//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha  (Read 19964 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline yuuji89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #15 on: 29 September 2012, 11:54:14 AM »
Wah, sekarang julukannya "anak setan" dan "domba tersesat".  kalau 40 tahun yg lalu, umat Buddha dijuluki "penyembah berhala" , "penganut aliran sesat", "atheis", "penganut paham komunis", "mahluk tidak tahu terima kasih pada T****" "pengikut iblis ke neraka"    :-? :-?

Nah, sekarang anda sdh tidak menjadi "domba" lagi, tetapi menjadi singa jantan yang berkelana sendirian di padang rumput samsara.   :)) :)) :))

bahkan sampai sekarang pun julukan2 tersebut masih ada. Beberapa sepupu saya begitu mendengar saya mau masuk buddha langsung bilang "itu kan nyembah berhala"

tapi buat saya yang paling menyakitkan itu kalo dibilang pengikut iblis. Perasaan umat buddha itu melaksanakan dhamma, yang isinya adalah kebaikan. Bahkan apabila agama lain tidak terima bila dhamma disebutkan berisi "kebaikan", setidaknya dhamma tidak merugikan orang lain, malah bisa jadi benefit, baik bagi yang buddha maupun non-buddha. Kok malah disebut pengikut iblis, kan aneh
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #16 on: 29 September 2012, 12:57:14 PM »
memang sih, makasih juga untuk kawan2 yang mengingatkan bahwa saya gak perlu ganti ktp ke buddha. Cuma saya merasa kalau saya taro agama K di KTP, berarti saya membohongi diri sendiri, dan itu bakal menghantui saya terus, guilt-nya ga akan hilang sampe saya ganti

Berarti kita sama2 tidak suka membohongi diri sendiri, alias ga muna  8)

Quote
ooh, bro sanjiva dulunya K juga? kenapa pindah? boleh beritahu?

Entah kenapa pas belajar agama K ketika SD, gw gak bisa menerima pas gurunya bilang segala sesuatu itu ada penciptanya, kursi ini ada yang bikin, meja itu ada yang buat, dll jadi segala sesuatu di alam ini adalah ciptaan tuhan.  Gw gak bisa menerima doktrin seperti itu, entah kenapa padahal waktu itu gw masih kecil.  Dan akhirnya pindah ikut agama lain  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #17 on: 29 September 2012, 01:16:50 PM »
bahkan sampai sekarang pun julukan2 tersebut masih ada. Beberapa sepupu saya begitu mendengar saya mau masuk buddha langsung bilang "itu kan nyembah berhala"

apapun yang mereka sebutkan, biar aja !
belajar Buddha Dhamma adalah cara belajar untuk melatih diri sendiri.

Quote

tapi buat saya yang paling menyakitkan itu kalo dibilang pengikut iblis.

kenyataan iblis itu tidak ada kok !
jadi apa yang mau disakiti ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #18 on: 29 September 2012, 01:19:24 PM »
mengucilkan sih nggak, cuma ya kalau ada adu pendapat, kadang bawa2, pada bilang saya "anak setan", "domba tersesat" dsb. saya padahal gak pernah merasa saya ini nyasar, orang saya sense of directionnya lebih bagus dari gps manapun  :P

memang sih, makasih juga untuk kawan2 yang mengingatkan bahwa saya gak perlu ganti ktp ke buddha. Cuma saya merasa kalau saya taro agama K di KTP, berarti saya membohongi diri sendiri, dan itu bakal menghantui saya terus, guilt-nya ga akan hilang sampe saya ganti

ooh, bro sanjiva dulunya K juga? kenapa pindah? boleh beritahu?
saran saya secara pribadi, ya tetaplah hargai dan sayang orang tua. Jadi perdebatan ada baiknya jangan dilakukan dengan orang tua.

Sekedar share, ortu saya juga sempat anti ama Buddhis (walau percayanya ke Konghucu yang sifatnya politheism). Dulu sempat waktu kecil, pergi ke vihara saja kena komplen. Tapi ya didiamin saja tidak perlu dilawan. Dan ternyata Buddhisme juga membawa saya ke arah yang lebih baik. Semula keras kepala, jadi penurut ke ortu, dll. Ortu juga mulai berubah pandangannya dan bahkan bisa cerita ke teman2 nya.. "anak gw sekarang bisa mikir, dan bisa berbakti ke orang tua semenjak sembahyang Buddha"

Dan di sisi lain, abang gw juga ada pindah ke agama K, dan itu menyedihkan ortu juga. Dan gw melihat betapa pedihnya ortu, ampe nelepon gw tengah malam buta dan menangis.. Kebanyakan ortu pasti ingin anaknya menjadi baik. Dan ortu jugalah manusia biasa dengan pengetahuan terbatas, mungkin ortu gw hanya berpikiran agama Konghucu lah yang bener. Bakti kepada leluhur itu penting. Makanya itu yang diturunkan kepada anak2nya.. Dan tentunya jika ada perpindahan agama yang terjadi, tentunya sangat menyakitkan ortu. Dan begitu juga dengan ortu yuuji, beliau mungkin hanya tahu agama K yang membawa kebahagiaan, makanya hanya agama K yang diajarkan ke yuuji.

Pesan moral : Hargai ortu, bagaimana pun juga ortu yang melahirkan anda.. jadilah lebih baik dan berbakti pada ortu, sehingga lambat laun pun ortu akan menerima perbedaan dan tidak mempermasalahkan lagi perbedaan tersebut. Hal ini menurut saya lebih baik, daripada frontal "mendeklarasikan kemerdekaan diri" sebagai seorang Buddhis

welcome to DC bro..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #19 on: 29 September 2012, 01:56:04 PM »
Dan di sisi lain, abang gw juga ada pindah ke agama K, dan itu menyedihkan ortu juga. Dan gw melihat betapa pedihnya ortu, ampe nelepon gw tengah malam buta dan menangis..

Bagi ortu yg beragama konghucu sejati dan tahu banyak tentang kr15ten pasti akan galau dan sedih banget kalau anaknya pindah ke kr15ten. 

Mengapa?
- Karena si ortu sudah pasti mikir anaknya ngggak bakal piara meja abu leluhur dan ortunya kelak.
- Kalau ortunya nanti meninggal pasti anaknya nggak sembahyangin (apalagi pake hio dan hidangan di meja sembahyang).  Bakal jadi 'arwah' kelaparan entar si ortu dan para leluhur karena gak disembahyangin lagi.

Pasti ortu yang konghucu mikirnya gitu, dan di masyarakat udah banyak kejadian kan?

Quote
Pesan moral : Hargai ortu, bagaimana pun juga ortu yang melahirkan anda.. jadilah lebih baik dan berbakti pada ortu, sehingga lambat laun pun ortu akan menerima perbedaan dan tidak mempermasalahkan lagi perbedaan tersebut. Hal ini menurut saya lebih baik, daripada frontal "mendeklarasikan kemerdekaan diri" sebagai seorang Buddhis

Justru karena anda sudah mendeklarasikan sebagai seorang buddhis, jangan tanggung2.

Jadilah anak yang baik, bakti dan hormat kepada orang tua dan tunjukkan bahwa ajaran buddhis mengajarkan hal yang demikian.  Sehingga orang tua akan bangga kepada anda dan pilihan agama anda.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline yuuji89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #20 on: 29 September 2012, 02:05:23 PM »
apapun yang mereka sebutkan, biar aja !
belajar Buddha Dhamma adalah cara belajar untuk melatih diri sendiri.

kenyataan iblis itu tidak ada kok !
jadi apa yang mau disakiti ?


saya sendiri juga tidak percaya iblis. yang menyakitkan adalah melihat kedangkalan pemikiran mereka
 :)
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta

Offline yuuji89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #21 on: 29 September 2012, 02:08:55 PM »
saran saya secara pribadi, ya tetaplah hargai dan sayang orang tua. Jadi perdebatan ada baiknya jangan dilakukan dengan orang tua.

Sekedar share, ortu saya juga sempat anti ama Buddhis (walau percayanya ke Konghucu yang sifatnya politheism). Dulu sempat waktu kecil, pergi ke vihara saja kena komplen. Tapi ya didiamin saja tidak perlu dilawan. Dan ternyata Buddhisme juga membawa saya ke arah yang lebih baik. Semula keras kepala, jadi penurut ke ortu, dll. Ortu juga mulai berubah pandangannya dan bahkan bisa cerita ke teman2 nya.. "anak gw sekarang bisa mikir, dan bisa berbakti ke orang tua semenjak sembahyang Buddha"

Dan di sisi lain, abang gw juga ada pindah ke agama K, dan itu menyedihkan ortu juga. Dan gw melihat betapa pedihnya ortu, ampe nelepon gw tengah malam buta dan menangis.. Kebanyakan ortu pasti ingin anaknya menjadi baik. Dan ortu jugalah manusia biasa dengan pengetahuan terbatas, mungkin ortu gw hanya berpikiran agama Konghucu lah yang bener. Bakti kepada leluhur itu penting. Makanya itu yang diturunkan kepada anak2nya.. Dan tentunya jika ada perpindahan agama yang terjadi, tentunya sangat menyakitkan ortu. Dan begitu juga dengan ortu yuuji, beliau mungkin hanya tahu agama K yang membawa kebahagiaan, makanya hanya agama K yang diajarkan ke yuuji.

Pesan moral : Hargai ortu, bagaimana pun juga ortu yang melahirkan anda.. jadilah lebih baik dan berbakti pada ortu, sehingga lambat laun pun ortu akan menerima perbedaan dan tidak mempermasalahkan lagi perbedaan tersebut. Hal ini menurut saya lebih baik, daripada frontal "mendeklarasikan kemerdekaan diri" sebagai seorang Buddhis

welcome to DC bro..

yup setuju. makanya saya moderat saja. Mereka sih sebenarnya tergolong sangat liberal. Ortu saya tidak se-fanatik keluarga besar. hanya kadang menjelang hari ke-7 setiap minggunya, kalau mereka lagi "on" dengan iman, mulai deh tuh hahaha :))
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #22 on: 29 September 2012, 04:15:32 PM »
Bagi ortu yg beragama konghucu sejati dan tahu banyak tentang kr15ten pasti akan galau dan sedih banget kalau anaknya pindah ke kr15ten. 

Mengapa?
- Karena si ortu sudah pasti mikir anaknya ngggak bakal piara meja abu leluhur dan ortunya kelak.
- Kalau ortunya nanti meninggal pasti anaknya nggak sembahyangin (apalagi pake hio dan hidangan di meja sembahyang).  Bakal jadi 'arwah' kelaparan entar si ortu dan para leluhur karena gak disembahyangin lagi.

Pasti ortu yang konghucu mikirnya gitu, dan di masyarakat udah banyak kejadian kan?



Ya, dikalangan orang tua yg msh Konghucu atau Tridharma, kalau anak memilih agama K*****,  ucapan yg umumnya muncul : "Wah, anak itu bakalan put hauw /tidak berbakti kepada orang tua dan leluhur".   ;D.

Dan contohnya cukup banyak, anaknya menjadi lebih berbakti kepada yg bukan leluhur, bangsa asing, yg bahkan mati dengan amat sengsara pada usia muda.
Yg bisa dianggap sebagai amat sangat kurang beruntung, alias karma buruknya amat berat .  ;)  :)

~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #23 on: 29 September 2012, 06:19:10 PM »
Bagi ortu yg beragama konghucu sejati dan tahu banyak tentang kr15ten pasti akan galau dan sedih banget kalau anaknya pindah ke kr15ten. 

Mengapa?
- Karena si ortu sudah pasti mikir anaknya ngggak bakal piara meja abu leluhur dan ortunya kelak.
- Kalau ortunya nanti meninggal pasti anaknya nggak sembahyangin (apalagi pake hio dan hidangan di meja sembahyang).  Bakal jadi 'arwah' kelaparan entar si ortu dan para leluhur karena gak disembahyangin lagi.

Pasti ortu yang konghucu mikirnya gitu, dan di masyarakat udah banyak kejadian kan?

Justru karena anda sudah mendeklarasikan sebagai seorang buddhis, jangan tanggung2.

Jadilah anak yang baik, bakti dan hormat kepada orang tua dan tunjukkan bahwa ajaran buddhis mengajarkan hal yang demikian.  Sehingga orang tua akan bangga kepada anda dan pilihan agama anda.

makanya klo gw inget begini, teringat lagi, klo memang dalam beberapa hal ga selalu bisa gantungin diri kepada orang lain termasuk anaknya sendiri..

semoga jika ada orangtua Buddhist yang anak2nya pindah jadi samawi yang fanatik, orang tersebut terpacu untuk memanfaatkan sisa hidup dengan banyak2 berbuat kebaikan/ tanem karma baik, jadi ga perlu disembayangin lagi sama anak.. diharapkan terlahir lagi di alam yah minimal sama2 di alam manusia, sukur2 bisa ke alam dewa..

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #24 on: 29 September 2012, 09:59:44 PM »
makanya klo gw inget begini, teringat lagi, klo memang dalam beberapa hal ga selalu bisa gantungin diri kepada orang lain termasuk anaknya sendiri..

semoga jika ada orangtua Buddhist yang anak2nya pindah jadi samawi yang fanatik, orang tersebut terpacu untuk memanfaatkan sisa hidup dengan banyak2 berbuat kebaikan/ tanem karma baik, jadi ga perlu disembayangin lagi sama anak.. diharapkan terlahir lagi di alam yah minimal sama2 di alam manusia, sukur2 bisa ke alam dewa..

Bisa saja asal ga direcokin pas menjelang meninggal bro.

Nah kalo pas udah sekarat malah dipaksa2 anak pindah agama kan repot.  Jadinya bukan pikiran baik yang muncul malah timbul rasa marah, sedih, duka, kecewa, dongkol, dll.  Jelas bukan dasar untuk patisandhi vinyana yang baik.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #25 on: 29 September 2012, 10:04:23 PM »
bukan patisandhi citta?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #26 on: 29 September 2012, 10:11:22 PM »
bukan patisandhi citta?

Yah cincailah  ;D

patisandhi citta --> patisandhi vinyana --> tumimbal lahir
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #27 on: 29 September 2012, 11:48:27 PM »
kenapa harus pindah? bukankah agama itu membimbing msg2 individu untuk menuju ke arah yg lebih baik?
 agama itu cuma label kok.
Samma Vayama

Offline yuuji89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #28 on: 29 September 2012, 11:54:58 PM »
kenapa harus pindah? bukankah agama itu membimbing msg2 individu untuk menuju ke arah yg lebih baik?
 agama itu cuma label kok.

ada benarnya, tapi tidak semua cara2nya dapat saya terima.
saya juga ingin menghindari doktrinisasi.
jika sudah terdoktrin, maka seseorang akan menganggap caranya adalah "benar" dan apa yang ia tuju adalah "benar"
di mata saya kebenaran bukanlah manusia yang menentukan
saya juga tidak mau didoktrin bahwa iman adalah harga mati; pegangan hidup
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Perjalanan Saya Hingga Akhirnya Memilih Buddha
« Reply #29 on: 29 September 2012, 11:59:10 PM »

di mata saya kebenaran bukanlah manusia yang menentukan

jadi siapa?