beginilah orang yg belajar dharma hanya kulitnya
bahkan kulitnya pun tidak mengerti
bila tidak ada mara, maka tidak akan ada buddha
bahkan dalam tantra ada pujian2 untuk mara
hanya saja orang macam anda ini tidak akan mengerti
Anda kalau diskusi cuma bisa bilang "anda tidak mengerti" tapi tidak bisa menjelaskan apa-apa. Saya tidak butuh klaim anda yang merasa lebih pintar dhamma sampai ke intinya, tapi saya perlu penjelasan. Mungkin anda mengikuti jejak LSY yang tukang meninggikan diri, tapi mohon untuk di sini saja jangan dibawa kebiasaan itu.
Sekarang kita berandai-andai saja, seandainya di semesta ini tinggal kita berdua makhluk yang belum jadi Buddha. Berarti kalau saya mau jadi Buddha, anda harus jadi Mara-nya bukan? Karena tidak ada Buddha kalau tidak ada Mara. Lalu kalau saya sudah jadi Buddha, maka anda tidak akan pernah jadi Buddha karena tidak ada lagi "kambing hitam" untuk dijadikan Mara. Bagaimana penjelasannya?
Satu lagi kebodohan anda: suka tidak nyambung.
bila tidak ada mara, maka tidak akan ada buddha
bahkan dalam tantra ada pujian2 untuk mara
Apakah dengan adanya pujian untuk Mara, lantas menjadi ukuran "harus adanya Mara untuk tercapainya ke-Buddha-an"?