//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?  (Read 9821 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline rich110191

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« on: 26 December 2012, 12:25:16 AM »
Terpujilah Sanghyang Adi Buddhaya, Namo Buddhaya

Saya ingin bertanya mengenai ramalan..
Terkadang, saya melihat banyak sekali orang berkunjung ke "orang pintar" untuk menanyakan nasib mereka, sementara dalam Buddhisme tidak mengenal apa itu ramalan wajib untuk diikuti, melainkan ehipassiko atau hukum karma..

Pertanyaan saya, apakah ramalan hidup akan masa depan bisa kita ubah? Meskipun yang meramal kita adl orang yang handal sekalipun?

Terima kasih..

Karena saya berminat untuk mengubah ramalan ttg hidup saya..

Namo Amithofo..  :)  _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #1 on: 26 December 2012, 05:39:42 AM »
Terpujilah Sanghyang Adi Buddhaya, Namo Buddhaya

Saya ingin bertanya mengenai ramalan..
Terkadang, saya melihat banyak sekali orang berkunjung ke "orang pintar" untuk menanyakan nasib mereka, sementara dalam Buddhisme tidak mengenal apa itu ramalan wajib untuk diikuti, melainkan ehipassiko atau hukum karma..

Pertanyaan saya, apakah ramalan hidup akan masa depan bisa kita ubah? Meskipun yang meramal kita adl orang yang handal sekalipun?

Terima kasih..

Karena saya berminat untuk mengubah ramalan ttg hidup saya..

Namo Amithofo..  :)  _/\_

jangan percaya dengan ramalan dan sejenisnya.
namanya juga ramalan, belum pasti terjadi
ramalan cuaca aja sering meleset
dan ramalan bisa pasti berubah jika anda mau merubahnya juga
« Last Edit: 26 December 2012, 05:42:29 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #2 on: 26 December 2012, 07:16:17 AM »
ramalan itu bisa dikatakan kisi2 soal ujian.. apakah kisi2 soal ujian sama dengan soal ujian ? belum tentu..
pergunakan ramalan dengan bijak, percaya sih boleh saja namun percayalah dengan sisi positif.

contoh : ramalan cuaca, hari ini hujan. yang dilakukan adalah apakah waduh.. hari ini hujan gak jadi kantor deh daripada basah kuyup atau pergi ke kantor dengan bawa payung ? ada / tidaknya hujan tidak menjadi masalah, yang penting payung sudah diprepare sebelumnya.

begitu juga dengan ramalan kehidupan, misal diramalkan ada musibah, ya hati2lah dalam bertindak, perbanyak kebajikan, kurangi kejahatan dan sucikan pikiran..

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #3 on: 26 December 2012, 07:37:51 AM »
1. tidak semua orang yg mengaku pandai meramal, bisa benar2 meramal

2. jikapun orang tsb punya kemampuan untuk meramal, yg artinya dia mampu melihat potensi kamma yg telah kita kumpulkan sehingganya dapat 'membaca' ke arah mana kehidupan kita akan berjalan... namun ramalannya tsb hanya sebatas kondisi pada saat membaca kita..

3. apapun perbuatan kita setelahnya, akan mampu mengubah ramalannya tsb: seandainya ramalannya kurang bagus, maka perbuatan2 buruk kita setelah diramal, akan memperkuat ramalannya dan sebaliknya perbuatan2 baik kita akan mengubah/mematahkan ramalan tsb...

Persis seperti ramalan saham atau kurs valuta, para analisis meramal harga masa depan berdasarkan informasi2 saat ini, kecenderungan statistik, tren masa lalu, berita2 internasional, dsbnya.... namun ramalan ini tidak pasti tepat krn informasi yg di analisis tsb tidak mungkin 100% lengkap dan ramalan masih dapat berubah krn faktor kondisi yg selalu dinamis berubah...

jadi apa yg disarankan Buddha untuk selalu berusaha menambah perbuatan2 baik dan mengurangi kebiasaan buruk sudah tepat dan sangat simple


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #4 on: 26 December 2012, 12:27:04 PM »
Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?

semua manusia pasti menggunakan ramalan dalam hidupnya.
termasuk Sang Buddha,-----Sang Buddha banyak meramalkan masa yang akan datang,ini ada dalam kitab,
arti ramalan adlah prediksi,jadi siapa yang tidak pernah memprediksi sesuatu dalam hidupnya?

jadi bukan perlu percaya atau tidak perlu,karena setiap manusia telah akrab dengan ramalan.

kenapa sesuatu hal bisa diramal ?
jawabnya adalah----karena hukum sebab akibat dan hukum alam.
bila seseorang sudah tahu sesuatu sebab,maka dia bisa meramalkan sesuatu akibat.
bila seseorang sudah mempelajari beragam kerjanya hukum alam,maka dia bisa meramalkan apa berikutnya yang akan terjadi.
ini adalah teknik ramalan yang real.

yang perlu di bahas adalah,ramalan yang macam apa yang harus dijauhi oleh umat Buddhist ?

saya tidak tahu kalau dari sisi ajaran,ramalan apa yang harus diwaspadai atau mungkin dijauhi.
(saya tidak pernah baca kitab).

tapi kalau pendapat saya pribadi,yang harus diwaspai adalah semacam ramalan bintang,shio,tanggal lahir,ciamsi,dari bentuk fisik,garis tangan dsb.-----karena persentase ketepatannya tidak besar,dan rawan adanya  trik atau tipuan oleh peramal gadungan.jawaban ramalannya juga hanya berupa KIRA KIRA dan gambaran.

semoga bermanfaat.
kalau salah silahkan dikoreksi.
salam Hadi.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #5 on: 26 December 2012, 12:30:29 PM »
seorang peramal sejati tidak pernah meng-komrsil-kan ramalannya.

peramal yang komersil perlu diwaspai.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #6 on: 26 December 2012, 05:23:30 PM »
Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?

semua manusia pasti menggunakan ramalan dalam hidupnya.

saya tidak termasuk menggunakan ramalan
kesimpulan : tidak semua manusia

Quote
termasuk Sang Buddha,

please ! referensi dari mana, bahwa Sang Buddha Gotama meramal kehidupan dia sendiri.

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline enlightened_heart

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 2
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #7 on: 26 December 2012, 05:29:06 PM »
Ramalan itu kadang antara percaya ga percaya, beberapa kali saya melihat sendiri bahwa ada orang yang memang sanggup meramal dengan benar tetapi kembali lagi ke amal dan perbuatan kita, saya rasa ramalan mau itu baik atau tidak tetap bisa berubah...

Pendapat pribadi saya, ramalan mungkin bisa dijadiin sebagai satu acuan untuk kita lebih banyak berbuat amal yang baik ... _/\_ :)

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #8 on: 26 December 2012, 07:59:08 PM »
Betul sis enlighten.....saya setuju dgn pendapat sis.
Kadang manusia kan rasa penasarannya besar jd butuh ramalan tentang masa depan.
Sekedar mengetahui tidak masalah asal jgn melekat dgn ramalan itu. Baca Buku Liao Fan....Beliau diramalkan berumur pendek, tidak mempunyai anak, jabatan rendah di pemerintahan..beliau bekerja di pemerintahan.
Apa yg diramalkan itu tadinya semuanya tepat, tidak ada yg meleset sama sekali.
Sampai suatu hari Beliau ketemu seorang Bhiksu dan diberitahu bahwa Takdir atau Nasib itu memang benar Ada tapi bisa dirubah dgn Banyak Berbuat Kebaikan dan Menghentikan Perbuatan yg Salah.
Lalu Beliau bertekad melakukan 3 ribu perbuatan baik....dan perlahan-lahan Ramalan yg tadinya sangat tepat menjadi mulai meleset. Lalu setelah tercapai, Beliau bertekad melakukan 10 ribu Perbuatan Baik. Akhirnya nasib Beliau berubah total menjadi Panjang Umur, punya anak, dan Jabatan yg cukup tinggi di Pemerintahan
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Cullakasetthi jataka ada bercerita sedikit tentang ramalan
« Reply #9 on: 26 December 2012, 10:13:52 PM »
wah topik yang sensitif dan berat yah tentang ramalan.

Sebenarnya ada sedikit cerita tentang ramalan masih di "Cullakasethi jataka" (cerita ke 4), masalahnya wa rasa ini bukan topik yang didiskusikan untuk topik bagi pemula.

Quote
Once on a time when Brahmadatta was reigning in Benares in Kāsi, the Bodhisatta was born into the Treasurer's family, and growing up,was made Treasurer, being called
Treasurer Little. A wise and clever man was he, with a keen eye for signs and omens. One day on his way to wait upon the king, he came on a dead mouse lying on the road; and, taking note of the position of the stars at that moment, he said, "Any decent
young fellow with his wits about
him has only to pick that mouse
up, and he might start a business
and keep a wife." His words were overheard by a young man of good family but reduced circumstances, who said to himself, "That's a man who has always got a reason for what he says." And accordingly he picked
up the mouse, which he sold for a
farthing at a tavern for their cat. With the farthing he got molasses and took drinking water in a water-pot. Coming on flower-gatherers returning from the forest, he gave each a tiny quantity of the molasses and ladled the water out to them. Each of them gave him a handful of flowers, with the proceeds of which, next day, he
came back again to the flower
grounds provided with more
molasses and a pot of water. That
day the flower-gatherers, before
they went, gave him flowering
plants with half the flowers left on
them; and thus in a little while he
obtained eight pennies.
Later, one rainy and windy day, the
wind blew down a quantity of
rotten branches and boughs and
leaves in the king's pleasaunce, and
the gardener did not see how to
clear them away. [121] Then up
came the young man with an offer
to remove the lot, if the wood and
leaves might be his. The gardener
closed with the offer on the spot.
Then this apt pupil of Treasurer
Little repaired to the children's
playground and in a very little
while had got them by bribes of
molasses to collect every stick and
leaf in the place into a heap at the
entrance to the pleasaunce. Just
then the king's potter was on the
look out for fuel to fire bowls for
the palace, and coming on this
heap, took the lot off his hands.
The sale of his wood brought in
sixteen pennies to this pupil of
Treasurer Little, as well as five
bowls and other vessels. Having
now twenty-four pennies in all, a
plan occurred to him. He went to
the vicinity of the city-gate with a
jar full of water and supplied 500
mowers with water to drink. Said
they, "You've done us a good turn,
friend. What can we do for you?"
"Oh, I'll tell you when I want your
aid," said he; and as he went
about, he struck up an intimacy
with a land-trader and a sea-
trader. Said the former to him,
"To-morrow there will come to
town a horse-dealer with 500
horses to sell." On hearing this
piece of news, he said to the
mowers, "I want each of you to-
day to give me a bundle of grass
and not to sell your own grass till
mine is sold." "Certainly," said
they, and delivered the 500
bundles of grass at his house.
Unable to get grass for his horses
elsewhere, the dealer purchased
our friend's grass for a thousand
pieces.
p. 20
[paragraph continues] Only a few
days later his sea-trading friend
brought him news of the arrival of
a large ship in port; and another
plan struck him. He hired for eight
pence a well appointed carriage
which plied for hire by the hour,
and went in great style down to the
port. Having bought the ship on
credit and deposited his signet-ring
as security, he had a pavilion
pitched hard by and said to his
people as he took his seat inside,
"When merchants are being shewn
in, let them be passed on by three
successive ushers into my
presence." [122] Hearing that a
ship had arrived in port, about a
hundred merchants came down to
buy the cargo; only to he told that
they could not have it as a great
merchant had already made a
payment on account. So away they
all went to the young man; and the
footmen duly announced them by
three successive ushers, as had
been arranged beforehand. Each
man of the hundred severally gave
him a thousand pieces to buy a
share in the ship and then a further
thousand each to buy him out
altogether. So it was with 200,000
pieces that this pupil of Treasurer
Little returned to Benares.
Actuated by a desire to shew his
gratitude, he went with one
hundred thousand pieces to call on
Treasurer Little. "How did you
come by all this wealth?" asked the
Treasurer. "In four short months,
simply by following your advice,"
replied the young man; and he told
him the whole story, starting with
the dead mouse. Thought Lord
High Treasurer Little, on hearing all
this, "I must see that a young
fellow of these parts does not fall
into anybody else's hands." So he
married him to his own grown-up
daughter and settled all the family
estates on the young man. And at
the Treasurer's death, he became
Treasurer in that city. And the
Bodhisatta passed away to fare
according to his deserts.
« Last Edit: 26 December 2012, 10:46:01 PM by kullatiro »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
source "Cullakasetthi Jataka"
« Reply #10 on: 26 December 2012, 10:50:18 PM »
sorry wa dah usahkan edit tampak nya tidak bisa teratur dan tidak cukup waktu entah bagaimana tampilan preview sesudah di post berbeda dengan tampilan sebelum di post

source jataka attakata supaya bila susah atau tidak enak bacanya

http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1007.htm

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #11 on: 27 December 2012, 11:03:24 AM »
saya tidak termasuk menggunakan ramalan
kesimpulan : tidak semua manusia

please ! referensi dari mana, bahwa Sang Buddha Gotama meramal kehidupan dia sendiri.

dalam kehidupan sehari hari,setiap manusia pasti pernah meramalkan/memprediksi sesuatu,entah dalam bisnis,bepergian,berteman atau apa saja,misalnya----dengan melakukan ini,maka reaksi dia akan sperti ini,atau mungkin begitu.----kalimat ini sudah merupakan sebuah ramalan,jangan diartikan kata ramalan hanya ----ciamsi,tanya ke orang pintar dsb.lebih luas lagi arti ramalan adalah sebuah prediksi/perkiraan.

tentang ramalan Buddha,saya tidak mengatakan Sang Buddha meramal kehidupan diri sendiri,tapi Sang BUddha ada menyatakan ajarannya akan begini akan begitu di masa yang akan datang,dan juga coba simak----
16 RAMALAN SANG BUDDHA [ 2553 BE ]

« Last Edit: 27 December 2012, 11:06:13 AM by Hadisantoso »

Offline enlightened_heart

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 2
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #12 on: 27 December 2012, 12:13:55 PM »
 [at] hengki: mengenai cerita liao fan ini juga baru akhir-akhir ini sa ya baca, cukup menarik bahwa nasib yang sudah digariskan masih ada harapan untuk mungkin bisa dirubah, kembali lagi ke amal dan perbuatan masing2.
Cuma yang menjadi pertanyaan saya, untuk menghitung kebajikan yang dilakukan itu seperti apa ya? Terkadang timbul pertanyaan seandainya kita melakukan sesuatu yang simpel seperti menjemput orang tua kita di tengah2 kesibukan apakah itu termasuk kebajikan atau kewajiban?  ;D mungkin ada yang bisa mencerahkan  :P

 _/\_

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #13 on: 27 December 2012, 12:16:14 PM »
tentang ramalan Buddha,saya tidak mengatakan Sang Buddha meramal kehidupan diri sendiri,tapi Sang BUddha ada menyatakan ajarannya akan begini akan begitu di masa yang akan datang,dan juga coba simak----
16 RAMALAN SANG BUDDHA [ 2553 BE ]

Tambahan:
Untuk yg 16 itu, asalnya adalah mimpi Raja Pasenadi yang ditanyakan artinya atau maknanya kepada Sang Buddha.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #14 on: 27 December 2012, 01:02:36 PM »
Sis enlightened, saya jg kurang begitu mengerti tentang cara menghitungnya. Tapi usahain aja setiap hari berbuat baik walau kelihatannya sepele sprti kasih makan burung gereja beras, pungut sampah yg tercecer di jalan dan masukin ke tempat sampah, dll. Banyak cara utk Berbuat Baik.....tergantung kita mw atau gak melakukannya
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #15 on: 27 December 2012, 01:03:41 PM »
Apalagi Berbuat Baik dibarengi dgn Menjaga Sila dan Membaca Paritta atau Keng.....itu saya rasakan sangat Ampuh utk Merubah Nasib berdasarkan pengalaman saya selama ini
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #16 on: 27 December 2012, 01:09:18 PM »
[at] hengki: mengenai cerita liao fan ini juga baru akhir-akhir ini sa ya baca, cukup menarik bahwa nasib yang sudah digariskan masih ada harapan untuk mungkin bisa dirubah, kembali lagi ke amal dan perbuatan masing2.
Cuma yang menjadi pertanyaan saya, untuk menghitung kebajikan yang dilakukan itu seperti apa ya? Terkadang timbul pertanyaan seandainya kita melakukan sesuatu yang simpel seperti menjemput orang tua kita di tengah2 kesibukan apakah itu termasuk kebajikan atau kewajiban?  ;D mungkin ada yang bisa mencerahkan  :P

 _/\_


kebajikan dan kewajiban beda tipis,kadang agak kabur.
tidak membuang sampah sembarangan itu kewajiban.
mengambil sampah yang dibuang dilantai oleh para orang tua atau anak kecil,lalu memasukkan ke tempat sampah,itu kebajikan.

menjemput orang tua/keluarga adalah sebuah kewajiban timbal balik,walau dalam kesibukan,karena saat anak2 anda setiap hari diantar jemput  di sekolahan.

memberikan uang/manfaat,  kalau memang kita punya hutang(uang atau budi),itu kewajiban.
memberikan uang atau manfaat,karena orang itu dalam kesulitan dan anda tidak ada hutang apapun pada dia,itu kebajikan.




Offline enlightened_heart

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 2
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #17 on: 27 December 2012, 03:11:40 PM »
 [at] hengki: setuju yang penting niatnya sih  :)

 [at] hadisantoso: terima kasih atas penjelasannya :) berbuat kebajikan bisa dimulai dari hal yang paling kecil seperti memungut sampah, teringat pada salah satu tetangga saya, bapak tua padahal dia tergolong orang yang cukup berada tetapi kebiasaan dia setiap pagi sembari jalan pagi dia akan memungut sampah di sekitar kompleks perumahan untuk dikumpulkan, saya cukup salut dengan tindakan dia. Saya sendiri mungkin terkadang masih gengsi untuk memungut sampah yang tercecer.... :-[

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #18 on: 27 December 2012, 04:47:31 PM »
Itu bagus loh perbuatan memungut sampah di jalan yg tercecer krn kalau sampai menyumbat selokan atau sungai akan mengakibatkan banjir yg akan merugikan ratusan bahkan ribuan org. Kelihatannya seperti perbuatan yg sepele tp Manfaatnya sangat besar krn secara tidak langsung kita mencegah atau membantu mengurangi penderitaan orang banyak. Ini mungkin yg tidak pernah terpikirkan. Saya sambil mengetik juga baru terpikir :))
Juga menanam pohon itu sangat besar manfaatnya apalagi jaman skrg ini polusi semakin dahsyat, pohon banyak ditebang. Sangat bermanfaat utk lingkungan hidup.
Oh Iya sekedar informasi yg saya dapat dari Majalah Manggala....dikatakan bahwa satu2nya pohon yg mengeluarkan oksigen baik pagi, siang maupun malam hari hanyalah POHON BODHI. Luar biasa yah
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #19 on: 27 December 2012, 04:50:10 PM »
Saya pernah nonton di Kick Andy tentang anak SMA cewek yg sudah melakukan hal yg mulia yaitu dia bersama dgn teman2nya memungut sampah dan dipilah pilah lalu yg bisa dimanfaatkan dibuat kerajinan tangan oleh ibu2. awalnya dia cuma  bekerja sendirian tapi perlahan mulai banyak org yg mengikuti jejak dia. Bayangkan cuma dari kegiatan memungut dan memilah sampah bisa sampai masuk Acara KICK ANDY. Luar Biasa kan....jd jangan anggap sepele Perbuatan Baik yg kelihatannya tidak begitu berarti
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline enlightened_heart

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 2
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #20 on: 27 December 2012, 05:05:03 PM »
Setuju dengan bro  [at] hengki, sebenarnya banyak sih disekitar kita yang memungut sampah untuk didaur ulang, pernah denger cerita ada ibu tua yang khusus ngumpulin botol/gelas plastik untuk disumbangkan ke depo daur ulang tzu chi sampe katanya lebih banyak botol/gelas plastik di rumahnya dari pada barang2nya sendir... ^:)^ salut rasanya

Sebenarnya kalo dari pengamatan saya pribadi, hal paling simpel adalah saat orang baru membayar tol, terkadang kertas tol suka dibiarkan begitu saja, sebenarnya kertas tol itu bisa disimpen agar tidak mengotori jalanan....mungkin ada baiknya kalo kita semua masing2 bawa kantong plastik dan mengumpulkan sampah yang terlihat dan dibuang pada tempatnya atau ditampung sementra  ;D betapa bersihnya Indonesia kita kalo seperti itu..

 _/\_

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #21 on: 27 December 2012, 06:12:58 PM »
Sebaiknya sebelum mengharapkan orang lain melakukan hal seperti itu....dimulai dari diri kita sendiri dulu baru pelan2 kebiasaan baik ini akan menular ke yg lain minimal saudara kita, org tua kita, anak kita
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline rich110191

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: source "Cullakasetthi Jataka"
« Reply #22 on: 27 December 2012, 08:53:07 PM »
sorry wa dah usahkan edit tampak nya tidak bisa teratur dan tidak cukup waktu entah bagaimana tampilan preview sesudah di post berbeda dengan tampilan sebelum di post

source jataka attakata supaya bila susah atau tidak enak bacanya

http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1007.htm

Wahh bahasa inggris nya dalam sekali.. Hehehe

Offline rich110191

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #23 on: 27 December 2012, 08:55:23 PM »
Saya sangat ingin bebuat baik..

Apakah kakak cici sekalian bisa memberikan referensi saya untuk melakukan perbuatan baik, :) apakah kakak disini ada yg ke ekayana dan domisili rumahnya d Lippo Karawaci tangerang? Hehe

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?
« Reply #24 on: 27 December 2012, 09:01:49 PM »
Saya sangat ingin bebuat baik..

niat yang mulia,ini sudah 1 poin,-----carilah kesempatan untuk merealisasikan-- tambah 1 poin lagi,

 

anything