//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif  (Read 14709 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« on: 17 December 2008, 03:20:51 PM »
Untuk menjadi komunikator yang efektif dalam Dialog kita harus “melangkah keluar dari zona aman” kita. Permasalahannya adalah bahwa kita terpaku di dalam “zona aman” kita.
Jika “zona aman” kita sempit, kita akan terpenjara dalam dunia sempit. Namun demikian, kebanyakan diantara kita lebih memilih tetap tinggal dalam penjara tersebut daripada harus membayar dengan ketidakpastian yang mungkin muncul jika kita melangkah keluar dari ”zona aman” kita. Kita membiarkan diri kita terjebak dalam dunia aman kita yang sempit. Kita tidak akan pernah dapat menyadari batas kemampuan kita, karena kita tidak pernah menggalinya. Kita tidak pernah dapat menikmati seluruh kemampuan kita karena kita tidak pernah mengujinya.

Sebagian besar orang hanya mempergunakan 10% dari seluruh kemampuannya, 90% yang lainnya terkubur dalam-dalam di dalam ketakutan mereka. Kita takut gagal, kita takut menanggung malu atas kegagalan kita. Kita takut menjadi bahan tertawaan orang lain. Kita takut mendapat kritikan orang lain. Oleh karena itu, kita memilih tinggal dalam gua  dan tetap tinggal dalam”zona aman” kita. Akibatnya setiap hari adalah ulangan hari-hari kemarin. Kita mengenakan pakaian yang sama, berbicara / dialog tentang masalah yang sama, berjumpa dengan orang-orang yang sama karena di sanalah kita merasa AMAN. Melangkah keluar dari “zona aman” kita berarti memimpikan impian yang tidak mungkin terwujud, menjangkau sesuatu yang dulu tidak pernah dijangkau, mencoba apa yang dulu tidak pernah di coba, berarti menanggung resiko Gagal, berani berjalan ke tempat yang belum pernah kita tinggali.   

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #1 on: 17 December 2008, 03:25:08 PM »
Darimana anda tahu ada zona aman dengan tidak aman? bagaimana anda menilainya?

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Chan Ming

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #2 on: 17 December 2008, 03:39:19 PM »
Bro, gmn kalo memang jelas2 kemampuan kita tuh terbatas?
Buddha KTP
Namah Saptanam Samyaksam Buddha Kotinam
Tadyatha Om Cale Cule Cundi Svaha.

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #3 on: 17 December 2008, 04:04:46 PM »
Darimana anda tahu ada zona aman dengan tidak aman? bagaimana anda menilainya?



Zona Aman.? hanya mau dialog ditempat yang kita rasanya sudah paham akan semua ajarannya, sedangkan namanya dialog berarti kita mengadakan komunikasi dari beberapa arah dengan pemahaman yang berbeda-beda pula. Katakan kita sudah "Benar" dalam ajaran kita, tapi tidakkah kita bertanya apakah kebenaran yang kita miliki hanyalah kebenaran sepotong, dan mungkinkah ada potongan kebenaran lain pada lawan diskusi.? Ataukah kita berani mengakui kita  yang empunya Kebenaran Universal.?

 

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #4 on: 17 December 2008, 04:08:31 PM »
Bro, gmn kalo memang jelas2 kemampuan kita tuh terbatas?

Tidak dipersoalkan sampai dimana kemampuan kita, intinya berani Dialog dengan semangat kejujuran, berani mau mengaku salah, dan siap terbuka melihat kebaikan / kebenaran lawan dialog kita wlaupun kita berbeda keyakinannya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #5 on: 17 December 2008, 04:13:11 PM »
Darimana anda tahu ada zona aman dengan tidak aman? bagaimana anda menilainya?



Zona Aman.? hanya mau dialog ditempat yang kita rasanya sudah paham akan semua ajarannya, sedangkan namanya dialog berarti kita mengadakan komunikasi dari beberapa arah dengan pemahaman yang berbeda-beda pula. Katakan kita sudah "Benar" dalam ajaran kita, tapi tidakkah kita bertanya apakah kebenaran yang kita miliki hanyalah kebenaran sepotong, dan mungkinkah ada potongan kebenaran lain pada lawan diskusi.? Ataukah kita berani mengakui kita  yang empunya Kebenaran Universal.?

 
kalau tidak paham gak akan nyambung dong :)  Dari dialog berbeda pendapat pasti, sedangkan dasar2 sudah berbeda apa akan ada titik temu?
Ibarat yang satu tujuan ke jakarta, yang satu tujuan ke bali mau disambungin bijimana?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #6 on: 17 December 2008, 04:17:50 PM »
persoalan melekat atau tidak terhadap zona aman (untuk direnungkan) :

-Buddha- Majjhima Nikaya.
O para Bhikkhu, bahkan pandangan ini – Dhamma,
yang begitu suci dan begitu jelas,
jika Engkau mencengkeramnya kuat2,
jika Engkau menimang-nimangnya,
jika Engkau melekat padanya,
maka Engkau tidak mengerti,
bahwa ajaran itu sama seperti sebuah rakit,
yang mana digunakan untuk menyeberang,
bukannya untuk digenggam erat-erat.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #7 on: 17 December 2008, 04:25:45 PM »
Darimana anda tahu ada zona aman dengan tidak aman? bagaimana anda menilainya?



Zona Aman.? hanya mau dialog ditempat yang kita rasanya sudah paham akan semua ajarannya, sedangkan namanya dialog berarti kita mengadakan komunikasi dari beberapa arah dengan pemahaman yang berbeda-beda pula. Katakan kita sudah "Benar" dalam ajaran kita, tapi tidakkah kita bertanya apakah kebenaran yang kita miliki hanyalah kebenaran sepotong, dan mungkinkah ada potongan kebenaran lain pada lawan diskusi.? Ataukah kita berani mengakui kita  yang empunya Kebenaran Universal.?

 
kalau tidak paham gak akan nyambung dong :)  Dari dialog berbeda pendapat pasti, sedangkan dasar2 sudah berbeda apa akan ada titik temu?
Ibarat yang satu tujuan ke jakarta, yang satu tujuan ke bali mau disambungin bijimana?

Baik, contoh yang aktual yang ada dan sering terjadi pada dialog Web DC, apapun judul threadnya, selalu dan pasti ada perbedaannya, cukup sederhana bila kita mau memulainya dengan pikiran dan kehendak baik. lawan dialog kita kan mahluk berakal budi yang juga sama dengan kita adalah manusia toch.? apa seh persamaan kita sebagai mahluk berakal budi.? Jadi, bukan sperti yang satu mau ke Jakarta dan yang lain mau ke Bali. di mana sebelum mulai dialog kita sudah ketakutan dengan perbedaan antara kita.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #8 on: 17 December 2008, 04:31:15 PM »
sepertinya tidak ada ketakutan deh, cuma menegaskan bahwa ajarannya dan tujuan berbeda.
Andaikan mereka ingin ke jakarta sedangkan disini adalah bali artinya tersesat tho, lain lagi kalau mereka ingin ke bali dan merasakan bali ok2 aja, tapi kalau sudah tahu ini bali tapi menceritakan dan ingin merasakan jakarta keknya gak akan nyambung tho :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #9 on: 17 December 2008, 04:31:51 PM »
bukan ketakutan tp 'ada' yang berusaha memaksakan pandangannya

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #10 on: 17 December 2008, 04:34:15 PM »
persoalan melekat atau tidak terhadap zona aman (untuk direnungkan) :

-Buddha- Majjhima Nikaya.
O para Bhikkhu, bahkan pandangan ini – Dhamma,
yang begitu suci dan begitu jelas,
jika Engkau mencengkeramnya kuat2,
jika Engkau menimang-nimangnya,
jika Engkau melekat padanya,
maka Engkau tidak mengerti,
bahwa ajaran itu sama seperti sebuah rakit,
yang mana digunakan untuk menyeberang,
bukannya untuk digenggam erat-erat.

Benar, "yang mana digunakan untuk menyeberang, bukanya untuk digenggam erat-erat", maka beranikah kita keluar dari "zona aman" kita dengan meyeberang ke wilayah yang tidak pernah kita datangi demi tiba di TUJUAN.?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #11 on: 17 December 2008, 04:38:31 PM »
persoalan melekat atau tidak terhadap zona aman (untuk direnungkan) :

-Buddha- Majjhima Nikaya.
O para Bhikkhu, bahkan pandangan ini – Dhamma,
yang begitu suci dan begitu jelas,
jika Engkau mencengkeramnya kuat2,
jika Engkau menimang-nimangnya,
jika Engkau melekat padanya,
maka Engkau tidak mengerti,
bahwa ajaran itu sama seperti sebuah rakit,
yang mana digunakan untuk menyeberang,
bukannya untuk digenggam erat-erat.

Benar, "yang mana digunakan untuk menyeberang, bukanya untuk digenggam erat-erat", maka beranikah kita keluar dari "zona aman" kita dengan meyeberang ke wilayah yang tidak pernah kita datangi demi tiba di TUJUAN.?
Kenapa harus menyebrangi ke wilayah yang tidak pasti??
Sedang kan sudah dijelaskan ada penyakit, ada penyebab penyakit, ada lenyapnya penyakit, ada obatnya, kenapa harus mencari penyakit yang lain?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #12 on: 17 December 2008, 04:39:17 PM »
persoalan melekat atau tidak terhadap zona aman (untuk direnungkan) :

-Buddha- Majjhima Nikaya.
O para Bhikkhu, bahkan pandangan ini – Dhamma,
yang begitu suci dan begitu jelas,
jika Engkau mencengkeramnya kuat2,
jika Engkau menimang-nimangnya,
jika Engkau melekat padanya,
maka Engkau tidak mengerti,
bahwa ajaran itu sama seperti sebuah rakit,
yang mana digunakan untuk menyeberang,
bukannya untuk digenggam erat-erat.

Benar, "yang mana digunakan untuk menyeberang, bukanya untuk digenggam erat-erat", maka beranikah kita keluar dari "zona aman" kita dengan meyeberang ke wilayah yang tidak pernah kita datangi demi tiba di TUJUAN.?

Kalo sudah tau bahwa ke tempat yang itu...tidak menuju ke tempat Tujuan..kayaknya hanya buang2 waktu deh..

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #13 on: 17 December 2008, 04:39:46 PM »
bukan ketakutan tp 'ada' yang berusaha memaksakan pandangannya

Bagaimana seh mau " berusaha memaksa pandangannya.?", apa kita mau mulai dialog sama sekali tidak memperhatikan Judul Threadnya sehingga alur dialog tujuannya sesuai judul thread nya.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #14 on: 17 December 2008, 04:40:56 PM »
Tambahan, perasaan kebanyakan disini sudah pernah mencoba Zona yang tidak aman deh :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #15 on: 17 December 2008, 04:45:50 PM »
persoalan melekat atau tidak terhadap zona aman (untuk direnungkan) :

-Buddha- Majjhima Nikaya.
O para Bhikkhu, bahkan pandangan ini – Dhamma,
yang begitu suci dan begitu jelas,
jika Engkau mencengkeramnya kuat2,
jika Engkau menimang-nimangnya,
jika Engkau melekat padanya,
maka Engkau tidak mengerti,
bahwa ajaran itu sama seperti sebuah rakit,
yang mana digunakan untuk menyeberang,
bukannya untuk digenggam erat-erat.

Benar, "yang mana digunakan untuk menyeberang, bukanya untuk digenggam erat-erat", maka beranikah kita keluar dari "zona aman" kita dengan meyeberang ke wilayah yang tidak pernah kita datangi demi tiba di TUJUAN.?

Kalo sudah tau bahwa ke tempat yang itu...tidak menuju ke tempat Tujuan..kayaknya hanya buang2 waktu deh..

buang waktu.? sah-sah aja, tergantung dari sisi mana anda melihatnya, setuju.! tapi, tidak smua orang kan bersikap seperti kita yang menganggap buang waktu nya ....

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #16 on: 17 December 2008, 04:46:13 PM »
Maaf nih ikutan.

Kayaknya "zona aman" atau "comfort zone" yang dimaksud oleh sis sukma tidak relevan untuk diterapkan dalam konteks dialog antar pemahaman yang secara prinsip berbeda.

Kaitannya dengan rakit, memang rakit itu tidak untuk digenggam erat2 tapi hanya digunakan untuk menyeberang ke tujuan. Masalahnya rakitnya sudah memiliki trayek khusus. Tertulis Manusia - Nibbana (tidak PP). Dan saya sudah memutuskan untuk menaiki rakit itu karena tujuannya jelas. Sekarang kalau anda meminta saya keluar dari "zona aman" dan naik ke rakit anda tentunya saya gak mau. Soalnya trayeknya mungkin gak jelas.

 _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #17 on: 17 December 2008, 04:55:01 PM »
untuk memperjelas zona aman umat Buddha :
SN (Samyutta Nikaya) 56.31

Simsapa Sutta

Daun-Daun Simsapa

Ketika Yang Terberkahi tinggal di Kosambi didalam hutan simsapa.1 Kemudian, memungut beberapa lembar daun simsapa dengan tangannya, beliau bertanya pada para bhikkhu, "Menurut kalian, para bhikkhu; Manakah yang lebih banyak, beberapa lembar ditanganku atau yang berada diatas di hutan simsapa?"

"Daun-daun yang berada ditangan Yang Terberkahi lebih sedikit, Yang Mulia. Yang diatas di hutan simsapa lebih banyak."

"Demikianlah, para bhikkhu, hal-hal yang telah saya ketahui dengan pengetahuan langsung tetapi tidak diajarkan lebih banyak [dibandingkan dengan apa yang saya ajarkan]. Dan mengapa aku tidak mengajarkannya? Karena hal-hal tersebut tidak berhubungan dengan tujuan, tidak berhubungan dengan prinsip dari kehidupan suci, dan tidak membawa pada pembebasan, pada pelepasan, pada penghentian, pada ketenangan, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada pelepasan. Karena itulah aku tidak mengajarkannya.

"Dan apakah yang aku ajarkan?" 'Ini dukkha... Inilah penyebab dari dukkha... Inilah berhentinya dari dukkha... Inilah jalan latihan yang membawa pada berhentinya dukkha': Inilah yang aku ajarkan. Dan mengapa aku mengajarkan hal-hal tersebut? Karena hal-hal tersebut berhubungan dengan tujuan, berhubungan dengan prinsip dari kehidupan suci, dan membawa pada pembebasan, pada pelepasan, pada penghentian, pada ketenangan, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada pelepasan. Inilah mengapa aku mengajarkan hal-hal tersebut.

"Karena itu tugas kalian adalan merenungkan, 'Inilah dukkha... Inilah sumber dari dukkha... Inilah berhentinya dukkha.' Tugas kalian adalah merenungkan, 'Inilah jalan latihan yang membawa pada berhentinya dukkha."


http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5485.msg121676#msg121676
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline anggara

  • Teman
  • **
  • Posts: 51
  • Reputasi: 6
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #18 on: 17 December 2008, 05:00:20 PM »
Maaf nih ikutan.

Kayaknya "zona aman" atau "comfort zone" yang dimaksud oleh sis sukma tidak relevan untuk diterapkan dalam konteks dialog antar pemahaman yang secara prinsip berbeda.

Kaitannya dengan rakit, memang rakit itu tidak untuk digenggam erat2 tapi hanya digunakan untuk menyeberang ke tujuan. Masalahnya rakitnya sudah memiliki trayek khusus. Tertulis Manusia - Nibbana (tidak PP). Dan saya sudah memutuskan untuk menaiki rakit itu karena tujuannya jelas. Sekarang kalau anda meminta saya keluar dari "zona aman" dan naik ke rakit anda tentunya saya gak mau. Soalnya trayeknya mungkin gak jelas.

 _/\_
:jempol: :jempol: :jempol: nice post.
kasih jempol dulu, blm mampu kasih GRP


Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #19 on: 17 December 2008, 05:02:48 PM »
 [at]  atas, gak apa2. GRP saya kasih duluan. Nanti kalau sudah waktunya jangan lupa bayar ya.  :))

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #20 on: 17 December 2008, 05:07:14 PM »
untuk memperjelas zona aman umat Buddha :
SN (Samyutta Nikaya) 56.31

Simsapa Sutta

Daun-Daun Simsapa

Ketika Yang Terberkahi tinggal di Kosambi didalam hutan simsapa.1 Kemudian, memungut beberapa lembar daun simsapa dengan tangannya, beliau bertanya pada para bhikkhu, "Menurut kalian, para bhikkhu; Manakah yang lebih banyak, beberapa lembar ditanganku atau yang berada diatas di hutan simsapa?"

"Daun-daun yang berada ditangan Yang Terberkahi lebih sedikit, Yang Mulia. Yang diatas di hutan simsapa lebih banyak."

"Demikianlah, para bhikkhu, hal-hal yang telah saya ketahui dengan pengetahuan langsung tetapi tidak diajarkan lebih banyak [dibandingkan dengan apa yang saya ajarkan]. Dan mengapa aku tidak mengajarkannya? Karena hal-hal tersebut tidak berhubungan dengan tujuan, tidak berhubungan dengan prinsip dari kehidupan suci, dan tidak membawa pada pembebasan, pada pelepasan, pada penghentian, pada ketenangan, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada pelepasan. Karena itulah aku tidak mengajarkannya.

"Dan apakah yang aku ajarkan?" 'Ini dukkha... Inilah penyebab dari dukkha... Inilah berhentinya dari dukkha... Inilah jalan latihan yang membawa pada berhentinya dukkha': Inilah yang aku ajarkan. Dan mengapa aku mengajarkan hal-hal tersebut? Karena hal-hal tersebut berhubungan dengan tujuan, berhubungan dengan prinsip dari kehidupan suci, dan membawa pada pembebasan, pada pelepasan, pada penghentian, pada ketenangan, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada pelepasan. Inilah mengapa aku mengajarkan hal-hal tersebut.

"Karena itu tugas kalian adalan merenungkan, 'Inilah dukkha... Inilah sumber dari dukkha... Inilah berhentinya dukkha.' Tugas kalian adalah merenungkan, 'Inilah jalan latihan yang membawa pada berhentinya dukkha."


http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5485.msg121676#msg121676

sudah tahu tuh pelajaran sd sdh baca, karena melihat sumber dukkha ini lah yang membuat Sang Buddha S.Gautama meninggalkan dunia kemewahannya....justru karena adanya dukkha telah terbuka jalannya buat kita berlatih dan membawa kita pada berhentinya dukkha dan mencapai Nibbana.........dari zamannya S.Gautama, siapa saja seh yang sudah sampai di Nibbana.? apakah ada pembuktian yang bisa di adakan Dialog secara ilmiah dan intelek.?

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #21 on: 17 December 2008, 05:09:56 PM »
 [at]  atas. Nibbana dibuktikan dengan dialog?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #22 on: 17 December 2008, 05:12:18 PM »
untuk memperjelas zona aman umat Buddha :
SN (Samyutta Nikaya) 56.31

Simsapa Sutta

Daun-Daun Simsapa

Ketika Yang Terberkahi tinggal di Kosambi didalam hutan simsapa.1 Kemudian, memungut beberapa lembar daun simsapa dengan tangannya, beliau bertanya pada para bhikkhu, "Menurut kalian, para bhikkhu; Manakah yang lebih banyak, beberapa lembar ditanganku atau yang berada diatas di hutan simsapa?"

"Daun-daun yang berada ditangan Yang Terberkahi lebih sedikit, Yang Mulia. Yang diatas di hutan simsapa lebih banyak."

"Demikianlah, para bhikkhu, hal-hal yang telah saya ketahui dengan pengetahuan langsung tetapi tidak diajarkan lebih banyak [dibandingkan dengan apa yang saya ajarkan]. Dan mengapa aku tidak mengajarkannya? Karena hal-hal tersebut tidak berhubungan dengan tujuan, tidak berhubungan dengan prinsip dari kehidupan suci, dan tidak membawa pada pembebasan, pada pelepasan, pada penghentian, pada ketenangan, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada pelepasan. Karena itulah aku tidak mengajarkannya.

"Dan apakah yang aku ajarkan?" 'Ini dukkha... Inilah penyebab dari dukkha... Inilah berhentinya dari dukkha... Inilah jalan latihan yang membawa pada berhentinya dukkha': Inilah yang aku ajarkan. Dan mengapa aku mengajarkan hal-hal tersebut? Karena hal-hal tersebut berhubungan dengan tujuan, berhubungan dengan prinsip dari kehidupan suci, dan membawa pada pembebasan, pada pelepasan, pada penghentian, pada ketenangan, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada pelepasan. Inilah mengapa aku mengajarkan hal-hal tersebut.

"Karena itu tugas kalian adalan merenungkan, 'Inilah dukkha... Inilah sumber dari dukkha... Inilah berhentinya dukkha.' Tugas kalian adalah merenungkan, 'Inilah jalan latihan yang membawa pada berhentinya dukkha."


http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5485.msg121676#msg121676

sudah tahu tuh pelajaran sd sdh baca, karena melihat sumber dukkha ini lah yang membuat Sang Buddha S.Gautama meninggalkan dunia kemewahannya....justru karena adanya dukkha telah terbuka jalannya buat kita berlatih dan membawa kita pada berhentinya dukkha dan mencapai Nibbana.........dari zamannya S.Gautama, siapa saja seh yang sudah sampai di Nibbana.? apakah ada pembuktian yang bisa di adakan Dialog secara ilmiah dan intelek.?
Kenapa anda tidak mencoba Ke bali? kenapa berputar2 di jakarta? Anda telah mendengar bali itu indah kenapa tidak mau mencobanya sendiri dengan pergi kebali sesuai tuntunan peta yang menuju kesana, anda malah ingin berdialog suasana Bali secara ilmiah dan intelek:)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #23 on: 17 December 2008, 05:22:01 PM »
[at]  atas. Nibbana dibuktikan dengan dialog?

Tolong di mengerti hanya dari satu sisi sudah cukup, kitab suci dalam bahasa Pali bisa menulis Ajaran Sang Buddha tentang Nibbana, maka secara manusiawi Nibbana bisa di Dialog.! Buat apa di tulis bila tidak bisa di Dialog.? Serupa aja Anda mengatakan Ajaran Buddhis adalah dongeng karena tidak bisa di Dhamma dengan cara Dialog. Begitulah pemahaman saya yang berbeda dengan Anda, keluar dari "zona aman"....

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #24 on: 17 December 2008, 05:50:56 PM »
sebenarnya tujuan dari dialog adalah mencari pembenaran, dimana kadangkala pembenaran itu didapat dengan mencari suatu kesalahan, bisa pula untuk mencari kepastian atas pembenaran pribadi yang sudah ada.

saya setuju dengan sukma dimana orang mesti keluar dari "zona aman" untuk dapat menilai "zona" dia dengan "zona" milik orang lain, istilah zona ini saya kurang setuju, mungkin lebih tepatnya adalah sebagai kerangka berpikir.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #25 on: 17 December 2008, 06:13:51 PM »
Nah kalau dia sudah merasa zonanya aman? Kenapa harus cari masalah?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #26 on: 17 December 2008, 06:20:53 PM »
karena orang yg di zona aman biasanya orang yg mudah puas dan gak mo nyari lagi.

pernah denger kisah tentang ikan yang keluar dari kolam kecil gak?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #27 on: 17 December 2008, 06:25:42 PM »
karena orang yg di zona aman biasanya orang yg mudah puas dan gak mo nyari lagi.

pernah denger kisah tentang ikan yang keluar dari kolam kecil gak?
yang mati dimakan ikan besar ? =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #28 on: 17 December 2008, 06:32:22 PM »
:hammer: bukan

ceritanya gini, ada suatu kolam kecil yang berisi ikan ikan. nah ada satu ikan yang memutuskan untuk keluar dari kolam kecil tersebut karena dia tahu, musim kemarau akan datang dan ada kolam yang lebih besar diluar. tetapi ikan2 yg lain tidak peduli dengan ikan tersebut.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #29 on: 17 December 2008, 06:37:16 PM »
Pernah dengar cerita Tuhan menjawab Doa umatnya?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #30 on: 17 December 2008, 06:41:00 PM »
Pernah dengar cerita Tuhan menjawab Doa umatnya?
maksudnya yg kek di sinetron2 itu ?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #31 on: 17 December 2008, 06:44:08 PM »
Pernah dengar cerita Tuhan menjawab Doa umatnya?
maksudnya yg kek di sinetron2 itu ?
yap, what du u ting?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #32 on: 17 December 2008, 06:47:09 PM »
kalo yg kayak di sinetron itu sih, pendapat aye cuma kebetulan aja, (kebetulan dalam arti ini, dia berdoa trus ada yang mendengar trus yang mendengar mencoba memenuhi doanya)

atau cuma perasaan dia aja padahal kan yang membuat doa terkabul kan bukan tuhan ataupun makhluk mitos lainnya.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #33 on: 17 December 2008, 06:47:20 PM »
bukan ketakutan tp 'ada' yang berusaha memaksakan pandangannya

Setuju sekali dgn Bro Hendra,...

utk mencapai komunikasi yg Efektif...
paling tidak.....

1. Siapa lawan bicara anda.....(apakah dia gaptek, atau malah jauh lebih pintar dari anda)
   pengetahuan, umur, pendidikan, keahlian, dll, dll
2. Kebudayaan (sifat2nya)..... apakah org tsb cocok dgn berpikir puter2, nafsir2, atau to the point.
3. kejelasan penggunaan kata2, kejernian arti, terstruk dgn baik, dll, dll
4. Sesuaikan gaya bahasa yg disenangin.....(apakah dia .... visual, audio, spacial, kinetic....
    kira2 begitulah..)
5. dll, dll

mohon senior2 tambahkan...

contoh yg memaksakan pendapat :
MENURUT LOGIKA KU, SEHARUSNYA..... karna TERBUKTI.... KARNA A, MAKA B, TERUS C.....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #34 on: 17 December 2008, 06:58:33 PM »
bukan ketakutan tp 'ada' yang berusaha memaksakan pandangannya

Bagaimana seh mau " berusaha memaksa pandangannya.?", apa kita mau mulai dialog sama sekali tidak memperhatikan Judul Threadnya sehingga alur dialog tujuannya sesuai judul thread nya.

saya menanggapi tulisan anda sendiri mengenai ketakutan berdialog, apa itu tidak sesuai alur/judul threadnya???

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #35 on: 17 December 2008, 08:21:27 PM »
bukan ketakutan tp 'ada' yang berusaha memaksakan pandangannya

Bagaimana seh mau " berusaha memaksa pandangannya.?", apa kita mau mulai dialog sama sekali tidak memperhatikan Judul Threadnya sehingga alur dialog tujuannya sesuai judul thread nya.

saya menanggapi tulisan anda sendiri mengenai ketakutan berdialog, apa itu tidak sesuai alur/judul threadnya???

Baik, saya salah.! Telah keluar jalur karena diperlukan utk menjawab pertanyaannya. Ok.?

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #36 on: 17 December 2008, 08:24:10 PM »
[at]  atas. Nibbana dibuktikan dengan dialog?

Tolong di mengerti hanya dari satu sisi sudah cukup, kitab suci dalam bahasa Pali bisa menulis Ajaran Sang Buddha tentang Nibbana, maka secara manusiawi Nibbana bisa di Dialog.! Buat apa di tulis bila tidak bisa di Dialog.? Serupa aja Anda mengatakan Ajaran Buddhis adalah dongeng karena tidak bisa di Dhamma dengan cara Dialog. Begitulah pemahaman saya yang berbeda dengan Anda, keluar dari "zona aman"....

Ini maksudnya apa ya? "secara manusiawi bisa di Dialog" maksudnya apa? "di Dhamma dengan cara Dialog" maksudnya juga apa? Saya tidak mengerti maksud dari kalimat-kalimat di atas.

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #37 on: 17 December 2008, 08:28:08 PM »
[at]  atas. Nibbana dibuktikan dengan dialog?

Tolong di mengerti hanya dari satu sisi sudah cukup, kitab suci dalam bahasa Pali bisa menulis Ajaran Sang Buddha tentang Nibbana, maka secara manusiawi Nibbana bisa di Dialog.! Buat apa di tulis bila tidak bisa di Dialog.? Serupa aja Anda mengatakan Ajaran Buddhis adalah dongeng karena tidak bisa di Dhamma dengan cara Dialog. Begitulah pemahaman saya yang berbeda dengan Anda, keluar dari "zona aman"....

Ini maksudnya apa ya? "secara manusiawi bisa di Dialog" maksudnya apa? "di Dhamma dengan cara Dialog" maksudnya juga apa? Saya tidak mengerti maksud dari kalimat-kalimat di atas.

Makna kata Nibbana tertulis di Kitab Suci kita sudah selayaknya bisa di diskusikan, makanya Sang Buddha atau para muridnya menurunkan kata Nibbana ini buat dikemudian hari para pengikutnya bisa turun temurun berbagi Pengetahuan tradisoanal ini.

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #38 on: 17 December 2008, 08:30:11 PM »
sebenarnya tujuan dari dialog adalah mencari pembenaran, dimana kadangkala pembenaran itu didapat dengan mencari suatu kesalahan, bisa pula untuk mencari kepastian atas pembenaran pribadi yang sudah ada.

saya setuju dengan sukma dimana orang mesti keluar dari "zona aman" untuk dapat menilai "zona" dia dengan "zona" milik orang lain, istilah zona ini saya kurang setuju, mungkin lebih tepatnya adalah sebagai kerangka berpikir.

Menurut saya tujuan dialog adalah supaya kedua orang yang melakukan dialog bisa mengerti (bukan harus menerima) maksud dari partner (bukan lawan) dialognya. Tidak harus untuk mencapai kesepakatan. Bukan juga untuk mencari pembenaran atau kesalahan. Itu adalah tujuan berdebat.

Tapi saya setuju dengan anda bahwa untuk menciptakan dialog yang konstruktif dan tidak terjebak menjadi debat maka kedua belah pihak harus memiliki kerangka pikiran yang terbuka (bukan sama).
« Last Edit: 17 December 2008, 08:32:50 PM by CKRA »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #39 on: 17 December 2008, 08:39:52 PM »
saya rasa Dialog ataupun Debat memiliki tujuan yang sama

contoh, saya beranggap bumi itu kotak, lalu saya berdialog dengan orang yang menganggap bumi itu bulat.

dan bila kedua orang ini saling mengerti seperti yang om CKRA katakan maka bisa didapatkan pembenaran bagi masing2 pribadi anggota dialog.

orang yang menganggap bumi itu kotak dapat berpikir tentang pandangannya dan membandingkan dengan pandangan orang lain, sehingga dia sendiri seperti mendapat variabel baru yang didapat dari lawan dialog.

begitu pula orang yang menganggap bahwa bumi itu bulat, mendapatkan pembenaran atas pandangan dia, terhadap pandangan lawan diskusinya. maksud pembenaran disini seperti mendapat kepastian. dan juga dapat menambah wawasan baginya.

saya setuju dengan om CKRA bahwa dialog yang sehat diharuskan saling mengerti antara kedua belah pihak. tetapi hal ini hanyalah aturan dalam dialog bukan sebagai tujuan.

dan dalam "mengerti" ini (setelah saya sekian bentar mengikuti diskusi di DC) inilah yang tidak ada.
mungkin karena informasi yang disampaikan belum sempurna. sehingga orang sulit membaca maksud lawan dialog, sehingga mengasumsikan lain.

ibarat pepatah, "bagaimana mungkin anda bisa menolong orang kalau sakitnya aja gak tau"
i'm just a mammal with troubled soul



Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #40 on: 17 December 2008, 09:09:12 PM »
Nah, itulah. Seni berkomunikasi dan berdialog yang sebenarnya adalah bagaimana cara kita menyampaikan pemikiran kita dengan bahasa yang baik dan benar sehingga bisa dimengerti. Serta bagaimana kita bisa mencoba memahami maksud dari partner dialog kita. Jadi seni komunikasi dan dialog bukan masalah keluar dari comfort zone.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #41 on: 17 December 2008, 09:12:34 PM »
 [at] CKRA

kalo gitu kita bahas bagaimana seseorang dapat menyampaikan informasinya.

soalnya jujur aja, aye sendiri kesulitan sekali menyampaikan sesuatu ke orang.

80 % orang yg aye ajak ngobrol trus pas ditanya "ngerti gak maksud wa?" mereka pada jawab :no:

:'( udah cape2 ampe bebusa, tapi malah gak ada satupun nyang nyantol
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seni Komunikator / Dialog yang Efektif
« Reply #42 on: 17 December 2008, 09:21:45 PM »
[at] CKRA

kalo gitu kita bahas bagaimana seseorang dapat menyampaikan informasinya.

soalnya jujur aja, aye sendiri kesulitan sekali menyampaikan sesuatu ke orang.

80 % orang yg aye ajak ngobrol trus pas ditanya "ngerti gak maksud wa?" mereka pada jawab :no:

:'( udah cape2 ampe bebusa, tapi malah gak ada satupun nyang nyantol
*manggut2*
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))