Senang sekali topik ini diangkat sama bro Herdy, sekedar searing, sejauh yang saya tahu memang sepertinya dalam Buddhis, lagu belum merupakan sarana untuk membangkitkan semangat dalam mendalami Buddha Dharma. Karena mungkin dalam agama kita lagu tidak termasuk dalam sarana dalam berdoa, selain itu mungkin jenis lagu kita yang kurang berkenan untuk umat kita , sejauh yang saya tahu jenis lagu Buddhis memang tidak banyak. demikian juga dengan penciptanya, pencipta lagu-lagu Buddhis yang saya kenal, sejauh yang saya tahu cuma Joky yang eksis, walaupun sebenarnya ada Yan Hien, Dharmadi dll. dulu saya adalah pencipta lagu-lagu pop, ada beberapa penyanyi schuler pernah menyanyikan lagu saya, semisal Ratna listy, Utha Likumahua dll, saya pernah menciptakan lagu rohani Kr****n, karena kebetulan sang Producer kenal saya dan suka lagu saya, di Kr****n, lagu saya diterima dengan cukup baik, walupun saya hanya membuat melodinya liriknya orang lain, padahal saya bukan kr****n, terakhir saya mencoba membuat lagu Buddhis beberapa tahun lalu , album pertama saya adalah NEW ONE, dan yang terakhir album You’re Not Alone yang dinyanyikan EBRC walaupun ada yang suka tapi ada juga yang mengkritik, menurut mereka lagu saya kurang Buddhis dan sebagainya, sesungguhnya membuat lagu itu adalah seperti membangun Rumah, harus punya konsep, sejauh yang saya tahu lagu itu tidak lebih dari lirik yang dikasih notasi , jadi seandainya ada yang mengatakan lagu ini Buddhis ataupun lagu ini tidak/kurang Buddhis, berarti sesungguhnya dia tidak mengerti lagu, lagu itu sifatnya universal bukan punya ini ataupun punya itu, sebagian orang mengidentikan jenis musik sama dengan satu kaum atau golongan, itu ada benar ada tidaknya, benar apa bila kaum itu yang mempopulerkan jenis musik itu dengan alat musik tertentu yang berasal dari kaum itu, tapi salah bila seandainya jenis musik yang sama sudah di campuradukan dengan alat musik lain dan dimainkan dengan gaya dan cara yang beda walaupun kedengarannya sama, contoh katanya dangdut itu lagu khas Indonesia katanya, padahal dulunya dangdut itu jiplakan dari musik India, trus bila kita dengar lagunya Maribath dengan judul Denpasarmoon, kita mengatakan itu lagu pop. Padahal itu adalah lagu dangdut yang dibuat oleh prosuser jepang, dengan versi jepang, jadi dangdut milik siapa? tidak ada yang bisa yang menghak patenkan lagu kecuali notasinya saja tentunya itupun ada aturannya, kalau kita Tanya sebetulnya lagu Buddhis itu bagaimana? Saya tentu saja tak bisa menjawab, pendapat saya mungkin lirik, tapi kalau notasi dan jenis musik sudah pasti tidak, Cuma untuk sebagian orang karena yang mempulerkan suatu jenis musik dikira musik yang seperti itu milik kaum itu, padahal itu salah besar, kembali lagi ke lagu Buddhis , sebetulnya bagaimana lagu Buddhis itu, apa mesti musiknya seperti musik India, seperti musik Cina, entahlah sayapun tak tahu, untuk itulah saya lagi belajar memahaminya. Dalam membuat lagu saya berusaha untuk keluar dari pakem yang dibuat oleh pendahulu saya, saya ingin anak anak muda, yang merasa muda-mudi Buddhis ayo berbuat, jangan terpaku dengan alur yang sudah ada, dalam lagu kita bebas berekspresi, seperti seni yang lain , tidak ada pakem ataupun aturan, ini Buddhis atau kurang Buddhis, mau itu jadi pop, rock, jazz menurut saya sah-sah saja ,selama yang kita buat lagu Buddhis maka Buddhislah itu. Selama lagu itu kita suka dan disukai kenapa tidak? Pengalaman saya lagu You’re not alone malah disukai dikalangan tetangga, walaupun mereka tahu bahwa lagu itu saya buat untuk Buddhis, liriknya memang saya gunakan kalimat “He /His” sepertinya otentik milik tetangga, siapapun bisa menaksir “Him” dalam kalimat itu bebas saja, tapi sesungguhnya maksud saya ya “Him”nya sang Bhagava Sidharta. Pandangan saya biarpun Sang Bhagava telah menjadi Buddha dan telah Parinibana kenirvana, tapi Spiritnya tetap bersama kita. Makanya sesungguhnya “
We are not alone” karena ada Spirit dari Him selalu mengikuti kita selama kita tepat dijalur Dhamma yang begitu indah, Kalau musiknya ya emang musik Pop R&B. Ya begitulah jadinya. Kebetulan tetangga kita lebih kaya dalam jenis lagu dan bermusik bukan berarti kita mencontoh mereka, itu salah kaprah..oleh karena itulah kita juga dituntut untuk lebih giat dan maju lagi dalam bermusik dan membuat lagu, kalau bukan kita siapa lagi??? Mari tetap semangat….