Yang mengakui bahwa Dalai Lama adalah emanasi Avalokitesvara adalah dari kalangan Vajrayana saja, terutama aliran Gelug.
Perlu diketahui bahwa ketika Dalai Lama ditanyai apakah ia adalah emanasi Avalokitesvara, ia menjawab bahwa dirinya hanyalah 'simple monk'.
Sekalian saja nih mbahas emanasi.....
Namun bukan berarti emanasi Bodhisattva tidak dapat melakukan tindakan yang tampak kurang bajik di mata seorang umat awam seperti kita. Seperti dalam biografi Drukpa Kunley, di mana ada seorang lama yang diakui sebagai emanasi Maitreya terlahir kembali sebagai anjing oleh karena akusala karmanya.
Drukpa Kunley, emanasi Mahasiddha Shavaripa dan Sakya Pandita, emanasi Manjusri Bodhisattva pernah saling menegur kekurangan satu sama lain. Drukpa Kunley menegur Sakya Pandita karena melekat pada kekayaan, sedangkan Sakya Pandita mengkritik Drukpa Kunley karena suka bermain wanita. Mereka saling membeberkan keburukan satu sama lain, namun pada akhirnya mereka berdua tersenyum dan saling memahami.
Bahkan Drukpa Kunley juga pernah menegur Karmapa [yang merupakan emanasi Avalokitesvara Bodhisattva] karena sempat pandangannya terpikat pada seorang wanita cantik ketika Ia membabarkan Dharma.
Namun tindakan dari manusia yang merupakan emanasi Bodhisattva, sekalipun tampak di mata para prthagjana sebagai ketidakbajikan, adalah merupakan usaha upaya kausalya.
Para Bodhisattva yang melakukan upaya kausalya dengan melanggar sila, tidak pernah menyarankan orang lain untuk meniru dirinya. Karena upaya kausalya tidak boleh dipraktekkan orang secara sembarangan. Apalagi prthagjana seperti kita ini, mustahil melakukan upaya kausalya secara sempurna. Hanya Bodhisattva tingkat atas yang mampu melakukan upaya kausalya yang melanggar sila, dan tentu upaya kausalya ini sekalipun melanggar sila, ditujukan untuk kebahagiaan semua makhluk.
Apabila ada seorang Bodhisattva melakukan upaya kausalya yang melanggar sila, maka ini bukanlah sebagai teladan, namun sebagai teguran pada kita, prthagjana.
Seperti Jigong Chanshi [emanasi seorang Arhat] yang suka mabuk-mabukan dan makan daging sendiri pernah berkata [kurang lebih]: "
Bagi mereka yang meniru diriku, mereka akan hancur; namun bagi mereka yang mengkritik diriku, mereka berada di jalan yang benar."Maka dari itu, Jigong Chanshi sendiri juga menasehati kita agar jangan meniru perbuatannya. Daripada di mulut saja, lebih baik kebajikan di dilakukan dalam wujud tindakan. Percuma kalau cuma bisa vegetarian dan tidak mabuk-mabukkan, terus berceramah Dharma, tapi dalam tindakan sering merugikan banyak makhluk dan tidak sesuai Dharma.
Drukpa Kunley yang senang bermain wanita pernah berkata:
"Aku tidak datang ke sini untuk merayu para gadis Bhutan oleh karena aku dirintangi oleh nafsu seksual. Namun, meskipun aku memiliki sedikit kekuatan, aku datang pada kalian untuk menunjukkan yang sedikit yang aku miliki; dan meskipun aku hanya memiliki sedikit kebajikan, aku datang pada kalian untuk menawarkan beberapa tanda kebajikan."Pernah ada seorang pelajar Buddhis yang mengkritik Drukpa Kunley:
"Engkau melakukan apapun yang kamu suka dan memberikan contoh yang buruk pada umat awam. Engkau seharusnya mendirikan rumah permanen untuk dirimu dan tinggal, daripada berkeliaran ke sana kemari bebas ke mana saja dan tidak berguna seperti anjing. Kamu memberikan semua orang yang berkeyakinan sebuah nama buruk. Mengapa engkau melakukannya?"Namun Drukpa Kunley menjawabnya:
"Jika aku menjadi seorang Lama aku akan menjadi budak dari para pengikutku dan aku akan kehilangan kebebasan bertindak-ku. Jika aku menjadi seorang bhiksu yang ditahbiskan, aku akan terikat untuk menjalankan kedisiplinan dan siapa yang dapat mempertahankan sila mereka tanpa pelanggaran? Jika aku menjadi rshi, aku harus melatih diriku dalam mencari Sifat Sejati Pikiran - seperti jika belum jelas! Apakah aku merupakan contoh yang buruk atau tidak bagi orang-orang sepenuhnya bergantung pada kepandaian dari seseorang yang bertanya. Lebih lagi, jika seorang pria ditakdirkan untuk melewatkan waktu di neraka, dengan mengimitasi sebagai seorang Buddha tidak akan menyelamatkannya. Dan jika seseorang ditakdirkan untuk mencapai ke-Buddhaan, maka jenis pakaian yang dipakainya tidaklah relevan dan aktivitasnya, apapun bentuknya, adalah alami dan spontan bersih. Berharap untuk rumah permanen, atau menjadi terikat pada satu tujuan materialistik, menyimpangkan seseorang dari Jalan karena hal tersebut menguatkan pikiran tentang "Aku" dan "milikku". Sejauh para bhiksu dipuja-puja, maka potensi kemelekatan emosi mereka cakupannya jauh lebih besar dibanding umat awam. Meskipun biasanya benar bahwa pada tempat pertama motivasi untuk mendirikan sebuah vihara, keinginan untuk mendirikan sebuah tempat di mana para umat dapat bermeditasi, adalah terpuji, ketika kebutuhan untuk perlindungan komunal membangkitkan perbedaan pendapat di kalangan internal dan perselisihan dengan pihak-pihak diluar, apa yang semula persaudaraan suci menjadi sebuah sarang pencuri karena semua orang dikuasai motivasi yang egois."Tindakan Drukpa Kunley ini dilakukan untuk menegur para anggota Sangha yang pada saat itu kondisinya sangat korup.
Demikian juga, menurut saya Dalai Lama seringkali berbuat tindakan yang kurang bijaksana, tidak hanya Dalai Lama yang sekarang, namun
juga yang dulu-dulu. Namun bukan berarti saya menjudge bahwa Dalai Lama tidak mungkin adalah emanasi Avalokitesvara.
Mengetahui dan menilai emanasi maupun upaya kausalya seorang Bodhisattva adalah di luar kapasitas saya, karena saya masih prthagjana. Maka dari itu penjelasan saya ini juga terbatas, sesuai dengan kapasitas saya. Namun semoga penjelasan ini bisa cukup membantu untuk memberikan titik terang mengenai maksud tindakan seorang Bodhisattva yang dianggap oleh banyak orang 'kurang wajar'.
The Siddha Wanderer