//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)  (Read 17781 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #45 on: 24 June 2008, 09:41:12 AM »
nirodha-samapatti itu sebuah label pencapaian meditasi dimana nirodha artinya padam pak ;D
bedanya sama jhana apa yah...
Kalau tidak salah ... menurut teori jhana, 'nirodha-samapatti' itu sinonim dari 'sannya-vedayita-nirodha' (lenyapnya persepsi & perasaan) ... yang hanya tercapai SESUDAH melampaui jhana ke-8 (kesadaran akan bukan pencerapan bukan pula bukan-pencerapan).

Kalau tidak salah pula ... dalam Samannaphala-sutta atau salah satu sutta dari Digha Nikaya, melalui 'sanna-vedayita-nirodha' ini orang bisa mencapai nibbana. ... CMIIW ... :)

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #46 on: 24 June 2008, 09:48:14 AM »
mungkin saya hanya melihat dari permukaan saja, tapi kenyataan memang begitu, apakah bpk pernah masuk forum Keristen dan mengajarkan MMD? Apa tanggapan mereka? Kalau agama i mungkin masih bisa.
Saya tidak pernah masuk ke dalam forum Keristen atau Katholik ... tapi sebaliknya ada banyak teman-teman Katholik ikut retret MMD ... ada segelintir teman-teman Keristen Protestan ikut retret MMD ... di samping banyak teman Muslim ikut retret MMD ... Ada dua orang pastor dan beberapa suster pernah ikut MMD ...

Orang Keristen Protestan relatif lebih sedikit tertarik pada meditasi ... mungkin karena kuatnya pengertian bahwa "meditasi mungkin berasal dari kuasa gelap" ... mereka melarang umat di gerejanya melakukan meditasi. 

Pada umumnya mereka merasa mendapatkan pencerahan dari MMD ... melihat secara baru ... Tetapi ada satu-dua orang yang menolak MMD ... mungkin karena kelekatan yang kuat pada doktrin agamanya sendiri ...

Salam,
hudoyo

« Last Edit: 24 June 2008, 09:50:05 AM by hudoyo »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #47 on: 24 June 2008, 10:29:48 AM »
numpang lewat, kalau di Samaññaphala Sutta sih tidak ada. Nanti kalau di DN yg lain ada saya posting disini.

http://dhammacitta.org/tipitaka/dn/dn.02.0.wlsh.html
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #48 on: 24 June 2008, 02:04:08 PM »
numpang lewat, kalau di Samaññaphala Sutta sih tidak ada. Nanti kalau di DN yg lain ada saya posting disini.
http://dhammacitta.org/tipitaka/dn/dn.02.0.wlsh.html

Baru ketemu, ada di Ariyapariyesana-sutta, Majjhima Nikaya, 26:

"... Overcoming all the sphere of neither-perception -nor-non-perception attains to the cessation of perceptions and feelings. Seeing it with wisdom too desires get destroyed. Bhikkhus, to this is said, the bhikkhu has blindfolded death. Destroying the feetless one has gone beyond the sight of death. Crossing over to the beyond he goes with confidence, stands with confidence, sits with confidence and lies with confidence. What is the reason Has gone beyond the sight of death.
The Blessed One said thus and those bhikkhus delighted in the words of the Blessed One."

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #49 on: 24 June 2008, 02:29:01 PM »
thanks Pak Hud,

Versi Bhikkhu Thanissaro
...
"Then again the monk, with the complete transcending of the dimension of neither perception nor non-perception, enters & remains in the cessation of perception & feeling. And, having seen [that] with discernment, his mental fermentations are completely ended. This monk is said to have blinded Mara. Trackless, he has destroyed Mara's vision and has become invisible to the Evil One. Having crossed over, he is unattached in the world. Carefree he walks, carefree he stands, carefree he sits, carefree he lies down. Why is that? Because he has gone beyond the Evil One's range."

That is what the Blessed One said. Gratified, the monks delighted in the Blessed One's words.
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #50 on: 24 June 2008, 04:34:55 PM »
Di dalam Samannaphala-sutta, Digha Nikaya, 2. pemeditasi mencapai nibbana melalui jhana ke-4 lalu mengembangkan abhinna sampai abhinna ke-6: asavakkhaya-nyana (pengetahuan tentang berakhirnya arus kotoran batin (asava)):

The Ending of Mental Fermentations
"With his mind thus concentrated, purified, and bright, unblemished, free from defects, pliant, malleable, steady, and attained to imperturbability, the monk directs and inclines it to the knowledge of the ending of the mental fermentations. He discerns, as it has come to be, that 'This is suffering... This is the origination of suffering... This is the cessation of suffering... This is the way leading to the cessation of suffering... These are mental fermentations... This is the origination of fermentations... This is the cessation of fermentations... This is the way leading to the cessation of fermentations.' His heart, thus knowing, thus seeing, is released from the fermentation of sensuality, the fermentation of becoming, the fermentation of ignorance. With release, there is the knowledge, 'Released.' He discerns that 'Birth is ended, the holy life fulfilled, the task done. There is nothing further for this world.' ..."

Salam,
hudoyo

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #51 on: 24 June 2008, 04:44:54 PM »
btw hubungannya apa Pak Hud, antara jhana 4 lalu abhinna itu dengan niroda-samapatti dan berhentinya pikiran pak?
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #52 on: 24 June 2008, 04:48:01 PM »
karismatik maksudnya? ^-^

Karismatik adalah gerakan modern yang bernafaskan okultisme dan meluas secara lintas iman di berbagai gereja Protestan dan Katholik.

Gerakan ini menitikberatkan pada pengalaman-pengalaman okult seperti "bahasa lidah" (bisa berbicara dalam berbagai bahasa yang tidak dikenal manusia), peramalan, dan penyembuhan dengan tangan, sebagaimana dialami oleh orang Keristen zaman awal.

Beberapa kalangan pimpinan gereja Katholik maupun Protestan mengingatkan warganya agar berhati-hati dengan gerakan ini, karena gerakan ini mengaburkan pengertian 'baptisan' dengan upacara resmi serupa di masing-masing gereja. Namun gerakan ini dalam bentuknya yang moderat tetap meluas di kalangan gereja-gereja.

Selanjutnya, lihat: 'Charismatic Movement' di Wikipedia.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #53 on: 24 June 2008, 05:08:14 PM »
btw hubungannya apa Pak Hud, antara jhana 4 lalu abhinna itu dengan niroda-samapatti dan berhentinya pikiran pak?
Tentang teori abhinna ke-6 dan teori nirodha samapatti, saya tidak tahu apa-apa ... :)
Rupanya tidak ada hubungan antara kedua hal itu dengan 'berhentinya pikiran' yang saya uraikan ... karena kalau saya baca teori tersebut--apalagi uraiannya dalam Visuddhi-magga--tampaknya merupakan hal yang amat sulit untuk dicapai oleh orang kebanyakan. ...

Padahal dalam retret MMD, banyak teman-teman, Buddhis maupun non-Buddhis, yang mencapai 'berhentinya pikiran', sekalipun hanya sebentar ... Satu-dua teman berada dalam 'berhentinya pikiran' untuk waktu yang cukup lama. ...

Tampaknya Rekan Tesla keliru ketika menafsirkan 'berhentinya pikiran' yang saya uraikan dengan 'nirodha samapatti' dari teori jhana:
sekedar info, soal resolusi sebelum nirodha-samapatti ini cocok pula dg pengakuan pengalaman pak Hud ;D
tetapi kemungkinannya adalah:
1. apa benar pak Hud ini jhana8 & sudah setidaknya anagami...
2. atau syarat jhana8 & anagami tidak valid
3. atau pak Hud membual ^-^

Kalau rekan Tesla mau mencari hubungan antara pengalaman 'berhentinya pikiran' yang saya uraikan dengan Tipitaka Pali, jangan mencari di teori jhana, melainkan carilah di Bahiya-sutta, Malunkyaputta-sutta, dan Mulapariyaya-sutta (MN 1).

Di situ Sang Buddha berkata:
(1) "Di dalam yang terlihat hanya ada yang terlihat ... dst" - Ini berarti 'pikiran berhenti'.
(2) "Kalau bisa berada di situ, ... kamu tidak ada ... itulah akhir dukkha" - ini nibbana.

Instruksi singkat Sang Buddha kepada Malunkyaputta ini tidak menyebut-nyebut tentang jhana ... dan Malunkyaputta, begitu memperoleh instruksi ini, langsung berlatih SENDIRIAN--beliau tidak belajar teori jhana dari para arahat yang lain, tidak belajar dari Tipitaka Pali (yang belum ada pada waktu itu) ... pegangannya untuk bermeditasi vipassana hanyalah instruksi Sang Buddha yang pendek kepadanya ... dan beliau mencapai pembebasan.

"Then Ven. Malunkyaputta, having been admonished by the admonishment from the Blessed One, got up from his seat and bowed down to the Blessed One, circled around him, keeping the Blessed One to his right side, and left. Then, dwelling alone, secluded, heedful, ardent, & resolute, he in no long time reached & remained in the supreme goal of the holy life for which clansmen rightly go forth from home into homelessness, knowing & realizing it for himself in the here & now. He knew: "Birth is ended, the holy life fulfilled, the task done. There is nothing further for the sake of this world." And thus Ven. Malunkyaputta became another one of the arahants."

Itulah yang saya gunakan sekarang dalam mengajarkan MMD ... instruksi Sang Buddha yang pendek kepada Malunkyaputta ... tanpa teori jhana ... tanpa teori-teori "meditasi Buddhis" (yang lain seperti tercantum dalam Mahasatipatthana-sutta).

Itu pula sebabnya, ada umat Buddhis yang merasa cocok dengan MMD, tapi ada pula yang merasa tidak cocok dengan MMD. :) ... Tidak apa-apa. ...

Salam,
Hudoyo

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #54 on: 24 June 2008, 06:47:29 PM »
karismatik maksudnya? ^-^

Karismatik adalah gerakan modern yang bernafaskan okultisme dan meluas secara lintas iman di berbagai gereja Protestan dan Katholik.

Gerakan ini menitikberatkan pada pengalaman-pengalaman okult seperti "bahasa lidah" (bisa berbicara dalam berbagai bahasa yang tidak dikenal manusia), peramalan, dan penyembuhan dengan tangan, sebagaimana dialami oleh orang Keristen zaman awal.

Beberapa kalangan pimpinan gereja Katholik maupun Protestan mengingatkan warganya agar berhati-hati dengan gerakan ini, karena gerakan ini mengaburkan pengertian 'baptisan' dengan upacara resmi serupa di masing-masing gereja. Namun gerakan ini dalam bentuknya yang moderat tetap meluas di kalangan gereja-gereja.

Selanjutnya, lihat: 'Charismatic Movement' di Wikipedia.

Salam,
hudoyo
bahkan ka****k pun sekarang ada yang kharismatiknya, mereka ada bahasa rohnya :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #55 on: 25 June 2008, 06:35:03 AM »
Kalau rekan Tesla mau mencari hubungan antara pengalaman 'berhentinya pikiran' yang saya uraikan dengan Tipitaka Pali, jangan mencari di teori jhana, melainkan carilah di Bahiya-sutta, Malunkyaputta-sutta, dan Mulapariyaya-sutta (MN 1).
Bukan begitu pak... saya menyesuaikan dg lawan bicara sedang memakai bagian mana dalam Tipitaka...

Quote
Di situ Sang Buddha berkata:
(1) "Di dalam yang terlihat hanya ada yang terlihat ... dst" - Ini berarti 'pikiran berhenti'.
(2) "Kalau bisa berada di situ, ... kamu tidak ada ... itulah akhir dukkha" - ini nibbana.

ingin tanya yg no. (1) pak.
"Di dalam yg terlihat hanya ada yg terlihat... dst"

saya tidak tahu ini pikiran berhenti atau bukan, tapi pengalaman saya,
ketika merasakan penderitaan dan kemudian menyadari bahwa penderitaan itu berasal dari pikiran yg berusaha merubah kondisi utk mencapai kondisi yg diinginkan.
dan ketika saya tidak berusaha merubah kondisi lagi, penderitaan bathin pun berhenti.
kondisi di luar tetap saja begitu, tidak berubah.
yg berubah hanya saya yg menerima apa adanya.
seperti inikah "Di dalam yg terlihat hanya ada yg terlihat... "?

tapi agak berapa lama kemudian, pikiran berusaha lagi mencari jalan yg lebih baik, menjadi arsitek hidup, dll... hasilnya penderitaan bathin muncul lagi.

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)
« Reply #56 on: 25 June 2008, 08:34:21 AM »
Rekan Tesla,

Diskusi mengenai ini saya pindahkan ke thread MMD.

Salam,
hudoyo