//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Titik ukur pencaharian benar  (Read 55119 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline SkyLearn

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 11
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Titik ukur pencaharian benar
« on: 10 July 2019, 02:58:03 PM »
Alo temen,

Jaman Sang Buddha sangat berbeda sekali dgn jaman sekarang, sistem ekonomi jauh lebih simpel.
Dalam melihat ke mata penchariaan yg benar, tolak ukur yg dipakai itu seperti apa?
Anda ingin membuka sebuah tempat penginapan, apakah hal itu baik atau tidak? Kita tau tempat penginapan itu biasa juga bisa digunakan untuk mereka berbuat misalkan hal** yg berbau asusila. Bagaimana pendapat temen2?   _/\_

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #1 on: 10 July 2019, 03:17:05 PM »
Tolak ukur berdasarkan dan paling sederhana adalah Pancasila.

Offline SkyLearn

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 11
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #2 on: 10 July 2019, 04:36:36 PM »
Tolak ukur berdasarkan dan paling sederhana adalah Pancasila.

Trus bearti bisnis spt diatas tidak masalah ya?

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #3 on: 10 July 2019, 06:18:02 PM »
Terang bermasalah karena bertentangan dengan " kamesu micchachara veramani sikhapadam samadyami" kalau di salah gunakan oleh tamu tamu yang menginap!

Masalah nya seberapa besar kita tahu tamu tamu yang datang tersebut akan melakukan asusila?

Sebenarnya kan hotel ada aturan nya dan tata tertib nya!

Bila kita melihat beberapa praktek dari tetangga sebelah mereka menaruh alkitab di setiap kamar tamu yang ada di hotel tertentu! Kita bisa juga meletakan pigura photo/ pigura lukisan yang berisi Text Pancasila Buddhis dan beserta arti nya dalam bahasa Indonesia juga dalam bahasa English dalam kamar kamar tamu tersebut untuk menyadarkan mereka dan hal ini tentu nya tergantung tamu menginap tersebut mengerti/ menghimbau secara halus untuk tidak melakukan tindak asusila di kamar kamar tamu/ Hotel tersebut

Hotel tertentu ada kebijakan dan mempunyai managament tersendiri menangani masalah asusila ini!

Kita yang bukan bagian perhotelan tentu nya kurang mengerti atau memahami bagaimana mereka menangani hal ini!

Contoh:

https://manado.tribunnews.com/2017/06/07/hotel-milik-pesantren-ini-menyediakan-5-kitab-suci-di-setiap-kamar

Quote
5. PERLENGKAPAN IBADAH
Sajadah, mukena, sarung, tasbih, al-quran, alkitab, atau yang lainnya adalah perlengkapan ibadah yang biasanya disediakan oleh pihak hotel untuk para tamunya. Tapi banyak pengunjung yang membawa perlengkapan ibadah ini saat mereka check out dari hotel.



https://www.pegipegi.com/travel/barang-barang-yang-boleh-dan-nggak-boleh-diambil-di-kamar-hotel/
« Last Edit: 10 July 2019, 06:40:46 PM by kullatiro »

Offline SkyLearn

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 11
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #4 on: 10 July 2019, 06:37:15 PM »
Terang bermasalah karena bertentangan dengan " kamesu micchachara veramani sikhapadam samadyami" kalau di salah gunakan oleh tamu tamu yang menginap!

Masalah nya seberapa besar kita tahu tamu tamu yang datang tersebut akan melakukan asusila?

Sebenarnya kan hotel ada aturan nya dan tata tertib nya!

Bila kita melihat beberapa praktek dari tetangga sebelah mereka menaruh alkitab di setiap kamar tamu yang ada di hotel tertentu! Kita bisa juga meletakan pigura photo/ pigura lukisan yang berisi Text Pancasila Buddhis dan beserta arti nya dalam bahasa Indonesia juga dalam bahasa English dalam kamar kamar tamu tersebut untuk menyadarkan mereka dan hal ini tentu nya tergantung tamu menginap tersebut mengerti/ menghimbau secara halus untuk tidak melakukan tindak asusila di kamar kamar tamu/ Hotel tersebut

Hotel tertentu ada kebijakan dan mempunyai managament tersendiri menangani masalah asusila ini!

Kita yang bukan bagian perhotelan tentu nya kurang mengerti atau memahami bagaimana mereka menangani hal ini!

Pertanyaan diatas adalah membuka tempat penginapan yg ditujukan utk menginap, ok. Sekarang yg anda maksud kamesu, siapa yg kamesu? Sy bertanya apakah usaha di bidang perhotelan/turisme seperti yg diutarakan diatas itu perbuatan yg baik atau tidak baik? Detilnya kan sudah saya jabarkan..

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #5 on: 10 July 2019, 06:44:00 PM »
Pertanyaan diatas adalah membuka tempat penginapan yg ditujukan utk menginap, ok. Sekarang yg anda maksud kamesu, siapa yg kamesu? Sy bertanya apakah usaha di bidang perhotelan/turisme seperti yg diutarakan diatas itu perbuatan yg baik atau tidak baik? Detilnya kan sudah saya jabarkan..

Kita membuka penginapan merupakan pencharaian benar , tamu hotel melakukan tindakan asusila merupakan tanggung jawab pribadi, tentu nya hotel menjadi mata pencharian benar bila tidak memfasilitasi perbuatan asusila tersebut.

Management Hotel harus menegaskan ke para tamu bahwa hotel tidak menerima prilaku asusila para tamu di hotel tempat menginap tersebut baik secara nyata dan secara halus!
« Last Edit: 10 July 2019, 06:56:22 PM by kullatiro »

Offline SkyLearn

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 11
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #6 on: 10 July 2019, 07:00:47 PM »
Kita membuka penginapan merupakan pencharaian benar , tamu hotel melakukan tindakan asusila merupakan tanggung jawab pribadi, tentu nya hotel menjadi mata pencharian benar bila tidak memfasilitasi perbuatan asusila tersebut.

Management Hotel harus menegaskan ke para tamu bahwa hotel tidak menerima prilaku asusila para tamu di hotel tempat menginap tersebut baik secara nyata dan secara halus!

Ya bener saya setuju itu. Siapa yg berbuat dia yg menerima, kita hanya membuka hotel yg sifatnya netral, buka hotel bukan perbuatan buruk kecuali buka hotel atau tempat hiburan khusus ditujukan utk kegiatan asusila. Kt jg berusaha utk tidak mendukung aktivitas tsb.  _/\_

Offline SkyLearn

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 11
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #7 on: 11 July 2019, 09:42:40 AM »
Kita membuka penginapan merupakan pencharaian benar , tamu hotel melakukan tindakan asusila merupakan tanggung jawab pribadi, tentu nya hotel menjadi mata pencharian benar bila tidak memfasilitasi perbuatan asusila tersebut.

Management Hotel harus menegaskan ke para tamu bahwa hotel tidak menerima prilaku asusila para tamu di hotel tempat menginap tersebut baik secara nyata dan secara halus!

Ada seidkit yg tertinggal, Sang Buddha menyebutkan ada 5 pekerjaan yg tidak dianjurkan:

1. Dagang senjata
2. Dagang manusia
3. Dagang daging
4. Dagang alkohol
5. Dagang racun

Anda mengatakan sejauh bisnis penginapan tdk memfasilitasi perbuatan yg tdk benar maka tdk termasuk pencaharian yg tdk benar. Pertanyaannya, kalo seandaikan, saya ulangi seandaikan seseorang memfasilitasi tempat penginapa tsb utk mereka yg mencari hiburan bersama dgn wanita, apakah pencaharian itu termasuk dalam 1 dari 5 pencaharian yg tdk dianjurkan? Kan tidak.. trus kenapa jadi pencharian yg tdk baik? 

Offline SkyLearn

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 11
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #8 on: 11 July 2019, 01:59:20 PM »


Management Hotel harus menegaskan ke para tamu bahwa hotel tidak menerima prilaku asusila para tamu di hotel tempat menginap tersebut baik secara nyata dan secara halus!

Sekedar menambahkan, sepertinya dg cara menegaskan spt itu kt tdk bsa menjamin kalo mrk tdk akan melakukn perbuatan asusila bukan? sy rasa bnyk yg melarang tp mereka tetap saja ramai.. trus bgmn cara yg efektif dan akurat sehingga mrk menggunakn tempat tsb tdk utk hal2 yg tdk baik?

Offline SkyLearn

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 11
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #9 on: 16 July 2019, 05:45:31 PM »
Ada 1 pertanyaan masih relevan sama topik ini jadi saya lanjutkan sj thread ini.

Tentu banyak sekali kerjaan yg tidak masuk ke dalam 5 jenis pekerjaan yg dijelaskan Sang Buddha. Pekerjaan sekarang sangat kompleks. Maka bisa dipahami kta perlu melakukan pekerjaan yg tidak termasuk dalam 5 pekerjaan yg dilarang Sang Buddha, dan jika tidak termasuk dalam 5 pekerjaan itu kt perlu untuk meminimalisasikan hal2 yg bisa merugikan orang lain.

Sebagai contoh, panggang roti pasti tidak ada salahnya dan tidak termasuk pencaharian salah, tapi begitu kt tahu faktanya kalo mentega itu dipanasin lebih dari 150 celcius senyawa2 kimia di dalemnya berubah menjadi senyawa2 kangker. Trus bagaimana sesuatu itu bisa dibilang tidak merugikan orang lain, sampai sejauh mana dan bagaimana cara menilainya?

Kalo ada temen2 yg tertarik ttg "mata pencaharian benar" mungkin bs gabung disini dan sharing.  _/\_

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #10 on: 19 July 2019, 09:57:36 AM »
Mungkin hotel nya bisa dibuat tema family friendly.

Seperti tidak menyediakan pilihan short hour, yang 2 jam atau 6 jam gitu, itu biasanya kan bakal jadi aneh2.

Terus lokasi hotel juga jangan di sekitar daerah yg banyak pub, bar, lokasi prostitusi yang sudah terkenal dll. ini nanti probabilitas bakal disalah gunakan sangat tinggi

Dan setahu saya kalau kaya hotel syariah gitu, kalo yg datang pasangan akan dicek dulu, bla2... gitu. mereka ketat banget.
https://finance.detik.com/properti/d-2534445/ini-bedanya-hotel-syariah-dan-hotel-konvensional

tergantung managemen hotel mau bikin aturan seperti apa sih....good luck

Offline Candra Taruna

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: -4
  • Gender: Male
  • Nice to be Important But More Important to be Nice
Re: Titik ukur pencaharian benar
« Reply #11 on: 05 September 2019, 04:22:50 PM »
Menurut saya, sebagai seorang umat Awam, maka asal tidak melanggar 5 macam perdagangan yang salah itu sudah Mata Pencaharian yang Benar
Dalam Hal membuat Hotel, kalo rencananya Hotel tersebut memang tidak diperuntukkan untuk perbuatan ASusila, maka tentunya bukan salah pemilik, itu merupakan Karma Buruk dari masing² pelaku, semua tergantung niat dan pikiran awalnya (benihnya)
Kecuali saat mengetahui Hotelnya menjadi tempat sarang esek² si Pemilik malah tutup mata, pura² ga' tau (yang penting gue dapet duit), apalagi sampai memfasilitasi, tentu dalam hal ini sudah ada unsur keterlibatan si Pemilik dalam Hal pelanggaran Sila ke 3
Tanpa adanya pikiran ke arah sana, apalagi tidak tau-menau, maka tidak bersalah, Karma ini berlaku sangat adil dan tidak bisa disiasati apalagi di sogok atau dikorupsi, semuanya bermula dari pikiran dan terbentuk dari pikiran
Jika tidak ada pikiran kesana, tidak berniat kesana, tidak ada kesalahan
Bahkan seorang Penjagal yang melakukan penjagalan atas perintah Raja tanpa keinginan menjagal dan tanpa kenikmatan (menikmati) waktu menjagal, ia tidak bersalah ...
jadi tenangkan dirimu, bebaskan pikiranmu dari kekhawatiran dan lakukanlah yang menurutmu baik  :)

 

anything