//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pembuktian dalam Buddhisme  (Read 152345 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #45 on: 19 July 2007, 12:13:23 PM »
huehueheu... coba buktikan siapa sih suppliernya emas perak berlian di alam dewata....  ;D
kalo bisa dibuktikan oleh para ilmuwan, maka saya sembah tuh ilmuwan !!!!


kalo ga salah toko di alam dewata  ^-^  hahaha....
jangan disembah tuh ilmuwan, nti tuhan marah loh... menyembah selain ke dirinya...  :))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #46 on: 19 July 2007, 12:14:22 PM »
Ini disebut rasa percaya atau iman.
...
Berbeda dengan keyakinan.
..
Keyakinan adalah sesuatu yang pasti, jadi butuh hal-hal yang sebenarnya terjadi, misalnya fakta.
istilah kita beda ;D
bagi saya, belief = iman = percaya = yakin = faith
percaya != tahu atau know
;D

saya suka pembedaan istilah:
believing the path
knowing the path
walking the path

patipati, pariyati, pativeda
;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #47 on: 19 July 2007, 12:31:15 PM »
kalo mengenai hukum karma ini ..kita isa pake pemikiran seperti ini kira2 ...
lo tau E=mc^2 ? rumusnya einstein ? apa kah rumus itu uda bisa di buktikan secara nyata ? jgn sulit2 buktiken ... c^2 aja masi terlalu sulit utk di terapkan di dunia ini ... tp apakah kamu percaya bahwa rumus yg diajarken oleh einstein ini ? bahkan di sekul2 pasti diajarkan ?
rumus itu udah terbukti sewaktu bom hiroshima dan nagasaki meledak...

begitu pulalah hukum karma ..skrg ini kondisi masi belon memungkinkan utk pembuktian ...
...
menurut aku .. betul .. sampe skrg karma masi cuman percaya karena emang masi lom bisa di buktikan sama seperti rumus di atas ...
tp percaya nya ga asal percaya gitu ... (ya opo sih ngomong nya)
bedanya, pada sains, mereka mendasarkan teorinya pada suatu fenomena dan teori2 sebelumnya yg sudah terbukti. sedangkanya agama menerima suatu kebenaran, dengan dasar.... itu ada di buku sucinya hehehe...


kenapa ya kok yg baru2 lair cacat, mokat, yg baik ikut mokat dll (contoh2 yg biasa di pake utk menerangkan ke tetangga)
alasan seperti itu masih gak bisa diterima di kalangan ilmiah...

kalangan ilmiah biasanya mendasarkan penilaiannya pada prinsip occam's razor, yg mengatakan penjelasan yg paling sederhana itu biasanya yg paling benar...

jadi misalnya tula samar2 melihat dua mahluk kecil ijo matanya gede, maka sains cenderung mengambil kesimpulan tula salah liat atau kena ilusi optik atau halusinasi, ketimbang tula melihat alien dari planet xyz, kecuali ada fakta2 baru.

jadi dalam kasus bayi lahir cacat dan yg baik mati duluan, sains cenderung mengambil kesimpulan yg paling sederhana, yaitu karma itu gak ada, yg ada hanyalah sebab2 fisik (pembuahan yg gak sempurna, kekurangan hormon anu, nutrisi yg gak seimbang, dll) dan semuanya hanyalah kebetulan.
« Last Edit: 19 July 2007, 01:12:11 PM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #48 on: 19 July 2007, 12:51:12 PM »
Kalau iman : hujan berasal dari mana? Dari Tuhan (habis perkara) kalau keyakinan: hujan berasal dari mana : oh ada hukum sebab akibat (air laut menguap dll dll dan baru yakin sebab akibat, bukan iman yg membabi buta.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #49 on: 19 July 2007, 03:48:02 PM »
 [at] Morpheus
Cust for confirmation
Biasanya untuk Kalangan ilmiah mereka tidak mengambil kesimpulan terlebih dahulu. Biasanya mereka bereksperimen terlebih dahulu baru mengambil kesimpulan.
Bahkan ilmuwan masih ada yang tetap meneliti alien, penyembuhan dengan doa, dll.

regards.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #50 on: 19 July 2007, 04:01:36 PM »
bang kalyana, maafkan keterbatasan kata2 saya untuk menerangkan occam's razor.
bisa dibaca di sini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Occam's_Razor
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #51 on: 21 July 2007, 09:32:54 PM »
kalo mengenai hukum karma ini ..kita isa pake pemikiran seperti ini kira2 ...
lo tau E=mc^2 ? rumusnya einstein ? apa kah rumus itu uda bisa di buktikan secara nyata ? jgn sulit2 buktiken ... c^2 aja masi terlalu sulit utk di terapkan di dunia ini ... tp apakah kamu percaya bahwa rumus yg diajarken oleh einstein ini ? bahkan di sekul2 pasti diajarkan ?
rumus itu udah terbukti sewaktu bom hiroshima dan nagasaki meledak...

bener2 .. tula salah .. ngawur  :( maap .. kali aja tulisan tula itu bikin kesalah pahaman ... thank a lot morpheus ...
ini pernyataan yg menguatkan pendapat lo
Code: [Select]
The mass–energy equivalence formula was used in the development of the atomic bomb.
The mass–energy equivalence formula AKA     E = mc2

taken from : http://en.wikipedia.org/wiki/Mass-energy_equivalence


Quote
begitu pulalah hukum karma ..skrg ini kondisi masi belon memungkinkan utk pembuktian ...
...
menurut aku .. betul .. sampe skrg karma masi cuman percaya karena emang masi lom bisa di buktikan sama seperti rumus di atas ...
tp percaya nya ga asal percaya gitu ... (ya opo sih ngomong nya)
bedanya, pada sains, mereka mendasarkan teorinya pada suatu fenomena dan teori2 sebelumnya yg sudah terbukti. sedangkanya agama menerima suatu kebenaran, dengan dasar.... itu ada di buku sucinya hehehe...


bearti pas bom itu blom meledak rumus E = mc2 masi bukan sains ya ? ....
berarti waktunya lo para aliran ttt :p meninggalkan kekoar2 an aliran itu paling sains minded ? xixixixixixii .. sip2 ... mesti belajar scientology aja neh ...

Quote
kenapa ya kok yg baru2 lair cacat, mokat, yg baik ikut mokat dll (contoh2 yg biasa di pake utk menerangkan ke tetangga)
alasan seperti itu masih gak bisa diterima di kalangan ilmiah...

kalangan ilmiah biasanya mendasarkan penilaiannya pada prinsip occam's razor, yg mengatakan penjelasan yg paling sederhana itu biasanya yg paling benar...

jadi misalnya tula samar2 melihat dua mahluk kecil ijo matanya gede, maka sains cenderung mengambil kesimpulan tula salah liat atau kena ilusi optik atau halusinasi, ketimbang tula melihat alien dari planet xyz, kecuali ada fakta2 baru.

jadi dalam kasus bayi lahir cacat dan yg baik mati duluan, sains cenderung mengambil kesimpulan yg paling sederhana, yaitu karma itu gak ada, yg ada hanyalah sebab2 fisik (pembuahan yg gak sempurna, kekurangan hormon anu, nutrisi yg gak seimbang, dll) dan semuanya hanyalah kebetulan.


ok .. thankx ya bos morph .. waktunya utk melihat2 ajaran lainnya .. cari2 yg lebih scient neh ^^ ..... selama ini aku telah salah persepsi ....

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #52 on: 23 July 2007, 11:32:15 AM »
Untuk langsung membuktikan hukum kamma secara sederhana, kayaknya simpel deh.. ayo coba anda jitak teman anda dengan niat yg teramat sangat.. lalu liat respon apa yg terjadi disana
 ^-^

Ini bakal jadi riset yg nyata dan mudah :D
jika kita jitak kepala teman kita, jg ada kemungkinan mereka tidak marah (mungkin dianggap bercanda, jd belum tentu marah), apakah hukum kamma/karma tidak berlaku mutlak dalam hal itu ?

Lah kan disitu tertulis "jitak teman anda dengan niat yg teramat sangat" teman kita sudah pasti tidak menganggap kita bercanda, kalo masih dianggap becanda.. wahh teman anda mesti bisa jadi kelinci percobaan ilmu pengetahuan di pentagon  :))  , kecuali "menjitak teman anda tanpa sengaja"
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #53 on: 26 July 2007, 04:11:35 PM »
Kita kembali ke topik utama.
Sorry sebelumnya karena saya tidak konsen pada topik ini sehingga ada pertanyaan yang tidak saya jawab.


tentu saja saya ingat tulisan ajahn brahm  yg saya post sendiri di ffi beberapa tahun silam  ;)
tapi disini ajahn brahm bertolak dari anggapan bahwa kita tidak perlu pake belief2 yg tidak bisa dibuktikan. jadi kalo tavatimsa tidak bisa dibuktikan, maka gak perlu percaya bahkan perlu dichallange. saya bertolak dari prinsip yg sama. kalo memang itu tidak bisa dibuktikan, jangan malu2 menyebutnya sebagai belief, jangan pake kata2 ilmiah atau fakta.

Tergantung dalam konteks apa kita berbicara Sdr. Morp. Topik ini diangkat berasal dari subforum studi sutta/sutra yang perlu mengesampingkan adanya percaya (iman). Dan jika kita berbicara diluar studi dan mengenai pembuktian, maka perlu dipertanyakan bukti/fakta apa yang diinginkan? Alat apa yang digunakan dalam pembuktian?
Ketika seseorang ingin mengungkapkan bukti/fakta yang tidak bisa diukur oleh alat yang sifatnya materi, bagaimana kita mengakomodasikannya?
Sains yang kita tahu belum cukup memiliki alat untuk mengakomodasi hal-hal diluar materi. Jadi jika kita ingin Pembuktian dalam Buddhisme, maka kita tidak bisa HANYA menggunakan alat yang digunakan sains fisik.

Buddhisme dikatakan ilmiah (bersifat ilmu – KBBI)) bukan HANYA karena pembuktian melalui sains, tetapi karena menggunakan metode-metode tertentu untuk menjelaskan fenomena tertentu . Tapi ketika dikatakan apakah Buddhisme = sains (hal yang berhubungan dengan fisik semata), ya jelas tidak. Plus, bagaimana kita menerjemahkan kata sains itu sendiri.

Jadi jika diminta untuk membuktikan tavatimsa dengan ukuran sains fisik, ya tidak akan bisa, sampai tua.

Dan mengenai masalah yang belum (saya tidak  ingin mengatakan “tidak”) bisa dibuktikan dalam Buddhisme, saya tidak mengatakannya sebagai iman (bagi anda belief). Karena yang namanya iman (faith), sekali terbukti salah, maka akan meruntuhkan segalanya. Berbeda dengan apa yang belum terbuktikan dalam Buddhisme.

Quote
istilah kita beda
bagi saya, belief = iman = percaya = yakin = faith
percaya != tahu atau know

ya, nampaknya berbeda.

belief = conviction of the truth of some statement or the reality of some being or phenomenon especially when based on examination of evidence
faith=firm belief in something for which there is no proof
(Merriam Webster)
Ini dasar saya.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #54 on: 26 July 2007, 05:39:37 PM »
huehuehue.. kalau karma jawabnya: hujan darimana? iya dari karmamu ... habis perkara.. hahahah.. :D .. sama aja bro... percaya pada hukum karma membabibuta apa bedanya dengan percaya pada tuhan membabi buta???
Kalau iman : hujan berasal dari mana? Dari Tuhan (habis perkara) kalau keyakinan: hujan berasal dari mana : oh ada hukum sebab akibat (air laut menguap dll dll dan baru yakin sebab akibat, bukan iman yg membabi buta.

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #55 on: 26 July 2007, 05:43:47 PM »
lalu bagaimana menjawab siapa supplier emas perak berlian di alam dewa? koq percaya ada dewa? koq percaya ada nibbana? sudah dibuktikan belum? pakai metode apa? atau cuma dari baca buku saja?

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #56 on: 26 July 2007, 07:28:04 PM »
hujan sudah jelas bkan hasil karma bro...
hujan diatur oleh salah satu panca niyama, demikian juga karma...

bukan percaya pada Karma, but percaya apa itu karma...
bahasa simpelnya mungkin bisa disebut sebab-akibat... apa yang di dunia ini ga da sebab akibatnya?
ga usah jauh" bisa diliat dari kenyataan sehari"... segala sesuatu ada penyebabnya kan... dan itu merupakan lingkaran yang tidak terputus.

sedangkan kalo tuhan (yang mungkin lebih dikenal sebagai pencipta dunia), ok lets say segala sesuatu harus ada penyebabnya... but kenapa link-nya harus putus di tuhan? apakah/siapakah penyebab tuhan? nah dalam hal ini bisa dikaitkan dengan bencana yang KONON katanya akibat kemarahan tuhan, bukankah maha pengasih? kenapa tega membunuh ribuan, bahkan jutaan orang?

itu yang ga masuk akal buat gw, dan memilih LEBIH percaya hukum Karma...
bukan karena bisa dibuktikan atu absolut benar, tetapi karena LEBIH masuk akal dan 'nyambung' dengan fenomena alam ini...

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #57 on: 26 July 2007, 07:32:06 PM »
Sebagai tambahan.. katanya ada 24 Hukum yang berperan di dalam semesta ini.
Tapi lupa apa2 saja.. Ada yang bisa men-share-kan dan menjelaskannya di sini ?
 ^:)^
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #58 on: 26 July 2007, 10:43:15 PM »
bukankah niyama  itu termasuk karma (hukum sebab-akibat)  juga ya? karma (hukum sebab-akibat) bersama?
rasanya satu-satunya yang membedakan agama Buddha dengan agama ber-Tuhan itu cuma satu saja: agama Buddha menjanjikan kita untuk menjadi Tuhan, sedangkan agama ber-Tuhan tidak memungkinkan kita untuk menjadi Tuhan


hujan sudah jelas bkan hasil karma bro...
hujan diatur oleh salah satu panca niyama, demikian juga karma...

bukan percaya pada Karma, but percaya apa itu karma...
bahasa simpelnya mungkin bisa disebut sebab-akibat... apa yang di dunia ini ga da sebab akibatnya?
ga usah jauh" bisa diliat dari kenyataan sehari"... segala sesuatu ada penyebabnya kan... dan itu merupakan lingkaran yang tidak terputus.

sedangkan kalo tuhan (yang mungkin lebih dikenal sebagai pencipta dunia), ok lets say segala sesuatu harus ada penyebabnya... but kenapa link-nya harus putus di tuhan? apakah/siapakah penyebab tuhan? nah dalam hal ini bisa dikaitkan dengan bencana yang KONON katanya akibat kemarahan tuhan, bukankah maha pengasih? kenapa tega membunuh ribuan, bahkan jutaan orang?

itu yang ga masuk akal buat gw, dan memilih LEBIH percaya hukum Karma...
bukan karena bisa dibuktikan atu absolut benar, tetapi karena LEBIH masuk akal dan 'nyambung' dengan fenomena alam ini...
« Last Edit: 26 July 2007, 10:46:05 PM by Dharmakara »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #59 on: 26 July 2007, 10:46:46 PM »
bukankah niyama  itu termasuk karma (hukum sebab-akibat)  juga ya? karma (hukum sebab-akibat) bersama?
rasanya satu-satunya yang membedakan agama Buddha dengan agama ber-Tuhan itu cuma satu saja: agama Buddha menjanjikan kita untuk menjadi Tuhan, sedangkan agama ber-Tuhan tidak memungkinkan kita untuk menjadi Tuhan

Bisa tahu alasan mengapa Anda bisa berpikiran demikian ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

 

anything