mengucilkan sih nggak, cuma ya kalau ada adu pendapat, kadang bawa2, pada bilang saya "anak setan", "domba tersesat" dsb. saya padahal gak pernah merasa saya ini nyasar, orang saya sense of directionnya lebih bagus dari gps manapun
memang sih, makasih juga untuk kawan2 yang mengingatkan bahwa saya gak perlu ganti ktp ke buddha. Cuma saya merasa kalau saya taro agama K di KTP, berarti saya membohongi diri sendiri, dan itu bakal menghantui saya terus, guilt-nya ga akan hilang sampe saya ganti
ooh, bro sanjiva dulunya K juga? kenapa pindah? boleh beritahu?
saran saya secara pribadi, ya tetaplah hargai dan sayang orang tua. Jadi perdebatan ada baiknya jangan dilakukan dengan orang tua.
Sekedar share, ortu saya juga sempat anti ama Buddhis (walau percayanya ke Konghucu yang sifatnya politheism). Dulu sempat waktu kecil, pergi ke vihara saja kena komplen. Tapi ya didiamin saja tidak perlu dilawan. Dan ternyata Buddhisme juga membawa saya ke arah yang lebih baik. Semula keras kepala, jadi penurut ke ortu, dll. Ortu juga mulai berubah pandangannya dan bahkan bisa cerita ke teman2 nya.. "anak gw sekarang bisa mikir, dan bisa berbakti ke orang tua semenjak sembahyang Buddha"
Dan di sisi lain, abang gw juga ada pindah ke agama K, dan itu menyedihkan ortu juga. Dan gw melihat betapa pedihnya ortu, ampe nelepon gw tengah malam buta dan menangis.. Kebanyakan ortu pasti ingin anaknya menjadi baik. Dan ortu jugalah manusia biasa dengan pengetahuan terbatas, mungkin ortu gw hanya berpikiran agama Konghucu lah yang bener. Bakti kepada leluhur itu penting. Makanya itu yang diturunkan kepada anak2nya.. Dan tentunya jika ada perpindahan agama yang terjadi, tentunya sangat menyakitkan ortu. Dan begitu juga dengan ortu yuuji, beliau mungkin hanya tahu agama K yang membawa kebahagiaan, makanya hanya agama K yang diajarkan ke yuuji.
Pesan moral : Hargai ortu, bagaimana pun juga ortu yang melahirkan anda.. jadilah lebih baik dan berbakti pada ortu, sehingga lambat laun pun ortu akan menerima perbedaan dan tidak mempermasalahkan lagi perbedaan tersebut. Hal ini menurut saya lebih baik, daripada frontal "mendeklarasikan kemerdekaan diri" sebagai seorang Buddhis
welcome to DC bro..