pertanyaan saya sederhana....ketika atau menurut MMD seseorang mengalami ke-eling....dan ditanya oleh seseorang...."apakah sopan-santun dalam ucapan,menjaga tingkah,memelihara Sila,menjaga pikiran...bisa dikatakan perbuatan baik atau buruk?
jika dijawab ya....coba tanya pada diri sendiri..mengapa "ya"
jika dijawab tidak...coba tanya pada diri sendiri mengapa "tidak"
jika tidak dijawab...coba tanya pada diri sendiri mengapa "tidak dijawab"
sy tidak melihat adanya perkembangan panna/kebijaksanaan disini.
Hudoyo:
Baik pikiran positif maupun pikiran negatif kedua-duanya tidak terlepas dari aku/diri, dan pada hakikatnya adalah sumber dari derita. ... Sadari kedua-duanya tanpa menilai dan memilih-milih: ini positif, ini negatif.
cuma copas aja
nah,,ini dia.....tetapi sayang pakar nya sudah tidak mau menjawab.
makanya pula saya melihat tidak tambahnya kebijaksanaan dalam latihan...
malah sebaliknya kebijaksanaan saya seperti orang awam..bahkan menganggap semua itu
sama.pikiran yang terjebak dalam segala konsep merupakan pikiran yang terbelit....tetapi pikiran yang tidak dapat membedakan hitam dan putih merupakan pikiran yang buta.
mengetahui benar dari salah adalah baik...tidak memberikan nilai benar dari salah adalah baik...
tetapi tidak bisa membedakan benar dan salah adalah buta.
belajar dhamma sejauh ini,apakah hanya untuk mengayung ditengah lautan samsara lantas lupa arah?
kita mengetahui salah, untuk mencari benar........terjebak dalam benar dan salah adalah bodoh.....
metode sebaik apapun tidak membawa pada pencerahan,bahkan membawa pada kebahagiaan yang disebut buta...apa bedannya dengan tidak melihat keadaan sekitar lalu berkata di sini indah,walau berada ditengah tumpukan sampah....
tentulah indah bagi diri sendiri...karena hanya diri sendiri ada disitu....
orang bijak tentu lebih mengetahui di sini indah,disitu kotor....dan tidak berada di-kedua tempat merupakan hal yang paling bebas.........lepas-lepas.......
salam metta