//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pembuktian dalam Buddhisme  (Read 151667 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #15 on: 14 July 2007, 01:54:41 PM »
Untuk langsung membuktikan hukum kamma secara sederhana, kayaknya simpel deh.. ayo coba anda jitak teman anda dengan niat yg teramat sangat.. lalu liat respon apa yg terjadi disana
 ^-^

Ini bakal jadi riset yg nyata dan mudah :D

buset ini pembuktian yg cukup ekstrem  ;D

misalkan kita melanggar lampu merah, trus kita ditabrak oleh kendaraan lain dari sisi lain atau kita di tilang polisi, terbuang duit n waktu, apakah ini salah satu bentuk hukum kamma ? ataukah karena salah satu bentuk keteledoran/kelalaian diri sendiri ?  ???

jika tidak salah kamma/karma yg berbuah pada diri seseorang terbentuk bukan cuma dari 1 sebab, tapi dari beberapa sebab yg saling berhubungan satu sama lain, jika demikian berarti pelanggaran terhadap trafik light/lampu merah (1 sebab) bukan bentuk dari hukum kamma, apakah demikian ? trus dari puluhan/ratusan (mungkin) yg melanggar trafik light/lampu merah, tapi tidak semua yg mengalami dampaknya (ditabrak oleh kendaraan lain/ditilang polisi) apakah itu karena hoki atau kamma/karma baik yg berbuah ?  :whistle:

jika kita jitak kepala teman kita, jg ada kemungkinan mereka tidak marah (mungkin dianggap bercanda, jd belum tentu marah), apakah hukum kamma/karma tidak berlaku mutlak dalam hal itu ?

mohon pencerahan   ^:)^


misalkan ada kasus, ada nenek2 jatuh dari tangga didepan dhammasala, tapi untungnya hanya memar dan luka kecil dikaki, tanggan dan kening.

pertanyaannya :
apakah itu kamma/karma buruk nenek tersebut sedang berbuah ? tapi untungnya nenek2 tersebut cuma memar dan luka kecil, apakah berarti masih ada kamma/karma baiknya yg berbuah ?

ataukah memang kamma/karma buruk nenek tersebut berbuahnya kecil, cuma sampai mengakibatkan nenek tersebut memar dan luka kecil, jadi tidak ada kamma/karma baik yg berbuah pada saat itu ?

ataukah ada kemungkinan lainnya ? susah untuk kita mengetahui secara pasti hal itu, tapi kita berspekulasi/bermain-main dengan hukum kamma/karma tersebut.

mohon sharingnya mengenai pembuktian dhamma  _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #16 on: 15 July 2007, 12:24:25 AM »
Bila seseorang berkata, bahwa hanya apa yang diperbuat itulah yang diperolehnya, maka bila hal itu benar, maka menuntut kehidupan suci tidaklah berarti sebab tak ada kesempatan untuk mengatasi penderitaan, Tapi Bila seseorang berkata, bahwa bila seorang berbuat demi apa yang akan diperoleh lau itulah yang diperolehnya, maka menuntut kehidupan suci adalah berarti ada kesempatan untuk menghancurkan penderitaan, contohnya, Suatu kejahatan kecil dilakukan seseorang, tindakan itu bisa berbuah pada kehidupan ini atau sama sekali tidak berbuah.
Contohnya anda memasukkan sejumput garam kedalam gelas kecil anda pasti tidak akan bisa meminumnya karena rasanya asin, tapi coba anda taruh di sungai pasti garam itu tidak akan terasa.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #17 on: 15 July 2007, 10:26:14 AM »
Tentu saja pikiran sendiri, Masa orang lain.  :)
Bedanya jika seorang Buddhis disarankan untuk menganalisa dulu apa yang didapatnya.
Sedangkan dalam agama samawi jika dikatakan oleh kitab suci maka itu sudah mutlak.
energi saya habis kalo anda berputar2 ke tempat yg sama   :??

sekali lagi, point saya bukanlah prinsip buddhis yg menganalisa duluan baru percaya, dibandingkan samawi.

anda bilang sendiri basisnya tidak lain adalah "dipikir2 sendiri". apakah dunia ilmiah bisa menerima bukti "dipikir2 sendiri"?

point saya adalah: yg namanya karma, nibbana, tavatimsa dan asura, di mata sains semua teori itu adalah tidak terbuktikan karenanya tidak ilmiah... please jangan balik2 lagi ke ehipassiko dan cara berpikir buddhis. kalo memang menurut anda karma dan nibbana adalah ilmiah, please copykan saja dokumen, jurnal ilmiah, hasil experiment dan kesimpulannya.


Sejak kapan Buddhis masuk kedalam fisika?
Sains tampaknya lebih ke sains yang kedua yang saya sebutkan.
yg namanya pembuktian karma atau tavatimsa itu adalah hukum alam, tentu saja domainnya adalah fisika. ok lah kalo anda mau ilmu sosial, tolong sebutkan papernya, experimennya, samplenya dan kesimpulannya tavatimsa atau asura.

Misalkan anda menanam satu buah bibit jagung apakah anda dapat mengukur berapa jagung yang akan anda dapatkan? tentu tidak bukan ada faktor2 lain yang mempengaruhi jumlah jagung yang diperoleh.
Sama seperti hukum karma bukan? Ini membuktikan hukum seperti itu memang ada.
kesimpulan itu namanya melompat2, tanpa bukti yg tercatat, tau2 ada kesimpulan :)

saya teringat anekdot pembuktian tuhan:
ARGUMENT FROM MIRACLES (I)
(1) My aunt had cancer.
(2) The doctors gave her all these horrible treatments.
(3) My aunt prayed to God and now she doesn't have cancer.
(4) Therefore, God exists.

ARGUMENT FROM INTIMIDATION
(1) See this bonfire?
(2) Therefore, God exists.

COSMOLOGICAL ARGUMENT, a.k.a. FIRST CAUSE ARGUMENT (I)
(1) If I say something must have a cause, it has a cause.
(2) I say the universe must have a cause.
(3) Therefore, the universe has a cause.
(4) Therefore, God exists.

 ;D ;D ;D

sekarang teori anda:
1. jagung buahnya bisa 3 atau 4 atau 5 biji
2. ada faktor2 lain yg mempengaruhi jumlah buahnya
3. therefore karma exists

 ;D ;D

bandingkan dengan experiment "jagung" mendel dibawah:
http://en.wikipedia.org/wiki/Gregor_Mendel


Banyak dalil2 ilmiah yang tidak terbukti dan bahkan ada yang salah. Jadi anda tidak dapat mengklaim bahwa jika suda terbukti baru masuk sains.
Ingat asal mula bumi, umur bumi. apakah sains tahu persis berapa umur bumi. Hanya menduga berdasarkan analisa2 yang ada.
hah? saya kaget mendengar ini dari seorang buddhis.
argumen ini berkali2 dikeluarkan oleh orang samawi ;D

mari kita lihat bukti2 umur bumi:
http://www.talkorigins.org/faqs/faq-age-of-earth.html

ini bukan analisa, melainkan sudah ada bukti2 yg valid yg saling menguatkan satu sama lain.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #18 on: 15 July 2007, 10:30:22 AM »
Untuk langsung membuktikan hukum kamma secara sederhana, kayaknya simpel deh.. ayo coba anda jitak teman anda dengan niat yg teramat sangat.. lalu liat respon apa yg terjadi disana
 ^-^

Ini bakal jadi riset yg nyata dan mudah :D
penyataan ngawur2an, jawabannya juga ngawur2nya:
sample 1: si A, temen anda orangnya penakut dan badannya kecil. begitu dijitak, dia diem aja, malah takut.
sample 2: si B, temen anda orangnya pemarah dan badannya kayak ade rai. anda dibales jitak 10 x
sample 3: si C, orangnya gak suka konfrontasi, diem aja malah menjauh
sample 4: si D, orangnya kasar suka maen jitak2an. begitu dijitak, dia merasa itu sebagai keakraban, malah ketawa2.

jadi mana bukti ilmiah karmanya?  ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #19 on: 15 July 2007, 10:32:13 AM »
ataukah ada kemungkinan lainnya ? susah untuk kita mengetahui secara pasti hal itu, tapi kita berspekulasi/bermain-main dengan hukum kamma/karma tersebut.
nah, kejujuran seperti ini yg kita butuhkan...
jawaban jujurnya: tidak tahu!
karenanya kita gak bisa bilang kalo karma itu ilmiah! ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #20 on: 15 July 2007, 11:01:35 AM »
Apabila anda melempar dadu 10 kali dengan cara yang sama apa akan keluar angka yang sama??
kata kuncinya bukan "sama", melainkan "terdokumentasi".
dokumen2 ilmiah bisa meramalkan hasil experiment anda selama anda mengikuti variable2 yg ada di dokumen tersebut.

fenomena dadu bisa "diramalkan" oleh teori probabilistik...
kalo anda melempar dadu 600 kali, kemungkinan anda akan mendapatkan masing2 mata dadu seratus kali, plus minus errornya sedikit.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #21 on: 15 July 2007, 01:15:12 PM »
saya pernah nonton kalau ga salah einstein pernah berkata "apakah tuhan sedang bermain dadu?" ketika dia meneliti apa ya lupa lagi.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #22 on: 15 July 2007, 01:16:53 PM »
Jadi kalau ada Tuhan apa ketika dia mencobai manusia dia jg sedang main dadu?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #23 on: 16 July 2007, 10:56:02 AM »
Jadi kalau ada Tuhan apa ketika dia mencobai manusia dia jg sedang main dadu?

bisa jadi, tuhan mengalami syndrome jahat sesaat, kemudian setelah manusia itu meminta ampun (entah dia salah atau tidak, pokoknya ngalami penderitaan karena dicobai) baru tuhan mengalami syndrome baik sesaat menjadi penolong yg maha baik...  ^-^

dadu nya digunakan untuk memunculkan nilai random, sehingga siapa pun pasti akan di cobai  :))

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #24 on: 16 July 2007, 02:09:20 PM »
Hmm, Lanjut...  ;D ;D ;D ;D

Quote from: Morpheus
anda bilang sendiri basisnya tidak lain adalah "dipikir2 sendiri". apakah dunia ilmiah bisa menerima bukti "dipikir2 sendiri"?
Ya. Itu namanya teori.
Banyak ilmuwan mengemukakan teori atas dasar pemikiran sendiri.
Contoh: Ilmuwan bernama dolton (Kalau tidak salah)
Mengemukakan pendapatnya tentang teori atom. pada saat itu belum ada bukti.
dan pada saat itu belum ada alat yang bisa membuktikan teorinya tersebut jadi hanya pendapat
dan buat pikirnya sendiri.
Sekitar 10 tahun kemudian terbukti dari 5 teori yang dibuktikan 3 terbukti benar dan 2 salah.
Jadi ilmiah dapat menerima bukti hasil pemikiran selama orang tersebut mempunyai argumen yang kuat.
Quote from: Morpheus
yg namanya pembuktian karma atau tavatimsa itu adalah hukum alam, tentu saja domainnya adalah fisika. ok lah kalo anda mau ilmu sosial, tolong sebutkan papernya, experimennya, samplenya dan kesimpulannya tavatimsa atau asura.
Disini anda salah. Hukum alam tidak hanya fisika. Hukum alam itu sangat luas.
Jika anda mengatakan hukum alam hanya fisika maka anda hanya orang yang berpikir sempit.
Quote from: morpheus
ARGUMENT FROM MIRACLES (I)
(1) My aunt had cancer.
(2) The doctors gave her all these horrible treatments.
(3) My aunt prayed to God and now she doesn't have cancer.
(4) Therefore, God exists.

ARGUMENT FROM INTIMIDATION
(1) See this bonfire?
(2) Therefore, God exists.

COSMOLOGICAL ARGUMENT, a.k.a. FIRST CAUSE ARGUMENT (I)
(1) If I say something must have a cause, it has a cause.
(2) I say the universe must have a cause.
(3) Therefore, the universe has a cause.
(4) Therefore, God exists.
Kemungkinan diatas masih terlalu umum karena masih banyak kemungkinan lain.
Tidak ada hubungan antara ada alam ada karena ada sebab, kemudian nyambung ke Tuhan.
Ingat bibinya ke dokterm, Bon fire tidak ada hubungan dengan Tuhan.
Dalam prinsip jagung terlihat hukum bahwa jika kita menanam sesuatu itu lah yang kita dapatkan.
Prinsip ini terlihat lebih jelas dari pada teori anda yang sama sekali tidak nyambung.

Quote
hah? saya kaget mendengar ini dari seorang buddhis.
argumen ini berkali2 dikeluarkan oleh orang samawi Grin
Seperti teori diatas setelah mendengar sesuatu dia pikirkan jika dia pikir itu masuk akal maka dia memberikan 30 - 50 % kepercayaan, apakah bisa salah tentu saja bisa. Oleh karena itu perlu dilanjutkan dengan pembuktian. (Saya tidak bicara soal ehipasiko jadi jangan dibawa2)

Sorry websitenya di block jadi tidak bisa lihat.
Tapi menurut yang saya dengar bukti tersebut berdasarkan penelitian umur dari batu.
Anda tidak mungkin tau secara nyata kecuali anda menyaksikan bumi itu terbentuk dan masih hidup sampai saat ini. Jadi penelitian tersebut hanya kesimpulan dari ilmuwan itu sendiri bedasarkan fakta2 yang ada.

Mungkin cuma salah paham.
Tapi dari pembicaraan anda diatas menyatakan bahwa kepercayaan buddhis sama dengan kepercayaan agama samawi. dimana sesuatu yang ditulis dalam kitab suci dipercayai 100%.
tanpa dipikirkan atau berusaha di buktikan. Seorang manusia punya otak oleh karena itu kita harus mengunakan otak kita untuk berpikir jangan percaya sesuatu membabi buta.
Sebenarnya itulah pangkal perdebatan ini.

regards.
« Last Edit: 16 July 2007, 02:16:54 PM by Kalyanadhammo »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #25 on: 16 July 2007, 03:27:30 PM »
Ya. Itu namanya teori.
Banyak ilmuwan mengemukakan teori atas dasar pemikiran sendiri.
...
Jadi ilmiah dapat menerima bukti hasil pemikiran selama orang tersebut mempunyai argumen yang kuat.
jadi kenapa yg namanya "teori" karma itu gak pernah terdengar di forum2 science?

Disini anda salah. Hukum alam tidak hanya fisika. Hukum alam itu sangat luas.
Jika anda mengatakan hukum alam hanya fisika maka anda hanya orang yang berpikir sempit.
susah juga ngejelasinnya  ::)

http://en.wikipedia.org/wiki/Physics
Physics (Greek: ????? (phúsis), "nature" and ?????? (phusiké), "knowledge of nature") is the branch of science concerned with discovering and characterizing universal laws that govern such things as matter, energy, space, and time. Discoveries in physics resonate throughout the natural sciences, and physics has been described as the "fundamental science" because other fields such as chemistry and biology investigate systems whose properties depend on the laws of physics.

jadi kalo misalnya anda berhasil membuktikan adanya alam / dimensi tavatimsa, tentu saja domainnya adalah physics, bukan ekonomi, bukan kimia, bukan politik, bukan computer science, bukan yg lain2... di sini saya berbicara mengenai domain.

yg namanya hukum alam, apa aja yg terjadi dialam itu klasifikasinya adalah fisika. sekali lagi saya berbicara mengenai domain. saya gak mengatakan seluruh fenomena di dunia ini sudah dijelaskan oleh text book fisika.

kalo begini terus, energi saya udah bakal habis. kayaknya saya perlu minum hemaviton  #:-S


Kemungkinan diatas masih terlalu umum karena masih banyak kemungkinan lain.
Tidak ada hubungan antara ada alam ada karena ada sebab, kemudian nyambung ke Tuhan.
Ingat bibinya ke dokterm, Bon fire tidak ada hubungan dengan Tuhan.

Dalam prinsip jagung terlihat hukum bahwa jika kita menanam sesuatu itu lah yang kita dapatkan.
Prinsip ini terlihat lebih jelas dari pada teori anda yang sama sekali tidak nyambung.
:o ini juga anda tanggapi? ini kan sarkasme?!?!?
maksud saya mengeluarkan anekdot di atas untuk menggambarkan kesimpulan yg meloncat2...

*nyari2 hemaviton*

Tapi menurut yang saya dengar bukti tersebut berdasarkan penelitian umur dari batu.
Anda tidak mungkin tau secara nyata kecuali anda menyaksikan bumi itu terbentuk dan masih hidup sampai saat ini. Jadi penelitian tersebut hanya kesimpulan dari ilmuwan itu sendiri bedasarkan fakta2 yang ada.
bukti2 itu dari bidang geologi, radioaktif, atmosfit, dll, semua menunjukkan arah umur bumi yg sama.

science != menyaksikan secara nyata.
gak menyaksikan secara nyata pun bisa diakui science.
saya udah berkali2 ngomong soal instrumen, pengukur, dokumen, blablabla.

Tapi dari pembicaraan anda diatas menyatakan bahwa kepercayaan buddhis sama dengan kepercayaan agama samawi. dimana sesuatu yang ditulis dalam kitab suci dipercayai 100%.
tanpa dipikirkan atau berusaha di buktikan. Seorang manusia punya otak oleh karena itu kita harus mengunakan otak kita untuk berpikir jangan percaya sesuatu membabi buta.
Sebenarnya itulah pangkal perdebatan ini.
anda menciptakan sendiri kata2 yg tidak pernah saya ucapkan sejak awal diskusi ini. saya tidak pernah ngomong buddhis itu 100% percaya buta pada kitab suci. dan ini berkali2 saya sangkal, tapi balik2nya lagi ke prinsip buddhis tidak langsung percaya, blablablabla...

pangkalnya adalah bahwa yg namanya kepercayaan apapun labelnya tetaplah kepercayaan. tidak ada kepercayaan yg lebih logis ataupun lebih ilmiah ketimbang kepercayaan lainnya...

kalo suatu kepercayaan itu sudah terbukti melalui riset, experiment dan proses2 ilmiah, maka kepercayaan itu tidak lagi disebut kepercayaan, melainkan pengetahuan ;D

contohnya, mengenai meditasi bisa bikin orang lebih bahagia itu bukan lagi kepercayaan, melainkan udah menjadi pengetahuan (baca link bbc yg saya post sebelumnya). namun yg namanya nibbana, tavatimsa, asura, dll sampai saat ini statusnya adalah kepercayaan. karenanya, nibbana dan tavatimsa tidak berhak untuk disebut ilmiah.

saya sudahi aja post saya di topik ini.
saya udah gak ada tenaga dan hemevitonnya blom ketemu
kamsiah ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #26 on: 17 July 2007, 12:11:34 AM »
pembuktian karma ada ato tidak sama saja seperti orang kr****n membuktikan tuhan ada atau tidak...

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #27 on: 17 July 2007, 09:14:13 AM »
pembuktian karma ada ato tidak sama saja seperti orang kr****n membuktikan tuhan ada atau tidak...
akhirnya ada yg bisa mengerti daku.. muah muah muah muah  :-* :-* :-* :-*
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #28 on: 17 July 2007, 09:20:00 AM »
pembuktian karma ada ato tidak sama saja seperti orang kr****n membuktikan tuhan ada atau tidak...

beda... kamma/karma memang tidak dapat dilihat cara kerjanya untuk manusia biasa, tapi bukan berarti tidak ada atau tidak bisa dicapai (kemampuan untuk dapat melihat cara kerjanya)

anak kecil (TK/SD) susah untuk membuktikan bahwa rumus Integral itu ada atau tidak, tapi bukan berarti rumus Integral itu tidak ada atau tidak bisa dipelajari. hanya saja anak kecil tersebut belum bisa mencapai dan mengerjakan rumus Integral, walau ia telah mempelajari mathematik, masih terbatas kemampuan nya.

beda hal nya dengan tuhan ada atau tidak ada... apa tuhan itu ada ? contoh yg tersimple dinyatakan bahwa alam semesta diciptakan ini cuma bumi, bintang, matahari dan bulan (baca deh kitab agama Samawi) secara langsung (jd seketika) dalam beberapa hari proses penyempurnaan... ilmu pengetahuan telah membuktikan hal lainnya, bahwa ada seseuatu yg berproses dalam pembentukan alam semesta dan bintang2 yg bertebaran adalah matahari dari suatu galaxy yg berarti ada kemungkinan adanya planet seperti bumi, dimana terdapat mahluk hidup... itu telah mematahkan konsep tuhan sebagai personal/individu

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #29 on: 17 July 2007, 10:06:08 AM »
kalo orang 'bertuhan' ditanya pembuktian tuhan, maka dia juga bisa mengambil contoh integral tersebut...

perbedaannya ada pada :
melihat dari sisi Karma lebih banyak memberi jawaban yang masuk akal atas fenomena dan realita di dunia ini. sedangkan melihat dari sisi tuhan, MENURUT SAYA jarang bisa memberi jawaban masuk akal dan memuaskan, malah kadang jawabannya memunculkan pertanyaan lain lagi, seperti "rencana tuhan" - so apakah rencana tuhan itu? "hanya tuhan yang tahu" - kenapa harus hanya dia yang tau? dll....

nah masalah keduanya ada atau tidak, terbukti atau tidak, itu sama aja.
yang ada kita hanya bisa melihat relevansi mereka dengan kehidupan sekarang.
mana yang lebih masuk akal? mana yang lebih layak dipercayai mnurut Anda....???