//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha  (Read 19964 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline yuuji89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #60 on: 01 October 2012, 11:28:37 PM »
loh siapa yang larang? saya malah pengen menegaskan saja kalau ga mau munafik sesudah di ktp budha ya jangan musavada ya, soal ktp saja khan ga mau musavada mbok ya yang lainnya juga coba jangan musavada, malu2in budha nanti.

kalo masalah malu2in, kak ryu, saya rasa di agama manapun pasti ada
yang I taat, menjalankan ajaran, damai, toleran juga bakal malu liat para anarkis dan teroris
yang K taat juga demikian, yang hidup dalam ajaran yesus, menjalankan taurat, juga bakal malu lihat yang pada munafik, fanatik dan ekstrim

opini saya sih selama masih hidup sebagai manusia di alam manusia, masih lumrah kalau melakukan kesalahan.
bukankah salah satu esensi Buddha adalah supaya kita bisa lepas dari semua itu? mohon koreksi jika saya keliru
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #61 on: 02 October 2012, 07:05:29 AM »
kalo masalah malu2in, kak ryu, saya rasa di agama manapun pasti ada
yang I taat, menjalankan ajaran, damai, toleran juga bakal malu liat para anarkis dan teroris
yang K taat juga demikian, yang hidup dalam ajaran yesus, menjalankan taurat, juga bakal malu lihat yang pada munafik, fanatik dan ekstrim

opini saya sih selama masih hidup sebagai manusia di alam manusia, masih lumrah kalau melakukan kesalahan.
bukankah salah satu esensi Buddha adalah supaya kita bisa lepas dari semua itu? mohon koreksi jika saya keliru
ya betul, seperti anda yang berprinsip tidak mau bermusavada dalam hal ktp, sebaiknya juga dalam hal lain bisa diaplikasikan juga jgn cuma buat bangga2an aja ngaku budha.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #62 on: 02 October 2012, 07:24:35 AM »
namaku yuuji loh bukan ruuji, itu artinya beda hahaha.

yuuji (jpn) / yong zhi (chn) artinya ksatria pemberani
cukup sesuai dengan nama indonesia saya, yaitu yudhistira

 :)

Ooops, sorry bro.  Dikira masih sodaraan, nicknya mirip sih bunyinya sama ryu - ruuji.
 :)) :)) ^:)^
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #63 on: 02 October 2012, 09:34:38 AM »
Ooops, sorry bro.  Dikira masih sodaraan, nicknya mirip sih bunyinya sama ryu - ruuji.
 :)) :)) ^:)^
:hammer: :hammer: :hammer:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline yuuji89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #64 on: 02 October 2012, 10:42:50 AM »
Ooops, sorry bro.  Dikira masih sodaraan, nicknya mirip sih bunyinya sama ryu - ruuji.
 :)) :)) ^:)^

ryuu/long nama belakang saya

龍 勇志
ryuu yuuji or long yong zhi

saya bukan org jepang/china, cuma saya memang bikin nama tiongkok untuk kemudahan sipil selama saya tinggal di negeri sakura

 _/\_
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta

Offline yuuji89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #65 on: 02 October 2012, 10:44:16 AM »
ya betul, seperti anda yang berprinsip tidak mau bermusavada dalam hal ktp, sebaiknya juga dalam hal lain bisa diaplikasikan juga jgn cuma buat bangga2an aja ngaku budha.

marilah kita bersama2 mengaplikasikannya dalam berbagai hal, dan hendaknya saling mengingatkan jika ada kekeliruan  :)
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #66 on: 02 October 2012, 12:50:27 PM »
Saya berharap tidak ada yang berpandangan bahwa semua orang yang beralih menjadi Buddhis akan langsung (tanpa proses) memiliki sikap batin seperti Sammasambuddha, sempurna dalam tindak-tanduk. Ini pandangan yang tidak realistis. Bahkan dalam Buddhisme pun ada yang namanya tingkatan spiritual yang belum sempurna, yaitu dari pemenang arus sampai anagami.

Menjadi Buddhis adalah berlatih, berlatih dan berlatih. Yang namanya berlatih tentu ada saatnya kita lengah dalam latihan sehingga melakukan kesalahan/kekeliruan, dan ini adalah wajar. Yang tidak wajar adalah saat kesalahan/kekeliruan ini berulang kali dilakukan dan lebih banyak dari sebelum menjadi Buddhis. So ketika menjadi Buddhis seharusnya minimal ada perbaikan diri dari segi spiritual dan bukan justru sebaliknya.


GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline yuuji89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #67 on: 02 October 2012, 01:49:17 PM »
Saya berharap tidak ada yang berpandangan bahwa semua orang yang beralih menjadi Buddhis akan langsung (tanpa proses) memiliki sikap batin seperti Sammasambuddha, sempurna dalam tindak-tanduk. Ini pandangan yang tidak realistis. Bahkan dalam Buddhisme pun ada yang namanya tingkatan spiritual yang belum sempurna, yaitu dari pemenang arus sampai anagami.

Menjadi Buddhis adalah berlatih, berlatih dan berlatih. Yang namanya berlatih tentu ada saatnya kita lengah dalam latihan sehingga melakukan kesalahan/kekeliruan, dan ini adalah wajar. Yang tidak wajar adalah saat kesalahan/kekeliruan ini berulang kali dilakukan dan lebih banyak dari sebelum menjadi Buddhis. So ketika menjadi Buddhis seharusnya minimal ada perbaikan diri dari segi spiritual dan bukan justru sebaliknya.

inilah mengapa saya banyak bertanya dan mencari tahu.
supaya bisa belajar cara memperbaiki diri, membawa diri ke arah yang lebih baik.
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta

Offline emulio

  • Teman
  • **
  • Posts: 70
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Seek Nibbana without seeking it.
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #68 on: 13 October 2012, 11:49:48 AM »

Entah kenapa pas belajar agama K ketika SD, gw gak bisa menerima pas gurunya bilang segala sesuatu itu ada penciptanya, kursi ini ada yang bikin, meja itu ada yang buat, dll jadi segala sesuatu di alam ini adalah ciptaan tuhan.  Gw gak bisa menerima doktrin seperti itu, entah kenapa padahal waktu itu gw masih kecil.  Dan akhirnya pindah ikut agama lain  ;D

Betul Sanjiva...yang guru kamu lupa adalah bahwa meja atau kursi itu bukanlah diciptakan, melainkan dibentuk dari elemen yang sudah ada, yaitu kayu.

Pun demikian halnya dengan alam semesta, kalaupun ada yang namanya tuhan tertinggi, tuhan itu tidak menciptakan unsur-unsur alam ini, melainkan hanya membentuk/mengatur saja.
Seluruh elemen alam itu sudah ada dari awal, tanpa campur tangan suatu entitas personal.

Just my 2 cents. :)
Buddha's teachings summed in one word: Awareness.

Offline sunna

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
  • Ya begini.. Apa adanya..
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #69 on: 26 December 2012, 02:41:39 AM »
Kr tersadarkan setelah tau ttg NPD (Gangguan Kepribadian Narsistik)

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #70 on: 26 December 2012, 11:59:27 AM »
Yang tidak wajar adalah saat kesalahan/kekeliruan ini berulang kali dilakukan dan lebih banyak dari sebelum menjadi Buddhis.

Itu juga masih sangat wajar sekali.
Buktinya kita masih berputar2 di alam samsara :)
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #71 on: 26 December 2012, 12:01:14 PM »
opini saya sih selama masih hidup sebagai manusia di alam manusia, masih lumrah kalau melakukan kesalahan.
bukankah salah satu esensi Buddha adalah supaya kita bisa lepas dari semua itu? mohon koreksi jika saya keliru

Untuk melepas, manusia harus latihan, latihan untuk menyadari bentuk-bentuk pikiran yg muncul setiap saat.
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #72 on: 26 December 2012, 12:03:28 PM »
Kr tersadarkan setelah tau ttg NPD (Gangguan Kepribadian Narsistik)
bisa diperjelas om?
masih belum nangkep maksudnya. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline sunna

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
  • Ya begini.. Apa adanya..
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #73 on: 26 December 2012, 11:57:35 PM »

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #74 on: 27 December 2012, 02:44:09 PM »
Renungkan dari niat yang dimiliki oleh bro yuuji89 ... Apakah dilandasi dengan niat yang baik, membawa pengaruh yang positif bagi diri sendiri dan orang lain, atau sebaliknya ?

Kalau iya, tetap teguh dengan yang bro yakini ...
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law