pemuda itu:

"Mari saya antar kamu ke ruang tempat para bhikkhu
menerima dana makan. Setelah sampai di sana, bapak itu
berkata, tunggulah di sini kepala biara akan segera
keluar, dan bapak itu berjalan keluar.

Begitu kepala biara itu keluar, dia terperanjat
melihat pemuda ini. Karena dia tidak bisa berbahasa
Inggris, dia segera mencari murid kulit putih lainnya.

Pemuda ini menjelaskan bagaimana dia bisa masuk ke
vihara dan menunggu di sana.

Kepala biara terperanjat, karena di dalam vihara
mereka tidak pernah ada bapak yang dikatakan pemuda
itu, lagipula hanya kepala biara dan wakilnya yang ada
kunci pintu itu. Dia juga terperanjat karena pemuda
itu tahu sejarah lukisan-lukisan itu, sementara
orang-orang yang bermukim lama di sana saja sudah
tidak tahu menahu tentang sejarah itu. Setelah pemuda
itu menjelaskan ciri-ciri khas orang itu, ternyata
baju adat itu seperti baju Raja Thailand yang dulu.

Segera mereka membawa pemuda itu untuk melihat sebuah
lukisan seseorang. Pemuda itu berkata: "Yes! This is
the man who helped me this morning." Segera mereka
mengerti bahwa bapak itu ternyata Raja Thailand dulu
yang sudah meninggal dunia dan menjadi Dewa. Karena
keikhlasan dan kesucian hati dari pemuda ini, dewa pun
menolongnya.

Cerita kedua tentang Dewa adalah dari pengalaman
senior saya di Thailand. Pada masa saya dulu,
bhikkhu-bhikkhu banyak yang berniat ke India, tempat
asal usul agama Buddha. Mereka berjalan dari Thailand
ke India, perlu waktu satu tahun. Banyak yang tidak
berhasil, atau meninggal karena perjalanan yang
berbahaya dalam hutan liar, ataupun tersesat. Senior
saya, seorang bhikkhu yang sangat saleh bercerita
tentang pengalamannya. Dia sudah berhasil sampai ke
India.

Tetapi dalam perjalanan pulangnya sekitar 4 hari
sebelum mencapai Thailand dia sudah kehabisan tenaga,
karena sudah hampir seminggu dia belum menemukan
makanan untuk mengisi perutnya. Akhirnya dia terjatuh
di jalan, dari kejauhan dia nampak seorang berpakaian
rapih dan bersih seperti orang kota membawa rantangan
makanan berjalan ke arahnya.

Orang itu menderma makanannya kepada senior saya itu.
Senior saya heran bagaimana orang ini bisa tahu kalau
ada bhikkhu yang menunggu dana makanan. Karena bhikkhu
tidak boleh bertanya asal usul makanan dari seorang
pemberi, senior saya hanya menerima dan memakan
makanan itu. Tetapi begitu dia membuka rantang
makanan, dia terperanjat dengan isi makanan itu karena
semuanya berisi sayuran yang bagus-bagus adat Thai
seperti yang dijual di restoran. Senior saya tidak
tahan untuk tidak bertanya.

Sehingga dia berkata kepada orang itu: "Maafkanlah
saya untuk bertanya, dari manakah kamu berasal
sehingga kamu tahu kalau di sini ada seorang bhikkhu
yang sedang menunggu dana makan?" Orang itu hanya
tersenyum dan menunjuk ke atas langit.

Cerita lain tentang dewa adalah pengalaman saya
sendiri. Sewaktu saya berada di Thailand, sudah biasa
seorang bhikkhu berjalan kaki dari suatu tempat ke
tempat lain.

Suatu waktu, karena saya berjalan melewati banyak
hutan yang tidak ada penduduknya, saya tidak menerima
makanan maupun minuman. Sebagai seorang bhikkhu, sudah
menjadi peraturan untuk hanya makan atau minum dari
pemberian orang, tidak boleh meminta. Pada saat itu
matahari terik sekali dan sudah 2 hari saya berjalan
tidak makan atau pun minum. Kemudian tibalah saya di
sebuah desa. Sewaktu saya berjalan di pintu desa, dari
kejauhan saya sudah melihat ada warung dimana beberapa
orang duduk sambil mengobrol.

Saya melihat ada iklan Coca-Cola. Sewaktu saya
melewati warung itu, sebagai seorang bhikkhu saya
tidak boleh melihat ke sana ke mari, apalagi meminta
minum kepada mereka, jadi pandangan mata saya tetap
menunduk ke bawah. Mereka sepertinya tidak
menghiraukan saya. Kemudian saya berpikir dan berkata
dalam hati, kalau benar ada DEWA yang menolong bhikkhu
yang baik seperti yang tertulis dalam Sutta Pitaka,
tunjukkanlah kepadaku sekarang juga keberadaan dewa
itu. Kemudian saya berusaha konsentrasi dengan jalan
saya sampai kira-kira setelah 9 meter saya berjalan,
saya mendengar ada orang berlari-lari ke arah saya dan
berteriak dengan bahasa Thai yang artinya persembahan
dana makan untuk bhikkhu. Ternyata seorang wanita
membawa Coca-Cola untuk saya, kemudian diikuti
teman-temannya yang lain.

Kemudian saya duduk di bangku di tepi jalan. Kemudian
saya minum Coca-Cola yang berada di sampingku, 9
botol! Dan berpikir, Wah! DEWA benar ada, dan bukan
hanya satu, mereka benar-benar mau menunjukkan bahwa
DEWA itu ada!

bersambung
Title: Re: Dewa
Post by: ryu on 05 August 2008, 08:23:29 PM
DEMON ATAU IBLIS

Apakah Demon itu ada? Well, ini cerita tentang seorang
wanita penganut Buddhis juga. Wanita ini sangat taat
pada sila-sila yang dia ucapkan. Dia juga seorang yang
aktif dalam kegiatan Buddhis. Pada kehidupan
pribadinya, dia termasuk seorang sukses dalam bisnis
jadi banyak yang iri padanya. Mungkin karena iri,
salah satu orang yang dikenalnya bermaksud tidak baik
padanya.

Dia tidak mengetahui kalau ada yang mau berniat buruk
padanya. Tetapi dia bisa merasakan kalau ada sesuatu
yang terus mengikutinya dan berusaha mengganggunya.
Dia merasa tidak nyaman. Kebetulan pada hari Minggu
itu seperti biasanya dia pergi ke vihara. Begitu di
vihara, dia merasa nyaman kembali. Tetapi dia sempat
mencari bhikkhu di vihara untuk menceritakan tentang
rasa tidak nyaman yang dialaminya akhir-akhir ini.
Bhikkhu ini segera tahu kalau ada sesuatu yang tidak
wajar terjadi, jadi bhikkhu inipun membawa beberapa
murid-muridnya mengikuti wanita ini ke rumahnya.

Segera saja, bhikkhu itu mengetahui kalau ada DEMON di
rumah wanita itu.

Setelah membacakan paritta, bhikkhu itu menyuruh DEMON
tersebut untuk mewujudkan rupanya. Bhikkhu ini
bertanya: "Why do you want to hurt this woman? Have
she ever hurted you before in anyway?"

Demon itu berkata: "Saya disuruh oleh seseorang untuk
membunuhnya, saya sudah berusaha dengan berbagai cara
untuk masuk ke tubuhnya tetapi gagal. Saya sedang
menunggu kelemahannya."

Bhikkhu itu berkata: "Wanita ini tidak dapat kamu
lukai karena dia dilindungi oleh sila (perilaku dan
moral) yang telah diperbuatnya. Kembalilah kamu ke
alam yang seharusnya kamu berada."

Demon itu berkata lagi: "Tidak, saya tidak bisa
kembali dengan kegagalan. Kalau saya gagal dengan
tugas saya, itu sama saja dengan kematian saya."

Bhikkhu itu dengan kasih sayang berkata: "Bertobatlah
Demon. Saya akan membacakan paritta untukmu sehingga
dapat membantumu terlahir kembali di alam yang
seharusnya kamu berada. Pergilah dengan sukarela."

Dengan cerita ini, apakah saya telah menjawab
pertanyaanmu tentang Demon? I hope so. Semua cerita
yang saya ceritakan itu berdasarkan TRUE STORY yang
saya dengar ataupun saya alami.

Now, seperti yang saya ceritakan pertama-tama. Di
dunia ini ada satu hantu yang benar-benar mengerikan,
bukan hanya bisa membunuh diri kita sendiri, tetapi
juga bisa membunuh orang lain. Tahukah kalian hantu
apakah itu?

Hantu itu namanya "Hantu Botol". Dia tersimpan dalam
botol. Sekali kamu bertemu botol itu dan membuka botol
itu, hantu itu segera keluar dan ada yang
mengakibatkan makin lama perut kamu semakin bulat dan
besar.

Ini sebuah cerita yang diceritakan oleh seorang
lelaki. Seperti biasanya lelaki ini suka pergi ke pub
after work untuk minum-minum bersama dengan
teman-temannya. Pada suatu malam dalam perjalanan
pulang ke rumah, ada pemeriksaan lalu lintas di jalan
yang akan dilewatinya. Dia melihat semua kendaraan
berjalan dengan lambat dan segera ia mengetahui kalau
di depan pasti ada pemeriksaan. Dia bermaksud untuk
berputar balik mencari jalan lain karena dia tahu
pasti bahwa dirinya tidak akan lulus dari pemeriksaan,
angka alkohol di tubuhnya pasti sangat tinggi. Tetapi
begitu menoleh ke belakang, sudah banyak mobil antri
di belakangnya. Dia berpikir, ah, pasrah lah saya
untuk menerima denda. Begitu sampai gilirannya,
terdengar suara BUMP! (benturan) besar di depan.
Polisi pemeriksa itu berkata: "There's an accident in
front, we have to go to check it. Count yourself
lucky, just go ahead!"

Lelaki itu kegirangan karena dia pikir, wah, I'm
really lucky this time.

Dengan gembira sekali dia mengendarai mobilnya pulang
dan langsung tidur.

Keesokan paginya, dia terbangun oleh sirene mobil
polisi. Kemudian terdengar bel pintunya berbunyi. Dia
langsung berpikir, saya tidak melanggar peraturan
kemarin, kenapa polisi itu datang ke rumah saya? Ah,
sekarang alkohol saya pasti sudah menurun, kalaupun
mau ditest sekarang saya tidak perlu takut. Dia segera
bangun membuka pintu. Begitu melihat polisi kemarin,
dia berkata, "Hello Sir, ada yang bisa saya bantu? "

Polisi itu menjawab: "Yes, tolong bantu kami membuka
pintu garasimu."

Begitu dibuka, lelaki itu terperanjat melihat mobil di
garasi bukanlah mobilnya, melainkan mobil polisi
kemarin.

Sekarang dia bukan hanya menerima hukuman karena mabuk
saja, tetapi juga hukuman karena mencuri.

Kalau Anda atau teman Anda suka minum minuman keras,
segeralah nasehati mereka untuk menghentikan kebiasaan
buruknya ini.

Alkohol bukan saja merusak kesehatan, dia juga banyak
menghancurkan kehidupanmu, keluargamu, bahkan banyak
kecelakaan lalulintas yang membunuh akibat alkohol.

Inilah yang saya maksudkan dengan the HORRIBLE GHOSTS!


Penerjemah: Tidak diketahui

http://www.w****a.com/forum/showthread.php?t=863
Title: Re: Dewa
Post by: Kokuzo on 05 August 2008, 11:16:37 PM
^ ada dijual nda bukunya neh?
Title: Re: Dewa
Post by: Hikoza83 on 06 August 2008, 07:41:58 AM
source link lain : http://www.geocities.com/bbcid1/bukubeyondtheliving.htm
semoga membantu.  _/\_


By : Zen
Title: Re: Dewa
Post by: nyanadhana on 06 August 2008, 08:43:27 AM
True Story juga deh,

Temen saya katakanlah ia bernama Mei Mei , pada suatu ketika berada di kosan dan tiba2 berlaku aneh, mendadak ia berteriak-teriak kesakitan,ia meraung-raung seperti orang gila di kamar kosan dan memukul-mukul tembok, kita semua mengira apakah ini gara-gara ia baru putus cinta namun aneh kelakuannya yang sangat 'ganas'. lalu sepakatlah kita bahwa Mei Mei kesurupan dan kita segera menelepon Bhante untuk datang dan mengusir setan.

Datanglah Bhante dan mulailah ia komat kamit memanjatkan paritta , sesaat Mei Mei tampak tenang dan begitu lega, namun kembali lagi ia mengganas, pembacaan paritta pun mulai digencarkan seraya kami juga ikut membacakan Paritta, lagi lagi Mei Mei kembali tenang sejenak namun ia mulai marah-marah...."Biksu botak,gundul, dan kalian semua" lalu ia pun mulai memukul mukul tembok lagi.....Karena merasa tidak mempan dan Mei Mei seorang karesten yang taat kita pun mencoba memanggil Pendeta untuk datang...lalu dibukalah ayat-ayat Al Kitab dan dibacakan kepada Mei-Mei....sejenak Mei-Mei pun tenang lagi namun lagi-lagi gagal.

Kita pun mengira ini hantu merupakan hantu jenis kuat yang sangat susah diusir,kebetulan Pak Haji lewat dan membacakan ayat kursi, eh Mei Mei terdiam namun lagi-lagi berontak....

Karena merasa kesal,kita pun menanyakan langsung ke Mei Mei yang kerasukan,kenapa kok masih mau menghantui Mei Mei...trus hantunya berkata "Aku tidak ngerti dari tadi apa yang kalian ucapin,satunya komat-kamit,satunya terlalu bersemangat,satunya pake tangan tarik menarik.apaan sih.kamu kira agama kalian bisa bikin aku tenang, aku tidak beragama, aku ga ngerti sedikitpun arti ucapan kalian."

Trus kemudian ,kita bertanya apa yang bisa membuat dia tenang dan akhirnya meninggalkan tubuh Mei Mei...kata hantunya,ia cuman haus dan ingin minum.....lho kok cuman gitu aja, iya kata hantunya bahwa ia sangat haus, akhirnya kami pun ke warung depan dan membeli Teh Botol Sosro....setelah minum ,akhirnya Mei Mei pingsan dan hantu itu tidak lagi merasuki tubuh Mei Mei.

Wew, pertanyaan selanjutnya ,apakah Teh Botol Sosro lebih kuat dari semua agama yang ada di dunia ini dalam mengusir setan? ;D
Title: Re: Dewa
Post by: Kokuzo on 06 August 2008, 08:59:28 AM
Bikin agama teh botol Sosro yuuukkkk!!!!
Title: Re: Dewa
Post by: Pitu Kecil on 06 August 2008, 10:16:33 AM
Minum ahhhh.... Haussss.... (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/drink.gif)
Title: Re: Dewa
Post by: K.K. on 06 August 2008, 01:28:04 PM
Karena merasa kesal,kita pun menanyakan langsung ke Mei Mei yang kerasukan,kenapa kok masih mau menghantui Mei Mei...trus hantunya berkata "Aku tidak ngerti dari tadi apa yang kalian ucapin,satunya komat-kamit,satunya terlalu bersemangat,satunya pake tangan tarik menarik.apaan sih.kamu kira agama kalian bisa bikin aku tenang, aku tidak beragama, aku ga ngerti sedikitpun arti ucapan kalian."

Trus kemudian ,kita bertanya apa yang bisa membuat dia tenang dan akhirnya meninggalkan tubuh Mei Mei...kata hantunya,ia cuman haus dan ingin minum.....lho kok cuman gitu aja, iya kata hantunya bahwa ia sangat haus, akhirnya kami pun ke warung depan dan membeli Teh Botol Sosro....setelah minum ,akhirnya Mei Mei pingsan dan hantu itu tidak lagi merasuki tubuh Mei Mei.


 :))
Memang hantu tidak memerlukan semua omong kosong agama dan ritual, tapi hanya satu dana (minuman) yang tulus saja.

Title: Re: Dewa
Post by: Kristin_chan on 06 August 2008, 03:40:21 PM
Wew... Thanks atas cerita2nya... Really inspiring... Sampe speechless neh... Hehe... (http://cinta.kaskusradio.com/bigonion/smiley/A_244.gif) (http://cinta.kaskusradio.com)

Minta ijin copas ceritanya aja deh... Sekali lagi thanks...
Title: Re: Dewa
Post by: williamhalim on 06 August 2008, 08:43:44 PM
Sesuai konsep Ehipassiko, kita harus membuktikan sendiri segala ajaran2 yang kita dengar. Ada gak sih temen2 yang punya pengalaman ketemu Dewa? Atau ada gak sih yang bisa membuktikan kalau dewa itu benar2 ada?? K

Ehipassiko yg diajarkan oleh Buddha lebih tepat kita terapkan untuk membuktikan kebenaran Ajarannya, yakni: Kenyataan akan dukkha, penyebabnya, adanya akhir dukkha dan jalan untuk mengakhiri dukkha.

Kalo Ehipassiko mengenai alam Dewa dll, sy pikir kurang bermanfaat bagi kedamaian batin kita...

Salam,
willi

::
Title: Re: Dewa
Post by: fran on 19 August 2008, 09:02:58 PM
Entah kenapa...
Tapi gw ngerasa kalao "Hantu" yg selama ini kita kenal, bukan mahluk peta...
Tapi mahluk dari alam dewa (at least alam dewa rendah)...



Entah kenapa...
Tapi gw rasa kemenyan yg dibakar kurang nih, shg makhluk peta enggan datang..