//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com  (Read 21651 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline miliser

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 12
  • Reputasi: -2
BAGIAN 1
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3684

Legenda Kebenaran

Einstein pernah berkata : "Kata Tuhan buat saya, tidak lebih dari
ekspresi dan produk kelemahan manusia, Alkitab adalah kumpulan
tulisan-tulisan berharga, tapi tetap masih merupakan legenda primitif
yang agak kekanak-kanakan."

.........................
Ada yang rancu bagi saya ketika terbertik kata "Independensi". Sebuah
kata yang manis yang seolah menawarkan kebebasan dan kebahagiaan.
Mimpi-mimpi manusia dari pertama dan kekal selamanya.
Para ilmuwan, filsuf, sastrawan "barat" dari masa yunani romawi, masa
renaisance, hingga masa millenium baru yang di klaim penyumbang
peradaban modern. menunjukkan sekali dominasi pemikiran mereka pada
masa globalisasi ini.
Namun ada masanya segala dominasi mereka itu pun layak dipertanyakan
dan diperdebatkan.

Yaitu ketika setiap individu telah dapat mempunyai independensi cara
berpikir sendiri-sendiri. Sehingga diri-diri mereka sendiri lah yang
merekonstruksi logika berpikir sendiri. yang merupakan tahap
terpenting dalam pengambilan keputusan untuk diri sendiri. sehingga
dapatlah dikatakan sebagai orang yang bebas menentukan arah kehidupan
sendiri-sendiri dalam arti yang sebenar-benarnya.

-bukan mengikuti tren yang sedang berkembang ataupun tren hasil
rekaan pemikiran orang lain. tapi ada rekonstruksi pemikiran dari
dalam manusia itu sendiri-

Dan itulah yang terpenting "menjadi diri sendiri"

Seperti saya ingin mempertanyakan kata-kata Einstein diatas,
Bagaimana konsep (landasan) kehidupan yang mereka bangun hingga
sekarang, apakah hal itu dapat mencapai sebuah "kepuasan" pemahaman
tentang manusia dan dunia yang didiaminya.

Melihat pemikiran-pemikiran Pramoedya Ananta Toer misalnya : yang
menurut saya condong ke Marxisme, Engels, atau pun
darwin. "Dialektika". Seperti juga mengamati tulisan-tulisan Tan
Malaka dalam buku "dari penjara ke penjara". Jelas sekali adalah
ekses dari pemikiran-pemikiran pada jamannya. Berisi pengamatan
revolusi di negara-negara lain di dunia. Kemudian mencoba mencari
titik temunya di Indonesia. Sebagai mata-rantai tak terpisahkan dari
re-evolusi manusia itu sendiri.

Benarkah demikian ?

-lewat tulisan ini, saya hanya mencoba mencari rekonstruksi pemikiran
diri saya sendiri, dengan cara mempertanyakan semua diluar diri saya,
dengan satu pedoman bahwa saya adalah makhluk ciptaan Allah yang Maha
Esa yang mencoba memakai apa yang di anugerahkan-Nya yaitu akal dan
hati. Untuk mencoba memahami diri saya sebagai "manusia" dan dunia
yang saya diami kini-

Saya kagum Tokoh Seperti Buya Hamka. Yang mendirikan Masyumi pada
waktu itu. Haluan politik yang berlainan dengan Soekarno menjadikan
Masyumi dibubarkan dan dia pun dipenjara.

Tapi di penjara itulah lahir karyanya yang fenomenal : Tafsir Al
Azhar. Dan setelah keluar dari penjara Buya Hamka tidak lagi masuk
kedunia politik, melainkan menjadi imam di sebuah masjid dan
membagikan nasehat-nasehat tentang pendekatan terhadap Tuhan Pencipta
Alam semesta : Allah yang Maha Esa.

Disisi lain di masa Orde Baru, saya mengambil contoh Pramoedya AT.
yang menjadi tahanan disebabkan pandangan politik yang berbeda pula
dengan penguasa Orde Baru : Soeharto.

Saya ingin mengambil contoh ketika dua buah pandangan "filsafat"
bertemu atau bentrok, di jaman Soekarno Pramoedya AT mencaci Buya
Hamka, Soekarno pun condong ke Pramoedya. Dan Buya Hamka
dipenjarakan. Tetapi saya sangat simpatik terhadap Buya Hamka.
Meskipun juga saya menaruh kasihan karena Pramoedya AT menjadi
tahanan semasa Orde Baru.

Tapi memang begitulah, tak akan boleh satu perahu mempunyai dua
nahkoda yang berbeda tujuan.

-yang ingin saya katakan : "Buat apa terperangkap dalam pikiran-
pikiran orang lain, kenapa tidak merekontruksi dan membangun
pemahaman diri sendiri, sehingga setiap keputusan yang diambil dapat
secara sadar dipahami sebagai pilihan individu yang dapat
dipertanggung jawabkan oleh dirinya sendiri-

Di Agama yang dianggap "ketat" yaitu Islam pun menyuruh yang membaca
Alquran untuk memakai akalnya untuk memahami dan mempelajari dunia
yang didiaminya dan sekitarnya, memahami dan mempelajari diri mereka
sendiri. Dan setelah itu tak ada paksaan untuk beriman ataupun
ingkar -Tentang ke Esaan dan Keberadaan Tuhan-.

Dan juga menjelaskan ciri-ciri orang yang beriman/meyakini itu
seperti apa, dan ciri-ciri orang yang kafir/mengingkari itu seperti
apa, lalu kemudian apa yang akan terjadi di antara keduanya.

Pada akhirnya : "Kenapa kita tidak merekonstruksi pemikiran dan
pemahaman diri sendiri, lalu mempertanggung jawabkan pilihan/
keputusan itu individual (sendirian) ?"

Independensi
Independensi
Independensi !

Dekonstruksi pun sedang berjalan
dan Komunikasi Empati pun tertuliskan menjadi genre sastra baru yang
penuh rasa filosofi Individualis.

-saya menganggap tulisan-tulisan seperti tulisannya vincent, tinta
negatif dkk adalah genre sastra komunikasi empati- yaitu : seperti
catatan harian tetapi berbeda.

Wallahualam.





BAGIAN 2
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3699

Dongeng-dongeng Peradaban

.....................
Lalu keduanya (Adam dan Hawa) digelincirkan oleh syaitan dari surga
itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami
berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang
lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan
hidup sampai waktu yang ditentukan." (QS 2:36)

......................

Dan ketika itulah manusia hadir dibumi. Dengan bentuk sebaik-
baiknya, paling sempurna diantara makhluk. Lengkap dengan akal,
fisik sempurna mirip manusia jaman sekarang dan bukan mengalami
perubahan bertahap dari buruk menjadi baik.

Dalam pada itu dapat saya pahami bahwa umur manusia masa lampau
dikabarkan ratusan bahkan ribuan tahun, maka ukuran tubuh setinggi
50 hasta (mungkin +- 15 meter) adalah mungkin.

-menurut saya ada kontradiksi, antara Sejarah Peradaban manusia yang
dipelajari dalam buku-buku sekolah dengan kisah yang seharusnya kita
terima sebagaimana adanya-

Sejarah Peradaban manusia adalah sejarah "Agama" Penyembahan Tuhan
yang Maha Esa. Syariat/ritual boleh berubah, tapi esensi dari cerita
sejarah ini adalah : "sebagian manusia menjadi musuh sebagian yang
lain, lalu manusia memiliki tempat kediaman dibumi, dan kesenangan
hidup sampai waktu yang ditentukan"

Apakah sesimpel itu ?

1. Jika dilihat dari asal katanya : Sejarah mempunyai makna yang
berkaitan erat dengan tulisan. Artinya anggapan ini cukup simpel :
sebuah peradaban dikatakan telah memasuki masa sejarah jika dan
hanya jika di dalamnya ditemukan peninggalan berupa tulisan. Ketika
belum ditemukan peninggalan berupa tulisan yang dapat dimaknai, maka
disebut masa prasejarah.

2. Tahun Masehi yang kebanyakan di pakai negara-negara di seluruh
dunia, Dipatok dari tahun kelahiran Isa Al Masih, kabarnya hal ini
ditetapkan oleh kekaisaran Romawi pada waktu itu. Sementara tahun
hijriah di patok dari tahun hijrahnya Muhammad SAW dari mekkah ke
madinah.


3.Adam
Idris
Nuh

Peristiwa Banjir besar pada masa nabi Nuh, yang menurut berbagai
pendapat adalah terjadi secara lokal, namun adapula pendapat banjir
besar itu terjadi meliputi seluruh dunia dan menghapus semua makhluk
hidup diseluruh dunia kecuali yang di bawa di dalam bahtera/kapal
Nabi Nuh tersebut.

-mengingat betapa besar peristiwa itu, maka saya memegang pendapat
yang kedua, bahwa peradaban manusia (termasuk kepercayaan ketuhanan)
selanjutnya diturunkan dari manusia di kapal ini, ada bermacam-
macam : dan seperti sudah digariskan, akan selalu ada penyeru-
penyeru yang berusaha memurnikan "Agama" Penyembahan Tuhan yang Maha
Esa tersebut, dan seperti sudah digariskan akan selalu ada distorsi
sebelum penyeru itu datang-


4. Nabi Nuh memiliki 3 Anak :
Yafet adalah nenek moyang ras Yafetik
Ham adalah nenek moyang ras Hamitik
Sem adalah nenek moyang ras Semit

tujuh anak yafet :
Yawan: Yunani (Ionia)
Magog: Skitia, Slavia, Irlandia, Hongaria
Madai: Mitani, Manai, Media, Persia, Indo-Arya, Kurdi
Tubal: Tabal, Georgia, Italia, Iliria, Iberia, bangsa Basque
Tiras: Traisa, Goth, Jute, Teuton
Mesekh: Frigias, Iberia Kaukasus, Algonkia
Gomer: Skitia, Turkik, Armenia, Welsh, Pikt, Irlandia, Jerman.

anak-anak Ham yaitu Kusy dan Misraim dan Put dan Kanaan. Bangsa
China dan sebagainya.

anak-anak Sem yaitulah Elam dan Asyur dan Arpakhsad dan Lud dan Aram.

5.
-Apakah bangsa Arab itu keturunan Ham (Hamit) atau Sem (Semit)?
Alkitab menyebut bahwa keturunan Ham adalah Kusy (Ethiopia), Misraim
(Mesir), Put dan Kanaan (Kej.10:6). Dari kamus kr****n kita dapat
membaca bahwa:

"orang Arab mencakup keturunan Aram (Kej.10:22), Eber (Kej.10:24-
29), Abraham dari Keturah (Kej.25:1-4) dan dari Hagar (Kej.25:13-
16) ... Keturunan Joktan (anak Eber) mencakup beberapa suku Arab
(Kej.10:26-29)." (The Interpreter's Dictionary of the Bible, di
bawah kata Arabians).

Menurut kamus Islam, yang disebut 'Bangsa Arab' adalah:

"Masyarakat Semit yang merupakan penduduk asli gurun pasir
Arabia ... Masyarakat yang berdarah Arab asli dan berbahasa Arab
tersebar di sepanjang jazirah Arabia, terbentang dari Yaman dan
pantai Afrika dekat Yaman sampai kepada gurun pasir Syria dan Irak
Selatan ... Tradisi Arabia Selatan yang diyakini bahwa mereka
merupakan keturunan dari seorang nabi bernama Qahthan, yang di dalam
Bibel disebut Joktan, dan Tradisi Arabia Utara yang diyakini sebagai
keturunan nabi Adnan, dan darinya terbentuk keturunan Isma'il, putra
Ibrahim ... Istilah Arab berarti "Nomads". Bangsa Arab Utara
dipandang sebagai Arab al-Musta'ribah (Arab yang di Arabkan),
sementara bangsa Arab keturunan Quathan yang tinggal di wilayah
selatan menamakan dirinya sebagai Arab Muta'arribah, atau suku-suku
hasil percampuran dengan Arab al-'Aribah (Arab Asli) ... Kelompok
Arab yang asli ini, yakni keturunan Aram putra Shem putra nabi Nuh."
(Cyril, Op Cit, h.49-50)

"Adnan. Anak turunan Nabi Isma'il yang menjadi nenek moyang suku-
suku Arabia Utara ... nenek moyang suku Arabia Selatan adalah
Quahthan, yang dalam Bibel disebut Joktan." (Ibid, h.12-13)

Dari penjelasan di atas jelas sudah bahwa bangsa Arab adalah
keturunan Sem dan bukan keturunan Ham dan termasuk bangsa yang
berbangsa dan berbahasa rumpun Semit. Setidaknya bangsa Arab terdiri
dari tiga macam 'keturunan Semit' yaitu (1) Bangsa Arab-Asli yaitu
keturunan Aram anak Sem; (2) Bangsa Arab Selatan yaitu keturunan
Yoktan anak Eber (yang nota-bena termasuk orang Ibrani juga
mengingat Ibrani berasal dari keturunan dan nama Eber); dan (3)
Bangsa Arab Utara yang dianggap keturunan Ismail.-

6. Lalu dimanakah puzzle kisah evolusi manusia itu harus diletakkan ?

7. Sesungguhnya bagi saya, sejarah manusia yang kita pelajari adalah
tergantung dari sumber tertulis peradaban terdahulu. diluar dari itu
adalah gelap dan meraba-raba. Maka sumber dari kitab-kitab suci
agama (terutama monotheisme) dapat dijadikan rujukan penting untuk
menyibak kegelapan tersebut.


wallahualam





BAGIAN 3

Saya pikir dunia manusia adalah Manusia dan Sistem hidup yang dibuat
atau dipakai oleh manusia untuk mengatur kehidupan mereka.

+ Apakah manusia bisa menciptakan Sistem Kehidupannya sendiri ?
- Bisa
+ Kenapa Bisa ?
- Karena manusia memiliki akal pikiran untuk mewujudkannya.
+ Lalu bagaimana tentang Sistem Kehidupan yang dibuat oleh Tuhan untuk
manusia melalui Agama atau Kitab Suci.
- Itu adalah Sistem kehidupan yang dianggap Ideal untuk mewujudkan
Kehidupan manusia yang bahagia dan selamat.
+ Tapi manusia cenderung mencari kehidupan ideal menurut versi diri
mereka sendiri.
- Iya, itulah Manusia dan Kehendak bebas. tapi permasalahannya apakah
pilihan mereka itu telah berhasil menciptakan kebahagiaan dan
keselamatan versi diri mereka sendiri ?
+ Dan pada kenyataannya bahwa Tuhan adalah tempat bergantung atas
kelemahan-kelemahan manusia tersebut.


IMAGINE
by John Lennon

Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today

Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one...


Itulah mimpi, tapi kenyataannya ?


TENTANG MASALAH EKONOMI, DEMOKRASI dan PARTAI POLITIK.

+ Jika ingin "mengubah" negara ini ataupun kebijakan-kebijakannya,
maka ubahlah secara demokratis.
- Bagaimana itu ?
+ Ubahlah melalui parlemen : DPR, DPRD atau MPR. Maka untuk itu ada
partai politik untuk menyuarakan aspirasi.
- Bukankah biayanya sangat mahal ?
+ Iya dan apakah kau tahu apa itu partai politik ?
- Partai Politik itu pendanaannya berasal dari iuran anggotanya dan
sumbangan dari pihak lain yang bersifat tidak mengikat.
+ Bah, Omong kosong. Adakah didunia ini yang gratis ? Bagaimana itu
sumbangan yang bersifat tidak mengikat ? tolong sederhanakan.
- Sebenarnya itulah bagaimana salah satu proses dari lahirnya Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme untuk mendanai mesin politik untuk melanggengkan
kekuasaan. (Partai politik perlu bendera, spanduk, sekretariat,
kendaraan dll)
+ Kau sendiri sudah tahu.
- Maka dari itu kami melakukan Aksi Massa untuk menyuarakan aspirasi.
Hemat, Cepat dan Efisien.
+ Ha ha ha . Kau setuju dengan Tan Malaka dan Soe Hok Gie ?
- Tapi bukankah demikian untuk mewujudkan solusi atas permasalahan
diri sendiri berdasarkan gagasan yang kita miliki sendiri ?
+ Lalu apa yang kalian dapatkan ? Apakah Amerika menjadi berhenti
untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Liberal bonekanya ? Bukankah
mereka bisa saja mengadakan aksi massa tandingan dengan dana mereka
yang melimpah ruah ?
- Lalu bagaimana untuk menyelesaikan masalah ekonomi kita ini ?


bersambung......

bagi saya
"BERHENTI UNTUK MENJADIKAN DIRI SENDIRI DIKUASAI OLEH SUATU PEMIKIRAN
ATAU P(EM)AHAM(AN) TANPA TAHU BETUL APA YANG SEBENARNYA KITA INGINKAN.
BERHENTI UNTUK MENGATASNAMAKAN ORANG LAIN UNTUK KEPENTINGAN DIRI
SENDIRI. DEMORASI BUKANLAH SUARA RAKYAT ATAU ORANG LAIN MELAINKAN
SUARA DIRI KITA SENDIRI YANG KITA SUARAKAN SENDIRI-SENDIRI (masalah
berkumpul atau berkelompok itu urusan lain). MANAKAH YANG LEBIH
PENTING : MEMPERTAHANKAN DIRI UNTUK BERTAHAN HIDUP ATAU MEMBUNUH MUSUH
UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRI UNTUK BERTAHAN HIDUP ?, SAYA MEMILIH
MEMPERTAHANKAN DIRI UNTUK BERTAHAN HIDUP TANPA MEMBUNUH MUSUH (KALAU
BISA)" he..he..


salam.

Offline miliser

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 12
  • Reputasi: -2
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #1 on: 25 June 2008, 07:59:32 PM »
Subject: Re: Fwd: Manusia dan Kehendak Bebas I oleh: makaribi
Sun Jun 22, 2008 1:45 am
Link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24397
Email: Abu" <hamiludd2kwah [at] ...>
Abu" <hamiludd2kwah [at] ...> wrote:


Cukup menarik dan cukup objectif tanpa ada keterpengaruhan pada jenis pemikiran manapun, akan tetapi Vincent adalah Vincent :)

Saya memuji bukan karena ada Islam disebut, ataupun Buya Hamka diangkat... , malah justru banyak tafsir Al-Azhar itu saya tidak sependapat. Hal ini bukan berarti saya sependapat dengan sang Don Juan Soekarno, akan tetapi saya ingin menjadi diri saya sebagaimana Vincent telah menjadi dirinya sendiri.

Jarang orang memahami atau menyadari kalau manusia adalah makhluq yang utama dan terbaik , bahkan lebih baik dari malaikat. Alangkah bodoh orang yang ingin jadi malaikat ataupun terbayang dirinya adalah "angel". Karena ketika Adam dicipta (versi alQur'an) bahwa para malaikat disuruh hormat pada manusia. Begitu juga pada ayat yang lain dikatakan bahwa KHOLAQOL INSAAN FII AHSANI TAQWIIM (manusia diciptakan dengan sebaik-baik ciptaan).

Lalu apa faktanya ; Fakta yang terbesar terletak pada "akal"nya . Akal inilah yang telah mengangkat kedudukan manusia dan sekaligus menjadikannya mahluk yang paling utama. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memiliki pengetahuan tentang "akal" (bahasa Arabnya 'Aql), proses berpikir (tafkir) dan sekaligus "methode berpikir (thoriqoh at-tafkir). Hal ini, karena proses berpikirlah yang menjadikan akal manusia memiliki nilai dan sekaligus menghasilkan berbagai buah (produk akal) yang masak, yang mampu membuat kehidupan dan manusia menjadi baik. Bahkan mampu menciptakan kebaikan bagi seluruh alam semesta beserta segala sesuatu yang ada di dalamnya, termasuk benda-benda mati, tumbuhan dan hewan.

Berbagai macam ilmu, seni, sastra, filsafat, fikih (hukum), ilmu bahasa dan pengetahuan--dipandang sebagai pengetahuan itu sendiri-- tiada lain adalah produk akal, yang konsekwensinya juga merupakan produk proses berpikir. Oleh karena itu, demi kebaikan manusia, kehidupan dan alam semesta, harus diketahui fakta tentang akal itu sendiri. Disamping itu harus pula diketahui fakta mengenai proses berfikir dan metode berpikir.

Nanti disambung lagi, saya ada urusan tiba2...

Abu Ibrahim.




Subject: sambungan mengenai difinisi akal
Mon Jun 23, 2008 6:35 pm
Link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24399
Email: Abu" <hamiludd2kwah [at] ...>
Abu" <hamiludd2kwah [at] ...> wrote:

sambungan mengenai difinisi akal

Maaf kalau tadi terputus, sebab saya menulis sambil kerja… Jadi amanah lebih saya utamakan.

Kembali mengenai pentingnya pengetahuan tentang "akal", "fakta proses berfikir" dan "metode berpikir". Walau tulisan ini sedikit berbeda dari difinisi akal menurut pemikir Komunis.

Sejarah manusia yang cukup panjang, ternyata lebih banyak menaruh perhatiannya pada buah akal (produk akal) dan buah proses berfikir ketimbang perhatiannya pada fakta mengenai akal dan fakta tentang proses berpikir itu sendiri. Memang benar, pernah ada orang2 yang berusaha untuk memahami fakta akal, baik intelektual kaum Muslim maupun non-Muslim pada masa lalu, ataupun masa sekarang. Akan tetapi, semuanya gagal dalam memahami fakta mengenai akal tersebut. Ada juga orang yang berusaha menyusun metode berpikir dan memang berhasil didalam beberapa aspek dari buah metode berpikir tersebut dengan adanya sejumlah prestasi ilmiyah. Akan tetapi, mereka telah tersesat didalam memahami fakta tentang proses berpikirnya. Mereka juga telah menyesatkan para pengikutnya yang malas berpikir kritis yang terlanjur terkagum-kagum terhadap temuan ilmiyah tersebut. Sebut saja pendukung Charles Darwin dkk.

Sebelumnya, sejak masa Yunani dan setelahnya, umat manusia telah terdorong untuk mengetahui fakta mengenai proses berfikir. Hasilnya, mereka sampai pada apa yang disebut dengan logika (`ilmu mantiq) dan berhasil meraih sebagian pemikiran. Akan tetapi, mereka telah merusak hakikat pengetahuan (ma'rifat) itu sendiri. Jadi, ilmu logika malah menjadi sesuatu yang destruktif bagi pengetahuan, bukan menjadi—seperti yang diharapkan dari logika—alat untuk mencapai ilmu pengetahuan atau menjadi standard kebenarannya.

Bagi yang terdorong memahami proses berpikir juga telah sampai pada apa yang disebut dengan filsafat (falsafah), yaitu cinta kebijaksanaan, dan studi secara mendalam tentang apa yang ada dibalik eksistensi atau dibalik materi (ghoib/gaib, supernatural). Mereka memang berhasil menciptakan ilmu pengetahuan tersebut jauh dari fakta dan kebenaran (al-haqiiqoh). Akibatnya, mereka menjauhkan manusia dari kebenaran dan fakta hingga menyesatkan banyak manusia serta menyimpangkan proses berpikir dari jalannya yang lurus.

Seluruh upaya tersebut dan yang semisalnya, jika saya boleh mengatakan, adalah memang kajian tentang proses berpikir dan metode berpikir. Akan tetapi—meskipun telah menghasilkan berbagai pengetahuan, menciptakan bidang pengkajian, dan menghasilkan sejumlah bonafit bagi manusia—upaya-upaya itu sebenarnya tidak difokuskan pada fakta mengenai proses berpikir dan tidak berlangsung di atas jalan yang benar. Oleh karena itu, upaya tersebut tidak bisa dianggap kajian mengenai fakta proses berpikir. Upaya itu juga bukan merupakan kajian tentang metode berpikir yang lurus, melainkan sekedar kajian tentang salah satu teknik (sulub) berpikir dalam metode berpikir, yang diperoleh secara kebetulan akibat pengkajian berbagai produk pemikiran dan buah akal, dan tidak diperoleh melalui jalan penelaahan terhadpa fakta proses berfikir itu sendiri. Maka, dapat dikatakan bahwa kajian tentang metode berpikir yang lurus selama ini hanya berputar-putar pada hasil proses berpikir, tidak difokuskan pada fakta proses berpikir itu sendiri.

Penyebab kegagalan yang ada hingga saat ini dalam memahami fakta mengenai proses berpikir dan juga fakta metode berpikir dikarenakan para pengkaji telah lebih dulu mengkaji proses berpikir sebelum mengkaji akal itu sendiri. Padahal, fakta tentang proses berpikir itu tidak akan dapat dipahami kecuali setelah diketahui terlebih dulu fakta mengenai akal secara meyakinkan dan pasti (jazm). Ini karena proses berpikir (tafkir) adalah buah dari akal, sementara berbagai ilmu pengetahuan, seni dan seluruh aspek ilmu budaya (tsaqofah) merupakan buah dari proses berfikir. Wajar saja jika pertama kali yang harus diketahui adalah fakta tentang akal secara meyakinkan dan pasti. Setelah itu, bisa diketahui fakta mengenai proses berpikir, dan selanjutnya metode berpikir yang lurus. Setelah itu dan atas dasar petunjuknya, suatu pengetahuan (ma'rifah) akan bisa dinilai, apakah termasuk sains (`ilm) ataukah bukan. Dengan kata lain, akan dapat ditentukan bahwa kimia adalh sins, sementara psikologi dan sosiologi bukanlah sains. Akan dapat ditentukan pula apakah suatu pengetahuan termasuk kebudayaan (tsaqofah) atau bukan. Artinya, akan dapat ditentukan bahwa perundang-undangan adalah termasuk tsaqofah (kebudayaan) dan seni menggambar (tashwir) bukanlah termasuk tsaqofah (kebudayaan). Walhasil, pokok masalahnya secara keseluruhan bermuara pada pengetahuan tentang fakta akal itu sendiri secara meyakinkan dan pasti. Setelah itu dan atas petunjuk pengetahuan tersebut, barulah bisa dibahas fakta mengenai proses berpikir dan metode berpikir. Berdasarkan petunjuk metode berpikir tersebut baru akan bisa dihasilkan secara benar berbagai teknik (uslub) berpikir.

Yah, itulah yang menjadi permasalahannya. Pengetahuan tentang sains (`ilm) dan kebudayaan (tsaqofah) haruslah merupakan buah dari pengetahuan tentan fakta proses berfikir, metode berpikir beserta berbagai teknik pikirannya. Fakta proses berpikir itu sendiri haruslah merupakan buah  dari pengetahuan tentang fakta mengenai akal. Atas dasar itu, harus diketahui fakta akal secara meyakinkan dan pasti, baru kemudian fakta tentang proses berpikir.

Wallahu a'alm bishowab (Allah yang lebih mengetahui akan kebenaran).

Abu Ibrahim.





R A L A T
Email: Abu" <hamiludd2kwah [at] ...>
Abu" <hamiludd2kwah [at] ...> wrote:


Wah, sorry bro...

Saya terlalu terburu-buru, didalam Islam AL'AJALU MINASYSYAYATHIIN
(terburu-buru dari setan)... Yah, saya sering seperti itu. sekali lagi
saya mohon maaf . Tapi content yang saya respon sesuai apa yang saya
akan jawab.

Thanks for share to VL


--- In vincentliong [at] yahoogroups.com, "vincentliong" <vincentliong [at] ...>
wrote:
>
> Vincent Liong answer:
>
> Bapak Abu Ibrahim, tulisan "Manusia dan Kehendak Bebas I-III" adalah
> tulisan sdr"Makaribi" makaribi [at] ... yang saya forward dari
> maillist komunikasi_empati [at] yahoogroups.com ke maillist ini agar dapat
> kita bahas bersama-sama.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #2 on: 25 June 2008, 10:29:32 PM »
ehm...
Kalao dilihat dari segi tulisan, ada perasaan mempertanyakan dogma2 yang ditulis dalam kitab2...
Rasanya ingin melawan tatanan kepercayaan yang sudah dianut oleh suatu agama.. apa pun itu, kebenaran sebaiknya dicari ke dalam...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #3 on: 26 June 2008, 12:01:20 AM »
OMG!..

why there're so many boring topics nowadays??

Indigo..which dalam Buddhism itu gk aneh sama sekale..dibahas..

trus ini..

yg tulisannya panjang banget..

-_-"

2 words..

boring gile!
« Last Edit: 26 June 2008, 01:20:40 AM by El Sol »

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #4 on: 26 June 2008, 12:41:37 AM »
^ itu 2 kata Sol...
wakakak....
Tau gw jg heran...Beda dasar kepercayaan sih Sol..Makany sol jelasin donk Sol...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #5 on: 26 June 2008, 12:44:43 AM »
boring gile!=2 words

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #6 on: 26 June 2008, 01:16:01 AM »
penting gk seh?!


pada sensi yak ama gw? ;D

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #7 on: 26 June 2008, 01:19:19 AM »
^ itu 2 kata Sol...
wakakak....
Tau gw jg heran...Beda dasar kepercayaan sih Sol..Makany sol jelasin donk Sol...

gw pada dasarnya seorang yg sangat2 males..

liat artikel panjang kayak gitu..dengan topik yg gk menarik..

kayak suruh bebek makan daging sapi..

mana mao..~~

haha..

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #8 on: 26 June 2008, 01:22:43 AM »
Gw juga kaga baca semua koq Sol... :))
Cma pake sistem baca cepet n point2 doank... :))

Ayo Sol, ini kan kesempatan bagus bwt kasih penjelasan k orang yang dasarnya "sangat kreatif"...

“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #9 on: 26 June 2008, 09:36:33 AM »
Apa hubungannya sama Buddhisme (lihat peraturan)?
Dan apa intinya posting di atas? Terus terang saya kurang menangkap maksudnya.

Bagi saya yang penting apakah suatu hal itu baik, benar, berguna untuk perkembangan batin.
Jika ada suatu nilai-nilai yang baik, benar, berguna untuk perkembangan batin dari suatu aliran, agama, filsafat, dan lainnya ingin didiskusikan, silahkan lakukan di sini.
« Last Edit: 26 June 2008, 09:45:24 AM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #10 on: 26 June 2008, 09:41:54 AM »
kok balik balik terakhirnya Vincent Liong lagi yah? getol amat mempromosikan pemikiran yang rada-rada lang ling lung.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #11 on: 26 June 2008, 03:44:40 PM »
Apa hubungannya sama Buddhisme (lihat peraturan)?
Dan apa intinya posting di atas? Terus terang saya kurang menangkap maksudnya.

Bagi saya yang penting apakah suatu hal itu baik, benar, berguna untuk perkembangan batin.
Jika ada suatu nilai-nilai yang baik, benar, berguna untuk perkembangan batin dari suatu aliran, agama, filsafat, dan lainnya ingin didiskusikan, silahkan lakukan di sini.

Seperti yang saya tahu; bukankah dalam setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an ?

Saya sengaja ambilkan tulisan yang ditulis oleh dua orang umat muslim yang pembahasannya memiliki hubungan dengan "setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an" silahkan dicerna sendiri.

Apakah yang mengaku Buddhist adalah Buddhist, dan yang tidak mengaku Buddhist adalah bukan Buddhist.

Apakah yang berbahasa Buddhist adalah Buddhist dn yang tidak berbahasa Buddhist adalah bukan Buddhist.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #12 on: 26 June 2008, 03:50:21 PM »
bukankah dalam setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an ?

boleh tanya,berarti setiap orang memiliki jiwa ya...yang dari satu esensi terbesar yang disebut orang kebudhaan terpecah menjadi keping2 yang tumbuh dalam setiap orang?bukankah begitu vincent?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #13 on: 26 June 2008, 03:53:35 PM »
Kalau dijelaskan dari awal kan enak. Ada hubungan tulisan yang ditulis 2 orang umat muslim yang  pembahasannya memiliki hubungan dengan ... ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #14 on: 26 June 2008, 03:59:13 PM »
bukankah dalam setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an ?

boleh tanya,berarti setiap orang memiliki jiwa ya...yang dari satu esensi terbesar yang disebut orang kebudhaan terpecah menjadi keping2 yang tumbuh dalam setiap orang?bukankah begitu vincent?

Saya tidak mengerti istilah "terpecah menjadi keping2" di sini. Bahwa kebudhaan ada di setiap pribadi dan tumbuh dalam dirinya, saya melihat dan meyakini hal tsb. Tidak selalu menggunakan label/bahasa kebudhaan. Malah mungkin dengan tidak harus menggunakan pembatasan label/bahasa kebudhaan maka lebih banyak pribadi yang proses kebudhaannya bisa terbangun. 

Ada dua aliran besar samawi dan non samawi; pencipta mendekati manusia atau manusia mendekati pencipta. Tentunya dua sudutpandang ini memiliki label/bahasa kebudhaan masing-masing.

Saya pribadi lebih suka menggunakan istilah yang lebih tekhnis; dari manusia yang berproses start di Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi ; menjadi manusia yang berproses start di Feel hingga membentuk Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi. Seperti yang sudah saya bahas di tulisan; Indigo: Saya adalah 'Nabi Palsu' bagi "Diri Sendiri'.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #15 on: 26 June 2008, 04:02:23 PM »
Kalau dijelaskan dari awal kan enak. Ada hubungan tulisan yang ditulis 2 orang umat muslim yang  pembahasannya memiliki hubungan dengan ... ;D

Kalau saya jelaskan maka anda tidak mendapatkan apa-apa dengan keberadaan saya di sini. Mungkin malah akan menghambat proses pertumbuhan benih kebudhaan anda. Seperti yang saya katakan dengan label/bahasa yang saya gunakan;

Saya adalah Nabi Palsu bagi Diri Sendiri. (Nabi adalah sebutan untuk orang yang ber-nubuat.) Saya sadar bahwa saya tidak berhak meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain. Dengan menyadari dan mengakui bahwa diri saya hanyalah seorang nabi palsu, maka saya telah menggenapi apa yang tertulis di kitab suci bahwa akan datang nabi-nabi palsu.

Ketika hari ini datang seseorang mengaku sebagai Nabi Asli, merasa lebih pintar, lebih mengerti, lebih tinggi di hadapan Pencipta dan berusaha mengarahkan orang lain, meninggikan diri di hadapan Pencipta dengan bernubuat bagi orang lain;

Di masa kini Ia yang Mengaku Nabi Asli itu telah merampas Hak manusia-manusia yang dijadikan pengikutnya, untuk bernubuat bagi diri sendiri; Setiap manusia berhak menjadi Nabi Palsu bagi Dirinya Sendiri, tidak untuk meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #16 on: 26 June 2008, 04:07:53 PM »
Quote
Kalau saya jelaskan maka anda tidak mendapatkan apa-apa dengan keberadaan saya di sini. Mungkin malah akan menghambat proses pertumbuhan benih kebudhaan anda. Seperti yang saya katakan dengan label/bahasa yang saya gunakan;

Silahkan baca aturan main dahulu.
Untuk mempermudah, saya akan post lagi :

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2057.0.html
Quote
1. Semua thread harus mempunyai hubungan dengan Buddhisme atau filsafat Buddhis.
2. Forum ini bukan tempat untuk membandingkan agama, kepercayaan dan filsafat Non-Buddhis dengan agama, kepercayaan dan filsafat Non-Buddhis.
3. Semua yang membuka thread baru harus menyebutkan dengan jelas apa agama, kepercayaan atau filsafat apa yang dibandingkan mulai dari post pertama.
4. Topik harus spesifik, misalnya "semua agama mengajarkan..." terlalu luas.

5. Jangan dengan cara apapun merendahkan Tiga Permata, yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha.
6. Jangan mempromosikan agama, kepercayaan dan filsafat Non-Buddhis
7. Bagi yang merasa Buddhis, harap ingat toleransi, sebagaimana diajarkan dalam Brahmajala Sutta.
« Last Edit: 26 June 2008, 04:12:27 PM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #17 on: 26 June 2008, 04:08:41 PM »
ehm...
Kalao dilihat dari segi tulisan, ada perasaan mempertanyakan dogma2 yang ditulis dalam kitab2...
Rasanya ingin melawan tatanan kepercayaan yang sudah dianut oleh suatu agama.. apa pun itu, kebenaran sebaiknya dicari ke dalam...

"dalam setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an"

Selalu ada interaksi antara sisi eksistensialisme dan sisi romantisme dalam diri seseorang.
Eksistensialisme= diri pribadi berhadapan dengan di luar diri.
Romantisme= diri pribadi sebagai bagian dari masyarakat.

Anda sudah lumayan menangkap... Dorongan: "kebenaran sebaiknya dicari ke dalam" ada dalam diri setiap orang apapun agamanya. Agama tetap dibutuhkan sebagai identitas diri.
« Last Edit: 26 June 2008, 04:33:01 PM by vincentliong »

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #18 on: 26 June 2008, 04:10:38 PM »
I Still dont link with you yet, mungkin moha gw terlalu tebal kali yah, sehingga ga bisa melihat tulisan kamu secara jelas, atau aku emang orgnya lebih suka to the point daripada berputar2 dengan bahasa kiasan.

anda pake kata2 yang tidak semua orang bisa pahami.
sisi eksistensialisme itu apa
sisi romantisme itu apa
kompatiologi itu apa

sepertinya bukan bahasa Indonesia yang baik, apakah anda menciptakan kata2 itu sebagai treadmark?
« Last Edit: 26 June 2008, 04:12:33 PM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #19 on: 26 June 2008, 04:13:51 PM »
I Still dont link with you yet, mungkin moha gw terlalu tebal kali yah, sehingga ga bisa melihat tulisan kamu secara jelas, atau aku emang orgnya lebih suka to the point daripada berputar2 dengan bahasa kiasan.

Bisa saja orang berbicara keyakinan dengan label/bahasa kebudhaan atau bicara kebudhaan dengan label/bahasa keyakinan. Budaya yang bercampur baur membuatnya jadi tidak jelas lagi, visi, misi, dan dasarnya.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #20 on: 26 June 2008, 04:16:02 PM »
atau anda yang sama sekali tidak pernah tahu Buddhisme itu apa sehingga pembahasan hanya berani menggunakan kiasan yang berputar2 dan tidak bisa menjelaskan secara lantang.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #21 on: 26 June 2008, 04:17:55 PM »
atau anda yang sama sekali tidak pernah tahu Buddhisme itu apa sehingga pembahasan hanya berani menggunakan kiasan yang berputar2 dan tidak bisa menjelaskan secara lantang.

Adalah pribadi di sini yang mengaku paling tahu benar budhisme?

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #22 on: 26 June 2008, 04:19:01 PM »
I Still dont link with you yet, mungkin moha gw terlalu tebal kali yah, sehingga ga bisa melihat tulisan kamu secara jelas, atau aku emang orgnya lebih suka to the point daripada berputar2 dengan bahasa kiasan.

anda pake kata2 yang tidak semua orang bisa pahami.
sisi eksistensialisme itu apa
sisi romantisme itu apa
kompatiologi itu apa

sepertinya bukan bahasa Indonesia yang baik, apakah anda menciptakan kata2 itu sebagai treadmark?

Tentang ROMANTISME DAN EKSISTENSIALISME sudah dibahas di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3309.0.html

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #23 on: 26 June 2008, 04:20:35 PM »
Kepada semua,

Waktu dibuat sub-forum perbandingan ini, dibuat aturan main ini, dan sudah dibahas dengan pemilik board ini (Sumedho) dan Global Moderator (Felix Thioris), untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penodaan agama dan keributan yang tidak berguna.

Saya berharap semua member bisa menerima dan menjalankan aturan main ini. Apabila ada keberatan silahkan PM kepada Sumedho, Felix, Tesla, atau moderator lain. Saya sudah melihat ada board Buddhis hancur karena keributan yang tidak berguna.

_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #24 on: 26 June 2008, 04:32:34 PM »
Sejak diperkenalkan ke publik Kompatiologi mengalami
perang dengan lembaga pendidikan resmi +/- dalam 3
tahun terakhir.

Tahun 2006 : Internal Affair
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami
pengkucilan dari oknum-oknum Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia yang diresmikan dengan Surat
Peringatan Resmi; Memo dari Sekertaris Fakultas
F.Psi.UI
Nomor: 214 / F.Psi / Humas / U / 2006
Kepada Yth: Ibu Cornelia Istiani
Staf pengajar Fakultas Psikologi UI – Depok
Hal: Himbauan
Tanggal 2 Agustus 2006

Surat ini secara informal bekerja sebagai surat
perintah, surat cekal, surat pengkucilan yang
dijalankan oleh para lulusan / alumni F.Psi.UI baik
yang masih berhubungan dengan UI atau telah bekerja
memangku jabatan di F.Psi. lain. Cornelia Istiani
karena beberapa ancaman lisan harus keluar dari
bekerapa pekerjaannya sebagai dosen dan berganti
pekerjaan menjadi konsultan swasta yang bekerja
berdasarkan proyek.

Tahun 2007 : Teror Keluarga
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami teror
dengan target merugikan anggota keluarga (bukan
diskusi ilmu) yang berlangsung mulai 20 mei 2007 –
awal Desember 2007 yang dilaksanakan oleh anggota
gerakan fintnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok
Pabrik Tontonan. Sebagian besar anggota gerakan teror
ini memiliki hubungan dengan kegagalan membasmi
kompatiologi di tahun 2006 yang banyak melibatkan
oknum-oknum berbackground psikologi terutama dari
F.Psi.UI. (note: daftar jenis-jenis teror & nama
pelaku teror terlampir.)

Tahun 2008 : Harta & Nyawa
Tepatnya pada tanggal 30 Desember 2007 jam 06.00 WIB
pagi saya mendapat telepon dari Abu Ibrahim perwakilan
Hizbut Tahrir cabang Sydney. Abu mentanyakan ke saya
prihal kasus gambar porno dan sikap saya yang menurut
isu yang diterima tidak bersahabat bahkan bersifat
menghina agama Islam. Saya mengkonformasi bahwa saya
tidak berkepentingan akan hal tsb dan banyak pengguna
kompatiologi yang taat beragama Islam, saya juga
memiliki saudara angkat yang bernama Rizki Pradana
yang cukup dikenal baik oleh Abu Ibrahim dan dapat
dikonformasi soal sikap saya terhadap agama Islam.
Setelah melakukan penelitian termasuk tentang teror
keluarga yang dialami para praktisi kompatiologi
selama tahun 2007 maka secara professional pihak
Hizbut Tahrir hari itu juga pada jam Sun Dec 30, 2007
1:50 pm menulis surat konformasi agar tidak ada
anggota Hizbut Tahrir yang berhasil diperalat atau
diadudomba demi kepentingan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab, Abu juga berpesan bahwa bilamana
pihak Front Pembela Islam menghubungi saya maka saya
harus mengatakan bahwa sudah bicara dengan Abu Ibrahim
perwakilan Hizbut Tahrir cabang Sydney. Hal ini sangat
mengagetkan saya, membuat saya terharu, membuat saya
paham bahwa ternyata pihak yang biasa dianggap garis
keras pun memiliki prosedur yang jelas sehingga tidak
mudah salah bertindak. Saya mengalami perumpamaan
“Orang Samaria yang Baik Hati” seperti yang tertulis
di Alkitab.

Yang terpenting saya menjadi sadar bahwa teror di
akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008 ini tidak lagi
mentargetkan teror keluarga tanpa korban berdarah,
target teror tahun ini adalah keutuhan rumah tempat
tinggal saya di Jl. Ametis IV G/22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 –Indonesia ;rencana memperalat
pihak ketiga untuk diharapkan melaksanakan teror
memang gagal tetapi bukan berarti tidak ada pihak
ketiga yang lain yang akan diperalat. Lalu saya
diingatkan lagi oleh pernyataan Audifax,S.Psi. sebagai
anggota gerakan Pabrik Tontonan yang secara tertulis
menjanjikan kematian atau cacat tetap total pada saya
atau praktisi kompatiologi yang lain yang direncanakan
terjadi di tahun 2008 dengan diumumkan secara terbuka
di maillist. Hal ini tidak hanya membuat saya kaget
tetapi juga membuat Abu Ibrahim menjadi marah
sekaligus bingung atas kenekatan musuh-musuh
kompatiologi dalam berjibaku dengan menghalalkan
segala cara demi membasmi kompatiologi tanpa
mempedulikan keselamatan dan nama baik diri sendiri
demi memberikan efek kerugian terbesar kepada target
terornya.


Pilihan yang ada pada saya saat ini adalah: “To Kill
or To Be Killed”. Sesuai kebijaksanaan saya yang telah
saya tulis sebelumnya bahwa saya tidak membalas teror
keluarga dengan teror keluarga karena bila saya
melakukan itu maka saya sama biadabnya dengan musuh
saya. Saya mengambil jalan tengah dari “To Kill or Not
To Kill” dengan berusaha mempersempit ruang gerak
musuh kami di dunia nyata dengan harapan sumberdaya
yang bisa digunakan sebagai sumber dana, koneksi, dlsb
untuk melaksanakan rencana merugikan Harta dan Nyawa
selanjutnya berkurang sehingga pelaksanaan teror bisa
tertunda. Hal ini tentunya adalah penyelesaian
sementara tetapi saya pikir cara paling baik diantara
yang terburuk. Maka dari itu saya menyebarluaskan
data-data bukti tertulis berkaitan dengan gerakan
fitnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok Pabrik
Tontonan yang selalu saya lampirkan subject, elink,
tanggal, email pengirim jelas yang bisa dikonformasi
atau diteliti kebenarannya.

Dengan membantu mempersempit ruang gerak anggota
gerakan fitnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok
Pabrik Tontonan di dunia nyata maka anda telah
menyelamatkan keutuhan bangunan rumah kami dan nyawa
keluarga dan sahabat-sahabat kami. Menghargai keutuhan
keluarga orang lain adalah bentuk nyata bahwa kita
masih mencintai keutuhan keluarga kita sendiri.


Kompatiologi adalah ilmupengetahuan non-agama,
non-instansi, non-resmi non-subsidi ;satusatunya di
jaman ini, di Indonesia yang menjalankan penelitian
dan pengembangan ilmunya dengan harus berhadapan
dengan teror-teror berbahaya dari oknum-oknum
lembaga-lembaga pendidikan tinggi resmi menara gading
di Indonesia (tidak seperti kasus pada pada organisasi
lainnya, kompatiologi tidak pernah mendapat teror dari
instansi keagamaan). Tanpa digaji dengan mengeluarkan
biaya sendiri, dengan mengorbankan keselamatan nyawa,
keutuhan bangunan rumah, keluarga, pengkucilan yang
beresiko kehilangan pekerjaan, dlsb tetap menjalankan
budaya penelitian mandiri tanpa berharap mendapat
ijasah, gelar, pujian, dlsb.

Budaya Penelitian di jaman ini telah berubah menjadi
penelitian karena mau lulus, penelitian karena
orderan, penelitian karena ini-itu, dlsb sehingga
budaya penelitian bukan budaya yang dijalankan secara
sadar tanpa pamrih seperti penemu-penemu besar dunia
di jaman dahulu kala. Bergabunglah dengan perjuangan
kompatiologi demi kemajuan ilmupengetahuan dengan
budaya penelitian tanpa pamrih kami.


Sepertinya anda mengalami banyak trouble yah sebagai pendiri sebuah aliran cara pikir? jika cara berpikir anda baik pastinya tidak akan pernah ada konfrontasi dengan orang lain sampai mereka meneror dan segala tetek bengeknya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #25 on: 26 June 2008, 04:46:45 PM »

Sepertinya anda mengalami banyak trouble yah sebagai pendiri sebuah aliran cara pikir? jika cara berpikir anda baik pastinya tidak akan pernah ada konfrontasi dengan orang lain sampai mereka meneror dan segala tetek bengeknya.

Kompatiologi adalah ilmu yang berfungsi membawa; dari manusia yang berproses start di Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi ; menjadi manusia yang berproses start di Feel hingga membentuk Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi. Seperti yang sudah saya bahas di tulisan; Indigo: Saya adalah 'Nabi Palsu' bagi "Diri Sendiri'.

Kompatiologi dibenci oleh oknum-oknum dari aliran yang menganggap kebenarannya bersifat mutlak, tetapi tidak oleh agama.

Pada tahun 2006, 2007 sampai awal 2008 praktisi kompatiologi mengalami teror dari beberapa oknum psikologi (sebagian kecil dari anggota keorganisasian psikologi) dan ditolong lepas dari teror oleh Abu Ibrahim (Hizbut Tahrir Australia)

Bilamana seseorang memeluk agama tertentu maka ia sadar bahwa ada orang lain yang menganut agama berbeda yang memiliki kebenaran berbeda. Tetapi ketika suatu kebenaran dianggap ilmupengetahuan yang berlaku kepada seluruh umat manusia di bumi maka hukum tsb diyakini harus berlaku pada seluruh umat manusia tanpa pandang bulu.

Psikologi mewakili masyarakat sebagai polisi superego, oknum psikologi mewakili psikologi sebagai petugas polisi superego masyarakat.

Beberapa oknum psikologi (sebagian kecil dari anggota keorganisasian psikologi) menganggap bahwa Vincent Liong sebagai anak Indigo harus diobati dengan negatife reinforcement (dirugikan dengan segala cara termasuk pencurian uang US$8000 dan rencana pembakaran rumah) karena menurut beberapa oknum psikologi;

Vincent Liong gagal sebuh diberi positif reinforcement maka harus diberi negatife reinforecement agar sembuh. Hal ini termasuk kepada seluruh teman-teman dan keluarga Vincent Liong. Padahal tidak satupun oknum psikologi tsb pernah bertemu dengan Vincent Liong.

Maka dari itu kompatiologi berjuang untuk membawa; dari manusia yang berproses start di Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi ; menjadi manusia yang berproses start di Feel hingga membentuk Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi.

Setiap manusia berhak menjadi Nabi Palsu bagi Dirinya Sendiri, tidak untuk meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain.

---

Saya adalah Nabi Palsu bagi Diri Sendiri. (Nabi adalah sebutan untuk orang yang ber-nubuat.) Saya sadar bahwa saya tidak berhak meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain. Dengan menyadari dan mengakui bahwa diri saya hanyalah seorang nabi palsu, maka saya telah menggenapi apa yang tertulis di kitab suci bahwa akan datang nabi-nabi palsu.

Ketika hari ini datang seseorang mengaku sebagai Nabi Asli, merasa lebih pintar, lebih mengerti, lebih tinggi di hadapan Pencipta dan berusaha mengarahkan orang lain, meninggikan diri di hadapan Pencipta dengan bernubuat bagi orang lain;

Di masa kini Ia yang Mengaku Nabi Asli itu telah merampas Hak manusia-manusia yang dijadikan pengikutnya, untuk bernubuat bagi diri sendiri; Setiap manusia berhak menjadi Nabi Palsu bagi Dirinya Sendiri, tidak untuk meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #26 on: 26 June 2008, 04:54:33 PM »
karena kamu adalah palsu ,maka diri kamu itu tidak pernah nyata, bahkan apa yang kamu katakan sendiri adalah sebuah hal yang menurut kamu sendiri logis namun anda sendiri hanya lelucon psikopat. mau buka lapak jualan disini Pak? monggo tapi inget ini forum beragama, bukan tempat kamu main layang-layang dengan bolak balik kata yang ga jelas.
« Last Edit: 26 June 2008, 06:36:54 PM by Sumedho »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #27 on: 26 June 2008, 04:56:08 PM »
Silahkan direnungkan....


Quote dari http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2057.0.html
Radi_muliawan wrote:

5. Sang Buddha bersabda, “Para bhikkhu, seandainya ada orang mengucapkan kata-kata yang merendahkan Sang Buddha, Dhamma dan Sangha, janganlah lalu kamu membenci, dendam, atau memusuhinya. Seandainya karena hal tersebut kalian menjadi marah atau merasa tersinggung, maka hal itu hanyalah akan menghalangi jalan Pembebasan kalian, dan mengakibatkan kalian menjadi marah dan tidak senang. Apakah kalian dapat merenungkan ucapan mereka itu baik atau tidak baik?”

“Tidak baik, Bhante “

“Karena itulah seandainya ada orang mengucapkan kata-kata yang merendahkan Sang Buddha, Dhamma dan Sangha, maka kalian harus menyatakan mana yang salah dan menunjukkan kesalahannya, dengan mengatakan bahwa berdasarkan hal ini atau itu, ini tidak benar, atau itu bukan begitu, hal demikian tidak ada pada kami, dan bukan pada kami.”

6. “Tetapi, para bhikkhu, seandainya ada orang lain memuji Sang Buddha, Dhamma dan Sangha, janganlah karena hal tersebut kamu merasa bangga, gembira dan senang hati. Seandainya kamu bersikap demikian, maka hal itu akan menghalangi jalan Pembebasan kalian. Maka itulah, seandainya ada orang lain memuji Sang Buddha, Dhamma dan Sangha, maka kamu harus menyatakan mana yang benar dan menunjukkan faktanya dengan mengatakan bahwa berdasarkan hal ini atau itu, ini benar, itu memang begitu, hal demikian ada pada kami, dan benar pada kami.”

7. “Walaupun oleh hal-hal kecil, hal-hal yang kurang berharga, ataupun karena sila (disiplin moral), maka dapat menyebabkan orang-orang memuji Tathagata (Sang Buddha). Apakah hal-hal kecil yang kurang berharga ataupun sila, yang menyebabkan orang-orang memuji Tathagata?”

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #28 on: 26 June 2008, 04:58:56 PM »
sayang, untuk diri kamu,saya tidak bisa menggaplly kata-kata Sang Buddha,katakanlah saya membelot, tapi saya sangat muak dengan orang munafik yang jualan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #29 on: 26 June 2008, 05:03:32 PM »
karena kamu adalah palsu ,maka diri kamu itu tidak pernah nyata, bahkan apa yang kamu katakan sendiri adalah sebuah hal yang menurut kamu sendiri logis namun anda sendiri hanya lelucon psikopat. mau buka lapak jualan disini Pak? monggo tapi inget ini forum beragama, bukan tempat kamu main layang-layang dengan bolak balik kata yang ga jelas.



Ada seorang penjual jam tangan mengaku menjual jam tangan asli tetapi pada kenyataannya jam yang dijual palsu, maka ia telah menyesatkan banyak orang. Ada seorang penjual jam tangan yang berbeda yang mengaku menjual jam tangan palsu; bilamana jam tangan yang dijual palsu maka ia tidak menyesatkan orang karena telah mengaku palsu; tetapi bilamana jam tangan yang dijual asli orang yang jeli akan mendapatkan keuntungan darinya.

Apakah kita seorang yang mencari penjual jam tangan yang mengaku asli atau yang mengaku palsu dengan mendengar dan mengiyakan perkataannya atau mencoba menjadi orang yang jeli yang walaupun ada penjual jam tangan yang mengaku asli atau palsu tetap bisa menemukan sendiri jam tangan mana yang benar-benar asli. Maka dari itu kita yang harus belajar menjadi jeli tidak menunggu penjual jam tangan yang moga-moga saja jujur.

Kata teman saya...

e-link: http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3784
Received: Sunday, 22 June, 2008, 11:46 PM
putra wardana <pwardana2000 [at] yahoo.com> wrote:

perenungan yang dalam dan semoga bisa menjadi referensi bagi pemeluk semua agama...
karena saya pikir semua agama sekarang ini mengalami problem...
bukan pencerahan yang diberikan oleh pemimpin agama...
tapi cenderung sekedar mencari pengikut...
« Last Edit: 26 June 2008, 06:36:34 PM by Sumedho »

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #30 on: 26 June 2008, 05:13:11 PM »
ga usah sok yah ngomongin agama disini, (deleted) ,lo kira kamu ngomong soal kebenaran absolut dan kawan2, (deleted). out dari forum orang,hush hush......ujung2nya propaganda dan membawa penyesatan.telpon polisi arghh.....
« Last Edit: 27 June 2008, 08:15:15 AM by karuna_murti »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #31 on: 26 June 2008, 05:20:38 PM »
GO GO GO NYANA~~..

jangan kalah sama orang stress~~

;D

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #32 on: 26 June 2008, 05:21:50 PM »
sabar buuuukkk :D ;D
orang yang layanin orang sakit entar jadi ikut sakit...
yang sehat mending di move aja kan beres

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #33 on: 26 June 2008, 05:23:19 PM »
lagian nech orang kita ngak kenal...
pakai nama vincent lagi...
buuhhhh...di ketawain ama yang asli oiiii

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #34 on: 26 June 2008, 05:26:06 PM »
mbok yah,dia sering bombardir forum lain,dan mbah google telah menjadi saksi bahwa ini orang (deleted)sengaja ngajarin ilmu ilmu tak beres agar orang percaya dan beriman kepadanya, (deleted) cari duit itu pake cara halal pak,main2in pikiran orang.

buku2 kamu itu udah tulisannya jelek,EYD aja ga diperhatikan, mau dianggap suci,ya anggap (deleted) mau masuk (deleted) lagi,ayo sini, (deleted)!
« Last Edit: 27 June 2008, 09:03:55 AM by Sumedho »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #35 on: 26 June 2008, 05:26:40 PM »
Kedatangan saya ke forum ini karena saya diundang. Tetapi mengapa saya sekarang saya malah dianggap mempromosikan, dianggap (deleted), propaganda, penyesatan, dlsb itu hal yang sangat mengherankan saya.


Subject: Undangan bergabung di forum
Saturday, 21 June, 2008 6:26 PM
From: "Narendra Saputra" <narendra.saputra [at] gmail.com>
To: ngestoerahardjo [at] yahoo.com, bhikkhu0 [at] gmail.com, vincentliong [at] yahoo.co.nz, batigol50 [at] yahoo.com

Rekan2..
Selain berdiskusi di milis BeCeKa, mohon kesediannya untuk juga bergabung di forum Dhammacitta, disana bisa berbagi cerita dan pengetahuan mengenai kesadaran diri.
Mohon kontribusi dari rekan-rekan sekalian..

http://dhammacitta.org/forum/index.php

Terima kasih,
Narendra
« Last Edit: 27 June 2008, 08:17:06 AM by karuna_murti »

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #36 on: 26 June 2008, 05:31:04 PM »
email2 diatas bukan anggota DC, kamu jangan suka2 (deleted)di tempat orang, ajaran kamu menyesatkan namun untung manusia disini lebih lihai menilai, mau dapat DC award dalam perihal ngejunk, ntar berantem ama hui hui lho.

masuk2 ga permisi,tinggal ciopas tulisan lama, gw udah bosemn baca bombardir tulisan kamu di milis2, semua orang udah bisa ngungkapin kamu itu siapa tak lebih tak bukan adalah org (deleted), saya cabut label indigo kamu,karena kamu sebenarnya bukan indigo melainkan (deleted), memalukan komunitas indigo saja.
« Last Edit: 27 June 2008, 08:17:56 AM by karuna_murti »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #37 on: 26 June 2008, 05:36:44 PM »
Quote
mau dapat DC award dalam perihal ngejunk, ntar berantem ama hui hui lho.

mwahahahhahahaha.......nice one~~!!

malah gw lebih cocok dipanggil Indigo yah gk nyana?

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #38 on: 26 June 2008, 05:37:13 PM »
nyana vincent yang asli emang indigo loch ^-^

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #39 on: 26 June 2008, 05:37:39 PM »
lagian nech orang kita ngak kenal...
pakai nama vincent lagi...
buuhhhh...di ketawain ama yang asli oiiii

loe yg undang dia yak??

dasar mbak2 tukang jamu...

masa ngundang orang baru keluar dari hospital seh?

capeee dee...


Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #40 on: 26 June 2008, 05:39:32 PM »
nyana vincent yang asli emang indigo loch ^-^


mao Indigo..mao Indian..mao Indon..mao Indonesia kek..

"gk ada yg terlahir sebagai pahlawan"

Sang Buddha terlahir sebagai seorang manusia biasa tanpa kekuatan2 gaib apapun..tapi karena KERJA KERAS beliau..

maka beliau bisa menjadi seorang Buddha...

itulah yg patut kita contohi..

ngerti mbak?

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #41 on: 26 June 2008, 05:42:59 PM »
hauahuahha kok malah beranteman sis Evo ama El Soleha,hauhauhauhauha

sis Evo ,soal indigo dia, itu cuman trik marketing, udah rahasia publik.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #42 on: 26 June 2008, 05:44:57 PM »
nyana aku kan dah bilang ini vincent palsu
yang asli memang seoarang indigo

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #43 on: 26 June 2008, 05:47:13 PM »
sebenernya, inti dari tulisan Vincentliong itu apa sih? Ada yang bisa jelaskan tanpa penjelasan yang terlalu panjang?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #44 on: 26 June 2008, 05:48:00 PM »
 [at] Ms.Jamu

wah mbak..

aku yg manja ato tulisan gw yg manja?

Sang Buddha membabarkan Dhamma kepada para Brahmin..ada yg sangat2 tersinggung..

tergantung yg membaca donk..tergantung persepsi orang2 yg mendengar..

buktine eloe gw panggil (deleted)
« Last Edit: 27 June 2008, 01:28:15 PM by karuna_murti »

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #45 on: 26 June 2008, 05:49:14 PM »
nyana aku kan dah bilang ini vincent palsu
yang asli memang seoarang indigo
darimana ente tao??

biarpun dengan pengalaman ente yg tiap hari keliling2 komplek..itu gk bisa membuktikan kalo Vincent ini palsu..

tul tak?

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #46 on: 26 June 2008, 05:49:36 PM »
dia mau nawarin ide Kompatiologi soal ilmu bedah pikiran ala dia, dan dia sengaja ingest disini, agar bisa disetarakan dengan analisis abhidhamma pikiran.

Sis evo,ini orangnya sendiri kok, emang kerjaan dia udah sering bombardir milis orang tawarin pembelokan paham agama seseorang, sis evo kenal baik ama dia,kalo iya,kasihan indigo harusnya menjadi trend bukan menjadi hal yang memalukan.

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #47 on: 26 June 2008, 05:50:12 PM »
sebenernya, inti dari tulisan Vincentliong itu apa sih? Ada yang bisa jelaskan tanpa penjelasan yang terlalu panjang?

entah..

tulisannya membosankan dan panjang..apalage judulnye..

bah..~~

mungkin kamma baek gw melarang gw baca tulisan2 aneh kale yak..;D

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #48 on: 26 June 2008, 05:51:44 PM »
ini lebih penting dimusnahkan daripada aliran M......membuat orang masuk miccha ditthi.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #49 on: 26 June 2008, 05:58:10 PM »
intinya kompatiologi ini apa?

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #50 on: 26 June 2008, 06:00:08 PM »
kamu search aja di google versi langsingnya.

semua juga ga ngerti
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #51 on: 26 June 2008, 06:03:03 PM »
 :))

Pantesan. Karena dari awal penjelasan, saya ga tau sebenernya mau ke arah mana, jadi saya minta bantuan temen2. Ternyata ga ngerti juga  ;D

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #52 on: 26 June 2008, 06:06:39 PM »
 [at] atas

hanya yg (deleted) yg mengerti..

;D

beda banget sama kata2 sang Buddha yg gampang dimengerti tapi sangat dalam dan bermakna isinya..
« Last Edit: 27 June 2008, 08:19:35 AM by karuna_murti »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #53 on: 26 June 2008, 06:14:08 PM »
Gladiator dhamma pada turun gunung   :jempol:

« Last Edit: 26 June 2008, 06:17:56 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #54 on: 26 June 2008, 06:22:47 PM »
:))

Pantesan. Karena dari awal penjelasan, saya ga tau sebenernya mau ke arah mana, jadi saya minta bantuan temen2. Ternyata ga ngerti juga  ;D

apa yah?
menganjurkan "kebebasan berpikir" utk setiap individu mungkin...

soalnya saya juga malas baca tulisan yg terlalu panjang :P
mungkin bisa jadi masukan buat rekan vincent :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #55 on: 26 June 2008, 06:33:38 PM »
Saya datang ke sini dengan background yang saya miliki sebagai diri saya apa adanya. Terimakasih karena saya telah diundang dan diperkenankan ikut dalam pembicaraan di forum ini. Thx.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #56 on: 26 June 2008, 06:40:25 PM »
 [at] atas

iyah..gpp..

laen kale kalo nulis yg jelas dikit yak..jangan muter2 terus..

;D

mikir boleh tapi jangan kebanyakan..nanti jadi (deleted).;D

dan kalo anggep diri sendiri itu nabi ato watever..

itu tanda2 (deleted)..

 ;D
« Last Edit: 27 June 2008, 08:20:13 AM by karuna_murti »

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #57 on: 26 June 2008, 06:52:58 PM »
Saya datang ke sini dengan background yang saya miliki sebagai diri saya apa adanya. Terimakasih karena saya telah diundang dan diperkenankan ikut dalam pembicaraan di forum ini. Thx.
boleh dijelaskan terlebih dahulu background rekan Vincent Liong seperti apa?
mungkin dapat menjadi sarana dalam komunikasi di sini.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #58 on: 26 June 2008, 07:21:07 PM »
Saya datang ke sini dengan background yang saya miliki sebagai diri saya apa adanya. Terimakasih karena saya telah diundang dan diperkenankan ikut dalam pembicaraan di forum ini. Thx.
boleh dijelaskan terlebih dahulu background rekan Vincent Liong seperti apa?
mungkin dapat menjadi sarana dalam komunikasi di sini.

Sejak kecil saya selalu mendapatkan prestasi non akademis yang baik di luar sekolah, di dalam sekolah prestasi akademis saya tidak pernah baik. SD dan SLTP saya di Pangudi Luhur Jakarta Selatan. Di akhir SLTP kelas 3 saya menulis buku “Berlindung di Bawah Payung” yang diterbitkan oleh PT Grasindo tahun 2001. Awalna tulisan saya sekedar komentar lepas terhadap hal-hal berbeda di sekitar saya yang saya kontemplasikan dengan sesuai pikiran saya sendiri (agak bebas).

Saya sempat bersekolah di SMU St. Laurencia selama setengah tahun, karena hampir tidak baik kelas maka orangtua saya memindahkan saya ke The Meridian International School di Sydney Australia. Karena pada dasarnya saya tidak begitu minat sekolah; saya lebih suka melakukan observasi dan pencatatan terhadap hal-hal di sekitar saya maka sambil sekolah saya melakukan observasi ke teman-teman RRC yang sesekolah dengan saya, sempat kerja jadi babysitter untuk anak laki-laki korea selatan yang berumur 5 tahun. Saya juga mengobservasi organisasi-organisasi yang tidak bisa saya observasi ketika di Jakarta.

Ketika ada Bomb Bali pertama saya pulang ke Jakarta. Saat itu saya semakin fokus pada minat saya dalam observasi; kalau awalnya saya hanya pengamat luar, pada saat itu saya sudah mulai minat untuk menjadi pengamat partisipasif. Beberapa minggu terakhir saya di Sydney saya sangat tertarik pada film-film korea bertema konflik korea utara dan selatan terutama yang berjudul; Joint Security Area. Jadi ketika kembali ke Jakarta saya minta ayah saya menyekolahkan saya di The Gandhi Memorial International School yang isinya anak-anak kedutaan negara2 Asia, Arab dan Afrika ; yang beberapa diantaranya adalah anak-anak negara yang sedang konflik seperti Korea Utara dan Korea Selatan, India dan Pakistan, dlsb. Selama di The GMIS saya makan pagi dengan anak-anak kedutaan Korea Utara dan Korea Selatan dan siangnya dengan anak-anak India, Arab dan Afrika.

Sejak SLTP saya punya penggemar tulisan tetap. Pada bulan Juni 2004 saya tidak naik kelas karena bolos sekolah selama hampir setengah tahun. Penggemar tulisan saya panik karena takut saya tidak naik kelas. Orangtua saya mengirim saya ke Bali untuk belajar dari paman saya yang memiliki pembibitan nener bandeng, kerapu, ternak terumbu karang, eksport ikan hias, dlsb. Ketika sampai di Bali paman saya sudah tidak serius berbisnis karena sudah jalan semua, jadi ia punya hobi baru mencari guru spiritual. Saya melakukan observasi ke seorang guru spiritual yang bernama Putu Ngurah Ardika yang tulisannya saya sebarluaskan ke penggemar tulisan saya. Gara-gara hal tsb saya diorbitkan dengan label indigo dan menjadi naik kelas.

Permasalahan selanjutnya adalah ketika ada dua kelompok orang; yang satu mengenal pribadi saya apa adanya, yang satu lagi mengenal saya dari teori-teori para ahli ilmu psikologi, psikiatri dan spiritual yang samasekali tidak mengenal saya. Saya jadi pusing bagaimana caranya mau mengembalikan hidup saya sebelum dilabel indigo. Sebelunya saya cukup senang memiliki penggemar tulisan, tetapi sampai tahap tsb saya tidak enjoy lagi karena pribadi saya yang diceritakan di sana-sini samasekali beda dengan saya.

Maka saya memutuskan bahwa saya harus membuat metode agar tidak ada lagi pembedaan antara indigo dan tidak indigo. Bila hal itu tidak eksklusif ke orang tertentu saja, maka saya akan mendapatkan kondisi kehidupan saya sebelum dilabel indigo. Bagaimana membuat kondisi bahwa "menjadi diri sendiri" bisa didapatkan oleh banyak orang. Sebelumnya saya senang memiliki penggemar tetapi pada akhirnya saya lebih senang menonton orang lain berkembang sebagai dirinya sendiri.

Saya juga sedih melihat nasib anak indigo yang masih kanak-kanak yang akhirnya kehilangan kehidupan alaminya dan tidak mampu membela diri; akhirnya mereka menjadi korban orang lain dan kehilangan kehidupan mereka sebagai anak normal.

Tahun 2005 awal – 2006 pertengahan saya melakukan eksperimen dengan kelinci percobaan para penggemar saya untuk menemukan metode tsb hingga akhirnya saya namakan kompatiologi. Tentunya hal ini tidak disukai oleh kelomok-kelompok yang memiliki teori keberbakatan, hingga akhirnya saya dapat berbagai macam teror.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #59 on: 26 June 2008, 07:45:01 PM »
Ok2, dengan prinsip keterbukaan, mengenai label indigo kan sudah dibahas kalau dalam buddhism bukanlah suatu yang istimewa,mungkin jika ada ada tulisan2 lain yang memiliki tujuan tertentu ada baiknya dijelaskan secara lebih singkat.Karena jujur saja memank sedikit ribet dan muter2 sih....
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #60 on: 26 June 2008, 07:52:17 PM »
^oh begini lebih jelas...

jadi tujuan hidup saat ini seorang Vincent Liong adalah memperjuangkan hak para indigo yg mengalami diskriminasi sosial.

benar tidak?

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #61 on: 26 June 2008, 07:55:49 PM »
Kalo dari beberapa tulisan yang gw tangkep sih begitu...Mungkin awalnya dari situ meluas sesuai dengan topik pengamatannya..
Yang intinya sepertinya menanyakan kebenaran2 tersembunyi maupun terbuka yang diyakini...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #62 on: 26 June 2008, 10:01:25 PM »
^oh begini lebih jelas...

jadi tujuan hidup saat ini seorang Vincent Liong adalah memperjuangkan hak para indigo yg mengalami diskriminasi sosial.

benar tidak?




Pada awalnya memang penelitian disebabkan masalah indigo dan berbagai labelisasi psikologis yang mengakibatkan diskriminasi...

Dalam perkembangannya ternyata berbagai masalah yang tidak ada kaitannya dengan masalah indigo dan berbagai labelisasi psikologis, ternyata ada hubungannya juga. Masalah indigo akhirnya menjadi triger awal saja.

Misalnya masalah dalam pendidikan. Pendidikan sekolah yang ada sekarang menggunakan metode mendengarkan ceramah dan menghafal. Ada satu bagian yang tidak tercover yaitu soal pendidikan kreatifitas. Bagaimana adaptasi antara dunia teori dan praktek.

Kebiasaan membaca data dengan membandingkannya dengan berbagai variasi data sejenis yang dibiasakan melalui permainan ritual campur-mencampur minuman yang semakin hari semakin banyak jenis datanya yang diukur secara pararel hingga kadang-kadang mengakibatkan semacam kepenuhan data.

Ada beberapa bagian yang belum 100% terjawab: Dalam beberapa pribadi menyebabkan orang tsb secara mandiri tiba-tiba melakukan pengasingan diri (merantau ke luar pulau, ganti no hp, memutuskan pacar sementara waktu, dlsb) untuk membaca ulang data-data yang masuk hingga akhirnya memunculkan diri lagi di lingkungannya setelah 3 bulan sampai setahun dengan tingkat kematangan yang jauh berbeda.


Seperti yang secara samar saya bahas di tulisan:     
Indigo: Saya adalah ‘Nabi Palsu’ bagi ‘Diri Sendiri’ 

Proses yang dialami penganut eksistensialisme diawali dengan mengalami pengalaman (informasi/data secara utuh, alami, apa adanya) dan belum diberi pendapat, komentar, justifikasi yang bersifat verbal/pasti. Seperti misalnya kalau kita meminum segelas minuman dan belum berpendapat atas minuman tsb. Tentunya pengalaman yang dialami akan bisa di-Judgement atau tidak. ‘Pendapat atas suatu pengalaman’ (Judgement) bisa berubah dari waktu-ke waktu. Seperti misalnya kalau kita berkali-kali meminum segelas minuman yang 100% sama maka kita bisa memberikan ‘pendapat’(judgement) yang berbeda setiap kali kita meminumnya tergantung situasi dan kondisi saat meminumnya. Sebuah Feel(data mentah) yang sama bisa memiliki bermacam-macam Judgement. Sebuah sample pengalaman bisa dibandingkan dengan variasi pengalaman sejenis yang berbeda-beda range(jangkauan) dan pembandingnya. Banyak variasi Judgement yang muncul yang membuat pertumbuhan jangkauan kerangka logika Generalisasi yang dipahami oleh orang tersebut. Kecepatan pertumbuhan pemahaman ini berbeda-beda tergantung apakah orang tsb berpikir apa adanya dari pengalaman data mentah diri sendiri, atau sudah terpengaruh oleh berbagai Judgement dan Generalisasi dari orang lain.

Muncul fenomena dimana seseorang bisa belajar tidak dari membaca dan mendengar teori atau pendapat orang lain, melainkan dari pengalaman sehari-hari yang tampak sangat sepele. Fenomena menarik yang sering tampak pada mantan peserta dekon-kompatiologi yang tidak pernah membaca buku-buku filsafat dan psikologi; tiba-tiba saja bisa ‘ber-nubuat’(menceritakan ide-idenya yang original) dalam bidang filsafat atau psikologi, yang kalau diurutkan maka akan tampak mirip urutannya dengan urutan daftar isi sejarah filsafat barat atau buku sejarah teori-teori psikologi, dari paling awal hingga paling akhir. Satu-satunya kekurangannya, mereka yang bernubuat ini samasekali tidak tahu nama tokoh-tokoh filsafat dan psikologi yang berhubungan dengan ide-ide yang mereka ceritakan, kadang-kadang mereka bersikap sok tahu seolah-olah ide itu temuan mereka sendiri.

Saya jadi bertanya; Apakah memang Pencipta sudah membuat ‘blue print’ yang standard dalam setiap manusia tentang ilmupengetahuan seperti misalnya psikologi dan filsafat. Jadi kalau manusia itu bisa mendapat kesempatan yang sama untuk memulai pemerosesan informasi/data-nya; mulai dari Feel(data mentah), berbagai variasi Judgement yang terus bertambah seiring perjalanan waktu yang membentuk Generalisasi, bangunan logika yang semakin hari semakin lengkap dan utuh; Tentunya manusia itu akan mampu menceritakan perjalananan belajarnya yang seumur hidup dari awal hingga akhir yang hanya berbeda bahasa penceritaannya, contoh pengalaman dan sampai dimana dia seorang pencerita yang baik, isinya sama saja.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #63 on: 26 June 2008, 10:07:22 PM »
after reading ur biography..

IMO

jika anda membedakan/melabelkan diri anda sebagai Indigo..

maka anda sendiri telah memandang rendah orang2 bukan Indigo secara tidak langsung...

anda bukan Indigo..

anda *NERD!..

*bukan menghina yak..*

« Last Edit: 26 June 2008, 10:09:29 PM by El Sol »

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #64 on: 26 June 2008, 10:11:58 PM »
Kalo dari beberapa tulisan yang gw tangkep sih begitu...Mungkin awalnya dari situ meluas sesuai dengan topik pengamatannya..
Yang intinya sepertinya menanyakan kebenaran2 tersembunyi maupun terbuka yang diyakini...

Bisa dikatakan seperti itu. Pada awalnya saya hanya mau menyelesaikan masalah diskriminasi Indigo dan labelisasi psikologis yang lain terutama kepada anak-anak yang belum mampu membela diri. Tetapi tidak sengaja kok banyak 'misteri' (kebenaran2 tersembunyi) yang dilaporkan oleh subject eksperimen.

Pada tahap eksperimen saya tidak menemukan buku yang bisa menjawab bagaimana menghapus perbedaan tingkat keberbakatan pada manusia sehingga saya memutuskan untuk samasekali tidak membaca satupun buku, diam pada diri sendiri dan memulai eksperimennya.

Tetapi setelah ketemu rumusannya pengguna dan sukarelawan penelitinya sudah mulai banyak, misterinya sedikit demi sedikit lebih jelas, saya harus belajar ulang tentang bagaimana cara mengkomunikasikannya sehingga bisa digunakan hasil temuan saya oleh umat agama/kepercayaan/keyakinan berbeda dalam keimanannya masing2. Cara mencari dari nol dan cara mengkomunikasikan/menceritakan adalah dua hal berbeda.

Untuk bicara dengan umat 'samawi' (Islam, ka****k, kr****n, dlsb) saya telah mendapatkan satu penasehat yang cukup berkwalitas sehingga saya yang keras kepala ini mau mendengar. Untuk ke umat 'non-samawi' (Budha, Hindu, Tao, Konghucu, dlsb) saya masih belajar.
« Last Edit: 26 June 2008, 10:28:01 PM by vincentliong »

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #65 on: 26 June 2008, 10:18:33 PM »
 [at] vincent
saran dari saya, cba lepaskan semua label2, pemikiran2, semua paradigma2, karena dengan tujuan membebaskan diri dari semua itu, anda justru terkesan mencipatakan paradigma2 dan belenggu2 baru. Hal ini terasa bodoh, karena bagaikan seorang anjing yang mengejar bututnya sendiri..Hasilnya hanya akan melelahkan diri sendiri...

Cba lihat postingan2 di forum ini, banyak yang sangat "kreatif" yang mungkin pengamatannya terlihat "aneh" bagi orang lain, tapi sebenarnya tidak ada yg istimewa dari itu semua..Itu hanyalah hasil pelatihan diri...Semua orang jg bisa...

Cobalah meditasi, u will find your true answer...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #66 on: 26 June 2008, 10:36:34 PM »
 [at] atas

gw setuju ama loe..

karena kurangnya pengetahuan tentang kehidupan(Buddha Dhamma) maka si Vincent membuat/merasa dirinya seolah2 special..

which..dia hanya akan menjadi special(karena dianggap gila)..kalo dia merasa dirinya Indigo..

dan

pandangan2 orang umum terhadap Vincent sebagai orang special(gila)..malah membuat si Vincent mengebu2..merasa dirinya itu special(indigo/luar biasa)..

aye maklum lar...

orang stress emank makin banyak


and jangan2 vincent..loe kira loe itu the Chosen one yak?
 
;D
« Last Edit: 26 June 2008, 10:38:31 PM by El Sol »

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #67 on: 26 June 2008, 10:51:59 PM »
 [at] vincent

kadang kala ada suatu konsep dimana kita harus memilih. ada banyak agama di dunia yang menawarkan banyak ragam konsep. Ada konsep yang bermanfaat ada pula konsep yang tidak bermanfaat.
Ada saatnya seseorang harus memilih suatu konsep.
Ada saatnya pula seseorang harus mempelajari konsep lainnya.
Ada saatnya seseorang harus percaya begitu saja (beriman).
Ada saatnya seseorang harus mengkritisi iman.

anda berada pada tahap pemikiran yang sebelah mana? mungkin dijawab sendiri saja tidak perlu dishare disini...


Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #68 on: 27 June 2008, 07:11:10 AM »
saya singkat yah :)

Quote from: vincentliong
Proses yang dialami penganut eksistensialisme diawali dengan mengalami pengalaman (informasi/data secara utuh, alami, apa adanya) dan belum diberi pendapat, komentar, justifikasi yang bersifat verbal/pasti. Seperti misalnya kalau kita meminum segelas minuman dan belum berpendapat atas minuman tsb. Tentunya pengalaman yang dialami akan bisa di-Judgement atau tidak. ‘Pendapat atas suatu pengalaman’ (Judgement) bisa berubah dari waktu-ke waktu. Seperti misalnya kalau kita berkali-kali meminum segelas minuman yang 100% sama maka kita bisa memberikan ‘pendapat’(judgement) yang berbeda setiap kali kita meminumnya tergantung situasi dan kondisi saat meminumnya. Sebuah Feel(data mentah) yang sama bisa memiliki bermacam-macam Judgement. Sebuah sample pengalaman bisa dibandingkan dengan variasi pengalaman sejenis yang berbeda-beda range(jangkauan) dan pembandingnya. Banyak variasi Judgement yang muncul yang membuat pertumbuhan jangkauan kerangka logika Generalisasi yang dipahami oleh orang tersebut. Kecepatan pertumbuhan pemahaman ini berbeda-beda tergantung apakah orang tsb berpikir apa adanya dari pengalaman data mentah diri sendiri, atau sudah terpengaruh oleh berbagai Judgement dan Generalisasi dari orang lain.
jadi pendapat Anda adalah walaupun objeknya sama, judgement dapat berbeda 'bahkan dalam 1 pribadi sendiri' tergantung pada situasi & kondisi pada saat judgement.

Quote
Muncul fenomena dimana seseorang bisa belajar tidak dari membaca dan mendengar teori atau pendapat orang lain, melainkan dari pengalaman sehari-hari yang tampak sangat sepele. Fenomena menarik yang sering tampak pada mantan peserta dekon-kompatiologi yang tidak pernah membaca buku-buku filsafat dan psikologi; tiba-tiba saja bisa ‘ber-nubuat’(menceritakan ide-idenya yang original) dalam bidang filsafat atau psikologi, yang kalau diurutkan maka akan tampak mirip urutannya dengan urutan daftar isi sejarah filsafat barat atau buku sejarah teori-teori psikologi, dari paling awal hingga paling akhir. Satu-satunya kekurangannya, mereka yang bernubuat ini samasekali tidak tahu nama tokoh-tokoh filsafat dan psikologi yang berhubungan dengan ide-ide yang mereka ceritakan, kadang-kadang mereka bersikap sok tahu seolah-olah ide itu temuan mereka sendiri.
yah... setuju :)
pengetahuan bisa berasal dari mana saja dan bisa juga muncul dalam diri sendiri.

Quote
Saya jadi bertanya; Apakah memang Pencipta sudah membuat ‘blue print’ yang standard dalam setiap manusia tentang ilmupengetahuan seperti misalnya psikologi dan filsafat. Jadi kalau manusia itu bisa mendapat kesempatan yang sama untuk memulai pemerosesan informasi/data-nya; mulai dari Feel(data mentah), berbagai variasi Judgement yang terus bertambah seiring perjalanan waktu yang membentuk Generalisasi, bangunan logika yang semakin hari semakin lengkap dan utuh; Tentunya manusia itu akan mampu menceritakan perjalananan belajarnya yang seumur hidup dari awal hingga akhir yang hanya berbeda bahasa penceritaannya, contoh pengalaman dan sampai dimana dia seorang pencerita yang baik, isinya sama saja.
hehehe... tidak tahu...
ini mungkin bisa jadi kesimpulan 'sementara' ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #69 on: 27 June 2008, 08:07:03 AM »
Kita yang berasal dari kemampuan indigo tidak pernah merasa terasingkan, anda yang membuat batas seorang indigo itu menjadi freak, satu hal, kekuatan indigo itu punya basis yaitu perasaan, anda merasa memperjuangkan hak kami sebagai indigo,nyatanya tidak, anda terus mencerca orang di website, anda terus membuat keonaran yang anda sendiri takabur untuk mempertanggungjawabkan.

Kita para komunitas indigo juga bukan komunitas freak yang kamu katakan harus dibela, we are normal people, anda punya satu tujuan yang kita sama sekali tidak mengerti, membela kaum indigo atau membela para orang cacat mental?

banyak sekali kasus negatif anda, itu bermula dari anda,orang yang belajar psikologi tidak pernah berseberangan dengan cara berpikir orang lain, dan kedengarannya ilmu Kompatiologi yang aseli sudah diterangkan oleh rekan rekan di ilmu psikologi bahwa anda memutarbalikkan ilmu sebenarnya dan anda tampaknya membuat lelucon atas ilmu dasar sebenarnya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #70 on: 27 June 2008, 09:01:26 AM »
vincentliong,

Quote
Seperti misalnya kalau kita berkali-kali meminum segelas minuman yang 100% sama maka kita bisa memberikan ‘pendapat’(judgement) yang berbeda setiap kali kita meminumnya tergantung situasi dan kondisi saat meminumnya. Sebuah Feel(data mentah) yang sama bisa memiliki bermacam-macam Judgement.

Quote
Saya jadi bertanya; Apakah memang Pencipta sudah membuat ‘blue print’ yang standard dalam setiap manusia tentang ilmupengetahuan seperti misalnya psikologi dan filsafat.

Jika "ya", maka 'blue print' itu jelas korup, karena kemampuan orang masing2 adalah berbeda, bahkan sejak lahir.
Jika "tidak", berarti memang semua "diciptakan" secara random (acak), bahkan sebuah proses pengolahan feel sendiri selalu berubah-rubah. Tidak perlu dipermasalahkan, kalau mau dipaksa menemukan 'blue print' dan 'proses feel yang bisa berubah', maka lebih mengacu pada sindrom kepribadian ganda (Multiple Personality Disorder) atau disonansi kognitif. (FYI, keduanya karena memang menekankan bahwa "ego/diri" itu ada)


Setau saya, status 'indigo' ini juga bisa berubah. Banyak anak2 'indigo' yang ketika beranjak dewasa, berubah menjadi 'tidak indigo'.
Menurut saya juga para 'indigo' ini bisa 'memalsukan' auranya sehingga tidak 'indigo' untuk menghindari pelabelan indigo itu. Jadi seharusnya tidak sebegitu hebohnya.




Quote
Jadi kalau manusia itu bisa mendapat kesempatan yang sama untuk memulai pemerosesan informasi/data-nya;  ... Tentunya manusia itu akan mampu menceritakan perjalananan belajarnya yang seumur hidup dari awal hingga akhir yang hanya berbeda bahasa penceritaannya, contoh pengalaman dan sampai dimana dia seorang pencerita yang baik, isinya sama saja.
Kesempatan bertemu dengan feel tidaklah pernah sama, misalnya seorang lahir di negara berperang, dan yang lahir di negara makmur.
Kesempatan memdapat feel tidaklah pernah sama, misalnya seorang buta tidak akan memperoleh feel visual.
Kesempatan memproses feel tidaklah pernah sama, misalnya seorang yang 'fals' dan seorang yang peka nada.

Setelah mendapat feel, reaksi setiap orang berbeda (seperti sudah anda tulis), terlebih lagi feel itu berubah dari waktu ke waktu. Contohnya, masih kecil melihat mainan dengan feel tertentu, ketika dewasa, feel itu berbeda. Jadi kalo mo dibilang ada 'blue print', maka 'blue print' ini untuk 'skema' apa?
Lalu, apakah jadinya kita hidup hanya untuk mengumpulkan dan memproses feel sebanyak2-nya untuk kemudian diceritakan?



Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #71 on: 27 June 2008, 01:15:53 PM »
Quote
[at] Ms.Jamu

wah mbak..

aku yg manja ato tulisan gw yg manja?

Sang Buddha membabarkan Dhamma kepada para Brahmin..ada yg sangat2 tersinggung..

tergantung yg membaca donk..tergantung persepsi orang2 yg mendengar..

buktine eloe gw panggil  (deleted)

sol aku tersinggung
dan aku ngak suka dengan tulisan mu soal DB itu
mungkin bagi mu yang modern dan pandai dan merasa diri kaya itu hal yang biasa
tapi bagi aku ini kata kata yang kasar dan aku merasa ini tulisan itu memalukan aku
aku tidak akan mengunakan kata siswa sang buddha khususnya untuk mu...karna memang ngak pantas
jangankan sebagai siswa sang buddha
seorang terpelajar yang ngaku mahasiswa di luar negri pun
akan menjaga kata katanya untuk tidak menyinggung perasaan seseorang
kalau lou merasa kata kata mu itu biasa ya udah lihat lagi hatimu
dan lain kali jangan sembarangan nuduh orang...
maaf kalau lou tersinggung aku ngak suka kamu
dan jangan memperpanjang lagi thanks
ah~

haha...

oh gk suka yak?

kalo loe masih gk bisa mengontrol kata2 loe..

jangan sok nasehatin orang laen yak?

emank kenapa kalo gw bilank  (deleted)

« Last Edit: 27 June 2008, 01:30:17 PM by karuna_murti »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #72 on: 27 June 2008, 03:48:50 PM »
sabar bang... sabar..... _/\_
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #73 on: 27 June 2008, 03:50:25 PM »
Maaf Bro Vincent Liong, semua, sementara ini saya lock dulu, kalau sudah reda kapan-kapan saya buka lagi.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

 

anything