//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - HokBen

Pages: 1 [2] 3 4
16
Kafe Jongkok / [BARANG ASPAL] BlueBerry rasa BlackBerry
« on: 03 March 2009, 11:39:38 AM »
Copas dari email :



Blueberry alias JinPeng ZL-9000 (foto: Herry S.W)

Pesona Blackberry Bold memang sangat menggoda, selain menawarkan fitur kantoran yang mumpuni, smartphone besutan RIM (Research in Motion) asal Kanada ini juga bisa mengangkat gengsi. Nah faktor yang terakhir ini rupanya lebih banyak dipilih orang kita untuk sosialita, jalan-jalan di mall sambil nenteng Blackberry Bold, hmmm...siapa yang gak berasumsi bahwa si empunya pastilah orang melek teknologi dan punya gawean mapan. Inilah citra yang dicari!

Lantas apa jadinya jika tiba-tiba seorang OB sebuah kantor, sebut saja Dwi juga kedapatan dengan bangganya memainkan Blackberry Bold, dikala senggang istirahatnya? Hehehe...turun gengsi dong...jangan sewot dulu kalo kesaing! Masalahnya Anda musti pelototin dulu itu Blackberry Bold model apaan? (Maaf) Bukan maksud kami mengkastakan gadget dengan status sosial/pekerjaan seseorang, tapi hari gini emangnya ada yang gak aspal alias "asli tapi palsu"? Curiga sih musti...

Selidik punya selidik, pelotot punya mata ternyata Blackberry Bold yang dipakai si OB ini adalah bermerek Blueberry. Secara fisik Blueberry buatan China ini memang sangat mirip, bahkan 99 persen boleh dikatakan sama. Tidak saja Dwi, seorang anggota milis Telcomedia asal Surabaya, Herry S.W bahkan sudah membedahnya luar dalam. Menurut Herry Blueberry yang bernama lengkap JinPeng ZL-9000 itu harganya jauh lebih murah.

"Ponsel ini (Blueberry) jauh lebih murah daripada Bold. Saya mendapatkannya dengan "mengimpor" berkat bantuan seorang perantara. Tapi cuma satu biji. Kalau mau tahu harganya setelah dikonversikan ke rupiah, sebesar Rp 1.518.000. Bandingkan dengan Bold asli yang harga barunya saat ini mencapai Rp 6.900.000, bergantung status garansi," tutur Herry pada Rileks.com.

Bentuk fisik BlueBerry secara umum mirip dengan Bold. Di atas layar tercetak kata BlueBerry, lengkap dengan logo. Logo itu sebenarnya adalah logo asli BlackBerry yang oleh produsen BlueBerry tampilannya di-mirror-kan atau seolah dipantulkan ke cermin. Kalau Bold menggunakan trackball sebagai tombol navigasi, BlueBerry menggunakan keypad navigasi ala ponsel biasa.

Screenguard Bold dapat dipasangkan secara pas dengan layar Blueberry. Demikian pula dengan silicon case Bold. Pemakaian silicon case membuat sisi belakang BlueBerry terlihat sama persis dengan Bold. Konsekuensinya, setiap kali hendak mengisi ulang baterai, pengguna Blueberry harus membuka silicon case tersebut.

Lebih lanjut Herry menjelaskan, "Apakah Blueberry juga bisa digunakan untuk menikmati push email Blackberry? Nyatanya ndak bisa! Blueberry praktis hanya dapat dipakai untuk bertelepon dan ber-SMS. Di menu messages ponsel itu sebenarnya ada pilihan push mail. Tetapi, cara pemakaiannya masih misterius dan kalau saja bisa pasti takkan sehandal Blackberry."

Layar 2,4 inci 262.144 warna, pemutar audio video, radio FM, slot microSD, speaker phone, game Snake, dan kamera VGA merupakan sebagian fitur Blueberry. Kamera di ponsel itu hanya dapat digunakan untuk memotret. Pengguna tak bisa memfungsikannya sebagai perekam video. Buku telepon Blueberry berkapasitas 300 nama single entry saja. Maksudnya, satu nama hanya dapat dipadukan dengan satu nomor telepon.



Untuk nada dering telepon, BlueBerry cuma menyediakan enam pilihan. Pengguna tak bisa menambahkan nada dering baru. Untunglah pilihan nada yang terbatas itu relatif merdu dan enak didengar. Sedangkan pilihan nada dering SMS hanya ada empat macam. Walaupun Blueberry memiliki dua slot kartu SIM, dua nomor yang dipasangkan tidak bisa siaga bersamaan. Pengguna harus memilih nomor mana yang ingin diaktifkan. Istilah perponselannya, BlueBerry tergolong perangkat dual slot SIM card single standby.

Singkatnya, menurut Herry, fitur BlueBerry sebenarnya setara dengan ponsel berharga jual Rp 500 ribuan. Satu juta rupiah selebihnya digunakan untuk membayar tampang ponsel itu yang menyerupai BlackBerry Bold. Satu peringatan tambahan, jangan menelan mentah-mentah spesifikasi Blueberry yang ditayangkan di internet. Ada cukup banyak fitur menarik yang disebutkan di dunia maya, namun tidak ditemukan pada wujud nyata Blueberry. Sekali lagi hati-hati dan jangan keburu nafsu kalo ingin membeli gadget idaman!



17
Kaki Lima / [JUAL LAPTOP BARU] - Toshiba Sattelite
« on: 03 March 2009, 11:18:54 AM »
 _/\_

Bapak, Ibu, Teman2

Berikut ini saya lampirkan pricelist & spec Notebook terbaru untuk dipertimbangkan mudah2an bisa jadi jalan bagi yang membutuhkan...

Yang Perlu diketahui:

1. Harga NB yang saya tawarkan biasanya lebih murah 30-100 US$ dari harga normal (bukan harga pameran) yang ditawarkan di mall2 bahkan di mangga dua.
 
2. Notebook ini diimpor langsung dalam keadaan 100% baru, bergaransi servis & sparepart selama1 tahun dari distributor (kecuali adaptor).

3. Tipe-tipe yang saya tawarkan tidak akan dijual di gerai resmi dari merk tersebut (gerai resmi Toshiba,Fujitsu, dsb) karena ada aturan main bahwa importir tidak boleh memasukkan tipe yang sama dengan yang ada di gerai resmi. Jadi, jika ada tipe NB tertentu yang anda minati di gerai resmi, silahkan catat spec & harga nya, lalu silahkan cari yang spec nya sepantar-an dari yang saya tawarkan,lalu bandingkan harganya.

4. Dikarenakan ketersediaan barang yang sangat cepat habis, pricelist ini saya sebarkan pada anda  terkadang sebelum barang selesai proses shipping, jika berminat silahkan hubungi saya mengenai ketersediaan barang/ kapan barang tersebut sampai.

5. harga pada pricelist adalah harga untuk pembelian cash on delivery, sedangkan untuk layanan kredit, tolong hubungi saya langsung,
PROSES KREDIT SANGAT MUDAH, pake kartu kredit tinggal gesek ditoko di Mangga 2,cuma tambah 3% administrasi, atau melalui ADIRA Finance, tapi ini juga harus ke kantor di mangga 2 untuk isi formulir.

6. Untuk pembelian satu buah unit tipe apa saja sekarang mendapatkan GRATIS Mouse. Dan sebagai bentuk pelayanan terhadap pelanggan, saya menyediakan jasa kirim notebook yang telah dibeli ke seluruh Jakarta, Optimalisasi  kinerja (software tweaking),  layanan antar jemput jika ada kendala pada Notebook anda bahkan setelah masa garansi berakhir, juga layanan bantuan konsultasi, troubleshooting, user guidance via telpon, semua layanan ini saya berikan TANPA DIPUNGUT BIAYA APAPUN.
 
7. Mohon disebarkan kepada kawan atau relasi anda, siapa tau ada yang membutuhkan, dan jika tidak keberatan saya akan selalu mengupdate dan mengirimkan kepada anda pricelist baru begitu ada perubahan, namun jika keberatan tolong saya diemail, terimakasih... 

- HARGA NEGO -
- HUBUNGI VIA PM ATAU EMAIL KALO ADA YG MINAT -



18
Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara

Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB
Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur

Tidak dipungut biaya

Radikalisasi di Sekolah Negeri

Dalam acara  Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di Yogyakarta, di tahun 2006 dan 2007,  para siswi dilarang tampil  bernyanyi. Pasalnya ada anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu “suara perempuan termasuk aurat”.

Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via “ekskul” keagamaan. Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita harus percaya kepada saudara seiman sampai terbukti mereka  tidak baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib berprasangka buruk dulu, sebelum terbukti mereka baik dan tulus”.

Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan” yang pekat dengan langgam beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh pihak sekolah secara resmi.
 
Beberapa temuan di atas adalah cuplikan  hasil penelitian “Kaum Muda dan Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum” (2008) yang dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian yang diadakan di tujuh kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur, Cilacap, Yogyakarta dan Jember) mencatat bahwa kekuatan berbagai kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri telah cukup mapan.

Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang terjadi di tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di sekolah-sekolah umum negeri tersebut, pada umumnya proses “fundamentalisasi” diawali dengan kegiatan dan pendekatan informal. Dalam perkembangannya upaya  “formalisasi” dilakukan. Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung tombak proses ini.

Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan konsultan isu agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah dan pakar pendidikan).

Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender. Saat ini menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy, Research and Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain melakukan penelitian, ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama komunitas pesantren dan sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim bertajuk  Proses “Konservatisasi Agama” di Sekolah Umum  tahun 2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. Pada tahun 2005, terpilih sebagai salah satu dari  “1000 Peace Women” yang dinominasikan untuk NoblePeacePrize.

Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia, Amerika Serikat dengan disertasi, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries.

Tidak dipungut biaya


19


http://consumerist.com/5150175/facebooks-new-terms-of-service-we-can-do-anything-we-want-with-your-content-forever

Hati2 kalau pasang foto di Facebook, katanya sh sekarang semua yg kita pasang di FB bisa menjadi milik FB dan digunakan di layanan service dia.
Ada beberapa response termasuk dari founder FB sendiri, dari juru bicara resminya dan dari kalangan lain..

http://mashable.com/2009/02/16/facebook-tos-response/
http://bub.blicio.us/facebook-all-your-face-are-belong-to-us/


20


Tonton aja...

21
Sebentar lagi tanggal 30 September...
berikut salah satu kisah yang berhubungan dengan peristiwa tahun 65...

http://kontak.club.fr/Kepala%20Ayah%20Dipenggal%20di%20Depan%20Mataku2.htm

Kepala Ayah Dipenggal di Depan Mataku

Kisah yang disajikan oleh Sadewa di bawah ini adalah salah satu saja di antara beberapa ratusan ribu (bahkan, mungkin jutaan !) kisah nyata tentang berbagai kejadian yang menyedihkan atau mengharukan sekitar peristiwa 65. Sebenarnya, kisah yang kurang lebih sejenis atau serupa masih banyak sekali yang bisa ditemukan di seluruh Indonesia. Sejak Suharto turun dari kedudukannya sebagai presiden dan pimpinan tertinggi Orde Baru, sedikit demi sedikit mulai muncul terbuka kisah-kisah tentang kejadian-kejadian di sekitar peristiwa 65 ini.

Tetapi, masih banyak sekali kisah-kisah tentang peristiwa 65 yang terpendam atau tersembunyi sampai sekarang. Padahal, munculnya kisah-kisah nyata itu sehingga diketahui oleh orang banyak adalah mutlak penting sekali, untuk menunjukkan watak sebenarnya atau sifat jahat Suharto beserta para pembangun Orde Baru lainnya. Mengangkat atau menyebarluaskan kisah-kisah nyata tentang kejahatan Orde Baru adalah bagian yang penting dari usaha untuk menjadikannya sebagai pendidikan bangsa.

Peristiwa 65 adalah gudang besar sejarah yang berisi berbagai kisah nyata tentang kebiadaban dan kekejaman yang mengerikan, menyedihkan, menakutkan, (atau juga memuakkan !) yang pernah dilakukan oleh Suharto dkk beserta pendukung-pendukungnya terhadap sejumlah besar sekali golongan kiri dan simpatisan-simpatisan Bung Karno. Sampai sekarang, masih terdapat banyak orang, dimana-mana, yang bisa menceritakan dengan sejelas-jelasnya dan sejujur-jujurnya pengalaman mereka ini.

Sebagai contoh, wawancara singkat Sumarsono (nama samaran) kepada Sadewa seperti yang ditulis di bawah ini merupakan bukti kuat tentang betapa sewenang-wenangnya serta betapa kejamnya aparat (baca : Angkatan Darat) waktu itu terhadap orang-orang yang dianggap kiri atau pengikut PKI. Dan seperti yang diketahui oleh banyak orang, kejadian semacam yang dialami ayah dan ibu Sumarsono di Pekalongan ini juga terjadi di banyak sekali daerah di seluruh Indonesia. Dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, sampai Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan tempat-tempat lainnya.

Jadi, sekarang ini masih banyak sekali saksi hidup dari kalangan eks-tapol dan para korban 65 beserta sanak saudaranya yang bisa menceritakan kembali apa yang sudah terjadi dengan sebenarnya sekitar peristiwa 65 itu. Sebagian kecil sekali di antara mereka sudah ada yang mau, dan sudah berani, berbicara tentang perlakuan sewenang-wenang dan tidak bermanusiawi yang mereka alami. Tetapi sebagian terbesar dari mereka masih belum bisa melakukannya, oleh karena berbagai faktor atau sebab.

Padahal, terungkapnya sebanyak-banyaknya berbagai kisah nyata tentang peristiwa 65 itu adalah penting – dan berguna sekali !!! - bagi kehidupan bangsa dan generasi selanjutnya. Perbuatan kejam secara besar-besaran – dan biadab - yang dilakukan terhadap jutaan orang tidak bersalah apa-apa itu adalah aib bangsa kita, dan merupakan pelajaran berharga , yang tidak boleh terulang lagi di kemudian hari.Untuk tidak mengulangi lagi, perlulah kiranya diketahui dengan baik dan jelas apa-apa saja dari kebiadaban yang sudah terjadi.

Dari segi ini kelihatanlah bahwa pengungkapan kisah-kisah mengenai peristiwa 65 adalah tindakan yang mempunyai tujuan luhur bagi kehidupan bangsa, dalam rangka usaha bersama untuk benar-benar menjunjung tinggi-tinggi Pancasila (Pancasila menurut jiwa aslinya, yaitu jiwa Bung Karno, dan bukannya menurut “Pancasila” palsu yang selama lebih dari 32 tahun dikoar-koarkan secara munafik oleh Suharto beserta para pendukungnya).

Menyebarluaskan segala tindakan biadab dan tidak manusiawi oleh Suharto beserta para pendukung setia Orde Baru - dan mengutuknya - adalah perlu sekali dalam usaha untuk membersihkan bangsa kita dari penyakit jiwa yang parah atau iman yang sesat, yang bisa menyebabkan terjadinya kebiadaban-kebiadaban luar biasa di sekitar peristiwa 65 dan sesudahnya. Bangsa kita tidak bisa atau tidak pantas digolongkan sebagai bangsa terhormat selama masih mendiamkan (bahkan menyembunyikan) berbagai kekejaman yang berkaitan dengan peristiwa 65.

A. Umar Said


Berikut adalah wawancara Sadewa (alamat E-mailnya : sadewa48 [at] centrin.net.id) dengan saksi hidup Sumarsono (nama samaran) yang berasal dari daerah Pekalongan

* * *

(Ringkasan transkrip wawancara dengan Sumarsono pada 4 Maret 2001 di Jakarta. Atas permintaan narasumber, semua nama orang diganti tetapi tiga huruf pertama tetap asli. Nama tempat semuanya asli.)

Aku lupa kapan presisnya. Tapi kira-kira dekat dengan akhir tahun 1965. Malam itu sebuah truk warna abu-abu gelap berhenti di rumah orangtuaku, Sukartono, yang tinggal di desa Kesesi tak jauh dari kota Kawedanan Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Sebenarnya itu bukan rumah orangtuaku. Ayah, ibu dan aku (anak tunggal) mengungsi di rumah itu dari desa Sebedug. Desa ini terletak dekat jalan pertigaan. Kalau ke Utara sampai Wiradesa, kalau ke Timur sampai Kecamatan Karanganyar dan kalau ke Selatan sampai kota Kawedanan Kajen.

Kami mengungsi ke rumah saudara ayahku di Kesesi karena merasa tidak aman, sebab sejak pecah peristiwa 30 September 1965 itu, banyak anggota BTI (atau dituduh BTI) ditangkapi dan ditahan. Ada juga yang dari desa Sangangjaya, Watubelah, Tambor, Kemploko dan lain-lain.

Malam itu, kami bertiga dinaikkan ke atas truk di mana sudah banyak orang lain di atasnya. Beberapa di antaranya saling kenal dengan ayah ibuku. Truk itu menuju ke kantor Kepolisian Kajen. Beberapa hari kami ditahan di tempat itu yang letaknya tak jauh dari sebuah sungai.

Selanjutnya kami bertiga kembali dinaikkan truk menuju ke Pekalongan. Seperti yang pertama, di atas truk sudah ada beberapa orang dengan tangan terikat. Sebelum masuk kota Pekalongan truk menuju ke arah timur, dan setelah sampai di luar kota membelok ke kiri menuju ke utara, lalu menyusuri jalan kecil ke timur. Semua penumpang diam membisu. Di atas truk ada "aparat" yang tak kuketahui jelas, polisi atau tentara, bercelana loreng tapi bajunya hitam sipil dan pakai ikat kepala merah.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh di tempat sepi itu, si “aparat” berteriak pada sopir sambil memukul-mukul atap truk. "Ini sudah sampai Gamer. Ya, ini Gamer. Coba cari jalan ke utara arah pantai biar urusannya gampang, ha, ha!"

Tentu saja aku tak tahu apa maksud kata-kata itu. Rupanya Gamer nama desa yang terletak antara kota Pekalongan dan Batang, menyusuri daerah pantai. Sepi, gelap, tapi sayup-sayup aku mendengar suara debur ombak. Rupanya truk sudah mendekati pantai.

Truk berhenti, tapi hanya kami bertiga yang diturunkan. Yang lain dibiarkan di atas truk. Pak "aparat" ikut turun. Ada satu "aparat" lagi turun dari samping sopir. Dia membawa benda panjang yang dibungkus kain hitam. Di atas truk masih ada tiga "aparat" lagi yang semua memakai pakaian polisi dan tidak ikut turun. Mereka membawa senjata api. Kami digiring terus ke utara, dan suara debur ombak semakin terdengar nyata.

Kami disuruh berhenti. "Ayo jongkok" perintah Pak "aparat" yang membawa benda panjang dibungkus kain hitam itu. Kami bertiga jongkok. Tapi ayahku diseret untuk jongkok agak terpisah.

"Kamu Sukartono sudah lama dicari-cari. Malam ini kamu harus mati" kata Pak "aparat" dengan kasar. Dia membuka kain yang membungkus benda panjang itu dan aku tahu ternyata benda itu sebuah golok atau pedang. Jantungku berdebar kencang dan ternyata aku terkencing-kencing di celana. Ketika itu usiaku baru 13 tahunan karena baru lulus SD. Aku sadar, ayahku akan dibunuh.

"Hei, lihat sana!" Bentak Pak "aparat" satunya lagi memaksa ibuku dan aku memandangi ayahku yang sedang berjongkok menunggu maut. Ibuku menutupi wajah dengan tangannya, tapi langsung ditendang. Golok itu berkelebat. Dan ibuku jatuh menindih tubuhku yang ikut roboh. Aku masih sempat melihat bagaimana kepala ayahku lepas dari lehernya. Sementara ibuku pingsan.

Peristiwa itu hanya berlangsung beberapa menit dan aku diseret dipaksa berjalan kembali ke atas truk. Tapi aku tak melihat ibuku lagi. Aku ditendang naik ke atas truk. Orang-orang yang tadi di atas truk masih utuh tak ada yang berkurang. Tapi kedua Pak "aparat" tidak ikut naik. Mataku mencari sosok ibuku di kegelapan malam namun tak terlihat. Apakah ikut dipenggal? Lalu di mana kedua mayat orangtuaku? Aku ingat kata-kata Pak "aparat" ketika mengajak si sopir truk mendekati pantai "biar gampang urusannya". Apakah artinya ayahku (dan mungkin juga ibuku) dibuang ke laut sesudah dibunuh agar tanpa repot-repot menguburkan dan meninggalkan bekas?

Aku tak bisa berpikir. Truk berbelok ke arah Barat dan memasuki kota Pekalongan, berhenti di depan sebuah penjara yang terletak berseberangan dengan kali. Tengah malam itu semua penumpang disuruh turun dari truk, langsung digiring masuk ke penjara yang kemudian kuketahui namana Penjara Loji.

* * *

Mungkin ada duabelas tahunan aku menghuni penjara itu dan aku tetap tak mendapat berita di mana gerangan ibuku, yang bernama Sumiarti, kalau masih hidup, sampai saatnya aku dibebaskan. Yang aneh, di penjara itu namaku "disulap" menjadi Sutrisno, anggota Pemuda Rakjat pelarian dari Kediri. Itulah identitas yang harus kuakui setiap kali ada pemeriksaan. Padahal namaku Sumarsono. Aku tahu apa yang disebut Pemuda Rakyat tapi jelas aku tidak pernah menjadi anggotanya karena ketika masuk pejara itu aku baru menginjak usia 13 tahunan. Kediri adalah nama kota di Jawa Timur yang hanya kukenal dalam pelajaran sekolah. Tapi itulah yang harus kuakui sebagai "kota kelahiranku".

Karena "pelarian dari Kediri", maka saat pembebasan aku digabungkan dengan para tahanan yang akan dipulangkan ke Semarang. Mereka kelihatan gembira akan kembali ke kampung halamannya. Kecuali aku yang justru bingung. Dalam perjalanan salah seorang teman berbisik: "Kalau kau memang bukan asal Kediri, nanti ikut turun saja di Semarang, kita coba bertani di kampungku. Aku orang Boja".

Ringkas kata, aku mengikuti ajakannya. Mungkin ada empat tahunan aku di Boja, untuk kemudian kami berdua sepakat untuk sama-sama mengadu nasib ke Jakarta sebagai kuli bangunan. Semula kami tetap berdua tinggal di bedeng, sampai bisa mengontrak kamar dan setelah cukup mapan kami berpisahan untuk membangun rumahtangga sendiri.

Kini kami berkeluarga dengan tiga anak. Usiaku (2001) 49 tahunan, tapi aku tak putus harapan, kiranya pada suatu saat masih bisa bertemu dengan ibuku, Sumiarti yang tentunya sudah berusia lebih dari 75 tahunan dengan ciri-ciri ada bekas luka di kaki kanannya.

Pewawancara: Sadewa48

22
http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/12/14474846/weleh....perajin.bali.malah.dituding.menjiplak

Weleh... Perajin Bali Malah Dituding Menjiplak

DENPASAR, JUMAT- Malang benar nasib Ketut Deni Aryasa, perajin perak asal Bali. Ia dituding menjyiplak salahsatu motif perusahaan perak milik asing, PT Karya Tangan Indah. Deni Aryasa bahkan telah diseret ke meja hijau dan dituntut dua tahun penjara.

"Motif yang saya gunakan ini adalah milik kolektif masyarakat di Bali, yang sudah ada sejak dulu. Bukan milik perseorangan, tapi mengapa bisa dipatenkan pihak asing," kata Deni Aryasa, yang ditemui di rumahnya di Denpasar, Jumat (12/9).

Deni Aryasa dituding meniru dan menyebarluaskan motif fleur atau bunga. Padahal motif ini adalah salah satu motif tradisional Bali yang kaya akan makna. Motif serupa dapat ditemui di hampir seluruh ornamen seni di Bali, seperti gapura rumah, ukiran-ukiran Bali, bahkan dapatditemui sebagaimotif pada sanggah atau tempat persembahyangan umat Hindu di Bali.

Ironisnya, motif tradisional Bali ini ternyata dipatenkan pihak asing di Direktorat Hak Cipta, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Republik Indonesia pada tahun 2006 dengan nomor 030376. Pada surat keputusan Ditjen Haki, tertulis pencipta motif  fleur adalah Guy Rainier Gabriel Bedarida, warga Prancis yang bermukim di Bali. Sedangkan pemegang hak cipta adalah PT Karya Tangan Indah milik pengusaha asal Kanada, John Hardy.

Dengan tudingan melanggar hak cipta, Deni Aryasa kini dituntut dua tahun penjara. Bahkan Deni sempat ditahan selama 40 hari di LP Kerobokan Bali. Kini Deni menjalani tahanan rumah. "Saya mungkin satu-satunya orang yang dituntut melanggar hak cipta yang pernah ditahan selama 40 hari," kata Deni Aryasa.

Peradilan kasus hak cipta ini akan dilanjutkan pada Rabu (17/9) mendatang di Pengadilan Negeri Denpasar dengan agenda pledoi atau tanggapan terhadap tuntutan jaksa.

Motif fleur ini juga telah dipatenkan di Amerika Serikat, sehingga kini perajin perak di Bali yang menggunakan motif yang sama pun terancam ikut terjerat pelanggaran hak cipta. Asosiasi Perajin Perak mencatat terdapat sedikitnya 800 motif perak tradisional Bali yang telah dipatenkan pihak asing di Amerika Serikat.

23
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/06/0510287/mau.jadi.caleg.dprd.300.juta.ongkosnya

PURWAKARTA, SABTU - Ongkos menjadi calon anggota legislatif (caleg) di Purwakarta mencapai Rp 300 juta.  :o  Angka itu diharapkan bisa kembali jika caleg tersebut terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Purwakarta.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN), Awod Abdul Gadir, mengaku bahwa pada pemilu 2004 lalu dirinya
menghabiskan duit sedikitnya Rp 200 juta. Angka itu bisa dibilang impas dengan raihan kursi di DPRD Purwakarta yang bergaji pokok sekitar Rp 8 juta per bulan.

"Habis Rp 200 juta-Rp 300 juta juga bukan jadi jaminan seorang caleg akan berhasil meraih kursi. Hanya saja, konsekuensi untuk mengeluarkan dana itu memang ada," ucapnya pekan ini.

Menurutnya, baik sistem ranking (nomor urut) maupun sistem suara terbanyak, tak bisa lepas dari faktor pendanaan. "Kebutuhan untuk itu
kongkret. Sekadar belanja kelengkapan atribut saja bisa puluhan juta, belum pembinaan kepada konstituen," tambahnya.

Namun, kata dia, uang saat ini bukanlah segalanya. Sejauh bakal calon legislatif itu punya legitimasi dan mendapat banyak kepercayaan dari
masyarakat, bisa saja terjadi caleg tak harus keluar duit hingga ratusan juta.

Kebutuhan dana besar sebagai caleg diakui pula Nurdin Hidayat (41), mantan calon anggota legislatif dari Partai Bintang Reformasi (PBR).
Meski sudah menggelontorkan duit hingga sekitar Rp 250 juta, cita-citanya meraih kursi legislatif belum terwujud. Nurdin mengaku mendapat ilmu banyak dari kegagalan mencapai kursi DPRD itu. "Ibaratnya, saya telah mengambil studi S2 tapi kemahalan. Karena dari situlah saya juga banyak mendapat koneksi," ujarnya, kemarin.

Nurdin membeberkan, dana sebesar itu digunakannya untuk menopang kegiatan organisasi, dari mengundang KH Zainudin MZ sebagai pembicara hingga menyewa kos-kosan di dua kecamatan yang jadi basis daerah pemilihan.

"Kalau mau berperang, semuanya betul-betul harus disiapkan. Tapi rupanya ada kecurangan penghitungan yang sampai sekarang tak juga
terbongkar," katanya tanpa merinci. Ajat Sudrajat, bakal calon anggota legislatif dari Partai Golkar, tak menampik pentingnya aspek finansial sebagai penopang eksistensi caleg. Namun dia menyesalkan fenomena pencalonan caleg yang dijadikan kesempatan oleh masyarakat untuk memperoleh bantuan dana instan.

"Saya sejak dini akan menggunakan azas apa adanya. Yang lebih banyak mikirin uang itu kan tim sukses, masyarakat mah enggak minta
macam-macam. Toh yang digunakan adalah perolehan suara terbanyak," ucapnya, kemarin. Meski begitu, Ajat memperkirakan kebutuhan minimal untuk proses pencalonan caleg di Purwakarta sekitar Rp 50 juta. Dana sebesar itu digunakan untuk menggalang suara dengan metode konvensional, yaitu mencetak kaos, spanduk, dan pembagian stiker/pamflet.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Purwakarta, Dadan Komarul Ramdan mengatakan, meski sudah ada syarat perolehan 30 persen plus satu namun soal nomor urut masih berpengaruh. "Sesuai pasal 214 UU Nomor 10/2008 ada klausul yang menyebutkan masih digunakannya mekanisme nomor urut itu," katanya. Klausul tentang penetapan caleg berdasarkan nomor urut, jelas Dadan, yaitu apabila ada dua nama yang meraih suara 30 persen bilangan pembagi, dan suara yang kurang dari 30 persen bilangan pembagi.

Tahun lalu, kata dia hanya ada dua caleg yang benar-benar meraih suara 30 persen plus satu. Dia menambahkan, meski jumlahnya meningkat, angka partisipasi alias peminat kursi legislatif di Purwakarta tak sampai 50 persen. Data yang diperoleh Warta Kota dari KPUD Purwakarta, jumlah pendaftar caleg 2008 hingga kemarin tercatat 522 orang atau meningkat dari tahun sebelumnya yang masih 505 orang.

Ichwan Chasani

24
http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A56&cdate=04-SEP-2008&inw_id=624375

====================================================================================================

Oasis

Malaysia diminta batasi lagu Indonesia


KUALA LUMPUR: Para pendengar radio di Malaysia akan kesulitan untuk mendengar lagu-lagu Indonesia kalau saja pemerintah setempat mengabulkan permintaan pembatasan penyiaran lagu Indonesia.

Adalah Persatuan Karyawan Industri Musik Malaysia (Karyawan) yang mengusulkan pembatasan penyiaran lagu-lagu Indonesia di radio. Menurut rencana, usulan tersebut akan disampaikan kepada Menteri Tenaga, Air, dan Komunikasi Malaysia Shaziman Abu Mansor.

"Kami akan menghadap Menteri Shaziman untuk menyampaikan tuntutan kuota 90% siaran lagu-lagu Malaysia, sisanya baru lagu Indonesia 10%," kata ketua Karyawan Ahmad Abdullah kepada Malaysiakini.com, kemarin.

Menurut Karyawan, jika tuntutan kuota itu tidak diterima, perbandingan 80:20 masih bisa diterima.
Tuntutan itu didukung sekitar 700 karyawan yang bekerja di industri musik. Dalam pertemuan itu, Presiden Karyawan Freddie Fernandez, komposer dan penyanyi terkenal M. Nasir, dan Nan Saturnie akan hadir menghadap menteri.

Para karyawan industri rekaman Malaysia sudah lama memprotes dan menuntut agar radio di Malaysia tidak terlalu banyak menyiarkan lagu Indonesia karena akan menambah penjualan album penyanyi Indonesia di Malaysia sekaligus menurunkan pangsa pasar album penyanyi Malaysia.

Para penyiar dan pengelola stasiun radio Malaysia beralasan seringnya memutar lagu Indonesia disebabkan banyaknya permintaan dari pendengar.
Bahkan, tiga stasiun radio swasta yang saling berlomba menduduki posisi teratas di Malaysia, Era FM, Hot FM, dan Suria FM memiliki program pemutaran lagu Indonesia setiap Minggu, pukul 10 sampai 12 siang.

Penyanyi rock terkenal Malaysia Amy Search mengatakan kepada pers, jika pukul 10 malam ke atas, Malaysia sudah seperti Jakarta karena semua radio menyiarkan lagu-lagu Indonesia hingga dini hari.
Karena banyak penggemarnya, banyak perusahaan telekomunikasi seperti Maxis, DIGI dan Celcom serta Telekom Malaysia (TM) yang mensponsori konser musik group band Indonesia di Malaysia.

Mulai tahun lalu

Sebenarnya protes penyanyi Malaysia terhadap seringnya radio swasta di negeri jiran itu memutar lagu Indonesia telah mengemuka tahun lalu yang dimunculkan oleh Persatuan Penyanyi dan Pencipta Lagu Malaysia (Papita).

Presiden Papita, M Daud Wahid, kepada Berita Harian, September tahun lalu, mengatakan sudah menunjuk pengacara untuk membuat surat gugatan atas surat bantahan para pengusaha radio swasta.

Namun, para pengusaha membantah tuduhan para artis Malaysia yang menyebutkan bahwa mereka lebih banyak memutar lagu-lagu penyanyi atau grup musik Indonesia dibandingkan Malaysia.

Dalam suratnya, Papita menyatakan kekecewaan terhadap radio swasta yang lebih sering memutar lagu Indonesia dibandingkan lagu Malaysia.

Daud mengatakan untuk saat ini, Papita tidak akan membuat rundingan atau perbincangan dengan organisasi musik Indonesia.

Dia menegaskan istilah Malaysia dan Indonesia mempunyai hubungan budaya serumpun hanyalah retorika saja, karena hal itu hanya satu konsep yang menarik di atas kertas, tetapi secara praktiknya negara Malaysia yang lebih banyak mengalah dengan karyawan seni dari negara seberang.

Sebelumnya Papita sudah membuat MoU dengan organisasi atau persatuan Indonesia supaya mereka juga memberikan dukungan kepada para penyanyi Malaysia yang hendak mencari peluang di sana. Namun mereka tidak berbuat apa-apa.

"Jadi Papita sekarang akan banyak bertindak dari sini saja. Kami juga akan mendesak pemerintah,
agensinya dan stasiun radio dan TV supaya tidak mudah membawa penyanyi dari Indonesia," katanya.


Antara

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A56&cdate=04-SEP-2008&inw_id=624375

25
Kafe Jongkok / Acara Hidden Camera bisa bahaya juga yah
« on: 04 September 2008, 03:07:21 PM »
Ga tau ini asli apa boongan



kalo beneran berarti acara hidden camera bisa bahaya juga yah

26
Pojok Seni / Melukis monalisa dengan Ms PaintBrush
« on: 03 September 2008, 05:04:03 PM »
Amazing...

dalam 2.5 jam bisa melukis monalisa pake Ms Paint.



videonya sh cuma 5 menit...

ada yang mau nyobain juga?


27
Duh... gimana bangsa ini mau maju kalo teroris macam ini dianggap pejuang...



Makam Amrozi Cs Disiapkan

Selasa, 26 Agustus 2008 | 14:45 WIB

*TEMPO /Interaktif/*, Bandung: Lahan sekitar satu hektare disiapkan
untuk pemakaman Amrozi, Ali Ghufron, dan Imam Samudra. Letak lahan itu
ada di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Para terpidana bom Bali itu, kini menunggu waktu untuk menjalani eksekusi.

Menurut Suryana Nurfatwa, Ketua Gerakan Reformis Islam, persiapan
pemakaman sudah diketahui sanak saudara terpidana. "Ya, 90 persen sudah
pasti. Kami siap dengan segala sesuatunya dan konsekuensinya, tinggal
legalitas formalnya saja," ujar Suryana.

Suryana mengatakan, lokasi yang disiapkan diberi nama tempat pemakaman
khusus mujahid. Keluarga terpidana sudah menyatakan tak keberatan
dimakamkan di tempat tersebut. "Kalau jadi, ini awal sekaligus sebagai
mujahid pertama yang dimakamkan di sana," ujarnya.

Suryana menambahkan, kurang lebih 1.000 Laskar Mujahid Gerakan
Reformasi Islam akan menyambut kedatangan jenazah Amrozi Cs. Prosesi
pemakamannya, jenazah lebih dulu diarak ke kota-kota yang dilewati.
"Kami sudah siap untuk itu," katanya.

Ia juga mengatakan, belum lama ini dua kali ketemu ketiga terpidana di
Nusakambangan. Mereka tidak keberatan untuk dimakamkan Cianjur ataupun
dimakamkan di tanah keluarga mereka. Masyarakat sekitar diklaimnya juga
sudah siap menerima jenazah Amrozi Cs.

Benarkah masyarakat di Cianjur siap. Menurut Suryana, memang masih
dalam proses pendekatan, begitu pula dengan pemerintah daerah. Soal
ada atau tidak ada restu, dianggap Suryana sebagai hak. "Ini tanah
milik pribadi," katanya. "Tempat pemakaman ini bukan untuk umum hanya
untuk para mujahid." Mereka yang menyatakan siap dikubur di sana:
Rizieq Shihab, Abu Bakar Ba'asyir dan Munarwan.

*Alwan Ridha Ramdani *

28
Kafe Jongkok / Tatoo Visualizer
« on: 15 August 2008, 09:23:43 AM »
Buka http://www.tatuagemdaboa.com.br/

Pada bagian "Seu Nome" isiin nama u ( max 15 char )
Pada bagian "Nome do Amigo Zoado" isiin nama orang laen ( max 15 char )

Trus click "Visualizar"
Enjoy the view.... :P

29
Pemerintah mengeluarkan SKB 5 menteri tentang pergeseran hari kerja untuk industri.
Pelaksanannya sh harusnya 21 Juli, tapi diundur jadi skitar pertangahan Agustus.

Pasal 2
a. Perusahaan industri setiap bulannya wajib mengalihkan satu sampai dua hari waktu kerja pada hari Senin sampai dengan Jumat ke hari Sabtu dan Minggu.
b. Penentuan perusahaan industri dan waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan untuk setiap klaster/daerah industri oleh Bupati/walikota berdasarkan usulan PT PLN setempat.
c. Jumlah pemakaian listrik dari perusahaan industri yang mengalihkan waktu kerjanya sebagaimana pada ayat 1 dan ayat 2 harus mencapai 10% dari beban puncak pada klaster/daerah industri tersebut.
d. Bupati/walikota wajib mengeluarkan penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 selambat-lambatnya tanggal 21 Juli 2008.

http://wijooyoo.blogspot.com/2008/07/isi-surat-keputusan-bersama-skb-5.html

gara2 SKB ini, di Papua demo karena Minggu yg mau ke gereja jadi kerja...

30
Dari milis MUBI :

Upacara Patiddana/Ulambana/ Cioko by Anggrek Dhamma Saraniya
Sabtu 23 Agustus 2008
di Community Center Apartment Lantai 10 Taman Anggrek.
Jam 16.00-Selesai..

Daftarkan nama Leluhur anda (Nama, Tanggal Lahir, Tanggal Meninggal) ke :
~ Afang 08158183853
~ Sutan 0817714173.

Acara :
Puja Bakti Mahayana, Theravada, Sangha Dana, Dan DhammaTalk dengan
Topic "Menguak Misteri Raja Neraka" Oleh Bhikshu Nirmana Sasana
Sthavira (Suhu Xue Hwa)

INFO Sutan 0817714173.

Pages: 1 [2] 3 4
anything