//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD  (Read 243019 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #495 on: 30 August 2008, 12:47:12 PM »

Untuk saudara Andrew,

Apakah sudah membaca semua postingan yang saya berikan linknya di

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=3803.660

baca mulai hal 25,

terima kasih


Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #496 on: 30 August 2008, 12:47:42 PM »
unorthodox?
bukankah terakhir kita setuju...

Kalau MMD itu Buddhism Modern?
---
dan apapun MMD itu, tidak seharusnya terletak di posisi selain subforum Meditasi.

Teknik MMD tidak relevan dihubungkan dengan JMB8,
dikarenakah MMD hanya membahas salah satu point dari JMB8,
begitu juga Samatha, begitu juga Vipasanna

Kenapa perdebatan panjang ini seolah-olah membuat kotak bahwa MMD itu suatu Aliran?

---
dan please tuk Junkers...
Saya kira anda semua sudah cukup dewasa untuk melihat Iklim Thread
dan saya kira anda semua sudah cukup mampu untuk menilai Iklim Thread

Offline Semit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 172
  • Reputasi: 30
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #497 on: 30 August 2008, 12:51:32 PM »
...
 MMD ternyata semakin meluas dari hari ke hari di kalangan pemeditasi, Buddhis maupun non-Buddhis: Cipanas, Mendut, Bali, Samarinda, dan sebentar lagi Medan.


Congratulation, Multi Marketing Doktrin (MMD) guru mulai menuai hasil selama 8taon menanam/menaburnya..
Kira2 kpn guru baru ada waktu untuk mulai Meditasi Mengenal Diri (MMD), sehingga bisa menuai hasil/manfaat dari meditasi tsb..
Sayang banget lho selama 8taon hanya untuk memasarkan MMD, bukan mempraktekan MMD hingga mencapai pembebasan..
Kadang bukti lebih kuat dan cepat pemasarannya dibandingkan dgn teori..
Apalagi bukti dari guru tsb, bukan dari kumpulan testimoni para 'kelinci percobaan' yg bisa menimbulkan pro dan kontra..

Ajarkan MMD pada diri guru sendiri dan praktekan MMD sesuai dgn apa yg guru sendiri ajarkan, setelah mencapai pembebasan melalui MMD, saat itu mulailah mengenalkan MMD untuk membebaskan kita semua..

Saat itu guru tidak perlu lagi menggunakan : "Sang Buddha mengajarkan...." atau "Sang Buddha mengatakan...." bahkan juga tidak perlu meminjam nama bhante S.P. atau JK utk memasarkan MMD..

Hayo, siapa yg berani membantah wejangan dari seorg guru yg telah mencapai pembebasan melalui MMD ?


Btw, sekarang sudah ada MMD tandingan, namanya MMTD (Meditasi Mengenal Tanpa Diri), mungkin Bro Fran berminat untuk bergabung. Kalau tidak ada yang keberatan, MMTD ini didirikan dan dipimpin oleh Semit.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #498 on: 30 August 2008, 12:54:06 PM »
menurut saya memang penggolongan itu wajar dan alamiah.
ada kisah (ada yang tau sumbernya?) di puncak burung bangkai (vulture's peak), Para Murid berkumpul. Yang kecenderungannya meditasi datang bersama Mogallana, yang kecenderungannya lebih ke kebijaksanaan, datang bersama Sariputta, yang kecenderungannya lebih ke teori, datang bersama Ananda, yang kecenderungannya "kurang baik", datang bersama Devadatta, dan lain-lain.

saya bertanya kepada pak hudoyo, apakah bapak ingin dikasih label Buddhisme? apakah bapak ingin memaksakan pendapat kalau semua orang harus menerima MMD = Buddhisme?
memangnya kalau saya bukan praktisi MMD, gak relevan yah punya pandangan tentang MMD?

saya curiga jawabannya berbelit, tidak bisa iya atau tidak. gerak-gerik pikiran & dualitas musuh ketidakmelekatan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #499 on: 30 August 2008, 12:54:14 PM »

Quote

konsentrasi bisa juga didapat dengan cara kita sadar ketika pikiran berkelana, lama kelamaan pikiran akan berhenti sendiri ...

Artinya disana ada konsentrasi bukan? Tapi menurut MMD tidak ada konsentrasi sama sekali(CMIIW)? ini gimana?

Ini yg membingungkan.

MMD mengatakan tidak perlu konsentrasi (sama samadhi), tapi dilain pihak, dikatakan Sama Samadhi bisa didapat ketika sadar sehingga akhirnya pikiran akan berhenti sendiri.

Jika digali lebih jauh, banyak ketidakkonsistenan.

::
Oleh karena itu dikatakan oleh pak Hudoyo,
MMD itu tidak bisa di Teorikan,
MMD itu hanya bisa dilakukan,

dan setelah saya melakukan MMD (Walaupun cuma 5menit)
Saya melihat ada vitaka dan vicara yang terpusat,
Saya melihat ada konsentrasi yg terpusat pada terhentinya pikiran.

Namun,
Yap... Teknik memunculkan State Samadhi MMD memang tidak sesuai dengan "Right Concentration" of JMB8,
Akan tetapi, MMD bisa menghasilkan "Right Concentration"

« Last Edit: 30 August 2008, 12:58:02 PM by Kemenyan »

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #500 on: 30 August 2008, 12:57:44 PM »
Kenapa pembahasannya seolah-olah MMD itu Aliran?
MMD bukan aliran oii....

MMD itu Teknik Meditasi... (dan kita memiliki SubForum Meditasi)
Kalau dipikir-pikir salah kalau dipindahkan ke Sub Forum Buddhisme dan kepercayaan, agama lain...

Masalah sesuai dengan Triratna, JMB8, etc...
Itu kaga relevan dipertanyakan
Karena MMD itu Teknik Meditasi...

dan mengenai Masalah pendapat Pak Hudoyo mengenai JMB8 itu urusan pak Hudoyo pribadi
Tidak ada hubungan dengan teknik MMD yang dikembangkan oleh pak hudoyo

Dikarenakan MMD itu bukan Pak Hudoyo,
dan Pak Hudoyo bukan MMD.

Kalau Bro kemenyan udah bicara (tulis).....
paling tidak perlu dibaca 3X....dan dipikirkan 30X....

just my opinion!
« Last Edit: 30 August 2008, 01:29:10 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #501 on: 30 August 2008, 01:40:09 PM »
unorthodox?
bukankah terakhir kita setuju...

Kalau MMD itu Buddhism Modern?
---
dan apapun MMD itu, tidak seharusnya terletak di posisi selain subforum Meditasi.

Teknik MMD tidak relevan dihubungkan dengan JMB8,
dikarenakah MMD hanya membahas salah satu point dari JMB8,
begitu juga Samatha, begitu juga Vipasanna

Kenapa perdebatan panjang ini seolah-olah membuat kotak bahwa MMD itu suatu Aliran?

---
dan please tuk Junkers...
Saya kira anda semua sudah cukup dewasa untuk melihat Iklim Thread
dan saya kira anda semua sudah cukup mampu untuk menilai Iklim Thread

wanginya bau kemenyan tsb.......... siip

selain membahas MMD itu apakah Buddhism.....

saya pingin tanya :
1. apakah thread MMD di DC oleh Bp Hudoyo memberi manfaat bagi sebagian besar pengunjung maupun member DC?
2. Apakah posting Bp Hudoyo penah/sering membuat orang tambah bingung terhadap ajaran Buddha?
3. Apakah posting Bp Hudoyo pernah/sering melecehkan ajaran Buddha aliran tertentu (mungkin Theravada, Mahayana,... dll)
4. Apakah MMD Bp Hudoyo itu Buddhism (atau tergantung kondisi?)... umpamanya kalau di forum ini MMD itu Buddhism, tetapi diluar (mungkin sewaktu training diperusahaan) TIDAK? Bagaimana pemeluk Buddhist menanggapin perubahaan tsb?
5. Apakah di forum2 lain (yg bagus) member2 boleh (sering melakukan) posting2 di thread2 yg lain2... sehingga berkesan....(semua penduduk mau dia khotbain.... mungkin tujuanny baik.... tetapi penduduknya belum siap..... dan juga kepala desanya bisa kagetan nanti....)

trims! dan semoga ada yg jawab!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #502 on: 30 August 2008, 02:40:19 PM »
Tambahan:
dari postingan no: Reply #421, nampaknya hanya koreksi kecil tetapi entah para rekan netter memperhatikan atau tidak. disini sebenarnya implikasinya besar, yaitu, pada pandangan pak Hudoyo atta awalnya ada, kemudian setelah melakukan seperti Bahiya Sutta maka atta menjadi tidak ada. yaitu menghancurkan atta yang tadinya ada (ini adalah miccha ditthi). Saya bisa memaklumi pandangan pak Hudoyo, karena ketika saya belum mendalami Vipassana saya juga beranggapan demikian.

Sang Buddha selalu mengajarkan dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini dirri/atta-ku' ... dalam batin seorang arahat tidak ada pikiran 'ini diri/atta-ku' ... Saya dulu ketika menjalankan vipassana Mahasi selalu mengira atta ini cuma sekadar soal 'pandangan salah', ... setelah mengikuti saran Sang Buddha kepada Bahiya, baru menyadari bahwa 'atta' mempunyai akar yang jauh lebih dalam lagi, yakni seluk-beluk pikiran itu sendiri. ... Jadi atta ini tidak dapat dilenyapkan hanya dengan sekadar mengganti 'pandangan salah' dengan 'pandangan benar'. ... Orang yang merasa mempunyai 'pandangan benar' pun tetap mempunyai diri/atta dalam batinnya selama ia belum menjadi arahat. ... Silakan direnungkan masing-masing.

Quote
Setelah berlatih mendalami Vipassana maka timbul pengetahuan dalam diri saya bahwa, kita sendiri yang menganggap bahwa atta itu ada, inilah yang disebut atta ditthi atau pandangan salah mengenai atta. Meditasi Vipassana bukan melenyapkan atta, tetapi menyadari bahwa atta tidak ada (anatta)

Saya berlatih vipassana menurut ajaran Sang Buddha kepada Bahiya, maka timbul pengalaman dalam batin saya akan kebenaran ucapan Sang Buddha bahwa dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini diri/atta-ku', sedangkan ketika pikiran berhenti, tidak ada lagi 'ini diri/atta-ku'. Ternyata vipassana adalah mengenali pikiran, termasuk pikiran yang merasa memahami bahwa "atta tidak ada" -- kalau pikiran yang menciptakan 'ini diri/atta-ku' lenyap, barulah tidak ada lagi pikiran 'ini diri/atta-kku'.

Quote
Untuk saudara Andrew, saya juga menganggap bahwa pak Hudoyo paling bagus bikin ramai forum dengan pandangan-pandangannya yang kontroversial dan seringkali tidak selaras dengan Buddhism (khususnya Theravada) kalau mau melihat mengenai diskusi saya dengan pak Hudoyo silahkan melihat ke link ini:

Ini lagu lama Fabian yang selalu merasa metode vipassananya sendiri satu-satunya yang sesuai dengan ajaran Buddha, tanpa mau membuka mata akan metode vipassana yang diajarkan Sang Buddha kepada Bahiya.

Rekan Andrew, coba perhatikan seluruh posting saya dan seluruh posting Fabian. ... Tidak pernah dalam satu posting pun saya menyatakan vipassana Mahasi Sayadaw yang dijalankan oleh Fabian itu salah ... sedangkan hampir dalam semua posting Fabian, ia selalu menyatakan MMD itu salah. ... Nah, siapakah yang mau benar sendiri? Fabian atau saya?

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #503 on: 30 August 2008, 02:45:10 PM »
Saudara Andrew,
saya rasa lebih baik MMD diletakkan para rubrik meditasi non "mainstream", karena yang saya lihat dari praktek meditasi MMD bukan mengembangkan konsentrasi tetapi mengikuti saja gerak gerik batin, ini tentu tidak sesuai dengan samma samadhi dalam Buddhisme Theravada (samatha maupun Vipassana) yang mengatakan kita harus mengembangkan konsentrasi.
Jadi dengan kata lain tidak sesuai dengan Jalan Ariya Berunsur Delapan.
sukhi hotu
fabian

Ini kebiasaan Fabian yang jelek, segala sesuatu yang tidak sesuai dengan pendapatnya tentang meditasi dikatakan tidak sesuai dengan Buddhisme Theravada. ... Dengan demikian Fabian telah memutlakkan pandangan vipassana Mahasi Sayadaw menjadi satu-satunya ajaran meditasi Sang Buddha dengan mengkafirkan semua metode meditasi lain yang juga berasal dari Sang Buddha. ...

Begitu tertutup matanya, sehingga tidak bisa melihat bahwa Sang Buddha mengajarkan vipassana yang lain kepada Bahiya, yang berbeda dengan vipassana Mahasi, dan yang saya ikuti dalam MMD. ... Bukankah kesimpulan Fabian itu absurd: MMD (meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha kepada Bahiya) dikatakan "bertentangan dengan Jalan Ariya Berunsur Delapan"? :))

Di samping itu Fabian dengan entengnya menafsirkan MMD "mengikuti saja gerak gerik batin" ... padahal ia sendiri belum pernah mencoba MMD di mana hanya ada 'sadar tanpa konsentrasi'. ... Ia selalu membandingkan MMD dengan vipassana Mahasi yang menekankan konsentrasi, sehingga tidak bisa memahami apa itu 'sadar tanpa konsentrasi'. ... Dalam bayangannya, 'sadar tanpa konsentrasi' itu "mengikuti saja gerak-gerik batin". ... :))

Rekan Fabian, lama-lama saya bosan meneruskan debat ini dengan Anda, karena tampaknya tidak akan pernah selesai sampai akhir zaman. ... Tidak ada lagi aspek-aspek baru yang Anda tampilkan, dan hanya mengulang-ulang argumentasi yang itu-itu juga sejak kita berdebat pertama kali. ... Anda cuma bisa menampilkan puluhan sutta untuk mendukung argumentasi lama yang itu-itu saja.

Menjawab pernyataan Fabian yang itu-itu juga tentang MMD ... agar tidak membosankan pembaca ... sebentar lagi akan saya tayangkan uraian dari seorang praktisi MMD, Andi Cahya Wijaya, 26 th, Muslim, yang sudah mengalami berhentinya pikiran & aku dalam kesadaran sehari-hari. ... saya tidak perlu capek-capek melayani Fabian lagi, tinggal copas saja.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 30 August 2008, 02:47:38 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
ANDI CAHYA: Bedanya 'mengamati' (konsentrasi) dan 'menyaksikan' (apa adanya)
« Reply #504 on: 30 August 2008, 03:00:31 PM »
Andi Cahya Wijaya, 26 th., Muslim, praktisi MMD, mengikuti debat di DC dari Kaskus:
thread MMD-2 http:///showthread.php?t=879308

Quote from: bond
Saya dari awal mengamati testimoni2 dan instruksi2 yg diberikan Pak Hudoyo sejak awal. Dan Akhirnya saya putuskan untuk melatih di pagi hari selama 2 jam dan malam hari hanya 1 jam dan itu saya lakukan 3 hari saja, yg terjadi malah saya hanya mengalami blank/gelap total(setelah fenomena2 muncul), tidak ada yg diamati lagi, bahkan saat fenomena2 yg muncul saya tidak tau itu fenomena apa hanya sepintas2 lalu .

-perbuatan mengamati itu bisa dibagi dua,
-kalau dalam bahasa ingris, dibedakan antara menyaksikan dan memperhatikan yaitu atension dan witnesing...
-memperhatikan atau atension menimbulkan ketegangan.. karena sebenarnya memperhatikan itu membutuhkan konsentrasi / pemusatan pikiran..
-sedangkan menyaksikan, itu terjadi dengan sendirinya.. tanpa upaya, hanya menjadi saksi (hanya menyadari) dan membiarkan semuanya berlalu..
------------------------
-kebanyakan orang sering tertukar antara memperhatikan dan menyaksikan.. dan tanpa sadar berkonsentrasi pada sesuatu (contohnya: pikiran atau suara atau tubuh)
-dalam MMD yang 3 hari, biasanya orang masih dalam tahap "memperhatikan" yang sebenarnya masih ada "upaya" berupa konsentrasi walaupun halus..
-nah.. karena di MMD disuruh "mengamati" segala sesuatu.. maka bila yang kita lakukan adalah memperhatikan, maka hasilnya adalah merubah pemusatan pikiran secara acak dan terus menerus.. (berganti2) suara-> pikiran-> tubuh -> suara lagih -> bathin -> dst dst dst...
-hasilnya.. pikiran ini, berasa mentok.. atau putus asa.. atau bisa juga blank karena kecapaian sehingga kesulitan konsentrasi...
-nah.. kalau di terusin.. lama-lama kita tidak lagi bisa konsentrasi sama sekali.. dan disitu "dapat muncul" sikap "hanya menyaksikan" hanya menjadi "saksi".. yang sama sekali tidak butuh tenaga.. ataupun upaya apapun.. sehingga, tidak akan kecapaian walaupun dilakukan dua puluh empat jam sehari penuh.. kemudian, fenomena-fenomena yang muncul hanya disadari dan berlalu.. bahkan tidak di ingat.. hidup dalam kekinian..
-kita tidak lagi berganti-ganti memperhatikan antara suara, tubuh, bathin, dll tapi semuanya teramati secara bersamaan..
-itu sebabnya MMD bisa di praktikan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari pada pekerjaan yang "tidak membutuhkan konsentrasi pikiran"

Quote from: bond
Bahkan ketika ngantuk malah ketiduran sampai akan terjatuh karena saya biarkan begitu saja dan untung terjaga.

-good.. kita menjadi diri kita apa adanya.. ini yang saya paling senangi dari MMD, tidak mengatur diri memakai peraturan atau teori.. tapi membiarkan diri belajar untuk dewasa dengan memberikan Trust pada diri.. dan berubah dengan sendirinya...
-pada dasarnya yang mengatur itu "EGO" juga, cuma dalam bentuk yang lain.. bentuk yang lebih tinggi.. yang lebih spiritual.. yang lebih disiplin.. tapi tetap "EGO"
-butuh keberanian dan keyakinan untuk dapat menjadi diri kita apa adanya.. hanya menyaksikan diri kita saat ini.. dan menerima diri kita saat ini.. butuh keberanian untuk menyaksikan diri kita apa adanya :D

Quote from: bond
tepatnya hari keempat ketika baru mulai saya merasa stagnan dalam blank tersebut, akhirnya saya putuskan untuk bangkit dan mengingat kembali latihan vipasana dulu, yaitu saya memulai dengan anapanasati ketika konsentrasi mantap, maka konsentrasi terhadap satu objek saya lepas dan membiarkan semua fenomena muncul lenyap kembali dan mengusahakan kesimbangan(persis yg ditulis Sayadaw U Tejaniya) seperti senar tidak terlalu kencang ataupun longgar, yg terjadi saya dapat melihat jelas setiap fenomena muncul dan lenyap seperti nonton film dan pada satu poin seperti pecah dan kedamaian luar biasa yg tak terlukiskan muncul dan saya dapat melihat pikiran tidak bergeming sama sekali, dan saya hanya menyadari itu, setelah beberapa saat setelah itu ketika geming muncul hanya sadar dan hanya sekali2 geming itu terjadi dan disitulah saya memahami anicca dukha dan anatta yg mana ketiganya muncul saling bergantungan tapi yg paling pertama muncul adalah ttg anicca(yg paling jelas).


-wah.. saya nda ngerti anata dan anicca itu apa :D nda bisa bahas..
-tapi kedamaian luar biasa itu saya bisa sedikit bisa bahas..
-hmm? setelah tegang apa yang terjadi? dapatkah kita tegang terus menerus? yap setelah konsentrasi mencapai puncak.. akan otomatis terjadi rileksasi.. nah rileksasi ini biasanya diartikan dengan blisful, atau indah.. atau sensasi nikmat lainnya..
-kenapa saya bisa tau? dulu saya ingin meningkatkan kepintaran saya.. jadi kalau belajar.. saya berusaha meningkatkan konsentrasi sampai titik total.. walaupun cuma baca buku.. saya lakukan dengan semua konsentrasi yang saya punya.. sampai didunia ini tidak ada apa-apa selain buku...
-nah.. setelah ketegangan dialami.. kita jadi sangat lebih mudah untuk rileks.. hembusan nafas saja udah bisa bikin ekstase.. jadi sangat rileks.. dan tidur jadi nikmat :D
-Peserta MMD sesaat ketika selesai ber MMD mungkin juga mengalami kenikmatan karena selama MMD yang dilakukan adalah memperhatikan dan bukan menyaksikan.. ketegangan yang memuncak.. lalu berbalik menjadi rileks.. kerena telah selesai..
-tapi pencerahan.. kesadaran... eling.. itu bukan lah kenikmatan.. bukan keindahan.. sadar ya hanya sadar.. tidak dapat dilihat dari seberapa dashyat fenomena yang dialami.. tapi justru berimplikasi pada perubahan di tingkat kehidupan keseharian..

Quote from: bond
Lalu setelah selesai meditasi saya tidak langsung bangkit dari tempat duduk tetapi saya lakukan peninjauan ulang dari kedua pengalaman tadi dan pengalaman selama 3 hari yg lalu, akhirnya saya menyimpulkan dalam Semua guru Meditasi Vipasanna tetap diperlukan kesimbangan pancabala(salah satunya usaha dan konsentrasi) keadaan yg luar biasa itu hanya terjadi ketika ada konsentrasi disertai perhatian dan pengamatan yg makin lama makin tajam dan dari sana baru muncul pengertian yg benar tentang tilakhana.

-menyimpulkan disini masih perbuatan pikiran, dan pikiran = asumsi.. tapi saya setuju bahwa keadaan yang luar biasa itu hanya terjadi ketika ada konsentrasi disertai perhatian dan pengamatan :D
-hanya saja, untuk apa mencari "sesuatu" yang luar biasa? sensasi biasa tidak cukupkah? makan? minum? mandi? bekerja? atau berjalan?
-jangan pisahkan meditasi dari kehidupan sehari-hari.. itulah pelajaran yang paling berharga yang saya dapat dari MMD..
-malah setelah MMD saya berhenti mengalami hal yang luar biasa.. saat semuanya menjadi luarbiasa..
-makan menjadi luar biasa... ngobrol sama teman jadi luar biasa.. pacaran jadi luar biasa.. meditasi pun jadi luar biasa... saat itu justru segalanya terlihat biasa.. ordinary.. hanya menjadi manusia apa adanya..

Quote from: bond
Selepas itu saya terus ikuti diskusi ini dari pengertian2 ttg sutta yg dibahas dan saya kros cek dengan pengalaman saya, dan terkadang saya cek lagi dengan tulisan2 Guru Vipasanna lainnya dengan tulisan pak Hud ternyata beda sekali. Disitulah saya menyimpulkan bahwa pondasi yg sama membawa kemajuan dan pondasi berbeda maka hasilnya juga beda.


-hmm... tehnik pak hud sebenarnya akhirnya pun sama.. yaitu peningkatan kesadaran..
-hanya saja melalui MMD orang EGO nya dibikin bingung abis-abisan.. dan mungkin lebih banyak mengalami putus asa.. tapi hasilnya mungkin lebih natural.. yaitu pengamatan (menyaksikan) terjadi dengan sendirinya.. dan kita dapat memisahkannya sekaligus tidak bergantung pada konsentrasi...
-MMD terlihat lebih mudah karena tidak ada aturan.. atau pun teori.. tapi menurut saya sebenarnya berat juga.. karena sama sekali tidak ada kepastian.. dan tidak ada "Obat penenang" bagi sang EGO.. tidak ada cara atau tips-tips untuk menguasai MMD..  kalo chaos ya chaos.. amati.. lalui..
-lalu dalam MMD kita benar benar bolak balik dari keadaan sadar.. tidak sadar.. sadar.. tidak sadar.. bolak balik terus.. kalau orang masih mengejar kesadaran.. pasti bakal putus asa.. karena dibiarkan naik turun.. hanya diamati..
----------------------------

Quote from: bond
Jujur saja pada awal sekali saya berminat untuk ikut retreat MMD tetapi setelah saya coba, ternyata hasilnya berbeda, tentu saat meditasi saya tidak mengejar hasil. Tetapi setelah meditasi kita harus meninjau seberapa efektif kemajuan yg kita capai untuk mencapai pengertian benar.

Smoga dengan adanya sharing bisa bermanfaat tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Pak Hudoyo sebagai guru MMD

Dan saat sekarang saya lebih fokus ke anapansatti dan berusaha melewati jalur jhana dan baru bervipasanna.

-berbeda dari apa? dari harapan? apakah dari perkiraan?
-tidak mengejar hasil tapi menilai?
-kemajuan? maju kemana? bukankah kita hanya mengamati diri? yang artinya tidak kemana-mana.. hanya berada disini?
-setelah meditasi.. lupakan.. biarkan berlalu.. karena meditasi telah berlalu.. setiap meditasi.. merupakan meditasi yang baru.. alami untuk saat itu saja..
----------------------------------------
-hehehehe... selesai deh, banyak omongnya :D :D :D
-wah.. om semar.., saya kaget.. padahal yang nulis diatas itu sering bermeditasi.. tapi.. karena hal-hal kecil. keyakinan terhadap doktrin tertentu, ego-ego halus.. terlalu cepat menilai sesuatu..
-padahal.. om bond itu kesadarannya dan jam terbangnya mungkin diatas saya (yang masih cupu bermeditasi).. tapi bila melihat tulisan diatas.. sepertinya agak sulit untuk berkembang.. menjadi keseharian..
-sayang sekali kalau teori vipasana yang seharusnya membantu seseorang untuk meningkatkan kesadaran, justru malah menjadi pengikat.. dan menjadi kebenaran versi baru..
---------------------------------------
-heuehueheu... ampun om semar.. kalau tidak berkebaratan post kali ini jangan di share di sonoh (thread disana) :D :D :D saya tidak bermaksud menyinggung, atau menyadarkan orang lain... dan juga tidak merasa sadar diri.. hehehe.... malu.. masih cupu udah banyak omong..
-kalau om bond baca tulisan ini disini.. saya minta maaf kalau ada salah2 kata... :D heuehueheu.... diatas cuma pendapat saya (orang awam meditasi & banyak omong).. ampun deh.. pasti kalah kalau debat teori dan pengalaman..
-tujuan saya menulis post ini karena dua hal:
1.biar di komentarin om semar kalau ada hal yang ngaco :D
2.kalau ada teman2 MMD yang mengalami fenomena diatas.. mungkin bisa bermanfaat...
-ehueheueheuheu...

madman,

SEMAR:

Tidak ada komentar dari saya ... artinya tidak ada yang ngaco. ... :)
« Last Edit: 30 August 2008, 03:03:15 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #505 on: 30 August 2008, 03:13:57 PM »
minta konfirmasi dong ,
mengikuti gerak gerik batin ? 
atau
melihat/menyadari/mengamati gerak gerik batin ?
yang mana MMD ?
Itu hanya kata-kata yang merujuk pada metode meditasi yang sama (kalau tidak sadar mana bisa mengikuti?)

intinya adalah, adakah pengembangan konsentrasi? (samma samadhi)? yang merupakan salah satu faktor dari jalan ariya berunsur delapan, dan merupakan salah satu pilar ajaran aliran Theravada?
sukhi hotu

Sang Buddha tidak mengajarkan konsentrasi pada Bahiya. ... Ajaran kepada Bahiya ini mau disebut "sesuai" atau "tidak sesuai" JMB8 atau Buddhisme Theravada TIDAK RELEVAN. Itu cuma otak-atik orang yang tidak berada dalam kesadaran vipasssana... Yang penting ITU AJARAN BUDDHA.

Lagi-lagi Anda mau memaksakan vipassana Mahasi kepada MMD. ... lagu lama.

Salam,
hudoyo


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #506 on: 30 August 2008, 03:20:49 PM »
saya bertanya kepada pak hudoyo, apakah bapak ingin dikasih label Buddhisme? apakah bapak ingin memaksakan pendapat kalau semua orang harus menerima MMD = Buddhisme?
memangnya kalau saya bukan praktisi MMD, gak relevan yah punya pandangan tentang MMD?
saya curiga jawabannya berbelit, tidak bisa iya atau tidak. gerak-gerik pikiran & dualitas musuh ketidakmelekatan.

Yang memberi MMD label "Bukan Buddhisme" itu Anda & teman-teman Anda moderator DC. ... Jangan diputarbalik! ... Saya menuntut segala macam label yang menyesatkan dicabut.

Saya tidak bisa memaksa pikiran Anda. ... Tapi saya menentang Anda yang mengatakan "MMD bukan Buddhisme"., apalagi Anda dalam fungsi sebagai Moderator. ... Kalau Anda bukan moderator sih sebodoh amat. ... Lagi-lagi Anda memutar balik.

Silakan Anda punya pandangan tentang MMD ... dan saya berhak menyanggah pandangan Anda.
« Last Edit: 30 August 2008, 03:24:45 PM by hudoyo »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #507 on: 30 August 2008, 03:24:53 PM »
Pa kalau boleh tanya, melakukan MMD apakah ada manfaat, tidak ada manfaat, Atau tidak peduli ada manfaat/tidak?
contohnya seperti apa?
Dan bagaimana mengaplikasikannya dalam sehari2. :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #508 on: 30 August 2008, 03:52:03 PM »
Gubrakk :)) lagi pada meditasi yak :)) tumben pade diem :)) lagi nyari bahan yak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #509 on: 30 August 2008, 03:53:58 PM »
Pa kalau boleh tanya, melakukan MMD apakah ada manfaat, tidak ada manfaat, Atau tidak peduli ada manfaat/tidak?
contohnya seperti apa?
Dan bagaimana mengaplikasikannya dalam sehari2. :)
ikut aja retreet......it is a "contact" sport......  (yg harus dilakukan dan dirasakan sendiri)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

 

anything