//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mayat & jhana  (Read 11796 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sari Dewi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 8
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Mayat & jhana
« on: 20 November 2013, 07:33:03 AM »
Kisah Maha Moggallana Thera

Suatu saat petapa Nigantaha merencanakan untuk membunuh Maha Moggallana Thera dengan tujuan akan menghilangkan kemashuran dan keberuntungan Buddha. Mereka menyewa para perampok untuk membunuh Maha Moggallana yang kala itu berdiam di Kalasila dekat Rajagaha. Perampok itu mengepung vihara tempat Maha Moggallana Thera berdiam, tetapi Maha Moggallana dengan kemampuan batin luar biasanya dapat menghilang, sehingga mereka tidak dapat menangkap Maha Moggallana dalam waktu dua bulan.

Ketika para perampok kembali mengepung vihara pada bulan ketiga, Maha Moggallana Thera mengetahui bahwa ia harus menerima akibat perbuatan (kamma) jahat yang dilakukannya pada salah satu kehidupan lampaunya, maka beliau tidak menggunakan kelebihan batinnya, sehingga para perampok berhasil menangkap dan menganiayanya dengan kejam. Setelah itu tubuhnya dibuang ke semak-semak, karena dianggap telah menjadi mayat. Dengan kekuatan batin/jhananya, Maha Moggallana dapat bangkit kembali dan pergi menghadap Buddha di Vihara Jetavana.

Tetapi Maha Moggallana juga menyadari akibat dari penganiayaan yang dideritanya, beliau tidak akan dapat hidup lebih lama lagi. Maka beliau memberitahu Buddha bahwa beliau akan segera meninggal dunia (parinibbana) di Kalasila.

Buddha kemudian menganjurkan agar beliau membabarkan Dhamma terlebih dahulu sebelum parinibbana. Maha Moggallana membabarkan Dhamma kepada para bhikkhu, setelah itu bersujud (namaskara) kepada Buddha sebanyak tujuh kali.

Berita wafatnya Maha Moggallana Thera di tangan para perampok menyebar bagaikan kobaran api. Raja Ajatasattu menyuruh orang-orangnya agar menyelidiki hal ini, mereka berhasil menangkap para perampok dan menghukum mati dengan cara membakarnya. Para bhikkhu mendengar wafatnya Maha Moggallana Thera sangat sedih dan tidak mengerti mengapa orang seperti beliau meninggal dunia di tangan para perampok.

Kepada mereka Buddha kemudian mengatakan, “Para bhikkhu pada kehidupan saat ini beliau hidup dengan kemuliaan sehingga beliau tidak akan mengalami kematian lagi. Akan tetapi pada kehidupan yang lampau ia telah melakukan kejahatan besar terhadap kedua orang tuanya yang buta kedua-duanya.

Pada awalnya beliau adalah seorang anak berbakti, tetapi setelah ia menikah, istrinya membuat permasalahan, istrinya mendorong agar ia berpisah dengan orang tuanya. Kemudian ia membawa kedua orang tuanya yang buta pergi ke hutan dengan pedati, di sana kedua orang tuanya dibunuh dengan cara dipukul.

Sebelumnya, dengan tipu muslihat ia meyakinkan kedua orang tuanya, seolah-olah mereka akan dibunuh oleh penjahat. Untuk perbuatan jahat yang dilakukannya ini, ia telah menderita di alam neraka untuk waktu lama, dan pada kehidupan saat ini beliau harus mengalami kematian di tangan perampok.
Tentunya dengan melakukan perbuatan jahat terhadap mereka yang tidak jahat, seseorang pasti akan menderita karenanya.”

Kemudian Buddha membabarkan syair 137, 138, 139, dan 140 berikut ini:

Seseorang yang menghukum mereka yang tidak patut dihukum dan tidak bersalah, akan segera memperoleh salah satu di antara sepuluh keadaan berikut:

Ia akan mengalami penderitaan hebat, kecelakaan, luka berat, sakit berat, atau bahkan hilang ingatan. Atau ditindak oleh raja, atau mendapat tuduhan yang berat, atau kehilangan sanak saudara, atau harta kekayaannya habis. Atau rumahnya musnah terbakar, dan setelah tubuhnya hancur, orang bodoh ini akan terlahir kembali di alam neraka.

Dhp.Danda Vagga.

pertanyaannya adalah: ShowHide

ada pernah baca pula bahwa pd saat YM Moggallana dianiyaya tsb, remukan tulangnya seperti serpihan kerikil. Dengan asumsi bahwa pada saat tertangkap tubuh YM Moggallana dimutilasi/dicincang dan kemudian tulangnya "digilas" akhibatnya menjadi serpihan kerikil.

bagaimana mayat/tubuh yang hancur bisa memiliki kemampuan "batin yang luar biasa" dengan membangkitkan kemampuan jhana ? did it make sense ?

padahal pengembangan jhana pastilah membutuhkan kesadaran dan badan tubuh sebagai saranya.
mohon pencerahannya.

 _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Mayat & jhana
« Reply #1 on: 20 November 2013, 07:58:03 AM »
no. it doesn't make any sense at all :|
There is no place like 127.0.0.1

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #2 on: 20 November 2013, 08:19:38 AM »
no. it doesn't make any sense at all :|
Sudah jadi debu mah, berarti Hadayavatthu-nya sudah hancur, mana mungkin ada kesadaran untuk mengerahkan kekuatan bathin?

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Mayat & jhana
« Reply #3 on: 20 November 2013, 08:29:38 AM »
kalo berspekulasi yang ajaib2 mah gampang:
* yang dicincang itu cuman hologramnya, ciptaan dari abhinna
* dengan kesaktiannya, semuanya udah disiapkan sebelum badannya hancur, jadi programnya jalan kayak auto pilot
* badannya transform menjadi serpihan dengan kekuatan batin, sepertinyanya iddhi viddhi bisa transform badan menjadi rupa2 yg lain
* blablabla

tinggal imaginasi dan kreatifitas...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #4 on: 20 November 2013, 08:35:00 AM »
paling gampang, "cloning"

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mayat & jhana
« Reply #5 on: 20 November 2013, 08:40:14 AM »
Penjelasan alternatif: ini kan tambahan dr komentar
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #6 on: 20 November 2013, 08:42:36 AM »
Penjelasan alternatif: ini kan tambahan dr komentar

itu bukan tambahan, tetapi memang semuanya dari komentar, tidak ada sutta yg menceritakan bahkan sebagian dari episode itu

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mayat & jhana
« Reply #7 on: 20 November 2013, 09:12:49 AM »
itu bukan tambahan, tetapi memang semuanya dari komentar, tidak ada sutta yg menceritakan bahkan sebagian dari episode itu

Iya, batara indra, maksud gw kan tambahan itu memang asalnya dari komentar, bukan komentar yg ditambahkan lagi :hammer:
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Mayat & jhana
« Reply #8 on: 20 November 2013, 09:23:18 AM »
Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..

Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..

Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #9 on: 20 November 2013, 09:31:43 AM »
Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..

Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..

Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..

baru sadar sekarang? kemana aja selama ini?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mayat & jhana
« Reply #10 on: 20 November 2013, 09:40:50 AM »
Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..

Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..

Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..

Udana benar terdiri dari kisah dan syair, tetapi Dhammapada hanya terdiri dari syair saja, kisah latar belakangannya dari komentar sama spt Jataka juga.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #11 on: 20 November 2013, 10:51:49 AM »
kalo berspekulasi yang ajaib2 mah gampang:
* yang dicincang itu cuman hologramnya, ciptaan dari abhinna
* dengan kesaktiannya, semuanya udah disiapkan sebelum badannya hancur, jadi programnya jalan kayak auto pilot
* badannya transform menjadi serpihan dengan kekuatan batin, sepertinyanya iddhi viddhi bisa transform badan menjadi rupa2 yg lain
* blablabla

tinggal imaginasi dan kreatifitas...
Ini cikal-bakal jurus ninja kawarimi no jutsu (変わり身の術) yang ganti diri dengan benda lain untuk umpan.
Spoiler: ShowHide



Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..

Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..

Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..
Komentar ga semuanya karangan belakangan juga, sebagian memang cerita latar belakang kejadian yang tidak termasuk di sutta, jadi hanya beredar lisan di kalangan bhikkhu dan umat. Belakangan waktu Tipitaka ditulis, komentar juga ditulis sekitar waktu yang sama. Hanya saja namanya cerita yang beredar lama, mungkin memang sudah tambah bumbu-kecap.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Mayat & jhana
« Reply #12 on: 20 November 2013, 11:27:49 AM »
lalu versi sutta mengenai kematian mongglana seperti apa?copas pls
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Mayat & jhana
« Reply #13 on: 20 November 2013, 11:46:22 AM »
baru sadar sekarang? kemana aja selama ini?

selama ini tidak pernah telusuri sejarah. Kalau merasa janggal, ya didiamkan (selama itu bukan inti ajaran)

Udana benar terdiri dari kisah dan syair, tetapi Dhammapada hanya terdiri dari syair saja, kisah latar belakangannya dari komentar sama spt Jataka juga.

oo... boleh minta referensinya?

Komentar ga semuanya karangan belakangan juga, sebagian memang cerita latar belakang kejadian yang tidak termasuk di sutta, jadi hanya beredar lisan di kalangan bhikkhu dan umat. Belakangan waktu Tipitaka ditulis, komentar juga ditulis sekitar waktu yang sama. Hanya saja namanya cerita yang beredar lama, mungkin memang sudah tambah bumbu-kecap.

Kenapa kalian bisa tau? apa ada buku yang menjelaskan tentang ini?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #14 on: 20 November 2013, 11:46:33 AM »
lalu versi sutta mengenai kematian mongglana seperti apa?copas pls
Setahu saya tidak ada. Kisahnya ada 2 versi, yang dari komentar Dhammapada dikisahkan diburu oleh para pembunuh bayaran selama 2 bulan, lalu akhirnya berhasil ditangkap dan dipatahkan tulangnya, lalu dengan kekuatan batin bangkit lagi, bertemu Buddha dan masih disuruh khotbah dulu ke murid-muridnya, lalu parinibbana.
Dari komentar Jataka, ia diburu selama 7 hari dan akhirnya tertangkap dan dipatahkan tulangnya, tapi dengan konsentrasi dan tekad, ia menyeret tubuhnya sampai kembali ke vihara (tidak diceritakan jurus super tertentu), dan kemudian pamit ke Buddha, lalu parinibbana.




Kenapa kalian bisa tau? apa ada buku yang menjelaskan tentang ini?

Quote
selama ini tidak pernah telusuri sejarah. Kalau merasa janggal, ya didiamkan (selama itu bukan inti ajaran)

Dari sejarah.
« Last Edit: 20 November 2013, 11:48:09 AM by Kainyn_Kutho »

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Mayat & jhana
« Reply #15 on: 20 November 2013, 11:52:59 AM »
Lalu,versi sutta menceritakan bhante monggalana maha sakti?
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #16 on: 20 November 2013, 12:00:24 PM »
Lalu,versi sutta menceritakan bhante monggalana maha sakti?
Ada disinggung, minimal di AN tentang kualitas2 top, Mahamoggallana dibilang yang paling mahir menggunakan kekuatan batin (iddhimanta). Kemudian di MN 37 juga ada kisah dia mengguncang istananya Sakka.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Mayat & jhana
« Reply #17 on: 20 November 2013, 12:42:14 PM »
Ini cikal-bakal jurus ninja kawarimi no jutsu (変わり身の術) yang ganti diri dengan benda lain untuk umpan.
ini mengilhami dan memotivasi saya untuk menggubah sebuah cerita berbasis keajaiban dan kesaktian ala buddhis yang mudah untuk dinikmati pembaca segala umur :-?

ups, sepertinya udah keduluan
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #18 on: 20 November 2013, 01:23:39 PM »
ini mengilhami dan memotivasi saya untuk menggubah sebuah cerita berbasis keajaiban dan kesaktian ala buddhis yang mudah untuk dinikmati pembaca segala umur :-?

ups, sepertinya udah keduluan

kalau itu sebenarnya lebih dekat dengan kisah ramayana daripada Buddhisme

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Mayat & jhana
« Reply #19 on: 20 November 2013, 01:55:14 PM »
... sehingga para perampok berhasil menangkap dan menganiayanya dengan kejam.

Setelah itu tubuhnya dibuang ke semak-semak, karena dianggap telah menjadi mayat.

Dengan kekuatan batin/jhananya, Maha Moggallana dapat bangkit kembali dan pergi menghadap Buddha di Vihara Jetavana.

siapa yang bilang hancur jadi debu sih ?
siapa yang bilang sudah mayat sih ?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #20 on: 20 November 2013, 02:46:18 PM »
siapa yang bilang hancur jadi debu sih ?
siapa yang bilang sudah mayat sih ?
"Si kepala perampok Samaõaguttaka menangkap Thera, memukulinya sehingga tulang-belulangnya patah hingga berkeping-keping bagaikan beras pecah, setelah melakukan perbuatan ini yang dikenal dengan palàlapãñhika (menumbuk tulang hingga menjadi debu sehingga menjadi sesuatu yang menyerupai cincin jerami yang digunakan sebagai alas untuk meletakkan sesuatu; suatu kebrutalan.) Setelah melakukan hal itu dan berpikir bahwa Thera telah tewas, si kepala perampok membuang jasadnya di semak-semak kemudian bersama gerombolannya meninggalkan tempat itu."

RAPB buku 3. Penerjemah Inggris - Indonesia: Indra Anggara.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Mayat & jhana
« Reply #21 on: 20 November 2013, 02:55:41 PM »
^ ^ ^

dikira sudah mati, berarti belum tentu sudah mati sih ya..

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Mayat & jhana
« Reply #22 on: 20 November 2013, 02:59:10 PM »
"Setelah melakukan hal itu dan berpikir bahwa Thera telah tewas."
So... belum jadi mayat?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #23 on: 20 November 2013, 03:01:12 PM »
"Si kepala perampok Samaõaguttaka menangkap Thera, memukulinya sehingga tulang-belulangnya patah hingga berkeping-keping bagaikan beras pecah, setelah melakukan perbuatan ini yang dikenal dengan palàlapãñhika (menumbuk tulang hingga menjadi debu sehingga menjadi sesuatu yang menyerupai cincin jerami yang digunakan sebagai alas untuk meletakkan sesuatu; suatu kebrutalan.) Setelah melakukan hal itu dan berpikir bahwa Thera telah tewas, si kepala perampok membuang jasadnya di semak-semak kemudian bersama gerombolannya meninggalkan tempat itu."

RAPB buku 3. Penerjemah Inggris - Indonesia: Indra Anggara.


The chief robber Samanaguttaka arrested the Mahathera, hit him and pounded him so that the bones broke to pieces like broken rice, After doing this deed known as palalapithika (pounding the bones to dust so they become something like a ring of straw used as a cushion to put something on; it was a kind of cruelty.) After so doing and thinking that the Mahathera was dead, the chief robber threw the body on a bush and departed together with his men.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #24 on: 20 November 2013, 03:02:41 PM »
So... belum jadi mayat?
Belum. Di TS juga sudah tulis: "Setelah itu tubuhnya dibuang ke semak-semak, karena dianggap telah menjadi mayat."


^ ^ ^

dikira sudah mati, berarti belum tentu sudah mati sih ya..
Memang menurut ceritanya belum. Tapi namanya juga bacaan, persepsi masing-masing pembaca bisa beda.
« Last Edit: 20 November 2013, 03:04:37 PM by Kainyn_Kutho »

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Mayat & jhana
« Reply #25 on: 20 November 2013, 03:07:00 PM »
Belum. Di TS juga sudah tulis: "Setelah itu tubuhnya dibuang ke semak-semak, karena dianggap telah menjadi mayat."
Berarti setuju ya? belum tentu sudah mampus (mati/modar/KO/tewas)

Nah...
Yang bikin gue bingung...
Tulisan tulisan berikut apaan ?

Spoiler: ShowHide

Sudah jadi debu mah, berarti Hadayavatthu-nya sudah hancur, mana mungkin ada kesadaran untuk mengerahkan kekuatan bathin?

kalo berspekulasi yang ajaib2 mah gampang:
* yang dicincang itu cuman hologramnya, ciptaan dari abhinna
* dengan kesaktiannya, semuanya udah disiapkan sebelum badannya hancur....
* badannya transform menjadi serpihan dengan kekuatan batin.....
* blablabla....

tinggal imaginasi dan kreatifitas...

paling gampang, "cloning"



Tulisan-tulisan yang merendahkan, dan juga serta-merta mengoyangkan sanghanusati (keyakinan terhadap sangha)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #26 on: 20 November 2013, 03:17:29 PM »
Berarti setuju ya? belum tentu sudah mampus (mati/modar/KO/tewas)

Nah...
Yang bikin gue bingung...
Tulisan tulisan berikut apaan ?




Tulisan-tulisan yang merendahkan, dan juga serta-merta mengoyangkan sanghanusati (keyakinan terhadap sangha)

maksudnya, penjelasan komentar umumnya cenderung "lebay" dan menonjolkan "kegaiban supranatural" yg biasanya tidak dikonfirmasi oleh teks2 otentik. keyakinan terhadap Sangha juga sebaiknya bukan keyakinan karena hal-hal supranatural itu, melainkan karena "Sangha berperilaku baik, lurus, jujur, dsb"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #27 on: 20 November 2013, 03:20:03 PM »
Berarti setuju ya? belum tentu sudah mampus (mati/modar/KO/tewas)

Nah...
Yang bikin gue bingung...
Tulisan tulisan berikut apaan ?


Tulisan-tulisan yang merendahkan, dan juga serta-merta mengoyangkan sanghanusati (keyakinan terhadap sangha)
Karena secara akal sehat, tidak ada orang yang tidak mati setelah tulang seluruh tubuh dihancurkan sampai berkeping-keping. Penjelasannya biasa hanya seputar "kekuatan supranormal".

BTW, Sanghanussati adalah keyakinan bahwa Sangha telah menjalani ajaran dengan sempurna, bukan "anggota sangha ada yang super sakti ga mati setelah dilumat sampai semua tulang hancur."

Juga di sini kita membahas bagaimana cerita-cerita 'mistis' yang bukan dari sutta itu muncul dan berkembang subur di kalangan Buddhis.


Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Mayat & jhana
« Reply #28 on: 20 November 2013, 03:24:32 PM »
maksudnya, penjelasan komentar umumnya cenderung "lebay" dan menonjolkan "kegaiban supranatural" yg biasanya tidak dikonfirmasi oleh teks2 otentik.
ic... so lets talk about komentar-nya aja,
dari pada berkata-kata seolah-olah "kegaiban supranatural" tersebut ditulis oleh seseorang yang delusional.


Karena secara akal sehat, tidak ada orang yang tidak mati setelah tulang seluruh tubuh dihancurkan sampai berkeping-keping. Penjelasannya biasa hanya seputar "kekuatan supranormal".
Nibbana bisa dicapai sama (halah... lupa gw namanya)
sesaat sebelon dia ditabrak mati ama kerbau...

Whats make you think, kalao beliau tersebut kaga bisa nge-jhana, nge-iddhi sebelon akhirnya padam ?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mayat & jhana
« Reply #29 on: 20 November 2013, 03:45:52 PM »
Mungkinkah ini berhubungan dengan 4 iddhipada (jalan pencapaian kekuatan batin) yang disebutkan dlm Mahaparinibbana Sutta bisa memperpanjang kehidupan seseorang yg menerapkannya?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #30 on: 20 November 2013, 03:48:46 PM »
Nibbana bisa dicapai sama (halah... lupa gw namanya)
sesaat sebelon dia ditabrak mati ama kerbau...

Whats make you think, kalao beliau tersebut kaga bisa nge-jhana, nge-iddhi sebelon akhirnya padam ?
Bahiya Daruciriya?

Pertama, Jhana dan Iddhi tidak berkorelasi langsung. Bisa Jhana belum tentu bisa Iddhi.
Ke dua, Bahiya telah mencapai Arahatta-phala selagi masih mendengarkan khotbah, jadi bukan pas ditabrak sapi. (Untuk kasus Godhika yang potong leher dan mencapai Arahatta-phala mungkin lebih cocok.)
Ke tiga, tidak ada hal-hal supranatural di sini, Bahiya diseruduk sapi, pendarahan dan mati.

Bonus: OOT sedikit, dalam Abhidharma Sarvastivada ada penjelasan bagaimana makhluk non-arupa mencapai konsentrasi (jhana) adalah tergantung kondisi tubuh: jika mengalami gangguan pada tubuh, jhananya bisa merosot. Meninjau dari Theravada, lagi-lagi bisa diambil kasus Godhika yang mana jhana-nya luntur setelah penyakitnya memburuk.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #31 on: 20 November 2013, 03:55:02 PM »
Mungkinkah ini berhubungan dengan 4 iddhipada (jalan pencapaian kekuatan batin) yang disebutkan dlm Mahaparinibbana Sutta bisa memperpanjang kehidupan seseorang yg menerapkannya?
Di SN 21.3 ada juga Sariputta mengatakan Mahamoggallana punya potensial yang jika menghendaki, dirinya bisa bertahan 1 kappa. (Sayangnya, sama seperti kasus di DN 16 juga, tidak dijelaskan "kappa" ini merujuk pada terminologi yang mana.)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Mayat & jhana
« Reply #32 on: 20 November 2013, 04:24:31 PM »
Berarti setuju ya? belum tentu sudah mampus (mati/modar/KO/tewas)

Nah...
Yang bikin gue bingung...
Tulisan tulisan berikut apaan ?

morpheus:
kalo berspekulasi yang ajaib2 mah gampang:
* yang dicincang itu cuman hologramnya, ciptaan dari abhinna
* dengan kesaktiannya, semuanya udah disiapkan sebelum badannya hancur....
* badannya transform menjadi serpihan dengan kekuatan batin.....
* blablabla....
tinggal imaginasi dan kreatifitas...

Tulisan-tulisan yang merendahkan, dan juga serta-merta mengoyangkan sanghanusati (keyakinan terhadap sangha)
maksudnya, pertanyaan yang menanyakan hal2 supernatural seperti itu konyol dan bisa selalu dijawab secara spekulatif, tidak ada gunanya ditanya dan dipersoalkan. yang nanya gak jadi lebih bijak, apapun jawabannya. paling hasilnya cuman manggut2.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mayat & jhana
« Reply #33 on: 20 November 2013, 04:48:53 PM »
Di SN 21.3 ada juga Sariputta mengatakan Mahamoggallana punya potensial yang jika menghendaki, dirinya bisa bertahan 1 kappa. (Sayangnya, sama seperti kasus di DN 16 juga, tidak dijelaskan "kappa" ini merujuk pada terminologi yang mana.)

IMO, tanpa perlu mengetahui berapa lama "kappa" tsb, jika benar iddhipada bisa memperpanjang kehidupan seseorang yang menggunakannya, maka kemungkinan juga Mahamoggallana saat menjelang kematiannya memanfaatkan potensi tsb.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #34 on: 20 November 2013, 05:10:54 PM »
IMO, tanpa perlu mengetahui berapa lama "kappa" tsb, jika benar iddhipada bisa memperpanjang kehidupan seseorang yang menggunakannya, maka kemungkinan juga Mahamoggallana saat menjelang kematiannya memanfaatkan potensi tsb.
Memang ini semua 'grey area' karena tidak ada penjelasannya, jadi bisa juga. Kalau saya pribadi sih cukup mengetahui aja ceritanya begini begitu, tapi kalau soal kebenarannya, mekanisme detailnya, tidak terlalu penting juga. 

Offline Sari Dewi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 8
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mayat & jhana
« Reply #35 on: 20 November 2013, 11:06:56 PM »
hmmm, terima kasih penjelasannya. baru 1 hari sdh ditanggapi lebih dari 30 kali.
tapi penjelasan diatas membuat saya semakin tidak mengerti, apa yang telah dijelaskan pada reply2 sebelumnya.

apakah bisa dijelaskan dengan cara yang lebih mudah ? _/\_

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #36 on: 20 November 2013, 11:08:37 PM »
ic... so lets talk about komentar-nya aja,
dari pada berkata-kata seolah-olah "kegaiban supranatural" tersebut ditulis oleh seseorang yang delusional.

Nibbana bisa dicapai sama (halah... lupa gw namanya)
sesaat sebelon dia ditabrak mati ama kerbau...

Whats make you think, kalao beliau tersebut kaga bisa nge-jhana, nge-iddhi sebelon akhirnya padam ?
Thera Bahiya...
...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #37 on: 20 November 2013, 11:15:08 PM »
"Si kepala perampok Samaõaguttaka menangkap Thera, memukulinya sehingga tulang-belulangnya patah hingga berkeping-keping bagaikan beras pecah, setelah melakukan perbuatan ini yang dikenal dengan palàlapãñhika (menumbuk tulang hingga menjadi debu sehingga menjadi sesuatu yang menyerupai cincin jerami yang digunakan sebagai alas untuk meletakkan sesuatu; suatu kebrutalan.) Setelah melakukan hal itu dan berpikir bahwa Thera telah tewas, si kepala perampok membuang jasadnya di semak-semak kemudian bersama gerombolannya meninggalkan tempat itu."

RAPB buku 3. Penerjemah Inggris - Indonesia: Indra Anggara.


bisa jadi  tulang2 yg dimaksudkan tulang di kaki dan tangan....(mulai dari jari, telapak, lengan, lutut..dll) krn ini bentuk siksaan..jelas klo di hantam kepalanya..yah langsung mati...ga bisa di siksa...dan tidak bisa merasakan "penderitaannya" lebih lama

trus menurut si kepala perampok mati..blm tentu beneran mati
...