Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: btj on 15 February 2014, 12:15:56 PM

Title: Hasil Persembahan
Post by: btj on 15 February 2014, 12:15:56 PM
Bagaimana pandangan Buddhisme terhadap makanan hasil atau bekas persembahan terutama kepada leluhur?
Apakah kita boleh memakannya lagi atau tidak?

*menurut info yang pernah saya dapat, sebenarnya yang memakan makanan persembahan tersebut adalah makhluk peta dengan mengisap sari makanannya (mengunyah dan memuntahkannya kembali), sehingga dikatakan bahwa makanan tersebut menjadi lebih cepat basi.
Apa benar demikian?

Mohon pendapatnya teman-teman.
 _/\_
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: Sumedho on 15 February 2014, 01:30:25 PM
Setahu saya Sang Buddha tidak pernah membahas tentang bekas persembahan kepada leluhur boleh dimakan lagi atau tidak. Secara logika tentu boleh saja dimakan, daripada dibuang sia2.

soal mahluk peta makan dan dimuntahkan kembali yah no comment karena imo masih spekulasi. Apakah cepat basi, sepertinya tidak juga. Pengalaman pribadi masih bisa dimakan sampe keesokan harinya atau lebih bahkan. yah dikulkasin supaya lebih awet :P
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: btj on 15 February 2014, 02:12:16 PM
Terima kasih pencerahannya Om.
Justru landasannya lebih kepada perhitungan agar makanan tidak dibuang sia2.
Tapi menurut pengalaman sepertinya makanan bekas persembahan kok terasa cepat basi gitu? Apa cuma perasaan doank yah?

Jika makanan tersebut tetap seperti sedia kala (sebelum dipersembahkan) berarti persembahan tersebut hanya bersifat formalitas (lambang) saja donk? Bukan benar-benar dinikmati oleh yang dituju?

Kalau persembahan kepada patung Buddha di altar kan jelas hanya berfungsi sebagai lambang penghormatan saja.

Jadi kedua hal tersebut berarti sama donk?
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: Sumedho on 15 February 2014, 02:46:30 PM
entah bagaimana mekanisme persembahan kepada "sanak keluarga" yang menerima persembahan itu sebenarnya apakah secara kimiawi ada perbedaan. Soal jadi cepat basi saya rasa sih tidak menurut pengalaman selama ini, tapi ada rasa makanan yang sudah dipersembahkan itu jadi terasa tidak enak. Tapi ini bisa dijelaskan dengan argumen bahwa makanannya di buka di open air, jadi kering dan berubah, tentu rasanya jadi tidak enak.

So far imo lebih baik abstaining drpd menyimpulkan tanpa landasan yang belum tentu benar.
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: btj on 15 February 2014, 02:58:39 PM
Baiklah kalau begitu Om. Terima kasih sudah membagi dan mengikis keraguan saya.

Salam.
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: cumi polos on 16 February 2014, 06:05:30 AM
Bagaimana pandangan Buddhisme terhadap makanan hasil atau bekas persembahan terutama kepada leluhur?
Apakah kita boleh memakannya lagi atau tidak?

*menurut info yang pernah saya dapat, sebenarnya yang memakan makanan persembahan tersebut adalah makhluk peta dengan mengisap sari makanannya (mengunyah dan memuntahkannya kembali), sehingga dikatakan bahwa makanan tersebut menjadi lebih cepat basi.
Apa benar demikian?

Mohon pendapatnya teman-teman.
 _/\_

boleh dicoba dgn teknologi mengawetkan makanan... antara lain

dikeringkan, didinginkan (beku), di hampa, diberi pengawet, diasinkan, dst dst..

coba persembahkan makanan kaleng, apakah rasanya akan berubah ? bagaimana dgn madu, garam ?
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: btj on 16 February 2014, 01:23:10 PM
Sebenarnya saya masih ragu (antara percaya dan tidak), karena tidak bisa melihat/membuktikan langsung proses "menikmati" oleh makhluk yang diberikan persembahan.

Dan yang menjadi pertanyaan (jika makanan tersebut benar-benar dikonsumsi oleh makhluk yang dipersembahkan tersebut) adalah apa yang membedakan makanan persembahan dengan makanan biasa (bukan untuk persembahan), dalam hal bisa tidaknya dinikmati oleh makhluk tersebut?

Maksudnya, apa persyaratannya agar makhluk tersebut dapat menikmati suatu makanan?
Apakah mereka dapat menikmatinya jika kita menggelar acara ritual, menyatakan niat, memasang dupa, dst, barulah mereka dapat menjangkau makanan tersebut?

Jika suatu makanan tidak kita persembahkan, kita masak dan taruh di meja makan seperti biasa, apakah mereka (makhluk tertentu) dapat juga menikmatinya atau tidak?

Tapi jika hal tersebut (makhluk tersebut tidak benar menikmati makanan yang kita persembahkan) adalah hanya mitos dan ritual belaka, maka pertanyaan saya adalah sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: wijananda on 22 August 2014, 09:34:49 PM
Benar.
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: wijananda on 22 August 2014, 09:38:17 PM
Benar basi dan bukan mitos.
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: Meruem on 23 August 2014, 09:42:21 AM
peta ada pamong prajany ga? kan bisa ke KFC makan dada mentok crispy tp ga keliatan, knp maunya persembahan keluarga... apa kangen masakan rmh gt??
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: wijananda on 23 August 2014, 05:50:34 PM
Ada mahluk mahluk kelaparan yg ada disekitar kita.
Kalau di kfc saya yakin ada. Masalahnya anda bisa menerima tidak jika saya nyatakan ada.
Title: Re: Hasil Persembahan
Post by: Meruem on 25 August 2014, 10:33:24 AM
Ada mahluk mahluk kelaparan yg ada disekitar kita.
Kalau di kfc saya yakin ada. Masalahnya anda bisa menerima tidak jika saya nyatakan ada.
kalo ada knp kfc jg ga basi? apa peta ga doyan kfc??