ternyata pacaran beda agama saya melelahkan sekali. dan sangat sensitif sekali apabila bicara kita menyerempet mengenai agama. teman di forum mohon sarannya donk.. gimana sih cara untuk pasangan kita yang bedah agama gitu. karena saya juga aktifis di vihara dan dia juga aktifis di kr***ten...saya juga terlanjur sayang sama dia. mungkin saya juga terlalu melekat sama dia..
Silahkan anda pilih salah satu dari 2 pilihan di bawah ini :
1. Anda lanjutkan hubungan anda dengan nya sampai dengan gerbang pernikahan. Tapi pilihan ini membutuhkan suatu kesabaran yang amat luar biasa dari anda karena anda harus siap dalam menghadapi dogma-dogma kepercayaan pasangan anda. Ini contoh saja: "siapkah anda disebut KAFIR / SESAT oleh pasangan anda ?", "siapkah anda dipersalahkan suatu saat nanti apabila ada masalah yang timbul dalam keluarga (misalnya, anak terlahir cacat, keluarga yang sedang anda bina jatuh miskin, dll); pasangan anda menyalahkan anda karena anda tidak seiman dengannya yang otomatis akan timbul pemikiran bahwa karena diri anda lah Tuhan menghukum keluarga anda, karena diri anda lah yang KAFIR sehingga Tuhan membenci dan selalu memberikan hukuman agar anda sadar dari KEKAFIRAN anda".
"Siapkah anda jika pasangan anda memutuskan agar semua anak harus masuk dalam agama pasangan anda (Jadi hanya anda sajalah yang beragama Buddha)?". "Siapkah anda dengan hinaan, cacian, dan makian dari pasangan anda yang timbul karena perbedaan agama dan kepercayaan tersebut ?" Dan masih banyak masalah, benturan, dan gesekan yang akan timbul pada suatu saat nanti saat anda berdua sudah menjadi suami-istri. Siapkah anda menghadapi 1001 permasalahan yang bakal timbul karena perbedaan agama dan kepercayaan ?
Jika anda siap dengan semua kemungkinan terburuk itu, baik mental maupun fisik, maka pilihlah pilihan ini.
2. Anda memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan pacaran ini, dan berpikir bahwa cinta tidaklah harus memiliki (dalam hal ini anda sudah mengembangkan sikap yang positif yaitu anda bisa melepaskan suatu kemelekatan). Dalam pilihan ini, anda berpikir bahwa pacar anda lebih baik menjadi teman hidup saja, tidak menjadi pasangan hidup. Tidak semua pasangan hidup dapat menjadi teman hidup yang baik : inilah yang harap anda renungkan. Anda dapat menjadi teman baiknya yang dapat memberikan nasehat, motivasi, dorongan ketika dia sedang dilanda masalah dan musibah.
Dalam pilihan ini, setelah anda memutuskan untuk berpisah, maka janganlah mengulangi apa yang telah anda lakukan. Carilah pacar / pasangan hidup yang memiliki keyakinan yang sama (Bukankah orang yang bijaksana tidak akan jatuh dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya). Sang Buddha telah menunjukkan kriteria (yang lebih baik terpenuhi) dalam memilih pasangan hidup seperti yang saya jelaskan di atas.
Jadi, silahkan anda pilih saja salah satu diantara dua pilihan di atas. Saran saya, pilihan kedua lah yang lebih baik karena selain anda dapat melepaskan dari kemelekatan / belenggu, anda juga tidak akan merasakan segala macam permasalahan yang akan timbul karena keyakinan yang berbeda.
Namun apabila anda memilih nomor satu, silahkan saja asalkan anda sudah memiliki bathin yang seluas samudera dan sekokoh gunung Sineru. Dengan memiliki bathin yang seluas samudera dan sekokoh gunung Sineru, saya yakin anda tidak akan merasa marah, tersinggung, dan jengkel terhadap apapun yang dia ucapkan yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan anda DAN anda juga tidak akan beralih keyakinan apabila didesak olehnya suatu saat nanti.
Jangan terbuai dengan manisnya masa-masa pacaran yang dialami. Segala benturan, masalah, dan gesekan belum tampak pada masa-masa pacaran yang manis itu.
Silahkan memilih jalan hidup anda. Pilihan sepenuhnya ada di tangan anda.