terima kasih atas jawaban yang diberikan oleh teman2 disini yang sangat beragam
hanya saya masih merasakan dalam pengalaman pribadi, bahwasanya setelah kita mengenal ajaran Dhamma, makin membuat kita banyak sekali pertimbangan yang muncul dalam hal untuk melakukan sesuatu
yang repotnya apabila harus dilakukan secara terpaksa, kekhawatiran kita akan semakin ruwet terhadap hasil yang akan didapat (dalam hal ini vipakka kamma) terutama jika dengan sangat2 terpaksa harus melanggar sila
belum lagi rasa penyesalan yang timbul membuat kita larut dalam kemurungan
apakah sdr/sdri juga pernah mengalami dalam hal memperaktekkan sila dalam kehidupan sehari2 ?
malah sepertinya enakkan orang2 yang tak mengerti, berbuat seolah2 tanpa beban dengan ketidaktahuannya itu..
dear herdi,
jika ada perasaan seolah itu adalah beban, itu berarti batin anda sedang dalam transisi dari yg cenderung akusala ke kusala
jika batin anda sudah cenderung kusala maka Dhamma yg anda dapat, justru akan semakin memperkuat hidup anda loh....
logikanya simpel kok : yakinlah pada hukum kamma
Hal ini sebenarnya sudah disebut guru buddha dalam dhammapada : Org yg berbuat akusala, bersenang2 selama buahnya belum masak
sama ky org yg hepi2 terus, dugem melulu, ga ada tabungan.....
dengan org yg hidup sederhana, ga neko2, tabungan diisi terus sedikit demi sedikit....
mana yg menurut anda lebih baik?