Jika nibbana theravada dikatakan "kedamaian ekstrim" dan para savaka arahat itu dikatakan melekat pada kedamaian ekstrim. Bukankah para bodhisatva dan buddha dari jalur Mahayana juga melekat pada ikrar "menolong semua makhluk".
logika ajaran pembebasan sejati ajaran Theravada adalah pembebasan individu. Karena mengapa ? Hanya diri sendiri-lah yang bisa membebaskan diri sendiri, tiada orang yang bisa mensuci-kan diri orang lain. Oleh diri sendiri-lah kesucian itu bisa dicapai.
BUDDHA HAS SHOWN THE PATH OF LIBERATION, NOW DEPEND ON EACH INDIVIDUAL TO TAKE THE PATH AND JOURNEY HIMSELF.
Siapa yang sependapat dengan saya ? Cukup sependapat di dalam hati saja... dan anda akan semakin SADDHA (yakin) dengan yang mana ajaran pembebasan yang sejati.
Tapi bagi Mahayana, mereka tidak melekat pada konsep "menolong semua makhluk".
Bagaimanapun argumen anda, menurut Mahayana para Arhat melekat pada "kedamaian ekstrim" dan para Bodhisattva tidak melekat pada "menolong semua makhluk".
Kalau anda sebagai Theravadin tidak cocok, it's OK. Tahu konsepnya, hargai dan hormati konsep Mahayana.
Bro. chingik sudah menjelaskan berkali-kali dan menurut saya sudah jelas, dan selama ini banyak member yang posting di forum ini hanya bermain kata-kata saja. Tidak ada poin yang dituju.
Renungkan, realisasi, baru anda bisa debat tentang hal-hal yang subtil.
Ingat selalu Prajnaparamita Sutra.....
Kemaren saya ikut diskusi Lamrim di Surabaya, samanera waktu itu berkata bahwa renungkan Dharma.... ini adalah poin terpenting.
Jangan langsung ceplas ceplos secara intelektual bales sana sini mboh gak karuan tapi akhirnya cuma main kata-kata saja.
Renungkan anda baru bisa paham..... Srotapanna aja belum nyampe.... mau sepenuhnya memahami pencapaian para Arhat dan Bodhisattva... hebatttt.
Tidak usah seseorang sependapat dengan saya. Tapi hendaknya seseorang sebagai umat Buddhis sependapat dengan Guru Agung Buddha Sakyamuni.
The Siddha Wanderer