//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kesalahan-kesalahan umum yg dijumpai dalam berargumentasi (logical fallacy)  (Read 20644 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Ini hanya tanya pendapat saja. Seandainya kita sedang bersama di satu tempat dan berdiskusi. Dalam kisah ini, anda tidak punya mata dewa, sedangkan saya punya. Lalu saya katakan, "ada lho makhluk yang barusan lewat." Di sini tentu Bro morph tidak bisa lihat. Bagaimana bro menanggapi hal tersebut?
pertanyaan berandai2, jawabannya juga andai2...
untuk itu, ada beberapa point:
1. sebelum menerima mata dewa anda sebagai kebenaran, asumsi ini perlu diuji dan dibuktikan dulu. apakah mata dewa anda terbukti 100 kali benar dalam 100 kesempatan dalam berbagai kondisi? ataukah cuman 50? ataukah cuman 20? ataukah tidak ada yg tahu?
2. bagaimana hubungan anda dengan saya? apakah selama ini anda punya motif2 tertentu?
3. dari hasil uji nomer 1 and 2, anda udah tau langkah berikutnya kan?

dalam kehidupan nyata, beberapa teman mengklaim bisa liat ini itu. di mulut saya oh-ya-kan saja. dalam hati saya mengambil posisi "tidak tahu" karena saya tidak bisa membuktikan kemampuannya.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Saya setuju bro... secara prinsipil kita boleh menerima atau menolak tapi jangan  dianggap sebagai suatu kebenaran, sebelum terbukti benar atau salah.
ada perbedaan bahasa di sini. bagi saya menerima itu berarti menganggap sebagai kebenaran.
jadi maksud saya, sah2 saja menganggap sesuatu sebagai kebenaran, yg penting alasannya.

Bro Morpheus yang baik, demikian juga menolak itu berarti menganggap sebagai ketidak-benaran, sah-sah saja menganggap sesuatu sebagai ketidak-benaran, yg penting alasannya.

Quote
Saya menerima Ajaran Buddha bukan hanya karena tertulis di kitab suci, tetapi saya menerimanya karena, saya dan juga entah jutaan entah milyaran orang yang telah mempraktikkan Ajaran Beliau membuktikan bahwa teori dan praktek sejalan.

Jadi untuk kasus saya pernyataan "percaya" dalam beberapa kasus sudah irrelevan.

Beda halnya dengan percaya terhadap sesuatu yang:
- Tak pernah dibuktikan,
- Tak ada manusia satupun di dunia yang telah membuktikan,
- Tak ada cara membuktikan

Tapi masih banyak manusia-manusia dungu yang percaya dan menganggapnya sebagai kebenaran.

Bukankah lebih bermanfaat bila kita berusaha membuktikan (bila ada jalan) apa yang bisa dibuktikan, daripada berspekulasi ?
well, om fabian. pada dasarnya kita gak bisa bilang mereka yg percaya tuhan2 itu dungu. selama blom suci, semua orang punya  kedunguannya masing2, termasuk saya.

Ya memang benar, orang dungu itu hanya dungu secara spiritual, dalam hal lain bisa saja mereka cerdas, mungkin mereka profesor, atau guru besar di Universitas atau profesional dll, tapi kita bukan bicara dalam konteks itu kan...?
Kedunguan yang saya maksud adalah kedunguan spiritual yang nyata.

- Tak pernah dibuktikan,
- Tak ada manusia satupun di dunia yang telah membuktikan,
- Tak ada cara membuktikan

Quote
selama kepercayaan itu untuk dirinya pribadi, tidak ada masalah. lain halnya kalo kepercayaannya itu membuat dia melakukan praktek2 pemaksaan kehendak dan intoleransi. di thread ini konteksnya adalah yg kedua yaitu dalam sebuah argumentasi antara pendapat2 yg berseberangan, bukan untuk diri pribadi.

Ah ya saya kira tak ada pemaksaan kehendak dalam suatu adu argumentasi di dunia Buddhis. Paling-paling yang terjadi pihak yang satu berusaha meyakinkan pihak yang lain, entah kalau di agama lain.
 
_/\_


Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Bro Morpheus yang baik, demikian juga menolak itu berarti menganggap sebagai ketidak-benaran, sah-sah saja menganggap sesuatu sebagai ketidak-benaran, yg penting alasannya.
betul.

Ya memang benar, orang dungu itu hanya dungu secara spiritual, dalam hal lain bisa saja mereka cerdas, mungkin mereka profesor, atau guru besar di Universitas atau profesional dll, tapi kita bukan bicara dalam konteks itu kan...?
Kedunguan yang saya maksud adalah kedunguan spiritual yang nyata.

- Tak pernah dibuktikan,
- Tak ada manusia satupun di dunia yang telah membuktikan,
- Tak ada cara membuktikan
dalam hal ini, saya merasa tidak ada bedanya agama lain dengan agama buddha.
udah oot sih, tapi bisa anda kasih contoh konkritnya?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline coecoed

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 196
  • Reputasi: -6
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Saya setuju bro... secara prinsipil kita boleh menerima atau menolak tapi jangan  dianggap sebagai suatu kebenaran, sebelum terbukti benar atau salah.
ada perbedaan bahasa di sini. bagi saya menerima itu berarti menganggap sebagai kebenaran.
jadi maksud saya, sah2 saja menganggap sesuatu sebagai kebenaran, yg penting alasannya.

Bro Morpheus yang baik, demikian juga menolak itu berarti menganggap sebagai ketidak-benaran, sah-sah saja menganggap sesuatu sebagai ketidak-benaran, yg penting alasannya.

Quote
Saya menerima Ajaran Buddha bukan hanya karena tertulis di kitab suci, tetapi saya menerimanya karena, saya dan juga entah jutaan entah milyaran orang yang telah mempraktikkan Ajaran Beliau membuktikan bahwa teori dan praktek sejalan.

Jadi untuk kasus saya pernyataan "percaya" dalam beberapa kasus sudah irrelevan.

Beda halnya dengan percaya terhadap sesuatu yang:
- Tak pernah dibuktikan,
- Tak ada manusia satupun di dunia yang telah membuktikan,
- Tak ada cara membuktikan

Tapi masih banyak manusia-manusia dungu yang percaya dan menganggapnya sebagai kebenaran.

Bukankah lebih bermanfaat bila kita berusaha membuktikan (bila ada jalan) apa yang bisa dibuktikan, daripada berspekulasi ?
well, om fabian. pada dasarnya kita gak bisa bilang mereka yg percaya tuhan2 itu dungu. selama blom suci, semua orang punya  kedunguannya masing2, termasuk saya.

Ya memang benar, orang dungu itu hanya dungu secara spiritual, dalam hal lain bisa saja mereka cerdas, mungkin mereka profesor, atau guru besar di Universitas atau profesional dll, tapi kita bukan bicara dalam konteks itu kan...?
Kedunguan yang saya maksud adalah kedunguan spiritual yang nyata.

- Tak pernah dibuktikan,
- Tak ada manusia satupun di dunia yang telah membuktikan,
- Tak ada cara membuktikan

Quote
selama kepercayaan itu untuk dirinya pribadi, tidak ada masalah. lain halnya kalo kepercayaannya itu membuat dia melakukan praktek2 pemaksaan kehendak dan intoleransi. di thread ini konteksnya adalah yg kedua yaitu dalam sebuah argumentasi antara pendapat2 yg berseberangan, bukan untuk diri pribadi.

Ah ya saya kira tak ada pemaksaan kehendak dalam suatu adu argumentasi di dunia Buddhis. Paling-paling yang terjadi pihak yang satu berusaha meyakinkan pihak yang lain, entah kalau di agama lain.
 
_/\_


ko fabian....
dari tulisan yang saya cetak tebal dan garis bawahi.... tidak bisa juga anda menyatakan hal ini secara sefihak...
mengapa saya katakan ini?
sebab nyata-nyata anda terjebak dari satu sudut pengalaman jiwa anda sendiri.
mengapa saya sebut jiwa bukan spiritulitas?
ketika seseorang masih dalam taraf duniawi, seperti juga guru Buddha bilang ia hanya hidup dalam pengalaman panca khandanya saja.
selama ia belum mengalami Nibanna, sesungguhnya merujuk kepada perkataan ko fabian, mereka semua adalah orang-orang dungu.
tetapi pengalaman spiritual  tidak dapat anda nilai dengan hanya sebatas pertimbangan melihat kulit luar (jasmaniah) dan logic ukuran pengalaman jiwa saja melainkan setelah dikerjakan seperti guru Buddha bilang dalam prinsip ehipassiko.
dan anda tidak mengetahui pengalaman spiritual apa yang telah mereka alami setelah pindah perahu. (catatan: dalam pengertian bukan hal-hal duniawi misal karena cewek, karena proyek bisinis, karena kenaikan jabatan, karena uang/kekayaan dsbnya yang duniawi. dan orang seperti itu bisa terlihat kualitasnya.)

sahabat baik
coeda, the believer
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Bro Morpheus yang baik, demikian juga menolak itu berarti menganggap sebagai ketidak-benaran, sah-sah saja menganggap sesuatu sebagai ketidak-benaran, yg penting alasannya.
betul.

Ya memang benar, orang dungu itu hanya dungu secara spiritual, dalam hal lain bisa saja mereka cerdas, mungkin mereka profesor, atau guru besar di Universitas atau profesional dll, tapi kita bukan bicara dalam konteks itu kan...?
Kedunguan yang saya maksud adalah kedunguan spiritual yang nyata.

- Tak pernah dibuktikan,
- Tak ada manusia satupun di dunia yang telah membuktikan,
- Tak ada cara membuktikan
dalam hal ini, saya merasa tidak ada bedanya agama lain dengan agama buddha.
udah oot sih, tapi bisa anda kasih contoh konkritnya?



Apakah ada orang yang pernah ketemu Tuhan..?
Adakah manusia yang pernah membuktikan keberadaan Tuhan...?
Adakah cara membuktikan keberadaan Tuhan...?

Tetapi terlepas dari fakta yang demikian nyata, manusia-manusia dungu tetap percaya.

Agama Buddha lain sendiri karena tidak mengharuskan percaya,
Ada cara untuk membuktikan kebenaran ajaran
Ada banyak manusia yang telah membuktikan ajarannya.

Saya tak melihat persamaan dengan agama lain.
Menurut bro Morpheus dimana persamaan agama Buddha dengan agama lain...?
« Last Edit: 05 October 2010, 03:36:27 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Apakah ada orang yang pernah ketemu Tuhan..?
si jojo ama si jacob (gebuk2an malah)

Adakah manusia yang pernah membuktikan keberadaan Tuhan...?
si jojo

Adakah cara membuktikan keberadaan Tuhan...?
tekun berdoa, menerima roh kudus, blablabla...

Tetapi terlepas dari fakta yang demikian nyata, manusia-manusia dungu tetap percaya.

Agama Buddha lain sendiri karena tidak mengharuskan percaya,
Ada Jalan untuk membuktikan kebenaran ajaran
Ada banyak manusia yang telah membuktikan ajarannya.

Saya tak melihat persamaan dengan agama lain.
Menurut bro Morpheus dimana persamaan agama Buddha dengan agama lain...?
giliran saya:

Apakah ada orang yang pernah ketemu nibbana..?
Adakah manusia yang pernah membuktikan keberadaan nibbana...?
Adakah cara membuktikan keberadaan nibbana...?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Saya setuju bro... secara prinsipil kita boleh menerima atau menolak tapi jangan  dianggap sebagai suatu kebenaran, sebelum terbukti benar atau salah.
ada perbedaan bahasa di sini. bagi saya menerima itu berarti menganggap sebagai kebenaran.
jadi maksud saya, sah2 saja menganggap sesuatu sebagai kebenaran, yg penting alasannya.

Bro Morpheus yang baik, demikian juga menolak itu berarti menganggap sebagai ketidak-benaran, sah-sah saja menganggap sesuatu sebagai ketidak-benaran, yg penting alasannya.

Quote
Saya menerima Ajaran Buddha bukan hanya karena tertulis di kitab suci, tetapi saya menerimanya karena, saya dan juga entah jutaan entah milyaran orang yang telah mempraktikkan Ajaran Beliau membuktikan bahwa teori dan praktek sejalan.

Jadi untuk kasus saya pernyataan "percaya" dalam beberapa kasus sudah irrelevan.

Beda halnya dengan percaya terhadap sesuatu yang:
- Tak pernah dibuktikan,
- Tak ada manusia satupun di dunia yang telah membuktikan,
- Tak ada cara membuktikan

Tapi masih banyak manusia-manusia dungu yang percaya dan menganggapnya sebagai kebenaran.

Bukankah lebih bermanfaat bila kita berusaha membuktikan (bila ada jalan) apa yang bisa dibuktikan, daripada berspekulasi ?
well, om fabian. pada dasarnya kita gak bisa bilang mereka yg percaya tuhan2 itu dungu. selama blom suci, semua orang punya  kedunguannya masing2, termasuk saya.

Ya memang benar, orang dungu itu hanya dungu secara spiritual, dalam hal lain bisa saja mereka cerdas, mungkin mereka profesor, atau guru besar di Universitas atau profesional dll, tapi kita bukan bicara dalam konteks itu kan...?
Kedunguan yang saya maksud adalah kedunguan spiritual yang nyata.

- Tak pernah dibuktikan,
- Tak ada manusia satupun di dunia yang telah membuktikan,
- Tak ada cara membuktikan

Quote
selama kepercayaan itu untuk dirinya pribadi, tidak ada masalah. lain halnya kalo kepercayaannya itu membuat dia melakukan praktek2 pemaksaan kehendak dan intoleransi. di thread ini konteksnya adalah yg kedua yaitu dalam sebuah argumentasi antara pendapat2 yg berseberangan, bukan untuk diri pribadi.

Ah ya saya kira tak ada pemaksaan kehendak dalam suatu adu argumentasi di dunia Buddhis. Paling-paling yang terjadi pihak yang satu berusaha meyakinkan pihak yang lain, entah kalau di agama lain.
 
_/\_


ko fabian....
dari tulisan yang saya cetak tebal dan garis bawahi.... tidak bisa juga anda menyatakan hal ini secara sefihak...
mengapa saya katakan ini?
sebab nyata-nyata anda terjebak dari satu sudut pengalaman jiwa anda sendiri.
mengapa saya sebut jiwa bukan spiritulitas?
ketika seseorang masih dalam taraf duniawi, seperti juga guru Buddha bilang ia hanya hidup dalam pengalaman panca khandanya saja.

Dimana ada disebutkan demikian bro?

Quote
selama ia belum mengalami Nibanna, sesungguhnya merujuk kepada perkataan ko fabian, mereka semua adalah orang-orang dungu.

Dimana ada disebutkan demikian bro...?

Quote
tetapi pengalaman spiritual  tidak dapat anda nilai dengan hanya sebatas pertimbangan melihat kulit luar (jasmaniah) dan logic ukuran pengalaman jiwa saja melainkan setelah dikerjakan seperti guru Buddha bilang dalam prinsip ehipassiko.

Apakah menururt anda saya belum ehipassiko?


Quote
dan anda tidak mengetahui pengalaman spiritual apa yang telah mereka alami setelah pindah perahu. (catatan: dalam pengertian bukan hal-hal duniawi misal karena cewek, karena proyek bisinis, karena kenaikan jabatan, karena uang/kekayaan dsbnya yang duniawi. dan orang seperti itu bisa terlihat kualitasnya.)

sahabat baik
coeda, the believer

Anda ngomong apa sih...?
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline coecoed

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 196
  • Reputasi: -6
  • Semoga semua mahluk berbahagia
oh... sorry ko fabian...
saya pikir tulisan saya dapat sedikit dimengerti maknanya.
klo begitu saya no arguing dech. sebab bisa menghasilkan sebatas perdebatan ego yang tak habis-habisnya.
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Apakah ada orang yang pernah ketemu Tuhan..?
si jojo ama si jacob (gebuk2an malah)

Adakah manusia yang pernah membuktikan keberadaan Tuhan...?
si jojo

Adakah cara membuktikan keberadaan Tuhan...?
tekun berdoa, menerima roh kudus, blablabla...

Okay... dua gelintir termasuk Musa...
Bagaimana dengan manusia nyata jaman sekarang...? Apakah ada yang pernah bertemu?

Apakah ada dikatakan jaman sekarang mereka yang tekun berdoa bertemu blablabla..?

Quote
Tetapi terlepas dari fakta yang demikian nyata, manusia-manusia dungu tetap percaya.

Agama Buddha lain sendiri karena tidak mengharuskan percaya,
Ada Jalan untuk membuktikan kebenaran ajaran
Ada banyak manusia yang telah membuktikan ajarannya.

Saya tak melihat persamaan dengan agama lain.
Menurut bro Morpheus dimana persamaan agama Buddha dengan agama lain...?
giliran saya:

Apakah ada orang yang pernah ketemu nibbana..?
Menurut anda Nibbana itu apa? benda? alam ? mahluk ?
Quote
Adakah manusia yang pernah membuktikan keberadaan nibbana...?
Ada banyak.... bahkan orang-orang yang saya kenal....
Quote
Adakah cara membuktikan keberadaan nibbana...?
Justru karena mengikuti Jalan Ariya Berunsur Delapan mereka membuktikan Nibbana ada.

« Last Edit: 05 October 2010, 03:58:28 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
hehehe... supaya gak berkepanjangan, pertanyaan yg sama bisa dijawab dengan jawaban yg sejenis. banyak kok orang jaman sekarang klaim membuktikan keberadaan tuhan dan mengaku bertemu tuhan (contohnya lia aminudin sama david koresh). jalan menuju tuhan juga mereka bisa mengklaim ada. jadi gimana tau bedanya klaim nibbana dengan klaim tuhan?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
hehehe... supaya gak berkepanjangan, pertanyaan yg sama bisa dijawab dengan jawaban yg sejenis. banyak kok orang jaman sekarang klaim membuktikan keberadaan tuhan dan mengaku bertemu tuhan (contohnya lia aminudin sama david koresh). jalan menuju tuhan juga mereka bisa mengklaim ada. jadi gimana tau bedanya klaim nibbana dengan klaim tuhan?


Bro Morpheus yang baik, bila demikian saya ulangi pertanyaan diatas...
Apakah Nibbana itu menurut anda adalah benda? alam? mahluk?
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
untuk nibbana, ambil definisi textbook sajalah...
pilih di sini: http://www.accesstoinsight.org/ptf/dhamma/sacca/sacca3/nibbana.html
lalu?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
untuk nibbana, ambil definisi textbook sajalah...
pilih di sini: http://www.accesstoinsight.org/ptf/dhamma/sacca/sacca3/nibbana.html
lalu?


Di link tersebut terlalu banyak pengertian mengenai Nibbana... Menurut anda sendiri Nibbana itu apa?
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
langsung tembak aja, om. jangan bertele2...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
langsung tembak aja, om. jangan bertele2...

Wah saya nggak punya senjata api, selain itu juga melanggar hukum bro... (joke)   
Kita sudahi saja ya....?    :)
« Last Edit: 05 October 2010, 05:10:22 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata