//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Orang tidak bisa lepas dari akibat perbuatan buruk yg dilakukan  (Read 2892 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Seperti telah disebutkan dalam “Bagian Tai Jia” dalam Kitab Sejarah. Orang bisa meloloskan diri dari pembalasan langit, tapi orang tidak bisa lepas dari akibat perbuatan buruk yang ia lakukan.”

Tai Jia adalah seorang kaisar di masa Dinasti Shang, (hampir empat ribu tahun yang lalu). Pada awalnya ia melakukan banyak perbuatan tak bermoral. Setelah menerima bimbingan Pertapa Suci Yi Yin, ia memperbaiki jalan hidupnya. Kutipan di atas adalah ungkapan rasa terima kasihnya kepada pertapa besar tersebut.
 
Ungkapan bahwa kita bisa lolos dari pembalasan langit artinya kendati telah berbuat yang tidak baik dalam kehidupan2 sebelumnya, balasan akibat perbuatan2 itu dapat diubah melalui pembinaan diri dan akumulasi kebajikan dan pahala dalam kehidupan saat ini. Hukuman dari langit itu adalah nasib dan bisa diubah.

“Tapi orang tidak bisa melepaskan diri dari akibat perbuatan buruk yang ia lakukan.” Ini merujuk kepada perbuatan2 buruk yang kita lakukan saat ini. Pembalasan dari langit timbul akibat perbuatan2 buruk yang kita lakukan dalam kehidupan2 sebelumnya. Pembalasan yang seharusnya akan kita terima dalam kehidupan sekarang bisa diubah. Nasib kita bisa diubah. Akan tetapi, tidak ada yang bisa dilakukan terhadap akibat dari perbuatan buruk yang kita lakukan pada saat ini. Dan jika kita terus melakukan perbuatan buruk itu, maka kita tidak akan mampu bertobat dan mereformasi diri, tidak mampu mengubah nasib kita.

Pada waktu sebab2 buruk yang diciptakan di masa silam, bertemu dengan kondisi saat ini yang buruk, pembalasan bagi perbuatan2 buruk ini pasti akan matang. Sebaliknya, meskipun telah menciptakan sebab2 buruk di masa lalu, namun jika pada saat ini menjauhkan diri dari kejahatan, kita akan melemahkan kondisi2 buruk. Sebab2 buruk masih tetap ada, akan tetapi tanpa kondisi2 yang mendukung, sebab2 itu tidak akan menjadi matang. Kaidah dalam mengubah nasib didasarkan pada aspek kondisi dari Hukum Sebab dan Akibat. Sebab adalah apa yang diciptakan di masa lampau. Sebab2 itu tidak bisa diubah. Namun, kondisi bisa diubah dan dikendalikan.

Kita menuai apa yang kita tabur. Kita bisa menanam melon dan kacang panjang. Ini adalah sebab. Jika kita berbuat demikian, kita akan mendapatkan pohon melon dan kacang panjang. Ini adalah hasilnya. Akan tetapi, kita tidak bisa mendapatkan buah melon dengan menanam kacang panjang atau mendapatkan kacang panjang dengan menanam melon. Sebab2 itu sudah pasti. Apakah kita akan mendapatkan buah melon atau kacang panjang, itu tergantung pada kondisi2. jika hendak memanen kacang panjang, kita menanam benih kacang panjang dan bukan melon.

Supaya suatu sebab bisa matang menjadi hasil, kondisi2 pendukung yang tepat dibutuhkan agar bisa menjadi kenyataan. Sebagai umpamanya, supaya melon dan kacang panjang bisa tumbuh dengan baik, kondisi2 yang dibutuhkan adalah kombinasi yang tepat antara tanah yang gembur, pupuk, sinar matahari, udara yang baik, air, dan sebagainya. Bahkan setelah benih ditanam, dan sebab dengan demikian telah diciptakan, kita bisa mencegah kondisi menjadi matang jika mau. Kita tinggal meletakkan benih melon di dalam cangkir selama seratus tahun. Melon itu tidak akan tumbuh. Hasilnya tidak akan matang. Mengapa? Karena kondisinya tidak tepat.

Oleh karena itu, sekalipun telah menciptakan sebab2 yang buruk dalam kehidupan sebelumnya, jika menjauhkan diri untuk tidak berbuat jahat dalam kehidupan yang sekarang, berhenti berada di jalan yang salah, dan mengembangkan kebajikan, kita tidak akan memiliki kondisi buruk yang diperlukan oleh sebab yang buruk itu untuk menjadi matang. Tentu saja, kita juga telah menciptakan sebab2 yang baik dalam kehidupan sebelumnya. Mana bisa orang Cuma memiliki sebab2 yang baik dan tidak ada sebab2 yang buruk? Orang seperti itu tidak ada. Oleh karenanya, dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya semua perbuatan yang telah kita lakukan merupakan campuran antara baik dan buruk. Ada kalanya baik lebih banyak, ada kalanya buruk lebih banyak.

Kita tidak perlu cemas bahwa telah melakukan banyak perbuatan buruk di masa lalu sepanjang kita bisa berhenti melakukannya lagi saat ini. Jika mampu mencegah timbulnya kondisi buruk, meskipun Cuma memiliki sedikit perbuatan baik, kebajikan itu akan merekah dan masak. Oleh sebab itu, penting sekali bagi kita untuk berhenti berada di atas jalan yang salah dan terus-menerus melakukan perbuatan baik.

Sumber : Seni Mengubah Nasib. Empat Ajaran Liao Fan. Ulasan oleh Master Chin Kung
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri