maksudnya adalah supaya saya lebih terpacu utk mengikis Lobha agar selaras dengan jangan Lobha
Apakah bro Markos tahu apakah Pak Hud bersenang2 dalam kekurangannya ataukah berusaha mengikisnya?
Kalau saya, jujur tidak tahu.
dear Kai,
Beberapa hal yang sampai saat ini masih dipegang dari MMD adalah :
- tidak mengakui JMB8 yg notabene sudah dinyatakan dgn jelas sebagai satu2nya jalan utk mencapai nibbana
- hanya mengakui tentang sati saja, yg notabene hanya merupakan salah empat dari 37 faktor
- Mengusung ajaran J. Khrisnamurti, namun menggunakan label Buddhism.
Padahal ajaran J. Khrisnamurti sudah jelas berisikan mengenai Nihilisme, yg merupakan salah satu dari pandangan salah mengenai Atta yg disebut dalam Brahamajala Sutta
- mengenai Terhentinya Pikiran : sudah jelas ini selaras dengan Nihilisme itu, jadi tidak ada apapun.
Berbeda sekali dengan Buddhism dimana pada saat mencapai nibbana sekalipun, selalu ada proses batin (pikiran/citta dan cetasika/faktor batin)
Kalau mau dilihat metode MMD yg tidak sesuai dengan meditasi adalah :
1. Prinsip Nihilisme : tujuan bhavana adalah pencapaian nibbana. Sementara krn prinsip MMD berasas dari JK maka akan berujung pada Sunya/Kosong.
2. Pada MMD, disebut bhw pada Arahat ada tahap terhentinya pikiran. Ini sangat keliru karena spt yg sy sebut diatas. Ini yg membuat org ”anti” thd pikiran itu, yg jika dikembangkan terus, dlm kelahiran mendatang mgkn bisa menjadi mahluk asannasatta (tidak punya sanna atau batin) karena dlm kelahiran saat ini, batinnya terus mengembangkan konsep nihilisme itu sendiri
Dan sampai saat ini, bro hudoyo masih terus hal2 yg disebut diatas......
silahkan bro Kai nilai sendiri