//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.  (Read 23997 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« on: 05 September 2009, 10:52:24 AM »
Salam semua, ijinkan saya memperkenalkan diri dulu. Nama saya Ang, kegiatan saat ini sebagai mahasiswa.
Di KTP tertulis saya beragama Budha, tapi sebenarnya saya belum tahu mesti memposisikan diri dimana. Saya bingung. Pertanyaan saya ini mungkin nggak berkaitan langsung dengan agama Budha, tapi saya nggak tau musti bertanya kemana lagi.

Selama 3 tahun terakhir ini saya lebih condong ke arah atheis, dan rasanya amat tak mengenakkan.
Saya percaya bahwa apa yang saya alami sekarang ini hanya semata kebetulan. Saya ini cuma makhluk yang terbentuk dari serangkaian kecelakaan biologis yang disebut evolusi, yang bisa terjadi karena segumpal tanah raksasa ini kebetulan berada di dekat sumber energi yang disebut matahari, yang sebenarnya juga terbentuk dari kecelakaan-kecelakaan fisik dan kimiawi.

Saya percaya itu karena yang demikian yang bisa saya cerna secara logis, tapi hidup dengan kepercayaan seperti itu amat menyiksa. Saya ini cuma satu dari milyaran manusia lain. Saya ini ngga berbeda dengan binatang, ada di dunia cuma untuk mampir sesaat, lalu pergi. Kehidupan tanpa makna. Dalam kondisi biasa-biasa saja, mungkin saya masih bisa mencoba menikmati apa yang ada. Tapi ketika sedang terkena masalah, saya begitu rapuh. Saya ngga punya tempat berpegang, karena saya ngga percaya apapun.

Saya bingung, dan saya minta nasihat dari rekan-rekan Budhis sekalian bagaimana agar saya bisa keluar dari kekosongan ini. Apakah agama Budha, bisa memberikan solusi? Saya memilih agama Budha karena saya pernah membaca artikel-artikel mengenai Budhisme sebelumnya, dan agama ini, dengan filosofinya, paling cocok dengan saya.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #1 on: 05 September 2009, 10:57:44 AM »
Dalam ajaran Buddha, memang kita hanyalah suatu bagian dari sistem yang selalu berproses. Namun itu bukan "kecelakaan" namun sebab-akibat yang terintegrasi secara kompleks dan kontinu.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #2 on: 05 September 2009, 11:01:11 AM »
 [at] ang...

sama donk.. aye juga atheis :))

i juga pernah mengalami apa yg ang tulis sekarang loh.. :D

tapi i sadari semua kegelisahan dan ketidak enakan itu adalah justru dari penolakan terhadap kenyataan tersebut...

yah kita emang gak berarti, hidup ini juga tidak ada arti, so jangan mengarti artikan hidup.. kita nanti bakal mati, so jangan cemas cari cara dan doa semoga gak mati...

terima aja.. ya wong kenyataannya emang kek gitu,

iya sih emang kita selalu mempunyai pemikiran ideal terhadap kehidupan itu sendiri, namun semuanya itu ya omong kosong juga... itu kan cuma angan2 aja, cuma ilusi yg kita buat sendiri agar merasa nyaman,

namun saat dihadapkan dengan kenyataan, gak bakalan nyambung... jadinya adanya ketidakpastian..

jadi ya terima saja lah wong kenyataannya emang kek gitu
« Last Edit: 05 September 2009, 11:04:23 AM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #3 on: 05 September 2009, 11:28:57 AM »
 [at]  Kainyn_Kutho & hatRed
Thanks for the reply  :)

 [at]  hatRed

Senang ada yang merasakan hal yang sama. Saya juga mencoba menerima kenyataan bahwa hidup ini tanpa makna, ada hanya untuk dijalani. Tapi susah mas, saya sering merasa kosong, apalagi ketika sendirian. Apa mas hatRed juga merasa seperti itu? Maaf kalau pertanyaannya rada pribadi, tapi apa mas menjalani hidup dengan tujuan, atau hanya menjalani arus yang ada saja?

Thanks,
Ang

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #4 on: 05 September 2009, 11:50:44 AM »
Sebagian orang melihat hidup ini indah, makanya ia mencari pemuasan indria dan cenderung menghibur dirinya dengan perkataan; "hidup ini harus dinikmati".

Sebagian orang melihat hidup ini tidak adil, makanya ia tidak menjalani hidup dengan semangat, dan cenderung memarahi dirinya dengan perkataan; "hidup ini membosankan".

Sebagian orang lainnya melihat hidup ini adalah satu kewajaran yang diliputi suka-duka. Sehingga ia cenderung menghadapi hidup dengan realistis dan tenang.

Sebagian orang yang pertama berorientasi pada masa depan, selalu mengharapkan keindahan dalam menjalani hidup. Pikirannya tidak ingin meninjau dengan benar tentang apa yang terjadi di sekelilingnya.

Sebagian orang yang kedua berorientasi pada masa lalu, selalu menghukum diri di bawah bayang-bayang duka yang ada di dunia. Ia senang menikmati kebahagiaan di dunia, namun ia tidak ikhlas menghadapi penderitaan di dunia. Oleh karena itu, ia juga tidak meninjau dengan benar tentang apa yang ada di sekelilingnya.

Sebagian orang yang ketiga berorientasi pada masa kini. Ia selalu melihat bahwa masa kini adalah haknya. Ia tidak membawa luka lama dan tidak cemas menerawang masa depan. Ia bahagia di saat kini, dan memang itulah yang diperlukan untuk dapat berbahagia.


Hidup ini dipenuhi pilihan. Terserah kepada Anda untuk mau menjalani hidup dengan memandang ke belakang; menjalani hidup dengan memandang ke depan; atau menjalani hidup dengan memandang pada apa yang ada sekarang.

Hidup tidak perlu disesali. Tidak pula perlu dicemaskan. Hidup hanya perlu dijalani dengan bijak.

« Last Edit: 05 September 2009, 12:01:09 PM by upasaka »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #5 on: 05 September 2009, 12:28:14 PM »
yg membuat pedih itu bukan kesendirian...

tapi merasakan kita sendiri, dan melihat orang lain tidak sendiri... itu yg membuat kta berpikir terhadap kesendirian...

maka itu cintailah kesendirian itu sendiri... suatu saat anda akan bersyukur akan itu...
i'm just a mammal with troubled soul



Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #6 on: 05 September 2009, 12:31:26 PM »
 [at]  Bro/Sis Ang

Ada yg memaknai hidup ini adalah stress dan penderitaan. Banyak yg begini dan dapat kita jumpai disekeliling kita.

Ada yg memaknai hidup ini adalah kesenangan yg harus diraih sebanyak2nya.

Ada yg melihat hidup ini tanpa makna dan tanpa arti -seperti yg Bro Ang kini rasakan-.

Sesungguhnya, dimana perbedaan pandangan2 ini?
Jelas sekali perbedaannya terletak pada cara masing2 individu melihat kehidupan ini. Konsep yg terbentuk oleh pikiran. Perspektif pandangan yg berbeda-beda.

Untuk yg memaknai kehidupan ini adalah penderitaan semata, maka Ajaran Buddha akan sedikit lebih mudah dicerna dan diterima.

Untuk yg memaknai hidup adalah kesenagan yg harus dipuas-puaskan, maka agak sulit meluruskannya.

Untuk yg memaknai hidup ini adalah hampa, juga sedikit lebih mudah.
Bacalah beberapa Ajaran awal Sang Buddha soal kenyataan hidup. Bahwa kehidupan ini adalah dukkha (tidak memuaskan) yg berasal dari keinginan2 kita sendiri yg sangat kuat. Keinginan2 ini akan menimbulkan problem bagi kita. Untuk keluar dari lingkaran dukkha ini, maka kita perlu menjernihkan batin kita. Bagi yg melihat kehidupan adalah 'boring ' dan 'tanpa arti' dapat mulai menyibukkan diri membantu saudara-saudara kita yg membutuhkan bantuan, membaktikan diri dan kemampuan kita agar dapat mensejahterakan lingkungan.

Banyak yg membutuhkan uluran tangan dan tenaga kita, kasih sayang kita agar mereka dapat hidup lebih layak.

Semoga membantu

::





Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #7 on: 05 September 2009, 12:37:40 PM »
^

kenapa kita membantu orang lain? apa dasarnya?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #8 on: 05 September 2009, 01:24:38 PM »
^rasa kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan...


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #9 on: 05 September 2009, 01:28:19 PM »
^
  untuk orang yg sudah tidak lagi memperdulikan hidupnya sendiri, untuk apa (bgmn bisa?) memperdulikan hidup orang lain?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #10 on: 05 September 2009, 01:32:49 PM »
^cobalah... Ehipassiko aja dulu. ;)


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline ang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #11 on: 05 September 2009, 02:43:36 PM »
 [at] upasaka
Terima kasih, kak upasaka. Saya pernah membaca tentang kekinian, seperti yang kak upasaka bicarakan, dan saya juga sependapat bahwa kebahagiaan itu tak perlu dicari, karena bisa diperoleh cukup dengan mensyukuri apa yang ada disini dan sekarang ini.
Tapi apakah dengan begitu, berarti manusia tak perlu berusaha? Tak perlu ada yang diperjuangkan, karena kebahagiaan itu toh bisa diperoleh sekarang ini? Saya ingin mendengar pendapat kak upasaka (dan teman-teman lain) mengenai hal ini.

 [at] hatRed
Iya, saya pikir saya merasa kesepian karena belum bisa menikmati kesendirian. Terima kasih nasihatnya  _/\_

 [at] williamhalim & marvel
Saya bukan orang yang peduli, tapi akan saya coba. Saya banyak mendengar mengenai orang-orang yang memperoleh kedamaian batin melalui menolong (dan mungkin saya pernah merasakanya sendiri).

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #12 on: 05 September 2009, 03:26:55 PM »
bingung itu karena gelisah. cara mengatasinya bukan dengan mencari konsep agama sebanyak-banyaknya, melainkan kembangkan daya konsentrasi. sebab dengan meningkatnya konsentrasi "daya semangat dan keyakinan" akan menjadi kuat. siapa yang mengembangkan konsentrasi, maka terbentang kepadanya tiga jalan :

1. jalan untuk mengembangkan ketengangan
2. jalan untuk mengembangkan pengetahuan
3. jalan untuk mencapai kesucian

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #13 on: 05 September 2009, 03:39:43 PM »
^

kenapa kita membantu orang lain? apa dasarnya?


krn kalo bs membantu org lain, akanmembuat kita bahagia...
segala hal yang dilakukan tanpa keterpaksaan pasti akan membuat kita berbahagia dalam melaksanakannya ;D
^
  untuk orang yg sudah tidak lagi memperdulikan hidupnya sendiri, untuk apa (bgmn bisa?) memperdulikan hidup orang lain?

kenapa tidak bs?? krn justru ketika kita tidak memperdulikan hidup kita sendiri, kita bs melihat makna dari kehidupan orang lain dan menyadari bahwa, kadang kehidupan orang lain, lebih susah daripada kehidupan kita, kenapa kita tidak bersyukur atas yang telah kita terima?? blm tentu detik berikutnya kita masih hidup. so, kenapa tidak melakukan hal yang berguna bagi hidup kita yang tidak pasti kapan berakhirnya??? ;D

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #14 on: 05 September 2009, 03:42:31 PM »
^
 kalo membantu orang lain itu membahagiakan diri sendiri, berarti masih ada peduli sama diri sendiri....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #15 on: 05 September 2009, 03:46:23 PM »
^
yah, kadang kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita msh peduli diri sendiri, klo mmg tidak peduli pada diri sendiri, kenapa msh hidup sampai sekarang?? bknnya klo tidak peduli pada diri sendiri, kita tidak akan makan ataupun minum untuk menyambung hidup??? setidaknya itu berarti msh ada kepedulian terhadap diri sendiri kan?? hehehehe

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #16 on: 05 September 2009, 03:51:25 PM »
itu bukan peduli atau tidak peduli... tapi kebutuhan hidup :P
i'm just a mammal with troubled soul



Offline antidote

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 249
  • Reputasi: 25
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #17 on: 05 September 2009, 04:37:09 PM »
belum ada tujuan hidup?

tentukan lah :)
NOW

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #18 on: 05 September 2009, 04:44:57 PM »
belum ada tujuan hidup?

tentukan lah :)

i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #19 on: 05 September 2009, 06:14:26 PM »
[at] upasaka
Terima kasih, kak upasaka. Saya pernah membaca tentang kekinian, seperti yang kak upasaka bicarakan, dan saya juga sependapat bahwa kebahagiaan itu tak perlu dicari, karena bisa diperoleh cukup dengan mensyukuri apa yang ada disini dan sekarang ini.
Tapi apakah dengan begitu, berarti manusia tak perlu berusaha? Tak perlu ada yang diperjuangkan, karena kebahagiaan itu toh bisa diperoleh sekarang ini? Saya ingin mendengar pendapat kak upasaka (dan teman-teman lain) mengenai hal ini.

Saya tidak menyatakan bahwa kebahagiaan itu tidak perlu diperjuangkan. Saya hanya menyatakan bahwa orang tidak bisa mencari kebahagiaan di masa lalu atau pun di masa depan. Kebahagiaan itu ada di masa kini. Karena itulah kita sebaiknya berorientasi pada masa kini. Ini jangan dipahami bahwa kita tidak perlu merencanakan masa depan. Kita sebaiknya melihat secara realistis apa yang ada di saat kini, dan manfaatkan hal itu sebaik mungkin demi kebaikan diri sendiri dan orang lain. Kita perlu merencanakan kebahagian sekarang dan kelak, dan itu dimulai dari saat kini. Kita perlu meninjau masa lalu untuk belajar dari pengalaman, dan itu juga dimulai dari saat kini.

Saya punya lima cerita renungan untuk Anda...


1) Si A adalah orang yang berusaha untuk mencapai kebahagiaan. Dia terus berusaha mengejar kebahagiaan. Dia sudah mendapatkan istri, sudah mendapatkan anak, dan dia terus mengejar kebahagiaan. Dia keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Dia mulai membuka usaha sendiri hingga akhirnya sukses. Dia berhasil menjadi seorang pimpinan perusahaan besar di negaranya. Dia terus mengejar kebahagiaan. Dia menikmati segala jerih payah kesuksesannya. Dia makan makanan-makanan yang mewah, membeli mobil-mobil berkelas, membeli rumah mewah, menyekolahkan anak-anaknya di sekolah elit, dan semua hal yang mewah lainnya. Perusahaan yang ia pimpin pun beranjak menjadi perusahaan ternama di dunia. Namun sayang, ia terkena penyakit komplikasi dan akhirnya meninggal dunia, meskipun ia sudah merogoh kocek yang besar untuk biaya pengobatan di rumah sakit.

2) Si B adalah orang yang berusaha mendapatkan kebahagiaan. Dia terus berusaha mengejar kebahagiaan. Dia sudah mendapatkan istri, sudah mendapatkan anak, dan dia terus mengejar kebahagiaan. Dia terus meningkatkan karir dan tingkat ekonomi keluarganya, meski ia melewati banyak penderitaan dan kesulitan. Singkat cerita, dia pun berhasil membangun keluarga dalam taraf finansial yang makmur. Dia memiliki semua kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Setelah dia mencapai kesuksesan dalam hidup, dia mulai merasa puas. Dia mulai membantu orang-orang yang kesusahan. Dia mulai memberi sumbangan untuk kepentingan umum. Namun sayang, pada usia senja dia pun meninggal dunia karena terserang penyakit.

3) Si C adalah orang yang berusaha mendapatkan kebahagiaan. Dia menjalani hidup dengan biasa-biasa saja. Dia sudah mendapatkan istri, sudah mendapatkan anak, dan dia tetap berusaha untuk berbahagia. Dia berusaha meningkatkan karir dan taraf finansial keluarga. Dia bekerja di perusahaan yang baik sebagai seorang karyawan yang baik. Dia memenuhi kebutuhan keluarganya, dan dia merasa cukup puas dengan keadaan hidupnya. Dia hidup hemat dan banyak berbuat kebaikan. Dia terkadang menyumbang dan membantu orang-orang yang kesusahan. Dalam benaknya, dia tidak memiliki keinginan untuk menjadi orang konglomerat. Pada usia senja, dia pun akhirnya meninggal dunia.

4) Si D adalah orang yang berusaha mendapatkan kebahagiaan. Dia menjalani hidup dengan biasa-biasa saja. Dia sudah mendapatkan istri, sudah mendapatkan anak, dan dia tetap berusaha untuk berbahagia. Dia hidup dalam kondisi finansial yang tidak terlalu baik. Dia harus berupaya keras agar dapat menafkahi keluarganya. Dia harus bekerja sampai usia tua untuk dapat mempertahankan hidup. Anak-anaknya tidak mendapatkan pendidikan formal yang cukup. Kemiskinan menggerogoti keluarganya. Meskipun demikian, dia adalah orang yang santun. Dia tidak berharap banyak dalam hidup ini. Dia merasa bahagia ketika bisa bekerja setiap hari dan menikmati keharmonisan dalam rumah tangga, meskipun ia dan keluarganya adalah orang miskin. Pada usia senja, akhirnya dia pun meninggal dunia.

5) Si E adalah orang yang berusaha mendapatkan kebahagiaan. Dia menjalani hidup dengan sederhana. Dia meninggalkan penghidupan duniawi yang penuh dengan lika-liku penderitaan. Dia tidak cemas pada masa lalu dan masa depan. Dia tidak mempertahankan nafsu keinginan. Dia tidak melekat pada keluarga, sahabat, harta dan benda. Dia tinggal jauh dari keramaian dunia. Dia mengembangkan cinta-kasih pada semua makhluk. Dia hidup penuh dengan keyakinan, teguh dalam pendirian, dan bersemangat. Dia mengembangkan kebijaksanaan luhur. Dia melepaskan semua ikatan yang menghantui pikirannya. Dia hidup damai dan tenang dalam moralitas. Dia mengendalikan semua pikiran, ucapan dan perbuatan. Pada usia senja, dia pun meninggal dunia dengan kewaspadaan.


Saudara Ang, menurut Anda dari kelima cerita renungan di atas, siapakah yang paling berbahagia dalam hidupnya?
« Last Edit: 05 September 2009, 06:19:00 PM by upasaka »

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #20 on: 05 September 2009, 06:35:42 PM »
saya yakin, suhu upasaka akan memberi pencerahan kepadamu ang!

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #21 on: 06 September 2009, 01:19:49 AM »
Ang sudah lelah mencari cara mengalahkan Raja Api? :P
appamadena sampadetha

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #22 on: 06 September 2009, 08:26:50 AM »
^
  untuk orang yg sudah tidak lagi memperdulikan hidupnya sendiri, untuk apa (bgmn bisa?) memperdulikan hidup orang lain?

Banyak kejadian orang yg tidak peduli hidupnya sendiri ternyata mempunyai kepedulian yg lebih kepada orang lain. Karena mendapat jalan yg tepat untuk menyalurkan rasa pedulinya, perlahan-lahan orang tsb mulai memperhatikan kesehatan dan perkembangan batinnya sendiri untuk lebih bisa berkarya kepada orang lain.

Saya sangat banyak menjumpai orang-orang seperti ini, orang2 yg tidak peduli terhadap diri dan kehidupannya, namun mati2an kerja demi orang lain.

::
 
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #23 on: 07 September 2009, 03:47:51 AM »
Salam semua, ijinkan saya memperkenalkan diri dulu. Nama saya Ang, kegiatan saat ini sebagai mahasiswa.
Di KTP tertulis saya beragama Budha, tapi sebenarnya saya belum tahu mesti memposisikan diri dimana. Saya bingung. Pertanyaan saya ini mungkin nggak berkaitan langsung dengan agama Budha, tapi saya nggak tau musti bertanya kemana lagi.

Selama 3 tahun terakhir ini saya lebih condong ke arah atheis, dan rasanya amat tak mengenakkan.
mmm...benerr...\:yes:/\:yes:/\:yes:/
hidup atheis itu sungguh gak menyenangkann... apalagi gak punya arah...></"""
Quote
Saya percaya bahwa apa yang saya alami sekarang ini hanya semata kebetulan. Saya ini cuma makhluk yang terbentuk dari serangkaian kecelakaan biologis yang disebut evolusi, yang bisa terjadi karena segumpal tanah raksasa ini kebetulan berada di dekat sumber energi yang disebut matahari, yang sebenarnya juga terbentuk dari kecelakaan-kecelakaan fisik dan kimiawi.

Saya percaya itu karena yang demikian yang bisa saya cerna secara logis, tapi hidup dengan kepercayaan seperti itu amat menyiksa. Saya ini cuma satu dari milyaran manusia lain. Saya ini ngga berbeda dengan binatang, ada di dunia cuma untuk mampir sesaat, lalu pergi. Kehidupan tanpa makna. Dalam kondisi biasa-biasa saja, mungkin saya masih bisa mencoba menikmati apa yang ada. Tapi ketika sedang terkena masalah, saya begitu rapuh. Saya ngga punya tempat berpegang, karena saya ngga percaya apapun.
iya... wnya juga pernah waktu terkena masalah, rasanya rapuh kalii...><"" gak kuatt....></""
waktu itu ketika wnya lagi dropp...^^"" rasanya perasaan sedih banget liat hidup inii.... gak ada arah, tujuan...^^""
waktu itu pernah, rasanya wnya gak pernah kenal ajaran Sang Buddha, pokoknya gak ada arah gitu lhaa.... terombang ambing...
wnya tidurnya bangunnya siang2... dah bangun, tidur lagi... bangun lagi tidur lagi.... bener2 gak ada arah...-__-""
kadang bisa nangis sendiri...^^" gak labil sekali pokoknya dehh....><""
hidup ini rasanya gitu2 ajaa...-_-"" menderitaa.... sedih banget...-__-"" pengen mati saja rasanya, waktu terkena masalah...-_-"" tapi krn wnya berpikir klo mati pun masalah w gak bakalan selesai, malahan klo dipikirin tambah rumit...^^'' mikirin ngerumitin org sekitar... klo pergi jauh pun juga gak bakalan selesai.... mikirin bakalan kyk gitu jugaa... ^^""
waktu itu sempet mikir, mo jadi batu ajaa.... :)) :)) :)) :P :P :P
sampe mikirin, aku ini batu, batu yg hanya diam saja...(sedih banget pokoknyaa...^^""'"")
bpk wnya panggilin wnyapun, wnya hanya diam aja... nangis terus... bpk wnya bilang ke wnya kami harus sabar... papa orgnya sungguh sabar, dan adil gini2 gitu2... tapi wnya tetep diem kyk batu, ditanya, mengerti tdk? wnya gak jawab...^^"" sampe dijewer telinganya...^^""" pdhl kata bpk w, ia sabar, tapi telingaku tetep dijewer.... :)) -__-"" sedih banget dehh pokoknya... sampe gak tau harus berbuat bagaimana, jadinya anggap diri batu...
batu yg hanya diam saja... krn mikir pilih mati juga tak nyelesaikan masalah, kabur pun nggak, jadinya mikir w ini batu saja...^^""
digoncang2in diri wnya pun tetep wnya diam kyk batu...^^"" dijewerpun tetep diam kyk batu...^^"" wnya nangis, gak mo ngerepotin tapi tetep aja ngerepotin rasanya... rasanya pengen lenyap aja...^^"" w lahir hanya ngerepotin bpkku... w merasa wnya buat dirinya menderita aja...(tapi ini hanya perasaan wnya aja...^^") rasanya kesedihan yg saaangattttttttttt mendalamm....><""" tdk mau merepotkan tapi tetep saja merepotkan...^^""
tetapii, karena perasaan itu hanya sementara, slalu berubah2, maka kesedihan wnya itupun tdk berlarut2....^^/""
pokoknya gak punya arah sungguh gak enak dehh...></"""
tetapi, ada hari ketika wnya sangat senang, dan semangatnya, semangat abiss^^/
waktu itu wnya mikirin begini:
hari sebelumnya ada masalah, lalu paginya masalahnya blum selesai2 gitu lha... w kirain dah selesai... tapi rupanya belum...^^""
ketika wnya  baru bangun tidur, wnya sedih... nangis2 sendiri.... lalu pergi nangis di kamar, nangis di kamar, dah nangis2... wnya berhenti menangis, wnya berpikir: utk apa juga wnya nangis? apa yg perlu disedihi? ketika kemarinnya kan hari uposatha gitu, wnya laksanain atthasila, berpikir harus bisa, soalnya dah lama gak uposatha, harus serius...(dipikir2 uposathanya suksess^0^/, soalnya wnya kadang ketiduran, tapi waktu itu bisa beraktivitas sampe malam, bisa kusut nenek juga...^^/"") jadinya wnya seneng lhoo...^^/ sebelumnya pas bangunnya seneng, krn sukses latihannya^^/. lanjut yg tadi, berhenti nangis krn berpikir: utk apa juga wnya nangis? wnya harus seneng dah bisa jalani atthasila setelah beberapa lama gak jalani...^^/ lalu kepikiran begini: masalah wnya itu kan sebenarnya bisa ada bisa gak ada, itu semua kan tergantung pada w, coba liat kk w hadapi masalahnya dgn caranya, tapi tanggapannya dgn tanggapanku berbeda... semua tergantung caraku mengatasi masalahku... lagian wnya kemarin atthasilanya sukses, jadi ya sudah...  wnya harus tegar... toh ada org yg mslhnya lbh berat dari masalahku, tapi mereka tegar kok, masa wnya gitu aja dah nangis. kan masalah itu tergantung pada diri kita menanggapinya, kan aku kan gak tau mslh org lain bagaimana, bisa aja masalah org lain yg begitu berat, tapi bagi mereka itu gak seberapa, krn mereka sudah terbiasa menghadapinya atopun tetep tegar, masa w dgn tekanan2 wnya, wnya gak kuat? wnya seharusnya harus tegar\T_T/ gak boleh lemah begitu... yg buat mslh jadi berat itu kan diri wnya sendiri, krn anggapan2ku... jadinya harus tegar, ditambah lagi kemarin sukses... oleh karena itu harus semangat...^^/
itu yg soal mslh2 itu cerita lain klo gak salah, hari sebelum2nya klo gak salah... jadinya kecampur aduk...^^""
yg w pikirin: napa juga masalahku bisa begini(<<=sejenis begini lha, pokoknya intinya, wnya mikirin segala sesuatu akibat pasti ada sebabnya), lalu w mikirin sebab masalah w itu bisa timbul, lalu dah mikirin oh, jadinya wnya harus begini soalnya kemarin2 kan wnya dah tulis di agenda w soal tekanan2 itu... semua tergantung diri kitaa...\;D/
lalu mikirin kelak wnya bisa membahagiakan ortu wnya, walau wnya gak bisa diharapkan, ya jangan berharap padaku, tapi kelak wnya akan membuat mereka bahagiaa, tdk akan merepotkan lagi\:no:/\:no:/\:no:/ , yg org lain katakan itu tdklah benar, sebab semuanya tergantung pada diriku, impianku kan terwujud atau tdk, semua tergantung pada dirikuu, diriku yg saat inii\;D/\;D/\;D/ , oleh krn itu aku harus semangat, walau tak terwujud pun, setidaknya diriku sudah punya suatu niat yg baik.....blablablabla.... dst... ;D
ketika itu, timbul metta dalam diri, harapan akan kebahagiaan org lain, oleh karena itu, diri menjadi lbh semangat\^0^/\;D/\;D/\;D/
semangat akan niat2 baik ituu\;D/\;D/\;D/
jadinya ketika itu, diri menjadi tegar karena metta yg kurasakan...\;D/\;D/\;D/
krn metta rasanya perasaan takut akan berbagai hal, jadinya pergi... jadinya tegar^^/ lalu w bilang pada thira, thira merujuklah pada tujuanmu, spt buku yg wnya baca, 7 habits\8)/\8)/\8)/ coba pada baca bukunya dehh... pengarangnya sean covey, judulnya 7habits effectively for teenage, judul indonya, 7 kebiasaan yg sgt efektif bagi remaja, yg bukan remaja juga boleh bacanya kokk\;D/\;D/\;D/
bukunya bagus... gaya bahasanya gak membosankan, jadinya bacanya gak mudah ngantuk...\;D/\;D/\;D/, ada juga buku karya bpknya sean, judulnya 7 kebiasaan yg sangat efektif bagi manusia klo gak salah...\;D/ wnya blum baca... tapi sptnya bagus juga lhooo, AYOO, AYOOO, coba pada dibacaa bukunyaaa, mana tau membantu lheee\;D/\;D/\;D/ jadi promosi nihh... :P :P :P
lanjut lagi, lalu sampe malamnya ii wnya ajak ke dhamma class, ketika itu Bhante ada bilang,(lagi bahas ttg huk. kesunyataan) segala sesuatunya sulit dipertahankan, jadinya kepikiran, jadi bagaimana dgn metta, 4 brahma vihara? lalu kepikiran utk nanyain di DC\;D/\;D/\;D/
intinya :
Kita hidup, harus berpegang pada prinsip(dari buku 7 habits juga belajarnya), dengan berpegang pada prinsip, kita tak akan mudah goyah, misal kita hidup bergantung pada temen, atopun diri sendiri, atopun keluarga, ato pacar dkk, hal itu tdk bisa, krn setiap hal tsb, senantiasa berubah2, lalu, bagaimana dgn prinsip itu sendiri? prinsip itu adalah suatu kebenaran, yg tdk akan berubah, tdk akan menjatuhkanmu, dsb... asalkan punya komitmen cth: prinsip kejujuran, jika kamu berpegang pada prinsip ini, krn ini prinsipmu, ketika akan bertentangan dgn prinsip ini, jadinya kita akan berpikir ulang, dan klo tdk melanggar prinsip ini(komitmen), maka kita akan lbh kuat dlm menghadapi berbagai hal...^^/<<=ini penjelasan wnya sendiri, gak pande jelasinnya^^", (utk lbh lanjutnya, baca bukunya ajaa, gak membosankan kokk, penjelasannya mudah dimengerti\;D/,  

Dgn cinta kasih, kita dapat hidup/kuat/tegar\;D/\;D/\;D/
baik itu cinta kasih yg dimiliki diri sendiri, ataupun pancaran metta org lain kepada kita^^/
walaupun, kita merasa tdk ada yg memancarkan mettanya pada kita, tak masalah...^^/
tapi klo dipikirkan pasti adaa\;D/\;D/\;D/, KARENA, Kita hidup karena METTA^0^/
coba kita pikir, ortu kita melahirkan kita, krn timbul dlm dirinya metta terhadap kita ketika kita lahir ataupun ketika dalam kandungannya(nyawa lhoo yg dipertaruhkan utk kelahiran kitaa... ^-^\;D/ jadii, pastinya ia punya metta kepada kita\;D/) trus, klo mereka tak punya metta kepada kita, ketika kita masih bayi, sudah bisa dibunuh langsung lhoo... ^-^ :P :P :P , lihat saja keluarga yg kurang mampu, mereka punya metta akan anak2 mereka, maka mereka melahirkannya, walau biaya tak menyanggupi pun^^/, setidaknya kita lahir karena ada metta dari mereka^^/
walau, ortu kita pernah bilang kepada kita, jadi anak mati saja gitu ato yg lain.. tapi buktinya saja mereka masih membesarkan kita?\:D/\:D/\:D/
bagaimana dengan anak yatim ato piatu, atopun yatimpiatu?
dan, utk apa juga aku harus memancarkan metta?
walau ortunya sudah meninggal, kita tdk perlu merasa begitu pesimis^^/ ingat2lah kenangan2 metta mereka kepada kita^^/, mereka besarin kita dgn metta lhoo.... ^-^\:D/\:D/\:D/
bagaimana dgn yg tdk punya kenangan sama sekali dgn ortu yg sudah lama tiada atopun pergi? dan bagaimana juga dgn ortu yg membuang anaknya?
ingatlahh!! mereka lahirin kita karena metta itu tadi^^/, karena ibu melahirkan kita dgn metta itu, ia sampai2 pertaruhin nyawanya lhoo... \;D/
walauu, sampai akhir membuang kita... tapi ia ingin kita hidup, sesusah apapun harus berusaha... ia buang karena ada alasan pastinya...
ada akibat pasti ada sebab\;D/, ortu buang kita krn berharap, bisa aja, moga kita dipungut oleh org yg mampu dan mengasihani kita, sehingga mungkin hidup kita akan lbh mapan darinya, atopun ia ketika itu berpikir begini: "tdk tau harus bagaimana, punya uang atau tidak, yg penting aku harus lahirin ia, biar bagaimanapun itu, urusan ia dpt bertahan hidup ato nggak, itu urusan terakhir, yg ptg aku harus berusaha lahirin diaa!!"
kembali ke yg tdk punya kenangan tadi...
walau kita gak punya kenangan ataupun ingatan ttg ortu kita sewaktu kita kecil, tetapi kita tdk boleh pesimis ataupun menyia2kan hidup kita....\:no:/\:no:/\:no:/ , karena bayangkan!! mereka sudah lahirin kita dgn susah payah lhoo... mereka melahirkan kita dgn metta mereka, sampai harus pertaruhkan nyawa mereka lhoo.... masaa kita dgn mudahnya berpikir utk mati dgn mudahnyaa....\:ngomel:/\:ngomel:/\:ngomel:/
WALAU GAK PUNYA TUJUAN APA HARUS HIDUP, SETIDAKNYA KITA HIDUP KARENA ADA METTA MEREKA KEPADAKUU.... OLEH KARENA ITU, KU HARUS BERTAHAN HIDUP!!(<<=sori, pake capslock yoo :P ;D)
tak peduli, saat ini tidak ada yg memancarkan metta kepada kita, tak peduli, kini ortu tak sayang lagi padaku(setidaknya kita lahir karena metta mereka dulu lhoo... dulu ya dulu, jgn disamain dong!<metta ituu, walau di masa lampau ataupun di masa kapanpunn, metta itu akan tetap sama\:yes:/, krn metta ketika itu{masa lampau}lah anda/kita lahir^^/>)) walau tak sayang lagi, mungkin itu anggapan kita saja...^^/ coba kalau anda mati, pasti mereka menangis sedih, akan teringat diri kita, kita tdk boleh berpikir, ah, pasti tdk ada yg menangisikuu!!<Y^Y> hal itu salahh lhoo, dan jangan pernah dicoba, mereka akan menangisi kita ato tdk... krn, anda kan sudah mati, bagaimana anda bisa tau akan hal itu? ^-^ :D walau ditanyapun, tentu jwbnnya akan beragam, bisa saja hanya diam, ato malah mengatakan mati saja sana, ato lainnya...^^/"
tak peduli, tak ada yg memancarkan cinta kasihnya kepada kita, apa salahnya kita pancarkan demi kelahiran kita yg diliputi metta mereka/demi diri kita, apa salahnya kita juga memancarkan metta kepada org lain?
dengan metta itu kita hidup, oleh karena itu kita juga harus memancarkannya pada makhluk lain\^^/
agar makhluk lain turut merasakan perasaan metta itu, juga kepada makhluk yg membenci kitapun...^^/
aku percaya, pasti lama kelamaan kebencian itu akan luluh akan pancaran metta tersebut^^/ kepada semuanyaaa\^^/


1 postingan gak bisa lbh dari 2000 karakter ternyata...^^""
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #24 on: 07 September 2009, 03:51:04 AM »
Quote
Saya bingung, dan saya minta nasihat dari rekan-rekan Budhis sekalian bagaimana agar saya bisa keluar dari kekosongan ini. Apakah agama Budha, bisa memberikan solusi? Saya memilih agama Budha karena saya pernah membaca artikel-artikel mengenai Budhisme sebelumnya, dan agama ini, dengan filosofinya, paling cocok dengan saya.
dengan perasaan metta itu pasti tdk akan hampaa\;D/\;D/\;D/
cari tujuan hidup bro apa?
misalnya begini: klo dah kerja: w kerja buat apa juga yaa? ;D ;D
kerja juga harus punya tujuan\;D/ tujuan kerjaku: supaya aku dapat hidup, trus klo aku semakin giat, honorku akan naik, dgn honor besar yg kumiliki aku tdk boleh jadi semakin Lobha(serakah), Dosa(kebencian), Moha(kebodohan), intinya harus tetep waspadaa, gaya hidup boleh saja meningkat tapi w gak boleh terlalu menghambur2kan uang utk foya2, ntar klo honorku byk, akan kudanain ke panti asuhan atopun panti jompo, pasti mereka senang, trus membantu org2 yg membutuhkan, misalnya ada org di rumah sakit yg kurang mampu, keluarganya terkena musibah ato yg lain2 gitu, kubantuin^^/ (misalnya), tapi aku tdk boleh hanya berkhayal saja, aku harus melaksanakannya juga dgn giat bekerjaa, oh iya, ntar aku juga akan membahagiakan ortukuu, hmmhhh, musti semangat kerja!!!\;D/ keuanganku juga akan kuatur, agar lbh teratur, ada kotak tempat nyimpan dana, buat kebutuhan, buat tabungan, dll. HMMhhh!! harus semangaatttt!!!"
Dari pikiran penuh metta itulah(walau hanya niat, tapi itu merupakan tekad yg kuat^^/) timbul semangat, semangat akan hidup inii...^^/
walau hidup ini nantinya akan mati, tapi perasaan itu akan abadi lhoooo....^^/ kata hidup tak ada gunanyapun menjadi tak benar lagi lhoo....
karena niat itu tulus dari dalam diri kitaa^^/ sehingga muncul semangat yg kuat, itu positive thinking lhoo... jgn memikirkan negative thinkingnya...^^/
yaa, memang benar hidup ini gak segampang itu raihnya, ada likalikunya lagi, tapi dgn perasaan semangat memikirkan metta itu, kita menjadi terdorong utk lebih kuat hadapi likaliku ituu^^/ , semangat positif murni dan tulus itulah yg akan membuat kita tetap berdiri kokoh walau dihadang rintangan apapunn^^/
tapi ingatt, semangat itu jangan disisip2i si lobha, dosa dan moha... ;D , karena perasaan serakah misalnya, jadinya bisa2 korupsi, juga bisa2 dgn cara curang... tak perlu memikirkan utk kesenangan diri sendiri kelak, utk punya mobil mewah, kelak bisa disombongi ma yg memandang rendahku, ma musuh2ku... Jangann.....\:no:/\:no:/\:no:/ jgn disisipi perasaan serakah/egois dkk spt itu... cukup hanya dgn memikirkan perasaan bahagia org yg kubantu...^^/ misal: ntar klo ke panti jompo kujenguk nenek2 dan kakek2 di sana, pasti mereka senang sekalii... tawa mereka.... 8-> 8-> 8-> pasti mereka kesepian...^^/ 8-> 8-> 8-> dirikuu!! musti semangat bekerjaa!!^^/ perasaan itulahh yg membuat diri kita bersemangat, karena metta kita hidup^^/
[at] ang...

sama donk.. aye juga atheis :))

i juga pernah mengalami apa yg ang tulis sekarang loh.. :D

tapi i sadari semua kegelisahan dan ketidak enakan itu adalah justru dari penolakan terhadap kenyataan tersebut...

yah kita emang gak berarti, hidup ini juga tidak ada arti, so jangan mengarti artikan hidup.. kita nanti bakal mati, so jangan cemas cari cara dan doa semoga gak mati...
w juga pernah ngalami yg seperti itu topp, tapi wnya berpikir, wnya gak boleh terpuruk begitu sajaa\;D/ tdk boleh terfokus ma tekanan2 tsb... harus kuhadapi, itu utk supaya diriku lebih tegarr\^^/, sapa bilang kita gak berarti? \Y__Y/ dengan berusaha utk berguna bagi org lain/membahagiakan org lain, hidup kita berarti jadinyaa\Y__Y/ , bagi org2 panti jompo, panti asuhan, makhluk kecil sekalipun spt semutt\Y"Y/ perasaan metta itu murni, tulus, serta sangat berarti, walaupun ujung2nya bakal kematian, lahir kembali ato nggak, tapi perasaan tsb tulus kepada org lainn...^o^/ jadi pasti kan sangat berartii...
ibaratkan begini:
seorang anak yg hidupnya sangat dibenci oleh byk org, ketika ia merasakan kebaikan/metta org lain padanya walau hanya seorang, tetapi itu kan sangat beraarrrtiiiii sekalii baginyaa\;D/\;D/\;D/
Quote
terima aja.. ya wong kenyataannya emang kek gitu,

iya sih emang kita selalu mempunyai pemikiran ideal terhadap kehidupan itu sendiri, namun semuanya itu ya omong kosong juga... itu kan cuma angan2 aja, cuma ilusi yg kita buat sendiri agar merasa nyaman,

namun saat dihadapkan dengan kenyataan, gak bakalan nyambung... jadinya adanya ketidakpastian..

jadi ya terima saja lah wong kenyataannya emang kek gitu
impian tulus seperti itu gak kosong kok, sangat berarti bagikuu\;D/\;D/\;D/, walau hanya angan2pun... tapi impian membayangkan akan kebahagiaan org lain spt itu, yg membuat diri kan terus tetap semangatt!! dengan semangat/berusaha itu, kita pasti kan pantang menyerah, dan terus berusahaa kerass>u</ jadi, pasti kan sangat berartii... dan dgn adanya semangat itu, kita menjadi pantang meyerah dan terus berusahaa^u^/ hingga terwujudnya impian ituu...\^^/ , sehingga tidak kan jadi omong kosong\^^/
[at]  Kainyn_Kutho & hatRed
Thanks for the reply  :)

 [at]  hatRed

Senang ada yang merasakan hal yang sama. Saya juga mencoba menerima kenyataan bahwa hidup ini tanpa makna, ada hanya untuk dijalani. Tapi susah mas, saya sering merasa kosong, apalagi ketika sendirian. Apa mas hatRed juga merasa seperti itu? Maaf kalau pertanyaannya rada pribadi, tapi apa mas menjalani hidup dengan tujuan, atau hanya menjalani arus yang ada saja?

Thanks,
Ang
kalau diri merasa tak punya tujuan, kita bisa terombang-ambing, pikirkan tujuanmu yg tulus, spt yg sean covey bilang, tujuan hidupmu, kamulah yg kendalikan, kamulah supirnya, jangan maju menjadi penumpang dari hidupmu... karena jikalau tujuan org lain tak jelas(yg kendarai hidupmu), kamu hanya akan ikut arus saja jadinya... ikut terombang-ambing, oleh karena itu buatlah tujuanmu sendiri, dan jadilah pengendali hidupmu sendiri...^^/
yg membuat pedih itu bukan kesendirian...

tapi merasakan kita sendiri, dan melihat orang lain tidak sendiri... itu yg membuat kta berpikir terhadap kesendirian...

maka itu cintailah kesendirian itu sendiri... suatu saat anda akan bersyukur akan itu...
Uatoppp, u kesepian yoo? jangan berpikir begituu....\:no:/\:no:/ lihat ajaa.... di sini, msh byk temen2 DC yg peduliin kamu, ortumu... temen kerjamu... dll...\;D/\;D/\;D/ semuanya masih respect ma kamu lhoo\;D/\;D/\;D/ jadi jgn berpikir kesepian lagii....\;D/\;D/\;D/\:yes:/
wnya juga lbh suka menyendiri... menyendiri lbh tenang... \;D/\;D/\;D/ tetapi, kita semua hidup bermasyarakat, klo hidup sendiri, susah, krn kita saling membutuhkan\^^/

klo ada hal2 yg salah ato apa ato beda pendapat gitu , mohon disharing ajaa yoo\;D/\;D/\;D/ , biar wnya bisa merenunginya lagi...\;D/\;D/\;D/ mana tau pendapat w keliru, silahkan disharing langsung ajaa....\;D/\;D/\;D/ ^:)^ ^:)^ ^:)^
klo ada kesalahan juga mohon dimaafin yoo...^^/ ^:)^ ^:)^ ^:)^

akhirnyaa>u</ posting lbh dari 2000 karakter gak error ketika postingg\>U</ gak sia2 dah berjam2 diketik...\>U</
klo ada yg tdk berkenan(tdk sependapat/ ada kekeliruan wnya) silahkan dipostingg ajaa yooooo\>U</
moga juga postingan wnya ini bermanfaat yoo....^^/
tadi sebenarnya awal2nya mo sharing ttg impian setiap org di thread baru, tapi jadinya dituangkan di sini semuanya...^^/
 
With Metta,
Citta _/\_ \;D/
« Last Edit: 07 September 2009, 03:56:06 AM by Citta Devi »
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #25 on: 07 September 2009, 08:01:10 AM »
Salam semua, ijinkan saya memperkenalkan diri dulu. Nama saya Ang, kegiatan saat ini sebagai mahasiswa.
Di KTP tertulis saya beragama Budha, tapi sebenarnya saya belum tahu mesti memposisikan diri dimana. Saya bingung. Pertanyaan saya ini mungkin nggak berkaitan langsung dengan agama Budha, tapi saya nggak tau musti bertanya kemana lagi.

Selama 3 tahun terakhir ini saya lebih condong ke arah atheis, dan rasanya amat tak mengenakkan.
Saya percaya bahwa apa yang saya alami sekarang ini hanya semata kebetulan. Saya ini cuma makhluk yang terbentuk dari serangkaian kecelakaan biologis yang disebut evolusi, yang bisa terjadi karena segumpal tanah raksasa ini kebetulan berada di dekat sumber energi yang disebut matahari, yang sebenarnya juga terbentuk dari kecelakaan-kecelakaan fisik dan kimiawi.

Saya percaya itu karena yang demikian yang bisa saya cerna secara logis, tapi hidup dengan kepercayaan seperti itu amat menyiksa. Saya ini cuma satu dari milyaran manusia lain. Saya ini ngga berbeda dengan binatang, ada di dunia cuma untuk mampir sesaat, lalu pergi. Kehidupan tanpa makna. Dalam kondisi biasa-biasa saja, mungkin saya masih bisa mencoba menikmati apa yang ada. Tapi ketika sedang terkena masalah, saya begitu rapuh. Saya ngga punya tempat berpegang, karena saya ngga percaya apapun.

Saya bingung, dan saya minta nasihat dari rekan-rekan Budhis sekalian bagaimana agar saya bisa keluar dari kekosongan ini. Apakah agama Budha, bisa memberikan solusi? Saya memilih agama Budha karena saya pernah membaca artikel-artikel mengenai Budhisme sebelumnya, dan agama ini, dengan filosofinya, paling cocok dengan saya.

Tapi ketika sedang terkena masalah, saya begitu rapuh.
Q. Apakah MASALAH itu BAIK, TIDAK BAIK atau NETRAL ?


Q. Kenapa ortu mengirim anaknya ke universitas utk sekolah?
A. Ya karna ortu memiliki MASALAH utk mendidik anaknya setingkat universitas,
   sehingga Univ melihat PELUANG INI, dan mendirikan business yg namanya SEKOLAH,
   dan menhasilkan UANG.
   Kalau diurut :
   MASALAH > PELUANG > BUSINESS > UANG

Hidup di dunia ini penuh MASALAH (baca PELUANG), tinggal bagaimana kita menyikapinnya.

Contoh :
Suatu saat sekelompok businessman marah2 dia airport karna jadwal penerbangannya di CANCEL (baca MASALAH). Tetapi ada seorang businessman yg luar biasa dari Inggris tidak menanggapinnya begitu. Dia sama sekali tidak marah2 maupun mengeluh sedikitpun. Dia langsung mencari tau adakah solusi (baca PELUANG) dari masalah tsb. Ternyata dgn pengetahuan dan kemampuan melobinya dia, dia berhasil mencarter sebuah pesawat kecil utk membawa businesman2 yg sangat ingin tepat waktu sampai tujuan.
Nah MASALAH ini telah dirubah menjadi PELUANG business, yg bukan cuma menyelesaikan masalah, tetapi juga menghasilkan KEUNTUNGAN (DUIT).

Manusia hebat melihat MASALAH adalah PELUANG (yg ujung2 DUIT). Dia tidak mengeluh, putus asa, maupun marah2.

Dgn kejadian tsblah maka business baru tercipta... tak lain adalah
Virgin Airline oleh Richard Branson, salah satu businessman terhebat dari Inggris.
(dan banyak lagi perusahaan2 yg lahir dari kehebatan Richard Branson melihat MASALAH (PELUANG).

semoga berguna! & bagaimana menurut yg lain?
 _/\_
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #26 on: 07 September 2009, 03:16:29 PM »
sebagian orang merasa dirinya tidak memiliki tujuan hidup. Masalahnya, mengapa kita harus punya tujuan hidup? Saya sendiri, tidak pusing-pusing memikirkan tujuan hidup, karena saya sangat memusatkan perhatiaan pada saat ini dan di sini, bagaimana agar dapat menikmati hidup sepenuhnya. Jika harus tetap ada tujuan hidup, maka saya sebut tujuan hidupku adalah "menikmati hidup" sepenuhnya.

Menikmati hidup sepenuhnya merupakan sesuatu yang mustahil tanpa daya konsentrasi, semangat dan perhatian yang memadai. Kehidupan yang selalu di isi dengan usaha "mengejar" dan "mengejar" adalah sesuatu yang melelahkan, dimana di dalamnya ada rasa tidak puas dengan apa yang kita dapatkan saat ini dan kehendak untuk memperoleh apa yang belum di peroleh.

Seorang bisnisman pernah mengajak saya untuk melakuan suatu bisnis yang ketuntungannya luar biasa. Dia amat bersemangat dan menggebu-gebu. Dia berkata, "penghasilan saya perbulan Rp. 8.000.000, tapi saya merasa belum cukup. Memang kita harus merasa tidak cukup, agar kita terus berkembang. Kita jangan selalu melihat ke bawah, "ah, tetangga kita penghasilannya Cuma Rp. 2000.000 / bulan, jadi apa yang aku peroleh sudah lebih dari cukup." sebab bila berpikir demikian, hidup kita tidak akan mengalami kemajuan yang berarti. Kita harus senantiasa merasa kurang dan kurang, agar kita terus menambah, menambah dan terus menambah. Ingatlah bahwa kita harus punya bekal di masa tua untuk diri kita dan untuk anak cucu kita." dan masih banyak lagi doktrin bisnis yang dia nasihatkan kepada saya.

mendengar segala orasinya tersebut saya merasa ngeri. Terbayang oleh saya bahwa dia itu orang yang jauh sekali dari "hidup yang bahagia". Dia hidup selalu dalam pengejaran yang tak berhenti, dan dia selalu membayangkan bahwa kebahagiaan ada di sana, nun jauh di sana, ketika dia sudah menjadi seorang milyarder dan mengalami kebebasan finansial. Amatlah kasihan, dan sayapun takut kalau saya akan terjebak dalam kehidupan yang seperti itu.

Dalam pandanganku sendiri, memiliki semangat yang tinggi dalam mengembankan bisnis adalah hal yang baik, tetapi usaha untuk menikmati hidup saat ini adalah jauh lebih baik dari pada usaha mengejar suatu kehidupan yang tak pasti esok hari. Sebab kita tidak pernah hidup pada hari esok ataupun kemarin. Kita selalu hidup pada saat ini dan di sini. Apa yang kita anggap hari esok, akan berubah menjadi "saat ini" pada waktunya. Jadi, barang siapa yang menikmati hidup saat ini sepenuhnya, maka dia menikmati seluruh kehidupan ini. Tapi siapa yang selalu membayangkan letak kebahagiaan di masa depan, maka dia kehilangan seluruh kebahagiaan hidupnya.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #27 on: 07 September 2009, 03:19:45 PM »
adapun tentang kepercayaan, aku memilih tidak memikirkan masalah "percaya" atau "tidak percaya", yang kupikirkan adalah masalah "mengetahui" atau "tidak mengetahui". jika kita tahu sesuatu itu ada, maka mustahil tidak percaya kalau sesuatu itu ada. dari pengetahuan yang benar itulah munculnya kepercayaan. jadi, kepercayaan gak usah dipikirin lagi.

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #28 on: 07 September 2009, 03:55:32 PM »
aduh...cape bacanya panjang2...

ANG... disekolah belajar agama apa??
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #29 on: 07 September 2009, 03:56:50 PM »
Mgkin untk mengisi hati hampa ini ya cari istri lah. Krna ini kbtuhan batin.
CMIIW.FMIIW.

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #30 on: 07 September 2009, 10:41:46 PM »
Mgkin untk mengisi hati hampa ini ya cari istri lah. Krna ini kbtuhan batin.
Oooh, ..... cari Istri hanya untuk memenuhi kebutuhan bathin yaaah??  ::)

Kacian banget cewe2, dilirik Johsun hanya utk kebutuhan diri sendiri  :-?     


 
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #31 on: 08 September 2009, 04:13:45 PM »
aduh...cape bacanya panjang2...

ANG... disekolah belajar agama apa??

krislamHInbud...

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #32 on: 15 September 2009, 03:00:15 AM »
sebagian orang merasa dirinya tidak memiliki tujuan hidup. Masalahnya, mengapa kita harus punya tujuan hidup? Saya sendiri, tidak pusing-pusing memikirkan tujuan hidup, karena saya sangat memusatkan perhatiaan pada saat ini dan di sini, bagaimana agar dapat menikmati hidup sepenuhnya. Jika harus tetap ada tujuan hidup, maka saya sebut tujuan hidupku adalah "menikmati hidup" sepenuhnya.

Menikmati hidup sepenuhnya merupakan sesuatu yang mustahil tanpa daya konsentrasi, semangat dan perhatian yang memadai. Kehidupan yang selalu di isi dengan usaha "mengejar" dan "mengejar" adalah sesuatu yang melelahkan, dimana di dalamnya ada rasa tidak puas dengan apa yang kita dapatkan saat ini dan kehendak untuk memperoleh apa yang belum di peroleh.

Seorang bisnisman pernah mengajak saya untuk melakuan suatu bisnis yang ketuntungannya luar biasa. Dia amat bersemangat dan menggebu-gebu. Dia berkata, "penghasilan saya perbulan Rp. 8.000.000, tapi saya merasa belum cukup. Memang kita harus merasa tidak cukup, agar kita terus berkembang. Kita jangan selalu melihat ke bawah, "ah, tetangga kita penghasilannya Cuma Rp. 2000.000 / bulan, jadi apa yang aku peroleh sudah lebih dari cukup." sebab bila berpikir demikian, hidup kita tidak akan mengalami kemajuan yang berarti. Kita harus senantiasa merasa kurang dan kurang, agar kita terus menambah, menambah dan terus menambah. Ingatlah bahwa kita harus punya bekal di masa tua untuk diri kita dan untuk anak cucu kita." dan masih banyak lagi doktrin bisnis yang dia nasihatkan kepada saya.

mendengar segala orasinya tersebut saya merasa ngeri. Terbayang oleh saya bahwa dia itu orang yang jauh sekali dari "hidup yang bahagia". Dia hidup selalu dalam pengejaran yang tak berhenti, dan dia selalu membayangkan bahwa kebahagiaan ada di sana, nun jauh di sana, ketika dia sudah menjadi seorang milyarder dan mengalami kebebasan finansial. Amatlah kasihan, dan sayapun takut kalau saya akan terjebak dalam kehidupan yang seperti itu.

Dalam pandanganku sendiri, memiliki semangat yang tinggi dalam mengembankan bisnis adalah hal yang baik, tetapi usaha untuk menikmati hidup saat ini adalah jauh lebih baik dari pada usaha mengejar suatu kehidupan yang tak pasti esok hari. Sebab kita tidak pernah hidup pada hari esok ataupun kemarin. Kita selalu hidup pada saat ini dan di sini. Apa yang kita anggap hari esok, akan berubah menjadi "saat ini" pada waktunya. Jadi, barang siapa yang menikmati hidup saat ini sepenuhnya, maka dia menikmati seluruh kehidupan ini. Tapi siapa yang selalu membayangkan letak kebahagiaan di masa depan, maka dia kehilangan seluruh kebahagiaan hidupnya.
broo... ;D ;D ;D
memang benar, kita sebaiknya hidup di saat sekarang... \;D/\;D/\;D/
tapii, akan lbh baik klo kita hidup punya tujuann...\;D/\;D/\;D/
ibarat begini:
kamu baru saja diminta menyelesaikan jigsaw puzzle. Karena sudah byk mengerjakan puzzle sebelumnya, kamupun ingin segera mulai. Kamu keluarkan ke-1000 potongan gbrnya di atas sebuah meja besar. Lalu kamu lihat gbr di kotaknya. Ternyata tdk ada gambarnya! Kosong! Mana mungkin bisa menyelesaikannya kalau tdk tau gbrnya? kalau saja kamu sempat melihat sekilas gbrnya. Itu saja yg kamu butuhkan. PAsti beda! tanpa gbrnya kamu tdk tau harus mulai dari mana.
Sumber : 7'th habits of highly effective teens \;D/
dgn mengingat-ingat pada tujuan akhir kita(memikirkan hari esok), kita akan merasa lebih semangatt\;D/\;D/\;D/ ,
memikirkan tujuan hidup, bukan berarti kita berangan2 begitu saja lhoo... :no:/ :no:/ :no:/
tetaapi, dgn semangat yg ada \;D/ , kita berusaha utk mewujudkannyaa >U</ , kita tetapkan sasaran2nya \;D/, begituu...\^^/
dgn menentukan tujuan hidup, diri kita juga akan lebih punya arah \;D/\;D/\;D/ , dgn mengingat-ingat tujuan kita, itu adalah cara yg ampuh utk mewujudkan impian kita \8)/ , karena semangat yg dimiliki, maka kita akan terus berusaha, tdk ada yg tdk mungkin lho klo kita sudah berusahaa... ^-^ ^-^ ^-^

Ayooo, Ayoooo, pada baca buku 7'th habits of highly effective for teens, bukunya bener2 bagus lhooo  >u</
walau buat remaja, tapi bisa juga kok dibaca buat semua umur menurut wnyaa \;D/
LET's let's let's read 7'th habitss....\;)/

Metta Cittena,
Citta _/\_
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #33 on: 15 September 2009, 10:40:57 AM »
Wah dede cidev makin mantap saja nih dari yang lain. Benar cidev seperti yang kamu baca. Saya mo tambahkan penjelasan buat apa yang cidev baca yah.... (renungkan saat menyendiri pelan-pelan).
Seperti ada yang membuat thread pertanyaan di forum ini tentang apakah agama Buddha itu?, Kebenaran (kulit luar) yang diributkan dari atta diri itulah yang disebut agama Buddha. Tetapi keBuddhaan itu sendiri sesungguhnya bukan milik segolongan orang tertentu, melainkan adalah sifat nature sejati (bukan khayal yang berasal dari kebodohan menurut guru Buddha, tetapi bagi duniawi disebut kenyataan dan kebijaksanaan yang dibanggakan) dari setiap mahkluk hidup.
Cidev seperti apa yang ditulis pada buku tersebut, kamu ada satu yang kurang baca yaitu pada akhirnya kita akan kembali menuju untuk (mencari) mengenal the 8th habit, yaitu kesejatian hidup kita. Nah tuh kan saya buat perbandingan klo yang umat Buddha hanya ribut-ribut pengetahuan sebatas kulit luar dan senewen bila ada nasihat yang baik untuk diresapi, direnungkan baik-baik, tetapi yang bukan umat agama Buddha (seperti steven cohen) malah bisa menggali mencari menuju ke hakekat diri dan dapat mengarang buku tersebut secara umum.
Tetapi seperti yang sudah saya jelaskan pada tulisan-tulisan lama saya, semua itu hanya pintu jalan masuk saja (tahapan 1 dan 2 saja). Dan ini malah menjadi sesuatu yang paling berbahaya yang paling menentukan hidup kita, sebab kita serahkan (percayakan) hidup kita kepada kekuatan mana menurut pengetahuan kepercayaan kita, kepada kebenaran tertinggi yang kita sebut keTuhanan atau kepada kebenaran yang lain dari makhluk yang sama seperti kita (tidak berbeda status keberadaan kehidupannya) yang masih ada didalam atau yang berasal dari bagian pusaran ketidak-kekalan dunia.
Masing-masing memiliki suara, bagi orang umum, ada suara pikiran, ada suara hati nurani, ada suara-suara lain asing atau dari sumber kebenaran tertinggi (keTuhanan).
Bagi yang mengikatkan diri (menyerahkan diri dan mempercayakan hidupnya) kepada kekuatan-kekuatan kebenaran yang lain dari makhluk yang sama seperti kita atau bahkan rendah (tidak berbeda status keberadaan kehidupannya) yang masih ada didalam atau yang berasal dari bagian pusaran ketidak-kekalan dunia, itu adalah suara-suara lain asing yang bukan dari sumber kebenaran tertinggi (keTuhanan) - dan seperti sifat dunia adalah Lobha Dosa dan Tanha, suara itu pada akhirnya menjebak, menyesatkan dan bukan memerdekakan tetapi mengikat pada akhirnya.
Tetapi bagi siapa yang sungguh-sungguh merindukan, mencari kebenaran mutlak/tertinggi dalam hidupnya, bukan untuk tujuan meninggikan diri (kemelekatan diri duniawi/daging) maka seperti guru Buddha bilang saat mereka dapat membuka pintu itu (the 8th habit) maka akan terbukakan segala kebenaran, atau Lord  katakan dari dalam hatinya akan mengalir aliran 'AIR KEHIDUPAN'.
Siapakah yang dapat mendengar suara-suara sejati ini? yang murni hatinya dan suci tangannya (inti ajaran Buddha).
Suara apakah atau berasal dari siapakah yang didengar bila kita tidak murni dan bersih (suci dan tulus) kehidupan kita, bukan sungguh-sungguh mau mencari/mengenal kebenaran yang Mutlak, tetapi berasal dari keangkuhan hidup manusia duniawi kita?

Sebab kebenaran memerdekakan, bukan membuat kita terombang-ambing seperti inti kondisi dari pertanyaan pada thread ini.

Semoga menuntun kearah yang benar.

Salam buat Cidev.....
« Last Edit: 15 September 2009, 10:46:04 AM by coecoe »
Who am i?

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #34 on: 15 September 2009, 10:44:37 AM »
bukunya dah pernah baca...tapi jujur biasa saja kale...kalau dibilang isinya gw lebih suka baca buku dhamma yang membahas langsung ke point...seperti AjahnBrahm,AjahnChah...

"hidup ini sangat alami/natural...sedih,bahagia..semua itu pasti terjadi ketika ada bentukan"

buddhisme memang luar biasa...
---------------
saudara ang jd bikkhu saja mau?
kebetulan saya juga ada kepengen...
cuma dorongan keluarga tidak ada...bukan dorongan pula, malah ketarik lagi.

jadi bikkhu itu susah juga ya...hehehe
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #35 on: 15 September 2009, 10:53:59 AM »
 [at]  bro marcedes, bagi saya bukan jadi bhikku, malah berusaha bersikap jujur hidup di dunia ini yang susah. Coba tanya ke siapa saja, bahkan rohaniawan sekalipun.
Who am i?

Offline dery

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • ???????
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #36 on: 15 September 2009, 08:43:57 PM »
Wah dede cidev makin mantap saja nih dari yang lain. Benar cidev seperti yang kamu baca. Saya mo tambahkan penjelasan buat apa yang cidev baca yah.... (renungkan saat menyendiri pelan-pelan).
Seperti ada yang membuat thread pertanyaan di forum ini tentang apakah agama Buddha itu?, Kebenaran (kulit luar) yang diributkan dari atta diri itulah yang disebut agama Buddha. Tetapi keBuddhaan itu sendiri sesungguhnya bukan milik segolongan orang tertentu, melainkan adalah sifat nature sejati (bukan khayal yang berasal dari kebodohan menurut guru Buddha, tetapi bagi duniawi disebut kenyataan dan kebijaksanaan yang dibanggakan) dari setiap mahkluk hidup.
Cidev seperti apa yang ditulis pada buku tersebut, kamu ada satu yang kurang baca yaitu pada akhirnya kita akan kembali menuju untuk (mencari) mengenal the 8th habit, yaitu kesejatian hidup kita. Nah tuh kan saya buat perbandingan klo yang umat Buddha hanya ribut-ribut pengetahuan sebatas kulit luar dan senewen bila ada nasihat yang baik untuk diresapi, direnungkan baik-baik, tetapi yang bukan umat agama Buddha (seperti steven cohen) malah bisa menggali mencari menuju ke hakekat diri dan dapat mengarang buku tersebut secara umum.
Tetapi seperti yang sudah saya jelaskan pada tulisan-tulisan lama saya, semua itu hanya pintu jalan masuk saja (tahapan 1 dan 2 saja). Dan ini malah menjadi sesuatu yang paling berbahaya yang paling menentukan hidup kita, sebab kita serahkan (percayakan) hidup kita kepada kekuatan mana menurut pengetahuan kepercayaan kita, kepada kebenaran tertinggi yang kita sebut keTuhanan atau kepada kebenaran yang lain dari makhluk yang sama seperti kita (tidak berbeda status keberadaan kehidupannya) yang masih ada didalam atau yang berasal dari bagian pusaran ketidak-kekalan dunia.
Masing-masing memiliki suara, bagi orang umum, ada suara pikiran, ada suara hati nurani, ada suara-suara lain asing atau dari sumber kebenaran tertinggi (keTuhanan).
Bagi yang mengikatkan diri (menyerahkan diri dan mempercayakan hidupnya) kepada kekuatan-kekuatan kebenaran yang lain dari makhluk yang sama seperti kita atau bahkan rendah (tidak berbeda status keberadaan kehidupannya) yang masih ada didalam atau yang berasal dari bagian pusaran ketidak-kekalan dunia, itu adalah suara-suara lain asing yang bukan dari sumber kebenaran tertinggi (keTuhanan) - dan seperti sifat dunia adalah Lobha Dosa dan Tanha, suara itu pada akhirnya menjebak, menyesatkan dan bukan memerdekakan tetapi mengikat pada akhirnya.
Tetapi bagi siapa yang sungguh-sungguh merindukan, mencari kebenaran mutlak/tertinggi dalam hidupnya, bukan untuk tujuan meninggikan diri (kemelekatan diri duniawi/daging) maka seperti guru Buddha bilang saat mereka dapat membuka pintu itu (the 8th habit) maka akan terbukakan segala kebenaran, atau Lord  katakan dari dalam hatinya akan mengalir aliran 'AIR KEHIDUPAN'.
Siapakah yang dapat mendengar suara-suara sejati ini? yang murni hatinya dan suci tangannya (inti ajaran Buddha).
Suara apakah atau berasal dari siapakah yang didengar bila kita tidak murni dan bersih (suci dan tulus) kehidupan kita, bukan sungguh-sungguh mau mencari/mengenal kebenaran yang Mutlak, tetapi berasal dari keangkuhan hidup manusia duniawi kita?

Sebab kebenaran memerdekakan, bukan membuat kita terombang-ambing seperti inti kondisi dari pertanyaan pada thread ini.

Semoga menuntun kearah yang benar.

Salam buat Cidev.....

ini siapa ya, perasaan postingnya baru 2
kok gak isi perkenalan dulu.... bro coe coe atooo bro codexxxx  :hammer: #-o #-o

salam kenal bro

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #37 on: 16 September 2009, 12:30:39 AM »
Taruhan GRP kalo bener! ^-^
paling banter coecoe = coeadbgf hehehe.. :whistle:
appamadena sampadetha

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #38 on: 18 September 2009, 12:51:20 AM »
Wah dede cidev makin mantap saja nih dari yang lain. Benar cidev seperti yang kamu baca. Saya mo tambahkan penjelasan buat apa yang cidev baca yah.... (renungkan saat menyendiri pelan-pelan).
Seperti ada yang membuat thread pertanyaan di forum ini tentang apakah agama Buddha itu?, Kebenaran (kulit luar) yang diributkan dari atta diri itulah yang disebut agama Buddha. Tetapi keBuddhaan itu sendiri sesungguhnya bukan milik segolongan orang tertentu, melainkan adalah sifat nature sejati (bukan khayal yang berasal dari kebodohan menurut guru Buddha, tetapi bagi duniawi disebut kenyataan dan kebijaksanaan yang dibanggakan) dari setiap mahkluk hidup.
Cidev seperti apa yang ditulis pada buku tersebut, kamu ada satu yang kurang baca yaitu pada akhirnya kita akan kembali menuju untuk (mencari) mengenal the 8th habit, yaitu kesejatian hidup kita. Nah tuh kan saya buat perbandingan klo yang umat Buddha hanya ribut-ribut pengetahuan sebatas kulit luar dan senewen bila ada nasihat yang baik untuk diresapi, direnungkan baik-baik, tetapi yang bukan umat agama Buddha (seperti steven cohen) malah bisa menggali mencari menuju ke hakekat diri dan dapat mengarang buku tersebut secara umum.
Tetapi seperti yang sudah saya jelaskan pada tulisan-tulisan lama saya, semua itu hanya pintu jalan masuk saja (tahapan 1 dan 2 saja). Dan ini malah menjadi sesuatu yang paling berbahaya yang paling menentukan hidup kita, sebab kita serahkan (percayakan) hidup kita kepada kekuatan mana menurut pengetahuan kepercayaan kita, kepada kebenaran tertinggi yang kita sebut keTuhanan atau kepada kebenaran yang lain dari makhluk yang sama seperti kita (tidak berbeda status keberadaan kehidupannya) yang masih ada didalam atau yang berasal dari bagian pusaran ketidak-kekalan dunia.
Masing-masing memiliki suara, bagi orang umum, ada suara pikiran, ada suara hati nurani, ada suara-suara lain asing atau dari sumber kebenaran tertinggi (keTuhanan).
Bagi yang mengikatkan diri (menyerahkan diri dan mempercayakan hidupnya) kepada kekuatan-kekuatan kebenaran yang lain dari makhluk yang sama seperti kita atau bahkan rendah (tidak berbeda status keberadaan kehidupannya) yang masih ada didalam atau yang berasal dari bagian pusaran ketidak-kekalan dunia, itu adalah suara-suara lain asing yang bukan dari sumber kebenaran tertinggi (keTuhanan) - dan seperti sifat dunia adalah Lobha Dosa dan Tanha, suara itu pada akhirnya menjebak, menyesatkan dan bukan memerdekakan tetapi mengikat pada akhirnya.
Tetapi bagi siapa yang sungguh-sungguh merindukan, mencari kebenaran mutlak/tertinggi dalam hidupnya, bukan untuk tujuan meninggikan diri (kemelekatan diri duniawi/daging) maka seperti guru Buddha bilang saat mereka dapat membuka pintu itu (the 8th habit) maka akan terbukakan segala kebenaran, atau Lord  katakan dari dalam hatinya akan mengalir aliran 'AIR KEHIDUPAN'.
Siapakah yang dapat mendengar suara-suara sejati ini? yang murni hatinya dan suci tangannya (inti ajaran Buddha).
Suara apakah atau berasal dari siapakah yang didengar bila kita tidak murni dan bersih (suci dan tulus) kehidupan kita, bukan sungguh-sungguh mau mencari/mengenal kebenaran yang Mutlak, tetapi berasal dari keangkuhan hidup manusia duniawi kita?

Sebab kebenaran memerdekakan, bukan membuat kita terombang-ambing seperti inti kondisi dari pertanyaan pada thread ini.

Semoga menuntun kearah yang benar.

Salam buat Cidev.....
coecoee.... mo nanyaa... mo nanyaa.... ;D ;D ;D
8 habits itu karya papanya sean covey yoo?
klo misalnya wnya punya impian...
impian w kelak wnya mo jadi psikologg...\;D/\;D/\;D/
nolongi mereka2 yg sakit jiwa jadi waras kembalii....\;D/\;D/\;D/
sudah itu, wnya bakal membuat ortu wnya bahagiaa... 8-> 8-> 8->
lalu, wnya dlm hal keuangan, gak boleh boros.... \;D/\;D/\;D/
keuanganku akan kubagi jadi beberapa bagian, pokoknya ada bagian yg kudanain... 8-> 8-> 8->
trus wnya ingin hidup damaii... makan secukupnya... hidup sederhanaa... tanpa benci... tanpa musuh...
dgn berpedoman pada Dhamma jugaa... wnya akan tegarr, dan haruss tegarrr\;D/\;D/\;D/
trus, ikut kegiatan sosial gituu^u^/ nolongi banyak orang yg membutuhkann\;D/\;D/\;D/
tidak boleh diliputi LDM... \:no:/\:no:/\:no:/
mo nanya : kira2 impian wnya ada diliputi LDMnya gak?
klo tanha sptnya ada yaa...^^""
tapi, ngomong2 klo ada tanha, berarti melekat dong wnya ya.. :-? :-? :-?
klo melekat, dapat menimbulkan penderitaan yaa... :-?
hmmhh...
tapi melekat yg bagaimana ya wnyaa? :-? :-? :-?
tapi bagi wnya, impian ini tulus kokk... klo memikirkannya, dari dalam diri akan timbul semangat, semangat utk terus berusaha...\;D/
wnya juga tau, klo melekat pada impian itu, impiannya gak tercapai bisa menderita...
tapi, yg wnya pikirin bukan itu, yg wnya pikirkan, Walau impian itu tidak tercapai, sptnya bukan masalah bagi wnya... :P
soalnya, yg penting sudah ada suatu niat tulus dari dalam diri wnyaa...^0^/(kelihatan bodoh gak yaa?)
dgn memikirkan hal itu, wnya punya semangat berusaha utk menggapainya...\;D/\;D/\;D/
wnya sudah memikirkannya kok... walau tak tercapai... terlihat seperti org sedang mengkhayal saja ato nggak... sepertinya semuanya sudah wnya pikirin baik2...^^/
sptnya impian itu tulus... ato, bodoh gak sadar diri sedang melekat yaa?
berimpian begitu ada salahnya gak yoo? :-? :-? :-?


Quote
Bagi yang mengikatkan diri (menyerahkan diri dan mempercayakan hidupnya) kepada kekuatan-kekuatan kebenaran yang lain dari makhluk yang sama seperti kita atau bahkan rendah (tidak berbeda status keberadaan kehidupannya) yang masih ada didalam atau yang berasal dari bagian pusaran ketidak-kekalan dunia, itu adalah suara-suara lain asing yang bukan dari sumber kebenaran tertinggi (keTuhanan) - dan seperti sifat dunia adalah Lobha Dosa dan Tanha, suara itu pada akhirnya menjebak, menyesatkan dan bukan memerdekakan tetapi mengikat pada akhirnya.
coecoe, tapi kan yg diikatkan diri itu kan, pada ajarannya Sang Buddha, atau hakekat itu sendiri, bukannya pada Sang Buddhanya...
yg wnya kurang ngerti dari postingannya coecoe yg soal suara2 itu bro.. ^^""
Taruhan GRP kalo bener! ^-^
paling banter coecoe = coeadbgf hehehe.. :whistle:

w bertaruhhhhhh 100%.... :)) :)) :)) :P
oh iya, ngomong2 coe2 kok ganti id? \:D/\:D/\:D/ napa make id yg baru? id yg lamanya kena banned mee? perasaan gak dibanned dehh... ::) ::) ::)
salam kembali coee...\;D/

klo ada kata yg salah, mohon dimaafin yoo.... ^:)^ ^:)^ ^:)^

Metta Cittena,
Citta _/\_
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #39 on: 18 September 2009, 07:57:10 AM »
Berusaha lakukan yang terbaik dalam hidupmu.

cidev....
cita-cita, keinginan, pengharapan, visi dan misimu,
lakukan saja yang terbaik seperti air yang mengalir pada akhirnya menuju lautan luas, dan biar pada akhirnya juga didalam perjalanan hidupmu, kamu dapat mengenal berkah terbesar hidupmu yaitu berkat talenta yang sudah dianugerahkan dalam hidupmu (diperlengkapkan).
sebab setiap pribadi itu unik. masing-masing memiliki perlengkapan talentanya menurut ukuran masing-masing.


LDM dan Tanha.

Tanha (-> egoisme, selfishness <- LDM),
ukuran terbebasnya dari kandungan tanha adalah kasih (metta).
metta di realisasikan dengan perbuatan atau tindakan karuna dan mudita,
dengan Upekha dalam melakukan segala sesuatu berdasarkan (tindakan) karuna mudita atas dasar Metta.
Pengharapan kasih (Metta) itu buat semua,
tetapi harus dijewantahkan (dibuktikan) dari yang lebih dekat lebih dahulu,
dan dari perbuatan kecil dahulu.

semoga tulisanku gak salah. klo cidev ada yang masih belum ngerti, cidev baca saja sebagai pengetahuan saja.
cita-citakupun sama sepertimu, aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.

Tapi hidup ini gak mudah yah, selalu berjuang.
Semoga kita berhasil dengan segala cita-cita dan pengharapan kita

Semoga sukses.....

« Last Edit: 18 September 2009, 08:06:01 AM by coecoe »
Who am i?

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #40 on: 18 September 2009, 02:48:17 PM »
Berusaha lakukan yang terbaik dalam hidupmu.

cidev....
cita-cita, keinginan, pengharapan, visi dan misimu,
lakukan saja yang terbaik seperti air yang mengalir pada akhirnya menuju lautan luas, dan biar pada akhirnya juga didalam perjalanan hidupmu, kamu dapat mengenal berkah terbesar hidupmu yaitu berkat talenta yang sudah dianugerahkan dalam hidupmu (diperlengkapkan).
sebab setiap pribadi itu unik. masing-masing memiliki perlengkapan talentanya menurut ukuran masing-masing.
iyaa... \;D/ do the best don't think about the result...<<=dapat dari koran, kalimatnyaa... ;D
Quote

LDM dan Tanha.

Tanha (-> egoisme, selfishness <- LDM),
ukuran terbebasnya dari kandungan tanha adalah kasih (metta).
metta di realisasikan dengan perbuatan atau tindakan karuna dan mudita,
dengan Upekha dalam melakukan segala sesuatu berdasarkan (tindakan) karuna mudita atas dasar Metta.
Pengharapan kasih (Metta) itu buat semua,
tetapi harus dijewantahkan (dibuktikan) dari yang lebih dekat lebih dahulu,
dan dari perbuatan kecil dahulu.

semoga tulisanku gak salah. klo cidev ada yang masih belum ngerti, cidev baca saja sebagai pengetahuan saja.
cita-citakupun sama sepertimu, aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.

Tapi hidup ini gak mudah yah, selalu berjuang.
Semoga kita berhasil dengan segala cita-cita dan pengharapan kita
semoga cita2mu juga tercapai coee...\;D/ be spiritt!!\;D/
Quote

Semoga sukses.....


sama2...\;D/
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline Satya_Asta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #41 on: 21 September 2009, 11:09:13 AM »
:D Salam kenal KK dan CC sekalian.. :D apalagi CC Citta devi yang sangat rajin mengetik sampai puanjaaaang Banget demi teman kita :) Ngomog2 Gimana Nih Kabar saudara Ang ?
fight ur self .. don't fight other's

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #42 on: 03 October 2009, 08:41:24 AM »
Quote

cita-citakupun sama sepertimu, aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.


 ::) ::) ::)
anehhh.... ::)

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #43 on: 03 October 2009, 09:09:04 AM »
senangnya menjadi Atheis >:)<
i'm just a mammal with troubled soul



Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #44 on: 03 October 2009, 09:13:22 AM »
^

setan..iblis..  :)) :))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #45 on: 03 October 2009, 10:22:28 AM »
Quote

cita-citakupun sama sepertimu, aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.


 ::) ::) ::)
anehhh.... ::)

Lebih aneh ini:  ^-^

Quote
sebab kita serahkan (percayakan) hidup kita kepada kekuatan mana menurut pengetahuan kepercayaan kita, kepada kebenaran tertinggi yang kita sebut keTuhanan

Sang Buddha tidak pernah mengajarkan menyerahkan hidup kita pada kekuatan tertinggi tertentu.

Quote
atau Lord  katakan dari dalam hatinya akan mengalir aliran 'AIR KEHIDUPAN'.
Who is the Lord??? Mr J ??? ^-^

GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #46 on: 03 October 2009, 11:35:51 AM »
Quote

cita-citakupun sama sepertimu, aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.


 ::) ::) ::)
anehhh.... ::)

Lebih aneh ini:  ^-^

Quote
sebab kita serahkan (percayakan) hidup kita kepada kekuatan mana menurut pengetahuan kepercayaan kita, kepada kebenaran tertinggi yang kita sebut keTuhanan

Sang Buddha tidak pernah mengajarkan menyerahkan hidup kita pada kekuatan tertinggi tertentu.

Quote
atau Lord  katakan dari dalam hatinya akan mengalir aliran 'AIR KEHIDUPAN'.
Who is the Lord??? Mr J ??? ^-^


senangnya menjadi Atheis >:)<


memang yang guru Buddha kerjakan apa?, mengapa dia sampai (memperjuangkan) mengajarkan?
ada keberhargaan dalam hidup kita. (klo anda salah memandang ajaran, yang ada hanyalah kekosongan kesia-siaan)

bagaimana cara untuk kita mencapai kebebasan? dengan usaha-usaha perbuatan diri sendiri atau seperti petunjuk penting bahwa setiap kita dapat terbebas oleh karena apa seperti yang tercantum pada 'Udanna VIII.3', dengan menuju kesana?
seperti tulisanku terdahulu (aku sudah berkali-kali loh setiap menulis mengutip tulisan-tulisan yang sudah kutulis!?!!) :
Siapakah manusia yang sungguh telah menikmati keMutlakan dalam pencapaian dengan kekuatan diri sendiri.
Setiap usaha makhluk menghasilkan karma (sebab dan akibat bagi bentukan baru).
(usaha) dari ketidak-kekalan menghasilkan ketidak-kekalan,
(usaha) dari ketidak-sempurnaan menghasilkan ketidak-sempurnaan.
Didalam yang sempurna tidak ada lagi usaha pencapaian diri sendiri tersebut diatas dan akibatnya yang dibilang hasil.
sehingga tidak ada lagi yang dibilang karma, baik yang baik maupun yang buruk,
sebab semua terpenuhi bukan lagi oleh usaha diri (sendiri),
melainkan seperti kebenaran yang dinyatakan guru Buddha pada 'Udanna VIII 3'
mereka hidup dan berjalan di dalam  (penundukan/penyerahan diri (ke)pada) keMutlakan, tanpa usaha dari (yang) ketidak-sempurnaan dan ketidak-kekalan lagi.


o ceee....!!!
« Last Edit: 03 October 2009, 11:40:22 AM by coecoe »
Who am i?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #47 on: 03 October 2009, 11:51:02 AM »
hehehe... sebelum nya aa minta maaf, aa jd usil lg, pengen main2 dikit ah...

Wah dede cidev makin mantap saja nih dari yang lain. Benar cidev seperti yang kamu baca. Saya mo tambahkan penjelasan buat apa yang cidev baca yah.... (renungkan saat menyendiri pelan-pelan).

pemahaman anda itu berasal dari sesuatu yg di terima begitu saja dan langsung di iya kan, jd sy rasa ga perlu pake acara merenungi segala... betul ?


Seperti ada yang membuat thread pertanyaan di forum ini tentang apakah agama Buddha itu?, Kebenaran (kulit luar) yang diributkan dari atta diri itulah yang disebut agama Buddha.

dari mana anda dapat kesimpulan mengenai definisi agama buddha seperti itu ?


Tetapi keBuddhaan itu sendiri sesungguhnya bukan milik segolongan orang tertentu, melainkan adalah sifat nature sejati (bukan khayal yang berasal dari kebodohan menurut guru Buddha, tetapi bagi duniawi disebut kenyataan dan kebijaksanaan yang dibanggakan) dari setiap mahkluk hidup.

Cidev seperti apa yang ditulis pada buku tersebut, kamu ada satu yang kurang baca yaitu pada akhirnya kita akan kembali menuju untuk (mencari) mengenal the 8th habit, yaitu kesejatian hidup kita. Nah tuh kan saya buat perbandingan klo yang umat Buddha hanya ribut-ribut pengetahuan sebatas kulit luar dan senewen bila ada nasihat yang baik untuk diresapi, direnungkan baik-baik, tetapi yang bukan umat agama Buddha (seperti steven cohen) malah bisa menggali mencari menuju ke hakekat diri dan dapat mengarang buku tersebut secara umum.

hahaha... kesimpulan yang kekanak-kanakan... anda kan bukan umat buddha (menurut sy) lah trus kenapa anda juga senewen terhadap tulisan saya ? bukankah seharusnya anda bisa menggali mencari menuju hakekat diri dan mengarang buku... sudahkah anda memahami hakekat diri itu dan menghasilkan sebuah buku ? mungkin seharusnya anda mengikuti anjuran salah satu iklan rokok nasional talk less do more


Tetapi seperti yang sudah saya jelaskan pada tulisan-tulisan lama saya, semua itu hanya pintu jalan masuk saja (tahapan 1 dan 2 saja). Dan ini malah menjadi sesuatu yang paling berbahaya yang paling menentukan hidup kita, sebab kita serahkan (percayakan) hidup kita kepada kekuatan mana menurut pengetahuan kepercayaan kita, kepada kebenaran tertinggi yang kita sebut keTuhanan atau kepada kebenaran yang lain dari makhluk yang sama seperti kita (tidak berbeda status keberadaan kehidupannya) yang masih ada didalam atau yang berasal dari bagian pusaran ketidak-kekalan dunia.

ajaran buddhism tidak pernah mengajarkan tuk menyerahkan hidup pada kuasa/kekuatan diluar diri manusia, kehidupan ini sepenuhnya bergantung pada diri manusia itu sendiri, mau menjadi baik atau buruk semua tergantung manusia.

seperti tulisan2 sy sebelumnya, Tuhan hanya sebuah karya imajinasi manusia yg paling muktahir, bukan suatu kekuatan besar dan bukan kebenaran tertinggi dalam kehidupan manusia, sehingga apa manfaat menaruh kehidupan kita kepada sesuatu hal yg tidak jelas atau nyata keberadaannya ? apa bedanya kita menyerahkan hidup kita pada kuasa Setan ? yg membedakan hanya makna nya saja, satu bermakna baik yaitu Tuhan, yg satu bermakna buruk yaitu Setan, tp kedua nya sama2 tidak memberikan manfaat yg berarti !


Masing-masing memiliki suara, bagi orang umum, ada suara pikiran, ada suara hati nurani, ada suara-suara lain asing atau dari sumber kebenaran tertinggi (keTuhanan).

ada tulisan sy yg bs menjawab pernyataan ini, semakin seseorang mempelajari agama yg tidak jelas/berdasarkan kebohongan imajiner akan menghasilkan karya2 yg kurang beres, yg mengakibatkan seseorang menjadi "gila"

seperti yg kita ketahui, banyak para pemuka agama nasrani yg mempunyai tafsir atas kitab sakti nya kemudian di sangkut pautkan dengan pengalaman hidup dan kondisi lingkungan nya, sehingga memunculkan suara2 yg berasal dari pikiran alam bawah sadarnya yg berimajinasi kemudian di nilai sebagai bisikan.

pada awalnya bisikan tersebut dinilai dari sesuatu yg benar (kebenaran yg berasal dari yg baik/tuhan) untuk itu setiap orang yg mendapatkan bisikan itu melakukan hal yg diperoleh dari bisikan tersebut, jika bisikan tersebut menghasilkan perbuatan yg buruk tentunya di klaim sebagai bisikan setan/iblis, sebaliknya jika bisikan itu menghasilkan perbuatan yg baik tentunya di klaim sebagai bisikan tuhan...

namun bagi seseorang yg memiliki kebijaksanaan (hasil dari samadhi yang benar) dan memiliki pengertian yg benar akan melihat suatu kebenaran dimana semua itu bersumber dari pikiran, pikiran lah pelopor dari hal baik dan hal buruk yg dilakukan oleh seseorang yg didasari oleh keinginan/niat, semakin besar keinginan itu semakin kuat dorongan tuk melakukan sesuatu yg muncul dr pikiran berupa perbuatan/tindakan.

sehingga suara2 yg tidak jelas atau yg dikatakan suara2 asing/tuhan itu adalah bentuk2 pikiran yg muncul pada saat ia sedang melihat/mendengar/mengamati/mencermati sesuatu hal, sehingga pikiran yg keluar setelah ia melihat/mendengar/mengamati/mencermati sesuatu hal di klaim sebagai bisikan/suara dari luar diri kita sendiri.

sering kita liat, ada bentuk2 pikiran yg muncul setelah kemarahan keluar berupa keinginan tuk melenyapkan seseorang/memukul seseorang, semakin kuat keinginan itu muncul, maka bentuk2 pikiran seperti itu diwujudkan dalam tindakan/perbuatan, pada saat itu kesadaran sepenuhnya dipengaruhi oleh keinginan... setelah perbuatan itu dilakukan, muncul kelegaan karena keinginan tersebut telah terpenuhi... itu kemudian dikatakan bisikan/suara Setan/Iblis, tp tidak menyadari bahwa itu muncul dari pikiran diri nya sendiri yg liar.

lain kasus, ada bentuk2 pikiran yg muncul karena merasa iba/kasihan melihat penderitaan orang lain berupa keinginan tuk membatu meringankan bebannya, keinginan yg muncul juga kuat, sehingga mendorong ada nya tindakan/perbuatan... itu kemudian dikatakan bisikan/suara Tuhan, tp tidak menyadari bahwa itu muncul dari pikiran dirinya sendiri.

nah klo dianalisa lebih dalam atas pikiran, perasaan dan keinginan/niat, maka akan terlihat permainan pikiran, perasaan yg didasari keinginan/niat yg kuat. tp jika dilihat dari sisi mie intant akan terlihat ada faktor luar yg sedang berbisik/seakan berbicara di telinga kita yg dikatakan suara2 asing/suara2 Tuhan... betapa bodohnya...


Bagi yang mengikatkan diri (menyerahkan diri dan mempercayakan hidupnya) kepada kekuatan-kekuatan kebenaran yang lain dari makhluk yang sama seperti kita atau bahkan rendah (tidak berbeda status keberadaan kehidupannya) yang masih ada didalam atau yang berasal dari bagian pusaran ketidak-kekalan dunia, itu adalah suara-suara lain asing yang bukan dari sumber kebenaran tertinggi (keTuhanan) - dan seperti sifat dunia adalah Lobha Dosa dan Tanha, suara itu pada akhirnya menjebak, menyesatkan dan bukan memerdekakan tetapi mengikat pada akhirnya.

nah klo anak kecil berpikir, maka hanya memunculkan pikiran kekanak-kanakan... kita liat kenyataan dilapangan, ada pendeta di menado (sekarang lg di demo para aktifis nasrani tuh) sudah menyerahkan diri nya pada Tuhan, bukan kah seharusnya suara2 yg didengarnya itu berasal dari si Tuhan, koq bs menampar umat nya ? bahkan ia mengatakan bahwa Mr. J membenarkan aborsi dan pembunuhan itu dilakukan setelah ia mempelajari al-kitab dan mendapat bisikan... nah loh... :D


Tetapi bagi siapa yang sungguh-sungguh merindukan, mencari kebenaran mutlak/tertinggi dalam hidupnya, bukan untuk tujuan meninggikan diri (kemelekatan diri duniawi/daging) maka seperti guru Buddha bilang saat mereka dapat membuka pintu itu (the 8th habit) maka akan terbukakan segala kebenaran, atau Lord  katakan dari dalam hatinya akan mengalir aliran 'AIR KEHIDUPAN'.
Siapakah yang dapat mendengar suara-suara sejati ini? yang murni hatinya dan suci tangannya (inti ajaran Buddha).

Lord ? lord sapa ? Mr. T yang anda agungkan ? wah kehidupan koq didasarkan pada imajinasi, bisa berabe, jika anda bertanya siapakah yg dapat mendengar suara2 sejati itu ? ya semua orang, dari orang berengsek sampai orang baik sekalipun termasuk Mr. J, bukankah dia termasuk manusia yg anda katakan "makhluk yang sama seperti kita"

begitu pula sebaliknya, siapakah yg dapat mendengar suara2 asing itu ? ya semua orang, dari orang berengsek sampai orang baik sekalipin termasuk Mr. J, anda akan menemukan kisah Mr. J mengamuk dibait allah layaknya preman dan orang gila... apakah pada saat itu dirinya sedang mendengar suara2 asing ? :D tp sy pernah melihat sendiri, seorang preman menjual gelang emasnya tuk diberikan kepada orang lain ketika anaknya orang itu sakit keras dan dirawat dirumah sakit... apakah pada saat itu preman tersebut sedang mendengarkan suara tuhan ? sedangkan dia tidak menyerahkan dirinya pada si tuhan loh... :D


Suara apakah atau berasal dari siapakah yang didengar bila kita tidak murni dan bersih (suci dan tulus) kehidupan kita, bukan sungguh-sungguh mau mencari/mengenal kebenaran yang Mutlak, tetapi berasal dari keangkuhan hidup manusia duniawi kita?

ternyata semua argument anda terbantahkan dan tidak memiliki kejelasan sekali pun... suara hanya lah bentuk2 pikiran yg berasal dr imjinasi dan pikiran, siapa pun akan bisa mendengar keberadaan suara2 tersebut, baik atau buruk tergantung dari pola pikir sendiri, tidak perlu mencari kebenaran palsu yaitu ketuhanan yg merupakan hasil imajinasi orang2 jaman dulu yg sudah tidak relevan, tp cukup menyelami diri lebih dalam untuk mencari kebenaran mutlak yg sesungguhnya...



Sebab kebenaran memerdekakan, bukan membuat kita terombang-ambing seperti inti kondisi dari pertanyaan pada thread ini.

Semoga menuntun kearah yang benar.

semoga anda bisa menuntun diri kearha yg lebih benar... :D

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #48 on: 03 October 2009, 11:53:41 AM »
log out dulu yah oceee..., thanks aa buat menjawab tulisan saya dengan lebih sabar....
Who am i?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #49 on: 03 October 2009, 11:56:12 AM »
 [at] coecoe : apa seh isi dari Udanna VIII.3 ? jangan memalukan diri anda lebih jauh...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #50 on: 03 October 2009, 12:06:41 PM »
log out dulu yah oceee..., thanks aa buat menjawab tulisan saya dengan lebih sabar....

sy menjawab pertanyaan anda bukan tuk mengajak diskusi anda, tp tuk memberikan pandangan baru kepada rekan buddhist lainnya terutama yg awam agar lebih pinter dan mengerti sehingga tidak tersesat dalam ajaran imajinasi tuhan yg konyol... hahaha...

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #51 on: 03 October 2009, 01:26:56 PM »
what can i say... aa?

apa maknanya kata 'perenungan',
kadang-kadang kita lupa, secara jasmaniah sifat dasar duniawi/daging kita, dengan panca indera dan pikiran kita perhatian kita hampir selalu tertuju memandang, mencari, melekat kepada yang duniawi, karena memang itulah alat untuk berinteraksi dengan dunia luar (duniawi - (skandha)) oleh karena dan dengan standard (dan dengan motivasi) penilaian avijja/duniawi kemelekatan keakuan diri kita sendiri.

aku kutip sedikit lagi dah.
« Last Edit: 03 October 2009, 01:29:34 PM by coecoe »
Who am i?

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #52 on: 03 October 2009, 02:52:02 PM »
what can i say... aa?

apa maknanya kata 'perenungan',
kadang-kadang kita lupa, secara jasmaniah sifat dasar duniawi/daging kita, dengan panca indera dan pikiran kita perhatian kita hampir selalu tertuju memandang, mencari, melekat kepada yang duniawi, karena memang itulah alat untuk berinteraksi dengan dunia luar (duniawi - (skandha)) oleh karena dan dengan standard (dan dengan motivasi) penilaian avijja/duniawi kemelekatan keakuan diri kita sendiri.

aku kutip sedikit lagi dah.


Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #53 on: 04 October 2009, 05:56:20 AM »
Quote

cita-citakupun sama sepertimu, aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.


 ::) ::) ::)
anehhh.... ::)

senangnya menjadi Atheis >:)<


Quote

cita-citakupun sama sepertimu, aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.


 ::) ::) ::)
anehhh.... ::)

Lebih aneh ini:  ^-^

koq aneh yah.... (mode on : bingung)
mang cita-cita seorang bodhisatva ga dikenal/gak boleh/gak ada dalam konsep benak theravadin?
koq seperti robot sich memegang konsepnya?
jangan-jangan diskusi atau berdebatnya secara harifiah didalam benak.  ;D

lanjutkan.... kemiskinan..!  :P,
eh bukan salah ding,
buat cidev.. lanjutkan cita-cita bodhisatva!.  ^:)^
« Last Edit: 04 October 2009, 05:59:21 AM by coecoe »
Who am i?

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #54 on: 04 October 2009, 06:13:12 AM »
[at] coecoe : apa seh isi dari Udanna VIII.3 ? jangan memalukan diri anda lebih jauh...



Akhir dari Nafsu Keinginan Sutta :

Bagi orang yang tidak mempunyai akar dan tanah, Tidak ada daun, jadi bagaimana menjalar?
Siapa yang dapat menyalahkan petapa pahlawan itu
Yang bebas dari setiap bentuk kemelekatan?
Bahklan para dewa pun memuji orang seperti itu,
Oleh Brahma dia juga dipuji.


Akhir dari Konseptualisasi :

Yang tidak punya konsep-konsep, tidak punya suduh pandang-sudut pandang,
Yang sudah menanggulangi ikatan dan jeruji.
Dunia dengan para dewanya tidak akan memandang rendah
Tingkah kaku petapa yang bebas dari nafsu keinginan.


Kaccana :

Dia yang selalu mempunyai kesadaran
Yang terus menerus mantap di dalam tubuh demikian:
“Seandainya saja tidak mengada, tidak akan ada aku sekarang;
Tidak akan ada sekarang, dan tidak akan ada lagi aku kelak,
Jika dia selalu tinggal disitu,
Pada waktunya dia harus lewat melampaui keterikatan.


Parinibbana Sutta (1) :

O, bhikkhu, ada keadaan di mana tidk ada tanah, tidak ada air, tidak ada api, dan tidak ada udara; tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan kesadaran, tidak ada dasar dari kekosongan, tidak ada dasar yang terdiri dari bukan presepsi dan tidak bukan presepsi; tidak ada dunia ini atau dunia lain ataupun dua dunia itu; tidak ada matahari atau rembulan. Di sini, O, bhikkhu, saya katakan tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal, tidak ada kematian, tidak ada kemunculan. Tidak terpancang, tidak dapat digerakkan, tidak mempunyai penyangga. Inilah akhir dari penderitaan.


Parinibbana Sutta (2) :

Yang tidak terpengaruh sulit untuk diketahui,
Kebenaran tidak mudah dilihat;
Nafsu keinginan akan ditembus oleh orang yang tahu,
Tidak ada penghalang bagi orang yang melihat.


Parnibbana Sutta (3) :

O. bhikkhu, ada sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak. Jika seandainya saja, O, bhikkhu, tidak ada sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak-menjelma, tidak tercipta, yang mutlak; maka tiak akan ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, oemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak-menjelam, tidak ercipta, yang mutlak; maka ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.


Parinibbana Sutta (4) :

Bagi yang ditopang, ada ketidak-stabilan, bagi yang tidak ditopang, tidak ada ketidak-stabilan, bila tidak ada ketidakstabilan ada ketenangan; bila ada ketenangan tidak ada sikap takluk; bila tidak ada sikap takluk tidak ada datang-dan-pergi; dan bila tidak ada atang-dan-pergi tidak ada kematian dan kemunculan; bila tidak ada kematian-dan-kemeunculan, tidak ada “di sini” atau “diluar sana” ataupun “di antara keduanya”. Inilah akhir dari penderitaan.


Cunda Sutta :

Jasa timbul dari orang yang memberi;
Tidak ada rasa permusuhan yang terbentuk bagi seseorang yang terkendali;
Seseorang yang cakap meninggalkan perbuatan jahat;
Dengan berakhirnya keserakahan, kebencian dan ketidak-tahuan,
Seseorang mencapai pembebasan, Nibbana Akhir.


yang diberi huruf biru kan?
Who am i?

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #55 on: 04 October 2009, 08:17:02 AM »
Quote

cita-citakupun sama sepertimu, aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.


 ::) ::) ::)
anehhh.... ::)

senangnya menjadi Atheis >:)<


Quote

cita-citakupun sama sepertimu, aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.


 ::) ::) ::)
anehhh.... ::)

Lebih aneh ini:  ^-^

koq aneh yah.... (mode on : bingung)
mang cita-cita seorang bodhisatva ga dikenal/gak boleh/gak ada dalam konsep benak theravadin?
koq seperti robot sich memegang konsepnya?
jangan-jangan diskusi atau berdebatnya secara harifiah didalam benak.  ;D

lanjutkan.... kemiskinan..!  :P,
eh bukan salah ding,
buat cidev.. lanjutkan cita-cita bodhisatva!.  ^:)^

Cobalah renungkan dan pikirkan  :)) :)) :))

Masa sibuta mau menuntun sibuta.... :whistle:

Quote
aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.

Like father (yg disorga itu lohhhh) like son... Biar diblg sebagai juru selamat juga yah ? :D

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #56 on: 04 October 2009, 08:21:42 AM »

Akhir dari Nafsu Keinginan Sutta :

Bagi orang yang tidak mempunyai akar dan tanah, Tidak ada daun, jadi bagaimana menjalar?
Siapa yang dapat menyalahkan petapa pahlawan itu
Yang bebas dari setiap bentuk kemelekatan?
Bahklan para dewa pun memuji orang seperti itu,
Oleh Brahma dia juga dipuji.


Akhir dari Konseptualisasi :

Yang tidak punya konsep-konsep, tidak punya suduh pandang-sudut pandang,
Yang sudah menanggulangi ikatan dan jeruji.
Dunia dengan para dewanya tidak akan memandang rendah
Tingkah kaku petapa yang bebas dari nafsu keinginan.


Kaccana :

Dia yang selalu mempunyai kesadaran
Yang terus menerus mantap di dalam tubuh demikian:
“Seandainya saja tidak mengada, tidak akan ada aku sekarang;
Tidak akan ada sekarang, dan tidak akan ada lagi aku kelak,
Jika dia selalu tinggal disitu,
Pada waktunya dia harus lewat melampaui keterikatan.


Parinibbana Sutta (1) :

O, bhikkhu, ada keadaan di mana tidk ada tanah, tidak ada air, tidak ada api, dan tidak ada udara; tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan kesadaran, tidak ada dasar dari kekosongan, tidak ada dasar yang terdiri dari bukan presepsi dan tidak bukan presepsi; tidak ada dunia ini atau dunia lain ataupun dua dunia itu; tidak ada matahari atau rembulan. Di sini, O, bhikkhu, saya katakan tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal, tidak ada kematian, tidak ada kemunculan. Tidak terpancang, tidak dapat digerakkan, tidak mempunyai penyangga. Inilah akhir dari penderitaan.


Parinibbana Sutta (2) :

Yang tidak terpengaruh sulit untuk diketahui,
Kebenaran tidak mudah dilihat;
Nafsu keinginan akan ditembus oleh orang yang tahu,
Tidak ada penghalang bagi orang yang melihat.


Parnibbana Sutta (3) :

O. bhikkhu, ada sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak. Jika seandainya saja, O, bhikkhu, tidak ada sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak-menjelma, tidak tercipta, yang mutlak; maka tiak akan ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, oemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak-menjelam, tidak ercipta, yang mutlak; maka ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.


Parinibbana Sutta (4) :

Bagi yang ditopang, ada ketidak-stabilan, bagi yang tidak ditopang, tidak ada ketidak-stabilan, bila tidak ada ketidakstabilan ada ketenangan; bila ada ketenangan tidak ada sikap takluk; bila tidak ada sikap takluk tidak ada datang-dan-pergi; dan bila tidak ada atang-dan-pergi tidak ada kematian dan kemunculan; bila tidak ada kematian-dan-kemeunculan, tidak ada “di sini” atau “diluar sana” ataupun “di antara keduanya”. Inilah akhir dari penderitaan.


Cunda Sutta :

Jasa timbul dari orang yang memberi;
Tidak ada rasa permusuhan yang terbentuk bagi seseorang yang terkendali;
Seseorang yang cakap meninggalkan perbuatan jahat;
Dengan berakhirnya keserakahan, kebencian dan ketidak-tahuan,
Seseorang mencapai pembebasan, Nibbana Akhir.


yang diberi huruf biru kan?

Yg dibiruin itu lg menceritakan apa yah ??

Mohon pencerahannya...  _/\_

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #57 on: 04 October 2009, 08:37:59 AM »
::) ::) ::)
anehhh.... ::)
Cobalah renungkan dan pikirkan  :)) :)) :))

Masa sibuta mau menuntun sibuta.... :whistle:

Quote
aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.

Like father (yg disorga itu lohhhh) like son... Biar diblg sebagai juru selamat juga yah ? :D

loh koq aneh sich...?
Para Buddha saja, sebelum menjadi Buddha bertekad (bersumpah atau yang disebut parami yah?) melakukan hal itu.
koq menyatakan kata 'biar diblg juru selamat juga yah ?' sih?
(bingung mode on)
Who am i?

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #58 on: 04 October 2009, 08:40:33 AM »

Yg dibiruin itu lg menceritakan apa yah ??

Mohon pencerahannya...  _/\_

mang lagi menceritakan apa menurut bro's?
Who am i?

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #59 on: 04 October 2009, 01:21:08 PM »
loh koq aneh sich...?
Para Buddha saja, sebelum menjadi Buddha bertekad (bersumpah atau yang disebut parami yah?) melakukan hal itu.
koq menyatakan kata 'biar diblg juru selamat juga yah ?' sih?
(bingung mode on)
Melakukan hal apa ??
Para calon buddha sebelum mencapai penerangan, bertekad untuk mencari jalan melenyapkan dukkha atau berikral untuk meluruskan pandangan salah dari orang laen ??

Quote
aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.
yg itu artinya apa yah ?


Ohh..yah..parami itu terdiri dari apa2 aja sihh ???

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #60 on: 04 October 2009, 01:23:31 PM »

Yg dibiruin itu lg menceritakan apa yah ??

Mohon pencerahannya...  _/\_

mang lagi menceritakan apa menurut bro's?

Jahh...justru karna gk jelas, makanya nanyain anda loh bro...
Lagian kan anda bertekad untuk meluruskan pandangan salah dari org laen. Dan ini adalah kesempatan buat anda...

Silahkannn...

 _/\_

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #61 on: 04 October 2009, 02:31:06 PM »
bagaimana cara untuk kita mencapai kebebasan? dengan usaha-usaha perbuatan diri sendiri atau seperti petunjuk penting bahwa setiap kita dapat terbebas oleh karena apa seperti yang tercantum pada 'Udanna VIII.3', dengan menuju kesana?
seperti tulisanku terdahulu (aku sudah berkali-kali loh setiap menulis mengutip tulisan-tulisan yang sudah kutulis!?!!) :
Siapakah manusia yang sungguh telah menikmati keMutlakan dalam pencapaian dengan kekuatan diri sendiri.
Setiap usaha makhluk menghasilkan karma (sebab dan akibat bagi bentukan baru).
(usaha) dari ketidak-kekalan menghasilkan ketidak-kekalan,
(usaha) dari ketidak-sempurnaan menghasilkan ketidak-sempurnaan.
Didalam yang sempurna tidak ada lagi usaha pencapaian diri sendiri tersebut diatas dan akibatnya yang dibilang hasil.
sehingga tidak ada lagi yang dibilang karma, baik yang baik maupun yang buruk,
sebab semua terpenuhi bukan lagi oleh usaha diri (sendiri),
melainkan seperti kebenaran yang dinyatakan guru Buddha pada 'Udanna VIII 3'
mereka hidup dan berjalan di dalam  (penundukan/penyerahan diri (ke)pada) keMutlakan, tanpa usaha dari (yang) ketidak-sempurnaan dan ketidak-kekalan lagi.


o ceee....!!!

Sdr. Coecoe, anda tidak pernah membaca Udana VIII.1, Udana VIII. 2, Udana VIII. 3 dan Udana VIII. 4 .
Jika anda memang berniat untuk berdiskusi, maka tolong jawab pertanyaan saya:
Sudahkan anda membaca Udana VIII.1, Udana VIII. 2, Udana VIII. 3 dan Udana VIII. 4 ? Mengenai apa?
Jika sudah, bisakah anda menuliskannya di sini?

Ada 2 kemungkinan kalau anda tidak menjawab pertanyaan ini.
1. Anda belum membacanya
2. Anda terlalu takut terkuak kebenarannya bahwa apa yang anda bicarakan adalah omong kosong

Dan ada 1 kemungkinan akibat dari anda tidak menjawab : anda tidak akan dipercaya oleh siapapun.

Selamat menjawab.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ajan

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #62 on: 04 October 2009, 05:36:35 PM »
Sebagian orang melihat hidup ini indah, makanya ia mencari pemuasan indria dan cenderung menghibur dirinya dengan perkataan; "hidup ini harus dinikmati".

Sebagian orang melihat hidup ini tidak adil, makanya ia tidak menjalani hidup dengan semangat, dan cenderung memarahi dirinya dengan perkataan; "hidup ini membosankan".

Sebagian orang lainnya melihat hidup ini adalah satu kewajaran yang diliputi suka-duka. Sehingga ia cenderung menghadapi hidup dengan realistis dan tenang.

Sebagian orang yang pertama berorientasi pada masa depan, selalu mengharapkan keindahan dalam menjalani hidup. Pikirannya tidak ingin meninjau dengan benar tentang apa yang terjadi di sekelilingnya.

Sebagian orang yang kedua berorientasi pada masa lalu, selalu menghukum diri di bawah bayang-bayang duka yang ada di dunia. Ia senang menikmati kebahagiaan di dunia, namun ia tidak ikhlas menghadapi penderitaan di dunia. Oleh karena itu, ia juga tidak meninjau dengan benar tentang apa yang ada di sekelilingnya.

Sebagian orang yang ketiga berorientasi pada masa kini. Ia selalu melihat bahwa masa kini adalah haknya. Ia tidak membawa luka lama dan tidak cemas menerawang masa depan. Ia bahagia di saat kini, dan memang itulah yang diperlukan untuk dapat berbahagia.


Hidup ini dipenuhi pilihan. Terserah kepada Anda untuk mau menjalani hidup dengan memandang ke belakang; menjalani hidup dengan memandang ke depan; atau menjalani hidup dengan memandang pada apa yang ada sekarang.

Hidup tidak perlu disesali. Tidak pula perlu dicemaskan. Hidup hanya perlu dijalani dengan bijak.



Setuju banget sama bro upasaka, jalanilah hidup dengan sebaik-baiknya, tetap semangat, cia you.....

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #63 on: 04 October 2009, 08:34:07 PM »
loh koq aneh sich...?
Para Buddha saja, sebelum menjadi Buddha bertekad (bersumpah atau yang disebut parami yah?) melakukan hal itu.
koq menyatakan kata 'biar diblg juru selamat juga yah ?' sih?
(bingung mode on)
Melakukan hal apa ??
Para calon buddha sebelum mencapai penerangan, bertekad untuk mencari jalan melenyapkan dukkha atau berikral untuk meluruskan pandangan salah dari orang laen ??

Quote
aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.
yg itu artinya apa yah ?


Ohh..yah..parami itu terdiri dari apa2 aja sihh ???
klo dasa parami(10 kesempurnaan) :
1. Dana
2. Sila(moral)
3. Nekkhama(pelepasan)
4. Panna(Bijaksana)
5. Viriya(semangat/usaha)
6. Khanti(kesabaran)
7. Sacca(kejujuran)
8. Adhitthana(tekad)
9. Metta(cinta kasih)
10. Upekkha(keseimbangan batin)
sori klo gak berurut...^^"

klo yg dibold itu mungkin maksudnya bro coecoe gini, ada org baik, yg hanya karena ketdktahuan(Moha), hidup mereka jadi dirampas oleh kejahatan itu (diri yg jahat)\;D/\;D/\;D/
misalnya :
seseorg yg krn ketdktahuannya, melakukan suatu kejahatan, cthnya : ia mencuri karena ketdktahuannya...
mungkin spt itu kali yoo...^^?"
 
Metta Cittena,
Citta _/\_
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #64 on: 05 October 2009, 12:01:17 AM »
Quote
klo dasa parami(10 kesempurnaan) :
1. Dana
2. Sila(moral)
3. Nekkhama(pelepasan)
4. Panna(Bijaksana)
5. Viriya(semangat/usaha)
6. Khanti(kesabaran)
7. Sacca(kejujuran)
8. Adhitthana(tekad)
9. Metta(cinta kasih)
10. Upekkha(keseimbangan batin)


ok...berdasar yg dikatakan oleh bro coecoe... :
Quote
aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.

loh koq aneh sich...?
Para Buddha saja, sebelum menjadi Buddha bertekad (bersumpah atau yang disebut parami yah?) melakukan hal itu.
koq menyatakan kata 'biar diblg juru selamat juga yah ?' sih?
(bingung mode on)

tekad bro coecoe itu tergolong ke dalam parami yg mana yah ?

 _/\_

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #65 on: 05 October 2009, 09:27:08 AM »
kalau parami dimulai dari pandangan benar. kalau mau membebaskan orang tertawan tetapi berdasarkan pandangan salah, ya kagak masuk
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #66 on: 05 October 2009, 09:35:48 AM »
sekarang ini ada gempa di padang... ada orang yg kesana dengan tujuan "ingin menjadi" atau "ingin memperoleh" atau "iba/kasihan, ingin membantu"

jika tujuan orang itu ke sana adalah "iba/kasihan, ingin membantu" yg merupakan cinta kasih (dalam pandangan buddhist) dan orang itu tidak memproklamasikan apa2... apakah bisa dikatakan "ah dia ingin ke sana karena ingin menjadi" ?

lain hal nya, ada bencana di padang, trus orang itu datang ke padang dengan tujuan "iba/kasihan, ingin membantu" yg merupakan kasih (dalam pandangan agama samawi) kemudian setelah membantu, memproklamasikan aku "ingin menjadi", bagaimana dengan hal itu ?

lebih pamrih dan picik yg mana kira2 ?

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #67 on: 05 October 2009, 05:51:45 PM »
Quote
klo dasa parami(10 kesempurnaan) :
1. Dana
2. Sila(moral)
3. Nekkhama(pelepasan)
4. Panna(Bijaksana)
5. Viriya(semangat/usaha)
6. Khanti(kesabaran)
7. Sacca(kejujuran)
8. Adhitthana(tekad)
9. Metta(cinta kasih)
10. Upekkha(keseimbangan batin)


ok...berdasar yg dikatakan oleh bro coecoe... :
Quote
aku mau membebaskan orang-orang tertawan, mereka ada yang karena kesalahan perbuatan pandangan sendiri, ada yang karena salah mengikatkan diri, tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.

loh koq aneh sich...?
Para Buddha saja, sebelum menjadi Buddha bertekad (bersumpah atau yang disebut parami yah?) melakukan hal itu.
koq menyatakan kata 'biar diblg juru selamat juga yah ?' sih?

(bingung mode on)

tekad bro coecoe itu tergolong ke dalam parami yg mana yah ?

 _/\_



sorry dah, klo begitu aku ralat parami yang aku maksud adalah sumpah atawa janji atawa ikrar.
Who am i?

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #68 on: 05 October 2009, 05:53:04 PM »
 [at] aa danu,

apa maksudnya euy...?
Who am i?

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #69 on: 05 October 2009, 06:01:38 PM »
bagaimana cara untuk kita mencapai kebebasan? dengan usaha-usaha perbuatan diri sendiri atau seperti petunjuk penting bahwa setiap kita dapat terbebas oleh karena apa seperti yang tercantum pada 'Udanna VIII.3', dengan menuju kesana?
seperti tulisanku terdahulu (aku sudah berkali-kali loh setiap menulis mengutip tulisan-tulisan yang sudah kutulis!?!!) :
Siapakah manusia yang sungguh telah menikmati keMutlakan dalam pencapaian dengan kekuatan diri sendiri.
Setiap usaha makhluk menghasilkan karma (sebab dan akibat bagi bentukan baru).
(usaha) dari ketidak-kekalan menghasilkan ketidak-kekalan,
(usaha) dari ketidak-sempurnaan menghasilkan ketidak-sempurnaan.
Didalam yang sempurna tidak ada lagi usaha pencapaian diri sendiri tersebut diatas dan akibatnya yang dibilang hasil.
sehingga tidak ada lagi yang dibilang karma, baik yang baik maupun yang buruk,
sebab semua terpenuhi bukan lagi oleh usaha diri (sendiri),
melainkan seperti kebenaran yang dinyatakan guru Buddha pada 'Udanna VIII 3'
mereka hidup dan berjalan di dalam  (penundukan/penyerahan diri (ke)pada) keMutlakan, tanpa usaha dari (yang) ketidak-sempurnaan dan ketidak-kekalan lagi.


o ceee....!!!

Sdr. Coecoe, anda tidak pernah membaca Udana VIII.1, Udana VIII. 2, Udana VIII. 3 dan Udana VIII. 4 .
Jika anda memang berniat untuk berdiskusi, maka tolong jawab pertanyaan saya:
Sudahkan anda membaca Udana VIII.1, Udana VIII. 2, Udana VIII. 3 dan Udana VIII. 4 ? Mengenai apa?
Jika sudah, bisakah anda menuliskannya di sini?

Ada 2 kemungkinan kalau anda tidak menjawab pertanyaan ini.
1. Anda belum membacanya
2. Anda terlalu takut terkuak kebenarannya bahwa apa yang anda bicarakan adalah omong kosong

Dan ada 1 kemungkinan akibat dari anda tidak menjawab : anda tidak akan dipercaya oleh siapapun.

Selamat menjawab.


Reply #55
bukannya ada Udanna VIII.1-4 ?
mengapa sampai tidak terlihat kawan?
Who am i?

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #70 on: 05 October 2009, 06:12:05 PM »
'tetapi bahkan ada yang karena mereka 'orang baik' karena tidak tahu, hidup mereka terampas oleh si jahat.'

bukan itu maksudnya cidev. klo itu sih oleh kesalahan pandangan diri sendiri saja.
klo ini sih maksudnya diperdaya (melibatkan) oleh pihak lain (baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat), bisa tertipu bahkan bisa tertawan/dikuasai, dirampas kehidupan normalnya, bahkan sampai tersiksa oleh sijahat.
sedikit contoh : angulimala (karena masukan salah seseorang, tetapi dasarnya baik, tetapi oleh karena dosa).
                      teroris dan biang-biangnya. (bisa juga seperti angulimala proses kasusnya)
                      yang terlibat perdukunan (pelan tapi pasti karaker manusiawi normal mereka berubah).
                      orang gila. dllsbgnya.
« Last Edit: 05 October 2009, 06:32:34 PM by coecoe »
Who am i?

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Bingung soal kepercayaan dan tujuan hidup.
« Reply #71 on: 05 October 2009, 08:47:48 PM »
bagaimana cara untuk kita mencapai kebebasan? dengan usaha-usaha perbuatan diri sendiri atau seperti petunjuk penting bahwa setiap kita dapat terbebas oleh karena apa seperti yang tercantum pada 'Udanna VIII.3', dengan menuju kesana?
seperti tulisanku terdahulu (aku sudah berkali-kali loh setiap menulis mengutip tulisan-tulisan yang sudah kutulis!?!!) :
Siapakah manusia yang sungguh telah menikmati keMutlakan dalam pencapaian dengan kekuatan diri sendiri.
Setiap usaha makhluk menghasilkan karma (sebab dan akibat bagi bentukan baru).
(usaha) dari ketidak-kekalan menghasilkan ketidak-kekalan,
(usaha) dari ketidak-sempurnaan menghasilkan ketidak-sempurnaan.
Didalam yang sempurna tidak ada lagi usaha pencapaian diri sendiri tersebut diatas dan akibatnya yang dibilang hasil.
sehingga tidak ada lagi yang dibilang karma, baik yang baik maupun yang buruk,
sebab semua terpenuhi bukan lagi oleh usaha diri (sendiri),
melainkan seperti kebenaran yang dinyatakan guru Buddha pada 'Udanna VIII 3'
mereka hidup dan berjalan di dalam  (penundukan/penyerahan diri (ke)pada) keMutlakan, tanpa usaha dari (yang) ketidak-sempurnaan dan ketidak-kekalan lagi.


o ceee....!!!

Sdr. Coecoe, anda tidak pernah membaca Udana VIII.1, Udana VIII. 2, Udana VIII. 3 dan Udana VIII. 4 .
Jika anda memang berniat untuk berdiskusi, maka tolong jawab pertanyaan saya:
Sudahkan anda membaca Udana VIII.1, Udana VIII. 2, Udana VIII. 3 dan Udana VIII. 4 ? Mengenai apa?
Jika sudah, bisakah anda menuliskannya di sini?

Ada 2 kemungkinan kalau anda tidak menjawab pertanyaan ini.
1. Anda belum membacanya
2. Anda terlalu takut terkuak kebenarannya bahwa apa yang anda bicarakan adalah omong kosong

Dan ada 1 kemungkinan akibat dari anda tidak menjawab : anda tidak akan dipercaya oleh siapapun.
Selamat menjawab.
Reply #55
bukannya ada Udanna VIII.1-4 ?
mengapa sampai tidak terlihat kawan?

Maaf, terlewat sedikit, karena begitu cepat pergerakan topik ini, dan anggap saja saya hanya memastikan apakah anda benar-benar membaca apa yang anda copas ^-^
Ternyata tidak.
Di sana jelas judulnya adalah Parinibbana, dalam sutta-sutta tersebut tidak ada pembahasan mengenai issara/isvara/tuhan, lalu mengapa anda mengait-kaitkannya dengan tuhan?
Mengapa anda masih mengatakan itu adalah pencapaian kondisi, ketika tidak ada kemunculan (Udana VIII.1)?
Ketika dikatakan akhir penderitaan, mengapa anda mengatakan : Nibanna itu suatu pencapaian (kondisi), “apakah tahu setelah itu?”?

Jadi penggunaan Udana VIII.3 oleh anda tidak berdasar sama sekali. Apa yang anda sampaikan tidaklah berkesesuaian. Anda menjelaskan sesuatu dengan pembuktian yang berbeda. Inilah akibat dari upaya mencampuradukan ajaran Buddha dengan ajaran lain, akan terjadi kekacauan.

Tanggapan ini juga sebagai tanggapan untuk topik Aa Tono.

Selanjutnya no comment
« Last Edit: 05 October 2009, 08:55:40 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -